You are on page 1of 17

Lingkungan Ekonomi Dalam Pemasaran Internasional

A. Dasar-dasar ekonomi
1. Sistem perekonomian
Dikotomi fundamental dapat dibuat antara perekonomian pasar dan perekonomian
yang direncanakan secara terpusat. Kedua jenis perekonomian tersebut memiliki
sejumlah karakteristik tertentu, dan tidak ada satupun sistem ekonomi yang
memiliki kesempurnaan kesemuanya memiliki kelemahan dan kelebihan. Dalam
praktiknya, semua perekonomian nasional merupakan perekonomian campuran,
dari perekonomian pasar sempurna dan sistem perekonomian pasar terpusat.
• Perekonomian pasar
Dalam suatu perekonomian pasar, dua unit sosial memainkan peran penting:
individu dan perusahaan. Individu memiliki sumber-sumber daya dan produk
konsumsi, sedangkan perusahaan menggunakan sumber-sumber daya itu dan
menghasilkan suatu produk. Mekanisme yang menggerakan perekonomian
pasar adalah interaksi berbagai kekuatan pasar yakni, sistem harga,
penggunaan sumber daya, serta distribusi barang dan jasa.
Faktor kunci yang membuat roda perekonomian berputar adalah kedaulatan
konsumen (hak konsumen untuk memilih dan menentukan barang dan jasa
mana yang akan digunakan), dan kebebasan perusahaan untuk bergiat dalam
pasar. Selama individu-individu dan perusahaan-perusahaan bebas mengambil
keputusan ekonomi, saling interaksi antara permintaan dan penawaran akan
memastikan alokasi yang tepat atas sumber-sumber daya. Perekonomian pasar
telah dianggap berhasil pada negara-negara industri. Meskipun demikian,
perekonomian pasar sempurna tidak akan ada karena adanya pengaruh dari
tiga faktor, yakni perusahaan skala besar, serikat-serikat pekerja dan kebijakan
pemerintah.
• Perekonomian terpusat
Dalam suatu perekonomian terpusat, dampak kekuatan pasar adalah terbatas.
Bagaimana sumber daya digunakan dan produk didistribusikan ditetapkan oleh
birokrat pemerintah pusat. Agar sistem ini berfungsi, metode perencanaan
yang kompleks dan kepemilikan publik atas alat-alat produksi adalah esensial.
Rencana-rencana sangatlah rinci; rencana-rencana tersebut menentukan
variabel-variabel seperti tingkat produksi, harga, dan pola distribusi. Sistem
dimana individu diberi begitu sedikit kebebasan ekonomi adalah komunisme.
Perekonomian komunis ditandai oleh kepemilikan publik atas faktor-faktor
produksi dan alokasi sumber daya yang terencana. Dalam perekonomian
terpusat/terencana (planned economies), ekualitas sosial merupakan tujuan
pokok, dan perusahaan swasta dianggap sebagai pemborosan dan eksploitatif.
Akibat perubahan politik dan ekonomi di negara-negara Eropa Timur dan Uni
Soviet, dewasa ini hanya sedikit negara yang menerapkan perekonomian
terpusat.
Perekonomian terencana mempunyai beberapa keunggulan dan sekaligus
kelemahan. Berkat komitmennya terhadap kesejahteraan sosial, jurang
perbedaan antara yang kaya dan yang miskin tidaklah lebar. Pengangguran
dan inflasi dapat dikendalikan secara lebih enteng. Namun, di lain pihak,
kelemahan sistem ini adalah tidak tumbuhnya perusahaan karena tidak adanya
insentif, untuk mengelola usaha dengan cara yang efisien dan produktif.
Akibatnya, barang dan jasa menjadi sangat langka dan sukar didapatkan oleh
orang kebanyakan.

• Perekonomian campuran
Dalam kenyataannya tidak ada perekonomian yang murni ditentukan oleh
pasar atau seluruhnya direncanakan secara terpusat. Meskipun kini tidak ada
lagi contoh yang sempurna dari kedua sistem tersebut. Di Hong Kong, sebagai
contoh, keberadaan banyak perusahaan kecil yang bersaing dan kebijakan
intervensi pemerintah yang minimal berakibat dalam sistem dengan banyak
karakteristik perekonomian pasar murni. Amerika Serikat bukanlah contoh
yang bagus. Baik pemerintah federal maupun negara bagian mencampuri
persoalan-persoalan ekonomi sebagai produsen barang dan jasa dan melalui
regulasi ekonomi yang ekstensif. Cir-ciri seperti subsidi, pajak, dan organisasi
nonpasar (seperti oligopoli dan serikat perdagangan) juga mengusik model
ekonomi pasar murni. Banyak negara industri (dengan tingkat pendapatan
tinggi) seperti Jerman dan Swedia memilki tingkat kepemilikan pemerintah
yang relatif rendah, namun mempunyai tradisi kuat kesejahteraan sosial yang
ditunjang oleh berbagai pajak.
2. Stuktur ekonomi
Pola klasifikasi lazim membedakan tiga sektor dalam sebuah perekonomian. Tiga
sektor tersebut adalah (1) sektor agrikultural, terdiri atas pertanian, kehutanan,
perburuan, dan penangkapan ikan; (2) sektor industrial, terdiri atas pertambangan,
pabrikasi, konstruksi, kelistrikan, air dan gas; (3) sektor jasa terdiri atas segala
bentuk aktivitas ekonomi lainnya. Suatu taksonomi alternatif membedakan
menjadi empat sektor: sektor primer (segala aktivitas yang mengandalkan sumber
daya alam), sektor pabrikasi, sektor utilitas (listrik dan air), dan sektor jasa.
Negara-negara berkembang biasanya jauh lebih tergantung pada pertanian
dibanding negara maju/kaya, dimana aktivitas pabrikasi dan jasa signifikansinya
relatif lebih besar. Bahkan dalam sektor ekonomi yang ada, bentuk kegiatan
ekonomi sebuah negara, berbeda secara tajam dengan yang ada di negara lainnya.
Pertanian yang intensif modal, misalnya, berbeda, dari pertanian yang masih
menggunakan tenaga lembu dan kerbau. Di negara-negara berkembang, aktivitas
pabrikasi seperti tekstil dan pemrosesan makanan bertumpu pada operasi intensif
tenaga kerja menggunakan bahan baku yang dengan cepat tersedia. Di negara-
negara Barat, pabrikasi teknologi tinggi, yang bergantung pada masukan modal
yang besar dan tenaga mahir, cenderung mendominasi.
3. Pembangunan ekonomi
Pertumbeuhan ekonomi yang pesat (diukur dari keseluruhan GNP / gross national
product dan pendapatan per kapita) merupakan tujuan pokok hampir semua
negara. Tujuannya jelas, pertumbuhan tingkat pendapatan biasanya diiringi oleh
perbaikan kesehatan, edukasi, nutrisi, dan ketersediaan yang lebih luas atas
produk konsumsi. Sejalan dengan itu, laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi
menimbulkan berbagai perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial, perubahan
yang tidak selalu dikehendaki. Hal ini lumrah terjadi pada negara-negara
berkembang yang tumbuh dengan pesat, dimana struktur sosial tradisional
mungkin digusur oleh pola-pola yang tidak begitu disukai (seperti urbanisasi
besar-besaran) yang melahirkan berbagai masalah sosial yang pelik.
Proses pertumbuhan ekonomi dan perubahan-perubahan struktural yang
diakibatkannya lazim disebut dengan pembangunan ekonomi (economic
development). Ukuran yang paling lazim digunakan untuk mengukur
pembangunan ekonomi adalah GNP per kapita. Penggunaan data ini
memungkinkan negara-negara diklasifikasikan dalam berbagai cara. Walaupun
data GNP per kapita digunakan secara luas sebagai indikator pembangunan
ekonomi dan potensi pasar relatif, data ini merupakan kriteria yang memiliki
berbagai kelemahan yang serius. Salah satu kelemahannya adalah data ini tidak
memperhitungkan jumlah populasi. Sebagai contoh, meskipun standar kehidupan
termasuk yang paling tinggi di dunia, Kuwait hanya memiliki populasi 1,2 juta
jiwa. Jumlah yang rendah ini membuat Kuwait menjadi pasar yang kurang disukai
dibanding dengan negara berkembang lainnya yang jauh lebih miskin (dilihat dari
segi GNP per kapita), namun berpenduduk lebih banyak. Jadi pada saat mengukur
potensi pasar perlu memperhitungkan data populasi maupun data pendapatan rata-
rata.

B. Luas pasar
Kepentingan perusahaan ketika mengamati pasar dunia adalah potensi yang mereka
tawarkan untuk produk-produknya. Pemasar internasional harus menentukan luasnya
pasar, tidak hanya untuk pasar saat ini, namun juga untuk pasar-pasar potensial
berikutnya. Hal ini membantu mengalokasikan upaya diantara pasar sekarang dan
menentukan pasar mana yang berikutnya akan dimasuki. Luasnya pasar untuk produk
yang ada merupakan fungsi dari variabel-variabel tertentu, dan penentuannya
membutuhkan suatu analisis khusus. Meskipun demikian, indikator-indikator umum
tertentu adalah relevan untuk banyak barang. Indikator-indikator tersebut adalah
populasi, pendapatan, dan produk domestik bruto.
1. Populasi
Untuk membentuk pasar dibutuhkan orang-orang, dan makin besarnya populasi di
sebuah negara, maka makin memikat pasar untuk digarap. Tetapi jumlah populasi
bukan merupakan pedoman yang memadai untuk ukran pasar. Meskipun
demikian, konsumsi dari banyak porduk berkorelasi dengan jumlah populasi. Bagi
kebanyakan kebutuhan pokok, seperti produk makanan, obat-obatan, dan
perlengkapan pendidikan, jumlah populasi dapat menjadi tolok ukur utama yang
baik tentang potensi pasar. Untuk produk-produk lain yang harganya murah atau
untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang sifatnya memaksa, populasi juga dapat
dijadikan sebagai indikator pasar yang berguna. Produk ini meliputi, sepeda
motor, buku, pena, dll.
2. Pendapatan
Pasar tidak hanya membutuhkan orang-orang, tetapi orang–orang dengan uang –
orang yang daya beli. oleh karena itu perlu dikaji berbagai ukuran pendapatan
didalam sebuah negara dan disertai dengan analisis populasi . Terdapat tiga aspek
pendapatan dipasar asing : ditribusi pendapatan diantara populasi, penggunaan
jumlah pendapatan perkapita, dan produk domestik bruto.
• Distribusi pendapatan
Salah satu cara memahami ukuran pasar adalah dengan menyoroti distribusi
pendapatan yang ada didalamnya. Jumlah pendapatan perkapita bersifat rata-
rata dan bermakna, khususnya bila sebagian besar orang yang ada didalamnya
mendekati rata-rata.
• Pendapatan per kapita
Statistik yang kerap kali digunakan untuk menggambarkan sebuah negara
secara ekonomis adalah jumlah pendapatan perkapita. Angka ini dipakai
sebagai pernyataan sepintas untuk taraf pembangunan ekonomi sebuah negara
dan juga tataran modernisasinya, serta kemajuan dalam kesehatan, pendidikan,
dan kesejahtraan.
• Pola konsumsi
Tergantung pada sofistikasi sistem pengumpulan data sebuah negara, data
ekonomi tentang pola konsumsi dapat diperoleh dan dianalisis. Bagian dari
pendapatan yang dibelanjakan untuk berbagai kebutuhan pokok akan
memberikan suatu indikasi atas tingkat perkembangan pasara dan juga aproksi
aproksi seberapa banyakuang konsumen yang tersisa untuk berbagai
pembelian lainnya.
3. Produk domestik bruto (PDB)
Cara lain yang berfaedah untuk mengevaluasi pasar asing adalah dengan
membandingkan produk domestik bruto(gross domestic product, GDP). Produk
nasional bruto (gross national product, GNP). Mengukur keseluruhan nilai
tambah domestik dan asing yang diklaim oleh penduduknya. Produk domestik
bruto adalah produk nasional bruto dikurangi faktor pendapatan bersih dari luar
negeri. Untuk barang-barang tertentu total domestik bruto merupakan indikator
potensi pasar yang lebih baik dibandingkan pendapatan per kapita.

C. Bentuk perekonomian
1. Komposisi faktor-faktor produksi fisik
• SDA
Sumber daya alam sebuah negara meliputi bentuk-bentuk aktual dan potensial
dari kekayaan yang disediakan oleh alam sebagai contoh, bahan mineral dan
tenaga air dan juga wilayah tanah , topografi, dan iklimnya. Pemasar
internasional perlu memahami geografi ekonomi sebuah negara dalam
kaitannya dengan tugas pemasaran mereka disana. Pengetahuan akan sumber
daya lokal dapat menjadi penting bagi pemasar internasional dalam
mengevaluasi sebuah negara karena sumber-sumber tersebut dapat
menyediakan bahan baku untuk produksi lokal.
• Geografi
Karakteristik fisik masing-masing pasar dalam hubungannya dengan jarak,
topografi iklim, dan sumber daya alam akan memiliki dampak terhadap
keputusan pasar internasional untuk memasuki sebuah pasar dan kemungkinan
penyesuain diperlukan dalam bauran pemasaran(marketing mix).
• Iklim
Dimensi lainnya dari factor endowment fisik sebuah Negara adalah iklim,
yang tidak hanya meliputi kisar temperaturnya, tetapi juga angin, hujan, salju,
kekeringan, dan kelembaban. Iklim merupakan determinan penting dari
penawaran produk perusahaan dan bagaimana yang dapat dipasarakan oleh
sebuah perusahaan dan bagaimana produk tersebut akan diselaraskan untuk
tujuan logistic dan pemasaran dapat dipengaruhi oleh iklim.
2. Bentuk aktivitas perekonomian
• Pandangan Rostow
Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang digambarkan oleh ekonomi Walt
Rostow memberikan suatu deskripsi yang berguna ikhwal perekonomian
asing. Menurut Rostow, semua Negara didunia ada di dalam satu dari tahap-
tahap pembangunan ekonomi berikut ini : (1) masayarakat tradsional, (2)
prakondisi lepas landas, (3) lepas landas, (4) dorongan kedewasaan, (5) era
konsumsi massa tinggi. Setiap tahap mewakili tipe perekonomian yang
berbeda, yaitu system produksi dan pemasaran yang berlainan. Peluang dan
masalah yang dihadapi oleh perusahaan internasional bervariasi menurut tahap
pertumbuhan ekonomi Negara tuan rumah.
• Tabel input-output
Meskipun berguna untuk menganalisa sebuah perekonomian dari segi
pertanian dan industrial, sering lebih disukai untuk melakukan pemeriksaan
yang lebih rinci.
Seandainya perusahaan dapat menyusun table masukan-keluaran (input-output
tables) untuk industri-industri bagi pasar yang relevan, perusahaan dapat
mengatur pasokan dan perlengkapannya agar cocok dengan struktur industrial
dari pasar yang ada. Tabel seperti itu kerap digunakan dalam pemasaran
Amerika, dan penggunaannya lambat laun meluas dalam pemsaran
internasional. Meskipun penyusunan table tersebut, bahkan untuk satu
industry, mungkin sangat sukar, pengusaan tehnik sangatlah berharga.
3. Infrastruktur negara
Kerersewdiaan dan kualitas infrastruktur sangat penting dalam evaluasi operasi
pemasaran diluar negeri. Setiap pemasar internasional akan sangat teegantung
pada jasa-jasa yang di sediakan oleh pasar lokal untuk transportasi, komunikasi,
tenaga listrik, dan juga organisasi-organisasi yang berpartisipasi dalam
memfasilitasi fungsi-fungsi pemasaran: komunikasi pemasaran, pendistribusian,
informasi, dan pembiayaan. Berbagai indikator seperti konsumsi baja, produksi
semen dan produksi listrik berkaitan dengan keseluruhan industrialisasi pasar dan
dapat di gunakan secara efektif oleh pemasok produk dan jasa industrial.

4. Urbanisasi
Salah satu karakteristik paling signifikan dari sebuah perusahaan perekonomian
adalah tingkat di mana perekonomian itu urbanisasi. Terdapat beragam perbedaan
cultural dan ekonomi diantara orang-orang di kota dan di desa. Perbedaan ini
tercermin dalam sikap dari orang-orangnya. Karena perbedaan ini merupakan
determinan penting dari perilaku konsumen, pemasar internasional perlu
mengetahui situasi khusus untuk setiap pasar.
Pemsar internasionalmengkaji hunbungan urbanisasi dengan konsumsi produk
perusahaan. Untuk beberapa produk di beberapa Negara, penduduk desa dan kota
merupakan segmen pasar yang berbeda; dinegara-negara lainnya, tidak ada
perbedaan. Terdapat sejumlah factor yang menguntungkan pasar kota:
pendapatandan pola konsumsi, fasilitas distribusi, dan kemungkinan komunikasi.
D. Isu-isu kunci ekonomi
1. Pertumbuhan ekonomi
Perusahaan menyukai setiap Negara yang memiliki stabilitas politis, laju inflasi
yang rendah, dan tingkat pertumbuhan nyata yang tinggi. Seandainya keadaan ini
berlangsung, meskipun perusahaan akan tetap sanggup menggemukan
pendapatannya pada kecepatan yang sama dengan pertumbuhan ekonomi.
2. Privatisasi
Pemerintah kian menyadari bahwa mungkin saja mengurangi biaya memerintah
dengan mengubah peran dan keterlibatan mereka dalam perekonomian. Melalui
privatisasi, pemerintah dapat memangkas biaya-biaya anggaran mereka dengan
memberikan layanan kepada masyarakat luas. Selain itu, porduk atau jasa bisa
menjadi lebih produktif dan inovatif serta dapat memperluas sektor swasta.
Privatisasi adalah proses penjualan aset pemerintah kepada pembeli swasta.
Terdapat enam sebab yang lazim bagi negara-negara untuk mengendalikan aset-
aset bisnisnya, suatu proses yang disebut dengan nasionalisasi. Sebab-sebab
nasionalisasi :
• Mempromosikan pembangunan ekonomi; sebagai contoh, dengan
mengkoordinasikan aset-aset dari banyak bisnis ke dalam satu rencana induk.
• Menangguk keuntungan untuk perbendaharaan nasional.
• Mencegah perusahaan-perusahaan bangkrut.
• Memperkaya program-program untuk kepentingan nasional.
• Memperkokoh kendali ekonomi atau politis.
• Memastikan barang dan jasa untuk warga, terlepas dari status ekonomi
mereka.
3. Inflasi
Inflasi adalah suatu dimensi ekonomi yang mempengaruhi suku bunga, kurs
valuta asing, biaya hidup, dan keyakinan umum atas system ekonomi dan politis
dari sebuah Negara. Inflasi masih tidak terkendali di beberapa Negara Amerika
Latin, Brasil, dan Rusia. Perusahaan-perusahaan yang berkiprah di Negara-negara
tersebut menemui kesukaran dalam merencanakan lapangan perusahaan mereka
yang menguntungkan di masa yang akan datang. Mereka harus mengubah harga
setiap hari guna mempertahankan arus kas yang memadai untuk menyimpan
persediaan dan supaya tetap beroperasi. Peramalan inflasi yang akurat juga sulit.
Inflasi menyebabkan destabilitas politis. Seandainya pemerintah menjajaki
pengekangan inflasi dengan menekan upah, maka pendapatan riil penduduk akan
melorot. Jikalau pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan apapun,
perekonomian bisa memburuk sampai pada titik dimana pendapatan riil akan
ambruk. Melakukan pengendalian fiskal yang lebih ketat pada saat pemerintah
telah berada dalam posisi lemah adalah sangat sukar. Ketidakstabilan seperti itu
mendapat perhatian para investor asing, yang akan ragu-ragu untuk menanamkan
jumlah dana yang signifikan di negara-negara tersebut.
4. Ketidakseimbangan pembayaran
Deficit dan surplus neraca pembayaran dapat mempengaruhi kebijakan
perdagangan dan nilai mata uang, yang pada gilirannya juga akan mempengaruhi
strategi korporat. Sebagai contoh. Amerika Serikat mengalami defisit neraca
perdagangan dengan Jepang pada tahun-tahun terakhir. Suatu situasi yang berubah
menjadi isu politi besar. Kosekuensinya, pemerintah Amerika Serikat telah
mendesak pemerintah Jepang untuk mengurangi defisit tersebut dengan membuka
perekonomian Jepang supaya menarik lebih banyak ekspor dari Amerika Serikat.
Selain itu, perusahaan-perusahaan Jepang didesak menarik lebih banyak suku
cadang dari pabrik-pabrik suku cadang Amerika. Dengan demikian defisit
perdagangan telah membuka peluang bisnis baru bagi perusahaan-perusahaan
Amerika.
5. Utang luar negeri
Utang yang kian membengkak mengakibatkan negara-negara berusaha mencari
bantuan dari lembaga-lembaga swasta dan pemerintah luar negeri guna
membiayai impor dan produk-produk lainnya untuk pembangunan ekonominya.
Manajer-manajer perusahaan multinasional berkepentingan dengan utang yang
tinggi karena kesukaran operasi di dalam suatu lingkungan yang secara politis dan
ekonomis tidak mantap. Di dalam lingkungan seperti itu, impor kerap kali
dihalangi dan mata uang kertas sukar didapat. Disamping itu, pemerintah-
pemerintah dapat melontarkan bermacam-macam langkah ekonomi makro untuk
mengendalikan utang, termasuk memperlambat laju pertumbuhan ekonomi, yang
bisa berdampak negatif terhadap peluang penjualan perusahaan.
E. Integrasi ekonomi
Integrasi ekonomi adalah pembuatan peraturan-peraturan dan regulasi-regulasi
transnasional yang memperkaya kerjasama dan perdagangan ekonomi diantara
negara-negara. Konsep integrasi ekonomi adalah menarik, namun terdapat banyak
masalah dalam penerapannya. Sebagai contoh untuk membentuk uni ekonomi, para
partisipan harus menyerahkan beberapa kekuatan ekonomi mereka, seperti otoritas
untuk menetapkan tarif dan kuota. Integrasi penuh membutuhkan mata uang bersama
atau kurs valuta tetap secara permanen.
1. Penciptaan dan pengalihan perdagangan
Penciptaan perdagangan terjadi bilamana negara-negara anggota dari suatu
kelompok integrasi ekonomi mulai memusatkan upaya mereka pada barang dan
jasa yang mempunyai keunggulan komparatif, dan muali memperdagangkannya
secara lebih ekstensif satu sama lain. Penciptaan perdagangan mengakibatkan
produsen lebih efisien dengan menerapkan strategi biaya rendah didalam negara-
negara anggota dapat meraih pangsa pasar dari produksen-produsen anggota yang
menerapkan strategi biaya tinggi dan mampu menghasilkan ekspor yang semakin
besar.
Pengalihan perdagangan terjadi pada saat anggota-anggota dari sebuah kelompok
integrasi ekonomi mengurangi volume perdagangan mereka dengan negara-negara
bukan anggota dan lebih menyukai perdagangan diantara sesama anggota saja.
Salah satu sebab yang paling lazim adalah bahwa penghapusan hambatan
perdagangan diantara negara anggota menyebabkan lebih murah untuk membeli
dari perusahaan-perusahaan didalam kelompok integrasi, dan terus melanjutkan
berbagai rintangan untuk negara-negara yang bukan anggota sehingga semakin
memberatkan mereka untuk bersaing.
2. Tingkat integrasi ekonomi
• Kawasan perdagangan bebas
Kawasan perdagangan bebas(free trade area) ialah suatu perjanjian integrasi
ekonomi yang di dalamnya hambatan-hambatan untuk berdagang (seperti
tariff kuota) di antara Negara-negara anggotanya dihapuskan. Kawasan
perdagangan bebas adalah bentuk integrasi ekonomi yang paling tidak reskritif
dan paling longgar. Barang bebas dan jasa diperdagangkan secara bebas
diantara Negara-negara anggotanya. Di bawah perjanjian ini, setiap partisipasi
akan akan berjuang untuk meraup keutungan dengan mengkhususkan diri pada
produksi barang dan jasa yang terhadap negaranya tersebut memiliki
keunggulan komparatif dan mengimpor barang dan jasa yang terhadap Negara
tersebut memiliki kelemahan komparatif. Setiap anggota tetap memberlakukan
hambatan-hambatan perdagangan terhadap Negara-negara bukan anggota.
Keunggulan komparatif. Perusahaan-perusahaan multinasional menggunakan
peluang perdagangan bebas untuk menjadi produsen barang yang paling
murah. Pencarian keunggulan absolute ini membuat tingkat upah tetap berada
dibawah, membawa akibat kondisi kerja yang tidak nyaman dan tidak ramah
lingkungan. Kompetisi menjadi kata kunci bagi konsep ini.
• Perseketuan pabean
Persekutuan pabean (customs union) adalah suatu bentuk integrasi ekonomi
yang didalamnya semua tarif di antara Negara-negara anggota dihilangkan dan
kemudian disusun sebuah kebijakan perdagangan bersama terhadap Negara
bukan anggota. Kebijakan ini sering menghasilkan suatu struktur tariff
eksternal yang seragam. Dibawah perjanjian ini, Negara diluar
persekutuan(Negara bukan anggota) akan menghadapi tariff yang sama atas
ekspor setiap Negara anggota yang menerima ekspor tersebut. Karena
perlakuan yang seragam terhadap produk dari Negara yang bukan anggota,
maka perseturuan pabean menghindari permasalahan defleksi perdagangan.
Masyarakat ekonomi karibia(Caribbean Economic Community) dan Pakta
Andes(Andes Pact) adalah dua contoh perjanjian ini.
• Pasar bersama
Pasar bersama (common market) merupakan suatu bentuk integrasi ekonomi
yang ditandai oleh: (1) tidak adanya hambatan di antara Negara-negara
anggota. (2) suatu kebijakan bersama perdagangan eksternal. Dan (3)
mobilitas factor-faktor produksi diantara Negara-negara anggota. Pasar
bersama memungkinkan realokasi sumber-sumber produksi seperti modal,
tenaga kerja, dan teknologi, dengan berdasarkan teori keunggulan komperatif.
Contoh paling terkemuka dari suatu pasar bersama berhasil adalah masyarakat
Eropa(European Community,EC), meskipun sekarang EC bergerak keluar dari
integrasi ekonomi tersebut dan memfokuskan diri pada integrasi politik.
• Penyatuan ekonomi
Uni ekonomi atau penyatuan ekonomi(economic union), yang lebih dalam
daripada integrasi ekonomi, ditandai oleh perpindahan bebas barang, jasa, dan
factor-faktor produksi diantara Negara-negara anggota dan adanya integrasi
penuh kebijakan ekonomi. Uni ekonomi (1) menggabungkan kebijakan fiscal
dan moneter di antara Negara-negara anggota. (2) memiliki mata uang
bersama(atau kurs mata uang tetap secara permanen). (3) menerapkan tariff
dan struktur pajak yang sama untuk semua Negara anggota. Sebagian besar
kebijakan ekonomi nasional dari masing-masing Negara diserahkan kepada
kelompok secara keseluruhan. Kesediaan untuk melakukan hal seperti itu
merupakan sebab utama mengapa EC mengalami kesulitan bergerak menuju
suatu penyatuan ekonomi penuh karena beberapa anggota tidak bersedia
melimpahkan sedemikian besar otonomi nasionalnya. Belgia dan Luksemburg
adalah contoh yang baik dari dua Negara yang mendekati penyatuan ekonomi.
Kedua Negara tersebut memiliki suatu kurs tukar tetap (1franc Belgia = 1franc
Luksemburg), kebijakan moneter yang sangat terkondinasi, dan struktur dan
tariff pajak yang indentik.
• Penyatuan politis
Uni politis atau penyatuan politis (political union) melewati integrasi
ekonomi penuh di dalamnya semua kebijakan ekonomi digabungkan dan
memiliki pemerintahan tunggal. Uni politis menggambarkan integrasi
ekonomi total dan hanya mungkin terjadi jika Negara-negara menyerahkan
kekuasaan nasional mereka kepeda kepemimpinan di bawah satu
pemerintahan tunggal. Salah satu contoh yang sangat berhasil adalah Amerika
Serikat, yang menggabungkan Negara-negara bagian(states) yang bebas ke
dalam suatu penyatuan politis. Penggabungan Jerman Barat dan Jerman Timur
pada tahun 1991 juga menciptakan suatu penyatuan politis.
3. Masyarakat eropa
Masyarakat Eropa (European Community,EC) dibentuk pada tahun 1957 oleh
Traktat Roma (Treaty of Rome). Enam Negara ECSC(European Coal and Steel
Community) merupakan pendiri EC, dan pada tahun 1991 enam Negara lainnya
bergabung (Inggris,Denmark,Yunani,Irlandia,Portugal, dan Spanyol). Ketentuan-
ketentuan pokok dari pendirian pakta tersebut adalah:
• Pembentukkan suatu kawasan perdagangan bebas di antara Negara-negara
anggota akan dihasilakan oleh penghapusan tariff, kuota, dan hambatan
perdagangan lainnya secara perlahan-lahan.
• Hambatan untuk perpindahan tenaga kerja, modal, dan perusahaan bisnis
pada akhirnya akan dihapuskan.
• Kebijakan pertanian bersama akan dianut.
• Akan dibentuk suatu dana investasi untuk menyalurkan modal dari
wilayah yang lebih maju kepada wilayah yang terbelakang.
• Akan diadakan suatu persekutuan pabean yang ditandai oleh suatu jadwal
penentuan tarif yang seragam yang diberlakukan terhadap impor dari
Negara-negara lainnya.
Tujuan-tujuan tersebut dianggap ambisius oleh beberapa Negara dan
menganggapnya menyimpang dari apa yang mereka kehendaki. Negara-negara
tersebut kemudian membentuk European Free Trade Association (EFTA), yang
tujuan pokoknya adalah membongkar hambatan-hambatan perdagangan diantara
anggota-anggotanya. Austria, Denmark,
Finlandia,Norwegia,Portugal,Swedia,Swiss, dan inggris merupakan anggota-
anggota pendiri EFTA.
4. NAFTA
Pada bulan agustus 1992 Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko menadatangani
suatu perjanjian perdagangan bebas ( free trade agreement) untuk memberikan
untuk membentuk suatu pasar terbuka di seluruh benua Amerika Utara. Isu-isu
kunci dalam perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara(North American Free
Trade Agreement,NAFTA) ini adalah:
• Memperluas penghapusan hambatan-hambatan pabean selama 15 tahun.
• Memasukkan hak milik intelektual dan jasa.
• Ikatan kultulral historis antara Amerika – Meksiko.
• Perbedaan gaji dapat meningkatkan daya saing dimana dimungkinkan
produktifitas.
• Kelemahan infrastruktur, terutama pengangkutan dan komunikasi.
• Tidak seperti Uni Eropa yang merpertimbangkan penyatuan politis.
• Kemungkinan kaitan dengan berbagai inisiatif perdaganggan bebas
Amerika Latin dan Tengah.
• Perjanjian sampingan yang membatasi kompetisi upah murah.
NAFTA merupakan blok perdaganggan yang paling kaya dan paling besar. Di
dalam wilayah NAFTA terdapat 360 juta orang dengan gabungan produk bruto
sebesar $6.5 milyar. Amerika Serikat mungkin mendapat manfaat paling besar
dari NAFTA karena Negara ini menghasilkan sekitar 80 persen dari barang dan
jasa yang dihasilkan oleh NAFTA. Ekspor di antara Negara-negara tersebut
melonjak secara dramatis selama tahun 1990-an. Hal ini terutama penting bagi
Amerika Serikat yang ingin melihat perekonomian Amerika Utara dapat bersaing
secara efektif dengan masyarakat Eropa dan Pacific Rim. Perjanjian ini
mengandung kemungkinan untuk pada akhirnya menjadi pasar bersama Amerika
Utara, tetapi bukan uni penyatuan politis.

5. Aliansi ekonomi lainnya


• Andean pact
Pakta andes (andean pact) merupakan suatu penyatuan ekonomi yang saat ini
terdiri dari Bolivia, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Venezuela. Kelima negara
tersebut sebelumnya merupakan anggota dari latin amerika free trade
ascociation (LAFTA) yang kini disebut dengan ALADI, tetapi tidak puas
dengan kemajuan kelompok tersebut dan kemudian keluar. Tujuan semula dari
pakta Andes adalah untuk mengintegrasikan mereka secara ekonomis,
mengurangi tarif-tarif internal, menciptakan tarif eksternal bersama, dan
menawarkan berbagai koneksi khusus kepada dua anggotanya yang paling
kecil, Bolivia dan Ekuador. Kelompok ini juga setuju bahwa tidak ada
investasi langsung asing yang diizinkan dalam sektor-sektor seperti
perbankan, telekomunikasi, dan penjualan eceran, dan pemodal asing di semua
sektor lainnya diwajibkan menjual paling sedikit 51% dari saham mereka
kepada pemodal-pemodal lokal selama periode 15 tahun. Terdapat pula
berbagai restriksi atas remintasi keuntungan tahunan (annnual profit
remittance). Regulasi tersebut terbukti menghalangi investasi langsung asing
(FDI). Cili, salah satu anggota Andean Pact, keluar dari kelompok tersebut
lantaran ingin menggaet lebih banyak FDI (Foreign Direct Investment).
• COMECON
Dewan bantuan ekonomi bersama(Council for Mutual Economic Assitance,
COMECON) didirikan pada tahun 1949 sebagai penyatuan ekonomi dari
negara-negara komunis. Dengan bubarnya uni soviet dan terjadinya berbagai
perubahan di Eropa Timur, peran badan ini jadi melemah. Kelompok ini
diujung tombak oleh Uni Soviet termasuk Albania,
Bulgaria,Ceksklowakia,Jerman Timur, Hongaria, Rumania, dan Polandia. Uni
Soviet mendominasi uni ekonomi ini karena memiliki 60 persen GNP dan
populasi kelompok tersebut. Tujuan semula comecon adalah membantu
rekonstruksi Eropa Timur, tetapi fokus ini berangsur-angsur berubah menuju
kerja sama ekonomi. Sungguhpun demikian, perbedaan-perbedaan filosofis
komunis mereka telah menjadi batu sandungan untuk integrasi ekonomi. Sejak
tahun 1980-an, arti penting comecon mulai pudar.
• ASEAN
Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara(Association of Southest Asian
Nations, ASEAN) didirikan pada tahun 1967 oleh Indonesia,Malaysia,
Philipina,Singapura,dan Thailand. Blok ekonomi ini berbeda-beda dari blok-
blok lainnya dalam hal bahwa penekanan pokoknya bukanlah pada
pengurangan hambatan perdaganggan diantara negara-negara anggotanya,
kendatipun hal ini telah dilakukan, namun lebih pada mempromosikan ekspor
ke negara-negara lainnya. Kecuali Singapura yang telah memiliki pabrik-
pabrik perakitan diluar negeri, kelompok ini sangat bergantung pada ekspor
bahan mentah. Anggota ASEAN sangat berhasil dalam mempromosikan
ekspor ke pasar Jepang dan masyarakat Eropa.

F. Perekonomian dunia baru


1. Revolusi di pasar global
Dekade 1990-anm menyaksikan trasnformasi perubahan ekonomi dan politis yang
menggucangkan. Gerakan ke kapitalisme oleh Eropa Timur dan confederation of
Independent State dan tampilannya perekonomian asia yang maju pesat akan
menantang tatanan yang ada sekarang. Jeapang, dan pembentukkan blo-blok
perdagangan regional – NAFTA, EU, AFTA, dll. Akan menciptakan sebuah
perekonomian dunia baru (new world economic) tidak seperti yang ada
sebelumnya.
2. Pengaruh kekuatan lingkungan terhadap globalisasi
Kekuatan lingkungan yang merubah sifat kompetitif industri-industri dapat
diringkas menjadi 12 pengaruh, dibedakan menjadi 8 kekuatan proaktif dan 4
kekuatan reaktif (tabel 1). Pemahaman perusahaan mengenai iindustri dan evolusi
perusahaan dalam setiap faktor tersebut akan mempersiapkannya untuk
mengembangkan visi strategi global (global strategi vision) yang dirancang untuk
keberhasilan.

Tabel 1:

a. Kekuatan lingkungan proaktif:


• Penentuan sumber pengadaan global
• Pasar-pasar baru yang sedang berkembang
• Skala ekonomis
• Tren menuju permintaan homogen untuk produk dan jasa
• Biaya trasnportasi global yang semakin murah
• Interaksi pemerintah: tarif, hambatan non tarif,pabean, dan
pajak.
• Meningkatnya telekomunikasi dengan biaya yang sangat rendah
• Tren menuju standar teknis yang homogen
b. Lingkungan kekuatan reaktif:
• Meningkatnya kompetisi dari pesaing non domestik
• Meningkatnya resiko yang disebabkan kelabilan kurs valuta
asing
• Tren pelanggan yang berkembang dari strategi yang hanya
domestik ke global
• Meningkatnya langkah perubahan teknis global.

3. Tahap evolusi
• Tahap pertama (1945-1975)
Tiga puluh tahun setelah Perang dunia II ditandai sebagai era yang diwarnai
oleh pertumbuhan dan permintaan yang tinggi. Perekonomian dunia bebas
berjalan baik dan standar kehidupan membaik sebagaian besar masyarakat
maju. Korporasi-korporasi terfokus pada skala ekonomis dan produksi missal
untuk memenuhi pemintaan pasar yang tidak putus-putusnya. Penekanan
diberikan kepada kuantitas dan pengunaan yang efisien atas bahan baku,
tenaga kerja, dan modal.
• Tahap kedua (1975-1985)
Pergeseran fundamental terjadi antara awal 1970-an dan pertengahan 1980-an,
kapabilitas produksi yang melesat menyebabkan ekuilibrium dan suatu surplus
pasokan di banyak industry. Pergeseran fundamental ini mengubah
keunggulan kompetitif korporat keunggulan dari kualitas yang meningkat,
biaya rendah, dan kemajuan teknologi. Perekonomian yang korporasnya
disesuaikan untuk kualitas premium, teknologi superior, dan produksi rendah
biaya yang berhasil baik. Pemerintah mulai memberikan insentif untuk
perusahaan-perusahaan global, meliputi tarif yang lebih rendah, insentif pajak
dan insentif untuk membangun pabrik-pabrik baru di Negara-negara mereka.
Pertumbuhan ekonomi global mulai melambat.
• Tahap ketiga (1985-2000)
Era ekonomi dan politis baru (lihat table 3-2) terbentang dengan cepat.
Munculnya blok-blok perdagangan regional (regional bloc trading)
merupakan keunggulan ekonomi bagi Negara-negara anggotanya, tetapi
terbukti merusak perdagangan antarblok (inter-bloc trade). Era pertumbuhan
ekonomi antara tahun 1945 dan tahun 1985 digantikan oleh era yang ditandai
oleh kelabilan dan perusahaan konstan. Organisasi-organisasi menerima
perubahan ini sebagai peluang, dan mengembangkan visi strategic global,
struktur organisasional, dan kompetensi inti yang tepat supaya dapat secara
efektif memanfaatkan lingkungan baru ini mereka yang akan tampil sebagai
pemenang.

You might also like