Professional Documents
Culture Documents
Mochtar Kusumaatmadja
Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan
asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang
melintasi batas-batas negara antara:
Negara dan negara
Negara dan subjek hukum lain bukan negara atau subjek
hukum bukan negara satu sama lain.
J.G. Starke
Hukum Internasional adalah sekumpulan hukum (body of
law) yang sebahagian besar terdiri dari asas-asas dan
ditaati dalam hubungan antar negara.
Hugo de Groot
Hukum Internasional adalah hukum yang didasarkan pada
kemauan bebas dan persetujuan beberapa atau semua
negara yang ditujukan demi kepentingan bersama dari
mereka yang meyatukan diri di dalamnya.
PENGGOLONGAN HUKUM INTERNASIONAL
Hukum Tertulis
Berdasarkan konferensi Wina tahun 1969 tentang naskah hukum perjanjian,
dinyatakan bahwa ruang lingkup hukum internasional hanya berlaku untuk
perjanjian-perjanjian antar negara.
Konferensi Wina menghasilkan suatu perjanjian tertulis yang dikenal dengan
nama Vienna Convention on the Law of Treaties. Dalam konferensi ini hanya
berlaku Perjanjian Internasional tertulis.
Perjanjian Internasional tertulis tunduk pada ketentuan hukum kebiasaan
internasional dan yurisprudensi atau prinsip-prinsip hukum umum.
Contoh: Pada tahun 1990, Pemerintah RI dan Australia telah
menandatangani suatu traktat tertulis tentang batas landas kontinen dan
eksplorasi di Celah Timor yang dikenal dengan “Perjanjian Celah Timor”.
Hukum Tidak Tertulis
Dalam Hukum Internasional, masih terdapat hukum kebiasaan internasional
(hukum tidak tertulis). Konferensi Wina ini membatasi ruang lingkupnya
hanya untuk perjanjian antar negara.
Dalam pasal 3 Konferensi Wina di samping perjanjian tertulis juga berlaku
perjanjian dalam bentuk tidak tertulis.
Contoh tahun 1973, Prancis mengadakan percobaan nuklir di Atol Aruboa
ASAS HUKUM INTERNASIONAL
Asas Teritorial
Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan
semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi terhadap semua barang
atau orang yang berada di luar wilayah tersebut, berlaku hukum asing
(internasional)
Asas Kebangsaan
Menurut asas ini, setiap warga negara di manapun berada, tetap
mendapatkan perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini mempunyai
kekuatan ekstra teritorial. Artinya hukum di negara tersebut tetap berlaku
juga bagi warga negaranya, walaupun berada di negara asing.
Asas Kepentingan Umum
Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan
mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini,
negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa
yang berhubungan dengan kepen-tingan umum
SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL
Negara
Negara adalah subjek hukum internasional. Hal ini sejalan dengan
lahirnya hukum internasional itu sendiri atau sesuai dengan istilah
lain dari hukum internasional (hukum antar negara).
Tahta Suci
Tahta Suci (Vatikan) merupakan suatu contoh dari subjek hukum
internasional selain negara. Hal ini merupakan peninggalan
sejarah sejak zaman dahulu ketika paus bukan hanya merupakan
kepala gereja Roma tetapi memiliki pula kekuasaan duniawi. Tahta
Suci mewakili perwakilan diplomatik di banyak ibukota negara.
Palang Merah Internasional
Palang Merah Internasional merupakan salah satu subjek hukum
internasional. Hal ini diperkuat dengan adanya perjanjian dan
Konvensi Palang Merah (Konvensi Jenewa) tentang perlindungan
korban perang.
Organisasi Internasional
Kedudukan organisasi internasional sebagai subjek hukum
internasional tidak diragukan lagi, organisasi internasional seperti
PBB, ILO, WHO, dan FAO memiliki hak dan kewajiban seperti telah
ditetapkan dalam konvensi internasional sebagai anggaran
dasarnya.
Orang Perseorangan
Dalam arti yang terbatas orang perseorangan dapat
dianggap sebagai subjek hukum internasional.
Perjanjian Perdamaian Versailles tahun 1919 yang
mengakhiri Perang Dunia I antara Jerman dengan Ingris dan
Prancis, telah menetapkan pasal-pasal yang memungkinkan
orang perorangan mengajukan perkara ke hadapan
Mahkamah Arbitrase Internasional.