Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KAMARUDDIN GULTOM
NIM : 014282451
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
PERNYATAAN
TAPM yang berjudul Pengaruh Sikap Inovatif Dan Motif Berprestasi Terhadap
Prestasi Kerja Guru SMP Negeri Kota Sibolga adalah hasil karya saya sendiri, dan
seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Yang menyatakan
KAMARUDDIN GULTOM
NIM : 014282451
154
ABSTRAK
i
155
ABSTRACT
This research was aimed at learning whether or not there is effect of innovating
attitude and accomplishing motive on job accomplishment of Sibolga’s state junior
high school teachers. To satisfy the research problems three hypothesis were
proposed. They were : first, innovating attitude significantly affected teachers’ job
accomplishment ; second, accomplishment motive significantly affected teachers’ job
accomplishment ; third, innovating attitude and accomplishing motive simultenously
and significantly affect teachers; job accomplishment.
Research type applied was explanatory intending to analyze the effect of
innovating attitude and accomplishing motive independent variable toward Sibolga’s
state junior high school teachers dependent variable.
Data were collected from 68 respondents concluded by means of stratified
proportional random sapling technique out of 234 population. Research instruments
were questonaires / forms with instrument try out analysis to verify the validity and
reliability of the instruments. Based on the result of the validity and reliability
evaluation, for innovating attitude variable, an item of statement of conclusion
prevailed that 2 out of 21 items were failed to make 19 items retained. For
accomplishing motive variable, out of 15 statement items, 6 items were failed and 9
did retain, while for job accomplisihment, 1 out of 23 was failed and 22 items of
statement retained. To analyze data, requirement assessment analysis such as
dependent variable even assumption of Y by applying Kolmogorof-Smirnov
assessment technique, multicoloniery assessment, heterocedasity assessment
continued with research data analysis by means of multiple regression analysis aided
by computer program Statistical Package for the Social Sciences ( SPSS 16,0 ) were
conducted in advance.
The result of the analysis revealed partially that both innovating attitude and
accomplishing motive significantly affected job accomplishment, simultenously,
innovating attitude and accomplishing motive significantly affected job
accomplishment of Sibolga’s state junior high school teachers with 51,1 % of
determination contribution and regression equity of Y = 23,248 + 0,549 X1 + 0,344
X2 + e.
Referring to the above explanation, it can be stated that higher the innovating
attitude and accomplishing motive can be appropriate predictors on the improvement
of teachers’ job accomplishment.
ii
156
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji Tesis Program Pasca Sarjana,
Program Studi Magister Manajemen Universitas Terbuka pada :
2. Penguji Ahli
3. Pembimbing I
4. Pembimbing II
iii
157
Menyetujui :
Pembimbing II Pembimbing I
Dr. Prihatin Lumbanraja SE. MSi Dr. Elisabeth Siahaan SE. Mec.
NIP : NIP :
Mengetahui :
Direktur Program Pascasarjana
iv
158
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih atas
segala berkat rahmat dan karuniaNya diberikan kepada penulis sehingga Tugas Akhir
Program Magister (TAPM) ini dapat selesai tepat pada waktunya sebagai salah satu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru, kepala
kota Sibolga tentang pentingnya sikap inovatif dan motif berprestasi untuk
Terwujudnya TAPM ini tidak terlepas dari partisipasi berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
kepada:
1. Prof. Dr. Udin S.Winataputra, M.A, selaku Direktur Program Pasca Sarjana
2. Prof. Dr. Urip Harahap, Apt dan Dr. Asnah Said, M.Pd, selaku Kepala UPBJJ
Medan, seluruh staf dan dosen pengampu mata kuliah Magister Manajemen
3. Drs. CB. Supartomo SE, M.Si, selaku Ketua Program Magister Manajemen
v
159
4. Dr. Chairy, selaku Dosen penguji Ahli dari Universitas Indonesia Jakarta
7. Drs. Sahat P. Panggabean MM. walikota Sibolga yang telah memberi ijin
belajar.
8. Kepala Dinas Pendidikan dan seluruh kepala SMP negeri kota Sibolga, yang
10. Ibunda terkasih Nonna Silaban dan Bapak Mertua St. P. Silitonga serta Ibu
11. Istimewa kepada istriku tercinta Julianny Silitonga SP. dan anak-anaku tersayang
Wahyu Ruli Verawati, Xander Gorga, Zogi Tri dan Cledwin Gultom yang selalu
setia membantu dalam doa dan memberi motivasi yang sangat berharga dan
dengan ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kurangnya perhatian
Penulis menyadari bahwa TAPM ini tidaklah sempurna, oleh karena itu sangat
Kamaruddin Gultom
vi
160
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
Daftar Tabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Perumusan Masalah...................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 10
E. Kegunaan Penelitian..................................................................... 10
A. Kajian Teori............................................................................... 12
1. Pengertian Sikap............................................................. 12
2. Karakteristik Sikap......................................................... 13
3. Komponen Sikap............................................................ 13
4. Pengertian Inovasi.......................................................... 14
5. Sikap Inovatif.................................................................. 16
vii
161
a. Karakteristik Inovasi………………………………… 20
b. Saluran Komunikasi………………………………... 21
8. Fungsi Motif…………………………………………… 26
9. Motif Berprestasi………………………………………. 27
B. Kerangka Berpikir……………………………………………. 36
5. Hipotesis Penelitian............................................................... 46
C. Definisi Konsep dan Operasional……………………………… 46
ix
163
x
164
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.5 Jumlah Sampel Setiap Unit SMP negeri kota Sibolga 56
Tabel 3.9 Hasil Uji validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Penelitian 62
xi
165
Prestasi Kerja 72
Prestasi kerja 77
xii
166
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
167
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
168
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia kini berada di abad 21, merupakan abad yang penuh tantangan
daya manusia yang tangguh, terampil dan berwawasan keunggulan. Para ahli
kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang ingin memenangkan persaingan atau kompetisi
harus meningkatkan mutu sumber daya manusia. Fatah (1998), Tilaar (2002)
merupakan produk dari Sistem Pendidikan Nasional yang pada dasarnya merupakan
berkumpul guru dan murid, melainkan berada dalam satu tatanan organisasi yang
saling berkaitan. Oleh karena itu sekolah dipandang sebagai suatu organisasi yang
membutuhkan pengelolaan. Lebih dari itu, kegiatan inti organisasi sekolah adalah
pendidikan yang dibantu oleh sarana prasarana yang memadai, serta dimotori
oleh tenaga kependidikan yang professional dan bertanggung jawab. Salah satu
1
2
unsur tenaga kependidikan yang mempunyai peranan dan tanggung jawab besar
Berdasarkan hasil penelitian pada dunia pendidikan bahwa salah satu faktor
dominan yang menentukan tingkat keberhasilan anak didik dalam melakukan proses
transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta internalisasi etika dan moral
ditentukan oleh guru sebesar 34%, pengelola (kepemimpinan kepala sekolah) 22%,
sarana fisik 26%,dan waktu belajar 18% (Fatah, 1998). Sementara Saman (1994)
Peranan guru bersifat multidimensional karena peran guru beraneka ragam, yaitu
guru sebagai pendidik atau orang tua, pengajar, pemimpin atau manajer, produsen
atau pelayan, pembimbing atau fasilitator, motivator atau stimulator, peneliti atau
yang tinggi dari setiap guru, sebab peran guru tidak cukup hanya sebagai pendidik,
fasilitator dan nara sumber. Prestasi kerja guru yang tinggi mendorong tercapainya
tujuan pendidikan yang berkualitas. Menurut Irawan (1997) prestasi kerja merupakan
sikap, cara yang digunakan dalam melaksanakan tugas, ketegaran jasmani dalam
menjalankan tugas.
Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja guru. Oleh karena
itu perlu diketahui lebih lanjut faktor apa saja yang diperkirakan dapat meningkatkan
prestasi kerja guru, sehingga proses pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan
Masalah yang berkaitan dengan prestasi kerja guru pada era terakhir ini
diidentifikasi beberapa hal antara lain: kemampuan intelektual guru dirasakan masih
kurang, sikap inovatif guru belum optimal, motif berprestasi guru baik motif internal
maupun motif eksternal belum maksimal, penguasaan guru terhadap materi pelajaran
Berkaitan juga prestasi kerja guru dengan pembinaan kepala sekolah misalnya
belum dilaksanakan kepala sekolah secara baik dan benar. Kepala sekolah dengan
beban kerja yang cukup banyak sering melupakan tugas pokoknya sebagai supervisor
dan motivator terhadap guru. Jika tugas kepala sekolah untuk memonitoring,
mengobservasi guru dilaksanakan dengan baik dan benar sangat memungkinkan bagi
kepala sekolah untuk memahami dan dapat memberikan solusi terhadap kesulitan
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi kerja tersebut di atas dirasakan
bahwa sikap inovatif dan motif berprestasi guru saat sekarang ini masih sangat
kurang yang mengakibatkan prestasi kerja guru menurun yang pada akhirnya
yang memberi energi dan arah pada perilaku manusia. Siagian (1989), menganggap
pshycological need atau kebutuhan fisik; (2) safety and security need atau kebutuhan
keselamatan dan perlindungan; (3) belongingness, social and love need atau
kebutuhan sosial mencakup cinta dan kasih sayang maupun kerjasama; (4) estern
need atau kebutuhan penghargaan; (5) self actualization need atau kebutuhan akan
aktualisasi diri dalam hal ini mencakup juga kebutuhan untuk berprestasi.
pribadi mencakup tiga hal yaitu kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan berkuasa dan
baik dari pada orang lain. Dorongan kebutuhan berprestasi membuat seseorang
menjadi pribadi yang berhasil dan bertanggung jawab atas tugas-tugas yang
dipercayakan kepadanya. Dalam kaitannya dengan prestasi kerja guru maka ketiga
motivasi itu yang terbaik untuk mendukung prestasi kerja guru adalah motivasi
penurunan. Perubahan terjadi akibat proses interaksi dan komunikasi secara intens
dengan lingkungan. Motif berprestasi juga merupakan hasil belajar individu yang
Dari berbagai pendapat di atas mengisyaratkan bahwa motivasi atau dapat disebut
motif berprestasi penting dan bermanfaat sebagai dorongan dari dalam diri seseorang
atau penurunan, sebagai hasil belajar yang bermuara pada usaha meningkatkan atau
kota Sibolga tergambar dari kurangnya minat guru untuk mengikuti lomba guru
berprestasi tingkat kota sibolga setiap tahunnya. Data pada bidang pendidik dan
lomba selama tiga tahun berturut-turut (2005 sd 2007). Menurut keterangan panitia
yang menjadi alasan guru adalah karena sebagian besar guru masih enggan menyusun
karya ilmiah sebagai satu persyaratan lomba guru berprestasi tingkat kota maupun
tingkat provinsi.
sangat rendah, dan ketertutupan mental pendidik untuk menerima hal hal baru
Sikap inovatif itu sendiri merupakan sikap dari seseorang yang memiliki
alami, inovatif dan imajinatif pada berbagai kondisi dan situasi yang terjadi. Dengan
sikap ini guru akan termotivasi memacu dirinya berimprovisasi dalam pembaharuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta mendorongnya untuk tidak mudah puas dengan
hasil kerja yang telah dicapainya, melainkan akan terus mamacu dirinya untuk lebih
dinas pendidikan kota Sibolga ditemukan bahwa secara administrasi masih banyak
diantara guru yang belum melengkapi perangkat pembelajaran. Secara umum guru
mendominasi waktu dari pada siswa pada hal tuntutan kurikulum sekarang ini siswa
lebih banyak mendominasi waktu dalam proses KBM. Idealnya guru sebagai
motivator dan fasilitator sesuai tuntutan kurikulum yang ditetapkan pemerintah saat
SD, SLTP dan SLTA dalam materi pelajaran yang diajarkan tidak sampai 50%, pada
hal seorang guru harus menguasai paling tidak 75% dari seluruh materi yang
sebahagian besar guru SD dan SLTP hanya mencurahkan sebahagian kecil waktunya
Gambaran masalah prestasi guru dikaitkan dengan motif berprestasi dan sikap
inovatif seperti diuraikan di atas bukan tidak mungkin terjadi di kota Sibolga dimana
(SP) sebagaian guru masih tetap mempertahankan satuan pembelajaran yang lama,
sebagaian guru jarang mempersiapkan media pembelajaran, hubungan guru dan siswa
pelaksanaan tugas.
Perlu kiranya diteliti apakah hal tersebut di atas disebabkan kurangnya sikap
inovatif dan motif berprestasi yang dimiliki guru atau apakah ada masalah yang lain
pendidikan nasional.
Hal ini menjadi penting karena walaupun pemerintah kota Sibolga telah berupaya
memadai serta mengupayakan pelatihan guru tetapi masih belum dirasakan terjadinya
Berikut ini data persentasi kelulusan dan rata-rata nilai ujian nasional tingkat
Tabel 1.1 Persentase Kelulusan dan Nilai Rata-rata SMP Kota Sibolga
Dari data di atas diketahui bahwa terjadi penurunan persentase jumlah kelulusan
Sebahagian guru terlambat hadir ditempat kerja, sehingga memberi kesan rendahnya
loyalitas dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang harus diselesaikan, suka
menunda dan menumpuk pekerjaan, meninggalkan tugas sebelum waktunya, hal ini
tentu mengurangi pelayanan yang harus diberikan terhadap sub sistem lain yang ada
di dalam organisasi maupun pihak luar (masyarakat) yang hendak berurusan. Hal ini
diduga ada kaitannya dengan sikap inovatif dan motif berprestasi yang kurang.
rendah, ketertutupan mental pendidik untuk menerima hal hal baru (inovasi), guru
sebagaian guru jarang mempersiapkan media pembelajaran, hubungan guru dan siswa
memberi kesan rendahnya loyalitas dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
9
sebelum waktunya, hal ini tentu mengurangi pelayanan yang harus diberikan terhadap
sub sistem lain yang ada di dalam organisasi maupun pihak luar (masyarakat) yang
hendak berurusan, penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor apa yang berpengaruh
terhadap prestasi kerja guru. Ada dugaan bahwa sikap inovatif dan motif berprestasi
berpengaruh terhadap prestasi kerja guru. Oleh karena itu peneliti mencoba
menelusuri sejauh mana pengaruh sikap inovatif dan motif berprestasi terhadap
pengaruh sikap inovatif dan motif berprestasi terhahap prestasi kerja guru belum
pernah dilakukan mencakup seluruh SMP negeri di kota Sibolga. Banyak penelitian
serupa dilaksanakan dengan populasi satu kecamatan atau hanya satu sekolah saja
tetapi penelitian ini dilakukan dengan populasi seluruh SMP negeri yang ada di kota
Sibolga.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh sikap inovatif terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri
Kota Sibolga.
2. Apakah terdapat pengaruh motif berprestasi terhadap prestasi kerja guru SMP
3. Apakah terdapat pengaruh sikap inovatif dan motif berprestasi secara bersama
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh sikap inovatif terhadap prestasi kerja guru SMP
2. Untuk menganalisis pengaruh motif berprestasi terhadap prestasi kerja guru SMP
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menjadi bahan masukan bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga dalam
2. Memberi sumbangan pemikiran bagi para guru SMP, untuk dapat mengevaluasi
inovatif dan motif berprestasi dengan prestasi kerja guru, serta dapat menjadi
bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk menindak lanjuti hasil
BAB II
KERANGKA TEORITIK
A. Kajian Teoritik
1. Pengertian sikap
terhadap objek. Oleh karena itu sikap merupakan salah satu faktor yang menentukan
bentuk perilaku. Menurut Morgan, sikap adalah tendensi dari seseorang untuk
memberi reaksi yang positif atau negatif terhadap sesuatu, seseorang atau situasi,
hal tentang sikap yaitu : (1) Kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan
merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai; (2) Mendorong dan
memotivasi atau pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa-apa yang disukai,
diharapkan dan diinginkan, mengeyampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang
harus dihindari; (3) Cenderung dipertahankan dan jarang mengalami perubahan; (4)
Mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan; (5) Sikap timbul dari
pengalaman, yaitu tidak dibawa sejak lahir tetapi merupakan hasil belajar.
12
13
2. Karakteristik sikap
karakteristik :
b) Arah sikap, tingkat dan intensitas yang menunjukkan assosiasi atau disasosiasi
d) Stabil dan bertahan lama. Jika pengalaman individu itu adalah pengalaman yang
baik atau pengalaman yang paling berkesan, maka suatu sikap sulit dirubah.
3. Komponen Sikap
dengan keyakinan terhadap objek, termasuk keyakinan evaluatif yaitu baik atau
buruk, tepat atau tidak tepat. Komponen afektif yaitu komponen yang berkaitan
dengan suka dan tidak suka ( like or dislike ) terdiri dari tipe kuantitas dan kualitas
14
Setiap komponen sikap dapat bervariasi terhadap derajat multifleksitas. Hal ini
mengacu pada jumlah dan jenis elemen yang membangun komponen tersebut.
dapat mengetahui objek tersebut , komponen afektif juga bervariasi, dari yang sangat
ekstrim positif sampai perasaan negatif terhadap sesuatu objek. Dan komponen
konatif menunjukkan variasi yaitu tindakan menyerang sampai pada tingkat yang
membantu objek. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain
Demikian juga setiap komponen sikap akan berbeda valensinya. Valensi adalah
untuk menggambarkan suatu sikap merasa senang atau tidak senang terhadap sesuatu
objek. Tetapi biasanya tidak cukup menggambarkan begitu saja, perlu juga
mengetahui atau mengukur kuantitatif dari valensi derajat senang atau tidak
senang seseorang. Jadi valensi adalah karakteristik yang dapat dipakai untuk setiap
komponen.
4. Pengertian Inovasi
Inovasi adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal baru, penemuan baru yang
berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya baik itu gagasan,
metode atau alat ( Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 1990 ). Hal-hal baru
artinya apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh sipenerima
15
inovasi, meskipun bukan merupakan hal yang baru bagi orang lain ( Hasbullah
2003 ).
itu nilai, norma, gagasan atau cara-cara baru. Webster,s New World Dictionary
memberi arti inovasi sebagai : (1) tindakan atau proses pembaruan, (2) Sesuatu yang
(Sutisna 1989). Rogers (1983), mengatakan bahwa inovasi adalah sebuah ide,
praktek, atau objek terasa sebagai sesuatu yang baru oleh seseorang atau unit yang
metode kerja, produk, proses atau jasa-jasa yang baru dan lebih baik. Selanjutnya
dikatakan bahwa inovasi (pembaruan) adalah suatu kumpulan dari teknologi dan ilmu
mengelilinginya yang berusaha menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri
mengubah peluang menjadi gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Inovasi
sesungguhnya bukanlah gagasan yang rumit. Kadang inovasi datang dari ide yang
Dari beberapa pengertian di atas inovasi selalu menunjuk pada suatu perubahan
yang baru secara kualitatif berbeda dengan keadaan semula yang didasarkan atas
mencapai hasil yang lebih baik. Inovasi lebih dari sekedar menambah jumlah unsur
16
bagian yang telah ada, tetapi pada usaha menata kembali misalnya, dalam
pemakaian ruang dan waktu serta cara mengajar, sehingga dengan tenaga , uang dan
fasilitas yang sama dapat dicapai hasil pendidikan yang lebih baik.
5. Sikap Inovatif
Penyesuaian terhadap perubahan dapat dikatakan sebagai sikap inovatif dan untuk
Manan menjelaskan bahwa, orang-orang yang bersikap inovatif adalah orang yang
memiliki kepribadian kreatif dan dinamis (Irawati 2003). Kreatif adalah proses
pengembangan perspektif, alami, inovatif dan imajinatif pada berbagai situasi (Griffin
1986).
Jika seseorang dapat berpikir dengan cerdas dan kreatif, maka orang tersebut akan
diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, maka hasilnya pun akan mengecewakan.
Bandingkanlah kalau ada dua orang, yang satu sibuk dan gelisah, namun tidak
menghasilkan sesuatu yang penting. Hal ini karena pikiran-pikiran dan gagasan
gagasannya tidak dipersiapkan dan tidak dipikirkan dengan serius. Yang lain
setiap bagian, menjatuhkan keputusan dengan tepat, maka setiap hari akan dapat hasil
yang baik. Kekuatan yang dimiliki oleh setiap manusia yang sering disebut dengan
daya khayal, melalui daya khayal inilah manusia dapat mencapai kemauan yang
tinggi dan kesanggupannya dalam menemukan segala hal. Daya khayal dapat
17
dibedakan menjadi 2, yaitu daya khayal sintesis dan daya khayal kreatif. Daya khayal
sintesis adalah untuk tidak menciptakan hal yang baru, tetapi membentuk dan
menyusun yang lama dalam bentuk kombinasi baru. Sedangkan daya khayal kreatif
adalah menciptakan hal-hal baru terutama apabila daya khayal sintesis tidak bisa
bekerja dalam memecahkan suatu masalah. Melalui daya khayal kreatif ini alam
pikiran manusia yang terbatas dapat berhubungan langsung dengan alam pikiran
halusnya. Barangkali alam pikiran inilah yang menyalurkan inspirasi atau ilham dan
menyampaikan gagasan baru sebagai hasilnya menjadi alat bagi manusia untuk
menyesuaikan getaran dalam dirinya dengan getaran dalam diri orang lain. Daya
khayal biasanya bekerja secara otomatis dan hanya bekerja jika alam pikiran yang
sadar bergerak dengan kecepatan yang luar biasa seperti mendapatkan dorongan dari
suatu emosi yang ditimbulkan oleh keinginan yang kuat. Dalam hubungan ini,
gagasan-gagasan
inovatif yaitu:
itu berfungsi,
b. Persuasi adalah disaat seseorang membentuk sikap senang atau tidak senang
terhadap inovasi,
d. Implementasi pada saat tampak ada perubahan perilaku nyata dalam bentuk
Pada umumnya respon negatif yang berupa kecenderungan dari individu maupun
a. Penolakan logis yang timbul dari waktu dan upaya yang diperlukan untuk
tentang perubahan.
disandang kelompok.
Selain respon negatif, ada juga beberapa kategori penerima inovasi sebagai tipe
lingkungan lokal dan lebih menuju pada hubungan yang lebih global.
b. Early adopter: Respectable. Penerima inovasi lebih berintegrasi pada sistem sosial
c. Early Majority : Deliberate. Kategori ini adalah seseorang atau unit adopsi
menerimanya.
d. Late Majority. Pada kategori ini, seseorang atau unit adopsi menerima ide-ide baru
paling akhir atau terlambat. Mereka hampir tertutup (terisolasi) pada jaringan
a. Karakteristik Inovasi
suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini
dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan,
kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan maka semakin
tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu
dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu
tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat
sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu
ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada
pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi,
4). Kemampuan diuji cobakan (trialability), Kemampuan untuk diuji cobakan adalah
derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat
di uji-cobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi,
agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukan
(mendemonstrasikan) keunggulannya.
21
dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang
melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok
orang tersebut mengadopsi. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar keunggulan
untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat kemungkinan
b. Saluran Komunikasi
understanding) antara dua atau lebih partisipan komunikasi terhadap suatu pesan
(dalam hal ini adalah ide baru/inovasi) melalui saluran komunikasi tertentu. Dengan
demikian suatu ide baru (inovasi) dipengaruhi oleh: 1) partisipan komunikasi dan 2)
bahwa derajat kesamaan atribut (seperti kepercayaan, pendidikan, status sosial, dan
inovasi.
semakin efektif komunikasi terjadi. Begitu pula sebaliknya. Semakin besar derajat
Oleh karenanya, dalam proses difusi inovasi, penting sekali untuk memahami betul
tertentu dari proses pengambilan keputusan inovasi, suatu jenis saluran komunikasi
1) Saluran komunikasi masa relatif lebih penting pada tahap pengetahuan dan
saluran antar pribadi (interpersonal) relatif lebih penting pada tahap persuasi.
2) Saluran kosmopolit lebih penting pada tahap penetahuan dan saluran lokal relatif
3) Saluran media masa relatif lebih penting dibandingkan dengan saluran antar
pribadi bagi adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter akhir
(late adopter).
4) Saluran kosmopolit relatif lebih penting dibandingkan dengan saluran lokal bagi
adopter awal (early adopter) dibandingkan dengan adopter akhir (late adopter).
Difusi inovasi terjadi dalam suatu sistem sosial. Dalam suatu sistem sosial
terdapat struktur sosial, individu atau kelompok individu, dan norma-norma tertentu.
Berkaitan dengan hal ini, Rogers (1983) menyebutkan adanya empat faktor yang
Struktur sosial adalah susunan suatu unit sistem yang memiliki pola tertentu.
Struktur ini memberikan suatu keteraturan dan stabilitas prilaku setiap individu (unit)
dalam suatu sistem sosial tertentu. Struktur sosial juga menunjukan hubungan antar
anggota dari sistem sosial. Hal ini dapat dicontohkan seperti terlihat pada struktur
organisasi suatu perusahaan atau struktur sosial masyarakat suku tertentu. Struktur
sosial dapat memfasilitasi atau menghambat difusi inovasi dalam suatu sistem.
Katz seperti dikutip oleh Rogers (1983) menyatakan bahwa sangatlah bodoh
pengetahuan yang cukup tentang struktur pembuluh nadi dan arteri. Penelitian yang
dilakukan oleh Rogers dan Kincaid (1983) di Korea menunjukkan bahwa adopsi
suatu inovasi dipengaruhi oleh karakteristik individu itu sendiri dan juga sistem
Norma adalah suatu pola perilaku yang dapat diterima oleh semua anggota sistem
sosial yang berfungsi sebagai panduan atau standar bagi semua anggota sistem sosial.
Sistem norma juga dapat menjadi faktor penghambat untuk menerima suatu ide baru.
dengan nilai atau kepercayaan masyarakat dalam suatu sistem sosial. Jadi, derajat
ketidak sesuaian suatu inovasi dengan kepercayaan atau nilai-nilai yang dianut oleh
orang-orang tertentu yang mampu mempengaruhi sikap orang lain secara informal
24
dalam suatu sistem sosial. Dalam kenyataannya, orang berpengaruh ini dapat
diikuti oleh para pengikutnya. Jadi, jelas disini bahwa orang berpengaruh (opinion
Agen perubah, adalah bentuk lain dari orang berpengaruh. Mereka sama-sama
orang yang mampu mempengaruhi sikap orang lain untuk menerima suatu inovasi.
Tapi, agen perubah lebih bersifat formal yang ditugaskan oleh suatu agen tertentu
pengetahuan tentang karakteristik strukstur sosial, norma dan orang kunci dalam
suatu inovasi walaupun secara ilmiah inovasi tersebut terbukti lebih unggul
pihak melakukan redefenisi baik pada konsep maupun pada peranan guru. Redefenisi
terhadap pendidikan dan peran guru meliputi perubahan dimensi global. Oleh karena
itu guru harus epektif dalam mencari informasi yang mendukung dalam pelaksanaan
25
pengajaran, tetapi juga membentuk sikap mandiri dan mempengaruhi perilaku dan
mengglobal. Oleh sebab tidak semua perubahan dapat diterima tetapi harus
merupakan suatu kecenderungan untuk bereaksi atau bertindak terhadap inovasi yang
(2) respon terhadap inovasi; (3) kreatif yaitu: kemampuan dalam memecahkan
suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, keinginan, hasrat dan tenaga
pendorong dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu dan hal ini
dapat terjadi baik secara sadar maupun tidak sadar. Selanjutnya Abu (1999)
mengemukakan bahwa motif adalah yang ada pada diri individu yang menggerakkan
motif merupakan sesuatu kekuatan yang ada dalam diri seseorang dan motif ini
26
menjadi faktor penggerak dan penyebab timbulnya tingkah laku atau perilaku.
Untuk menumbuhkan dorongan yang ada dalam diri terwujud dalam tingkah laku ada
dua hal yang harus dipahami yaitu, kegiatan apa yang dilakukan dan mengapa perlu
melakukan kegiatan tersebut. Dalam hal ini perlu pemahaman mendasar dari diri guru
Menurut asalnya motif-motif pada diri manusia dapat dibedakan menjadi motif
primer dan motif sekunder (Martaniah 1982). Mereka menyebut motif primer
ini sebagai motif biogenetis, yaitu motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan
organisme orang demi kelanjutan kehidupannya. Motif ini ada dalam diri setiap
individu dan berkembang dengan sendirinya tanpa dipelajari. Misalnya: lapar, haus,
kebutuhan akan istirahat dan sebagainya. Sedangkan motif sekunder ini sering
disebut sebagai motif sosial (sosiogenetis), yaitu motif yang umumnya diperoleh dari
8. Fungsi Motif
Fungsi pengarah perilaku dari motivasi membuat individu melakukan seleksi atau
pilihan dari beberapa alternatif perilaku yang memenuhi tujuannya. Sehingga makin
Kebutuhan manusia ada tiga (Mc Celelland) yaitu kebutuhan berprestasi (need
affliation). Seseorang yang memiliki “ need for achievement “ yang tinggi selalu
mempunyai pola berpikir tertentu pada waktu tertentu dalam melaksanakan pekerjaan
dan dorongan ini berharap untuk meraih sasaran dan melampaui atau
usaha pencapaian tujuan. Ciri lain adalah berorientasi pada hasil yang baik.
9. Motif berprestasi
Motif berprestasi ini bukan semata-mata untuk memperoleh pengakuan dari orang
lain, tetapi karena dorongan hati nurani untuk memperoleh kepuasan batin. Kreiner
(1999)
Orang yang memiliki prestasi tinggi memiliki moral kerja atau semangat kerja
yang tinggi, dan suka bekerja keras, serta selalu berusaha untuk menyelesaikan
Motif berprestasi adalah sebagai usaha mencapai sukses dengan tujuan untuk
keberhasilan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Heckhausen yang dikutip
28
oleh Sibuea (2001) bahwa motif berprestasi adalah usaha untuk meningkatkan atau
tiga ukuran keuanggulan yaitu (1) keunggulan yang berhubungan dengan tugas, (2)
keunggulan yang berhubungan dengan diri sendiri, dan (3) keunggulan yang
berhubungan dengan orang lain. Dengan adanya pembanding ini, maka guru akan
lebih mudah melihat sampai sejauh mana prestasi yang sudah dicapai dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai guru. Dalam hal ini motif
berprestasi merupakan dorongan untuk berusaha keras untuk mencapai prestasi dalam
bertanggungjawab dan menghargai hasil yang konkrit dari kerjanya, aktif di sekolah
motif berprestasi tinggi yaitu, lebih memiliki kepercayaan dalam menghadapi tugas
yang berhubungan dengan prestasi, memiliki sifat yang lebih berorientasi ke depan
penghargaan atau imbalan (reward) yang lebih diwaktu kemudian, memiliki tugas
teman kerja lebih menyukai orang yang mempunyai kemampuan dari pada orang
yang simpati dan lebih tangguh dalam mengerjakan tugas. McClelland yang dikutip
oleh Tyagi (1997) bahwa gambaran tentang individu yang motif berprestasi tinggi
memiliki cirri-ciri sebagai berikut : lebih suka menetapkan sendiri tujuan prestasinya,
29
menyukai tujuan yang sesuai dengan kemampuannya dan menyukai balikan (feed
back) yang cepat serta efisien mengenai prestasinya dan bertanggung jawab terhadap
diarahkan untuk mencapai prestasi. Guru yang memiliki motif berprestasi dalam
melaksanakan tugasnya akan selalu berusaha meraih keberhasilan, dan prestasi yang
akan dicapai muncul apabila ada kepercayaan diri yang tinggi dan harus
pelaksanaan tugas, keberhasilan diri sendiri dan keberhasilan orang lain. Motif
berprestasi adalah keinginan guru untuk berprestasi dengan tujuan untuk mencapai
mungkin, (3) memiliki sikap yang lebih berorientasi kedepan (4) sangat berhati-hati
di dalam memilih teman kerja, dan (5) bertanggungjawab terhadap prestasi yang
diperoleh.
Secara etimologis, istilah kinerja dalam bahasa Inggris adalah performance yang
berarti unjuk kerja atau prestasi kerja. Kamus The New Webster memberikan tiga arti
bagi kata performance yakni prestasi, pertunjukan dan pelaksanaan tugas (Ruky,
2002). Performance diartikan juga sebagai pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau
achievement. Kata ini berasal dari kata to achieve yang berarti mencapai, tetapi sering
diterjemahkan menjadi pencapaian atau apa yang dicapai. Dari pengertian tersebut
prestasi kerja karyawan merupakan hasil yang dicapai oleh setiap orang dalam
fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu
( Ruky 2002). Dengan demikian prestasi adalah hasil yang dicapai oleh setiap orang
Prestasi yang dimaksud dalam hal ini adalah prestasi yang berhubungan dengan
pekerjaannya sehari-hari. Oleh karena itu prestasi kerja merupakan suatu pengabdian
dilaksanakan.
melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan yang diberikan, penampilan atau perilaku
dalam melaksanakan tugas, sikap, cara yang digunakan dalam melaksanakan tugas,
dewasa ini. Prestasi kerja yang baik dapat diwujudkan apabila didukung oleh
beberapa faktor. Menurut Castetter ( 1981 ) faktor yang mendukung prestasi kerja itu
antara lain : (1) sumber individu itu sendiri, (2) sumber dari organisasi, (3) sumber
Hasil akhir dari prestasi kerja lebih jelasnya dapat dilihat dari konsumen yang
menikmati layanan karyawan. Menurut Dharma (1991), bahwa prestasi kerja adalah
sesuatu yang dikerjakan atau produk/jasa yang dihasilkan atau diberikan oleh
seseorang atau sekelompok orang. Prestasi adalah hasil yang dicapai dan apa yang
dikerjakan atau yang sudah diusahakan, seperti belajar, bekerja, olahraga dan
itu dapat dikatakan hasil-hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan sesuatu,
misalnya keberhasilan guru, dosen, pegawai, seniman, pedagang dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui prestasi kerja seorang guru, perlu diadakan penilaian atas
prestasi kerja tersebut (performance appraisal). Penilaian prestasi kerja adalah suatu
cara dalam melakukan evaluasi terhadap prestasi kerja karyawan dengan serangkaian
tolak ukur tertentu yang objektif dan berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta
dilakukan secara berkala ( Handoko 1978 ). Penilaian yang dilakukan dalam suatu
organisasi tidak terlepas dari unjuk kerja yang dihasilkan oleh guru itu sendiri.
diangkatkan tentang suatu objek, kejadian atau peristiwa yang dilihatnya. Sedangkan
penilai adalah sesorang yang memberikan nilai terhadap rangsangan yang ditangkap
panca indranya. Rangsangan yang ditangkap panca indra tersebut diterima, diseleksi,
diorganisasikan dan diartikan sebuah proses formal untuk melakukan peninjaun ulang
Penilaian dengan cara kualitatif umumnya bersifat subjektif, Cara dan teknik
menilai mempunyai dua cara kualitatif dan cara kuantitatif karena sangat tergantung
kepada selera penilai mengenai apa yang akan diartikannya sebagai baik, baik sekali,
32
cukup dan lain sebagainya. Sedangkan penilaian dengan kuantitatif biasanya lebih
objektif, karena pada waktu memberikan nilai dengan angka, biasanya penilai terlebih
dahulu membuat ukuran, apa artinya apabila ia harus memberikan nilai 1, 2, 3 dan
yang mengatakan bahwa, penilaian yaitu penentuan taraf mutu prestasi berdasarkan
Objek penilaian atau apa yang akan dinilai adalah pendekatan yang berpusat pada
individu, kemudian pendekatan yang berpusat pada tugas dan pendekatan yang
berpusat pada tujuan (Ruky 2002). Seperti ditunjukkan pada gambar 2.1 berikut :
Penilaian prestasi kerja dengan pendekatan yang berpusat pada individu adalah
karyawan. Dalam penilaian yang individual atau person oriented, fokus perhatiannya
yang artinya suatu penilaian yang menfokuskan pada orang melakukan pekerjaan dan
bukan pada hasil kerjanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Tohardi (2002) bahwa
objek penilaian prestasi kerja adalah karyawan. Oleh karena itu pada pekerjaan
33
yang sama belum menghasilkan penilaian karyawan yang sama pula. Ciri-ciri atau
karakteristik (traits) kepribadian yang banyak dijadikan objek pengukuran adalah (1)
kejujuran, (2) ketaatan, (3) disiplin, (4) loyalitas, (5) inisiatif, (6) kreatif, (7) adaptasi,
Pegawai Negeri Sipil. Hasil-hasil penilaian dituangkan dalam suatu daftar yang
disebut DP3 atau Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan. Penilaian ini berpokus
kepada karakteristik kepribadian pegawai yang meliputi : (1) kesetiaan, (2) tanggung
jawab, (3) ketaatan, (4) kerjasama, (5) prakarsa dan (6) kepemimpinan.
dilakukan dengan cara menilai perilaku pegawai sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya. Dengan kata lain penilaian hasil, tetap tidak difokuskan langsung pada
kuantitas dan kualitas hasil yang dicapainya, yang dilakukan adalah meneliti
diperlihatkan dengan standar yang ditetapkan. Penilaian proses ini, Ruky memberikan
Penilaian ini tidak lagi berorientasi pada traits atau cirri-ciri kepribadian, tetapi pada
baik buruknya pelaksanaan tugas oleh seorang karyawan. Menurut Sayle bahwa
mengadakan perbandingan antara apa yang telah dilakukan dengan apa yang
individual karyawan dan pelaksanaan tugas orientasinya pada hasil yang diperoleh
atau dicapai. Penilaian hasil adalah hasil atau keluaran dari sikap karyawan dan
34
pelaksanaan tugas. Hal ini sejalan dengan pendapat Smith yang menyatakan bahwa
performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses
menjadi ROPER-MAN.
Prestasi kerja guru berdasarkan pendekatan pelaksanaan tugas dapat diukur dari
uraian tugas guru. P3G Depdiknas, sepuluh kompetensi dasar guru, yang meliputi
program belajar mengajar, (3) mengelola kelas, (4) menggunakan media dan sumber
belajar mengajar, (7) menilai prestasi belajar siswa, (8) mengenal dan fungsi program
pelayanan BP, (9) mengenal dan ikut menyelenggarakan administrasi sekolah, dan
025/0/1995, tentang pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kredit, “kinerja
guru” dapat diindikasikan dari tugas dan tanggung jawabnya yang meliputi : (1)
(5) menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, (6) mengisi
daftar nilai siswa, (7) melaksanakan kegiatan bimbingan pada guru junior, (8)
membuat alat peraga / media dalam setiap penyusunan program pembelajaran, (9)
kemajuan hasil belajar siswa, (14) mengisi dan meneliti daftar hadir siswa, (15)
mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum, (16) mengumpulkan dan
Berdasarkan uraian diatas, bahwa prestasi kerja adalah hasil yang dicapai
seseorang dalam bekerja yang diukur dari sikap individu dan pelaksanaan tugas.
a. Kesetiaan,
b. Tanggungjawab,
c. Ketaatan,
d. Kerja sama,
e. Prakarsa dan
f. Kepemimpinan
B. Kerangka Berpikir
gagasan yang baru”. “ Proses inovasi memerlukan tahapan yaitu pengajuan gagasan,
inovasi adalah “metode-metode kerja, produk proses, atau jasa-jasa baru yang lebih
manajemen. Lebih lanjut menurut Winardi inovasi terdiri dari tindakan tindakan
Dari defenisi di atas dapat dikatakan bahwa sikap inovatif sebagai kemampuan
menemukan atau membawa gagasan baru, sikap yang kreatif akan mempengaruhi
dengan psikologis untuk bertindak atau berkreasi terhadap perubahan yang terjadi
metode metode baru, mempunyai minat menyesuaikan diri dengan perubahan, kreatif,
Sikap inovatif para guru dalam penelitian ini didefenisikan sebagai suatu
kecenderungan mental guru untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan berbagai
perubahan baru. Guru harus selalu siap menyikapi perubahan sehingga tidak akan
pernah tertinggal oleh perubahan. Sebab segala sesuatu yang ada selalu berubah. Oleh
karena itu, bila guru tidak menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan maka dia
akan tergilas oleh perubahan tersebut, akibatnya dapat mempengaruhi prestasi kerja
yang menurun.
membaca dan menulis, sebab dengan banyak membaca dan menulis akan
yang luas akan meningkatkan prestasi kerja. Adanya keinginan guru untuk berdiskusi
dan bertanya kepada teman kerja tentang disiplin keilmuan untuk mendapatkan
masukan juga dapat mengembangkan kemampuan guru. Sikap guru yang imajinatif,
banyak merenung, banyak berbuat dan mencoba cara baru dalam pengajaran akan
meningkatkan prestasi kerja guru hal itu memberi kekuatan dalam mengantisipasi
berbagai situasi.
Guru sebagai unsur penting dalam sekolah perlu menyikapi setiap perubahan
karena tidak semua perubahan dapat diterima, melainkan harus disesuaikan dengan
Respon dapat mempengaruhi terhadap prestasi kerja. Respon guru yang positif
terhadap inovasi akan meningkakan kreativitas guru dalam pelaksanaan tugas. Guru
Sikap inovatif guru diwujudkan dalam perilaku guru yang terbuka terhadap
perilaku ini tentu tidak terlepas dari prestasi kerja guru. Kemauan untuk menerima
perubahan baru juga tidak terlepas dari prestasi kerja guru. Berdasarkan uraian diatas
Hasil penelitian Irawati (2003) yang mengkaji sikap inovasi sebagai faktor
Lubis (2005) meneliti pengaruh budaya kerja dan sikap inovatif terhadap kinerja
guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di kota Medan dengan hasil bahwa terdapat
Penelitian Harahap (2007) tentang hubungan integritas dosen dan sikap inovatif
dengan hasil analisis terdapat hubungan positif yang berarti antara sikap inovatif
individu harus memiliki kemampuan untuk bekerja, motivasi dan juga kapasitas atau
Menurut Mitrani, Dalziel, dan Fitt (1992) terdapat empat faktor yang
mempengaruhi prestasi kerja yaitu: (1) sumber motivasi individual, (2) penetapan
pekerjaan, (3) gaya manajemen dan (4) iklim organisasi. Sementara Gannon (1979)
menyatakan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi prestasi kerja yaitu: (1)
motivasi pekerja, (2) kemampuan dan keterampilan pekerja, (3) kejelasan dalam
dalam diri seseorang, yang mendorong seseorang untuk berkelakuan dan bertindak
dengan cara yang khas. Kadang kekuatan itu berpangkal pada naluri, kadang pula
berpangkal pada suatu keputusan rasional tetapi lebih sering lagi hal itu merupakan
Ames dan Ames dalam Irawan, dkk (1997) menjelaskan motivasi dari pandangan
yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri. Seorang yang percaya bahwa
Motif berprestasi adalah keinginan atau hasrat untuk mencapai sukses dengan
dapat dilihat dari keberhasilan melaksanakan tugas, keberhasilan diri sendiri dan
pada usaha untuk mencapai prestasi. Prestasi kerja tidak terlepas dari adanya
keinginan dan kemauan untuk berhasil, ada keinginan untuk memperlihatkan hasil
kerja yang optimal, memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, memiliki sikap yang
lebih berorientasi ke depan, sangat berhati-hati memilih teman kerja dan bertanggung
Guru yang ingin memperlihatkan hasil kerja yang optimal adalah guru yang
mempunyai prestasi kerja yang tinggi, sebab keinginan yang kuat itu berasal dari
dalam diri guru untuk mencapai kesuksesan. Keinginan yang kuat untuk mencapai
suskses juga mendorong semangat kerja guru. Adanya semangat kerja akan
meningkatkan prestasi kerja. Jika dari dalam diri guru tidak ada keinginan untuk
mencapai hasil kerja yang optimal, dan jika tidak ada semangat kerja maka prestasi
Motif berprestasi juga tidak terlepas dari sikap guru yang memanfaatkan waktu
semaksimal mungkin. Guru yang memiliki prestasi kerja tidak akan pernah
menyia- nyiakan waktu sangat berharga dalam pekerjaannya. Sikap memandang jauh
pekerjaannya guru tersebut mempersiapkan diri sebaik mungkin terhadap apa yang
ingin dicapai pada masa mendatang. Sikap memandang jauh kedepan akan
41
meningkatkan prestasi kerja guru, sebaliknya jika guru tidak ada keinginan untuk
Minat atau keinginan berprestasi berkaitan dengan sikap memilih teman kerja
guru yang punya prestasi kerja tinggi akan memilih teman kerja yang berkwalitas
karena hal itu akan mendukung prestasi kerjanya. Bila guru memilih teman kerja
yang tidak berkwalitas maka prestasi kerjanya akan menurun. Berdasarkan uraian di
atas diduga ada pengaruh motif berprestasi terhadap prestasi kerja guru.
dengan efektifitas kinerja kepala SMK di kota Medan. Berdasarkan analisis terdapat
motif berprestasi dengan kinerja guru matematika SMP Negeri kabupaten langkat.
Penelitian sejenis sebagaimana dijelaskan pada butir 1 dan 2 di atas yang sudah
Kerja Guru.
Usaha untuk meningkatkan prestasi kerja, sikap inovatif dari guru memegang
peranan penting. Karena dengan memiliki sikap inovatif para guru akan dapat
menyesuaikan diri, kreatif, bersikap positif dan terbuka terhadap perubahan yang
pengalaman tentang sesuatu yang baru , respon yang positif terhadap sesuatu yang
guru. Pelaksanaan tugas yang lancar akan menimbulkan gairah kerja yang cenderung
Prestasi kerja berkaitan juga dengan motif berprestasi, karena motif berprestasi
adalah suatu dorongan yang kuat dari diri guru untuk meraih prestasi. Dorongan
yang kuat dari dalam diri guru tercermin dalam perilakunya, yaitu memiliki
44
depan, tidak suka membuang-buang waktu, memilih teman kerja yang berkualitas,
Penelitian terdahulu seperti telah dijelaskan pada poin 3 (tiga) maping penelitian
terdahulu memiliki kesamaan paradigma dengan penelitian ini yang bertujuan untuk
dependen yang sama yaitu prestasi kerja. Hasil analisis data juga menunjukkan
kesimpulan yang sama yaitu adanya pengaruh atau hubungan yang signifikan antara
variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun secara
bersama-sama, dimana hasil uji asumsi klasik regresi berganda dapat diterima.
Cerminan perilaku sikap inovatif dan motif berprestasi seperti dijelaskan pada
poin 1 dan 2 di atas secara parsial berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja
guru. Para peneliti terdahulu telah meneliti dan membuktikan secara ilmiah bahwa
baik variabel sikap inovatif dengan variabel lainnya diluar variabel motif berprestasi
maupun variabel motif berprestasi dengan variabel lainnya diluar variabel sikap
inovatif berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja. Dalam penelitian ini
perlu kiranya diteliti pengaruh sikap inovatif dan motif berprestasi secara bersama-
kerja guru SMP negeri di kota Sibolga penulis berkeinginan untuk meneliti Pengaruh
Sikap Inovatif dan Motif Berprestasi terhadap Prestasi Kerja Guru SMP negeri kota
Sibolga, dengan paradigma yang menggambarkan antara sikap inovatif (X1), dan
45
motif berprestasi (X2), berpengaruh terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri kota
VARIABEL BEBAS
VARIABEL TERIKAT
5. Hipotesis Penelitian
1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari sikap inovatif terhadap prestasi kerja guru
2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari motif berprestasi terhadap prestasi kerja
3. Terdapat pengaruh yang signifikan dari sikap inovatif dan motif berprestasi,
secara bersama sama terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri Kota Sibolga
Dalam penelitian ini ada dua jenis variabel, yakni variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah (1) sikap inovatif (X1), (2) motif
berprestasi (X2) sedangkan variabel terikat adalah prestasi kerja guru (Y). Setiap
pengukuran dengan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dan Effendi, 1989;43) yaitu menjelaskan pengaruh variabel sikap inovatif dan motif
berprestasi terhadap kepuasan Prestasi kerja Guru SMP Negeri Kota Sibolga
Penelitian ini dilakukan pada SMP Negeri yang ada di Kota Sibolga, dengan
subjek penelitiannya adalah para guru SMP yang sudah pegawai negeri. Pemilihan
tempat penelitian ini adalah didasarkan pada fenomena yang terjadi pada sekolah
tersebut sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Waktu penelitian dimulai dari
Penelitian ini bersifat deskriptif. Menurut Bets (1982) penelitian deskriptif ialah
suatu analisis untuk menjawab pertanyaan pengaruh beberapa variabel. Variabel yang
dikaji dibedakan atas dua hal yaitu variabel bebas yang terdiri dari sikap inovatif dan
motif berprestasi, sedangkan variabel terikat adalah prestasi kerja guru. Penelitian ini
49
50
1. Populasi Penelitian
Populasi Penelitian ini adalah guru SMP Negeri Kota Sibolga, ada 7 SMP negeri
di Kota Sibolga, dengan jumlah guru yang berstatus pegawai negeri sebanyak 234
orang. Distribusi jumlah guru untuk masing-masing SMP dapat dilihat pada Tabel
3.1 berikut:
2. Sampel Penelitian.
demikian karakteristik populasi akan terwakili secara optimal didalam sampel. Untuk
Penetapan strata populasi ditetapkan atas dasar tiga pertimbangan (1) jenjang
pendidikan guru (2) masa kerja guru, (3) golongan (pangkat) guru. Jenjang
pendidikan guru dibagi menjadi dua bagian yakni sarjana dan non sarjana. Masa kerja
51
guru juga dibagi dalam dua kategori yakni masa kerja > 10 tahun dan < 10 tahun.
Sedangkan golongan (pangkat) guru dibagi dalam dua bagian yakni golongan III dan
golongan IV. Penyebaran populasi berdasarkan tiga strata adalah sebagaimana terlihat
penelitian ini lebih sesuai dengan penentuan sampel berdasarkan rumus Cochran
t2 x p x q
no = --------------
2
d
no
n = --------------
no – 1
1 + -------
N
52
Dimana :
0,01
53
maka nilai sampel tahap pertama (no) dikoreksi agar menjadi kecil dengan
no
n = --------------
no – 1
1 + -------
95
95 – 1
1 + -------
234
1,962 x0,64x0,36
0,01
89
89 – 1
1 + -------
234
54
1,96 2 x0,75x0,25
0,01
72
72 – 1
1 + -------
234
No. Strata p q d no n
1, Jenjang Pendidikan 0,45 0,55 0,10 95 68
2. Masa kerja 0,64 0,36 0,10 89 65
3. Golongan/pangkat 0,75 0,25 0,10 72 55
Dari tabel 3.3 di atas dapat dilihat bahwa sampel penelitian ini adalah sebanyak
68 orang (hasil paling besar dari perhitungan dengan rumus koreksi Cochran) yang
diambil secara random berdasarkan strata jenjang pendidikan, masa kerja dan
68
234
Berdasarkan jumlah sampel di atas, rincian masing-masing strata dapat dilihat pada
Golongan/
No. Pendidikan Masa kerja Jlh Sampel
Pangkat
III 22
< 10 Tahun IV 0
1 Sarjana
> 10 Tahun III 6
IV 4
III 3
< 10 Tahun IV 0
2 Non Sarjana
> 10 Tahun III 20
IV 13
Jumlah …………… 68
Penentuan sampel dari setiap unit SMP negeri kota Sibolga meskipun ditentukan
secara random tetapi tetap berdasarkan strata pendidikan, masa kerja dan golongan.
Jumlah sampel penelitian dari setiap unit SMP negeri adalah sebagaimana tertera
Tabel 3.5 Jumlah Sampel Setiap Unit SMP negeri kota Sibolga
C. Instrumen Penelitian
Sesuai dengan variabel penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, ada tiga
jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini (1) data sikap inovatif, (2) data
Ketiga jenis data penelitian tersebut dijaring dengan menggunakan kuesioner atau
angket, yang masing-masing dengan mempedomani model skala likert. Disamping itu
(SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS)
dengan skala nilai yang digunakan adalah 5,4,3,2 dan 1.Adapun kisi-kisi instrument
menggunakan alternative selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR),
tidak pernah (TP) dengan skala nilai yang digunakan adalah 5,4,3,2 dan 1. Adapun
Untuk variabel prestasi kerja guru, pernyataan berbentuk frekuensi diisi oleh
diberi bobot dengan skor 1,2,3,4 dan 5, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dan dipenuhi oleh guru. Adapun kisi-kisi instrument observasi kerja dapat dilihat
pada tabel:
59
Sebuah instrument dikatakan baik sebagai alat ukur apabila memiliki ciri-ciri
valid (sahih) dan andal ( reliable ). Ujicoba instrument dimaksud untuk melihat
diperlukan
Setelah diuji coba, instrument dapat disempurnakan menjadi lebih baik sehingga
dapat mengukur nilai yang seharusnya diukur (valid) dan konsisten (handal).
Prosedur uji coba angket ditempuh dengan tahapan sebagai berikut (1) penentuan
responden uji coba, (2) pelaksanaan uji coba dan (3) analisis uji coba.
Responden uji coba diambil dari anggota populasi sebanyak 30 orang. Penentuan
jumlah responden uji coba sebanyak 30 orang dilakukan dengan tujuan untuk
memenuhi syarat minimum sampel penelitian kuantitatif. Responden uji coba berasal
dari populasi yakni guru yang bertugas di 7 (tujuh) SMP Negeri yang ada di kota
(pemilihan sampel non acak dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan).
Uji coba instrument dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2008 dengan cara
membagikan kuesioner kepada guru yang terpilih sebagai responden uji coba. Khusus
untuk instrument observasi di isi oleh kepala sekolah dengan cara mengobservasi
guru yang menjadi responden uji coba dari unit sekolah yang dipimpinnya. Setelah
suatu alat ukur mampu mengukur apa yang hendak diukur dan reliabilitas
(keterandalan) mengacu pada sejauh mana suatu alat ukur secara konsisten mengukur
variabel, serta untuk menseleksi butir-butir soal yang layak dipertahankan atau yang
harus dihilangkan.
antara lain : Validitas isi ( content validity ) dan validitas konstruk ( construk
validity). Analisis tersebut dilakukan melalui penelaahan yang cermat dan kritis
dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor butir angket dengan skor total. Teknik
digunakan. Kekonsistenan merupakan salah satu dari aspek reliabilitas. Selvilla dkk
(1993) menyatakan bahwa reliabilitas adalah “derajat ketepatan dan ketelitian atau
Dari hasil uji coba instrumen penelitian yang diberikan kepada 30 orang guru
SMP Negeri kota Sibolga yang merupakan responden uji coba, maka didapat hasil
sebagai berikut :
Tabel 3.9. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Instrument Penelitian
Uji
Jumlah item Pertanyaan
Jumlah item Reliability
Variabel variabel yang
variabel (Cronbach's
tidak valid dihilangkan
Alpha)
Sikap inovatif
21 pertanyaan 2 pernyataan X111 dan X112 0,877
(X1)
(Motif
X21, X23, X27,
Berprestasi 15 pertanyaan 6 pernyataan 0,837
X212, X29, X214
(X2)
Prestasi
Kerja 23 pertanyaan 1 pernyataan Y8 0,949
(Y)
dari instrument dan selanjutnya pernyataan yang ada diperbaiki secara redaksional
63
penelitian.
responden dengan bantuan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah dan tata usaha
masing-masing sekolah dengan harapan mereka mengisi angket secara terbuka, jujur
dan sesuai dengan apa yang mereka rasakan dari pengalaman kerja mereka. Untuk
mengantisipasi kesibukan para guru, maka pengisian kuesioner diberikan waktu lebih
langsung oleh kepala sekolah terhadap guru karena tugas kepala sekolah sehari
Kepala sekolah diminta mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan untuk
Kuesioner yang telah dikumpulkan dan berisi respon jawaban dari responden
akan diproses untuk dapat dianalisis sehingga memberikan informasi dan kesimpulan
4. Proses pembersihan data dilakukan untuk menjamin free error dan kelengkapan
5. Pemrosesan data ditujukan untuk meringkas data dalam bentuk tabulasi dasar
(basic tabulation) dan dilanjutkan dengan dengan uji signifikansi secara statistik,
Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah persamaan regresi berganda,
dimana teknik yang digunakna adalah Ordinary Least Square (OLS). Prosedur
Pada metode Ordinary Least Square (OLS), sebaran variabel terikat (Y)
normalitas pada variabel terikat (Y) dapat dilakukan dengan teknik uji
b. Uji asumsi klasik yaitu pengujian pada sisaan model (tingkat kesalahan /error)
Model dapat digunakan apabila sisaan model (ei) telah memenuhi asumsi
OLS, yaitu :
Untuk mengetahui apakah Sisaan model (ei) menyebar normal, maka perlu
dilakukan Uji normalitas (normality test) yaitu dengan 2 cara, pertama analisis
65
visual dengan grafik (yaitu grafik normal P-P plot) dan uji Kolmogorof-
Smirnov. Metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 15.
• Variabel X1 dan X2 tidak memiliki korelasi yang berarti, atau dengan kata
Jika terjadi korelasi antar variabel bebas akan memberikan efek pada
• Homoskedastisitas
dan jika berbeda maka terjadi problem heteroskedastisitas. Model regresi yang
secara grafik pada scatter plot (nilai prediksi dependen vs residual) dan
pengaruh varibel bebas terhadap variabel terikat (uji statistik F) dengan analisis
bebas (X) dapat menjelaskan dinamika variabel terikat (Y). Jika model secara
66
statistik terbukti nyata pada taraf α = 0,05, maka model dapat dikatakan bermakna
secara statistik.
parsial pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y)
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah salah satu lembaga pendidikan formal
yang bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar bagi siswa. Bekal tersebut
berupa perluasan dari pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari sekolah
dasar.
Di kota Sibolga yang terletak dipantai barat Sumatera Utara terdapat 14 Sekolah
Menengah Pertama (SMP) terdiri dari 7 (tujuh) unit SMP negeri yang merupakan
Ketujuh SMP Negeri kota Sibolga secara umum dapat mengemban tugas sesuai
tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan dasar sebagaimana program
Sebagai Unit pelaksana Teknis Kegiatan (UPT) dinas Pendidikan Kota Sibolga
maka seluruh SMP negeri melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada dinas
67
68
SMP negeri di kota Sibolga telah dapat menampung siswa sekolah dasar lulusan
dari kota Sibolga dan bahkan masih dapat menampung siswa lulusan sekolah dasar
dari daerah tetangga kabupaten tapanuli tengah maupun kabupaten nias dan nias
selatan.
Responden penelitian adalah guru SMP negeri kota Sibolga sebanyak 68 orang
tersebar pada 7 SMP negeri yang ada di kota Sibolga. Lokasi SMP negeri tersebut
berada pada radius 3 (tiga) Km dari kantor dinas pendidikan sehingga mudah
tingkat penegembalian kuesioner mencapai 100%. Bantuan kepala sekolah dan wakil
kepala sekolah serta pegawai tata usaha sekolah juga adalah faktor yang mendukung
Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 15 orang (25,06%), dan jenis kelamin wanita sebanyak 53 orang (74,94%).
responden Perempuan lebih banyak dari pada jumlah laki-laki. Data ini semakin
menegaskan bahwa jumlah guru yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari
laki-laki.
Dari Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa responden yang berusia 25-30 tahun
sebanyak 6 orang (8,83%), 31-36 tahun sebanyak 9 orang (13,23%), 37-42 tahun
sebanyak 14 orang (20,59%), 43-48 tahun sebanyak 23 orang (33,82%), 49-54 tahun
(73,52%) artinya responden berada pada usia dewasa produktif dan sudah
lebih mampu meningkatkan prestasi dan lebih produktif dalam menjalankan tugas.
sebagai guru lebih baik. Namun demikian masih terdapat 36 orang (52,94%)
responden yang memiliki latar belakang pendidikan non sarjana yang sangat perlu
responden berada pada tingkat pendidikan non sarjana. Oleh karena itu sebaiknya
Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden dengan masa kerja 6-10 tahun
sebanyak 28 orang (41,17%), 11-15 tahun sebanyak 3 orang (4,41%), 16-20 tahun
sebanyak 4orang (5,88%), 21-25 tahun sebanyak 20 orang (29,41%), 26-30 tahun 6
Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki golongan IV
sebanyak 17 orang (25,%), dan golongan III sebanyak 51 orang (75%). Berdasarkan
fungsional guru.
Deskripsi data penelitian ini secara berturut-turut dimulai dari data variable sikap
inovatif (X1), motif berprestasi (X2), dan prestasi kerja (Y). Dari perhitungan data
diperoleh skor tertinggi, skor terendah, rata-rata dan standard deviasi sebagaimana
Tabel 4.6. Deskripsi Data Sikap Inovatif, Motif Berprestasi dan Prestasi Kerja
Standart
Variabel N Terendah Tertinggi Rata-rata Deviasi
Sikap Inovasi (X1) 68 56.00 78.00 65.3088 6.28017
Motif Berprestasi (X2) 68 26.00 40.00 33.5147 3.82253
Prestasi Kerja (Y) 68 61.00 85.00 75.7500 5.02080
Jumlah Responden (N) 68
Sumber: Data Primer, Diolah (2008)
Dimana :
kelompok yaitu 1.kategori tingkat tinggi, 2.kategori tingkat sedang, dan 3.kategori
tingkat rendah . Dalam menentukan range untuk nilai klasifikasi skor data variabel
Untuk mengetahui klasifikasi skor data variabel sikap inovatif digunakan nilai
rata-rata 65,31 dan simpangan baku 6,28. Hasil klasifikasi skor data variabel sikap
Tabel 4.7 menunjukkan klasifikasi skor data variabel sikap inovatif guru yang
sebagian besar responden memiliki sikap inovatif pada kategori sedang karena belum
seluruhnya atau belum secara umum guru SMP negeri di kota Sibolga memiliki atau
dan mencoba ide-ide baru dalam pendidikan, menerima teknologi baru dan
Alasan lain sikap inovatif guru berada pada kategori sedang karena berdasarkan
pengamatan dan wawancara dengan beberapa orang guru bahwa masih lebih banyak
guru SMP negeri di kota Sibolga belum memiliki perangkat komputer. Walaupun
Sekolah telah memiliki perangkat komputer dan internet para guru masih enggan
untuk belajar mempergunakan alat teknologi tersebut. Banyak guru yang belum
Untuk mengetahui klasifikasi skor data variabel motif berprestasi digunakan nilai
rata-rata 33,51 dan simpangan baku 3,82. Hasil klasifikasi skor data variabel motif
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa klasifikasi skor data variabel motif berprestasi
guru yang termasuk kategori tinggi 13 orang (19,12%), kategori sedang sebanyak 44
bahwa sebahagian besar responden memiliki motif berprestasi pada kategori sedang
karena belum seluruhnya atau belum secara umum guru SMP negeri di kota Sibolga
berkeinginan cukup kuat untuk berprestasi seperti belum memiliki komitmen yang
kuat dan selalu kurang percaya diri dalam menghadapi tugas, belum senantiasa
untuk hal-hal yang tidak produktif, masih suka bergaul dengan orang-orang yang
Untuk mengetahui klasifikasi skor data variabel prestasi kerja guru digunakan
nilai rata-rata 75,28 dan simpangan baku 5,71. Hasil klasifikasi skor data variabel
prestasi kerja guru (Y) dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9 Klasifikasi skor data variabel prestasi kerja guru (Y)
Tabel 4.9 menunjukkan klasifikasi skor data variabel prestasi kerja guru yang
besar responden memiliki prestasi kerja berada pada kategori sedang karena belum
seluruhnya atau belum secara umum guru SMP negeri kota Sibolga yang dapat
yang baik, tidak mengembangkan kerjasama dengan sesama guru dengan maksimal,
tidak membuat perangkat pembelajaran dengan baik dan benar, menyusun dan
Agar terjadi peningkatan sikap inovatif, motif berprestasi dan prestasi kerja guru
dari kategori sedang menjadi kategori tinggi perlu kiranya kepala sekolah
baru tentang mata pelajaran yang akan diajarkannya, mempergunakan alat bantu
Para guru tidak berprestasi tinggi mengingat kurang jelasnya punishment dan
reward terhadap prestasi tersebut. Masih terjadi kondisi bahwa guru yang berprestasi
tinggi dan tidak berprestasi sama sekali tetap sama-sama menerima atau mendapatkan
hak-haknya sebagai guru atau pegawai negeri sipil. Sistim penghargaan belum ditata
dengan baik dan benar untuk seorang guru. Oleh karenanya kepala sekolah dapat
menata dengan baik sistem penghargaan kepada guru yang melaksanakan inovasi
tinggi dan sebaliknya memberikan sangsi kepada guru yang tidak melaksanakan
perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas pada sebaran variabel
77
dependent. Salah satu persyaratan analisis yang harus dipenuhi agar dapat
Uji normalitas dapat dihitung dengan metode non paramaterik yaitu dengan metode
SPSS versi 16. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut :
sebesar 1,228 dengan hasil uji signifikansi (2-tailed) sebesar 0,098 Sesuai dengan
hipotesis uji, diyakini bahwa apabila nilai signifikansi lebih besar dari α (alpha)
sebesar 0,05, maka tolak Ho. Dengan demikian, dapat dibuktikan secara statistik
Adapun plot grafik histogram dari sebaran Y dapat dilihat pada Gambar 4.1 sebagai
berikut:
Persamaan regresi dapat dikatakan baik apabila memenuhi syarat BLUE (Best
Linier Unbiased Estimator) atau penduga linear terbaik yang tidak berbias. Dalam
memenuhi syarat tersebut, maka perlu dilakukan analisis terhadap data sisaan
(residual) dari model yang dihasilkan dari persamaan regresi. Adapun uji yang perlu
sisaan.
a. Uji Multikolonieritas
korelasi yang kuat diantara variabel bebas atau antar variabel X. Menurut Gujarati,
apabila terjadi hubungan yang erat pada variabel bebas, akan memberikan efek yang
berarti pada standar error pada koefisien variabel bebas yang dihasilkan dari metode
dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran
ini menunjukkan setiap variabel manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas
lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat
variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/
tolerance) dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi. Kaedah nilai cutoff
yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF di atas 10.
80
Artinya, apabila nilai tolerance > 0,10 atau VIF > 10, maka disimpulkan bahwa
Pada data Tabel 4.12 variabel X1 dan X2 masing-masing memiliki nilai VIF sebesar
b. Uji heteroskedastisitas
ketidaksamaan variance dari sisaan satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari sisaan satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
adalah tidak teratur. Hal tersebut dapat dilihat pada plot yang terpencar dan tidak
Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa tidak terjadi
Uji ini dibutuhkan untuk memenuhi asumsi sebaran sisaan yang menyebar normal e ~
Smirnov Z sebesar 0,558, dengan hasil uji signifikansi (2-tailed) sebesar 0,915.
Sesuai dengan hipotesis uji, diyakini bahwa apabila nilai signifikansi lebih besar dari
82
α (alpha) sebesar 0,05, maka tolak Ho. Dengan demikian, dapat dibuktikan secara
statistik bahwa sebaran data untuk data sisaan model adalah normal.
Adapun grafik histogram dari sebaran Y dapat dilihat pada pola normalitas
Distribusi data tergambar dalam grafik berbentuk lonceng sebagaimana Gambar 4.3
sebagai berikut:
Disamping itu, suatu data akan terdistribusi secara normal jika nilai probabilitas
yang diharapkan adalah sama dengan nilai probabilitas pengamatan. Hal ini dapat
dilihat dalam grafik PP Plots dimana kesamaan antara nilai probabilitas harapan dan
grafik terlihat bahwa nilai plot PP terletak di sekitar garis diagonal. Pada grafik juga
83
terlihat bahwa nilai PP Plots tidak menyimpang jauh dari garis diagonal, sehingga
dapat diartikan bahwa distribusi data prestasi kerja guru adalah normal.
F. Analisis Regresi
Adapun model persamaan regresi yang akan dibangun mengikuti kerangka fikir
SIKAP INOVATIF
( X1)
PRESTASI KERJA ( Y)
MOTIF BERPRESTASI
(X2)
84
Prestasi Kerja (Y) =β0+ β1.Sikap Inovasi (X1) + β2.Motif Berprestasi (X2) + e
dimana :
β0 = Konstanta
selanjutnya disusun dalam format data pada software SPSS versi 15. Selanjutnya
akan dianalisis sesuai dengan model persamaan di atas. Adapun output analisis adalah
sebagai berikut :
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Dari Tabel 4.12 di atas, diketahui bahwa kedua variabel independen yaitu variabel
Sikap Inovatif dan Motif berprestasi berpengaruh signifikan pada taraf 0,05.
85
Disimpulkan bahwa variabel prestasi kerja guru dipengaruhi oleh variabel sikap
inovatif dan motif berprestasi dengan persamaan regresi dapat dituliskan sebagai
berikut :
Salah satu tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan keberartian
setiap variabel bebas (independent variable) di dalam model. Caranya adalah dengan
melakukan uji hipotesis terhadap koefisien variabel variabel x1 (β1) dan variabel x2
dimana j = 1,2.
Atau,
Dari hasil uji t pada Tabel 4.12 di atas, diperoleh t hitung sebesar 6,161 untuk
variabel X1 dan 3,863 untuk variabel X2. Dengan demikian jika dibandingkan
t tabel
Kesimpulan
t hit Kriteria Uji
(α=0,05 ;
pada α = 0,05
db=65)
6,161 t hit > t tabel = tolak Ho Tolak Ho
2,29
3,863 t hit < t tabel = terima Ho Tolak Ho
Sumber: Data Primer, Diolah (2008)
Model yang diperoleh dari Tabel 4.12 menunjukkan besarnya pengaruh variabel
Artinya, variabel sikap inovatif (X1) berpengaruh secara parsial sebesar 54,9%
terhadap Prestasi Kerja Guru. Motif berprestasi (X2) secara parsial berpengaruh
Artinya apabila sikap inovatif semakin tinggi maka otomatis akan berdampak
positif terhadap prestasi kerja guru tersebut karena kalau seseorang guru memiliki
pengetahuan tentang teknologi baru, kreatif dalam mencari solusi permasalahan yang
ada, menunjukkan respon positif terhadap ilmu pengetahuan yang baru, imajinatif,
Demikian juga apabila motif berprestasi semakin tinggi maka otomatis akan
berdampak positif terhadap prestasi kerja guru karena kalau seseorang memiliki
atau disebut dengan variabel bebas secara parsial atau bersama-sama memberikan
kontribusi secara nyata terhadap Variabel terikat (dependent variable). Untuk dapat
membuktikan apakah model signifikan ataukah tidak, maka hal ini dapat dibuktikan
berpengaruh
Atau,
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1277.490 2 638.745 36.063 .000a
Residual 1151.260 65 17.712
Total 2428.750 67
a. Predictors: (Constant), Motif Berprestasi, Sikap Inovatif
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja Guru
Sumber: Data Primer, Diolah (2008)
88
Dari Tabel 4.13 di atas, menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 36,063
Sedangkan F tabel pada derajat bebas 0,05 dan df1 = 2 dan df 2 = 65, maka diperoleh
F tabel = 3,136. Dengan demikian, F hit > F tabel, ini berarti bahwa tolak Hipotesis
nol (Ho) dan berarti model memiliki tingkat signifikansi pada α = 0,05. Artinya
Selain dari uji F, ditemukan juga adjusted R square (R2) pada Tabel 4.14 model
summery yang menunjukkan nilai 0,511 yang artinya variabel sikap inovatif (X1) dan
kerja guru (Y) sebasar 51,1%. Sedangkan 48,9% dipengaruhi oleh variabel lainnya
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .725a .526 .511 4.20853 1.618
a. Predictors: (Constant), Motif Berprestasi, Sikap Inovatif
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja Guru
Sumber: Data Primer, Diolah (2008)
Sebagaimana Tabel 4.12 Hasil Uji Korelasi Parsial diketahui bahwa hasil uji
statistik menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel Sikap Inovatif
89
terhadap prestasi kerja guru yang ditunjukkan dengan nilai Sig < 0,05. Koefisien
korelasi sebesar 0,549 menunjukkan kuatnya tingkat pengaruh antara variabel Sikap
Inovatif terhadap prestasi kerja guru. Tanda positif pada koefisien korelasi
menunjukkan bahwa korelasi memiliki pola positif atau searah. Dengan demikian
dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi sikap inovatif guru, maka semakin
Signifikansi hasil korelasi yang lebih kecil dari 0,05 menyimpulkan bahwa Ho
ditolak yang berarti bahwa pengaruh antara sikap inovatif terhadap prestasi kerja
Sebagaimana Tabel 4.12 Hasil Uji Korelasi Parsial diketahui bahwa hasil uji
berprestasi terhadap prestasi kerja guru yang ditunjukkan dengan nilai Sig < 0,05.
Motif berprestasi terhadap prestasi kerja guru. Tanda positif pada koefisien korelasi
menunjukkan bahwa korelasi memiliki pola positif atau searah. Dengan demikian
dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi motif berprestasi guru, maka semakin
Signifikansi hasil korelasi yang lebih kecil dari 0,05 menyimpulkan bahwa Ho
ditolak yang berarti bahwa pengaruh motif berprestasi terhadap prestasi kerja guru
c. Pengaruh Sikap Inovatif dan Motif Berprestasi terhadap Prestasi Kerja Guru.
Berdasarkan hasil uji statistik pengaruh Sikap inovatif dan motif berprestasi
secara bersama-sama terhadap prestasi kerja guru sebagaimana yang tercantum pada
Tabel 4.13 Hasil Uji ANOVA diketahui bahwa nilai F hitung = 36,063 dengan Sig =
0,000, sedangkan F tabel = 3,136 pada df penyebut = 2 dan df pembilang = 68. Oleh
karena Sig < 0,05 atau F hitung > F tabel, maka secara bersama-sama variabel bebas
sikap inovatif dan motif berprestasi berpengaruh terhadap variabel terikat prestasi
Adapun nilai Sig < 0,05 menunjukkan bahwa Ho ditolak, yang berarti bahwa
pengaruh sikap inovatif dan motif berprestasi secara bersama-sama terhadap prestasi
kerja guru adalah signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Oleh karena itu penelitian
ini membuktikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja adalah sikap
Sikap inovatif para guru telah terbukti memiliki pengaruh yang signifikan dengan
prestasi kerja guru, baik secara parsial, sikap inovatif memiliki pengaruh yang
sikap inovatif secara sendiri dapat memberikan sumbangan yang signifikan terhadap
prestasi kerja guru. Oleh karena itu apabila sikap inovatif tersebut dapat ditingkatkan
maka tidak mustahil keberhasilan prestasi kerja guru cenderung akan menjadi lebih
baik pula.
91
dari sikap inovatif terhadap prestasi kerja guru didukung oleh pendapat Hagen yang
disampaikan oleh Manan (1989) bahwa seseorang yang berkepribadian inovatif, serta
Pendapat tersebut diperkuat oleh Fadli (1999) yang menegaskan bahwa manusia
dapat menciptakan sistem nilai dan kinerja yang menjamin eksistensi dan
pengembangan organisasi.
sikap inovatif guru sebahagian besar masih kategori sedang. Hasil yang diperoleh
yaitu yang termasuk kategori rendah 23 orang ( 33,82% ), kategori sedang sebanyak
bahwasannya yang menjadi penyebab belum optimalnya sikap inovatif para guru
disebabkan faktor internal dan eksternal antara lain: (1) Tingkat keingintahuan guru
masih rendah; (2) Masih kurangnya pengetahuan dan informasi yang diterima
ataupun dicari para guru; (3) Belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
pendidikan terbaru maupun mengenai teknologi informasi yang ada seperti komputer,
Berdasarkan temuan penelitian, sikap inovatif menjadi salah satu faktor penentu
terhadap prestasi kerja guru. Sikap inovatif memiliki sumbangan positif yang sangat
92
berarti terhadap prestasi kerja guru. Hal ini berarti dalam upaya peningkatan prestasi
Untuk dapat memelihara serta meningkatkan prestasi kerja guru, maka seluruh
faktor yang terkandung dalam sikap inovatif harus ditingkatkan seperti pengalaman
komputer akan membantu dan memperlancar berbagai tugas guru. Penting kiranya
buku–buku yang dapat menambah wawasan para guru dan yang berhubungan dengan
(IPTEK) serta dapat melakukan pembaharuan baik dalam hal materi pembelajaran,
tentang informasi baru dan guru yang kreatif, cara yang terbaik adalah dengan
sehingga dengan tenaga, alat, uang, dan waktu yang sama dapat dicapai kualitas yang
lebih tinggi.
93
Membudayakan kompetisi yang sehat antar sesama guru juga dapat memotivasi
guru untuk lebih kreatif. Lomba menciptakan alat peraga/media pembelajaran yang
baru dapat diupayakan menjadi kegiatan untuk memicu kompetisi yang positif bagi
guru.
Lomba guru berprestasi tingkat kota dilaksanakan oleh pemerintah kota Sibolga
maupun lomba guru berprestasi yang dilaksanakan oleh pemerintah propinsi dan
pemerintah pusat setiap tahunnya dapat dimanfaatkan menjadi wadah yang baik
Bagi guru yang mampu menemukan ide–ide baru dan produk baru untuk
Dalam rangka kenaikan pangkat guru perlu kiranya diberlakukan kebijakan agar
yang dapat mewujudkan prestasi kerja guru yang lebih baik. Pihak dinas pendidikan
perlu tanggap dengan berbagai kebutuhan sekolah dalam penyediaan sarana prasarana
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja guru, artinya apabila motif
cenderung akan meningkat pula. Hal ini sejalan dengan pendapat Anoraga ( 1992 )
yang mengatakan bahwa kuat lemahnya motif berprestasi seseorang tenaga kerja ikut
menentukan besar kecilnya prestasi kerja karyawan. Oleh sebab itu sudah seharusnya
motif berprestasi guru dalam berbagai dimensi harus diperhatikan, untuk lebih
antara motif berprestasi terhadap prestasi kerja guru pada saat sikap inovatif
berprestasi guru pada umumnya berada pada kategori sedang yaitu mencapai 64,71%
prilaku, serta komunikasi yang positif dari guru. Sebagai salah satu cara, untuk
meningkatkan sikap dan perilaku terlebih dahulu kita harus mengenali sikap dan
perilaku manusia.
Menurut pandangan ahli psikologi yang disampaikan oleh Bondar ( 1999 ) bahwa
sikap dan prilaku manusia dapat terbentuk dari: (1) hasil bawaan, yang disebut
sebagai kepribadian alami ( teori nature ), (2) sikap dan prilaku yang terbentuk oleh
Atas dasar pandangan psikologi tersebut, untuk mendapatkan orang – orang yang
memiliki prilaku prositif dari hasil bawaan, dapat diupayakan dengan psikotes
95
terhadap calon guru untuk merekrut calon–calon guru yang benar–benar memiliki
moral kerja atau semangat kerja yang tinggi, suka bekerja keras dan berusaha
menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Ciri ini hanya ada pada guru yang
memiliki nilai paedagogis. Sebab seorang guru tidak cukup hanya memiliki nilai
kecerdasan intelektual tetapi juga harus memiliki nilai kecerdasan emosional dan nilai
Sikap dan prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungan dapat dibina melalui
sikap kepemimpinan para guru sehingga para guru lebih memiliki kepercayaan dalam
menghadapi tugasnya, mempunyai semangat yang tinggi dan memiliki sikap yang
berorientasi ke depan.
Salah satu usaha yang dapat dilaksanakan adalah dengan menugaskan para guru
untuk melakukan studi banding ke sekolah–sekolah lain baik yang berada di pulau
Sumatera maupun yang berada di pulau Jawa untuk menambah wawasan para guru
Ternyata sikap inovatif dan motif berprestasi secara bersama – sama mempunyai
pengaruh yang signifikasi terhadap prestasi kerja guru SMP negeri di kota Sibolga.
yakni sebesar 0,511 x 100% = 51,1%, sama artinya bahwa masih terdapat 48,9%
selain variabel sikap inovatif dan motif berprestasi yang mempengaruhi variabel
Dari nilai di atas dan temuan pertama dan kedua dapat disimpulkan bahwasannya
kedua variabel baik variabel sikap inovatif (X1) dan motif berprestasi (X2)
96
secara bersama–sama terhadap prestasi kerja guru walaupun tidak dapat dipungkiri
bahwa masih terdapat variabel lain selain sikap inovatif dan motif berprestasi yang
Dapat juga dikatakan bahwa keberhasilan prestasi kerja guru ditentukan oleh
faktor sikap inovatif dan motif berprestasi meskipun peran sikap inovatif lebih
dominan daripada motif berprestasi dalam penentuan keberhasilan prestasi kerja guru.
Oleh karena itu untuk mencapai prestasi kerja yang baik, perlu diperhatikan kedua
faktor tersebut. Arah tindak lanjut dari perhatian ditujukan pada upaya–upaya yang
I. Keterbatasan Penelitian.
Penelitian ini telah dilakukan dengan cermat berdasarkan metode dari prosedur
yang sesuai dengan jenis penelitian ini. Tujuan penelitian yakni untuk menganalisis
pengaruh sikap inovatif terhadap prestasi kerja, pengaruh motif berprestasi terhadap
prestasi kerja dan pengaruh sikap inovatif dan motif berprestasi terhadap prestasi
kerja guru telah dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Namun tidaklah mudah
untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Dalam hal ini penulis merasakan
berprestasi guru dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk lingkungan sosial dimana
97
Kedua, alat ukur yang digunakan adalah angket dan observasi dalam bentuk
daftar pernyataan dengan model skala likert. Untuk mendapatkan data digunakan cara
dengan keadaan yang sebenarnya karena dirinya merasa dinilai dan takut pribadinya
diketahui oleh orang lain. Atau mungkin saja mereka cenderung memberikan
tugas pokok dan fungsinya sehingga belum mampu dan mau terbuka terhadap apa
yang sebenarnya terjadi dan hal-hal apa yang dialami para guru dalam melaksanakan
Keempat, belum ada instrumen baru yang digunakan untuk menilai sikap inovatif
dan motif berprestasi guru, hal ini berkemungkinan akan berpengaruh terhadap hasil
penelitian.
sikap inovatif dan motif berprestasi terhadap prestasi kerja guru pada SMP Negeri di
kota Sibolga. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini belum dapat digeneralisasikan pada
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diambil
signifikan dari sikap inovatif terhadap prestasi kerja guru. Oleh karena itu
signifikan dari sikap inovatif dan motif berprestasi terhadap prestasi kerja guru,
4. Baik secara parsial maupun simultan bahwa sikap inovatif dan motif berprestasi
sikap inovatif dan motif berprestasi secara bersama-sama terhadap prestasi kerja
guru sebesar 51,1% dan selebihnya yakni 48,9% dipengaruhi oleh variabel lain.
98
99
B. Saran
1. Para Guru, hendaknya berusaha meningkatkan interaksi dengan hal – hal yang
antar sesama guru dan rajin membaca untuk mengetahui informasi baru. Upaya –
upaya peningkatan sikap inovatif ini diharapkan akan dapat pula meningkatkan
2. Pimpinan sekolah yang dalam hal ini kepala sekolah, diharapkan mengarahkan
para guru agar mampu dan mau mengoperasikan komputer, mengakses internet
agar motif berprestasi dan sikap inovatif guru semakin baik. Kepala sekolah dapat
bidang pendidikan.
prestasi kerja guru dengan cara mewajibkan setiap guru mampu dan mau
tinggi.
100
4. Para peneliti selanjutnya, dari hasil penelitian ini terlihat bahwa masih ada
faktor lain yang mempengaruhi prestasi kerja guru. Memperhatikan hal ini masih
guru.
101
DAFTAR PUSTAKA
Applbaum, R.L dan Karl W.E.A. (1974). Strategis for persuasive communication
Charles.E. Merril Publishing Company A. Bell dan Howel Company
Columbus, Ohio.
Ary, Donald, Lucy Cheser Jacobs dan Asghar Razavieh (1985). Introduction to
research In education. New York: Holt Rinehart and Winston.
Atkitson, Rita L., dkk (1993). Pengantar Psikologi, Terjemahan Nurjannah Taufik,
Jakarta Erlangga.
BAKN, Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan dan daftar urut kepangkatan
Pegawainegeri; PT Inaltu Bets,J.W (terjemahan Sanafiah F. dan Mulyadi
G.S).(1982). Metodologi Penelitian Surabaya: Usaha Nasional.
Handoko, T.H (1978). Manajemen personalia dan sumber daya manusia. Edisi 2.
Yokyakarta; BPFE.
Harahap, M. Rusdy. (2007). Hubungan Integritas Dosen dan Sikap Inovatif dengan
Kinerja Dosen Fakultas Ekonomi Unimed. Tesis. Medan: PPs Unimed.
Irawan, P.S dan Sriwahyu, K. (1997). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta;
STIA-LAN Press.
Irawati, A.K. (2003). Budaya kerja sikap inovatif sebagai faktor pendukung
kinerja para Pustakawan perpustakaan perguruan tinggi di Padang
Penelitian Dasar Program Pasca UNPAD
Lubis, S. (2005). Pengaruh Budaya Kerja dan Sikap Inovatif Terhadap Kinerja Guru
MAN di kota Medan. Tesis. Medan: PPs Unimed.
Mitrani, Alain, Murray Dalziel, dan David Fitt, (Ed), (1992). Competency Based
Resourcve Management Value-Driven Strategies for Recruitment
Development and Reward. London Kogan Page.
Rogers, E.M. (1983). Diffusion of innovations. Third Edition, New York Frec Press
Mac Millan Publishing.
Sherwood Dennis. (2005). Hal-hal cerdas yang perlu diketahui inovasi dan
kreatifitas. Diterjemahkan oleh Marianto Samosir, 2005, Jakarta : PT.
Media Komputindo.
Siagian, P.S. (1999) Manajement sumber daya manusia. Jakarta : Bumi Aksara
Timpe A.D.(1993). Memimpin manusia managing people seri ilmu dan seni
Manajemen bisnis. Jakarta; Gramedia Asri Media.
Tyagi A.(1997) Organizational behavior. New Delhi: Excel Books. Umstot, Denis D.
(1984). Understanding Organizational Behavior. St. Paul: West Publishing
Company.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 5 4 4 79
2 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 95
3 5 3 4 5 5 4 4 5 4 3 4 1 4 4 5 5 4 4 4 4 5 86
4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 92
5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 89
6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 86
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 95
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 81
10 3 3 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 3 91
11 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 92
12 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 83
14 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 102
15 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4 88
16 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 5 4 3 81
17 4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 5 5 4 4 85
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 3 5 4 5 5 4 97
19 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 94
20 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 80
21 5 3 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 82
22 5 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 88
23 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 92
24 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 87
25 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 76
26 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 98
106
27 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 3 5 4 3 5 5 5 4 93
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 87
29 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
30 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
140 116 133 135 132 130 126 132 124 122 128 110 129 120 122 110 122 121 139 133 118
107
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 53
2 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 65
3 1 5 5 5 5 4 5 5 4 3 2 3 5 3 2 57
4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 62
5 3 4 5 5 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 63
6 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
7 2 3 5 5 4 4 5 5 3 5 5 4 5 4 4 63
8 3 4 4 5 5 5 5 3 5 3 5 4 5 3 3 62
9 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 62
10 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 72
11 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 69
12 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
13 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 59
14 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 71
15 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 4 68
16 2 3 3 4 3 3 5 3 3 1 2 4 3 3 2 44
17 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 57
18 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 70
19 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 3 65
20 5 3 3 5 5 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 57
21 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 3 67
22 3 4 5 5 4 3 4 3 5 2 5 5 4 5 5 62
23 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 68
24 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 4 5 4 60
25 2 4 5 5 5 5 5 4 5 3 3 3 4 5 3 61
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
27 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
28 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 65
108
29 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 68
30 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 70
99 124 134 147 133 130 140 130 122 122 121 125 131 125 116
109
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 86
2 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 105
3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 90
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 3 5 4 96
5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 3 3 5 4 98
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
7 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94
8 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 95
9 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93
11 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 89
12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 84
13 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 87
14 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 87
15 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 89
16 4 4 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 105
17 5 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 106
18 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 104
19 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 109
20 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 95
21 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 94
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 93
23 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 92
25 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 105
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 109
27 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 112
28 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 113
110
29 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 100
30 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 106
132 127 128 126 125 129 118 119 129 131 129 131 136 127 125 132 130 118 120 119 123 131 127
111
Item-Total Statistics
Corrected
Cronbach'
Scale Mean Scale Item-
Butir s Alpha if Validita
if Item Variance if Total R tabel
Variabel Item s
Deleted Item Deleted Correlatio
Deleted
n
X11 83,4000 35,6966 0,3521 0,8615 0,2914 valid
X12 84,2000 35,4759 0,3296 0,8632 0,2914 valid
X13 83,6333 35,4816 0,4797 0,8570 0,2914 valid
X14 83,5667 35,0126 0,5558 0,8545 0,2914 valid
X15 83,6667 36,2299 0,3564 0,8609 0,2914 valid
X16 83,7333 34,8920 0,6169 0,8530 0,2914 valid
X17 83,8667 34,9471 0,5167 0,8555 0,2914 valid
X18 83,6667 34,3678 0,6847 0,8505 0,2914 valid
X19 83,9333 34,7540 0,5248 0,8551 0,2914 valid
X110 84,0000 35,1724 0,4486 0,8579 0,2914 valid
tidak
83,8000 36,2345 0,2907 0,8636 0,2914
X111 valid
tidak
84,4000 37,3517 0,0744 0,8758 0,2914
X112 valid
X113 83,7667 34,3230 0,6392 0,8514 0,2914 valid
X114 84,0667 34,6851 0,4642 0,8574 0,2914 valid
X115 84,0000 34,2069 0,5346 0,8545 0,2914 valid
X116 84,4000 33,3517 0,5356 0,8546 0,2914 valid
X117 84,0000 35,3793 0,4786 0,8569 0,2914 valid
X118 84,0333 36,7230 0,3433 0,8612 0,2914 valid
X119 83,4333 35,3575 0,5178 0,8559 0,2914 valid
X120 83,6333 34,8609 0,5883 0,8535 0,2914 valid
X121 84,1333 36,0506 0,3668 0,8606 0,2914 valid
Reliability
Statistics
N of Items
Cronbach's
Alpha
0,863790332 21
112
Karena ada yang tidak valid, yaitu pernyataan X1(11) dan X1 (12), maka kedua
pernyataan tersebut dihilangkan, sehingga pernyataan yang tersisa perlu dilakukan uji
Item-Total Statistics
Corrected
Scale Cronbach's
Scale Mean Item-
Butir Variance if Alpha if R Validit
if Item Total
Variabel Item Item tabel as
Deleted Correlatio
Deleted Deleted
n
X1_1 75,4667 31,9816 0,3988 0,8746 0,3077 valid
X1_2 76,2667 32,1333 0,3220 0,8786 0,3077 valid
X1_3 75,7000 32,0103 0,4946 0,8710 0,3077 valid
X1_4 75,6333 31,4126 0,5989 0,8675 0,3077 valid
X1_5 75,7333 32,5471 0,4027 0,8739 0,3077 valid
X1_6 75,8000 31,4759 0,6281 0,8670 0,3077 valid
X1_7 75,9333 31,9264 0,4587 0,8721 0,3077 valid
X1_8 75,7333 30,7540 0,7388 0,8631 0,3077 valid
X1_9 76,0000 31,3103 0,5393 0,8692 0,3077 valid
X1_10 76,0667 32,3402 0,3625 0,8757 0,3077 valid
X1_13 75,8333 30,9023 0,6551 0,8653 0,3077 valid
X1_14 76,1333 31,3609 0,4595 0,8725 0,3077 valid
X1_15 76,0667 30,6161 0,5735 0,8678 0,3077 valid
X1_16 76,4667 29,8437 0,5634 0,8687 0,3077 valid
X1_17 76,0667 32,2023 0,4418 0,8727 0,3077 valid
X1_18 76,1000 33,1966 0,3601 0,8750 0,3077 valid
X1_19 75,5000 32,1897 0,4774 0,8716 0,3077 valid
X1_20 75,7000 31,8034 0,5326 0,8697 0,3077 valid
X1_21 76,2000 32,3724 0,4119 0,8736 0,3077 valid
Uji Reliabilitas :
Reliability Statistics
N of Items
Cronbach's Alpha
0,877047569 19
113
Setelah dilakukan uji validitas lagi pada data yang tersisa, ternyata tidak ditemukan
adanya variabel yang tidak valid. Selain itu, hasil uji reliabilitas dengan metode
Cronbach's Alpha, menunjukkan hasil uji diatas nilai minimum yaitu 0,75.
Item-Total Statistics
Scale Cronbach's
Corrected
Scale Mean if Variance if Alpha if
Item-Total R tabel Validitas
Item Deleted Item Item
Correlation
Deleted Deleted
tidak
X2_1 60,0000 34,4828 0,3391 0,8503 0,3507
valid
X2_2 59,1667 34,3506 0,5468 0,8355 0,3507 valid
tidak
X2_3 58,8333 35,8678 0,3492 0,8457 0,3507
valid
X2_4 58,4000 37,5586 0,4094 0,8455 0,3507 valid
X2_5 58,8667 34,1195 0,5331 0,8360 0,3507 valid
X2_6 58,9667 34,3782 0,5155 0,8370 0,3507 valid
tidak
X2_7 58,6333 37,0678 0,3229 0,8464 0,3507
valid
X2_8 58,9667 34,1023 0,5508 0,8351 0,3507 valid
X2_9 59,2333 34,7368 0,4139 0,8429 0,3507 valid
X2_10 59,2333 31,0816 0,6533 0,8273 0,3507 valid
X2_11 59,2667 31,6506 0,6390 0,8284 0,3507 valid
tidak
X2_12 59,1333 36,0506 0,3488 0,8456 0,3507
valid
X2_13 58,9333 34,6851 0,5687 0,8352 0,3507 valid
X2_14 59,1333 34,8782 0,4623 0,8399 0,3507 valid
X2_15 59,4333 32,5299 0,6025 0,8311 0,3507 valid
114
Terdapat 4 variabel yang tidak valid. Dengan demikian, ke-4 variabel tersebut
dieliminir dan selanjutnya dilakukan kembali uji validitas pada data yang tersisa.
Item-Total Statistics
Scale Cronbach's
Corrected
Mean if Scale Variance Alpha if
Item-Total R tabel Validitas
Item if Item Deleted Item
Correlation
Deleted Deleted
X2_2 42,5667 21,9782 0,5692 0,8240 0,4187 valid
X2_4 41,8000 24,6483 0,4416 0,8384 0,4187 valid
X2_5 42,2667 21,7885 0,5534 0,8248 0,4187 valid
X2_6 42,3667 22,1023 0,5191 0,8277 0,4187 valid
X2_8 42,3667 21,8264 0,5639 0,8241 0,4187 valid
tidak
42,6333 22,5161 0,3956 0,8383 0,4187
X2_9 valid
X2_10 42,6333 19,5506 0,6423 0,8166 0,4187 valid
X2_11 42,6667 20,2299 0,5977 0,8210 0,4187 valid
X2_13 42,3333 22,2989 0,5858 0,8238 0,4187 valid
tidak
42,5333 22,8782 0,4057 0,8365 0,4187
X2_14 valid
X2_15 42,8333 21,0402 0,5446 0,8258 0,4187 valid
Setelah diuji validitasnya, masih ditemukan 2 butir pernyataan yang tidak valid.
Dengan demikian, pernyataan yang tidak valid dieliminir dan selanjutnya harus
dilakukan lagi uji validitas pada data yang tersisa. Hasilnya adalah sebagai berikut :
115
Item-Total Statistics
Correcte
Cronbach'
Scale d Item-
Scale Mean if s Alpha if Validit
Variance if Total R tabel
Item Deleted Item as
Item Deleted Correlati
Deleted
on
X2_2 34,3333 16,2989 0,5348 0,8221 0,4716 valid
X2_4 33,5667 18,4609 0,4892 0,8367 0,4716 valid
X2_5 34,0333 16,0333 0,5391 0,8214 0,4716 valid
X2_6 34,1333 16,1885 0,5262 0,8228 0,4716 valid
X2_8 34,1333 15,8437 0,5928 0,8159 0,4716 valid
X2_10 34,4000 13,7655 0,6845 0,8043 0,4716 valid
X2_11 34,4333 14,5299 0,6100 0,8142 0,4716 valid
X2_13 34,1000 16,1621 0,6402 0,8133 0,4716 valid
X2_15 34,6000 15,6966 0,4795 0,8299 0,4716 valid
Reliability
Statistics
N of Items
Cronbach's Alpha
0,837319179 9
Dari hasil uji validitas beberapa tahap, ditemukan beberapa butir pernyataan yang
perlu dieliminir dalam model X2, yaitu : X2_1, X2_3, X2_7, X2_12, X2_9, X2_14.
116
Item-Total Statistics
Scale Cronbach's
Corrected
Scale Mean if Variance if Alpha if R
Item-Total Validitas
Item Deleted Item Item tabel
Correlation
Deleted Deleted
Y_1 92,6667 64,0920 0,6224 0,9436 0,2774 valid
Y_2 92,8333 62,8333 0,6825 0,9427 0,2774 valid
Y_3 92,8000 63,4069 0,7953 0,9417 0,2774 valid
Y_4 92,8667 64,6713 0,5650 0,9443 0,2774 valid
Y_5 92,9000 65,6103 0,5784 0,9443 0,2774 valid
Y_6 92,7667 63,3575 0,7724 0,9419 0,2774 valid
Y_7 93,1333 62,3954 0,5888 0,9446 0,2774 valid
tidak
Y_8 93,1000 67,6103 0,1516 0,9499 0,2774
valid
Y_9 92,7667 63,2885 0,7821 0,9417 0,2774 valid
Y_10 92,7000 62,7000 0,8201 0,9411 0,2774 valid
Y_11 92,7667 62,6678 0,7499 0,9418 0,2774 valid
Y_12 92,7000 64,2862 0,6081 0,9438 0,2774 valid
Y_13 92,5333 64,1885 0,5977 0,9439 0,2774 valid
Y_14 92,8333 61,0402 0,8049 0,9408 0,2774 valid
Y_15 92,9000 64,6448 0,5132 0,9450 0,2774 valid
Y_16 92,6667 62,2989 0,8593 0,9406 0,2774 valid
Y_17 92,7333 62,7540 0,7219 0,9422 0,2774 valid
Y_18 93,1333 62,6713 0,6815 0,9427 0,2774 valid
Y_19 93,0667 63,8575 0,6162 0,9436 0,2774 valid
Y_20 93,1000 63,2655 0,6479 0,9432 0,2774 valid
Y_21 92,9667 65,0678 0,3559 0,9482 0,2774 valid
Y_22 92,7000 64,2862 0,6081 0,9438 0,2774 valid
Y_23 92,8333 61,0402 0,8049 0,9408 0,2774 valid
Reliability
Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
0,945687638 23
117
KUOSIONER/ANGKET PENELITIAN
I. Pengantar
Dengan hormat, Kiranya Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai Bapak/Ibu
Guru dalam melaksanakan Tugas Pengabdian Kepada Nusa dan Bangsa ini. Saat ini
Sikap Inovatif dan Motif Berprestasi Terhadap Prestasi Kerja Guru SMP Negeri Kota
Sibolga”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sikap
inovatif dan motif berprestasi terhadap prestasi kerja guru SMP Negeri di kota
Manajemen Universitas Terbuka a.n. Drs Kamaruddin Gultom Staf Dinas Pendidikan
Kota Sibolga.
Agar penelitian ini berjalan dengan baik dan dapat bermanfaat bagi
diharapkan kiranya bapak/ ibu dapat mengisi kuesioner/angket ini dengan terbuka
dan sebenarnya. Jawaban yang bapak/ibu berikan tetap kami rahasiakan dan dijamin
terima kasih.
( ) S1 ( ) S2
pilihlah salah satu pilihan yang tepat menurut pendapat bapak/ibu dengan
No Pernyataan SS S KS TS STS
Keterangan:
KS = Kurang Setuju
119
IV. Daftar Pernyataan Dan Pilihan Jawaban Kuesioner/Angket Untuk Sikap Inovatif
No Pernyataan SS S KS TS STS
No Pernyataan SS S KS TS STS
pilihlah salah satu pilihan yang tepat menurut pendapat bapak/ibu dengan
No Pernyataan SL SR KD JR TP
1. Saya berada di sekolah setiap jam kerja SL SR KD JR TP
sekalipun tidak bertugas melaksanakan
pembelajaran
2. Saya berorientasi tugas dari pada materi. SL SR KD JR TP
Keterangan:
SL = Selalu JR = Jarang
KD= Kadang-kadang
121
No Pernyataan SL SR KD JR TP
Pengantar.
membantu mengobservasi prestasi kerja guru SMP Negeri kota Sibolga sebagai
kasih.
yang menyangkut sikap dan perilaku guru yang bapak/ibu amati dengan
c. Jawaban yang bapak/ibu berikan tetap kami rahasiakan dan dijamin tidak
1. Tanggung jawab
Skala Penjelasan
nilai
5 Selalu menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
4 Pada umumnya menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat pada
3 waktunya
2 Ada kalanya terlambat melaksanakan tugas
1 Ada kalanya tidak menyelesaikan tugas
Sering tidak menyelesaikan tugas
Skala Penjelasan
nilai
5 Selalu mengutamakan kepentingan dinas dari pada kepentingan
4 pribadi
Pada umumnya mengutamakan kepentingan dinas daripada
3 kepentingan pribadi
2 Mengutamakan kepentingan dinas dalam keadaan terpaksa
1 Ada kalanya mengutamakan kepentingan dinas
Sering mengabaikan kepentingan dinas
2. Kerjasama
Skala Penjelasan
nilai
5 Selalu menghargai pendapat orang lain
4 Pada umumnya menghargai pendapat orang lain
3 Ada kalanya kurang menghargai pendapat orang lain
2 Kurang menghargai pendapat orang lain
1 Sering tidak menghargai pendapat orang lain
Skala Penjelasan
nilai
5 Selalu mampu bekerja sama dengan orang lain
4 Pada umumnya mampu bekerja sama orang lain
3 Ada kalanya kurang mampu bekerja sama dengan orang lain
2 Kurang mampu bekerja sama dengan orang lain
1 Sering tidak mampu bekerja sama dengan orang lain
Skala Penjelasan
nilai
5 Dengan cepat dapat menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat
orang lain apabila yakin bahwa pendapat itu benar
4 Pada umumnya dapat menyesuaikan pendapatnya dengan
3 pendapat orang lain
2 Pendapat orang lain dapat diterimanya setelah berulang kali
diyakinkan
1 Ada kalanya tidak dapat menyesuaikan pendapatnya dengan
pendapat orang lain
Sering tidak menerima pendapat orang lain
125
3. Prakarsa/Proaktif
Skala Penjelasan
nilai
5 Selalu berusaha mencari dan menerima tata kerja baru dalam
pekerjaannya agar berhasil dan berdaya guna
4 Pada umumnya mencari dan menerima tata kerja baru
3 Ada kalanya kurang berusaha mencari dan menerima tata kerja
2 baru
1 Kurang berusaha mencari tata kerja baru
Tidak pernah berusaha mencari tata kerja baru
Skala Penjelasan
nilai
5 Lima syarat yang dipenuhi
4 Empat syarat yang dipenuhi
3 Tiga syarat yang dipenuhi
2 Dua syarat yang dipenuhi
1 Hanya satu syarat yang dipenuhi
126
Skala Penjelasan
Nilai
Bahan bidang pengajaran yang akan diajarkan:
5 Dicantumkan dan seluruhnya sesuai dengan TPK
4 Dicantumkan dan sebagian besar sesuai dengan TPK
3 Dicantumkan dan sebagian tidak sesuai dengan TPK
2 Dicantumkan tetapi tidak sesuai denganTPK
1 Tidak tercantum
Penjelasan
Dalam rencana pengajaran :
5 Tercantum lebih dari dua metode mengajar yang relevan dengan
4 TPKdan bahan
3 Tercantum dua metode mengajar yang relevan dengan TPK dan
2 bahan
1 Tercantum satu metode mengajar yang relevan denganTPK dan
bahan
Tercantum metode mengajar tetapi tidak sesuai dengan TPK dan
bahan
Tidak tercantum metode mengajar
√ Menimbulkan motivasi
√ Memberi acuan
√ Memberi kaitan
127
Skala Penjelasan
Nilai
Dalam membuka pelajaran :
5 Empat ciri muncul
4 Tiga ciri muncul
3 Dua ciri muncul
2 Satu ciri muncul
1 Tidak satu pun ciri diatas muncul
√ Bahan yang disampaikan benar tidak ada yang menyimpang dari TPK
√ Penyampaian Sistimatis
Skala Penjelasan
Nilai
Dalam menyampaikan bahan:
5 Empat ciri muncul
4 Tiga ciri muncul
3 Dua ciri muncul
2 Satu ciri muncul
1 Tidak satu pun ciri diatas muncul
Skala Penjelasan
Nilai
Dalammenggunakan alat:
5 Empat ciri muncul
4 Tiga ciri muncul
3 Dua ciri muncul
2 Satu ciri muncul
1 Tidak satu pun ciri diatas muncul
Skala Penjelasan
Nilai
Dalam memotivasi murid
5 Digunakan empat cara memotivasi
4 Digunakan tiga cara memotivasi
3 Digunakan dua cara memotivasi
2 Digunakan satu cara memotivasi
1 Tidak satu pun cara yang digunakan
129
Skala Penjelasan
Nilai
Dalam menyusun laporan ulangan :
5 Empat ciri muncul
4 Tiga ciri muncul
3 Dua ciri muncul
2 Satu ciri muncul
1 Tidak satu pun ciri diatas muncul
131
kurikulum
dilakukan.
yang dilakukan.
dilakukan.
Penjelasan
Skala Nilai
Dalam Mengumpulkan dan menghitung angka kredit
kenaikan pangkat
5 Empat ciri muncul
4 Tiga ciri muncul
3 Dua ciri muncul
2 Satu ciri muncul
1 Tidak satu pun ciri diatas muncul
134
LEMBAR OBSERVASI
PETUNJUK PENGISIAN
2. Setelah membaca penjelasan skala nilai perilaku guru seperti tersebut di atas
tersebut di atas dengan membubuhkan tanda (X) pada salah satu pilihan di
bawah ini.
3.Contoh:
No Sikap/perilaku guru S k a l a
1. Tanggung jawab:
a.Dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada 1 2 3 4 5
waktunya 1 2 3 4 5
b.Mengutamakan kepentingan dinas
No Sikap/perilaku guru S k a l a
1. Tanggung jawab:
a. Dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada 1 2 3 4 5
waktunya
b. Mengutamakan kepentingan dinas 1 2 3 4 5
No Sikap/perilaku guru S k a l a
NO X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7 X1_8 X1_9 X1_10 X1_11 X1_12 X1_13 X1_14 X1_15 X1_16 X1_17 X1_18 X1_19 Jlh
1 3 4 4 3 4 4 3 4 5 2 4 4 3 4 2 2 3 3 4 65
2 2 3 3 4 3 5 2 4 4 3 2 3 2 4 3 2 4 2 3 58
3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 72
4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 60
5 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 2 3 57
6 3 3 2 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 60
7 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 4 59
8 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 58
9 4 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 56
10 4 3 3 4 3 5 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 72
11 4 3 2 3 3 4 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 59
12 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 59
13 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 60
14 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 67
15 3 4 4 3 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 67
16 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 59
17 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 69
18 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 5 3 4 68
19 3 5 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 67
20 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 75
21 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 57
22 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 76
23 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 70
138
24 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 57
25 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 59
26 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 58
27 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 68
28 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 58
29 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 57
30 4 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 58
31 4 3 2 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 66
32 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 59
33 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 71
34 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 58
35 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 4 58
36 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 70
37 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 69
38 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 71
39 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 74
40 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 77
41 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 58
42 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 68
43 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 74
44 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 70
45 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 71
46 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 68
47 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71
48 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 70
49 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 68
50 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 71
51 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 57
139
52 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 71
53 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 73
54 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 70
55 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 68
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 58
57 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 78
58 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 66
59 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 69
60 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 5 4 3 3 67
61 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 65
62 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 58
63 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 57
64 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 69
65 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 66
66 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 62
67 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 72
68 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 68
140
X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5 X2_6 X2_7 X2_8 X2_9 Jlh
1 3 3 3 4 3 4 3 4 3 30
2 5 4 3 4 3 4 3 4 4 34
3 5 4 5 4 4 4 4 5 4 39
4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 31
5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 28
6 4 4 4 3 4 3 4 4 4 34
7 4 3 2 3 2 3 3 3 3 26
8 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28
9 3 3 2 3 3 4 3 3 3 27
10 5 5 5 4 5 4 4 4 4 40
11 4 4 3 3 3 4 3 4 3 31
12 4 4 3 4 3 3 3 3 3 30
13 4 3 4 4 4 3 3 4 3 32
14 3 4 4 3 4 4 4 4 3 33
15 3 4 3 4 3 4 3 4 3 30
16 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37
17 4 5 4 5 4 4 4 4 4 38
18 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28
19 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29
20 5 4 5 5 4 4 3 4 4 38
21 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
22 4 3 4 4 3 4 4 4 3 33
23 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
24 4 5 4 5 4 4 4 4 4 38
25 4 4 3 3 4 3 3 4 3 31
26 5 4 5 4 3 4 3 4 4 36
27 3 4 4 3 3 3 3 3 3 29
28 4 3 4 4 4 3 4 3 4 33
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
30 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
31 4 4 5 4 4 4 4 3 4 36
32 3 4 4 3 4 3 4 3 3 31
33 4 5 4 5 4 5 4 4 4 39
34 3 3 4 4 3 4 3 3 4 31
35 5 4 5 4 5 4 5 4 4 40
36 4 4 4 4 3 4 3 4 3 33
37 3 4 4 3 4 4 3 4 3 32
38 3 4 4 3 4 4 3 3 3 31
39 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
141
40 4 3 4 4 3 4 4 4 3 33
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
42 4 3 2 3 3 3 3 3 3 27
43 4 4 4 3 3 4 4 3 4 33
44 4 4 4 4 3 3 4 3 3 32
45 4 4 4 4 5 4 5 4 4 38
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
47 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
48 4 4 4 3 4 3 3 3 4 32
49 4 5 4 4 4 3 4 3 4 35
50 3 4 3 4 3 3 4 3 3 30
51 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26
52 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
53 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
54 4 3 3 3 4 4 4 4 4 33
55 4 5 5 4 4 4 4 4 4 38
56 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28
57 4 4 4 4 5 4 4 5 4 38
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
59 4 5 4 5 4 4 5 4 4 39
60 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38
61 4 5 5 5 4 4 4 4 4 39
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
63 4 4 4 4 4 3 4 3 4 34
64 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
65 3 3 3 3 4 3 4 4 3 30
66 3 2 3 3 3 3 3 3 3 26
67 4 4 4 3 4 4 4 4 3 34
68 4 4 4 4 4 4 3 4 3 34
142
Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 Y_9 Y_10 Y_11 Y_12 Y_13 Y_14 Y_15 Y_16 Y_17 Y_18 Y_19 Y_20 Y_21 Y_22 Jlh
1 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 74
2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 68
3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 83
4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 79
5 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 66
6 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 75
7 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 65
8 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64
9 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 61
10 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 82
11 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 64
12 3 2 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 66
13 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 66
14 3 3 4 3 3 4 3 5 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 78
15 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 5 3 4 3 3 4 3 4 3 77
16 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67
17 4 4 3 4 3 4 3 5 3 3 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 82
18 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 3 3 5 3 3 78
19 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 5 3 3 5 3 3 3 76
20 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 82
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 72
22 4 3 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 85
23 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 2 4 4 77
24 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 5 3 3 4 3 5 3 4 4 4 76
25 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 76
26 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 74
27 3 4 3 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 3 5 3 4 3 3 4 3 4 79
28 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 73
143
29 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 76
30 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 72
31 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 73
32 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 78
33 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 3 4 3 3 4 79
34 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 71
35 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 71
36 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 3 4 4 73
37 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 72
38 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 78
39 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 77
40 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 79
41 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 78
42 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 82
43 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 79
44 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 80
45 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 78
46 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 80
47 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 78
48 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 82
49 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 83
50 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 84
51 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 70
52 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82
53 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 80
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 68
55 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 83
56 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67
57 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 84
58 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 82
59 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 82
144
60 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 82
61 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 82
62 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 79
63 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 78
64 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 77
65 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 66
66 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 67
67 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 78
68 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 76
145
NPar Tests
[DataSet0]
Prestasi Kerja
Guru
N 68
a
Normal Parameters 75.7500
6.02080
.092
-.149
Kolmogorov-Smirnov Z 1.228
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2.
146
147
b
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Motif
Berprestasi, . Enter
a
Sikap Inovatif
Model Summary
b
ANOVA
Total 2428.750 67
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
Sikap
.526 .085 .549 6.616 .000 .920 1.087
Inovatif
Motif
.542 .140 .344 3.863 .000 .920 1.087
Berprestasi
Charts
150
Charts
151
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.
Unstandardized
Residual
N 68
a
Normal Parameters Mean .0000000
Positive .046
Negative -.068
Kolmogorov-Smirnov Z .7558