OLEH: MUHAMAD FADILLAN AMIR P3300209002 ABDUL MALIK P3300209033 DARMAWATI P3300209014 FIKRI RIZKI MALIK P3300209029 Pendahuluan
Bahan genetik pada setiap jasad akan mengalami proses
perbanyakan. Perbanyakan ini sebagai salah satu tahapan sangat penting dalam proses pertumbuhan sel. Proses perbanyakam ini disebut denan replikasi. Replikasi bahan genetik diikuti oleh pembentukan sel-sel anakan yang membawa duplikat bahan genetik hasil replikasi Secara umum, replikasi bahan genetik merupakan proses pengkopian rangkaian molekul bahan genetik (DNA atau RNA) sehingga menghasilkan molekul anakan yang sangat identik. Model Replikasi DNA
Sebelum mekanisme replikasi DNA
dibuktikan secara eksperimental oleh Matthew Meselson dan Franklin Stahl, terdapat tiga hipotesis yang berkembang tentang mekanisme replikasi DNA. Replikasi secara Semikonservativ; setiap molekul untai ganda DNA anakan terdiri atas satu untai tunggal DNA induk dan satu untai tunggal DNA hasil sintesis baru. Lanjutan…………………..
Replikasi secara Konservatif;
molekul DNA untai ganda induk tetap bergabung sedangkan kedua untaian DNA anakan terdiri atas molekul hasil sintesis baru. Replikasi secara Dispersif; molekul DNA induk mengalami fragmentasi sehingga DNA anakan terdiri dari campuran molekul lama, berasal dari DNA induk dan molekul hasil sintesis baru. Lanjutan…………………..
Replikasi DNA berlangsung secara semikonservatif :
Kedua untai DNA berpisah (unwinding)
untai ganda (dsDNA) untai tunggal (ssDNA)
Kedua ssDNA berlaku sebagai template (cetakan) untuk sintesis DNA baru komplemennya. DNA generasi baru adalah dsDNA terdiri dari satu untai DNA asal dan satu untai DNA baru hasil sintesis , keduanya identik dengan DNA mula-mula (parent DNA). Replikasi DNA secara semikonservatif dibuktikan dengan experimen oleh Messelson dan Stahl (1958). Mekanisme Dasar Replikasi DNA
Proses awal replikasi DNA ialah dengan proses pemutusan untai
ganda menjadi untai tunggal (denaturasi). Denaturasi pada awal replikasi DNA adalah proses enzimatis yang memisahkan ikan basa dan diikuti dengan pembukaan untaian DNA. Untaian ini akan membentuk sturktur yang disebut sebagai garpu replikasi “replication fork”. Masing-masing untaian DNA berfungsi sebagai cetakan untuk penempelan nukleotida-nukleotida yang akan menyusun molekul DNA baru. Nukleotida-nukleotida baru akan dipolimerisasi menjadi untaian DNA baru dengan urutan sesuai urutan cetakan DNA komplemennya. Proses polimerisasi nukleotida terjadi pada kedua untaian DNA cetakan sehingga pada akhir replikasi akan dihasilkan dua molekul DNA baru yang identik. Mekanisme Sintesis Protein
Terjadi setelah proses pemisahan untaian molekul
DNA induk membentuk garpu replikasi. Terdapat dua untaian yang terpisah; lagging strand dan leading strand. Pada leading strand sintesis protein terjadi secara kontinu, sedang pada lagging strand sintesis protein terjadi secara diskontinu. Fragmen-fragmen yang disentesis pada lagging strand disebut fragmen okazaki. Fragmen okazaki belum tersambung sempurna, nantinya akan di sambung olehDNA ligase. Komponen Penting Dalam Replikasi
Replikasi bahan genetik ditentukan oleh beberapa komponen
utama yaitu; 1. DNA cetakan, yaitu molekul DNA atau RNA yang akan direplikasi. 2. Molekul deoksi ribonukleotida, yaitu dATP, dTTP, dCTP, dan dGTP. Deoksi ribonukleotida terdiri atas tiga komponen; basa purin atau pirimidin, gula 5-karbon(deoksiribosa) dan gugus fosfat. 3. Enzim DNA polimerase, yaitu enzim utama yang mengkatalisis proses polimerisasi nukleotida menjadi untaian DNA. 4. Enzim primase, yaitu enzim yang mengkatalisis sintesis primer untuk memulai replikasi DNA. 5. Enzim pembuka ikatan untaian induk, yaitu enzim helikase dan enzim girase. 6. Molekul protein yang menstabilkan untaian DNA yang sudah terbuka, yaitu protein SSB (single stand binding protein). 7. Enzim DNA ligase, yaitu suatu enzim yang berfungsi untuk menyambung fragmen-fragmen DNA. Proses Replikasi DNA Replikasi DNA. Mula-mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua untai tunggal oleh enzim helikase (9) dengan bantuan topoisomerase (11) yang mengurangi tegangan untai DNA. Untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein pengikat untaian tunggal (10) untuk mencegahnya membentuk heliks ganda kembali. Primase (6) membentuk oligonukleotida RNA yang disebut primer (5) dan molekul DNA polimerase (3 & 8) melekat pada seuntai tunggal DNA dan bergerak sepanjang untai tersebut memperpanjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang disebut leading strand (2) dan lagging strand (1). DNA polimerase yang membentuk lagging strand harus mensintesis segmen- segmen polinukleotida diskontinu (disebut fragmen Okazaki (7)). Enzim DNA ligase (4) kemudian menyambungkan potongan- potongan lagging strand tersebut. Replikasi DNA pada Eukaryot
Terdapat 5 macam DNA polimerisasi yang terlibat
dalam proses replikasi. Pada replikasi eukaryot terdapat banyak titik awal replikasi (ori). Pergerakan garpu replikasi pada replikasi eukaryot bergerak lebih lambat. Gelembung replikasi terentang secara lateral dan replikasi terjadi ke dua arah Selanjutnya gelembung replikasi akan bertemu, dan sintesis DNA anak selesai Replikasi DNA pada Prokaryot
Terdapat 3 macam DNA polimerisasi yang terlibat
dalam proses replikasi ex: E. coli. Pada replikasi prokaryot titik awal replikasi (ori) lebih sedikit dibanding eukaryot. Pergerakan garpu replikasi pada replikasi prokaryot bergerak lebih cepat dibanding pada eukaryot. Replikasi terjadi ke dua arah Selanjutnya gelembung replikasi akan bertemu, dan sintesis DNA anak selesai Lanjutan………………….. Terminasi Replikasi pada Prokaryot
Replikasi genom berbentuk lingkar akan berakhir pada
waktu kedua garpu replikasi bertemu pada satu titik. Titik pertemuan disebut sisi terminasi. Pada E. coli, sisi terminasi dicirikan oleh suatu urutan basa DNA sepanjang 23 pb yang berikatan dengan suatu protein spesifik yang disebut protein Tus (termininus utilization substance). Urutan basa DNA ini diperlukan untuk menghentikan garpu replikasi. Sekuens ter berikatan dengan protein Tus sehingga menghentikan aktivitas enzim helikase. Terminasi Replikasi pada Eukaryot
Jika primer yang terletak di ujung kromosom
didegradasi, maka tidak dapat dilakukan pengisian bagian kosong bekas tempat penempelan primer. Replikasi telomer dapat diatasi dengan mekanisme diluar dari mekanisme replikasi biasa yaitu dilakukan dengan menggunakan aktivitas enzim telomerase. Telomerase adalah ribonukleoprotein yang mengandung RNA dan subunit protein.