Professional Documents
Culture Documents
AGROKLIMATOLOGI
PENGENALAN ALAT PENGUKURAN LAMA PENYINARAN SINAR
MATAHARI, SUHU UDARA DAN SUHU TANAH
DISUSUN OLEH
NAMA : JANUHARIADI
NIM : C1L009027
PROG. STUDI : KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2010
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum
Agroklimatologi
Mengetahui :
Co.Asst Praktikan
SAHNUN JANUHARIADI
C1B007012 C1L009027
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah untuk mengenal alat-
alat pengukuran lama penyinaran sinar matahari, suhu udara, suhu tanah dan
memahami cara kerjanya masing-masing.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di bidang pertanian suhu udara yang perlu diketahui adalah suhu udara
pada ketinggian rendah dan umumnya mengacu pada temperatur yang diukur di
ruangan atau sangkar cuaca yang dipasang pada ketinggian 1,5 – 2,0 meter. Suhu
seringkali juga diartikan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda. Satuan untuk
suhu adalah derajat suhu yang umumnya dinyatakan dengan satuan derajat Celsius
(°C) disamping tiga sistem skala lain, yaitu satuan Fahrenheit (F), satuan Reamur
(R), dan satuan Kelvin (K).. Sistem Kelvin memiliki sistem skala yang sama
dengan skala Celcius, tetapi berbeda pada dasar titik nolnya. Titik nol derajat
Kelvin berada pada 273 skala dibawah nol derajat Celsius, sehingga: satuan
derajat Kelvin = satuan derajat Celsius – 273 , atau t°K = t°FC– 273 Dalam skala
Celsius, titik beku air adalah 0°C dan titik didihnya adalah 100°C, sedangkan pada
skala Fahrenheit, titik beku air adaalah 32°F dan titik didihnya sama dengan
212°F, sehingga : t°C = 5/9 ( t°F – 32) (Gunawan Nawawi, Ir., MS, 2007)
Tanah terdiri atas hancuran batu-batuan. Sifat-sifat tanah bergantung pada besar
kecilnya partikel-partikel yang merupakan komponen-komponen tanah tersebut.
Tanah mengandung partikel-partikel mineral, sisa-sisa tanaman dan binatang, air,
berbagai gas dan komposisi lainnya yang menjadikan tanah tersebut menjadi
subur, yang menjamin berlangsungnya kehidupan berbagai makhluk di bumi.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Prosedur Kerja
Prosedur yang kita gunakan dalam praktikum Agroklimatologi ini antara lain :
Disediakan alat percobaan beserta dengan perlengkapanya
1
22
3
2
4. Termometer tanah selubung logam
1
2
5. Thermometer ruangan
6. Waterpass
1
Bagian-bagian Alat Praktikum
PEMBAHASAN
A. Penyinaran Matahari
C. Suhu Tanah
Suhu tanah dapat dideteksi dengan alat yang disebut thermometer tanah. Suhu
tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah
dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang,
letak digaris lintang utara atau selatan dan tinggi dari permukaan laut.
Suhu biasanya diamati pada kedalaman 5, 10, 20, 50, dan 100 cm. Untuk
keperluan ini telah dibuat termometer sesuai dengan kedalamannya. Pengukuran
suhu tanah dilakukan pada tanah yang tertutup oleh rumput maupun tanah yang
terbuka. Pengukuran biasanya dilakukan dalam areal stasiun pengamatan. Areal
tidak boleh ternaungi dan tergenang air, hal ini harus dihindari. Termometer
dilindungi dengan pagar kawat dan dijaga agar tanah disekitarnya tidak terganggu.
Prinsip kerja termometer tanah hampir sama dengan termometer biasa, hanya
bentuk dan panjangnya berbeda. Pengukuran suhu tanah lebih teliti daripada suhu
udara. Perubahannya lambat sesuai dengan sifat kerapatan tanah yang lebih besar
daripada udara. Sampai kedalaman 20 cm digunakan termometer air raksa dalam
tabung gelas dengan bola ditempatkan pada kedalaman yang diinginkan. Ciri-ciri
dari termometer tanah adalah pada bagian skala dilengkungkan.halini dibuat
adalah untuk memudahkan dalam pembacaan termometer dan menghindari
kesalahan paralaks.
Termometer tanah untuk kedalaman 50 cm dan 100 cm bentuknya berbeda dengan
kedalaman lain. Termometer berada dalam tabung gelas yang berisi parafin,
kemudian tabung diikat dengan rantai lalu diturunkan dalam selongsong tabung
logam ke dalam tanah sampai kedalaman 50 cm atau 100 cm. Pembacaan
dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung logam, kemudian
dibaca. Adanya parafin memperlambat perubahan suhu ketika termometer terbaca
di udara. Termometer tanah pada kedua kedalaman ini bila meruapakan suatu
kapiler yang panjang dari mulai permukaan tanah, mudah sekali patah apabila
tanah bergerak turun atau pecah karena kekeringan.
BAB VI
KESIMPULAN
Mengetahui cara kerja dari alat-alat yang digunakan selama proses praktikum
sehingga praktikan mampu membedakan alat-alat yang dipakai dalam setiap
percobaan.
SARAN
http://meteorologiamg.blogspot.com/2010/05/suhu-udara.html
http://teknologibenih.blogspot.com/2009/10/pengukuran-suhu-tanah.html