Professional Documents
Culture Documents
Modul 4
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Pendahuluan
1). Jumlah penduduk Indonesia, yang sangat banyak merupakan peluang domestik
demand.Tahun 2004 jumlah penduduk mencapai 217 juta (BPS 2005). Selain itu, tingkat
konsumsi ikan perkapita masyarakat masih rendah, sementara kesadaran masyarakat terhadap
manfaat konsumsi ikan bagi kesehatan sudah semakin meluas. Sebagai ilustrasi, tahun 2000
tingkat konsumsi ikan Indonesia mencapai 21 kg/kap/tahun, Malaysia ( 45 kg/kap/tahun),
Thailand (35 kg/kap/tahun), Jepang (110 kg/kap/tahun). Pada tahun 2004 tingkat konsumsi
ikan perkapita Indonesia mencapai 23,18 kg/kap/tahun (DKP, 2005). Jika potensi peluang
pasar domestik yang cucup besar itu diimbangi ketersediaan produk bermutu baik dan harga
terjangkau serta pasokan secara kontinyu, pasar dalam negeri akan mampu menyerap produk
perikanan.
2). Potensi perikanan, dari jumlah atau ragam jenisnya yang cukup banyak dapat
dimanfaatkan melalui pengembangan industri penangkapan dan budidaya. Dari seluruh
potensi sumberdaya ikan, pemanfaatan tahun 2004 melalui penangkapan ikan sebesar 4,7 juta
ton atau 91,8 % dari jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB 5,12 ton/tahun). Dari sisi
budidaya, peningkatan produksi masih dapat ditingkatkan dengan tersedianya lahan budidaya,
antara lain budidaya laut seluas 4,58 juta Ha (55 % daripotensi budidaya laut) dan lahan
potensial budidaya air payau seluas 772 ribu Ha, serta lahan budidaya air tawar 668 ribu Ha.
3). Fungsi ikan sebagai sumber protein alternatif, menjadi meningkat dengan munculnya
kasus terkait penyakit, seperti sapi gila dan penyakit mulut kuku pada sapi, anthraks pada
kambing, flu burung pada unggas. Hal itu mendorong konsumen mencari alternatif pengganti
sumber protein hewani sehingga peluang pasar hasil perikanan di dalam negeri semakin
meningkat.
4). Semakin berkembangnya usaha pasar ritel (hypermarket, supermarket) serta usaha
perhotelan, restoran yang menyediakan penjualan produk perikanan atau menu khusus
perikanan sehingga membantu promosi produk perikanan dan mendorong peningkatan
konsumsi ikan.
Dalam upaya pengembangan tataniaga dalam negeri, permasalahan yang dihadapi dapat
dibagi menjadi dua aspek yaitu :
2
tertentu secara kontinyu sehingga perlu langkah terobosan tersendiri untuk memecahkan
masalah itu. Ketersediaan pasokan ikan secara rutin dengan waktu yang tepat masih belum
dapat diharapkan.
Kotinuitas pasokan ikan dari hasil penangkapan dipengaruhi oleh armada penangkapan
yang tidak sesuai dengan kapasitas sumberdaya ikan, terbatasnya sarana dan prasarana
distribusi dan penyimpanan, faktor musim ikan, dan maraknya pencurian ikan oleh nelayan
asing. Sementara itu, pasokan dari perikanan budidaya masih dipengaruhi faktor kematian
akibat penyakit dan penurunan kualitas air, kelangkaan benih bermutu, dan mahalnya harga
pakan pabrikan.
2). Kualitas
Ikan konsumsi yang sampai ke masyarakat sebagian memiliki kualitas yang kurang baik.
Faktor yang mempengaruhi kualitas ikan, antara lain metode penanganan pasca tangkap atau
pasca panen belum sesuai persyaratan, jaringan distribusi yang masih terlalu panjang, belum
diterapkannya sistem rantai dingin (cold chain system), mahalnya harga es, serta rendahnya
kesadaran nelayan dan pedagang terhadap pentingnya mempertahankan kesegaran ikan. Ikan
dengan kualitas tinggi memberikan dua keuntungan, yaitu mendorong pembentukan harga
yang maksimal ditingkat produsen atau konsumen dan memberikan perlindungan kepada
konsumen.
3). Harga
Kurang efisiennya rantai pemasaran mengakibatkan tingginya biaya distribusi produk
serta memacu tingginya harga ikan ditingkat konsumen. Harga ikan hasil tangkapan cendrung
fluktuatif karena ketersediaan pasokan dipengaruhi musim. Sementara itu, tingginya harga
ikan hasil budidaya dipengaruhi tingginya biaya produksi, terutama harga pakan pabrikan,
mengingat komponen itu merupakan komponen terbesar yaitu mencapai 60-70 % dari total
biaya produksi.
3
3.2. Aspek Permintaan
Dalam rangka pemanfaatan potensi dan kendala menjadi peluang sebagai penguatan
dan pengembangan tataniaga dalam negeri, disusun program yang dilakukan secara strategis,
terintegrasi, dan operasional melalui lima pendekatan, yaitu :
4
pelaku usaha, pengembangan pola kemitraan usaha yang sehat, dan pengembangan pola
pemasaran dan jaringan distribusi.
Rangkuman
1. Total produksi perikanan Indonesia tahun 2004 sebesar 6,1 juta ton, dimana pasar
dalam negeri menyarap sekitar 4 juta ton atau 81 % dari total produksi nasional,
penyerapan ini ditujukan untuk memenuhi bahan baku unit pengolahan dan konsumsi
masyarakat
.
2. Potensi tata niaga dalam negeri terdiri dari :
a. Jumlah penduduk yang besar (217 juta orang tahun 2004) merupakan potensi
peluang pasar domestik yang cukup besar asal diimbangi dengan ketersediaan
produk bermutu dan harga terjangkau.
b. Potensi suplai perikanan dari jumlah atau ragamnya cukup banyak dapat
dimanfaatkan melalui pengembangan industri penangkapan dan budidaya.
c. Fungsi ikan sebagai sumber protein alternatif menjadi meningkat dengan
munculnya kasus terkait penyakit yang disebabkan oleh hewan lain.
3. Permasalahan tataniaga perikanan di dalam negeri dilihat dari aspek suplai dan aspek
permintaan sebagai berikut :
a. Aspek suplai, terdiri dari permasalahan kuantitas dan kontinyuitas, kualitas,
harga, lemahnya sistem informasi pasar, terbatasnya sarana dan prasarana
pemasaran, dan iklim usaha yang belum kondusif.
b. Aspek permintaan, terdiri dari permasalahan rendahnya tingkat konsumsi ikan,
lemahnya jaringan dan distribusi pasar, dan penyiasatan pasar.
_____________________