Professional Documents
Culture Documents
By banguntidur95
LANDASAN TEORI
PERSALINAN
A. PENGERTIAN
Persalinan normal adalah peristiwa lahirnya bayi hidup dan plasenta dari
dalam uterus dengan presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa Busby
SEO Test
mengunakan alat pertolongan pada usia kehamilan 30-40 minggu atau lebih dengan
berat badan bayi 2500 gram atau lebih dengan lama persalinan kurang dari 24 jam yang
dibantu dengan kekuatan kontraksi uterus dan tenaga mengejan.
Sedangkan menurut WHO persalinan normal adalah peralinan yang dimulai secara
spontan ( dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir ), beresiko rendah pada awal
persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37-42 minggu setelah
persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi baik.
Tercapainya kelangsungan hidup dan kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui suatu
upaya yang terintegrasi dan lengkap namun mengungkapkan intervensi seminimal mungkin,
sehingga prinsip keamanan dan kualitas layanan dapat terjaga pada tingkat yang seoptimal
mungkin.
C. FISIOLOGI PERSALINAN
1.Power ( Tenaga )
His ( kontraksi otot rahim ). Dimana menurut faalnya. His persalinan dapat dibagi atas
1.
• His Pembukaan His yang menimbulkan pembukaan pada servik
• His Pengeluaran His yang mendororng anak keluar, biasanya disertai dengan
keinginan mengejan
Terdiri atas tulang panggul dan jaringan-jaringan lunak. Busby Seo Test
Dimulai dari pembukaan sampai bayi lahir. Lamanya pada primi ± 1 jam dan pada multi
± ½ jam.
Adapun tanda dan gejala kala II
Ibu mempunyai keinginan untuk meneran how to build a website
○
Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
Perineum menonjol
Vulva – vagina dan spingter anal membuka
Yang harus dipantau dalam kala II
- Kelahiran bayi ( penilaian cepat akan warna, tangisan, gerakan )
- Nadi ibu
- TFU
desain rumah
Kala III
Dimulainya setelah bayi lahir dengan lahirnya plasenta yang berlangsung 6-15 menit
Management aktif kala III
- Pemberian ocytosin
- Massage fundus uteri
- PTT
Perubahan-perubahan pada alat genitalia (dalam & luar) secara keseluruhannya disebut involusi.
Disamping involusi terjadi juga hemokonsentrasi dan laktasi. Laktasi terjadi karena pengaruh
Lactogenic Hormone dari kelenjar hipofise (klik 'tuk lihat gambar) terhadap kelenjar-kelenjar
payudara.
Setelah janin lahir, besar rahim kira-kira setinggi pusat ibu, segera setelah plasenta lahir, tinggi
besar rahim lk (lebih kurang) 2 jari di bawah pusat.Pada hari ke-5 paska melahirkan rahim lk
setinggi 7 cm diatas tulang kemaluan atau setengah jarak tulag kemlauan - pusat, sesudah 12 hari
rahim tidak dapat diraba lagi di atas tulng kemaluan.
Hemokonsentrasi
Hemokonsentrasi artunya darah ibu mulai mengental lagi setelah sebelumnya pada waktu
kehamilan megalami hemodilusi (pengenceran). Pada kehamilan terdapat hubungan antara
sirkulasi ibu & plasenta. Setelah melahirkan, hubungan tersebut hilang tiba-tiba. Volume darah
pada ibu relatif bertambah. Keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan
timbulnya hemokonsentrasi yang terjadi pada hari-hari ke 3-15 hari post partum.
Laktasi
Perubahan yang terdapat pada kedua payudara sejak kehamilan muda: meningkatnya jumlah
jaringan payudara terutama kelenjar-kelenjar dan lemak, dtemukan colostrum (ASI awal) pada
saluran di payudara, pembuluh darah yang bertambah.
Pengaruh hormon-hormon hipofisis kembali muncul, antara lain lactogenic hormone. Pengaruh
oksitosin mengakibatkan kelenjar-kelenjar susu berkontraksi, sehingga terjadi pengeluaran ASI.
Umumnya produksi asi yang sebetulnya hari ke 2-3. Pada hari-hari I ASI hanya berupa
colostrum
Rangsangan psikis merupakan refleks dari mata ibu ke otak, mengakibatkan oksitosin dhasilkan,
sehingga ASI dapat dikeluarkan dan sebagai efek sampingan rahim menajdi semakin keras
berkontraksi.Dengan memberi ASI akan bertambah rasa kasih sayang antara ibu dan anak. ASI
juga dapat melindungi bayi terhadap infeksi seperti: usus, paru2 dan telinga karena ASI
mengandung lactoferin, lysozyme & imunogbulin A.
Lokia = sekret yang berasal dari rongga rahim dan vagina dalam masa nifas.
Hari I = lokia nigra/ lokia kruenta: darah segar + sisa-sisa selaput ketuban, sisa-sisa vernix
caseosa (lemak2 bayi), lanugo (bulu bayi) & mekonium (pub bayi).
Hari 2 – 6 hari = lokia sanguilenta (merah kental)
Minggu 1 – 2 = lokia serosa (bening)
> 2 mg = lokia alba (putih)
Biasanya lokia berbau sedikit amis, jika terdapat infeksi, akan berbau busuk.
Ibu dan bayi bisa diletakkan dalam 1 kamar (rooming in) atau terpisah. Pada hari ke-2 bila perlu
dapat dilakukan latihan-latihan senam. Hari ke-3 duduk, ke-4 berjalan, ke-5 dapat dipulangkan.
Diet yang diberikan harus bermutu tinggi dengan cukup kalori, cukup protein, cairan serta buah-
buahan karena wanita mengalami hemokosentrasi.
Miksi atau berkemih harus cepat dapat dilakukan sendiri. Bila kandung kencing penuh & wanita
tidak dapat berkemih sendiri, sebaiknya dilakukan kateterisasi dengan memperhatikan jangan
sampai infeksi.
Umumnya partus lama, yang kemudian diakhiri dengan ekstraksi valcum/ cunam, dapat
mengakibatkan hal-hal yang demikian sampai terjadi retensio urin. Bila perlu, sebaiknya
dipasang dawer catheter/ indwelling catheter untuk memberi istirahat pada otot-otot kandung
kencing. Dengan demikian, jika ada kerusakan-kerusakan pada otot-otot kandung kencing, otot-
otot cepat pulih kembali sehingga tugasnya cepat pula kembali.
Defekasi (boker) harus ada 3 hari paska melahirkan. Bila ada obstipasi, dapat diberikan pencahar
seperti SOLAC (sponsor). Bila terdapat after pain/ mules dapat diberikan analgetika/ sedativa
supaya dapat tidur. Delapan jam paska melahirkan ibu disuruh menyusui bayi untuk merangsang
laktasi.
Perawatan payudara
Cuci areola payudara & puting susu dengan teratur dengan sabun dan beri minyak/ cream agar
tetap lemas. Jangan sampai kelak mudah lecet/ pecah-pecah. Sebelum menyusui payudara harus
dibiarkan lemas dengan melakukan message secara menyeluruh. Bersihkan sebelum menyusui.
Jika bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan cara mengadakan pembalutan kedua
mamma hingga tertekan & dapat pula diberi obat penekan laktasi bromocryptin sehingga
lactogenic hormon tertekan.
Perdarahan yang mungkin terjadi dalam masa 40 hari biasa disebabkan oleh adanya subinvolusi
uteri (rahim yang lambat mengecil) terhadap penderita tidur dan diberi tablet ergometrin. Bila
perdarahan tetap ada, lakukan kuretase untuk menyingkirkan kemungkinan adanya sisa-sisa
plasenta. Bila curiga ada keganasan, lakukan pemeriksaan sitologi & eksisi percobaan untuk
menyingkirkan keganasan.