Professional Documents
Culture Documents
Dalam bukunya (Husein Umar: 2007) dikatakan bahwa Seringkali kedua istilah ini
disajikan seakan-akan saling berlawanan padahal berbeda satu sama lain, tetapi rancangan
riset keduanya, yaitu saling melengkapi penelitian kualitatif umumnya sulit diberi
pembenaran secara matematik, ia lebih kepada penyampaian perasaan atau wawasan yang
datanya diambil berdasarkan sampel. Walaupun demikian, riset kualitatif bisa menyediakan
informasi penting yang kemudian bisa dijelajahi lebih lanjut melalui riset kuantitatif.1
Riset kualitatif menggunakan data yang bukan dalam bentuk skala rasio, tetapi dalam
bentuk skala yang lebih rendah yaitu skala nominal, ordinal ataupun interval yang
kesemuanya dapat dikategorikan, sehingga jelas apa yang akan disamakan dan dibedakan dari
apa yang diperbandingkan dalam rangka menjawab permasalahan yang telah dirumuskan
dalam riset, karena memang inilah bagian terpenting dari riset jenis ini. Penelitian kuantitatif
lebih berdasarkan pada dan apa yang dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran
kuantitatif yang kokoh. 2
Bagong suyanto dan sutinah. Metode Penelitian Sosial; Berbagai Alternatif Pendekatan.
(Jakarta: Kencana, 2005), Hlm:
Pengolahan dan analisis data kuantitatif (sutinah)
Secara garis besar pada penelitian kuantitatif ada tiga tipe analisis kuantitatif, yaitu
analisis utama/primer sering dikenal dengan analisis data primer (primary analysis); analisis
data sekunder dan meta anliysis. Analisis primer merupakan suatu analisis asli yang
dilakukan oleh peneliti yang menghasilkan temuan tentang topik spesifik, dengan data yang
utama/primer. Sedangkan analisis data sekunder adalah suatu analisis tentang tentang
temuan-temuan yang ada dari peneliti lain, yang mungkin menggunakan metode yang
berbeda dan lebih halus. Meta analisis adalah suatu analisis tentang data atau informasi yang
telah dikumpulkan/ disusun dan dianalisis dari beberapa studi.3
1 Bagong suyanto dan sutinah. Metode Penelitian Sosial; Berbagai Alternatif Pendekatan. (Jakarta: Kencana,
2005), Hlm: 36-37 didalam bagian Desain untuk riset kuantitatif dan kualitatif.
2 Ibid,
3 Ibid,
empiris dan penerimaan atau penolakan hipotesis. Kedua, mengandalkan adanya populasi dan
teknik penarikan sampel, ketiga menggunakan kuesioner untuk pengumpulan datanya.
Keempat, mengemukakan variabel-veriabel penelitian dalam analisis datanya. Kelima,
berupaya menghasilkan kesimpulan yang umum, baik yang berlaku untuk populasi dan atau
yang diteliti.4
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2007),
Hlm:
Dalam judul : Desain penelitian social (format kuantitatif dan kualitatif) oleh Sanapiah
Faisal.
Desain penelitian social dalam metodologi terdapat 2 mahzab yaitu: mahzab yang
dinamai sebagai berikut:
1. Pendekatan penelitian kuantitatif;
4 Ibid,
5 Ibid,
6 Ibid,
2. Pendekatan penelitian kualitatif
Keduanya ini lahir dan berkembang biak sebagai konsekuensi logis dari perbedaan
asumsi masing-masing tentang hakikat realitas social maupun hakikat manusia itu sendiri. 7
Pada penelitian social yang tergolong berpendekatan kuantitatif , misalnya terdapat
berbagai istilah kunci yang selama ini (dipandang) sedemikian melekat sebagai atribut
penelitian kuantitatif itu sendiri. Misalnya istilah faktor, variable, instrumen pengukuran,
validitas, reliabilitas, objektivitas, dsb. Sedangkan pada format penelitian kualitatif yaitu:
format fenomenologi, etnometodologi, observasi partisifasif-interaksionisme simbolik.8
Hadari Nawawi dan Mimi Martini,. Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1996). Hlm:
Pada akhir abad XX atau memasuki abad XXI perkembangan ilmu pengetahuan
masih didominasi oleh ilmu aksakta termasuk ilmu pengetahuan alam. Kondisi ini sangat
besar pengeruhnya terhadap perkembangan dan kemajuan teknologi material dan bersifat
mekanisasi, sehubungan dengan itu penelitian terapan yang bersifat kuantitatif menjadi
bidang yang menarik dan mendominasi para ilmuan, sehingga tidak sedikit usaha untuk
memasukkan cara pengembangan ilmu pengetahuan bidang social melalui penelitian
kuantitatif.9
Dalam penelitian terapan tampaknya para ilmuan cenderung kepada penelitian
kuantitatif. Kecendrungan seperti itu tidak menutup kemungkinan penelitian terapan untuk
dilakukan secara kualitatif. Sehubungan dengan itu bagi penelitian terapan yang terpenting
adalah hasilnya sehingga yang mampu menghasilkan rumusan kesimpulan, implementasi dan
saran-saran tindakan yang berdaya dan berhasil guna dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.10
7 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2007), Hlm:48.
8 Ibid,
9 Hadari Nawawi dan Mimi Martini,. Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996).
Hlm:
10 Ibid,
Konsep penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif (qualitative research) bertolak dari filsafat konstruktivisme
yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran
pengelaman social ( a shared social experience) yang diinterpretasikan oleh individu-
individu.
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena social dari
sudut atau persfektif participant. Participant adalah orang-orang yang diajak
berwawancara, diobservasi, diminta, memberikan data, pendapat, pemikiran,
persepsinya.
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif participant dengan multi strategi, strategi-
strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif,
wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti
foto,rekaman, dll. Strategi penelitian bersifat fleksibel, dapat menggunakan aneka
kombinasi dari teknik-teknik untuk mendapatkan data yang valid.
A. Karakteristik penelitian kualitatif
1. Kajian naturalistic: melihat situasi nyata yang berubah secara almiah, terbuka, tidak
ada rekayasa pengontrolan variable.
2. Analisis induktif: mengungkap data khusus, detail, untuk menemukan katogori,
dimensi, hubungan penting dan asli, dengan pertanyaan terbuka.
3. Holistik: totalitas fenomena dipahami sebagai system yang kompleks, keterkaitan
menyeluruh tak dipotong padahal terpisah, sebab-akibat.
4. Data kualitatif: deskripsi rinci-dalam, persefsi-pengalaman orang.
5. Hubungan dan persefsi pribadi: hubungan akrab peneliti-informan, persepsi dan
pengalaman pribadi peneliti penting untuk memahami fenomena-fenomena.
6. Dinamis: perubahan terjadi terus, proses desain fleksibel.
7. Orientasi keunikan: tiap situasi khas, pahami sifat khusus dan dalam konteks social-
historis, analisis silang kasus, hubungan waktu-tempat.
8. Empati netral: subjektif murni, tidak dibuat-buat.
1. Deskriptif ekslanatori
– Menggambarkan dan menjelaskan
pola-pola yang terkait dengan
fenomena
– Mengidentifikasi hubungan-hubungan
• Peristiwa, kepercayaan, sikap, dan
yang mempengauhi fenomena.
atau kebijakan apa yang
mempengaruhi fenomena-fenomena
1. Emansipatori
tersebut.
– Menciptakan kesempatan dan
• Bagaimana partisipan menjlaskan
kemauan untuk berinisiatif dalam fenomena-fenomena
kegiatan social.
• Bagaimana partisipan
menggambarkan dan menjelaskan
masalah yang mereka hadapi dan
mengambil tindakan yang positif.
✔ kualitatif yang sering disebut dengan metode baru yang disebut, scientific, dan
artistik, metode konfirmasi dan temuan. Sering disebut sebagai metode bari
dikarenakan populeritasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik
karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, pada awalnya
metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya,
disebut sebagai metode kualitatif dikarenakan data yang terkumpul dan
analisanya lebih bersifat kualitatif.14
Metode kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam, suatu data yang mengandung makna. Data yang pasti merupakan
suatu nilai dibalik data yang tampak, oleh karna itu dalam penelitian kualitatif
tidak menekankan pada makna generalisasi dalam penelitian kualitatif
dinamakan. 15
12 Ibid,
13 Ibid,
14 Ibid,
15 Ibid,
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berlandaskan
pada filsafat fositivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah.16
PROSES PENELITIAN KUANTITATIF.
A. Proses Penelitian Kuantitatif.
Proses Penelitian Kuantitatif pada prinsifnya adalah untuk menjawab
masalah. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek
yang diteliti untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Untuk melakukan
pengujian terhadap hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian
yang sesuai. Peneliti dapat menyusun instrumen ini digunakan sebagai alat
pengumpulan data yang bisa berbentuk tes atau bentuk pedoman wawancara
atau obserpasi. 17
B. Proses Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan data atau informasi yang
sulid dicari melalui metode kuantitatif tetapi juga harus mampu menghasilkan
informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu baru yang
dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan meningkatkan taraf
hidup manusia.18
PENGGUNAAN METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF.
Penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif tidak perlu dipertentangkan, karena saling
melengkapi dan saling memiliki keunggulan dan kelemahan.
a. Penggunaan metode kuantitatif.
metode kuantitatif meliputi metode survey dan eksperimen metode ini digunakan
apabila:
1. Masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
2. Metode kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas dari
suatu populasi.
3. Untuk kepentingan metode ini metode eksperime sangat cocok untuk digunakan.
4. Bila peneliti ingin menguji hipotesis penelitian, hipotesis penelitian dapat
berwujud hipotesis deskriptif dan assositif.
16 Ibid, 3
17 Ibid, 16
18 Ibid, 18
5. Bila peneliti in gin mendapatkan data yang akurat berdasarkan phenomena yang
empiris dan dapat diukur.
6. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan,
teori dan produk tertentu. 19
METODE KUALITATIF
Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan
metode kualitatif metode kualitatif digunakan:
1. Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih
gelap.
2. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak
3. Untuk memahami interaksi social.
4. Memahami perasaan orang.
5. Untuk melakukan pengembangan teori.
6. Untuk memastikan kebenaran data.
7. Meneliti sejarah perkembangan.
Apakah Metode Kualitatif dan Kuantitatif Dapat Digabungkan.
Setiap metode penelitian memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Oleh
karena itu kualitatif dan kuantitatif keberadaannya tidak perlu dipertentangkan karena
keduanya justru saling melengkapi. Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk
penelitian yang masalahnya sudah jelas. Sementara penelitian kualitatif cocok digunakan
untuk dimana masalah itu belum jelas dilakukan pada populasi social yang tidak luas.
Dari pengertian dan penggunaan dua metode itu sangat sulit untuk menggabungkan dalam
satu penelitian sehingga peneliti harus memiliki catatan yaitu:
1. Dapat dilakukan bersama-sama untuk meneliti pada objek yang sama tetapi dengan
tujuan yang berbeda.
2. Digunakan secara bergantian,pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif,
sehingga ditemukan hipotesis.
3. Metode penelitian tidak dapat dgabungkan jika paradigmanya berbeda.
4. Dapat menggunbakan metode tersebut secara bersamaan, asal kedua metode tersebut
telah dipahami dengan jelas, dan seseorang telah berpengalaman luas dalam
melakukan penelitian.20
KOMPETENSI PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
19 Ibid, 23
20 Ibid, 26
1. Kompetensi Penelitian Kuantitatif
a. Memiliki wawasan yang luas.
b. Mampu melakukan analisis masalah dengan akurat.
c. Mampu menggunakan teori yang tepat sehingga dapat digunakan untuk
memperjelas masalah yang diteliti dan merumuskan hipotesis penelitian.
d. Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif.
e. Memahami teknik-teknik sampling.
f. Mampu menyusun instrument untuk mengukur berbagai variable.
g. Mampu mengumpulkan data dengan koesioner
h. Bila mengumpulkan data dengan menggunakan tim.
i. Mampu menyajikan data.
j. Mampu memberikan interfretasi terdapat data hasil penelitian maupun
hasil hipotesis.
k. Mampu membuat laporan secara sistematis.
l. Mampu membuat abstraktasi hasil penelitian.21
1. Kompetensi Penelitian Kualitatif
a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan
diteliti.
b. Mampu menciptakan rapport pada setiap orang yang ada pada konteks
social yang akan diteliti.
c. Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada objek
penelitian.
d. Mampu menggali sumber data dengan observasi partoisipan.
e. Mampu menganalisisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan
mulai dari analisis deskriptif, domain, komponensial, dan tema cultural.
f. Mampu menguji krebilitas,dependabilitas, konfirmabilitas, dan
tranferabilkitas hasil penelitian.
g. Mampu menghasilkan temuan pengetahuan.
h. Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci.22
Daftar rujukan:
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabela, 2008),
Hlm:
21 Ibid, 27
22 Ibid, 28
Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
1. Penelitian Kualitatif
Pendekatan penelitian kualitatif lebih banyak menggunakan logika hipotika
verifikatif. Pendekatan tersebut dimulai dengan berpikir deduktif untuk menurunkan
hipotesis. Dengan demikian penelitian kuantitatif lebih menekankan pada indeks-
indeks dan pengukuran empiris. 23
24 Ibid, 37
i. Pembentukan teori berasal dari dasar, penlitian kualitatif menekankan
pada kepercayaan terhadap apa adanya yang dilihat, sehingga bersifat
netral.
j. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif.
k. Tehnik sampling cendrung bersifat purposive.
l. Penelitian bersifat menyeluruh, penelitian kualitatif memandang bahwa
keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih penting dari pada satu-satu
bagian.
m. Makna sebagai perhatian utama penelitian, penelitian kualitatif
mengarahkan pusat perhatiannya pada cara bagaimana orang memberi
makna pada kehidupannya.25
Daftar rujukan:
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta, 2009. Hlm:
DAFTAR RUJUKAN
Burhan Bungin. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo persada
Bagong suyanto dan sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial; Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: Kencana
Hadari Nawawi dan Mimi Martini. 1996. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Husein umar. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis/ Edisi Baru. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Margono. 2009.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2008. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabela.
25 Ibid, 42