You are on page 1of 13

Kegiatan Belajar 4

Pemasangan dan Pengawatan

Tujuan Pemelajaran
Setelah pemelajaran siswa dapat :
1. memasang Unit PLC sesuai petunjuk keselamatan kerja
2. memasang pengawatan I/O dengan benar

Uraian Materi

A. Keselamatan Kerja Pemasangan Unit PLC


Memasang PLC pada tempat yang tepat akan menaikkan keandalan dan
usia kerjanya. Terapkan petunjuk pemasangan unit seperti yang tercantum
pada manual sebagai berikut :
1. Jangan memasang PLC pada tempat-tempat dengan kondisi sebagai
berikut :
 Terkena sinar matahari langsung.
 Suhu di bawah 0oC atau di atas 55 oC.
 Kelembaban di bawah 10% atau di atas 90%.
 Terjadi pengembunan sebagai akibat perubahan suhu.
 Mengandung gas korosif atau mudah terbakar.
 Berdebu.
 Terkana kejutan atau getaran.
 Terkena percikan air, minyak, atau bahan kimia.

2. Berikan perisai saat memasang PLC pada tempat sebagai berikut :


 Terkena muatan listrik statis.
 Terkena medan elektromagnet yang kuat.
 Terkena pancaran radiasi.
 Dekat dengan jaringan catu daya.

3. Dalam memasang pastikan ada ventilasi untuk pendinginan


 Berikan ruang yang cukup untuk sirkulasi udara.
 Jangan memasang PLC di atas perlengkapan yang
membangkitkan panas seperti heater, transformer, atau resistor
berukuran besar.
 Pasang kipas atau sistem pendingin saat suhu ruang
melebihi 55 oC.
 Jangan memasang PLC pada panel atau kabinet
perlengkapan tegangan tinggi.

68
 Berikan jarak + 200 mm antara PLC dan jaringan daya
terdekat.
 Berikan tempat yang lapang untuk operasi dan pemeliharaan
PLC.

4. PLC harus dipasang dalam posisi seperti ditunjukkan pada gambar di


bawah ini untuk menjamin pendinginan yang tepat.

Gambar Posisi Pemasangan PLC


5. Lepaslah label untuk menghindari pemanasan lebih.
6. Jangan memasang pengawatan I/O PLC pada pipa yang sama dengan
jaringan daya.

B. Keselamatan Kerja Pengawatan I/O


1. Kawatilah rangkaian kendali secara terpisah dengan rangkaian catu
daya PLC sehingga tidak terjadi turun tegangan saat perlengkapan lain
di-on-kan.
2. Jika digunakan beberapa PLC, kawatilah PLC pada rangkaian terpisah
untuk menjaga tidak terjadi turun tegangan atau operasi pemutus
rangkaian yang tidak tepat.
3. Kawat catu daya dipilin untuk menjaga noise dari jaringan catu daya.
Gunakan transformer isolasi 1:1 untuk mengurangi noise listrik.

69
4. Dengan mempertimbangkan kemungkinan turun tegangan, gunakan
jaringan daya yang besar.

Gambar Penyambungan Catu daya PLC


5. Sebelum menyambung catu daya, pastikan bahwa tegangan yang
tersambung sudah tepat AC atau DC. Rangkaian internal PLC akan
rusak jika daya AC dicatu ke PLC yang memerlukan catu daya DC.
6. Terminal input catu daya terletak pada bagian atas PLC, sedangkan
terminal pada bagian bawah PLC untuk peralatan luar. Rangkaian
internal PLC akan rusak jika daya AC dicatu ke terminal output catu
daya PLC.
7. Kencangkan sekrup catu daya AC, sekrup yang kendor dapat
mengakibatkan kebakaran atau malfungsi.
8. Gunakan selalu terminal crimp untuk jaringan daya PLC. Jangan
menyambung kawat serabut telanjang secara langsung ke terminal.
9. Kawatilah input ke PLC dan Unit Ekspansi seperti ditunjukkan pada
gambar berikut. Terminal catu daya dapat dikawati bersama dengan
output PLC yang menggunakan catu daya AC.

70
Gambar Pengawatan input
10. Jika output 24 VDC berbeban lebih atau terhubung singkat, tegangan
akan drop dan mengakibatkan outputnya OFF. Tindakan pengamanan
luar harus diberikan untuk menjamin keselamatan sistem.
11. Kawatilah output PLC seperti ditunjukkan pada diagram berikut ini.

Gambar Pengawatan output


12. Rangkaian output internal dapat rusak saat beban yang tersambung ke
output terhubung singkat, maka pasanglah sekering pengaman pada
tiap rangkaian output.
13. Berikanlah rangkaian Emergency Stop, rangkaian insterlock, rangkaian
pembatas, dan tindakan pengamanan sejenis pada rangkaian kendali
luar (yaitu bukan pada PLC) untuk menjamin keselamatan pada sistem
jika terjadi ketidak-normalan yang disebabkan oleh mal-fungsi PLC atau
faktor luar lainnya yang mempengaruhi operasi PLC. Jika tidak, dapat
mengakibatkan kecelakaan serius.
Diagram berikut menunjukkan contoh rangkaian interlock.

Gambar Rangkaian interlock

Pada rangkaian interlock di atas, MC1 dan MC2 tidak dapat ON pada
saat yang sama meskipun output 01005 dan 01006 keduanya ON.
14. Saat menyambung beban induktif ke output, sambunglah pengaman
surja atau dioda yang disambung paralel dengan beban.

71
Gambar Pengaman output

C. Pengawatan I/O Program Kendali Motor


Pengawatan I/O untuk berbagai program kendali motor ditunjukkan
pada gambar berikut :

Off On

L N COM 00 01 02 03 04 05 06

PLC OMRON CPM1A-10CDRA

  COM0 00 COM1 01 02 COM2 03 04

K1

L
N

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Satu Arah Putaran

Off Fwd Rev

L N COM 00 01 02 03 04 05 06

PLC OMRON CPM1A-10CDRA

  COM0 00 COM1 01 02 COM2 03 04

K1 K2

L
N

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Dua Arah Putaran

72
Off Low High

L N COM 00 01 02 03 04 05 06

PLC OMRON CPM1A-10CDRA

  COM0 00 COM1 01 02 COM2 03 04

K1 K2 K3

L
N

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Dua Kecepatan

Off On

L N COM 00 01 02 03 04 05 06

PLC OMRON CPM1A-10CDRA

  COM0 00 COM1 01 02 COM2 03 04

K1 K2 K3

L
N

Pengawatan I/O Program Kendali Motor Sistem Start Bintang Segitiga

D. Pengawatan Beban Sistem Kendali Motor


Pengawatan beban pada sistem kendali PLC sama seperti pengawatan
beban pada rangkaian kendali elektromagnet karena perbedaan kedua
sistem kendali hanya terletak pada sistem kendalinya.

73
R R
S S
T T

F1 F1

K1 K1 K2

U V W U V W

M3F M3F

Gambar Pengawatan motor operasi Gambar Pengawatan motor operasi dua


satu arah putaran arah putaran

F1

K1 K2 K3

U1 U2

V1 V2
M3F
W1 W2

Pengawatan Motor Sistem Start Bintang Segitiga

74
R
S

F1

K1 K2 K3

U1 U2
V1 V2
M3F
W1 W2

Pengawatan Motor Operasi Dua Kecepatan

E. Pengecekan Pengawatan I/O


1. Mengecek Pengawatan Input
Pengawatan input dapat dicek tanpa menggunakan alat
pemrogram. Begitu PLC dihubungkan ke catu daya, dengan mengonkan
peralatan input, maka indikator input yang sesuai menyala. Jika tidak
demikian, berarti terjadi kesalahan penyambungan peralatan input.

2. Mengecek Pengawatan Output


Pengawatan output dapat dicek menggunakan alat pemrogram
baik dengan Konsol Pemrogram atau software ladder. Operasi yang
digunakan adalah Force Set/Reset. Operasi ini dapat dilakukan dalam
mode operasi PROGRAM atau MONITOR.
Pengecekan Menggunakan CX-Programmer
Lakukan prosedur berikut untuk mengecek pengawatan output
menggunakan CX-Programmer. Prosedur ini akan benar jika
pengawatan I/O sesuai dengan program kendali yang ada pada PLC.
Jika tidak, respon yang diberikan oleh peralatan luar tidak sama dengan
indikator output PLC.
1. Pasanglah pengawatan komunikasi Host Link

75
2. Hubungkan PLC ke catu daya yang sesuai.
3. Jalankan software CX-Programmer.
4. Tampilkan program ladder yang sesuai dengan pengawatan I/O
yang disambung.
5. Lakukan transfer program dari komputer ke PLC. Jika program
yang dimaksud telah ada pada PLC, lakukan transfer program dari
PLC ke komputer.
6. Set mode operasi ke MONITOR.
7. Klik kanan output (coil) pada diagram ladder yang akan dicek,
kemudian klik Force>On, maka indikator output dan peralatan
output yang sesuai on. Jika tidak demikian, maka sambungan
antara output PLC dan perlatan output tidak benar.
8. Klik kanan output (coil) pada diagram ladder yang akan dicek,
kemudian klik Force>Cancel, maka indikator output dan
peralatan output yang sesuai off.
9. Lakukan langkah 7 dan 8 diatas untuk output yang lain.

Pengecekan Menggunakan Konsol Pemrogram


1. Set PLC pada mode operasi MONITOR
2. Tekan CLR untuk membawa ke alamat awal.
3. Tekan OUTPUT>MONTR untuk memonitor instruksi output.
4. Tekan SET untuk memaksa bit output on.
5. Tekan SHIFT>SET/RSET untuk memaksa bit output off.
6. Tekan NOT atau Tekan SET>RSET>NOT untuk mengembalikan
bit ke status aslinya.

Rangkuman

76
Tes Formatif 4
Diberikan program ladder sebagai berikut :
0.00 0.01 TIM0 10.01

10.01
TIM0
#50

10.01 10.00

10.00

10.00 10.01 10.02

10.00 10.02 10.03

END(01)

1. Sebutkan komponen input/ output yang diperlukan untuk mewujudkan


program kendali di atas !
2. Dapatkah kontak NC 0.00 diwakili oleh tombol NO ?
3. Apakah yang terjadi jika kontak NC diwakili oleh tombol NC ?
4. Mengapa sumber tegangan untuk rangkaian input menggunakan arus
searah ?
5. Apa yang terjadi jika sumber tegangan DC untuk rangkaian input
terbalik polaritasnya ?
6. Dapatkah rangkaian input menggunakan sumber tegangan AC ?
Jelaskan alasan jawabanmu !
7. Apakah tujuan disediakan lebih dari satu terminal COMM pada output
PLC ?
8. Gambarkan rangkaian pengawatan input/ output dari diagram ladder di
atas !

77
Jawaban Tes Formatif 4
1. Dua peralatan input dan tiga peralatan output.
2. Tidak
3. Program tidak dapat beroperasi secara normal, kecuali tombol 0.00 ditekan
terus.
4. Karena sinyal input untuk sistem digital harus memnuhi sistem biner :
bertegangan penuh (on) atau tidak bertegangan (off). Ini hanya bisa
diwujudkan oleh sumber tegangan searah.
5. Tidak ada masalah.
6. Tidak, alasan seperti No. 4
7. Untuk memungkinkan menyambung berbagai peralatan output dengan
tegangan berbeda.
8. Gambar rangkaian pengawatan input/ output dari diagram ladder di atas

Off On

L N COM 00 01 02 03 04 05 06

PLC OMRON CPM1A-10CDRA

  COM0 00 COM1 01 02 COM2 03 04

K1 K2 K3

L
N

78
Lembar Kerja

MEMASANG PENGAWATAN INPUT/ OUTPUT

Bahan dan Alat


1. PLC OMRON CPM1A-10CDRA................................................ 1 buah
2. Kontaktor 220 V, 50 Hz ....................................................... 1 buah
3. MCB 1 fasa ......................................................................... 1 buah
4. MCB 3 fasa ......................................................................... 1 buah
5. Tombol NO ........................................................................ 2 buah
6. Motor induksi 3 fasa ........................................................... 1 buah
7. Kabel NYAF 2,5 mm2 ........................................................... 10 meter
8. Obeng PHILLIPS 4 x 150 mm .............................................. 1 buah

Keselamatan Kerja
1. Janganlah menyambung ujung kawat langsung ke terminal PLC, tetapi
gunakan terminal crimp (skun) 6,2 mm.
2. Kencangkan baud terminal untuk menjain sambungan yang baik.
3. Pastikan semua bahan dan alat yang digunakan dalam keadaan baik.
4. Periksalah tegangan catu daya sesuai dengan spesifikasi PLC

Langkah Kerja
Memasang Pengawatan I/O
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rangkailah pengawatan input/ output sesuai gambar berikut ini

Off On

L N COM 00 01 02 03 04 05 06

PLC OMRON CPM1A-10CDRA

  COM0 00 COM1 01 02 COM2 03 04

K1

L
N

79
Mengecek Pengawatan Input
3. Hubungkan PLC ke catu daya yang sesuai.
4. Tekan tombol OFF, maka indikator input 00 pada PLC menyala,
kemudian lepaslah penekanan tombol OFF, maka indikator input 00
padam.
5. Tekan tombol ON, maka indikator input 01 pada PLC menyala,
kemudian lepaslah penekanan tombol ON, maka indikator input 01
padam.
Catatan :
Jika keadaan indikator input tidak sesuai dengan langkah di atas
berarti sambungan pengawatan input tidak benar. Hal ini dapat disebabkan
oleh kabel putus, baud kurang kencang, atau penempatan ujung kabel dari
tombol keliru. Betulkan kesalahan yang terjadi, kemudian ulangi langkah di
atas hingga semua pengawatan input benar.
Pengawatan output juga dapat dicek menggunakan operasi yang akan
dijelaskan kemudian.

80

You might also like