You are on page 1of 13

Desain untuk riset kuantitatif dan kualitatif

Dalam bukunya (Husein Umar: 2007) dikatakan bahwa Seringkali kedua istilah ini
disajikan seakan-akan saling berlawanan padahal berbeda satu sama lain, tetapi rancangan
riset keduanya, yaitu saling melengkapi penelitian kualitatif umumnya sulit diberi
pembenaran secara matematik, ia lebih kepada penyampaian perasaan atau wawasan yang
datanya diambil berdasarkan sampel. Walaupun demikian, riset kualitatif bisa menyediakan
informasi penting yang kemudian bisa dijelajahi lebih lanjut melalui riset kuantitatif.1
Riset kualitatif menggunakan data yang bukan dalam bentuk skala rasio, tetapi dalam
bentuk skala yang lebih rendah yaitu skala nominal, ordinal ataupun interval yang
kesemuanya dapat dikategorikan, sehingga jelas apa yang akan disamakan dan dibedakan dari
apa yang diperbandingkan dalam rangka menjawab permasalahan yang telah dirumuskan
dalam riset, karena memang inilah bagian terpenting dari riset jenis ini. Penelitian kuantitatif
lebih berdasarkan pada dan apa yang dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran
kuantitatif yang kokoh. 2

Bagong suyanto dan sutinah. Metode Penelitian Sosial; Berbagai Alternatif Pendekatan.
(Jakarta: Kencana, 2005), Hlm:
Pengolahan dan analisis data kuantitatif (sutinah)
Secara garis besar pada penelitian kuantitatif ada tiga tipe analisis kuantitatif, yaitu
analisis utama/primer sering dikenal dengan analisis data primer (primary analysis); analisis
data sekunder dan meta anliysis. Analisis primer merupakan suatu analisis asli yang
dilakukan oleh peneliti yang menghasilkan temuan tentang topik spesifik, dengan data yang
utama/primer. Sedangkan analisis data sekunder adalah suatu analisis tentang tentang
temuan-temuan yang ada dari peneliti lain, yang mungkin menggunakan metode yang
berbeda dan lebih halus. Meta analisis adalah suatu analisis tentang data atau informasi yang
telah dikumpulkan/ disusun dan dianalisis dari beberapa studi.3

Penggunaan metode kuantitatif untuk mengidentifikasi tipe komunitas


Secara sederhana, yang disebut penelitian kuantitatif adalah penelitian yang: pertama,
melibatkan lima komponen informasi ilmiah, yaitu teori, hipotesis, observasi, generalisasi,

1 Bagong suyanto dan sutinah. Metode Penelitian Sosial; Berbagai Alternatif Pendekatan. (Jakarta: Kencana,
2005), Hlm: 36-37 didalam bagian Desain untuk riset kuantitatif dan kualitatif.

2 Ibid,

3 Ibid,
empiris dan penerimaan atau penolakan hipotesis. Kedua, mengandalkan adanya populasi dan
teknik penarikan sampel, ketiga menggunakan kuesioner untuk pengumpulan datanya.
Keempat, mengemukakan variabel-veriabel penelitian dalam analisis datanya. Kelima,
berupaya menghasilkan kesimpulan yang umum, baik yang berlaku untuk populasi dan atau
yang diteliti.4

Penelitian kualitatif: sebuah pengantar


Emy susanti hendarso
Pengetian penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan
data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati
dari orang-orang yang diteliti. Penelitian kualitatif yang berakar dari ‘paradigma interpretatif’
pada awalnya muncul dari ketidakpuasan atau reaksi terhadap “paradigma positivis” yang
menjadi akar penelitian kuantitatif. Ada beberapa kritik yang dilontarkan terhadap
pendekatan positivis, diantaranya adalah pendekatan kuantitatif mengambil model penelitian
ilmu alam untuk penelitian sosial sehingga tidak dapat digunakan untuk memahami
kehidupan sosial sepenuhnya.5
Teori dan pendekatan yang menjadi dasar
Penggunaan metode penelitian kualitatif pertama-tama dikenal dalam studi-studi dari
chigago school ditahun 1910-1940. Selama periode ini peneliti-peneliti universitas chigago
menghasilkan penelitian-penelitian dengan pengamatan terlibat (participant observation) dan
berdasarkan pada catatan-catatan pribadi (personal documents). Sampai dengan tahun 1960-
an, masyarakat ilmiah telah terbiasa dengan metode-metode participant observation, in-depth
interview dan personal documents. 6

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2007),
Hlm:
Dalam judul : Desain penelitian social (format kuantitatif dan kualitatif) oleh Sanapiah
Faisal.
Desain penelitian social dalam metodologi terdapat 2 mahzab yaitu: mahzab yang
dinamai sebagai berikut:
1. Pendekatan penelitian kuantitatif;

4 Ibid,

5 Ibid,

6 Ibid,
2. Pendekatan penelitian kualitatif
Keduanya ini lahir dan berkembang biak sebagai konsekuensi logis dari perbedaan
asumsi masing-masing tentang hakikat realitas social maupun hakikat manusia itu sendiri. 7
Pada penelitian social yang tergolong berpendekatan kuantitatif , misalnya terdapat
berbagai istilah kunci yang selama ini (dipandang) sedemikian melekat sebagai atribut
penelitian kuantitatif itu sendiri. Misalnya istilah faktor, variable, instrumen pengukuran,
validitas, reliabilitas, objektivitas, dsb. Sedangkan pada format penelitian kualitatif yaitu:
format fenomenologi, etnometodologi, observasi partisifasif-interaksionisme simbolik.8

Hadari Nawawi dan Mimi Martini,. Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1996). Hlm:
Pada akhir abad XX atau memasuki abad XXI perkembangan ilmu pengetahuan
masih didominasi oleh ilmu aksakta termasuk ilmu pengetahuan alam. Kondisi ini sangat
besar pengeruhnya terhadap perkembangan dan kemajuan teknologi material dan bersifat
mekanisasi, sehubungan dengan itu penelitian terapan yang bersifat kuantitatif menjadi
bidang yang menarik dan mendominasi para ilmuan, sehingga tidak sedikit usaha untuk
memasukkan cara pengembangan ilmu pengetahuan bidang social melalui penelitian
kuantitatif.9
Dalam penelitian terapan tampaknya para ilmuan cenderung kepada penelitian
kuantitatif. Kecendrungan seperti itu tidak menutup kemungkinan penelitian terapan untuk
dilakukan secara kualitatif. Sehubungan dengan itu bagi penelitian terapan yang terpenting
adalah hasilnya sehingga yang mampu menghasilkan rumusan kesimpulan, implementasi dan
saran-saran tindakan yang berdaya dan berhasil guna dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.10

Nana Syaodih Sukmadinata. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

1. Penelitian kualitatif dan kuantitatif

7 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2007), Hlm:48.
8 Ibid,

9 Hadari Nawawi dan Mimi Martini,. Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996).
Hlm:

10 Ibid,
Konsep penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif (qualitative research) bertolak dari filsafat konstruktivisme
yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran
pengelaman social ( a shared social experience) yang diinterpretasikan oleh individu-
individu.
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena social dari
sudut atau persfektif participant. Participant adalah orang-orang yang diajak
berwawancara, diobservasi, diminta, memberikan data, pendapat, pemikiran,
persepsinya.
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif participant dengan multi strategi, strategi-
strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif,
wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti
foto,rekaman, dll. Strategi penelitian bersifat fleksibel, dapat menggunakan aneka
kombinasi dari teknik-teknik untuk mendapatkan data yang valid.
A. Karakteristik penelitian kualitatif
1. Kajian naturalistic: melihat situasi nyata yang berubah secara almiah, terbuka, tidak
ada rekayasa pengontrolan variable.
2. Analisis induktif: mengungkap data khusus, detail, untuk menemukan katogori,
dimensi, hubungan penting dan asli, dengan pertanyaan terbuka.
3. Holistik: totalitas fenomena dipahami sebagai system yang kompleks, keterkaitan
menyeluruh tak dipotong padahal terpisah, sebab-akibat.
4. Data kualitatif: deskripsi rinci-dalam, persefsi-pengalaman orang.
5. Hubungan dan persefsi pribadi: hubungan akrab peneliti-informan, persepsi dan
pengalaman pribadi peneliti penting untuk memahami fenomena-fenomena.
6. Dinamis: perubahan terjadi terus, proses desain fleksibel.
7. Orientasi keunikan: tiap situasi khas, pahami sifat khusus dan dalam konteks social-
historis, analisis silang kasus, hubungan waktu-tempat.
8. Empati netral: subjektif murni, tidak dibuat-buat.

A. Perbedaan penelitian kualitatif dengan kuantitatif


Peneliti kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti sementara penelitian
kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti. Penelitian kuantitatif
menggunakan instrumen-instrumen formal, standar, dan bersifat mengukur, sementara
penelitian kualitatif menggunakan peneliti sebagai instrumen.
Yang penting juga dalam penelitian kuantitatif memndang peneliti lepas dari
situasi yang diteliti. Penelitian kualitatif merupakan studi lapangan, peneliti
mengumpulkan data dalam rentang waktu yang cukup lama dalam satu lingkungan
tertentu dari sejumlah individu.
B. Tujuan dan pertanyaan penelitian
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan, yaitu menggambarkan dan
mengungkap ( to describe and eksplore), dan menggambarkan dan menjelaskan (to
describe and explain), punya makna yang hamper sama dengan menguji atau
memahami (to examine or to understand), dan menemukan atau mengembangkan (to
discover or to generate).
Dapat diterangkan seperti tabel:
PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF
1. Menekankan hipotesis jadi yang 1. Menekankan hipotesis yang
dirumuskan sebelumnya. berkembang dalam pelaksanaan
2. Menekankan definisi operasional penelitian.
yang dirumuskan sebelumnya. 2. Menekankan definisi dalam konteks
3. Data diubah menjadi skor numeric. atau perkembangan penelitian.
4. Menekankan pengukuran dan 3. Menekankan deskriptif naratif.
penyempurnaan keajegan skor yang 4. Menekankan pada asumsi bahwa
diperoleh dari instrumen. keajegan inferensi cukup kuat.
5. Pengukuran validitas melalui 5. Pengukuran validitas melalui cek
rangkaian perhitungan statistic. silang dari sumber informasi.
6. Menekankan teknik acak untuk 6. Menekankan informan ekspert untuk
mendapatkan sampel refresentatif. mendapatkan sampel purposive.
7. Menekankan prosedur penelitian yang 7. Menekankan prosedur penelitian
baku. deskriptif naratif.
8. Menekankan desain untuk 8. Menekankan analisis logis dalam
pengontrolan variable ekstanus. pengontrolan variable ekstranus.
9. Menekankan desain untuk 9. Menekankan kejujuran peneliti dalam
pengontrolan khusu untuk menjaga prosedur bias.
bias dalam prosedur penelitian. 10. Menekankan rangkuman naratif
10. Menekankan rangkuman statistic dalam hasil penelitian.
dalam hasil penelitian. 11. Menekankan deskriptif holistic dari
11. Menekankan penguraian fenomena fenomena-fenomena yang kompleks.
kompleks menjadi bagian-bagian 12. Menekankan sifat alamiah dari
yang lebih kecil fenomena-fenomena yang terjadi.
12. Menekankan manipulasi aspek,
situasi, kondisi dalam mengkaji
fenomena yang kompleks.

Sedangkan pada pertanyaan yang sering diajukan untuk penelitian kualitatif


berfokus pada tofik-topik yang bersifat analitis mengajukan pertanyaan bagaiman dan
mengapa ( how and why) dari fenomena-fenomena. Yang dilanjutkan dengan
pertanyaan siapa, apa, dimana, dan kapan,

Macam-macam tujuan dan contoh pertanyaan penelitian kualitatif

TUJUAN PENELITIAN ILUSTRASI PERTANYAAN


PENELITIAN
1. Deskriptif eksploratori • Apa yang terjadi dalam situasi social?
– Menguji fenomena baru atau • Apa kategori dan tema-tema yang
fenomena yang baru sedikit diketahui. bermakna menurut partisipan.
– Menemukan tema-tema yang • Bagaimana pola-pola tersebut
bermakna menurut partisipan. berhubungan sehingga membentuk
– Mengembangkan konsep, model, atau proposisi atau memberikan
hipotesis lebih detil, yang berguna penjelasan.
bagi penelitian lebih lanjut.

1. Deskriptif ekslanatori
– Menggambarkan dan menjelaskan
pola-pola yang terkait dengan
fenomena
– Mengidentifikasi hubungan-hubungan
• Peristiwa, kepercayaan, sikap, dan
yang mempengauhi fenomena.
atau kebijakan apa yang
mempengaruhi fenomena-fenomena
1. Emansipatori
tersebut.
– Menciptakan kesempatan dan
• Bagaimana partisipan menjlaskan
kemauan untuk berinisiatif dalam fenomena-fenomena
kegiatan social.
• Bagaimana partisipan
menggambarkan dan menjelaskan
masalah yang mereka hadapi dan
mengambil tindakan yang positif.

Karakteristik desain penelitian kualitatif memiliki perbedaan deangan penelitian


kuantitatif, perbedaan tersebut berkenaan dengan desain studi kasus, kegunaan
penelitian, sampel purposive, pemilihan lokasi, penentuan sampel, sampel
komprehensif, sampel jaringan, sampel tipe khusus, ukuran sampel. Walaupun
kriterianya berbeda desain kualitatif juga menekankan validitas desain. Validitas desain
penelitian kualitatif terutama berkenaan dengan strategi peningkatan validitas,
subjektivitas, dan refleksivitas, subjektif interpersonal, strategi meningkatkan
refleksivitas, perluasan temuan kualitatif, etika penelitian, dan standar kelayakan.
Penelitian ini juga menggunakan strategi pengumpulan data yang bersifat multi metode,
hal ini berkenaan dengan : masalah bayangan, reformulasi pertanyaan, peranan peneliti,
interviu mendalam, macam-macam interviu, pertanyaan interviu. Penelitian kualitatif
memiliki langkah-langkah pengumpulan dan analisis data yang berbeda dengan
penelitian kuantitatif.

Metode dan metodologi


Menurut definisi kamus Webster s Third New International Dicitonary of the English
Language, yang dimaksudkan dengan metode adalah :
Pengertian metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
a. Cara ilmiah berarti penelitian itu berdasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu rasional,
empiris, dan sistematis
b. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara – cara yang masuk
akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
c. Empiris berarti cara-cara penelitian itu dapat diamati oleh indara manusia, sehingga
orang lain dapat melihat dan mengetahui cara-cara yang digunakan.
d. Sistematis atrinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-
langkah tertentu yang bersifat logis. 11
Jenis-jenis penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan,dan tingkat
kealamamiahan obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat dapat
diklasifikasiakan menjadi penelitian dasar, penelitian terapan dan penelitian pengembangan.12
Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah
penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah
diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-
masalah kehidupan praktis.13
PENGERTIAN METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Terdapat beberapa istilah pada kedua metode tersebut. Metode kuantitatif dan kualitatif
sering dipisahkan dengan nama metode yang tradisional dan metode baru,

✔ kualitatif yang sering disebut dengan metode baru yang disebut, scientific, dan
artistik, metode konfirmasi dan temuan. Sering disebut sebagai metode bari
dikarenakan populeritasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik
karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, pada awalnya
metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya,
disebut sebagai metode kualitatif dikarenakan data yang terkumpul dan
analisanya lebih bersifat kualitatif.14
Metode kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam, suatu data yang mengandung makna. Data yang pasti merupakan
suatu nilai dibalik data yang tampak, oleh karna itu dalam penelitian kualitatif
tidak menekankan pada makna generalisasi dalam penelitian kualitatif
dinamakan. 15

✔ Kuantitatif, sering disebut dengan metode tradisional, positivistik,scientific, dan


metode ddeskovery. Metode ini dinamakan tradisional, karena metode ini sudah
11 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabela, 2008), Hlm:2

12 Ibid,

13 Ibid,

14 Ibid,

15 Ibid,
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan
pada filsafat fositivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah.16
PROSES PENELITIAN KUANTITATIF.
A. Proses Penelitian Kuantitatif.
Proses Penelitian Kuantitatif pada prinsifnya adalah untuk menjawab
masalah. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek
yang diteliti untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Untuk melakukan
pengujian terhadap hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian
yang sesuai. Peneliti dapat menyusun instrumen ini digunakan sebagai alat
pengumpulan data yang bisa berbentuk tes atau bentuk pedoman wawancara
atau obserpasi. 17
B. Proses Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan data atau informasi yang
sulid dicari melalui metode kuantitatif tetapi juga harus mampu menghasilkan
informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu baru yang
dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan meningkatkan taraf
hidup manusia.18
PENGGUNAAN METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF.
Penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif tidak perlu dipertentangkan, karena saling
melengkapi dan saling memiliki keunggulan dan kelemahan.
a. Penggunaan metode kuantitatif.
metode kuantitatif meliputi metode survey dan eksperimen metode ini digunakan
apabila:
1. Masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
2. Metode kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas dari
suatu populasi.
3. Untuk kepentingan metode ini metode eksperime sangat cocok untuk digunakan.
4. Bila peneliti ingin menguji hipotesis penelitian, hipotesis penelitian dapat
berwujud hipotesis deskriptif dan assositif.

16 Ibid, 3

17 Ibid, 16

18 Ibid, 18
5. Bila peneliti in gin mendapatkan data yang akurat berdasarkan phenomena yang
empiris dan dapat diukur.
6. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan,
teori dan produk tertentu. 19
METODE KUALITATIF
Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan
metode kualitatif metode kualitatif digunakan:
1. Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih
gelap.
2. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak
3. Untuk memahami interaksi social.
4. Memahami perasaan orang.
5. Untuk melakukan pengembangan teori.
6. Untuk memastikan kebenaran data.
7. Meneliti sejarah perkembangan.
Apakah Metode Kualitatif dan Kuantitatif Dapat Digabungkan.
Setiap metode penelitian memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Oleh
karena itu kualitatif dan kuantitatif keberadaannya tidak perlu dipertentangkan karena
keduanya justru saling melengkapi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk
penelitian yang masalahnya sudah jelas. Sementara penelitian kualitatif cocok digunakan
untuk dimana masalah itu belum jelas dilakukan pada populasi social yang tidak luas.
Dari pengertian dan penggunaan dua metode itu sangat sulit untuk menggabungkan dalam
satu penelitian sehingga peneliti harus memiliki catatan yaitu:
1. Dapat dilakukan bersama-sama untuk meneliti pada objek yang sama tetapi dengan
tujuan yang berbeda.
2. Digunakan secara bergantian,pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif,
sehingga ditemukan hipotesis.
3. Metode penelitian tidak dapat dgabungkan jika paradigmanya berbeda.
4. Dapat menggunbakan metode tersebut secara bersamaan, asal kedua metode tersebut
telah dipahami dengan jelas, dan seseorang telah berpengalaman luas dalam
melakukan penelitian.20
KOMPETENSI PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

19 Ibid, 23

20 Ibid, 26
1. Kompetensi Penelitian Kuantitatif
a. Memiliki wawasan yang luas.
b. Mampu melakukan analisis masalah dengan akurat.
c. Mampu menggunakan teori yang tepat sehingga dapat digunakan untuk
memperjelas masalah yang diteliti dan merumuskan hipotesis penelitian.
d. Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif.
e. Memahami teknik-teknik sampling.
f. Mampu menyusun instrument untuk mengukur berbagai variable.
g. Mampu mengumpulkan data dengan koesioner
h. Bila mengumpulkan data dengan menggunakan tim.
i. Mampu menyajikan data.
j. Mampu memberikan interfretasi terdapat data hasil penelitian maupun
hasil hipotesis.
k. Mampu membuat laporan secara sistematis.
l. Mampu membuat abstraktasi hasil penelitian.21
1. Kompetensi Penelitian Kualitatif
a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan
diteliti.
b. Mampu menciptakan rapport pada setiap orang yang ada pada konteks
social yang akan diteliti.
c. Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada objek
penelitian.
d. Mampu menggali sumber data dengan observasi partoisipan.
e. Mampu menganalisisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan
mulai dari analisis deskriptif, domain, komponensial, dan tema cultural.
f. Mampu menguji krebilitas,dependabilitas, konfirmabilitas, dan
tranferabilkitas hasil penelitian.
g. Mampu menghasilkan temuan pengetahuan.
h. Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci.22
Daftar rujukan:
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabela, 2008),
Hlm:

21 Ibid, 27

22 Ibid, 28
Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
1. Penelitian Kualitatif
Pendekatan penelitian kualitatif lebih banyak menggunakan logika hipotika
verifikatif. Pendekatan tersebut dimulai dengan berpikir deduktif untuk menurunkan
hipotesis. Dengan demikian penelitian kuantitatif lebih menekankan pada indeks-
indeks dan pengukuran empiris. 23

Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif perhatian lebih


banyak bertujuan pda pembentukan teori subtantif berdasarkan dari konsep-konsep
yang timbul dari data empiris. Penelitian kualitatif dengan diperolehnya data sering
digunakan untuk menghasilkan teori yang timbul dari hipotesis-hipotesis seperti
dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif memerlukan ketajaman analisis,
objektivitas, sistematik dan sistemik sehingg di peroleh ketepatan dalam interpretasi
sebab hakikat, hakikat dari satu fenomena atau gejala bagi penganut penelitian
kualitatif adalah totalitas atau gestalt. 24
2. Ciri penelitian kualitatif
Untuk memeperoleh gambaran tentang penelitian kualitatif ada beberapa cir
pokok penelitian :
a. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung.
b. Manusia merupakan alat utama pengumpulan data.
c. Analisis data di lakukan secara induktif.
d. Penelitian bersifat deskriftif analitik.
e. Tekana penlitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih banyak
mementingkan segi proses dari pada hasil.
f. Pembatasan penelitian berdasarkan fukos, penelitian kualitatif
menghendakiditetapkannya batas atas dasar focus.
g. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka.
h. Hasil pelitian merupakan kesepakatan bersama.

23 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta, 2009. Hlm:35

24 Ibid, 37
i. Pembentukan teori berasal dari dasar, penlitian kualitatif menekankan
pada kepercayaan terhadap apa adanya yang dilihat, sehingga bersifat
netral.
j. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif.
k. Tehnik sampling cendrung bersifat purposive.
l. Penelitian bersifat menyeluruh, penelitian kualitatif memandang bahwa
keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih penting dari pada satu-satu
bagian.
m. Makna sebagai perhatian utama penelitian, penelitian kualitatif
mengarahkan pusat perhatiannya pada cara bagaimana orang memberi
makna pada kehidupannya.25
Daftar rujukan:
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta, 2009. Hlm:

DAFTAR RUJUKAN
Burhan Bungin. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo persada
Bagong suyanto dan sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial; Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: Kencana
Hadari Nawawi dan Mimi Martini. 1996. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Husein umar. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis/ Edisi Baru. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Margono. 2009.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2008. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabela.

25 Ibid, 42

You might also like