Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pemesinan mesin gerinda adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin gerinda.
2. Mahasiswa dapat mengetahui langkah kerja dari mesin gerinda .
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis alat-alat yang digunakan dalam
pemesinan gerinda.
4. Mahasiswa dapat mendesain dan membentuk logam menjadi barang
yang berguna dan bermanfaat.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari praktikum pemesinan gerinda diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat melatih kedisiplinan dalam bekerja
2. Meningkatkan keterampilan serta menerapkan pekerjaan yang
dilakukan dalam praktikum kedunia kerja
3. Mahasiswa dapat melatih kesabaran dalam bekerja dan
4. Mahasiswa dapat bersaing dalam dunia usaha, dan propesional dalam
bidangnya
5. Menambah wawasan dalam bidang mesin gerinda
1.4 Sistematika Penulisan
Pada laporan gerinda ini terdiri dari kata pengantar, daftar isi, daftar gambar,
daftar tabel, serta daftar notasi dan dilengkapi dengan beberapa bab sesuai dengan
format yang ditetapkan yaitu sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan paktikum, dan manfaat
praktikum.
Bab II Teori Dasar
Bab ini membahas tentang teori-teori yang mendasari proses pengoperasian mesin
gerinda, bagian-bagiannya, serta jenis-jenis mata gerinda yang dapat digunakan
Bab III Alat dan Bahan
Bab ini membahas tentang alat-alat dan bahan yang digunakan selama praktikum.
Bab IV Prosedur Kerja
Bab ini membahas tentang langkah kerja selama pembuatan atau pembentukan
benda kerja.
Bab V Pembahasan
Bab ini membahas tentang perencanaan sebelum praktikum dan pembahasan
setelah praktikum.
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Bab ini membahas tentang kesimpulan yang didapat selama praktikum dengan
membandingkan teori terhadap fenomena-fenomena yang terjadi oleh praktikan
dan saran yang berguna bagi praktikan selanjutnya untukmendapatkan hasil benda
kerja yang maksimal.
BAB II
TEORI DASAR
- kehalusan tinggi
- tegangan sisa terendah atau berupa sisa tekan
- kecepatan penghasilan geram/produktivitas tinggi
- ongkos penggerindaan termurah
Sebuah mesin gerinda terdiri dari sebuah roda penggerinda yang digerakkan
dengan tenaga mesin dan berputar pada kecepatan yang diinginkan ( biasanya
tergantung pada diameter roda dan rating sang perancang, biasanya dengan
menggunakan formula ) dan sebuah sandaran dengan lapisan penahan untuk
mengarahkan dan menahan benda – benda kerja. Pengontrolan kepala
penggerinda yang bagus sangat memungkinkan dengan menggunakan sebuah roda
tangan yang di kalibrerasi dengan vernier caliver, atau dengan menggunakan fitur
– fitur dari control NC atau CNC.
Ada beberapa keuntungan di dalam proses penggerindaan yakni :
1. Merupakan metode yang umum dari pemotongan bahkan pada baja yang
telah dikeraskan.
2. Disebabkan oleh banyaknya mata potong yang kecil dalam jumlah yang
banyak, maka akan menimbulkan permukaan yang halus dan memuaskan
sehingga kadang kala proses penggerindaan dapat dijadikan proses
finishing terhadap benda kerja.
Batu Gerinda
Batu gerinda merupakan suatu komponen utama yang tidak dapat dipisahkan
didalam proses penggerindaan yang telah dijelaskan pada bagian atas tadi. Karena
proses pemotongan dilakukan oleh batu gerinda ini. Batu gerinda terdiri dari
butiran-butiran batu asah yang saling bersambung yang diikat oleh bahan perakat.
Jika dilihat dengan mikroskop dapat dilihat seperti pada gambar dibawah diantara
butiran batu asah terdapat bahan perekat dan pori-pori.
Keterangan gambar :
- abrasive grain : butiran batu asah atau grain
- bond material : bahan perekat
- air gaps : pori – pori
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam
ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam
pengasahannya. Terdapat beberapa fungsi dari roda gerinda ini juga tergantung
proses pemakaiannya.
Fungsi dari batu gerinda tersebut juga berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut
fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu
yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai
karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah
muda, putih dan hijau.
Proses pembuatan roda gerinda adalah denagn mencampur butiran batu asah
(abrasive) dengan perekat (bond) kemudian dicetak dan dikeringkan dalam
cetakan pada tekanan tinggi dan suhu mencapai 420C hingga 450C.
1. Bahan Asah
Bahan asah yang dipakai adalah seperti silicon carbide, alluminium oxide,
boron nitrid, amril, diamond dan lain sebagainya. Bahan – bahan tersebut
mempunyai kekerasan, kerapuhan, sifat dan bentuk yang berlainan antara
bahan tersebut.
- Amril adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan
persentase campuran yang bermacam-macam.
- Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni dan sekarang ini
dibuat untuk pembuatan proses industry.
2. Bahan Perekat
Yang dimaksud tingkatan roda gerinda adalah kekerasan relatif dan roda gerinda.
Ketahanan roda gerinda adalah kemampuan perekat memegang butiran pengasah
melawan pelepasan butiran dalam tekanan penggerindaan. Kekerasan roda gerinda
tergantung komposisi dan jenis perekat. Roda gerinda lunak memiliki perekat
yang mudah melepas butiran pengasah dalam tekanan penggerindaan. Sedangkan
roda gerinda keras perekanya memegang butiran pengasah dengan kuat pada
pengerjaan berat dan tekanan kuat.
Struktur roda gerinda ditentukan oleh perbandingan dan penyusunan dan butiran-
butiran pengasah dan perekat. Jumlah perekat sekitar 10% sampai 30% dari
volume total pada gerinda. Biasanya disusun struktur padat,struktur terbuka,
struktur pori – pori.
Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu butiran tajam.
Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan dengan benda kerja,
akan memotong beram-beram yang kemudian menjadi merah dan panas karena
gesekan yang keras.
Bagian - Bagian Mesin Gerinda
- Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat
sebagai peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja
dan menopang kepala rumah spindel.
- Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar
dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya
dalam berbagai arah.
- Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja
proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu
ragum ataupun magnetic chuck yang dikencangkan pada meja ini.
- Point of operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirancang untuk
mengasah atau mengikis benda kerja.
- Pelindung yang dapat diatur ini merupakan safety glass, dimana dirancang untuk
melindungi bagian atas badan pekerja, seperti bagian wajah dari percikan api.
- Heavy wheel guard bertujuan untuk melindungi gerinda pada saat berputar dan
merupakan pelindung tetap.
- Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan
mempengaruhi hasil daripenggerindaan.
- Sakelar yang digunakan untuk menghidupkan ketika digunakan ataupun untuk
mematikan gerinda ketika tidak digunakan.
- Batu gerinda adalah bagian yang digunakan untuk mengasah mata potong.
Bahan Asah/Pengasah
Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride, dan
intan
yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai sekarang.
Bahan-bahan
tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan ,mempunyai sifat dan
bentuk yang
berbeda-beda.
- Amril adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase
campuran yang
bermacam-macam.
- Corundum adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat
kemurniannya. Amril
dan corundum adalah sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah
dan kain
pengasah.
- Silicon carbide adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat dari
dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu ± 36 jam pada temperatur
2000°C.
Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristal-kristal yang banyak.
Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.
- Alumunium oxide yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur
tinggi listrik. Bauksit lebur dalam temperatur ± 2100°C. Batangan-batangan
dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.
- Boron nitride adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang
tersebut mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras sepertisilicon
carbide, suhunya stabil hingga 1400°C.
- Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni, sekarang ini dibuat
untuk pembuatan proses industri.
Perekat
Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi
roda
gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang
digunakan dan masingmasing
tipe mempunyai kegunaan tersendiri.
- Vitrified bonds adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwarsa
dicampur pada suhu kira-kira 1100°-1350°C. Roda gerinda ini sensitif terhadap
hentakan dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dapat
dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat dalam bentuk
yang tipis seperti roda gerinda gerinda untuk memotong karena tidak dapat
menerima beban dari samping. Perekat ini dicampur dalam bermacam-macam
persentase yang baik sehingga mendapatkan bermacam-macam tingkatan.
Kepadatan dari roda gerinda dapat dengan mudah ditentukan oleh proses
“vitrified”.
- Silicate bonds (mineral bond) komponen ini digunakan silicate dari soda (water
glass).oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran
pengasah dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada
temperatur 260°C selama 2 - 4 hari. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah
lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini disebut “pulder
acting” yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong.
- Shellac bonds (organik bond) Roda gerinda “shellac” dapat dibuat tipis 3 mm
atau kurang.Serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan
dipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah.
Campuran ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk
pengerjaan halus dan ketahanan terhadap panas rendah.
- Rubber bonds (organik bond) untuk membuat roda gerinda ini, karet murni
dicampur dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat
digunakan juga sebagai pemotong.
- Synthetic resin bond bakelite adalah salah satu perekat yang digunakan untuk
pembuatan roda gerinda potong yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan
untuk menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las
Serbuk abrasive merupakan bagian yang aktif yang berfungsi sebagai mata potong
yang tersebar diseluruh permukaaan batu gerinda.
Terdapat 4 jenis serbuk abrasif yang umum dipakai :
- Oksida alumunium;
- Karbida silikon;
- Nitrida boron;
- Intan.
Ada tiga jenis utama bahan pengikat serbuk abrasif yang umum
digunakan, yaitu :
- Keramik
merupakan bahan pengikat yang paling banyak digunakan, ikatan kuat sampai
temperatur kerja yang cukup tinggi, tetapi tidak tahan bahan kejut atau fluktuasi
temperatur yang besar.
- Silika
ikatannya lebih rendah di bandingkan keramik, karena serbuknya mudah terlepas.
- Karet
termasuk polimer dengan sifat elastisitas yang melebihi keramik, umumnya
digunakan bagi pengikatan serbuk intan.
- Plastik
termasuk jenis polimer yang elastis, ikatannya kuat terhadap temperature yang
cukup tinggi.
- Shelac
termasuk jenis polimer, biasanya digunakan dalam proses penghalusan beberapa
jenis produk seperti camshaft, papermill rolls, dan pisau.
- Metal
digunakan sebagai pengikat serbuk intan bagi proses penggerindaan khusus
dimana umur batu gerinda lebih dipentingkan daripada tingginya temperatur
penggerindaan.
Sedangkan untuk mesin gerinda selindris gerak makannya yaitu benda kerja
berputar, sedangkan gerak potongnya pahat berputar pada sumbu mesin dan
bergerak sepanjang benda kerja.
Dalam proses penggerindaan pada mesin gerinda tanpa pusat, gerak makannya
dilakukan dengan dua cara yaitu:
Penggerindaan berlangsung dengan cepat dengan penghasilan geram yang tinggi
untuk tujuan produktifitas tinggi.
Pemakanan melintas (Thrufeed), yaitu dengan mengatur kemiringan sumbu roda
pengatur relatif terhadap sumbu roda gerinda.
. Pada proses gerinda dengan mesin ini terdiri dari tiga komponen penting yang
menunjang proses penggerindaan yaitu:
Roda gerinda yang berfungsi untuk melakukan pemotongan atau pengurangan
diameter permukaan
Roda pengaturan atau roda tekanan yang berputar dalam arah yang sama dengan
roda gerinda.
Penahan benda kerja yang berupa batang penumpang.
Roda pengatur mesin gerinda tanpa senter terbuat dari campuran serbuk abrasif
dengan bahan pengikat dari karet sehingga memiliki daya kelentingan yang lebih
besar dari roda gerinda sehingga mampu manahan putaran benda kerja yang tidak
teratur ( tidak selindris ). Ketinggian batang penumpu dapat diatur sesuai dengan
diameter benda kerja. Ketinggian batang penumpu dapat diatur sesuai dengan
diameter benda kerja sehingga sejajar dengan sumbu roda gerinda dan roda
pengatur.
Roda Gerinda
Roda gerinda merupakan alat potong atau toll yang digunakan pada mesin
gerinda. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam usaha pemilihan
jenis roda gerinda yaitu :
Pada pemilihan batu gerinda terdapat suatu standar yang telah ditetapkan oleh
senuah pabrik. Salah satu standar penandaan yang diakui oleh ameican national
standard institute (AISI) yang dapat dilihat ditabel
Adanya cacat pada roda gerinda akibat benturan hingga menyebabkan sudut
potong batu gerinda rusak.
Roda gerinda basah akibat memberentikanya pada saat pendinginan masih keluar
dari keran.
Pencekaman roda gerinda dengan 3 bobot penyetimbang yang tidak bisa dilepas.
Roda gerinda yang terpasang pada arbor diletakan pada jalur penyetimbang. Posisi
arbor harus benar-benar tegak lurus dan ditengah kedua jalur penyetimbang.
Roda gerinda dibiarkan bergulir kekiri dan kekanan dengan sendirinya sampai
berhenti. Bagian terberat ada pada bagian bawah ( pusat gravitasi ).
Dua bobot penyetimbang lainya dipasang dekat dengan pusat gravitasi bumi dan
masing-masing mempunyai jarak yang sama kebobot penyetimbang yang
pertama.
Roda gerinda ditempatkan kembali diposisi tengah jalur gerinda diputar 900
kearah kanan dan dilepas sampai berhenti sendiri.
Gambar 2.37 Satu Bobot Penyetimbang.
Bila roda gerinda kembali pada posisi pertama, dua bobot penyetimbang pertama
harus diatur mendekati bobot penyetimbang yang pertama. Sebaiknya bila roda
gerinda bergulir berlawanan dengan posisi pertama (tanpa kapur dibawah), dua
bobot penyetimbang harus digeser menjahui bobot penyetimbang pertama.
Roda gerinda setimbang bila roda gerinda bisa berhenti disetiap posisi.
Bentuk ini biasa digunakan untuk menggerinda bagian luar dan bagian dalam,
baik
pada mesin gerinda silindris, permukaan ataupun mesin gerinda meja.
b. Batu Gerinda Silindris
Fungsinya, untuk menggerinda sisi benda kerja. Batu gerinda ini compatible
dengan mesin gerinda sumbu tegak dan sumbu mendatar.
Pada prinsipnya batu gerinda ini digunakan untuk penggerindaan silindris, tetapi
banyak juga untuk penggerindaan pahat bubut.
1. Pukul perlahan batu gerinda dengan kayu atau plastik. Batu gerinda yang baik
akan
berbunyi seperti lonceng, sedangkan batu gerinda yang retak tidak akan berbunyi.
2. Pasang batu gerinda pada pencekam.
3. Lakukan proses dressing dan periksa kembali kesetimbangannya.Pasang batu
gerinda pada poros spindle mesin.
Roda gerinda ini berbuku-buku digunakan untuk menggerinda datar. Bila roda
gerinda ini rusak hanya buku-bukunya saja yang diganti.
Soluble oils
Oli tambang dengan bahan tambah. Bila dicampur dengan air akan terbentuk
suatu campuran yang berwarna putih seperti susu. Tipe oli yang digunakan
dipasaran : Dromus D dan E, Produksi SHEEL.
2.6 Toleransi
Toleransi adalah dua batas ukur yang diizikan pada suatu komponen atau benda
kerja lainnya. Dimana komponen atau benda kerja tersebut tidak pas atau sesuai
dengan yang kita inginkan. Toleransi terbagi dua, yaitu toleransi atas dengan
tanda plus (+) dan toleransi bawah dengan tanda minus (-).
Bagian-bagian Toleransi
Oleh karena ketidak telitian pada proses pembuatan yang tidak dapat dihindari,
suatu alat tidak dapat dibuat setepat ukuran yang diminta. Agar supaya
peryaratannya dapat dipenuhi,ukuran yang sebenarnya diukur pada benda kerja
boleh terletak antara dua batas ukuran yang diizinkan. Perbedaan dua batas ukuran
disebut toleransi.
3. Kwalitas toleransi
Dalam sistim standar limits dan suaian, sekelompok toleransi yang
dianggap mempunyai ketelitian yang setaraf untuk semua ukuran dasar disebut
kwalitas toleransi. Telah ditentukan 18 kwalitas toleransi, yang disebut toleransi
standar yaitu IT 01, IT 0, IT 1, sampai dengan IT 16.
Nilai toleransi meningkat dari IT 01 sampai IT 16. IT 01 sampai dengan IT
4 diperuntukkan pekerjaan yang sangat teliti, seperti alat ukur, instrument-
instrumen optic, dsb. Tingkat IT 5 sampai IT 11 dipakai dalam bidang pemesinan
umum, untuk bagian-bagian mampu tukar, yang dapat digolongkan pula dalam
pekerjaan yang sangat teliti, dan pekerjaan biasa. Tingkat IT 12 s/d IT 16 dipakai
untuk pekerjaan kasar.
Glazing adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh ausnya sisi
potong butiran pemotong. Pada umumnya terjadi pada roda gerinda yang keras.
Tombol jog
Tombol jog berfungsi untuk menggerakan roda gerinda dengan dengan kecepatan
1/100. jika menekan tombol Y panah ke atas maka roda gerinda bergerak
menjauhi benda kerja, sebaliknya bila menekan roda gerinda tombol Y arah ke
bawah maka roda gerinda bergerak mendekati benda kerja.
Tombol direction
Fungsi tombol direction sama dengan fungsi tombol jog hanya kecepatan yang
dihasilkan 1/1000.
Dimana :
vs = Kecepatan Potong (mm/min)
ds = diameter batu gerinda (mm)
ns = putaran batu gerinda (rpm)
Komposisi Kekuatan Batu Gerinda {k}
Vw
G=
Vs
dw .Iw
K=
G.ds .bs
Dimana:
dw = lebar benda kerja (mm)
Iw = panjang benda kerja yang akan digerinda (mm)
bs = lebar batu gerinda (mm)
Waktu Potong
It w
tc = Vfv + (t Iw + t sp)
fr
Dimana:
{t Iw + t sp}= waktu dwell
It = jarak gerak melintang (mm)
w = lebar material yang akan digerinda (mm)
5. Kecepatan Penghasilan Geram
z = Z.fa.v.Vfr
Dimana:
z = kecepatan penghasilan geram ( mm/min)
Vfr = kecepatan makan radial (mm/min)
BAB III
ALAT DAN BAHAN
Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum mesin gerinda adalah sebagai
berikut:
Kunci chuck
Kunci chuck digunakan untuk mengunci benda kerja yang dijepit pada cekam
rahang 3 pada saat penggerindaan silinder.
Kunci L
Kunci-L berfungsi untuk mengunci dinding dari mesin gerinda silinder
agar air coolant tidak mengenai operator, serta kunci L juga digunakan untuk
mengunci kepala lepas pada ragum mesin gerinda silinder, namun dalam hal ini
kunci L yang digunakan berukuran besar.
Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter, kedalaman, panjang, lebar
dari suatu benda kerja.
Kuas
Kuas berfungsi untuk membersihkan mesin gerinda dari geram yang
dihasilkan benda kerja pada saat penggerindaan.
Senter putar
Senter putar berfungsi untuk menahan benda kerja yang berputar agar tidak
bergetar pada saat penggerindaan silinder, serta sebagai alat senter benda kerja
pada Chuck
Kepala lepas
Kepala lepas berfungsi untuk menahan benda kerja yang berbentuk silinder dan
biasanya dipakai pada penggerindaan silinder.
Gambar 3.6 Kepala Lepas.
Batu gerinda
Batu gerinda digunakan untuk mengurangi ketebalan dari benda kerja atau
diameter benda kerja serta menghaluskan permukaan benda kerja
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum teknik mesin gerinda
yaitu:
Besi ST 37 yaitu speciment uji tarik.
MGS
1. Gerinda Silinder
1.1 Definisi
Menggerinda silinder adalah salah satu proses pemotongan/ pengasahan benda
kerja yang berbentuk silinder dengan menggunakan alat potong (batu gerinda)
yang berputar. Prinsip kerjanya ialah batu gerinda memotong benda kerja silinder
dengan arah putaran yang berlawanan.
Mesin gerinda silinder memiliki beberapa bagian – bagian utama antara lain:
1. Kepala Utama (Head Stock)
Sebagai penghasil gerak putaran batu gerinda. Ada dua jenis kepala utama yaitu :
a. kepala utama dengan sudut yang dapat diatur
b. kepala utama dengan sudut yang tidak dapat diatur
2. Spindle Utama dan Pengontrol Gerakan Meja
Keterangan :
a. Spindel Utama g. Knob pengontrol kecepatan meja
b. Spindel pengatur gerak meja. h. Pengaturan pemberhentian kiri.
c. Tuas pembalik i. Pengaturan pemberhentian kanan
d. Knob pengatur waktu j. pengatur pemakanan otomatis
e. Pengaturan pemakanan bertahap k. Tuas utama
f. Pengunci spindle utama l. Tuas otomatis
m. Pengatur langkah
3. Kepala Lepas
Digunakan sebagai penyangga apabilamencekam benda kerja dengan dua senter.
- Mesin Gerinda Datar Horisontal dengan gerak meja berputar, digunakan untuk
menggerinda permukaan rata poros.
7. Meja sinus
Meja ini mampu mendapatkan sudut-sudut dengan tepat dalam ketelitian detik
(busur). Pemasangan (setting) dilakukan dengan menyisipkan slip gaugee di
bawah meja yang dapat dimiringkan pada jarak jari-jari R dari sumbu. Meja ini
dicekam pada meja magnet. Kemiringan sudut yang dikehendaki diatur dengan
cara mengganjal pada bagian bawah memakai slip-gauges. Benda kerja dipasang
pada bidang atas meja sinus dengan sistim pencekaman meja magnet.
Alat-alat pencekaman
· Ragum sinus presisi
Dapat digunakan untuk mencekam benda kerja dalam penggerindaan yang
membentuk sudut dengan ketelitian yang mencapai detik.
· Meja sinus
Digunakan untuk penggerindaan menyudut dengan ketelitian hingga detik. Sistim
pencekaman menggunakan magnit permanen atau klem.
· Meja sinus universal
Meja jenis ini selain dapat membentuk sudut kea rah vertical, juga ke arah
horizontal.
· Blok penghantar magnit(packing berlapis)
Berfungsi untuk meneruskan aliran medan magnit dari sumber magnit ke benda
kerja. 3 bentuk standar blok penghantar magnit :
a). bentuk persegi
5.2 Analisa
Selama praktikum,kita dapat menemukan beberapa fenomena-fenomena yang
terjadi. Pada saat praktikum sering terjadi ukuran benda kerja tidak sesuai dengan
yang kita inginkan atau tidak sesuai dengan job sheet. Hal ini terjadi akibat
kesalahan dalam memilih datum maupun kelebihan mengatur jarak pemakanan
benda kerja .Selain itu apabila melakukan gerak pemakanan terlalu cepat hasil
yang didapat tidak akan maksimal, dan bisanya permukaan benda kerja tidak
halus atau licin. Kecepatan putaran eretan sangat mempengaruhi tingkat kehalusan
dari suatu benda kerja yang akan dibuat
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pemesinan gerinda
adalah sebagai berikut:
Kesalahan dalam menentukan titik datum menyebabkan perbedaan hasil ukuran
program yang kita input.
Hasil benda kerja yang tidak bagus disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
kurang dalam hal pemberian air coolant., batu gerinda yang tidak rata.,
pemakanan yang terlalu tebal.
Pemakanan yang terlalu tebal akan menyebabkan benda kerja kasar.
Permukaan yang halus didapat dari putaran spindle yang tinggi dan feeding yang
rendah.
6.2 Saran
Adapun beberapa saran dari penulis dalam pemesinan gerinda ini adalah
sebagai berikut:
Terlebih dahulu prinsip kerja dari mesin gerinda dan tombol-tombol yang ada
pada mesin gerinda dipahami dan dipelajari
Pada saat melakukan proses penggerindaan cek terlebih dahulu kondisi mesin
gerinda mengenai air coolant, batu gerinda.
Gunakan putaran spindle tinggi, kecepatan feeding rendah dan gerak meja yang
lambat serta pemberian air coolant yang cukup untuk mendapatkan permukaan
yang rata dan gunakan pada saat proses finishing.
Agar lebih teliti dalam menentukan titik datum.
Setelah selesai melakukan proses penggerindaan jauhkan antara batu gerinda
dengan meja kerja
Agar mengunci chuck maupun kepala lepas sampai sampai benar-benar kencang
DAFTAR PUSTAKA
Politeknik Mekanik. Teknik Bengkel. Swiss : ITB
R.A HIGGINS, Enggineering metallurgy Parts 1 and 2, The Higner Technikal
Series B. H. Amstead. 1995. Teknologi Mekanik. Edisi ketujuh, Erlangga : Jakarta
www.scribd.com