You are on page 1of 123

PESAN KAMI

KEPADA UMMAT
ISLAM NEGERI
INI
OLEH:

Jama`atu Anshorus Sunnah li


Ad-Da`wah wal Jihad
Ardhullah
Mei, 2010

2
“Pesan Kami Kepada Ummat Islam
Negeri Ini”
Bismillahirrohmanirrohim
Dari kami hamba Allah yang membutuhkan ampunan-Nya.
Kepada kaum Muslimin dimana saja berada. Assalaamu `Alaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh. Alhamdulillahirobbil `Alamin
Washsholatu Wassalaamu `ala Rasulillah wa `Ala Aalihi Wa
Ashhabihi Ajma`in. Amma ba`du.
Kaum Muslimin Rohimakumullah. Melihat dan
menyaksikan segala rangkaian peristiwa-peristiwa dan berbagai
macam bentuk musibah dan bencana yang datang silih berganti
yang melanda negeri ini maka dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa semua ini merupakan `azab dan peringatan dari Allah
bagi penduduk negeri ini yang suka berbuat kedurhakaan dan
melampaui batas. Allah `Azza wa Jalla berfirman: “Dan sekiranya
penduduk negeri beriman dan bertaqwa pasti Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka
sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. Maka apakah
penduduk negeri itu merasa aman dari dari siksaan Kami yang
datang malam hari ketika mereka sedang tidur? Atau apakah
penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang
datang pagi hari ketika mereka sedang bermain? Atau apakah
mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-
duga). Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain
orang-orang yang rugi “ (QS Al-A`rof: 96-100).
Maka jalan ke luar satu-satunya darinya adalah bertaubat,
menghentikan segala kedurhakaan dan tindakan melampaui
batas serta memperbaiki diri dari dosa dan kesalahan kita
terhadap Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Tujuannya adalah agar Dia mengampuni kita, mengangkat siksa-
Nya yang pedih dan menurunkan rahmat dan keberkahan-Nya.

3
Allah Ta`ala berfirman:”Maka aku (Nuh `Alaihissalaam) berkata
(kepada kaumnya yang berdosa): “Mohonlah ampun kepada
Robb-mu (Tuhan-mu), Sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya
Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu.
Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, Dan
mengadakan kebun-kebun untukmu, dan mengadakan sungai-
sungai untukmu. Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran
Allah? (Qs Nuh: 10-13).
Namun kalau kita masih tetap lalai dari peringatan-
peringatan dan pengajaran-Nya dan masih juga tetap tidak jera-
jera dalam melakukan segala kemaksiatan, maka sudah jelas &
pasti akan menyusul lagi `azab yang lebih besar, lebih banyak
dan lebih dahsyat lagi dari pada yang pernah terjadi di negeri ini.
Itu adalah suatu kepastian sebagaimana yang menimpa ummat-
ummat terdahulu dimana bekas-bekas puing keruntuhan dan
kemusnahan mereka masih dapat dilihat dan dilalui. Dia
berfirman: “Telah Nampak kerusakan (akibat `azab Allah) di
darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia
(dosa). Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar/ bertaubat). Katakanlah (Muhammad): ”Bepergianlah
(kalian) di muka bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-
orang terdahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang
musyirik (orang-orang yang mempersekutukan Allah). Oleh
karena itu hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus
(agama Tauhid/Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari
(kiamat) yang tidak dapat ditolak, Pada hari itu mereka terpisah-
pisah. Barang siapa kafir maka maka dia sendirilah yang
menanggung (akibat) dari kekafirannya itu. Dan barang siapa
mengerjakan kebajikan maka mereka menyiapkan untuk diri
mereka sendiri (tempat yang menyenangkan). Agar Allah
memberi balasan (pahala) kepada orang-orang yang beriman
dan mengerjakan kebajikan dari karunia-Nya. Sungguh Dia tidak
menyukai orang-orang yang kafir. ”(QS Ar-Rum: 41 s. d 45).

4
Wahai Insan yang telah mengaku sebagai Muslim,
hentikanlah perbuatan-perbuatan durhaka yang sebagian di
antara kalian telah atau tengah melakukannya seperti:
1. Kemusyirikan.
Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda secara
ma`na: “Kiamat tidak akan terjadi sebelum ada suatu
kaum dari ummatku mengikuti orang-orang musyirik
dan beberapa kelompok dari ummatku menyembah
berhala “(HR. Al-Barqoni dalam sahihnya).
Apa yang beliau Nubuwwahkan telah nampak
kenyataannya pada zaman kini seperti munculnya sebagian
dari ummat ini yang menyembah Syaithon Nyai Roro Kidul
dan yang sejenisnya, meminta kepada kuburan-kuburan
keramat, membuat sesajen dan tumbal untuk membangun
gedung dan ruwatan untuk hilangkan sial, minta kepada
dukun hujan untuk menahan hujan agar pertunjukan band
atau lainnya berjalan sukses, ziarah/bertapa di gunung kawi
meminta keberuntungan, mendatangi gua-gua, pohon, sungai
dan tempat pemujaan-pemujaan lainnya yang dikeramatkan
untuk mendapatkan kekayaan dan jabatan duniawi
mendatangi perdukunan untuk menggunakan jasa mereka.
Padahal Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda secara
ma`na: “Barang siapa yang mendatangi peramal atau dukun
dan dia mempercayai apa yang dikatakannya maka sungguh
dia telah kafir (ingkar) dengan apa yang telah diturunkan
kepada Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam (HR. Abu
Dawud dan At-Tirmidzi). Juga ayat ke 102 surat Al- Baqoroh
yang memberitahukan tentang kafirnya orang yang
melakukan perbuatan sihir, teluh/ santet. Bersabda beliau
shallallahu `alaihi wasallam (diriwayatkan secara mauquf)
dengan ma`nanya: “Hukuman bagi tukang sihir adalah
dipenggal lehernya dengan pedang“ (HR. At-Tirmidzi).
Kemudian pelet, dan penglarisan dengan media benda-
benda seperti telur, beras dan lain-lain yang sudah dijampi,
atau kertas yang berisi rajah yang bercampur antara
potongan ayat Al-Qur`an dan huruf-huruf/angka Arab yang

5
tidak diketahui apa artinya, yang di gantung di atas toko atau
disimpan di laci uang, pengasihan dengan susuk emas atau
berlian. Juga termasuk perbuatan kemusyirikan adalah
percaya kepada ramalan bintang (Horoscope) dan shio serta
perhitungan mistik jawa, china (Fengshui dan Hongshui) dan
Hindu untuk usaha, jodoh dan peruntungan. Mempelajari ilmu
– ilmu kanuragan dan tenaga dalam kebatinan seperti ilmu
kebal senjata, pukulan jarak jauh, melihat alam gaib dan
pengobatan jarak jauh, ilmu gendam dan lain-lain yang
semuanya itu adalah termasuk cabang ilmu sihir,
kemusyirikan dan terlarang. Juga memburu jimat dan barang-
barang bertuah seperti keris, tombak, pedang pusaka dan
cincin merah delima, jenglot, besi kuning, pusaka batara
karang, uang brazil, mani gajah & buluh perindu (untuk pelet
& pengasihan) dan lain-lain yang diyakini punya kekuatan
magis.
Semuanya adalah syirik yang dapat merusak dan
menghilangkan Iman - Islam para pelaku dan pemburunya
alias murtad (Qs. Az-Zumar: 65; Qs. Al Maidah: 72). Termasuk
aneka macam & bentuk perkataan/ perbuatan /keyakinan
yang dapat mengurangi mencederai/merusak/menghilangkan
Iman & Tauhid adalah:
• Berdo`a kepada Allah melalui perantara wali-wali
Allah yang sudah wafat. Mereka mengatakan di
kuburan-kuburan mereka: “Ya Syeikh Fulan sampaikanlah
hajat kami kepada Allah begini dan begitu!!” Bahkan tanpa
segan dan takut mereka mengatakan ya Syeikh tolonglah
kami yang sedang dalam kesulitan…. bahkan mereka
menyembelih hewan untuk bernadzar kepada para
penghuni kubur yang dianggap saleh dan berthowaf
dikuburan tersebut untuk mendekatkan diri kepada wali
Allah tersebut agar sang wali tersebut mau menyampaikan
do`anya kepada Allah. Ini adalah perbuatan syirik Akbar,
dapat memurtadkan pelakunya dan menghapus segala
pahala `amal yang pernah dilakukan. Bacalah Surat Az-
Zumar ayat: 3, Qs. Yunus: 18.

6
Padahal dalam surat Fathir: 13 dan 14, orang-orang
yang dipersekutukan oleh para pemujanya didunia, maka
di akhirat kelak mereka akan mengingkari para
penyembahnya dan akan menjadi musuhnya. Baca juga
jika menginginkan dalil yang lebih jelas lagi di Surat Al-
Isra` ayat 56, 57. Fenomena ziarah kubur yang banyak
membuka jalan kepada pintu kesyirikan sungguh telah
terjadi merata diseluruh Indonesia. Na`Udzubillah Min
Dzalik.
• Membangun tempat ibadah (masjid) di kuburan-
kuburan orang saleh dan beribadah di dalamnya
dengan tujuan mengharapkan barokah shalat di
dalam masjid yang ada kuburan mereka di
dalamnya. Bahkan banyak masjid di zaman sekarang
yang mengubur orang-orang saleh di arah kiblat di area
masjid. Ini menjadikan jama`ah shalat secara tidak sadar
telah menyerupai penyembah kubur ketika mereka sedang
ruku` dan sujud. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam
bersabda secara ma`nanya: “Ketahuilah bahwa ummat-
ummat sebelum kamu telah menjadikan kuburan Nabi-
Nabi mereka sebagai tempat ibadah, tapi janganlah kamu
sekalian menjadikan kuburanku (kelak) sebagai tempat
ibadah karena aku benar-benar melarang kamu dari
perbuatan demikian“ (HR Muslim dari sahabat Jundab bin
`Abdullah radhiallahu `anhu). Dalam hadis yang lain beliau
shallallahu `alaihi wa sallam bersabda yang ma`nanya:
“Ya Allah janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai
berhala yang disembah“. Allah sangat murka kepada
orang-orang yang menjadikan kuburan Nabi-Nabi mereka
sebagai tempat ibadah“ (Imam Malik dalam kitab Al-
Muwatha`nya).
Allahu Akbar! Kuburan Nabi Shallallahu `alaihi wa
sallam selamat dari penyembahan sebagian ummatnya.
Do`a beliau dikabulkan. Namun kuburan-kuburan orang
saleh tidak selamat dari penyembahan sebagian
ummatnya yang terjerumus kepada syirik jenis ini. Maka

7
wahai kaum Muslimin, bagi yang telah mengetahui dalil
yang sangat terang ini maka tinggalkanlah peribadatan
seperti ini. Bongkarlah kuburan-kuburan yang ada di
dalam lingkungan masjid (apalagi di dalam masjid), lalu
pindahkan ke tempat pemakaman Muslim. Jika kuburan
tersebut diluar area masjid yang dipisahkan oleh pagar
atau jalan umum maka tidak mengapa tetap disana. Yang
terlarang/haram adalah jika kuburan tersebut bersatu
dengan area masjid tanpa pembatas sama sekali apalagi
di arah kiblat. Prinsipnya adalah area makam tidak boleh
bersatu dengan masjid, harus terpisah, demi menghindari
dan menutup pintu atau celah-celah kesyirikan.
Jika Mereka berdalih bahwa makam Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam ada di dalam masjid Nabawi,
maka jawabannya adalah: Kita harus melihat tarikh/
sejarah bahwa:
a. Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dimakamkan dirumah
beliau yang berdampingan dengan masjid beliau,
bukan dimakamkan di dalam masjid, dan masjid beliau
sudah dibangun sejak beliau masih hidup (Bukan
dibangun setelah beliau wafat;
b. Selanjutnya, sepanjang zaman kekuasaan 4 khalifah
Arrosyidin-saat perluasan bangunan masjid Nabawi
maka kuburan beliau shallallahu `alaihi wa sallam tetap
berada di luar masjid Nabawi dan dibatasi dengan
tembok. Dan salah satu pintu masjid yang menuju
rumah beliau shallallahu `alaihi wa sallam sudah
ditutup. Baru pada masa pemerintahan dinasti
Umayyah terjadilah relokasi rumah beliau shallallahu
`alaihi wa sallam yang memasukkan rumah Aisyah dan
makam beliau ke dalam masjid. Namun kejadian
tersebut bukanlah berdasarkan kesepakatan para
sahabat akan tetapi terjadi setelah mayoritas mereka
wafat, yaitu sekitar tahun 94 H. Sebagian di antara
mereka ada yang menentang hal itu. Di antara mereka
adalah: Said bin Al-Musayyib dari kalangan Tabi`in.

8
Namun pada zaman kini kuburan beliau shallallahu
`alaihi wa sallam berada di bilik tersendiri, terpisah dari
masjid dan telah diberi 3 dinding berbentuk segitiga
yang melenceng dari arah kiblat dan juga dijaga ketat
oleh polisi agar tidak terjadi praktek kesyirikan oleh
ummatnya yang hendak ziarah ke masjid Nabi
shallallahu `alaihi wa sallam. Beliau shallallahu `alaihi
wa sallam bersabda yang ma`nanya adalah: “Janganlah
kalian jadikan kuburanku (kelak) sebagai tempat
perayaan (ied)” (Diriwayatkan dalam kitab Al-
Mukhtaroh dari `Ali bin Husein).
Maksudnya adalah agar umat beliau tidak
mendatangi makam beliau pada waktu-waktu tertentu
untuk melakukan ibadah disisi kubur beliau dan
bertawassul kepada Allah dengan melalui perantaraan
beliau shallallahu `alaihi wa sallam atau mengambil
barokah dari kuburan beliau shallallahu `alaihi wa sallam.
Seperti yang kita lihat hari ini pada kuburan-kuburan para
wali di tanah Jawa, sunda, Sulawesi, Aceh dan tempat-
tempat lain yang ramai dikunjungi penziaroh pada waktu-
waktu tertentu untuk ngalap berkah atau tawasulan.
Itulah ma`na “Ied” pada makam Rasulullah.
Terjadilah apa yang Rasulullah shallallahu `alaihi wa
sallam sendiri berlindung dari padanya.
• Memakai gelang, benang dan sebagainya untuk
menangkal bala` dan penyakit.
• Menjampi orang atau sesuatu dengan ucapan-
ucapan syirik.
• Menggantungkan kalung dileher untuk menangkal
bala` (pada anak kecil /dewasa walaupun dengan
ayat suci). Sahabat Ibnu Mas`ud -radhiallahu `anhu-
membenci segala kalung anti bala, baik dengan Ayat Al-
Quran apalagi bukan. Karena walau dengan ayat-ayat al-
Qur an maka hal itu akan dapat membuka kepada pintu-
pintu kesyirikan dan menghinakan ayat-ayat tersebut serta
mempersulit diri pemakainya, misalnya ketika masuk WC

9
atau mau bergaul dengan istri atau ketika bermain
olahraga yang banyak mengeluarkan keringat yang akan
mengenai ayat-ayat yang dikalungkan di leher.
• Mengharap berkah pada pohon, batu, Keris dan lain
– lain.
• Minta perlindungan kepada setan atau penunggu
suatu tempat (jalan yang sepi, sungai, gunung,
lembah dan lain-lain. seperti perkataan mereka ketika
melewati pohon atau tempat lainnya: ”Mbah, permisi, kami
numpang lewat “.
• Menyembelih binatang untuk ritual sajen
membangun gedung, jembatan atau menyingkirkan
pohon besar ketika membuka hutan atau membuka
area tambang. Ini adalah syirik besar, mengeluarkan
pelakunya dari Islam alias kafir musyirik. Perbuatan ini
masih banyak terjadi pada mayoritas pengusaha-
pengusaha tambang, perkebunan, hutan, kontruksi dan
gedung-gedung serta perumahan. Semua yang terlibat
dalam ritual tersebut dan yang menyaksikan acara
tersebut dihukumi musyirik dan bisa murtad.
• Menyembelih binatang ditempat dimana tempat
tersebut biasa atau pernah digunakan sebagai
tempat ritual kesyirikan walaupun dengan
menyebut bismillah. Misalnya menyembelih ayam di
tempat pertapaan orang-orang Hindu atau pemujaan
setan. Walaupun niatnya bukan untuk pemujaan akan
tetapi karena tempat penyembelihannya berada dilokasi
tersebut maka dihukumi sama. Karena ada penyerupaan
tempat yang dipakai oleh orang-orang musyirik.
• Istighotsah (minta tolong pada saat-saat yang
genting/darurat) dan do`a kepada selain Allah
(kepada wali-wali yang sudah meninggal dan orang-
orang saleh), seperti: “ya Syeikh `Abdul Qodir Jailani
tolonglah kami yang sedang ditimpa musibah “. Ini adalah
syirik akbar. Atau membuat bid`ah (mengada-
ngada/membuat aturan/cara baru dalam peribadatan) jika

10
mengatakan: ”Ya Allah hamba mohon kepada Engkau
dengan perantaraan karomah Syeikh `abdul Qodir Jailani,
kabulkanlah do`a ku…. ”
• Bernadzar bukan kepada Allah. Contoh: ”Kalau saya
dapat rezeki besar maka saya akan memberi korban
(memotong sapi) untuk Nyai Roro Kidul, atau akan
menyumbang ke gunung Kawi tempat saya dulu ngalap
berkah disana.
• Thowaf dan dzikir dikuburan orang-orang saleh
untuk mengagungkannya dan mengharapkan
berkah darinya. Ini banyak dilakukan oleh para pelaku
ziaroh kubur di makam orang-orang saleh, wali Allah dan
guru-guru mereka (ulama) yang sudah wafat. Apalagi pada
acara-acara haul (ulang tahun kematian/kelahiran)
guru/ulama/tokoh Islam yang sudah wafat.
• Menyembuhkan penyakit sihir dengan cara sihir
pula (mendatangi dukun sihir pula). Awas hati-hati
sekarang ini dukun sihir memakai jubah dan serban serta
tasbih dan dikenal sebagai guru ilmu hikmah padahal
ketika mengobati mereka minta disediakan syarat apel Jin,
madat, rokok menyan, kopi pahit dan menuliskan rajah
yang tidak bisa dipahami oleh ahli bahasa Arab.
Maka orang seperti ini adalah termasuk dukun sihir,
apalagi mereka mengaku bisa terawang alam gaib, tahu
tempat barang hilang, tahu masa lalu dan akan datang
(meramal). Jika sedang mengobati maka membakar
menyan atau dupa. Hati-hati dan jauhi mereka sejauh-
jauhnya. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam saja tidak
tahu kegaiban/ilmu gaib kecuali dia diberi tahu Allah
melalui wahyu. Karena kegaiban adalah kekhususan Allah.
Maka barang siapa yang mengaku tahu kegaiban berarti
dia telah menjadi sekutu Allah dalam hal itu, jadilah dia
menjadi Taghut yang kafir. Allah berfirman secara ma`na:
”Katakanlah Muhammad, aku tidak mengatakan
kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan
aku tidak mengetahui yang gaib, Dan aku tidak pula

11
mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya
mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku… (Qs. Al-
An`am: 50). Allah juga berfirman: ” Dia mengetahui yang
gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapapun
tentang yang gaib itu kecuali kepada Rasul yang diridhoi-
Nya… (Qs. Al-Jinn: 26, 27).
• Merasa sial atau gembira (dapat rezeki /
peruntungan) dengan munculnya tanda-tanda alam
kepada manusia, seperti terdengarnya suara burung
hantu pada malam hari, Adanya tokek di dalam rumah,
masuknya kupu-kupu atau ular ke dalam rumah, mobil
menabrak kucing, mendengar bunyi burung-burung
tertentu pada malam hari yang dipelihara sebagian orang
jawa, menempati kamar nomor 13 di hotel, letak rumah
seperti tusuk sate atau menikah/mulai jalankan usaha atau
mau berpergian pada hari /tanggal tertentu yang diyakini
dapat merugikan atau mengundang sial) . Abu Dawud
meriwayatkan secara marfu` dari Ibnu Mas`ud
radhiallahu`anhu: ”Tiaroh (merasa sial karena sesuatu)
adalah syirik, tiaroh adalah syirik. Tiada seorangpun di
antara kita kecuali (terjadi dalam hatinya perasaan sial).
Hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakkal
kepada-Nya. ”
• Belajar ilmu nujum (astrologi) untuk meramal nasib.
Ibnu Abbas Raddhiallahu `anhu menuturkan, Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: ”Barang siapa
mempelajari sebagian dari ilmu nujum
(perbintangan/astrologi) , sungguh ia telah mempelajari
sebagian ilmu sihir, semakin bertambah (ilmunya)
semakin bertambah pula (dosanya)”. (HR. Abu Dawud
dengan isnad yang sahih).
Ramalan melalui bintang digemari dan banyak
diminati oleh manusia termasuk kaum Muslimin. Mulai dari
remaja sampai dewasa. Ada juga yang iseng ingin
mengetahuinya sambil menebak-nebak apakah ramalan
bintang tersebut tepat/cocok buat mereka pada hari atau

12
minggu ini. Kalau tepat maka dia percaya, kalau tidak
maka dia tidak percaya. Begitu diminatinya perbuatan
syirik ini sehingga hampir setiap majalah remaja, Koran,
tabloid, radio dan TV serta media internet memuat
rubrik/acara/iklan ramalan bintang dan mengundang pakar
Astrologi/Shio/Fengshui/Hongshui sebagai narasumber.
Bagi mereka Rasanya ada yang kurang kalau media-
media hiburan tersebut tidak memuat horoskop ini.
Mereka tidak peduli apakah acara tersebut menjadikan
rusak atau hancur tauhid dan iman mereka kepada Allah.
Perbuatan kaum Muslimin yang menyukai dan percaya
kepada ramalan bintang, shio, hongshui dan fengshui
adalah termasuk perbuatan Syirik, bahkan dapat
menjadikan pelakunya yang meyakininya menjadi kafir
murtad karena telah mempercayai bintang dapat
mempengaruhi taqdir manusia. Kepercayaan ini adalah
berasal dari agama penyembah bintang dizaman Yunani
kuno.
• Belajar ilmu hipnotis. Banyak manusia mengira bahwa
hipnotis bukanlah ilmu sihir padahal dia adalah termasuk
sihir. Walaupun tidak ada mantra di dalamnya tapi mereka
tidak sadar bahwa syarat dalam menuntut ilmu ini adalah
harus dapat berkonsentrasi penuh dalam menatap satu
objek tertentu tanpa berkedip dan harus melatih nafas dan
melatih sugesti. Inilah rahasia dimana syaithon masuk
ketika fikiran mereka kosong dari dzikir kepada Allah.
Sungguh banyak manusia tertipu dengan ulah tukang sihir
hipnotis ini.
• Mengetahui akan datangnya hujan dari ilmu nujum
(perbintangan).
• Riya dalam beramal. Apalagi beramal agama tapi untuk
tujuan kepentingan dunia.
Misalnya mengadakan tabligh akbar, seminar-
seminar Islam, Talk show agama, Dzikir berjama`ah, shalat
dhuha berjama`ah, dzikir dan shalawatan berjama`ah,
training-training masal tentang satu tema dalam Islam

13
seperti pencerahan Qalbu, menjadi kaya dengan infaq,
zakat dan sedeqah, kecerdasan spiritual, wisata-wisata
spiritual, melibat gandakan kemampuan spiritual, wibawa
dan kekayaan dengan metoda yang digali dari Al-Qur`an,
festifal Nasheed, seni suara, grup band yang melantunkan
lagu bernafaskan Islam, juga yang menggunakan teknologi
canggih, dan memukau tapi niat para pelakunya adalah
untuk mencari harta dunia dan metode/cara mereka
mengamalkan /berbicara itu tidak dengan cara syar`i
seperti yang diteladankan para salaful ummah (bid`ah).
Akhirnya kita melihat praktek-praktek tersebut
bahkan menjadikan agama ini menjadi terpecah belah dan
beraneka macam pemahaman dan pengamalannya. Allah
berfirman secara ma`na: ”Barang siapa yang
menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya
akan kami berikan kepadanya balasan pekerjaan mereka
didunia dengan sempurna dan mereka didunia itu tidak
akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh
di akhirat kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa
yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa
yang telah mereka kerjakan“ (Qs. Hud: 15, 16).
• Memberi nama dengan asma Allah, tanpa disertai
`Abdu. Contoh: Allah, Arrahman dll atau dengan `dengan
abdu tapi kepada selain nama-nama Allah:
`Abdusysyamsi (hamba matahari), `Abdu Mishr (hamba
negri mesir) dll.
• Mencintai, takut dan tawakkal kepada makhluk
yang lebih tinggi dari pada cinta, takut dan tawakal
kepada Allah `Azza wa Jalla. Ini banyak dijumpai pada
mayoritas umat Islam. Contohnya: Para pecinta bintang
film/penyanyi/tokoh yang ngefans berat kepada mereka
sehingga tergila-gila dengan mereka, jatuh cinta kepada
mereka, mengoleksi barang-barang mereka, meniru gaya
hidup mereka dan berteriak histeris jika telah melihat
idolanya tampil didepan mereka. Dari kelompok lain
adalah mayoritas pegawai negeri atau swasta yang hidup

14
dari gaji bulanan atau upah mingguan, Rasa tawakkal
mereka berkurang kepada Allah dalam masalah rezki
disebabkan rasa tawakkal mereka kepada
Negara/perusahaan adalah lebih besar dari pada kepada
Allah yang tidak terlihat oleh mata mereka.
Berlainan dengan petani atau pedagang atau
nelayan yang punya harapan dan cemas yang besar
terhadap padi yang mereka tanam, apakah bisa tumbuh
dan dapat dipanen /tidak, apakah rusak dimakan hama
atau tidak, juga pedagang yang menunggu pembeli.
Mereka umumnya mempunyai rasa tawakkal besar kepada
Allah. Demikian juga adanya rasa takut manusia yang
sering berlebihan kepada manusia atau jin. Kebanyakan ini
terjadi kepada pegawai bawahan atau karyawan yang
sangat takut kepada atasannya, takut
jabatan/pekerjaannya diturunkan dan dipecat, sehingga
ketika mereka melihat atasannya berbuat
serong/menyimpang mereka tidak berani menegur, atau
ketika mereka diajak menyimpang bersama atasannya
tidak berani menolak karena takut. Allah berfirman yang
ma`nanya: ”Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal
yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah,
Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. ” (Qs. At-
Taubah: 24); “Sesungguhnya mereka itu tidak lain
hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan
kawan-kawannya (orang-orang musyirik Quraisy), karena
itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman” (Qs. Ali
`Imron: 175); ”Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu
bertawakkal, jika kamu benar-benar orang beriman” (Qs.
Al-Maidah: 23).

15
• Mengingkari sebagian atau seluruh nama-nama
Allah.
• Bersumpah dengan nama selain Allah atau
menggandengkan nama Allah dengan makhluknya
walaupun ia mulia, maka ini terlarang. Contoh: Demi
ka`bah, demi langit dan bumi, demi Allah dan Rasul-Nya.
Yang terakhir ini sering diucapkan oleh sebagian besar
masyarakat kita di Indonesia sampai sebagian ustadz pun
masih banyak yang mengucapkan kata-kata “Demi Allah,
demi Rasululullah” Ini adalah syirik kecil, namun dosanya
besar.
• Memberi gelar dirinya dengan: hakimnya para
hakim, rajanya para raja (King of the king), atau
“bapaknya para hakim”.
• Para hakim, jaksa, pengacara (advokat) dan notaris
serta para pekerja hukum mana saja yang
mengurusi perkara hukum di antara manusia baik
perdata maupun pidana- namun tidak berdasar
undang-undang syariat Allah dan mereka meyakini
bahwa hukum buatan manusia lebih baik, lebih adil
dan lebih manusiawi dari pada hukum Allah, atau
lebih sesuai dengan hak asasi manusia (HAM) atau
zaman. Maka para hakim dan jaksa seperti ini
adalah kafir menurut ijma` ulama. Bacalah Al Quran
surat Al-Maidah: 44-50. Bersabda Rasulullah shallallahu
`alaihi wa sallam yang ma`nanya: ”Dua hakim di neraka
dan seorang hakim di surga. Seorang hakim yang
mengetahui kebenaran (Hukum-hukum Allah) kemudian
dengan kebenaran itu ia memutuskan hukum, maka dialah
hakim yang masuk surga. Sedangkan hakim yang
mengetahui kebenaran, tapi dengan sengaja ia
menyimpang darinya atau hakim yang memutuskan
hukum tanpa ilmu (syari`at) maka mereka berdua itulah
yang masuk neraka“ (HR. Al-Hakim, Abu Dawud). Mudah-
mudahan para hakim dan jaksa serta advokat mau
kembali kepada kebenaran.

16
• Membenci salah satu syari`at Islam atau meyakini
bahwa ada ajaran atau Ideologi lain yang lebih baik
darinya. Seperti munculnya kelompok kafir, sesat &
musyirik “jaringan Islam liberal” hari ini yang banyak
sekali pemahaman-pemahaman mereka diikuti oleh
mayoritas Muslim di negeri ini. Banyak di antara mereka
menjadi dosen diperguruan tinggi seperti IAIN yang
menggarap para mahasiswa-i mereka untuk menjadi agen
sekularisme, liberalisme dan pluralisme. Mereka membenci
dan menolak sebagian syari`at Islam seperti jilbab,
poligami, hukum waris, Jihad dan kebenaran Islam sebagai
satu-satunya ajaran yang paling benar. Sebagian Mereka
membolehkan kawin beda agama dan menganggap semua
agama adalah benar, semboyan mereka “satu Tuhan
banyak Jalan”. Ketahuilah barang siapa yang membenci
syari`at shalat atau jilbab, atau ibadah Qurban, atau jihad
atau puasanya atau hukum zakat dan warisnya atau
bagian lainnya dari syari`at Islam dan menganggap bahwa
ada ajaran lain yang lebih baik darinya maka dia menjadi
Murtad. Bacalah Al-Quran surat Muhammad ayat 8, 9, 28;
Al-Maidah: 3; Qs. Ali `Imron: 19, 85.
• Mengatakan: “…Ini terjadi karena kehendak Allah
dan kehendakmu. Tapi yang benar adalah…. atas
kehendak Allah, kemudian kehendakmu. Demikian
pula dikiaskan lafaz atau hiasan nama Allah yang
disandingkan sejajar dengan nama Muhammad
-shallallahu `alaihi wa sallam- di masjid-masjid dan di
rumah. Yang seharusnya kalaupun hendak diletakkan
maka nama Allah lebih tinggi dari nama Muhammad
Shallallahu alaihi wa sallam. Ini adalah tauhid
(pengagungan nama Nya lebih dari seluruh nama
makhluk-Nya).
• Bersenda gurau /mempermainkan nama Allah,
syari`at-Nya dan Rasul-Nya agar manusia menjadi
tertawa karena lucu atau sebagai hiburan mengisi
waktu luang. Ini sering dilakukan para pelawak dan

17
sebagian besar pemuda dan pelajar serta
masyarakat umum. Mereka bisa terancam kekafiran
tanpa sadar (Qs. At Taubah: 65, 66). Bersabda Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam: “Celakalah orang
menceritakan sebuah perkataan untuk membuat tertawa
orang lain hingga ia harus berbohong“ (HR. At-Tirmidzi).
• Mengucapkan Assalamu `alallah (memberi salam
kepada Allah) adalah terlarang karena Allah sendiri
adalah pemberi salam (keselamatan kepada makhluk-
Nya).
• Berdo`a dengan tidak sungguh-sungguh. Contoh: Ya
Allah ampunilah hamba jika Engkau menghendaki,
terimalah amal hamba jika Engkau kehendaki! “.
• Memanggil pembantunya dengan wahai hambaku,
wahai abdiku.
• Menolak permintaan orang yang terdesak dimana ia
menyebut nama Allah dalam menyertakan permintaannya:
Contoh: “Wahai Ahmad saya tertimpa musibah berat,
Dengan nama Allah (billah) tolonglah saya, beri saya
bantuan (makanan atau harta). Tapi kalau kita tidak punya
harta/sedang sulit benar-benar maka tolaklah secara halus
dan do`akan dia. Semoga ada jalan ke luar dari Allah
Subhana wa Ta`ala terhadapnya “
• Tidak boleh mengatakan kepada sesuatu yang telah
terjadi kepada kita (keburukan) dengan ucapan:
Seandainya begini atau begitu tentu tidak akan
terjadi begini dan begitu. Ini adalah ucapan syirik juga.
Tapi katakanlah “Qoddarallahu wa maa syaa-a fa`ala! “.
Allah telah menaqdirkan (hal itu), apa saja yang Dia
kehendaki pasti terjadi.
• Mencaci masa atau waktu. seperti sabda beliau
shallallahu `alaihi wasallam secara ma`na: Allah
berfirman: “ Manusia menyakiti Aku. Dia mencaci maki
masa (waktu) padahal Aku adalah Pemilik dan Pengatur
masa, Akulah yang mengatur malam dan siang menjadi
silih berganti” (HR. Al-Bukhori dan Muslim). Contoh sehari-

18
hari adalah ketika seorang menunggu temannya yang
tidak kunjung datang maka akhirnya timbul rasa kesal
pada dirinya sehingga dia melampiaskan rasa jengkelnya
dengan mengatakan: ‘Sialan lama benar sih gua nungguin
dia. sudah malam lagi. Kenapa sih cepat benar malam ini.
Atau ucapan pemilik perusahaan menjelang awal
bulan: Ah lagi-lagi tanggal 1 (satu). Kenapa sih cepat
benar! Keuntungan belum ada, sedangkan karyawan pada
mau gajian lagi.
• Mencaci angin. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam
bersabda secara ma`na: “Janganlah kamu mencaci maki
angin…” (HR. At-Tirmidzi). Misalnya ketika seorang ibu
melihat jemurannya jatuh diterbangkan angin maka dia
mencaci maki angin: “dasar angin bikin susah orang,
musti nyuci lagi deh..!
• Mencaci penyakit demam (panas tinggi). Bersabda
Rasulullah shallahu `alaihi wa sallam: ”Janganlah kalian
mencela demam karena karena ia menghapus kesalahan-
kesalahan anak keturunan Adam, sebagaimana api
menghilangkan karat besi. ” (HR. Muslim).
• Mencaci ayam jantan.
• Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam secara
ma`na:” Janganlah kalian mencela ayam jantan, karena
sungguh ia membangunkan (orang) agar shalat. ” (HR.
Abu Dawud)
• Mengeluhkan terlambatnya rezki. Bersabda Beliau
shallallahu `alaihi wa sallam: ”Janganlah kalian
mengeluhkan terlambatnya rezki, sebab seorang hamba
tidak akan meninggal dunia sebelum mencapai akhir rezki
yang menjadi haknya, Bertaqwalah kepada Allah dan
berbuat baiklah dalam mencarinya, mengambil yang halal
dan meninggalkan yang haram. ” (HR. Al-Hakim dan
selainnya).
• Berprasangka buruk kepada Allah, bisa kepada Taqdir-
Nya atau kepada hikmah dibalik taqdir Allah atau
mengingkari bahwa agama Allah tidak akan

19
dimenangkanNya atas segala agama atau berprasangka
buruk kepada Allah mengenai dirinya bahwa dia merasa
Allah telah memperlakukan dirinya seperti begini atau
begitu padahal tidak seperti itu (Qs. Ali Imron: 154; Qs. Al-
Fath: 6).
• Mengingkari Taqdir Allah kepada para makhluk-Nya.
Contohnya adalah perkataan dan keyakinan manusia
bahwa Allah tidak “mencampuri” dalam urusan &
kehendak manusia. Manusialah yang secara mutlak
menentukan nasib dirinya. Kalau dia kaya maka hal itu
adalah karena hasil usahanya yang ia kerjakan 100%,
bukan dari Allah. Kalau dia pintar maka hal itu adalah hasil
dari usaha dia belajar 100%. Bukan dari Allah.
Bersabda beliau shallallahu `alaihi wa sallam secara
ma`na: “Maka barang siapa yang tidak beriman kepada
Qodar baik dan buruk, Allah pasti akan membakarnya
dengan api neraka (diriwayatkan Ibnu Wahb)”.
• Para pembuat patung dan gambar-gambar yang
menyerupai makhluk hidup. Yaitu para pembuat
patung-patung berupa patung manusia atau hewan atau
pelukis gambar hewan atau manusia. Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam bersabda yang ma`nanya
adalah: “Manusia yang paling keras siksanya pada hari
kiamat adalah orang-orang yang membuat penyerupaan
dengan makhluk Allah” (HR. Al-Bukhori dan Muslim dari
Aisyah radhiallahu `anha).
• Banyak bersumpah dengan nama Allah untuk
melariskan dagangan atau untuk meyakinkan
manusia. Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa
sallam secara ma`na: “Sumpah itu dapat melariskan
dagangan tapi dapat menghapuskan berkah usaha“ (HR.
Al-Bukhori dan Muslim) .
• Membeli atau berlangganan majalah atau Koran
atau tabloid yang berisi ilmu mistik dunia gaib (ilmu
gaib). Maka ini termasuk ke dalam kesyirikan juga. Maka
semua insan yang bekerja di majalah tersebut dihukumi

20
sama dengan isi dagangan mereka, yaitu musyirik dan
dapat menjadi kafir. Karena Islam melarang untuk saling
bekerja sama dalam dosa dan permusuhan.
1. Meninggalkan Syariat Islam, tidak mau mempelajari
dan mengamalkannya. Fenomena ini banyak melanda
sebagian besar kaum Muslimin. Mereka malas, tidak mau
belajar aqidah tauhid dimana mereka harus tahu tentang inti
Tauhid (Laa Ilaaha Illallah) , maknanya dan konsekwensinya
serta pembatal-pembatal keimanan yang mana ilmu ini harus
diketahui oleh seluruh kaum Muslimin. Tidak ada kata maaf
jika tidak mengetahui inti tauhid ini. Dan juga mempelajari
kewajiban-kewajiban pribadinya seperti shalat, shaum, zakat
dan haji yang benar dan perkara-perkara lain yang harus
diketahui yang berhubungan dengan mu`amalah dia dengan
keluarga dan lingkungannya dan pekerjaannya. Namun
karena kewajiban-kewajiban tersebut ditinggalkan dan
merekapun sudah diperingatkan namun tetap tidak
bermanfaat semua nasehat & peringatan tersebut maka
mereka menjadi fasiq dan kafirlah mereka kecuali mereka
mau bertaubat.
Allah berfirman secara ma`nanya: ”Dan siapakah yang
lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan
ayat-ayat Robb-Nya kemudian ia berpaling daripadanya.
Sesungguhnya kami akan memberikan pembalasan kepada
orang-orang yang berdosa“ (Qs. As-Sajdah: 22) . Dalam ayat
yang lain Dia berfirman: ”Dan orang-orang yang kafir
berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka “ (Qs.
Al-Ahqof: 3) . Demikianlah ciri-ciri orang kafir yang di
antaranya adalah berpaling dari peringatan setelah
peringatan tersebut disampaikan kepada mereka. Jika ada di
antara manusia yang mengaku sebagai Muslim namun dia
berperilaku seperti orang kafir di atas maka keadaan diapun
akan sama pada akhirnya, yakni menjadi kafir. Na`udzubillah
min dzalik.

21
2. Meninggalkan shalat fardhu & meremehkannya. Seperti
yang banyak dilakukan remaja dan pemuda-pemudinya saat
ini yang itu adalah merupakan perbuatan kufur.
Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam
secara ma`na: “Perjanjian (batas) di antara kita dan mereka
(kaum Musyirikin) adalah shalat, maka barang siapa yang
meninggalkannya berarti dia telah kafir. ” (HR. Ahmad, At-
Tirmidzi) . Para ulama fiqh zaman klasik telah sepakat bahwa
hukuman bagi orang yang meninggalkan shalat karena malas
atau mengingkari kewajibannya adalah dihukum mati/bunuh.
Begitu kerasnya hukum dalam masalah ini karena begitu
agung dan besarnya perintah/ kewajiban shalat ini bagi
seorang hamba dan begitu berdosa dan hinanya orang yang
meninggalkannya. Maka ketika anak masih belia (7 tahun)
mereka sudah dilatih untuk shalat, kemudian setelah
menginjak usia 10 tahun maka mereka dipukul jika
meninggalkannya. Pendidikan ini bertujuan agar ketika anak
tersebut menginjak akil baligh maka dia sudah terbiasa
mengerjakan shalat fardhu. Segolongan ulama berpendapat
bahwa orang yang meninggalkan shalat maka dia telah kafir
dan murtad.
Dia disuruh untuk bertaubat dan masuk Islam kembali
dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat. Kalau dia tidak
mau bertaubat maka seandainya mati maka tidak boleh
dimandikan, dikafani, disholatkan dan dikuburkan di
pemakaman Muslimin, dan keluarganya yang Muslim tidak
boleh menerima waris dari murtaddin ini. Kalo dia masih
hidup maka istrinya harus minta cerai karena dia telah
murtad. Namun pada zaman sekarang betapa banyak kaum
Muslimin yang meremehkan kewajiban sholat ini, terutama
oleh sebagian besar remaja dan dewasanya. Ini adalah
musibah bagi ummat ini.
Termasuk kekufuran adalah meninggalkan puasa
ramadhan dengan sengaja tanpa suatu alasan yang
dibenarkan; Juga meninggalkan zakat wajib dan ibadah haji
bagi yang mampu karena meremehkan dan mengingkari

22
kewajibannya (Qs. Maryam: 59, Qs. At-Taubah: 34, 35; Qs. Al-
Baqoroh: 183; Qs. Al-Hajj: 27).
3. Meninggalkan Petunjuk (sunnah) Nabi Muhammad
shallallahu `alaihi wa sallam dalam Aqidah dan Ibadah
dan membuat bid`ah – bid `ah di dalam agama Islam.
Salah satu syarat diterimanya `amal ibadah adalah bahwa
`amal tersebut harus disertai dengan Iman, Ikhlas dan
mengikuti petunjuk Nabi shallallahu `alaihi wa sallam “(Qs. Ali
Imron: 31, 32). Jika tidak maka `amal tersebut akan batal.
Bersabda Nabi shallallahu `alaihi wa sallam secara ma`na:
“Barang siapa mengada – ada dalam urusan agama kami
yang tidak ada syari`at (petunjuk untuk mengamalkannya
dari Al Quran dan As-Sunnah) maka amalan tersebut tertolak
“ (tidak diberi pahala, bahkan disiksa) , (HR Al-Bukhori dan
Muslim).
Bid`ah ini telah cepat menyebar di masyarakat, berurat
dan berakar dan menjadi tradisi yang dianggap sebagai
agama karena telah diamalkan turun temurun padahal dia
bukan bagian dari agama Islam. Munculnya bid`ah ini
disebabkan sebagian ajaran – ajaran yang menyimpang dari
sebagian para kyai atau ajengan atau guru yang dipercaya
oleh masyarakat sebagai panutan mereka. Sebagian mereka
mengajarkan kitab-kitab yang memuat `amalan-amalan yang
bersandar kepada hadis –hadis palsu dan lemah sehingga
tersesatlah masyarakat karena mengikutinya. Sebagian lagi
mengajarkan kitab Mujarobat dan ilmu hikmah yang tidak ada
sumbernya dari Al-Quran atau hadis yang sahih. Bahkan
banyak yang memuat sihir dan kesyirikan. Sehingga
tersesatlah ummat yang mengikutinya. Sebagian lagi
mengajarkan kitab-kitab aqidah Syi`ah, Murji`ah, Qodariah,
Jabariah, Ahmadiyah dan mu`Tazilah sehingga tersesatlah
mereka. Sebagian lagi mengajarkan Thoriqot atau Tasawuf
ekstrim yang tidak bersandar kepada Aqidah dan pemahaman
para ulama salaf dan tiada dijumpai sandaran ilmunya pada
hadis-hadis yang sahih sehingga tersesatlah ummat ini
karena mempelajari dan mengamalkannya. Sebagian lainnya

23
mengajarkan tafsir-tafsir yang di dalamnya berisi cerita-cerita
Israiliyat dan hadis-hadis yang terdapat kelemahan dan
kepalsuan di dalamnya. Maka tersebarlah cerita-cerita
khurofat & dongeng yang merusak Aqidah ummat. Sebagian
lainnya mengajarkan fiqih-fiqih dalam mazhab mereka yang
berlandaskan pada hadis-hadis lemah dan palsu sehingga
tersebarlah beraneka macam pengamalan ibadah pada
ummat yang terkadang bertentangan satu sama lain.
Kenapa sebagian `alim tersebut tidak
mengerti/mengetahui kesalahan dalam kitab-kitab yang
mereka ajarkan. Jawabannya adalah karena mereka bersikap
taqlid buta (mengikuti pandangan tanpa meneliti; menelan
pendapat secara bulat-bulat tanpa bersikap kritis) dan fanatik
kepada kitab-kitab tersebut dan juga fanatik madzhab yang
berlebihan. Maka mereka menganggap bahwa kitab mereka
itu adalah karangan ulama mereka yang berkaliber
internasional dan masyhur di dalam mazhab mereka. Dan
mereka merasa yakin bahwa ulama mereka sudah sampai
tingkatan mujtahid mutlak dan sebagainya sehingga tidak
mungkin mereka salah. Dan dalam anggapan mereka para
`alim setelah generasi mereka tidak akan ada lagi yang
mampu berijtihad seperti mereka, maka dalam pandangan
mereka..” saat ini kita hanya boleh bertaqlid saja menerima
apa yang ada dalam kitab-kitab para ulama kita terdahulu
tanpa boleh mengkritisi isinya... Akibatnya para `alim
tersebut bersikap taqlid buta dan fanatik mazhab ketika
mengajarkan kitab-kitab tersebut kepada murid-murid dan
masyarakat Muslim, mereka tidak mau berpindah kepada
kitab-kitab lain dari mahzab lain dan tidak mau
memperhatikan pandangan-pandangan mazhab lainnya
tersebut dan menganggap hanya mazhab dia sajalah yang
paling benar, dan menerima apa adanya tanpa memeriksa
lagi apa-apa yang ada di dalamnya. Demikian juga kaum
Muslimin yang mengaji agama kepada mereka bersikap taqlid
dan fanatik mazhab. Sikap yang salah ini dipelihara terus
sampai kepada generasi-generasi berikutnya. Namun yang

24
seharusnya terjadi adalah para `alim/ustadz/ajengan/kyai
mengembangkan sikap kritis dalam bermazhab dan bertaqlid.
Yang sebenarnya adalah: Sikap taqlid dan bermazhab
diperbolehkan dalam beragama untuk tingkatan tertentu dari
masyarakat Muslim (sesuai dengan kemampuan mereka
mempelajari dan menerima Ilmu syari`at).
Bagi tingkatan Mujtahid mutlaq maka haram bagi
mereka bertaqlid kepada pendapat ulama lainnya karena
mereka sudah mampu dalam menggali semua hukum-hukum
Islam dalam semua cabang ilmu syari`at. Bagi para penuntut
ilmu yang telah mengetahui sebagian ilmu namun belum
mampu berijtihad pada semua cabang ilmu maka bagi dia
wajib meneliti pendapat yang dipakai para ulama yang
berselisih dalam masalah furu`, mana di antara pendapat itu
yang lebih lurus dan lebih mendekati kebenaran. Di atas
itulah ia beramal. Tingkatan ke tiga adalah orang-orang awam
yang tidak punya ilmu seperti yang dimiliki para Mujtahid dan
para penuntut `ilmu di atas. Maka bagi mereka inilah
dibolehkan bertaqlid kepada para ulama ahlussunnah (bukan
ulama ahlu bid`ah) yang mereka percaya (keilmuan,
kesalehan dan keteladanan mereka). Kemudian
dikembangkan juga sikap toleran (tasamuh) di antara mereka
yang berbeda pendapat dalam masalah-masalah furu`iyyah
(cabang seperti masalah-masalah fiqh; Adapun tauhid tidak
boleh berbeda kecuali sedikit sekali, yaitu dalam rincian
tauhid). Sehingga dalam perbedaan-perbedaan yang terkenal
dimasa lalu tentang masalah fiqh haruslah dikembangkan
sikap toleran dan lapang dada serta tetap menjaga persatuan
ummat sembari bagi para penuntut ilmunya berijtihad, mana
yang paling mendekati kebenaran dari beberapa pendapat
ulama mujtahid yang berbeda. Demikianlah dicontohkan oleh
para pemuka-pemuka ulama dari masing-masing mazhab
dizaman keemasan ilmu dimasa lalu. Sebagian Mereka
dikatakan sebagai para imam mujtahid mazhab. Sebagian
lainnya dikatakan sebagai mujtahid Mutlaq yang meletakkan
kaidah-kaidah mazhabnya. Mereka berbeda dalam masalah-

25
masalah furu` namun tetap toleran dan bersatu. Imam Abu
Hanifah, Imam Malik, Imam Asy-Syafi`i, Imam Ahmad bin
Hambal dan imam-imam lainnya-Rahimahumullah- serta para
murid mereka adalah panutan bagi ummat dan penuntut ilmu
serta `ulama di zaman sekarang di dalam kegigihan mereka
menuntut ilmu, berijitihad, saling menyayangi dan
menghormati di antara mereka dan kekuatan ibadah dan
keikhlasan mereka dalam menasehati ummat dan lapang
dada mereka ketika berselisih. inilah yang sudah tidak ada
atau sudah sangat jarang terjadi didunia ilmu pada hari ini.
Namun begitulah akan senantiasa ada pada ummat ini orang
yang berlebihan di dalam bermazhab dan bertaqlid. Mereka
mengembangkan sikap berlebihan dalam mengikuti
mazhabnya, menganggap mazhabnya yang paling benar,
paling banyak pengikutnya dan memuji ulama-ulama
mazhabnya sebagai manusia-manusia yang istimewa karena
banyak ilmu dan karomahnya.
Itu pula yang terjadi pada dunia tasawuf dan thoriqot.
Sebagai akibatnya terjadilah perpecahan yang tajam dan
sikap jumud/beku dalam memahami dan mengamalkan
agama. Yang muncul kebanyakan adalah para muqollid buta
yang tidak mau belajar lagi, hanya membacakan kitab-kitab
ulama mazhab mereka, dan ummat disuruh menerima 100%
seluruh isi kitab tersebut walaupun di dalamnya ada aqidah
yang menyimpang, atau tafsir yang batil, atau hadis-hadis
yang palsu dan lemah atau pendapat-pendapat fiqih yang
keliru dan penulisan sejarah yang menyimpang. Inilah yang
terjadi di masyakat kita hari ini. wal iyyazzu billah. Mereka
juga tidak memberikan teladan hidup dan ibadah mereka
kepada ummat. Mereka inilah yang dinamakan ulama Su`
(ulama buruk). Para ulama tersebut menjadikan agama Islam
menjadi berpecah belah. (Qs. Al- An`am: 159; Qs. Ar Rum: 31,
32).
Ada ulama dari partai ini dan itu, dari organisasi
keagamaan ini dan itu, dari Mazhab ini dan itu: dari Thoriqot
ini dan itu yang mereka sudah berlebihan dalam membela

26
mahzab dan taqlid buta kepadanya, ada juga ulama penjilat
para pengusa yang suka mengabdi kepada kepentingan
mereka yang menyalahi Syari`at Allah. Sangat sedikit orang
yang dapat selamat dari perpecahan taqlid dan bid`ah ini.
Dan mereka juga telah banyak kehilangan ulama panutan
yang dapat menuntun, membimbing dan menasehati mereka
ke jalan yang benar, memperingati mereka dari bahaya Syirik,
bid`ah dan ma`siat. Langka sekali ulama warosatul anbiya
pada hari ini.
Maka wahai insan yang telah dianggap sebagai ulama
atau guru panutan, hendaklah kalian meneladani kembali
para ulama-ulama besar kita dizaman salaf. Ikutilah
perjalanan emas kehidupan mereka dalam menuntut `ilmu,
mengamalkannya, kesabarannya dalam berda`wah dan
mengajar serta menasehati manusia dan kegiatan penelitian
ilmiah mereka terhadap dalil-dalil dan kehati-hatian mereka
dalam berfatwa serta kehidupan mereka yang zuhud dan
waro`. Ikuti pula mereka dalam adab dan akhlak mereka
ketika berbeda pendapat dan berdebat dengan lawan-lawan
mereka niscaya kalian akan mendapatkan butiran-butiran
mutiara yang berharga dan cahaya indah yang memancar
dari kepribadian mereka.
4. Sibuk berdagang dan bisnis serta lupa berzikir kepada
Allah `Azza wa Jalla
Allah Ta`ala berfirman secara ma`na: “Hai orang-orang
yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah, Barang siapa yang
berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi”
(Qs. Al-Munafiqun: 9); ”…Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat
Allah. . (Qs. An_nuur: 37); Bersabda Rasulullah shallallahu
`alaihi wa sallam secara ma`na:” Janganlah kalian sangat
sibuk dengan perdagangan sehingga kalian sangat cinta
kepada dunia” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Hakim).
5. Melalaikan pendidikan agama anak-anak.

27
Banyak sekali anak-anak kaum Muslimin yang tidak
dididik agama yang benar sejak kecil. Orang tua mereka lalai,
teledor dan ceroboh tentang hal yang sangat penting ini.
Allah Ta`ala telah berfirman yang ma`nanya: ”Wahai orang-
orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari apa
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras yang
tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia
perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan. ” (Qs. At-Tahrim: 6). Ayat ini
memerintahkan semua kepala keluarga Islam untuk
membentengi semua anggota keluarganya dan yang di
bawah kekuasaannya dengan benteng agama agar jangan
sampai mereka terjerumus kepada perbuatan, perkataan dan
keyakinan yang mengundang kemarahan dan kemurkaan
Allah sehingga mereka terlempar ke dalam azab dan siksa-
Nya yang pedih. Maka kewajiban orang tua adalah mendidik
anak-anak mereka sejak kecil dengan agama yang benar,
mengajarkannya, memerintahkan mereka untuk bertaqwa
kepada Allah, memberikan teladan serta mengawasi keadaan
Aqidah, Adab dan Akhlaq serta ibadah anak-anak mereka.
Ini adalah suatu kewajiban paling utama sebelum
mengajarkan ketrampilan lainnya untuk hidup berusaha
secara mandiri. Namun kenyataannya, kebanyakan mereka-
para orang tua- disibukkan oleh pekerjaan dan karir (orang
tua pada bekerja karena kebutuhan ekonomi yang mendesak
atau mengejar karir). Mereka berfikir “adalah mudah
mendidik, merawat dan membesarkan putra-putri mereka
hanya dengan menyerahkan anak-anak mereka kepada
sekolah, atau dimasukkan ke sekolah berasrama (boarding
school) kemudian berfikir seperti bisnis atau dagang bahwa
mereka membayar biaya yang mahal untuk masuk sekolah
favorit dan menitipkan mereka disana untuk sebuah jasa
pendidikan, Anggapan mereka–kelak- setelah selesai studi
secara automaticely anak-anak mereka tersebut akan

28
menjadi lulus, pintar, berbudi luhur dan sukses dalam
hidupnya.
Jadi anggapan mereka sekolah adalah pabrik tempat
mengolah manusia menjadi produk yang diinginkan, Nanti
ternyata kalau anak tersebut tidak menjadi seperti yang
ditawarkan sekolah (seperti janji pada iklan mereka ketika
pertama menjaring siswa/i) maka para orang tua tersebut
kecewa dan marah. Mereka menyalahkan gurunya karena
merasa telah merasa membayar mahal untuk itu. Itulah yang
dimaksud sekolah tempat jual beli jasa. Apalagi mereka
menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah negeri atau
swasta yang minim dengan pendidikan agama, bahkan
banyak diajarkan doktrin-doktrin yang dapat merusak aqidah
tauhid dan agama anak-anak mereka.
Diantara mereka -lebih celaka dan bodoh- yaitu
menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah-sekolah
Katholik dan Protestan. Alasan mereka karena mutu
pelajarannya bagus. Belum pernah saya bertemu dengan
orang Islam yang paling bodoh kecuali mereka ini. Koq tega-
teganya membiarkan anaknya di murtadkan dengan
mudahnya. Dengan penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi, mulai dari orang tua yang tidak mengenal agama
sejak kecil, atau mereka sibuk bekerja, atau mereka yang
hanya memikirkan masa depan karir anak-anak mereka saja
namun tidak peduli dengan agama mereka, yang penting
pintar dan sukses. Akibatnya terjadilah “bom waktu
dekadensi moral”.
Dengan membiarkan anak-anak mereka melihat
dengan bebas tayangan-tayangan TV, parabola, siaran radio
dan internet yang sangat merusak, membiarkan mereka ke
luar rumah untuk tujuan yang tidak jelas, tidak mengetahui
apa saja yang mereka baca, bergaul dengan siapa saja dan
tidak memperhatikan/mengawasi perkembangan
jiwa/kepribadian mereka, maka orang tua mereka secara
tidak sadar telah merestui untuk menyerahkan anak-anak
mereka dididik oleh iblis melalui semua jaringan propagandis

29
kesesatannya. Dan mereka inilah korban utama dari misi
Zending atau misionaris Kristen sebagaimana perkataan
pendeta Samuel Zweimer pada konferensi Misionaris di kota
Quds 1935 M: ”Misi utama kita bukanlah menghancurkan
kaum Muslimin, seorang kristen adalah mempersiapkan
generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai
dengan kehendak penjajah, generasi malas dan hanya
mengejar kekuasaan dan kepuasan hawa nafsu. ”Dan
faktanya saat ini adalah sangat sesuai sekali dengan apa
yang terjadi pada mayoritas kepribadian anak-anak Muslim.
Lihat saja: Dari pagi sampai petang mereka dijejali suguhan
acara-acara tv, sinetron-sinetron yang 99%konyol dan
merusak: tentang perselingkuhan, kekerasan dalam rumah
tangga, gaya hidup masyarakat barat yang kafir, kehidupan
kaum jet set mereka yang penuh intrik atau cerita-cerita yang
katanya Islami tapi terlalu mengada-mengada dengan
menghidupkan cerita Wali Songo yang penuh dengan
dongeng dan takhayul, atau kisah asmara bintang-bintang
film/sinetron/publik figure /pemuda-pemudi Muslim yang
merusak agama anak-anak, jilbab modis yang tidak Islami,
wanita-wanita yang mengumbar aurat, dan hal-hal lainnya
yang tidak sesuai syari`at; Ada juga sinetron-sinetron laga
yang penuh mistik, ada lagi acara cek & ricek yang berisi
kehidupan selebritis yang sangat rusak; Belum lagi iklan-iklan
yang memamerkan aurat, rokok, gaya hidup remaja yang
bersenang-senang dan dimanja dengan materi; film-film yang
berisi kekerasan, adegan-adegan seks yang merangsang
nafsu birahi. Ada eksploatasi terselubung tentang kehidupan
mereka yang glamour dan kisah asmara serta kasus-kasus
kekerasan dan skandal-skandal mereka yang disiarkan ke
masyarakat luas, tujuannya –disamping- mendongkrak rating
dan menaikkan pemasukan uang dari iklan, juga menjadikan
mereka agen-agen salibis zionis (tanpa sadar) untuk merusak
akhlak dan iman para remaja dan anak-anak kaum Muslimin.
Pendek kata sang anak telah diracuni alam fikiran, hati
& tubuhnya. Maka sang pendidik utama yaitu TV, Radio,

30
internet, para bola, majalah-majalah remaja yang merusak
telah menjadi orang tua pendidik yang sesungguhnya,
menjadi pembimbing yang sebenarnya. Maka jangan
heran jika tiba-tiba suatu saat kelak anak-anak mereka
menjadi besar dengan kepribadian pecah; Menjadi
pembangkang, berideologi sekuler, liberal, melawan orang
tua, bergaya hidup hedonis dan permivis; Sebagian lainnya
menjadi ateis, komunis atau sosialis atau Pancasilais.
Sebagian lainnya menjadi pecandu narkotik dan seks bebas,
Dan sebagian lainnya menjadi pembunuh, gangster dan
mucikari serta penipu.
Mereka menjadi penentang Allah dan Rasul-Nya.
Mereka semua ini adalah para pengabdi Iblis & setan, anak-
anak muridnya yang tulus dan para propagandis mereka di
dunia. Allah telah mengingatkan manusia akan bahaya
rayuan Iblis dan setan. Allah berfirman -setelah Iblis dikutuk
dan ia meminta kepada-Nya penangguhan waktu- yang
ma`nanya;”… Benar, kamu (iblis) termasuk yang diberi
penangguhan waktu. ” Iblis menjawab:” Karena Engkau telah
menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka
dari jalan-Mu yang lurus, ” Kemudian pasti aku akan
mendatangi mereka dari depan, dari belakang dari kanan dan
dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur (mengabdi tulus kepada Allah
saja). ” (Qs. Al-A`rof: 15-17), ”Dalam firman yang lain secara
ma`na:”Dan (dikatakan kepada orang-orang yang berdosa)
Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini
wahai orang-orang yang berdosa, Bukankah aku telah
memerintahkan kepadamu wahai anak cucu adam agar kamu
tidak menyembah setan? Sungguh setan itu musuh yang
nyata begimu, Dan hendaklah kamu menyembahku (saja),
Inilah jalan yang lurus”Dan sungguh ia (setan) telah
menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah
kamu tidak mengerti? Inilah neraka jahannam yang dahulu
telah diperingatkan kepadamu. Masuklah ke dalamnya pada

31
hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya. ” (Qs. Yasin: 59-
64).
6. Murtad.
Telah terjadi pemurtadan di negeri ini yang dilakukan
oleh kaum salibis, penyembah salib. Banyak korban telah
berjatuhan mulai dari sabang sampai merauke. Alasan-alasan
mereka murtad adalah,
a. Alasan ekonomi/kemiskinan,
b. benci dengan ajaran Islam atau sebagiannya sehingga
mereka murtad,
c. Terjebak bujuk rayu pacar yang berbeda agama sehingga
murtad dan kawin dengan mereka,
d. Diiming-imingi jabatan, popularitas dan harta dunia jika
murtad dari Islam dan menjadi tokoh pada kaum salib
tersebut,
e. Tidak tahu/mengerti ajaran Islam yang sebenarnya
sehingga mudah disesatkan setan seperti bermimpi
bertemu dengan Nabi Isa atau lainnya yang menyuruhnya
pindah agama dan akhirnya memilih pindah agama.
Mereka-kaum Muslimin- yang murtad itu tidak akan pindah
keyakinan kecuali karena salah satu sebab di atas.
Padahal kalau mereka mau membandingkan ajaran agama
Islam yang sebenarnya dengan seluruh ajaran agama
lainnya didunia maka tidak ada satu agamapun yang
sanggup menandingi keutamaan, keindahan,
kesempurnaan, keadilan dan kebaikan-kebaikannya.
Dan agama salib telah bangkrut di Eropa dan Amerika
serta dunia barat sedangkan agama Islam telah tumbuh
subur dan berkembang di dunia barat dan
mencengangkan mereka, bahkan menjadi kekawatiran
para gerejawan dan penguasa-penguasa Kristen di sana.
Agama salib yang sudah tidak cocok dengan peradaban
moderen saat ini tinggal menunggu saat keruntuhannya
saja, sedangkan gereja-gereja mereka telah dijual dan
sebagiannya dibeli oleh kaum Muslimin dan berubah
menjadi masjid. Hanya saja kita harus berhati-hati dan

32
waspada karena para salibis ini bukan sekedar ingin
memurtadkan kaum Muslimin saja tapi mereka juga punya
niat yang busuk untuk memerangi ummat Islam di seluruh
bumi Indonesia.
Waspadalah wahai ummat Islam, jangan kalian
terperdaya dengan diri kalian sendiri yang menganggap
bahwa mereka adalah kaum minoritas yang baik, tidak
suka mencari masalah, mereka adalah umat yang
mengajarkan kasih dan suka membantu umat manusia.
Padahal di bible mereka terdapat ajaran untuk
menghadapi umat lain yaitu “Kita harus licik/cerdik
seperti ular dan harus tulus seperti merpati”. Artinya
jika mereka masih berjumlah minoritas maka mereka akan
menempakkan ajaran kasih kepada manusia. Tapi kalau
sudah menjadi besar maka mereka akan menjadi licik,
buas dan kejam. Lihatlah kasus Ambon, Poso, Bosnia,
Serbia & Timor-Timur yang lepas dari Indonesia.
Dan yang paling besar adalah sejarah Spanyol yang
menyimpan duka yang mendalam di hati kaum Muslimin.
Bagaimana khilafah Islam yang berkuasa disana lebih dari
500 tahun dan menjadi pusat peradaban dan ilmu
pengetahuan dunia, saat ini hanya menjadi cerita
kenangan. Bagaimana dengan kejam dan liciknya mereka
menghabisi seluruh ummat Islam di sana dan
menghancurkan paradaban Islam yang besar dan Masjid-
masjid di sana. Ketahuilah memang Allah menjamin bahwa
agama Islam tetap eksis di muka bumi sampai menjelang
hari kiamat tiba, namun Dia tidak menjamin bahwa agama
Islam akan tetap ada di Indonesia, di Serbia, di Bosnia,
Kashmir dan lain-lain. Karena keberadaannya tergantung
pemeluknya yang memperjuangkannya.
Kalau umat Islam sudah tidak perduli dengan
agamanya dan lebih mencintai kehidupan dunia ini dan
meninggalkan perintah Robb mereka, maka tunggu saja
tanggal mainnya. Mereka tinggal minta mati dengan cara
apa yang mereka inginkan; Apakah mau mati dengan cara

33
disembelih seperti di Spanyol di abad silam, atau mau mati
dengan cara pelan-pelan seperti yang terjadi di Iraq
dengan di-embargo makanan dan obat-obatan oleh
amerika dan PBB sehingga jutaan bayi, anak kecil dan
orang-orang tua yang sakit menjadi mati secara
mengenaskan, Atau mereka tidak mati namun hidup
menjadi murtaddin atau mengalami penindasan yang
menghinakan.
Semuanya ini menjadi pelajaran yang sangat
berharga. Allah selalu mengingatkan umat Islam akan
bahaya laten kristenisasi dan penghancuran umat Islam
oleh kaum salibis ini. Walaupun jumlah mereka sedikit
sekali pada saat ini -di Indonesia- namun mereka
mempunyai kekuatan financial yang besar dalam
menggarap umat Islam dan juga mereka didukung
kekuatan para pengusaha-pengusaha Kristen yang
menempati penguasaan ekonomi di negeri ini dan jabatan-
jabatan penting di pemerintahan atau BUMN atau
perusahaan-perusahaan swasta. Belum lagi kerjasama
mereka dengan membangun jaringan internasional
dengan kekuatan-kekuatan politik & ekonomi luar negeri
seperti Amerika, Eropa, Australia, Inggris, Jerman dan
semua Negara kristen lainnya dan PBB.
Apakah dengan bukti-bukti sejarah fakta-fakta di
lapangan ini kalian masih ragu juga. Dan dengan kekuatan
itulah mereka mampu membungkam para penguasa
Muslim yang imannya tidak ada untuk tunduk kepada
kemauannya. Maka jangan heran jika di Bekasi mereka
akan mendirikan 1000 (seribu) gereja dan rumah-rumah
ibadah mereka, baik itu di mall-mall atau di perumahan
atau di hotel-hotel dan vila-vila di daerah Puncak. Mereka
membeli tanah-tanah yang luas di daerah Cianjur 650
hektar untuk menjadi pusat pendidikan, pelatihan,
pengkaderan dan kristenisasi jawa barat dan Indonesia,
juga membeli tanah yang luas dan mendirikan gereja di
Sukabumi.

34
Tanpa izin mereka mendirikan gereja dan pusat
pendidikan dan pelatihan misionaris. Mereka melatih
tenaga-tenaga minisionaris yang cerdas, cerdik dan
berani. Mereka tidak dididik secara ilmu kristiani saja
bahkan secara pisik dan militer mereka pun dilatih. Mereka
juga dilatih secara pisik dan militer di hutan-hutan
belantara dan di dalam negeri dan luar negeri. dilatih oleh
para militer atau para desersi militer yang militan, tentu
masalah biaya yang besar tidak ada masalah.
Dan telah sah kabar bahwa saat tragedi Masjid
Agung Al-Barkah, Bekasi yang dibaptis oleh peserta
karnafal dari golongan salibis, telah masuk -lebih kurang
2000 laskar kristus- dari luar kota ke kota Bekasi dan
mereka berpencar dan menyebar ke seluruh gereja-gereja
demi mengantisipasi menghadapi serangan kaum
Muslimin. Sangat mungkin laskar ini adalah laskar yang
terlatih secara pisik dan militer sehingga kaum Muslimin
harus waspada menghadapinya. Namun bagaimana
kondisi kita dalam menghadapi bahaya ini. Keadaan kita
sungguh memprihatinkan, lemah, berpecah belah dan
miskin. Kita lemah karena banyak merokok dan ma`siat, di
antara kita masih banyak yang memakai jimat dan
memelihara jin/khodam, serta berbuat bid`ah dan ma`siat.
Dan kita tidak terlatih secara pisik dan militer, dan kita
tidak punya imam/pimpinan yang ditaati. Lalu dengan
apa kita akan melawan, apa hanya dengan takbir saja
yang menggema di masjid saat acara tabligh akbar.
Sungguh dengan keadaan seperti itu maka kita
hanya seperti buih di laut, “Banyak dalam hitungan
tapi tidak diperhitungkan”. Kalaupun maju ke Medan
melawan mereka maka itu hanya akan mengantar nyawa
saja, insya Allah Syahid, namun apakah ada jaminan
kemenangan pada pertempuran dan perlawanan kita
terhadap mereka. Janganlah salah. Dalam peperangan,
maka tujuan kita adalah mencari kemenangan. Adapun
Syahid adalah konsekwensi dari resiko yang ada ketika

35
bertempur menggapai kemenangan melawan musuh-
musuh Allah. Bagaimana kita ingin menang sedangkan
syarat-syarat kemenangannya tidaklah kita miliki. Kita
akan berselisih dengan sesama sendiri.
Wahai kaum Muslimin kita telah mempermainkan
agama kita sendiri. Allah telah berfirman secara ma`na: ”
…Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai
kamu murtad dari agamamu, jika mereka sanggup.
Barang siapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu
dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia
amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. ” (Qs. Al-
Baqoroh: 217). Firman-Nya yang lain yang ma`nanya:
”Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela
kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti
agama mereka…” (Qs. Al-Baqoroh: 120). ”Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu.
Sebagian mereka adalah pemimpim bagi sebagian yang
lainnya. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka
menjadi pemimpin maka sungguh orang itu termasuk
golongan mereka. ” (Qs. Al-Maidah: 51).
Allah telah mengingatkan kita akan bahayanya
orang-orang Yahudi dan Nasrani terhadap kita. Demikian
juga terhadap kaum Munafik dari penguasa tirani yang
bersekongkol dengan mereka dengan mengkhianati Allah
dan Rasul-Nya. Mereka –tirani negeri ini- saling bekerja
sama, saling menerima & memberi keuntungan untuk
memerangi Islam yang hak dan kaum Muslimin
mujahidin/du`at tauhid, sadar atau tidak sadar. Mereka
sudah sering disuap untuk mengizinkan berdirinya gereja-
gereja besar dan pusat-pusat studi bible dan kegiatan-
kegiatan pengkaderan. Mereka korbankan agama mereka
(Islam) demi untuk harta dunia yang sedikit. Allah
berfirman: ” Hai orang-orang yang beriman janganlah
kalian mengambil menjadi teman kepercayaan orang-

36
orang yang diluar kalanganmu (karena) mereka tidak
henti-hentinya (menimbulkan) kemudhorotan/bahaya
bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkanmu.
Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
disembunyikan hati mereka lebih besar lagi, Sungguh
telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat kami jika kamu
memahaminya. ”(QsAli `Imron: 118).
Maka mulai sekarang siapkanlah oleh kalian laskar
muwahhid untuk membentengi Muslim dari pemurtadan
dan juga mempersiapkan diri untuk berjihad sebagaimana
yang diperintahkan dalam firman Allah surat At-Taubah:
29 (bacalah). Dan angkatlah imam kalian dan
tinggalkan orang-orang menjadikan agama ini
menjadi permainan dan senda gurau belaka dan
tertipu oleh kehidupan dunia, (bacalah Qs. Al-An`am:
70, Qs. Al-Anfal: 60, Qs At-Taubah: 38, 39). Sungguh Allah
mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya
dengan barisan yang rapat dan kuat. Tidak ada jalan lain
mengalahkan mereka kecuali dengan menegakkan
jama`ah da`wah dan Jihad serta mematuhi amir yang
diangkat oleh mereka serta melaksanakan ketaatan
kepada komandonya dan berhijrah serta jihad melawan
kaum munafikin dan salibis zionis. Jika tidak maka Allah
akan mengancam kalian dengan firman-Nya secara
ma`na:” Adapun orang-orang kafir, sebagian mereka
menjadi pelindung bagi sebagian yang lain, Jika kamu-
Muslimin- tidak melaksanakan apa yang telah
diperintahkan Allah itu (berjihad melawan musyirikin,
yahudi, nasrani, munafikin dan taghut) niscaya akan
terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang
besar. ” (Qs. Al-Anfal: 73).
7. Bergabung dengan mazhab-mazhab ideologis sekularis
sehingga meninggalkan ajaran Islam yang prinsip dan
pokok. Seperti mengikuti paham Liberalisme, kapitalisme,
demokrasi atau sosialisme, komunisme, nazisme,
nasionalisme, humanisme, pancasila, kebatinan dan lain-lain

37
yang tidak ada sumbernya dari Dinul Islam sehingga
membuat jalan yang lurus menjadi bengkok dan berpecah
belah. (Qs Al An`am 153).
8. Tinggal di negeri musyirikin tanpa ada uzur,
bersahabat kental dengan kafir ahli kitab dan
musyirikin penyembah berhala, mencintai mereka dan
curhat kepada mereka, mengangkat mereka sebagai
pemimpin dan loyal kepada mereka dan mengucapkan
selamat natal dan hari-hari besar kepada mereka, dan
menyerupai adat, tradisi dan agama mereka.

Bacalah Al Qur`an surat Al Mujadilah: 22; Qs. At-


Taubah 23 ; Qs. Al Maidah: 51, 52, 57, Qs. Ali `Imron: 28, 118,
Qs. An Nisa: 89, Qs. Al Baqoroh: 109, 182, Al Mumtahanah: 1).
Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam secara
ma`na: “ Aku berlepas diri dari setiap Muslim yang tinggal
ditengah – tengah kaum Musyirikin. ” (HR. Abu Daud dalam
Al-Jihad) . Banyak kaum Muslimin yang merasa minder
dengan keIslaman mereka dan merasa bangga dengan gaya
hidup dan budaya barat yang kafir seperti ideologi
liberalisme, kapitalisme dan demokrasi. Mereka, juga bangga
mengikuti gaya hidup mereka mulai dari cara berpakaian,
berbicara, makan dan minum serta pergaulan mereka.
Mereka ini sering pergi tamasya ke negeri-negeri kafir. Beliau
juga bersabda yang ma`nanya: “Barang siapa menyerupai
suatu kaum maka dia dari golongan mereka“ (HR. Ahmad).
Kita banyak menyaksikan dewasa ini para pelajar, pemuda
dan dewasa, laki-laki dan wanitanya sudah tidak bisa
dibedakan lagi antara mereka dengan orang musyirik dan
kafir.
Bagi kaum Muslim pria maka jenggotnya dicukur habis,
pakai anting-anting, gelang, lengan ditato, pakai kalung
emas, lidah atau hidung mereka ditindik, pakai topi model
artis film-film barat, bercelana pendek (di atas lutut) dan topi
di putar ke belakang, sementara kaosnya bergambar bob
Marley atau ce Guevara yang mati dalam kekafiran. Dan

38
mereka ini mengkoleksi lagu-lagu barat, Umumnya mereka
tidak shalat atau shalatnya “bolong-bolong “.
Sedangkan kaum wanitanya tidak memakai jilbab atau
kalau pakai jilbab celananya masih celana panjang ketat,
bahkan bercelana jins, rambut di cat pilog, memakai wig
dengan aneka model dan warna, bulu alis mata di cukur habis
dan dihiasi dengan penghitam dari pensil alis. Rok mereka di
atas lutut dan pakaian atasnya/kaos oblongnya ketat
sehingga bentuk tubuhnya terbayang dan nampak oleh kaum
lelaki. Mereka memakai parfum yang menyolok baunya &
memakai lipstick. Kukunya pakai kutek. Ada juga yang ditindik
lidah atau hidungnya. Mereka pada umumnya jarang shalat
dan hobi mendengarkan musik. Mereka sering terlibat
pacaran atau pergaulan bebas. Sebagian lainnya menjadi
anggota grup musik, geng punk rock dan bangga dengannya.
Padahal geng tersebut berasal dari orang-orang kafir dari
barat yang putus asa dalam hidupnya kemudian mengajak
manusia seperti mereka. Mereka adalah generasi madesu
(Masa depan Suram) . Bacalah surat Al An`am: 70. Semoga
mereka menjadi ingat.
9. Menjadikan para penguasa dan ulama sebagai tuhan-
tuhan disembah selain Allah. Ini bisa terjadi dan sudah
sering terjadi di negeri Muslim mana saja ketika
mereka mentaati fatwa-fatwa para ulama dan
perintah-perintah para penguasa yang berlawanan,
berseberangan dengan Perintah atau larangan Allah
dan Rasul Nya. Bacalah surat At Taubah: 31: “Mereka
menjadikan orang-orang `alimnya dan rahib-rahib mereka
sebagai tuhan selain Allah dan juga mereka mempertuhankan
Al Masih putra Maryam; Padahal mereka hanya disuruh
menyembah Tuhan yang Maha Esa: Tidak ada tuhan yang
berhak disembah selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan.
Dalam ayat ini kaum Yahudi dan Nasrani telah divonis
Allah sebagai Musyirikin karena menjadikan ulama mereka
sebagai tuhan selain Allah. Dan mereka telah menyembah

39
tuhan berupa ulama dan rahib. Padahal ketika ayat ini turun,
mereka tidak merasa melakukan penyembahan kepada rahib
dan pendeta mereka seperti itu (ruku` & sujud kepada para
pendeta dan rahib) namun Allah tetap saja mengatakan
bahwa mereka adalah musyirikin. Allah juga telah memfonis
para ulama mereka sebagai tuhan selain Allah karena sebab
mereka mengharamkan apa yang dihalalkan Allah dan
sebaliknya menghalalkan apa yang diharamkan Allah
(bacalah asbabun Nuzul ayat tersebut di tafsir ibnu katsir).
Inilah sebab utama mereka kenapa divonis Allah seperti
itu. Demikian juga hal ini terulang kembali kepada umat
Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam yang berperilaku
seperti mereka, maka akibatnya akan menuai vonis seperti
mereka juga. Ketika ulama bekerja mendukung ideologi
penguasa RI yang telah mengganti Al-Quran dan Al-Hadis
sebagai dasar Negara dan memakai undang-undang dasarnya
bukan dari Syari`at Islam dan memaksa warga Negara Islam
untuk mematuhi & mentaati undang-undang tersebut. Maka
barang siapa yang taat dan ridho kepada undang-undang
tersebut maka mereka divonis musyirik, dan dianggap
menyembah ulama dan penguasa. Wal iyyadzubillah.
10.Para penguasa Muslim Saling bekerja sama & minta
pertolongan kepada Kafir Musyirik Barat, mentaati
hukum dan undang-undang kafir internasional dengan
menjadi anggota Asean, PBB dll. yang merugikan
agama dan Negara kaum Muslimin karena dipaksa
mentaati aturan mereka, dan bekerja sama dalam dosa
dan permusuhan dan tolong menolong dengan mereka
dalam memerangi para mujahidin dan kaum Muslimin.
Allah telah berfirman tentang mereka ini dalam banyak ayat
seperti. Bacalah Al Qur`an surat Al Mujadilah: 22 ; Qs. Al
Maidah: 51, 52, 57, Qs. Ali `Imron: 28, 118, Qs. An Nisa: 89,
Qs. Al Baqoroh: 109, 182, Al-Mumtahanah: 1. Lebih khusus
lagi dalam surat Al Maidah: 78-81.
Keislaman seorang Muslim bisa hilang (murtad) jika
mereka bekerjasama dan meminta pertolongan kepada kaum

40
musyirikin dan kafirin untuk memerangi kaum Muslimin.
Fenomena pemurtadan tanpa sadar ini telah terjadi meluas di
Negara-negara Muslim yang para pemimpinnya adalah orang-
orang yang loyal kepada taghut amerika dan sekutunya.
Disamping mereka tidak berhukum dengan hukum Allah
dalam memerintah kaum Muslimin, mereka juga memerangi
para mujahidin dan para da`i yang berusaha menegakkan
tauhid dan syari`t Islam di seluruh negeri Muslim.
11.Durhaka kepada orang tua, durhaka kepada suami (Qs.
An-Nisa: 34) dan sebaliknya suami menelantarkan
istrinya (Qs. An-Nisa: 3, 19, 20), memutuskan tali
kekerabatan (silaturrahim) yang akan mengundang
kutukan (Qs. Muhammad: 22, 23) dan melawan guru,
yang sudah hampir merata terjadi di negeri ini, dilakukan oleh
para pelajar dan mahasiswa-i ; Sombong dalam berjalan
seperti berkendaraan melewati masyarakat yang dilakukan
oleh geng-geng motor atau mobil yang berjalan dengan suara
yang keras sehingga menakutkan orang-orang disekitarnya.
Bahkan ada yang dilakukan oleh sekelompok jama`ah
pengajian yang katanya cinta Rasul Shallallahu `alaihi
wasallam namun mereka berlaku sombong dengan bersepeda
motor secara konvoi yang mengganggu lalu lintas. Ini adalah
termasuk kesombongan yang dilarang Allah (Qs. Al-Isroo:
37) . Dosa lainnya yang dilakukan sebagian Muslimin adalah
melakukan perzinahan, pelacuran, minuman keras, dan obat-
obatan terlarang, homo seksual-lesbian, perjudian,
perampokan, pembunuhan dan pencurian. Perzinahan telah
dilokalisir dan di ambil pajak serta dilindungi backing yang
kuat ; Minuman keras dibolehkan peredarannya dan tersedia
di bar – bar, night club, diskotik, warung remang- remang dan
mini /super market serta hotel (dari hotel melati sampai
dengan hotel berbintang);
Demikian pula kaum hombreng sudah lama eksis dan
telah punya majalah interen mereka sendiri. Bahkan kini
mereka sudah tidak malu lagi menampakkan jati dirinya
kepada khalayak ramai baik melalui siaran TV, berita di Koran

41
dan internet. Bahkan ada makalah yang terbit di salah satu
IAIN yang ditulis oleh salah satu mahasiswa mereka yang
menggugat agama dimana mereka memberi judul
makalahnya “indahnya nikah sejenis “. Semoga Allah
mela`nat penulis makalah yang menggugat nabi Luth dan
ayat-ayat yang berbicara tentang penyimpangan kaum homo
seksual. Padahal Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam telah
bersabda secara ma`na: “ Jika kalian menemukan seseorang
melakukan perbuatan kaum Nabi Luth (homo seks) maka
bunuhlah pelaku dan pasangannya “ (HR. Abu Dawud). Baru-
baru ini mereka akan mengadakan seminar hombreng
internasional. Tapi dapat digagalkan umat Islam.
Alhamdulillah. Rupanya di Indonesia ini dengan semangat
Bhinneka Tunggal Ika, semua orang bisa “hidup”, baik para
penyembah berhala, para penganut kepercayaan, penyembah
kayu salib, pohon, kuburan, gunung, komunis, liberalis, orang
– orang yang tidak shalat atau puasa, pemuja khamr, pelacur,
termasuk kaum Kafir hombreng ini. Na`udzubillah min Dzalik.
Negeri ini pasti akan mengalami siksaan yang seumpama
menimpa kaumnya nabi luth (Qs. Al-Isroo: 23, 24, 32, 33; Al-
Maidah: 38, 90; Qs. Al-Hijr: 51-77).

12.Melakukan praktek poligami yang menyalahi sunnah


(petunjuk) Nabi shallallahu `alaihi wa sallam.
Akibat dari praktek poligami yang menyimpang adalah fitnah
dan kerusakan yang terjadi pada pelaku dan keluarganya dan
agama Islam yang mulia.
Ketahuilah bahwa tujuan pemberlakuan pologami
adalah sangat mulia, yaitu:
a. Menghindari perzinahan pada diri lelaki karena syahwat
yang kuat dan besar yang tak bisa terlayani oleh satu istri
saja, atau sifat suami yang memang tidak cukup dengan
istri satu karena ia menyukai wanita-wanita yang cantik
dan baik,
b. Menyelamatkan janda atau wanita perawan tua /gadis tua
-dari kesendirian- sampai mereka beranjak tua,

42
c. memuliakan para keluarga wanita dengan menikahi
mereka,
d. Menyelamatkan mereka dari godaan syaithon -jika tidak
mendapat suami/kemiskinan yang mendera- dari
perzinahan, pelacuran, menjadi gundik simpanan,
perselingkuhan dengan pria yang telah berkeluarga, dan
menjadi lesbi.
e. untuk tujuan mengikat dan memperluas tali kekerabatan
dan menolong serta memuliakan kerabat dari keluarga
istri (jika sang suami mempunyai kedudukan yang mulia
dan terhormat di masyarakat dan lingkungan sosial yang
lebih luas),
f. Untuk kemaslahatan/kebaikan da`wah Islam jika dengan
melakukannya akan membawa kebaikan yang banyak
seperti yang dilakukan oleh Rasulullah shalalallahu `alaihi
wa sallam. Jika ada salah satu tujuan pernikahan di atas
maka tidak mengapa dilakukan.
Namun problem atau masalah yang sering terjadi adalah:
• Suami tidak punya harta/kemampuan ekonomi yang cukup
untuk menikah lebih dari satu istri, akibatnya dia kerap
menzalimi istri dan anak-anaknya. Mereka menikah karena
ingin memuaskan nafsu sesaat saja atau ingin
menghindari zina namun ekonomi “pas-pasan atau bahkan
“Amburadul”. Disini lah yang sering terjadi kasus-kasus
penyimpangan dari poligami. Mereka tidak bisa berbuat
`adil dalam hal rumah/tempat tinggal, makan-minum,
pakaian dan pendidikan kepada semua istrinya.
• Suami jika punya harta yang cukup untuk itu, namun tidak
berani untuk menikah karena takut dengan mertua, istri
pertama dan anak-anak serta masyarakat; maka akhirnya
dia menikah diam-diam atau punya simpanan. Yang terjadi
selanjutnya adalah pernikahan yang tidak sehat dan
harmonis yang menjadi tujuan dari pernikahan itu sendiri.
Terjadilah permusuhan antara suami dengan istri dan
anak-anaknya. Terjadi pula kebohongan-kebohongan yang
dilakukan suami kepada istri dan anak-anaknya. Sehingga

43
ketika sang suami meninggal maka datanglah istri kedua
atau kesekiannya yang ikut berkabung/belasungkawa dan
menuntut hak waris dari suaminya yang telah meninggal.
Ini Musibah namanya.
• Suami punya harta namun dia tidak punya agama yang
baik, sehingga karena minimnya ilmu agamanya maka dia
tidak mendidik istrinya/mentarbiyah mereka dengan baik.
Maka yang terjadi adalah tidak ada kebaikan pada
keluarga istri-istrinya. Mereka menjadi pencinta dunia,
menghabiskan hidup mereka dengan hal-hal yang bersifat
pemborosan, hidup mewah dan berbuat dosa. Sementara
pendidikan agama anak-anak tidak diperhatikan.
• Suami punya harta namun tidak dapat berbuat `adil
kepada istri-istrinya dalam nafkah lahir (sandang, pangan
& papan) sehingga dia hanya mengutamakan istri
pertama, sedangkan istri ke dua tidak diberikan seperti
istri pertama. Yang pertama dapat rumah dan mobil dan
belanja lebih, sedangkan yang kedua atau selanjutnya
hanya dapat kontakan petak, tidak ada mobil dan belanja
pas-pasan. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam
bersabda yang ma`nanya: ” Barang siapa memiliki dua
istri, kemudian ia lebih cenderung kepada salah satu
istrinya, maka pada hari kiamat kelak dia akan datang
dengan sisi badan yang timpang sebelah (seperti orang
yang menderita stroke). ” (HR. Abu Dawud)
• Suami punya harta berlebih, bisa `adil dalam nafkah lahir,
Namun dalam kasih sayang dan nafkah bathin tidak. Dia
terlalu sayang kepada madunya namun kepada yang
pertama tidak ada lagi kasih sayang dan kemesraan. Dia
membiarkannya terkatung-katung. Demikian juga dalam
hubungan suami istri. Suami hanya melaksanakan
kewajiban saja, tapi tidak ada kemesraan. Allah T`aala
berfirman secara ma`na: ” …Janganlah kamu terlalu
cenderung (kepada istri yang kamu cintai), sehingga kamu
biarkan istri yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu
mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari

44
kecurangan), maka sungguh Allah Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. ” (Qs. An-Nisa`: 129)
• Suami mempunyai wajah yang rupawan, popularitas dan
menjadi publik figur seperti aktor film dan pemain sinetron
atau penyanyi top. Tapi dia tidak punya akhlak dan adab
atau agama yang baik, Maka karena keliaran nafsu yang
bersarang di dalam jiwanya, ia memanfaatkan ketenaran
dan ketampanannya untuk menjerat dan menjebak
sebanyak mungkin wanita –wanita cantik namun lemah
(mudah tergoda dengan ketampanan dan bujuk rayu).
Maka kalian akan saksikan rumah tangga pria
seperti ini akan selalu panas dan terguncang dengan
kasus-kasus perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah
tangga mereka, seperti yang kita saksikan di TV baru-baru
ini. Bagaimana seorang pria (pemain sinetron mantan
pengedar narkoba yang baru lepas dari penjara telah
menjadi pembicaraan luas di masyarakat dengan kelakuan
dia yang mengawini wanita lain tapi tidak mau mengakui
anaknya, lalu menghamili wanita lain dan berpacaran
dengan wanita yang lainnya lagi. Sudah banyak korban-
korban pria ganteng ini.
Orang tuanya, dan orang tua perempuan yang ia
permainkan tentu marah, murka dan malu besar. Namun
mereka juga harus menyadari dirinya kenapa sampai dia
bisa dipermalukan seperti itu. Tidak lain karena mereka
sendiri tidak mendidik anaknya sejak dari kecil dengan
pendidikan agama yang baik. Sehingga ketika dewasa
mereka mudah digoda syaithon yang pandai menggoda.
Kita tidak melihat pada wanita-wanita tersebut yang
berjilbab. Salah satu indikasi wanita yang baik adalah
berkerudung. Maka pantaslah mereka telah dihinakan oleh
Allah akibat perbuatan mereka sendiri.
• Tokoh-tokoh masyarakat yang punya jabatan, kekuasaan
dan wibawa namun mereka suka menzalimi masyarakat
dan para wanitanya yang lemah. Mereka tidak peduli
dengan hukum agama dengan mengawini para wanita

45
atau menjadikan mereka simpanan. Mereka tidak
membatasi jumlah istri mereka. Jumlahnya bisa sampai
lebih dari empat istri. Kalau sudah puas maka istri tersebut
dicerai –salah satunya- dan mereka mencari lagi yang lain.
Ini banyak menimpa para politisi, pejabat, preman, para
gangster dan jawara-jawara yang punya harta banyak dan
kekuasaan.
Maka akibat dari penyimpangan-penyimpangan
inilah berdampak kepada opini publik yang salah dalam
melihat syari`at poligami ini. Bahkan sampai banyak dari
masyarakat Islam yang benci kepada syari`at Islam,
terutama kaum wanitanya. Banyak yang tidak mau masuk
Islam dan bahkan sebaliknya murtad karena benci dengan
poligami. Sampai-sampai para pejabat wanita yang
Muslim, karena begitu bencinya kepada poligami, maka
mereka berusaha membuat peraturan atau undang-
undang nasional yang melarang poligami. Seandainya
mereka tahu bahwa mereka bisa kafir dan murtad karena
membenci salah satu saja dari syaria`t Islam tentu mereka
akan mengurungkan niatnya untuk itu. Maka yang paling
baik dan paling benar adalah: Siapa saja yang hendak
melakukan poligami maka hendaklah dia:
• Mempelajari Syari`at ini (poligami), hukum-hukumnya,
syarat-syarat dan kewajiban-kewajibannya dan
konsekwensi dari poligami, keutamaan-keutamaannya dan
ancaman-ancaman bagi pelakunya yang tidak dapat
berbuat `adil.
• Mendidik/ menyiapkan kondisi keluarganya untuk
berpoligami (pisik, mental, ekonomi dan agama) agar tidak
terjadi kontra produktif sebagai akibat dari poligami ini.
• Memberikan keteladanan kepada keluarga dan
masyarakat dalam melaksanakan syari`at
poligami/ta`addud agar mereka -masyarakat- mempunyai
pandangan positif kepada agama Islam yang sempurna,
adil dan baik.

46
1. Suka berdusta atau berbohong. Penyakit jiwa yang kronis
ini telah menjangkiti mayoritas kaum Muslimin Indonesia. Ia
menimpa anak-anak kecil, remaja, pemuda, dewasa, ibu-ibu,
para pedagang dengan sumpah palsu mereka dan
membohongi pembeli tentang barang dagangan mereka yang
mereka katakan bagus ternyata cacat atau sudah busuk, atau
diganti dengan barang berkualitas rendah tanpa
sepengetahuan pembeli; Juga berbohongnya Para pelajar dan
mahasiwa-i, pejabat, guru, bahkan para ustadznya. Rasanya
kurang nyaman kalau tidak berbohong bahkan para
pelawakpun tidak akan melawak kecuali harus berbohong dan
menggunjing orang dalam lawakan mereka. Padahal
berbohong adalah termasuk dosa yang sangat besar.
Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam
secara ma`na: ”Maukah kalian kuberi tahu dosa besar yang
paling besar? Berbuat Syirik kepada Allah dan durhaka
kepada orang tua dan berkata dusta “ (Muttafaq `Alaih,
fathul Baari V / 261) .
2. Para da`i atau mubaligh atau ustdz yang tidak berhati-
hati dalam membawakan hadis-hadis Rasulullah
shallallahu `alaihi wasallam dengan tidak
memperhatikan apakah itu hadis palsu atau hadis-
hadis yang lemah, apalagi dalam masalah aqidah dan
`ibadah atau hukum.
Akibatnya tersebarlah ratusan bahkan ribuan hadis-
hadis palsu di tengah-tengah masyarakat yang menimbulkan
kerusakan dalam Aqidah Islam dan ibadahnya kaum Muslimin.
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam telah mengancam
para pengutip hadis-hadis palsu atau lemah yang disandarkan
kepada beliau shallallahu `alaihi wa sallam. Dia mengatakan
telah bersabda Rasulullah, padahal rasulullah shallallahu
`alaihi wa sallam tidak pernah bersabda begini dan begitu.
Sabdanya: ”Barang siapa sengaja berdusta atas namaku,
maka hendaklah menempati tempat duduknya di neraka“
(HR. Al-Bukhori). Tidak semua kitab-kitab para ulama itu bisa
dipertanggung jawabkan tentang status hadis-hadis yang ada

47
di dalamnya. Maka kewajiban para da`i atau mubaligh atau
ustadz untuk memeriksa kembali apa yang mereka ingin kutip
dari hadis-hadis beliau.
Sekarang sudah ada koleksi kitab-kitab hadis yang
sudah dibersihkan semua dari hadis-hadis palsu dan lemah.
Ini telah memudahkan para da`i dan mubaligh untuk
memanfaatkan kitab-kitab tersebut. Syaikh yang berjasa
untuk meneliti itu tidaklah banyak, di antaranya adalah syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Banyak sekali kitab-kitab
hasil penelitian beliau -tentang hadis- yang diwariskan kepada
kita, menjadi mata air ilmu yang berlimpah. Ambillah manfaat
dari warisan beliau. Semoga Allah merahmati dan
mengampuni beliau karena jasa-jasa dan `amalnya bagi
kemuliaan ilmu dan agama Islam. Aamiin.
3. Suap menyuap dalam hukum untuk memenangkan
perkaranya, Ini sering terjadi di dalam peradilan di negeri ini,
hingga hamper tidak ada lagi pengadilan yang bersih dari
suap menyuap. Dengan kata lain “hukum bisa dibeli ”.
Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda secara
ma`na: “La`nat Allah bagi orang yang menyuap dan disuap “
(HR. Ahmad), juga penipuan kualitas barang,
Penimbunan barang, mempermainkan takaran dan
timbangan oleh para pedagang (Qs. Al-Muthoffifin: 1-
3) , korupsi dan pungutan-pungutan liar atau
pemerasan di jalan-jalan, di pasar dan di kantor
pelayanan masyarakat. Ini terjadi di pasar-pasar
tradisional, di jalan-jalan raya, di kantor-kantor pelayanan
masyarakat. Mau mengurus KTP & kartu keluarga saja harus
ke luar ratusan ribu rupiah, belum lagi bikin SIM kendaraan
atau urusan-urusan lainnya yang berhubungan dengan
mereka Bagaimana dengan masyarakat yang tidak mampu?
Tentu beban mereka lebih berat lagi. Juga mobil-mobil truk
perdagangan, angkutan dan bis umum yang harus
menyiapkan uang “jalan” untuk diberikan kepada para
pemungut-pemungut liar di jalan baik yang memakai seragam
ataupun preman, Alangkah sengsaranya mereka dan

48
alangkah kayanya orang-orang berseragam dan para preman
itu. Bahkan kabarnya mereka berkolusi - antara preman dan
orang-orang berseragam itu - baik di jalan raya maupun di
pasar.
4. Demikian juga para penimbun barang yang sangat
meresahkan masyarakat. Mereka menarik barang-barang
kebutuhan pokok masyarakat, menyimpannya sehingga
barang tersebut menjadi langka di pasar. Setelah barang itu
menjadi mahal maka mereka melepas (menjualnya) ke
masyarakat; Mereka menjadi untung besar sedangkan
masyarakat menjadi sangat menderita, Bersabda Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam: ”Tidaklah seorang penimbun
melainkan ia itu orang yang telah berbuat dosa “ (HR. Abu
Dawud, Ibnu Majah). Lihat Al-Quran surat Al-Isro: 35; Qs.
Huud: 85; Qs Asy-Syu`aroo: 183.
5. Mendirikan bank-bank dan koperasi simpan pinjam /
kredit dengan sistem riba (mengambil untung dari
bunga) yang telah lama terjadi dan berkembang di
negeri ini , banyak para penabung, peminjamnya dan
yang bekerja disana. Mereka merasa bangga bisa menjadi
insan pekerja bank yang punya kelas tersendiri dalam status
sosial mereka di masyarakat atau bangga menjadi pengguna
jasa bank-bank terkenal baik bank plat merah maupun
swasta.
Namun pada hakekatnya mereka sebenarnya sedang
memikul dosa yang sangat besar, dan terancam kutukan
Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. …”Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam telah mela`nat pemakan riba,
pemberi makan dengannya, penulisnya dan ke dua saksinya.
Beliau mengatakan: “Mereka itu sama saja “ (HR. Muslim dari
sahabat Jabir bin `Abdullah) . Sekali lagi Ketahuilah bahwa
dosanya adalah sangat besar, termasuk dosa yang
menghancurkan dan membinasakan serta perbuatan yang
dikutuk walaupun mereka hanya mengambil keuntungan dari
bunganya sebesar Rp 1000, - saja. Lihat juga di dalam Al
Qur`an surat. Al-Baqoroh: 275, 276, 278-279. Bersabda

49
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam: “Menjelang
datangnya hari kiamat, riba merajalela” (HR. Thabrani dari
Ibnu Mas`ud).
Jika ummat sudah mengetahui betapa besarnya dosa
akibat dari mengambil bunga bank ini maka tinggalkan dan
jauhilah riba dan beralihlah ke bank-bank Syari`ah yang lebih
selamat dan barokah, walaupun pendirian bank-bank syari`at
tersebut belum sesempurna sebagaimana yang diinginkan
oleh Syari`ah Islam, juga termasuk di dalamnya adalah
Asuransi konvensional yang mempraktekkan Riba, ghoror dan
maisir (unsur ketidak pastian dan gambling). Tinggalkanlah
dan gunakan asuransi syari`ah; lebih selamat dan barokah di
dalam harta kalian.
6. Judi berkedok “hadiah diundi” di
toko/supermarket/iklan kuiz di tv /radio(via SMS)
Banyak kaum Muslimin yang terjebak kepada
perbuatan dosa judi yang tidak mereka sadari saat membeli
barang-barang di toko/supermarket yang menjanjikan hadiah
tapi di undi, demikian juga acara-acara kuiz yang menjanjikan
hadiah namun diundi untuk mendapatkannya yang mereka
untuk mengikuti undiannya tersebut harus membeli barang
tersebut atau menelpon atau SMS yang mengharuskan
mengeluarkan biaya. Seperti pada pertandingan sepak bola,
balap mobil, tinju, basket ball dan lain-lain. Pada acara
tersebut sering diselingi kuiz. Untuk menebak kuiz tersebut
seseorang harus menelpon kepada presenter tv yang
memandu acara tersebut, jika ia bisa menebak /menjawab
maka ia dapat hadiah tapi jika tidak maka ia rugi (uang/pulsa
hilang).
Demikian berlaku pula pada barang-barang yang dijual
di toko-toko yang menawarkan hadiah jika beruntung atau
akan mendapat hadiah milyaran namun harus diundi. Ini dan
semacamnya yang sangat populerdi masyarakat kita adalah
termasuk judi karena ada unsur ketidak pastian di dalam
mendapatkan barang tersebut, dan kita harus mengelurkan
uang untuk membeli barang tersebut. Allah telah melarang

50
judi dan mengambil harta manusia dengan jalan batil.
Di dalam Al-Qur`an, surat An-Nisa: 29, 30 Allah berfirman
secara ma`na: ”Hai orang-orang yang beriman janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama suka di antara kamu…”Dan dalam ayat lainnya
Allah berfirman secara ma`na:” Hai orang-orang yang
beriman sesungguhnya (meminum) khamer, berjudi,
(berkorban) untuk berhala, mengundi nasib dengan panah
adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka
jauhilah perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan…”(Qs. Al-Maidah: 90, 91). Maka: 1)Dengan
cara mengiming-imingi hadiah besar maka pembeli akan
tergiur kepada hadiahnya, padahal ia tidak ingin membeli
barang tersebut, hanya karena hadiah sajalah akhirnya ia
terpaksa membeli barang yang tidak ia butuhkan; 2) para
pembuat barang yang mencantumkan hadiah namun harus
diundi maka dia telah menipu masyarakat untuk
mendapatkan uang yang banyak dari cara mengiming-imingi
hadiah. Ini yang dikatakan memakan harta manusia secara
batil/ salah; 3) Toko yang menjual barang-barang dagangan
dengan menjanjikan hadiah tersebut telah menzalimi toko lain
yang tidak mengiming-imingi hadiah sehingga toko orang lain
jadi bangkrut. Ini sama juga hukumnya bagi orang-orang yang
mengirim SMS untuk mendapatkan hadiah besar namun harus
diundi untuk mendapatkannya. Maka bertaubatlah wahai
insan.
7. Tidak memakai jilbab/ busana Muslimah bagi para
wanita Muslimah dan sebaliknya suka dan ridho
memakai busana seperti wanita-wanita kafir di eropa
dan amerika. Demikian juga Laki-laki yang menyerupai
wanita dan sebaliknya. (perempuan tomboi dan laki-laki
feminim ; termasuk laki-laki yang berbusana wanita (banci)
dan perempuan yang berbusana laki-laki) . Bersabda
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam secara ma`na: “ Allah
melaknat wanita yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang

51
menyerupai wanita “ (HR. Ahmad) Dalam hadis yang lain
secara ma`na: “ Allah melaknat laki-laki yang mengenakan
pakaian wanita dan wanita yang mengenakan pakaian laki-
laki (HR. Abu Dawud). “ Dua golongan manusia yang
termasuk penghuni neraka yang belum pernah aku lihat
sebelumnya: …dan kaum wanita yang berpakaian tapi
telanjang, menarik perhatian dan berlengak lenggok, seolah-
olah di atas kepalanya punuk unta yang bergoyang-goyang.
Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium
aromanya “(HR. Muslim kitab Al-Libas) . Mereka yang enggan
memakai busana Muslimah ini bukannya tidak mau
memakainya dan tidak tahu dalil, Akan tetapi sebenarnya
mereka telah berpaling dari peringatan dan pengajaran
Robb mereka. Bagaimana tidak, sedangkan keterangan-
keterangan agama sudah disampaikan dimana-mana dan di
dalam berbagai kesempatan, baik melalui pengajian
mingguan, siaran TV, Radio, Internet, Tabligh akbar dan
pelajaran-pelajaran di sekolah, Namun apa daya jika hati
sudah tertutup dan tarikan rayuan dan godaan dunia begitu
kuat kepada mereka. Laa haula wa laa quwwata illa billah.
Allah telah berfirman secara ma`na:” Dan siapakah yang
lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan
ayat-ayat robb-Nya kemudian ia berpaling daripadanya.
Sesungguhnya kami akan memberikan pembalasan kepada
orang-orang yang berdosa “ (Qs. As-Sajdah: 22) . Lihat juga Al
Quran surat Al-Ahzab: 59, 33 ; An-Nuur: 31. Juga kaum wanita
yang ke luar dikeramaian dengan memakai minyak wangi /
parfum yang tercium oleh kaum laki-laki maka itu adalah
dosa besar. Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam:
“ Wanita mana saja yang memakai minyak wangi kemudian
berlalu di antara kerumunan orang agar mereka mendapati
aromanya, maka dia adalah penzina “ (HR. Ahmad). Dalam
sabdanya yang lain secara ma`na: “ Wanita manapun yang
memakai minyak wangi kemudian ke luar menuju masjid agar
aromanya tercium, maka tidak diterima sholatnya hingga ia
mandi sebagaimana mandi janabat (HR. Ahmad) “.

52
8. Melihat film-film cabul dan gambar-gambar porno,
membaca Koran, majalah dan melihat internet, Tv
yang berisi kecabulan dan pemujaan syahwat seksual.
Bacalah surat An-Nuur: 30, 31. Gerakan Salibis Zionis
destruktif internasional dan nasional telah bermain
dibelakang layar untuk merusak akhlaq dan masa depan para
generasi muda Islam sehingga mereka tidak bisa berfikir
normal dan jernih lagi, juga tidak dapat berkarya karena
dalam fikiran dan hati mereka yang ada adalah syahwat dan
khayalan-khayalan yang kotor saja, jauh dari hidayah iman.
Kalau sudah seperti ini keadaannya maka jadilah
mereka sebagai budak yang mudah diarahkan kemana saja
mereka mau. Kalian lihat dengan mata kepala sendiri bahwa
Koran “lampu merah dan lampu hijau” bertebaran dengan
cepat dan massif di lampu-lampu merah dan kios-kios
penjualannya. Mulai dari pelajar, pengangguran, preman di
pasar dan pengamen jalanan, tukang becak sampai
mahasiswa dan karyawan membeli dan membacanya. Belum
lagi peredaran CD Porno yang murah meriah tersebar dengan
cepat sampai ke desa-desa, Juga peredaran majalah Play boy,
majalah porno dan buku-buku stensilan yang semuanya
keberadaannya tidak ditutup-tutupi lagi dan mereka para
pemujanya tidak malu-malu lagi membelinya dikeramaian.
Tebaklah sendiri apa yang terjadi pada mereka semua
itu jika telah membacanya selama bertahun-tahun maka
bayangkanlah bahwa tingkat pergaulan bebas, kejahatan
seksual dan aborsi sebagai akibatnya adalah sungguh sangat
memprihatinkan. Pada akhirnya akan hilang satu generasi
dari ummat Islam Indonesia yang saleh, tangguh dan militan
dalam memperjuangkan agama dan membelanya. (Qs. Al-
Isroo: 32).
9. Pacaran dan pergaulan bebas (zina) antara muda-mudi
dan membenci serta tidak mau segera menikah. Dan
dosa orang tua yang membiarkan anggota keluarganya
melakukan ma`siat. Bacalah Al Quran surat An Nuur: 30, 31
; Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda secara

53
ma`na: Tidaklah seorang laki-laki bersepian dengan seorang
wanita (yang bukan maHRomnya) kecuali setan yang menjadi
ketiganya “ (HR. At-Tirmidzi dalam al Fitan) . Para orang tua
mereka kenapa membiarkan anak-anak gadis mereka
berpacaran dan membiarkan anak mereka dalam
kemaksiatan. Dimana iman mereka tersebut? Allah telah
mengharamkan mereka masuk ke dalam surga-Nya. Bersabda
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam secara ma`na: ” Tiga
orang yang diharamkan Allah masuk surga: Pecandu Khamr,
anak yang durhaka, Dayyuts yaitu yang merestui perbuatan
nista pada anggota keluarganya (HR. Ahmad).
Sungguh orang yang menganut paham pacaran
sebenarnya adalah orang yang tidak bertanggung jawab,
pengecut dan kerdil. Tapi seorang mukmin adalah mereka
yang bertanggung jawab dan berbuat sebagai seorang laki-
laki (gentle man). Mereka segera menikahi gadis Muslimah
yang baik demi untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri
mereka karena Allah, bukannya seperti para pemuda
pengecut tadi yang ingin mempermainkan anak gadis orang
sehingga rusaklah masa depan gadis tersebut atau minimal ia
telah tersentuh dan terjamah. Inilah kenyataan yang
memprihatinkan (Qs. Al-Isroo: 32 ; Qs. An-Nuur: 32, 33).
10.Melihat dan mendengarkan nyanyian dan musik para
artis biduan-biduanita yang mendendangkan lirik atau
sya`ir yang umumnya berisi syahwat & cinta yang
rendah serta memuja para penyanyi “Barat”. Para
penggemar musik dan nyanyian banyak yang tidak tahu
bahwa Islam telah mengharamkan lagu - kecuali Nasyid yang
syar`i - dan mengharamkan nyanyian yang disertai alat-alat
musik , Apalagi yang menyanyikannya kaum hawa. Akan ada
bagi para biduan-nita tersebut perubahan wajah mereka
menjadi kera dan babi serta pembenaman mereka ke dalam
bumi akibat perbuatan mereka tersebut, sebagaimana telah
sah khabar dari Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bahwa
dia bersabda yang ma`nanya: “ Diakhir zaman akan terjadi
pembenaman bumi, hujan batu dan pengubahan rupa (wajah)

54
. Beliau ditanya: ” kapan itu terjadi wahai Rasulullah, beliau
bersabda. Apabila pemusik dan para penyanyi telah begitu
marak“ (HR. Ibnu Mjah dan Tabrani) .
Dalam hadis yang lain secara ma`na: “Sungguh akan
ada sebagian ummatku yang akan menghalalkan perzinahan,
sutra, khamar (minuman keras) dan musik. Sungguh akan
ada orang-orang yang akan mendatangi para pembesar.
Mereka datang kepada para pembesar itu sore hari dengan
membawa binatang ternak, Mereka didatangi oleh orang
miskin untuk suatu kebutuhan lantas mereka berkata: ”
kembalilah kepada kami besok!. kemudian Allah menurunkan
kepada mereka siksa pada malam hari, menghinakan para
pembesar itu dan mengubah wajah-wajah orang lain menjadi
kera dan babi hingga hari kiamat“. (HR Al-Bukhori). Ditempat
lain, mereka kebanyakan tidak mengerti lirik berbahasa
Inggris sehingga tidak memahami isi lirik-lirik lagu rock atau
lagu barat tersebut. Yang penting enak didengar dan “happy“.
Kalau mereka beriman & mengerti artinya maka tentu
mereka akan menjauhinya karena isinya 99% adalah
pemujaan kepada cinta yang kotor, keindahan Tubuh wanita,
pergaulan bebas, keni`matan seks dan permusuhan terhadap
Allah dan agama. Dan lagi-lagi ada gerakan destruktif ateis
yang bermain dibelakang layar untuk merusak akhlak kaum
Muslimin melalui Film, Musik & Fashion. (Qs. Luqman: 6 (tafsir
dari ayat “lahwal hadits menurut kebanyakan ahli tafsir salaf
adalah nyanyian) ; Qs. Asy-Syu`aroo: 221-224) .
11.Tuntutan kaum wanita Muslimah untuk bekerja diluar
rumah seperti kaum laki-laki (emansipasi wanita).
golongan mereka ini telah mengikuti hawa nafsu dan
terpengaruh dengan gerakan “feminisme” dari barat, salah
satu gerakan terselubung buatan zionis Israel untuk
menghancurkan akhlak kaum wanita dan membuat kerusakan
yang besar pada masyarakat Islam. yaitu:
a. Dengan bekerjanya dikantor-kantor maka kaum laki-laki
akan menjadi menganggur. Ini adalah fakta yang real.
Akibatnya hal ini akan menghancurkan banyak rumah

55
tangga, terhinanya kaum laki-laki dan turunnya
kehormatan mereka dimata istri dan anak serta orang lain
karena menganggur,
b. Terjadi kecemburuan dengan suami karena ada
persaingan antara kaum laki-laki dan perempuan dimana
gaji/jabatan istri kadang lebih besar atau sama dengan
suaminya. Ini akan memancing pertengkaran dan
keributan di antara mereka menyangkut persoalan harga
diri suami
c. banyak terjadinya kasus perselingkuhan dan pergaulan
bebas akibat campur baurnya kaum lelaki dan wanita
dalam satu ruangan (ikhtilat) kantor apalagi banyak wanita
yang tidak berjilbab dan berpakaian seksi yang memakai
minyak wangi mengundang nafsu birahi kaum pria untuk
menggoda mereka atau berbuat mesum,
d. Terjadi persaingan yang abnormal dan merusak antara
laki-laki dan perempuan dimana mereka –kaum
perempuan- ingin diakui kesamaan derajat mereka
disemua profesi. Sehingga pada akhirnya terjadi
kerusakan yang besar di dalam masyarakat. Mereka tidak
mau menikah, mereka menggeser pekerjaan-pekerjaan
yang dilakukan oleh laki-laki dan mereka tampil menjadi
presiden/mentri atau manager/direktur di perusahaan-
perusahaan. Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa
sallam: ”Tidak akan beruntung suatu kaum yang
menyerahkan urusan mereka kepada perempuan. ”
(Fathul Baari VIII/126).
Tempat mereka yang paling baik adalah
dirumah, sebagai ratu, mengelola rumah dan apa
yang ada di dalamnya dengan baik, membesarkan
dan merawat, mendidik anak-anak mereka dijalan
Allah. Adapun jika bekerja dengan profesi yang
sesuai dengan kewanitaan mereka seperti guru bagi
kaum wanita (tanpa bercampur dengan laki-laki)
atau dokter untuk kaum wanita, atau bidan atau
lainnya yang tidak bercampur dengan kaum lelaki

56
dan tidak mengorbankan pekerjaan rumah tangga
mereka yang utama maka tidak mengapa. Namun
yang paling baik adalah dirumah. Karena itu lebih
mulia dan lebih suci bagi mereka. Lihat Al Quran
surat Al-Ahzab: 59, 33; An-Nuur: 31.
12.Banyaknya kaum Muslimin laki-laki yang memotong
bersih jenggotnya dan membiarkan kumisnya tumbuh
panjang tidak terawat atau mencukur bersih janggut
dan kumisnya. Mereka ini menyerupai kaum Musyirikin
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam:
“Selisihilah orang-orang Musyirik, potonglah kumis dan
sempurnakan jenggot “(biarkanlah tumbuh lebat), (HR.
Bukhori, kitab Al-liBas). Al-`Allamah Ibnu Hazm mengatakan:
“Para ulama telah sepakat bahwa memotong kumis dan
membiarkan jenggot tumbuh adalah adalah fardu (wajib).
Banyak sekali kaum Muslimin yang membenci sunnah
ini bahkan menghinanya. Mereka merasa lebih nyaman dan
suka meniru kebudayaan barat dan gaya hidup mereka yang
di antaranya adalah mencukur jenggot dan kumis atau
membiarkan kumis dan memotong jenggot mereka. Dan
mereka menjadi malu, kurang percaya diri dan minder jika
tampil dengan jenggot mereka yang lebat dihadapan
manusia. Bahkan banyak perusahaan yang melarang
karyawannya untuk memelihara jenggot. Apalagi ABRI dan
Kepolisian yang mewajibkan mereka memotong jenggot. Ini
adalah musibah agama yang menimpa umat Islam. Ini adalah
perlawanan terhadap syari`at Allah.
Mereka yang melarang kaum Muslimin untuk
memelihara jenggot dan benci kepada sunnah tersebut bisa
menjadi kafir, jika mereka telah mengetahui dalil namun
masih mengingkarinya.
13.Banyaknya kaum laki-laki yang melakukan “isbal”
dalam memakai celana panjang (memanjangkan kain
atau celananya melebihi mata kaki mereka). Nabi
shallallahu `alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Setiap
bagian sarung (kain) yang berada di bawah mata kaki maka

57
nerakalah tempatnya” (HR. An-Nasa-i). Hal itu berlaku untuk
laki-laki yang melakukannya dengan disertai kesombongan
atau tidak. Namun kalau dia menyertakan kesombongan
padanya maka dosanya lebih berat lagi sebagaimana
sabdanya yang ma`nanya: ” Tiga orang yang tidak akan
diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat kelak, tidak
dipandang (dengan pandangan rahmat), tidak disucikan Dan
bagi mereka `azab yang pedih: Orang yang menjulurkan
sarungnya (kainnya hingga melebihi mata kaki)…. . ” (HR.
Muslim, syarah an-Nawawi). Adapun untuk wanita maka
sebaliknya harus isbal namun tidak sampai berlebihan
(sampai menyeret ke tanah).
14.Banyak kaum Muslimin laki-laki yang memakai cincin
emas, cincin besi dan pakaian sutera atau
menggunakan bejana (gelas atau piring) dari emas
atau perak untuk makan/minum mereka (laki-
laki/perempuan).
Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam:
”Sesungguhnya orang yang mengenakan sutera di dunia
hanyalah orang yang tidak memiliki bagian di akhirat kelak “
(HR. Al-Bukhori dan Muslim); “ Dihalalkan bagi ummatku yang
perempuan sutera dan emas dan diharamkan keduanya bagi
umatku yang laki-laki. ”(HR. Ahmad) ; “ Sesungguhnya orang
yang makan atau minum dari bejana emas dan perak adalah
orang yang menyalakan Neraka jahannam di dalam perutnya
“ (HR. Muslim) . Bersabda juga beliau shallallahu `alaihi wa
sallam: ”…(memakai cincin besi) adalah perbuatan buruk, ini
adalah perhiasan penduduk neraka. ”(HR. Ahmad dalam
Musnadnya). Adapun cincin perak diperbolehkan bagi laki-
laki.
15.Banyak rumah-rumah kaum Muslimin yang masih
dipenuhi pajangan gambar-gambar (lukisan) manusia
atau hewan atau patung-patung makhluk hidup atau
mereka memelihara anjing di dalam rumah mereka.
Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda yang artinya
adalah: ”Malaikat (rahmat) Tidak akan masuk ke dalam

58
rumah yang di dalamnya terdapat anjing atau gambar
(lukisan makhkuk hidup) “(HR. Bukhori & Muslim). Dalam
riwayat yang lain beliau bersabda secara ma`na: ”Janganlah
engkau tinggalkan patung kecuali engkau telah membuatnya
menjadi tidak berbentuk…” (HR. Muslim dalam Al-Jana-iz).
Beliau bersabda juga: ” Barang siapa memelihara anjing,
selain anjing penjaga tanaman, penjaga kambing, atau anjing
buruan, maka berkuranglah pahalanya setiap hari sebanyak 1
qiroth (seukuran gunung). “ (HR. Muslim) . Disini tidak ada
disebutkan anjing penjaga rumah. Sebaiknya untuk penjaga
rumah dipekerjakan satpam atau siskamling, Lebih
bermanfaat.
16.Berprofesi sebagai pelukis atau pembuat patung
makhluk hidup. Ini termasuk profesi yang dilarang
karena -tanpa disadari atau tidak- mereka telah
divonis Allah sebagai penanding ciptaan Allah. Maka
dosanya termasuk dosa yang sangat besar. Bersabda
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam secara ma`na: ”Orang
yang paling besar siksanya pada hari kiamat adalah para
pembuat gambar “ (pelukis makhluk bernyawa)(Muttafaq
`alaih). Allah berfirman dalam hadis Qudsi: ”Dan siapa yang
lebih sesat dari pada orang yang menciptakan makhluk
seperti makhluk ciptaanku “ (HR. Bukhoridalam At-Tauhid).
Maka kalau mau hendaklah mereka hanya melukis
pemandangan alam atau selain yang dilarang Allah saja
(rumah /mobil/pesawat dll) atau membuat patung tapi tidak
sempurna bentuknya (cacat).
17.Bermain Catur, dadu dan permainan yang serupa
dengan itu. Banyak ummat Islam yang tidak mengetahui
bahwa permainan dadu atau catur adalah haram hukumnya.
Apalagi jika disertai taruhan. Bersabda Rasulullah shallallahu
`alaihi wa sallam secara ma`na: ” Barang siapa bermain
dadu, maka ia seolah mencelupkan tangannya ke dalam
daging dan darah babi “ (HR. Muslim).
Catur disamakan dengan dadu. Madhorot/bahaya bagi
orang yang bermain catur atau dadu ini adalah sering lupa

59
dengan kewajiban shalat, sering lupa waktu sampai
bergadang tengah malam. Dan permainan ini banyak
diwarnai permusuhan dan judi. Bahkan banyak yang sampai
gila atau stress karena permainan ini. Maka tinggalkanlah
wahai insan.
18.Kebiasaan merokok yang dilakukan oleh kaum
Muslimin, remaja dan dewasanya. Apakah mereka tidak
mengerti bahayanya akibat merokok. Seluruh dokter yang
kafir ataupun beriman sepakat rokok adalah buruk/jahat buat
kesehatan, ada lebih dari 300 racun berbahaya di dalamnya.
Maka tidak usah pakai dalil agamapun maka orang yang
waras akalnya tidak akan berani membiarkan paru-paru dan
jantungnuya dirusak oleh rokok.
Mereka tidak akan membiarkan hidupnya yang begitu
berarti dihancurkan oleh rokok. Apalagi bagi para ulama yang
menjadi teladan dan panutan bagi masyarakat Islam. Apa
yang mubah buat orang awam akan menjadi sesuatu yang
makruh buat mereka. Dan apa yang makruh buat orang
awam maka akan menjadi haram buat mereka. Dan apa yang
haram buat orang yang awam maka akan menjadi lebih
haram lagi buat mereka. Karena apa. Karena ulama
/ajengan/kyai adalah panutan dan teladan bagi selain mereka.
Maka dosa yang dilakukan mereka tidak sama tingkatannya
dengan dosa yang dilakukan orang awam. Apalagi pemilik
perusahaan-perusahaan besar dari rokok tersebut adalah
orang-orang kafir dan musyirikin yang sebagian dari
keuntungannya adalah mereka dermakan untuk gereja-gereja
mereka dan juga untuk membiayai proyek kristenisasi dan
memerangi ummat Islam. Allah Ta`ala berfirman: ”Mereka
menanyakan kepadamu apa yang dihalalkan bagi mereka.
Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik” (Qs. Al-
maidah: 4). Demikian juga firman-Nya: ”…Menghalalkan bagi
mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk. ”(Qs. Al-A`rof: 157). Firman-Nya yang lain:
” Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan. ” (Qs. Al-Baqoroh: 195). Juga sabda Nabi

60
Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam: ”Tidak boleh
(menimbulkan) bahaya (bagi diri sendiri) dan juga tidak boleh
membahayakan (orang lain). ” (HR. Ibnu Majah kitab Al-
Ahkam). Dan Rokok lebih banyak bahayanya dari pada
manfaatnya (Sudah banyak penelitian tentang angka
kematian yang tinggi yang disebabkan oleh kebiasaan buruk
merokok. Maka kesimpulannya dia adalah haram, apalagi
sekarang telah diketahui bahwa sarjana peneliti barat
(belanda) menemukan dari penelitiannya bahwa filter yang
ada pada rokok mengandung unsur Haemoglobin hewan babi.
Ini berlaku pada semua filter yang beredar di seluruh dunia.
Setelah keterangan-keterangan ini disampaikan apakah
mereka tidak mau berhenti juga. Kalau begitu takutlah pada
firman Allah: ”Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah
membiarkannya sesat dengan ilmu-Nya. Dan Allah telah
mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup
atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu
memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat).
Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. ” (Qs. Al-
Jaatsiyah: 23).
19.Gaya hidup hedonisme (liar), permisivisme (serba
boleh dan bebas) sebagian pengusaha kaya, bintang
film, aktor dan artis, para selebriti dan foto model,
peragawan-wati yang ditiru oleh para pemuda, remaja
Islam. Mereka, sadar atau tidak, telah meracuni para remaja
dan pemudanya ke dalam gaya hidup mereka -yang pada
umumnya- serba boleh dan bebas. Sebagian dari mereka
tanpa sadar telah menjadi agen salibis zionis barat untuk
merusak akhlaq dan Aqidah generasi muda Islam. Bagaimana
seorang foto model dan artis film/sinetron dalam kehidupan
seharinya memilih gaya hidup mewah, pergaulan bebas,
gonta ganti pasangan dan berpakaian modis tapi
memperlihatkan lekuk tubuh dan seksi, mengundang birahi
para pemuda dan lelaki untuk berkhayal & berbuat mesum,
juga gaya rambut yang berganti-ganti model, Dan selebriti

61
yang lainnya memamerkan gaya hidup mewah, menikah
dengan biaya milyaran rupiah namun cinta mereka kemudian
redup dalam seumur jagung. Banyak terjadi kasus perceraian
dan selingkuh serta cinta lokasi yang diekspos di koran,
tabloid dan majalah. Sebagian kaum lainnya penuh dengan
pesta hampir setiap minggu atau harinya, sebagian mereka
terlibat cinta sejenis.
Dan yang lainnya terlibat perdagangan narkotik,
skandal penipuan & penggelapan uang, kekerasan dan jadi
istri simpanan atau pelacur kelas kakap. Dan sebagian
pengusaha kaya memilih kolektor barang antik yang aneh-
aneh dan sangat mahal seperti motor dan mobil yang mewah,
juga masuk menjadi anggota klub-klub mewah. Dan
kehidupan mereka ini diliput oleh Koran, tv, radio, tabloid dan
internet dengan luar biasa.
Mereka telah menanggung dosa besar karena sebab
perbuatan mereka tersebut terhadap rusaknya akhlak
masyarakat Islam terutama generasi mudanya. Mereka juga
tidak sadar bahwa mereka telah dibodohi oleh orang-orang
salibis zionis yang menggiring dan menggarap mereka jadi
umpan untuk menghancurkan generasi muda Islam. Allah
telah berfirman yang secara ma`na: ”Tidak akan rela kepada
engkau (Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam) orang-
orang Yahudi dan Nasrani sehingga engkau mengikuti agama
(aturan hidup) mereka. Katakanlah: ” Petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang sebenarnya) . Dan jika engkau mengikuti
keinginan mereka setelah `ilmu (kebenaran) sampai
kepadamu tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong
dari Allah. ” (Al-Baqoroh: 120); Dalam ayat yang lain: “Dan
bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang-orang yang
menyeruTuhannya pada pagi dan senja hari dengan
mengharap keridoan-Nya. Dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan
kehidupan dunia dan janganlah engkau mengikuti orang yang
hatinya telah lalai dari mengingat kami serta menuruti hawa

62
nafsunya (keinginannya) dan keadaannya sudah melampaui
batas “. (Qs. Al-Kahf: 28) .
20.Para wartawan, penulis buku/puisi/lirik lagu, pemikir,
filosof, penerbit, percetakan dan pekerja media cetak
dan elektronik yang ikut menyetujui atau mendukung
atau menyebarkan atau berperan utama sebagai agen
propaganda ideologi sekularisme, demokrasi,
liberalisme, komunisme, sosialisme, nasionalisme,
pancasilaisme, humanisme, permisivisme (paham
hidup serba boleh), kemusyirikan dan paham-paham
lainnya yang melawan atau bertentangan dengan
syari`at Islam apalagi berusaha melemahkan,
membengkokkan atau membenci atau
mendiskreditkan/menghina sebagian atau seluruh
ajaran Islam yang hanif atau menghina, melecehkan
/mengejek para da`i dan mujahidin yang
menda`wahkan tauhid dan penegakan syari`ah di
negeri ini sebagai teroris, kaum radikalis
/fundamentalis/khawarij/takfiri/ahlubid`ah dan lain-
lain. Dosa mereka sangat besar dengan menyebarkan
tulisan-tulisan /ucapan-ucapan mereka melalui Koran,
majalah, Tabloid, TV, Radio, internet dan lain-lain. Status
hukum mereka bisa menjadi Musyirikin atau kafir atau
berdosa besar jika ikut menyebarkan paham-paham tersebut
sehingga menguntungkan taghut dan gerakan salibis zionis
internasional/nasional melalui tulisan/ucapan mereka untuk
menentang syari`at Islam atau melawan Mujahidin dan da`i-
da`i tauhid. Allah berfirman: ”Dan tolong menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan jangan tolong menolong
dalam perbuatan dosa dan permusuhan. ” (Qs. Al-Maidah: 2).
Acara-acara atau berita atau tulisan-tulisan mereka
banyak berisi ajakan untuk mengikuti paham-paham di atas
tersebut sehingga ummat pada akhirnya berpaling dari
agama mereka walaupun masih mengaku dan ber KTP
sebagai Muslim, namun fikiran, hati dan ucapannya sudah
bukan mencerminkan seorang Muslim sejati lagi. Dan

63
ternyata tidak sedikit orang-orang yang berada di balik
pemilik saham media –media cetak/elektronik tersebut adalah
agen propaganda salibis zionis Nasional/internasional.
Waspadalah wahai Ummat, bersikap kritislah, berhati-hatilah
dengan mereka, Aqidah kalian akan tergilas, sadar atau tidak.
Waspada…. waspadalah!!!
21.Para pemimpin yang tidak amanah dalam mengurusi
rakyat, menipu mereka dan menzalimi mereka.
Sudah diketahui oleh rakyat bahwa banyak para
pemimpin yang tidak amanah dalam memegang jabatan
mereka. Mereka bukannya mengurusi rakyatnya, malah sibuk
dengan urusan mereka, keluarga mereka dan kroni-kroni
mereka sendiri. Mereka telah memperkaya diri dan keluarga
mereka, juga kroni-kroni mereka sejak berdirinya republik ini.
Sangat sedikit sekali yang selamat dari terkaman godaan
Kekuasaan ini. Bersabda beliau shalallahu `alaihi wa sallam:
“Tunaikanlah amanat orang yang memberimu amanat dan
janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu. ”(HR.
Abu Dawud, At-Tirmidzi). Maka yang tertinggal dari kekayaan
alam Indonesia tinggallah sangat sedikit sekali, namun rakyat
Muslim kebanyakan tetap dalam kemiskinan dan penderitaan
mereka. (Qs. Asy-Syuroo: 42) . Bersabda Rasulullah
Shallallahu `alaihi wa sallam: “ Kezaliman adalah kegelapan-
kegelapan di hari kiamat “ (HR. Al Bukhori & Muslim, Fathul
baari V / 100) Beliau juga bersabda: “ Pemimpin mana saja
yang berbuat curang terhadap rakyatnya maka ia kelak
berada di neraka “ (HR. Ibnu Asakir, Sahih Al-Jami`u
ashshaghir no. 2713) . Maka takutlah kalian wahai para
pemimpin dan pengurus ummat ini kepada Allah dengan
ancaman siksa-Nya yang pedih.
22.Mempermainkan hukum oleh para penguasa atau
pejabat.
Banyak sekali di Indonesia, kasus pejabat yang anak-
anak atau keluarga mereka terlibat suatu kejahatan namun
setelah sampai di pengadilan maka anggota keluarga mereka
yang bersalah tidak bisa dihukum atau dibebaskan. Mereka

64
menanggung paling sedikit dua kesalahan: Kesalahan
berhukum dengan selain hukum Allah dan kesalahan
mempermainkan hukum. Dan bertambah jika ada kasus
suapatau mafia hukum di dalamnya. Bersabda Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam secara ma`na: ” Wahai manusia
sekalian sesungguhnya yang membinasakan kaum sebelum
kalian adalah dikarenakan jika yang mencuri orang
terhormat, mereka membiarkannya, Akan tetapi apabila yang
mencuri orang rendahan, mereka menerapkan hukum
padanya. Demi Allah seandainya Fatimah binti Muhammad
mencuri niscaya aku sendiri yang akan memotong tangannya.
” (HR. Muslim).
23.Pembunuhan Mujahidin yang dilakukan rezim Munafiq
Taghut saat menangkap mereka atau saat
mengeksekusi mati mereka. Juga menyiksa mereka
saat di penjara/interogasi. Perbuatan mereka ini hanya
mengikuti peraturan/undang-undang hukum berhala
pancasila dan undang-undang turunannya, bukan atas
dasar hukum dan syari`at Allah.
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda
secara ma`na: “Orang yang paling dibenci Allah ada tiga:
Orang yang melanggar agama ditanah Haram, orang yang
ingin menerapkan tradisi jahiliyyah di dalam Islam dan orang
yang membunuh orang lain tanpa alasan yang benar hanya
untuk menumpahkan darah (nyawa)nya. “ (Fathul Baari
XII/210). Berarti para taghut yang memerintahkan eksekutor
untuk menembak mati para mujahidin atau da`i yang
memperjuangkan tegaknya syari`ah dan Tauhid di bumi Allah
ini telah melanggar hukum Allah dan mengikuti hukum
jahiliyyah buatan berhala pancasila. Perbuatan ini ini tidak
akan dilakukan kecuali oleh orang-orang murtad, kafir dan
musyirik.
Walaupun mereka itu shalat, puasa, haji dan mengaku
Muslim, tapi dikarenakan mereka memerangi dan membunuh
para ulama, da`i dan mujahidin yang hanya ingin
menegakkan syari`at Allah di bumi ini dan ingin Negara dan

65
Muslimin Indonesia mempraktekkan semua hukum Allah dari
yang besar sampai yang terkecil dan itu memang
diperintahkan Allah, maka amalan mereka sia-sia dan pahala
mereka terhapus. Dan perbuatan mereka ini juga
menunjukkan bahwa mereka sebenarnya –sadar/tanpa sadar-
telah membenci syari`at Allah. Kalau mereka mencintai
Syariat Allah tentu tidak akan memerangi para da`i dan
mujahidin tersebut. Maka dengan kebencian itulah maka
mereka memerangi Islam dan pembelanya. Dengan demikian
status hukum mereka adalah menjadi murtad dari Islam,
hapus `amal-amal mereka. Dalil kemurtadan mereka adalah
pada surat Muhammad ayat 25-28 yang ma`nanya:
“Sesungguhnya orang-orang yang berbalik (kepada
kekafiran/murtad) setelah petunjuk (keterangan Al-Qur`an)
jelas bagi mereka, setanlah yang merayu mereka dan
memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu,
karena sesungguhnya mereka telah mengatakan kepada
orang-orang (Yahudi) yang tidak senang kepada apa yang
diturunkan Allah” Kami akan mematuhi kamu dalam
beberapa urusan” Tetapi Allah mengetahui rahasia mereka.
Maka bagaimana (nasib) mereka apabila malaikat (maut)
mencabut nyawa mereka, memukul wajah dan punggung
mereka?Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka
mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan
membenci (apa yang menimbulkan) keridoan-Nya, Sebab itu
Allah menghapus segala `amal mereka. ” Mengapa aparat
kepolisian /densus 88 antiteror dan ABRI yang mayoritas
mengaku Muslim itu memusuhi mereka dan mencap mereka
sebagai teroris. Kenapa mereka membunuh orang-orang
Islam yang hanya mengatakan Robb kami adalah Allah, dan
hanya mau patuh serta tunduk kepada hukum dan syariat
Allah saja, tidak mau tunduk kepada syariat Jahiliyyah (hukum
kafir-musyirik) buatan manusia. Allah berfirman: ”Dan mereka
menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena (orang-orang
mukmin itu) beriman kepada Allah yang perkasa, maha
terpuji. “(Qs. Al-Buruuj: 8); “Sungguh orang-orang yang

66
mendatangkan cobaan (bencana, membunuh, menyiksa)
kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan lalu
mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat `azab
jahannam dan mereka akan mendapat `azab (neraka) yang
membakar. “ (Qs. Al-buruuj: 10).
Para mujahidin dan da`i-da`i Tauhid sangat meyakini
firman Allah: “Barang siapa tidak memutuskan dengan apa
yang tidak diturunkan Allah maka mereka itulah orang-orang
kafir “ (Qs. Al-Maaidah: 44), Dan mereka beriman kepada
ayat: “ Apakah hukum Jahiliyyah yang mereka kehendaki,
(hukum) siapakah yang lebih baik dari pada hukum Allah bagi
orang-orang yang meyakini (agamanya)? (Qs. Al-Maidah: 50),
Dan mereka menjauhi ciri kemunafikan: “Dan apabila
dikatakan kepada mereka (munafikin):” Marilah patuh kepada
apa yang diturunkan Allah dan patuh kepada Rasul (niscaya)
engkau (Muhammad) melihat orang munafik menghalangi
keras darimu. ” (Qs. An-Nisa`: 61), Dan mereka percaya
kepada ayat: “Maka demi Robb-mu Mereka tidak dianggap
beriman sedikitpun sebelum mereka menjadikan engkau
(Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan
dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya” (Qs. An-Nisa`:
65). [Ayat ini menunjukkan dengan tegas bahwa iman
seorang hamba tidak berarti apa-apa dihadapan Allah
sebelum ia 1) tunduk kepada syari`at dan hukum Allah
seluruhnya dan 2) tidak ada rasa keberatan di dalam
hatinya kepada semua hukum Allah & Rasul-Nya
tersebut dan 3) mereka juga harus menerima dengan
sepenuh hati kepada keputusan hukum yang berasal
dari Allah dan Rasul-Nya] ; Dan mereka beriman kepada
ayat: ”Dan hendaklah engkau (Muhammad) memutuskan
perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah,
dan Janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dan
waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka
memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah

67
diturunkan Allah kepadamu. jika mereka berpaling (dari
hukum yang telah diturunkan Allah) maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah
kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan
sungguh kebanyakan manusia adalah orang-orang fasiq
(pendurhaka)” (Qs. Al_maidah: 49).
[Ayat ini memberi pelajaran kepada semua penguasa
Islam agar memerintah dan menghukum manusia harus
dengan hukum Allah, tidak boleh dan terlarang menggunakan
hukum-hukum jahiliyyah/hukum buatan manusia. Jika mereka
berpaling dari hukum Allah tersebut maka Dia akan
menurunkan musibah dan bencana/ azab kepada mereka.
Dan inilah yang terjadi kepada bangsa ini selama hampir
setengah abad lebih -negeri Indonesia- selalu digoncang
dengan bala`bencana dan musibah serta azab.
Salah satu Penyebabnya adalah karena penguasanya
dan mayoritas rakyatnya yang tidak mau menggunakan
syari`at Islam untuk mengatur hidup mereka. Mereka lebih
senang diperintah dan diatur oleh hukum jahiliyyah yang
kafir, fasik dan zalim, yang tidak dapat dan mampu
memberikan keadilan dan kebaikan kepada mereka. Maka
bertaubatlah kalian wahai para penguasa dan rakyatnya
sebelum siksa yang lebih dahsyat lagi menimpa kalian.
Perhatikan dan renungkanlah ayat ini, semoga kalian sadar
dan mau tunduk kepada hukum Allah dan Rasul-Nya]. Dengan
demikian status pancasila beserta UUD `45, GBHN dan TAP-
TAP MPR, dan semua undang-undang yang dibuat dan
ditetapkan mereka adalah undang-undang Jahiliyyah yang
kafir, Musyirik dan zalim karena mereka meninggalkan Al-
Qur`an dan As-Sunnah An-Nabawiyah yang suci dan tidak
menjadikan ke duanya sebagai dasar Negara dan syari`at
yang berlaku di Indonesia. Menurut ayat-ayat tadi maka
siapapun yang telah mengaku sebagai Muslim maka mereka
akan terikat dengan keIslaman dan keimanan mereka kepada
hukum dan Syari`at Allah, maka konsekwensi iman mereka
adalah mereka harus tunduk dengan sepenuhnya serta rela

68
dengan berhukum dengan syari`at Allah. Namun jika mereka
membenci dan tidak mau menjadikannya sebagai dasar
hukum bernegara, berbangsa dan bermasyarakat
(bermu`amalah) dan hukum bagi perkara pribadi dan
keluarga mereka maka mereka menjadi murtad dan munafik,
mereka menjadi musyirikin seperti yang diisyaratkan dalam
surat At-Taubah: 31 (bacalah arti dari ayat tersebut), maka
semakin jelaslah status hukum para taghut pembuat undang-
undang, pemerintahnya, pengadilannya, advokasinya,
jaksanya, aparat kepolisian, lebih khusus densus 88 anti teror
dan ABRI yang menjaga dan mengamankan berhala pancasila
dan segala undang-undang dan syariat jahiliyyah kafir dan
musyirik di bawahnya, maka mereka semua sama, dihukumi
sebagai kaum munafikin besar (kafir), musyirikin dan kafirin,
hapus segala `amal mereka dan mereka terancam dengan
neraka jahannam dan disiksa malaikat pada saat sakaratul
maut mereka tiba.
Karena apa? Karena mereka ragu kepada Allah dan
Rasul-Nya, kepada syari`atnya, Mereka membencinya dan
meninggalkannya. Bukti yang tegas bahwa mereka adalah
para munafik yang murtad adalah Firman Allah dalam surat
An-Nisa: 60, 61:”Tidakkah engkau (Muhammad)
memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka
telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan
kepada apa yang diturunkan sebelummu? Tetapi mereka
masih menginginkan ketetapan hukum kepada taghut,
padahal mereka telah diperintahkan untuk kafir/mengingkari
taghut itu, Dan setan bermaksud menyesatkan mereka
(dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya, ” Dan apabila
dikatakan kepada mereka: “marilah patuh kepada apa yang
diturunkan kepada mereka dan (patuh) kepada Rasul
(niscaya), maka engkau (Muhammad) melihat orang munafik
menghalangi dengan keras darimu. ”Jadi Mereka (kaum
munafikin) hanya beriman kepada sebagian isi Al-Qur`an ,
namun kafir kepada sebagian isinya yang lain. Sia-sia segala
`amal `ibadah mereka. Siapa saja dari orang-orang yang

69
mengaku Islam dan mukmin namun telah menyatakan
sumpah setianya kepada Pancasila dan UUD `45, dan mereka
ridho hidup di bawah Pancasila dan UUD taghut itu maka
mereka telah menjadi musyirikin, menjadi penyembah
berhala Pancasila, murtad dan juga menjadi munafik besar
alias kafir. Bertaubatlah wahai para hamba Allah,
tinggalkanlah penyembahan kalian kepadanya, Janganlah
tertipu dengan sebagian undang-undang Islam yang ada
dalam sebagian kecil undang-undang RI atau di GBHN
walaupun dalam sebagian undang-undang tersebut memuat
hukum Islam seperti nikah, talaq dan rujuk, wakaf dan waris,
namun itu tiada artinya jika masih di bawah undang-undang
berhala pancasila dan UUD 45`.
Bagaimana mungkin hukum Allah yang tertinggi masih
bisa berada di bawah hukum pancasila. Ini adalah pelecehan
kepada Allah dan Syari`at-Nya. Al-Imam Ibnu katsir
mengatakan dalam kitabnya “Al-Bidayah wan-Nihayah:
13/119 yang artinya: ” Barang siapa yang meninggalkan
hukum yang muhkam (baku) yang diturunkan kepada
Muhammad Ibnu `Abdillah penutup para Nabi, dan dia
malah merujuk hukum kepada hukum-hukum (Allah)
yang sudah dihapus (Taurat/injil), maka dia kafir. Maka
apa gerangan dengan orang yang mengacu kepada
(hukum) Ilyasa/yasiq dan dia mendahulukannya dari
pada ajaran Allah maka dia kafir dengan ijma` kaum
Muslimin. ”Ilyasa adalah kitab hukum yang dibikin oleh
jengis khan, raja tartar. Kitab undang-undang ini merupakan
kumpulan hukum yang disadur dari berbagai kitab suci dan
buah fikiran dia sendiri.
Maka dalam kitab hukum dia terdapat hukum-hukum
dari syariat yahudi bercampur dengan nasrani dan Islam, Juga
hukum buatan jengis khan sendiri. Dan penguasa Muslimin di
negeri Syam pada waktu adalah bangsa tartar yang telah
memeluk Islam. Namun mereka ini dikafirkan para ulama
syam lantaran membuat hukum yang bukan dari hukum Allah
(ilyasa). Kondisi hukum di negara mereka-pada masa lalu-

70
sama dengan yang terjadi di negeri-negeri Muslim saat ini,
teristimewa di Indonesia dimana penguasa taghut yang
munafik di negeri ini membuat KUHP yang diambil dari hukum
belanda, perancis, eropa, amerika, hukum adat dan sebagian
dari Islam (wakaf, waris, nikah, talaq, rujuk).
Jadilah hukum gado-gado yang harus ditaati oleh
semua pemeluk agama yang tinggal di bumi Indonesia ini.
Maka tidak syak lagi para pembuat hukum ini (hukum positif
nasional ini) adalah kafir dan murtad. Allah berfirman: ”
Barang siapa yang tidak memutuskan hukum dengan apa
yang diturunkan Allah maka mereka itulah orang-orang kafir.
” (Qs. Al-Maidah: 44). Kalau mereka menyatakan bahwa
pancasila adalah buatan negarawan Muslim maka dijawab,
bahwa ia hanyalah buatan manusia belaka (buatan Ir.
Soekano, Mr. Muhammad Yamin dan lain-lainnya) yang
mengalami keterbatasan pada kekuatan akal dan intelegensia
mereka, Walaupun pancasila dibuat oleh negarawan Muslim
namun pada kenyataannya isi dan turunannya (UUD `45,
GBHN, TAP MPR/DPR dan sebagian besar undang-undang di
bawahnya tidak berdasarkan hukum Islam). Jadi ia bukan
datang dari Allah Rabbul `alamin, Dzat yang maha `Alim,
Mengetahui, Maha Sempurna `Ilmu-Nya, Maha Sempurna
Hidup, Kekuatan dan Kekuasaan-Nya. Siapa saja yang
membenci dan menentang hukum Allah dan Syariat-
Nya maka mereka akan dihinakan didunia apalagi di
akhirat.
Yang harus diketahui adalah bahwa hukum dan UU
tertinggi adalah syari`at Allah. Tidak ada yang lebih tinggi
darinya. Maka dengan demikian Pancasila adalah berhala
karena merupakan tandingan Allah dalam Syari`at dan
hukum-Nya. Padahal Allah berfirman yang ma`nanya:
“Apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu selain
Allah yang mensyariatkan untuk mereka dalam dien
(ajaran/hukum) ini apa yang tidak diizinkan Allah “ (Qs.
Asy-Syuuro: 21), “… Dan apa yang kalian perselisihkan di
dalamnya tentang sesuatu maka hukumnya (diserahkan)

71
kepada Allah (Qs. Asy-Syuro: 10), ” …Kemudian bila kalian
berselisih tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada
Allah dan Rasul bila kalian memang beriman kepada
Allah dan hari akhir” (Qs. An-Nisa: 59), “…Dan Dia tidak
menyertakan seorangpun dalam hukum-Nya” (Qs. Al-Kahfi:
26), ”Keputusan hukum hanyalah milik Allah saja, Dia telah
memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia,
Itulah agama yang lurus, namun kebanyakan manusia tidak
mengetahui “ (Qs. Yusuf: 40). Lihatlah dalam ayat yang tegas
ini (Qs. Yusuf: 40) Allah menyandarkan kalimat
“penyembahan” dengan ma`na ketaatan kepada hukum
Allah. Jadi Ma`na penyembahan tidak selalu diartikan ibadah
ritual, namun saat hamba berhukum dengan hukum Allah
-bukan berhukum dengan hukum Jahiliyyah (selain hukum
Allah/hukum buatan manusia)- maka hamba tersebut
dikatakan bahwa ia sedang menyembah Allah juga.
Sebaliknya ketika seorang hamba berhukum dengan hukum
jahiliah maka hamba tadi dikatakan sebagai menyembah
kepada selain-Nya (baca kembali surat An-Nisa`: 60) maka
akan semakin jelas ma`na ibadah.
Nah ibadah dengan ma`na taat untuk berhukum
dengan hukum Allah inilah yang tidak banyak diketahui oleh
manusia. Hanya sedikit saja yang tahu. Itulah yang dikatakan
Allah pada ayat ke 40, surat Yusuf: …Akan tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui. ” Maka kalian akan mengetahui
kenapa Nabi Yusuf dilarang Allah untuk menghukumi
saudaranya dengan undang-undang raja mesir saat itu
(undang-undang jahiliyyah mesir), Allah berfirman:” …Dia
(Yusuf) tidak dapat menghukum saudaranya menurut
undang-undang raja (dinul malik) kecuali Allah
menghendakinya…”. Karena itu adalah kesyirikan besar,
bukan ibadah kepada Allah di dalam hukum-Nya. Sekali lagi,
maka pancasila dan undang-undang turunannya pada
hakikatnya adalah berhala. Itu adalah berhala ciptaan
Taghut negeri ini untuk mengikat dan memaksa manusia,
menjadikan mereka harus taat kepada berhala tersebut, baik

72
mereka adalah Muslim, Kristen, hindu, budha, ateis,
konghuchu, sinto, penganut kepercayaan, liberalis dan lain-
lain harus menyatakan kesetiaannya kepada berhala
tersebut. Jika mereka telah setia kepadanya maka mereka
boleh hidup di Indonesia dan menikmati segala fasilitasnya.
Kalau mereka melanggar hukumnya maka mereka
akan dipenjara; bisa dihukum mati Namun jika mereka
bertaubat kepada hukum jahiliyyah pancasila maka mereka
akan mendapat remisi atau abolusi atau rehabilitasi. Jadi
tuhan mereka yang batil itu punya hak untuk mematikan atau
menghidupkan seseorang dengan undang-undangnya. Berarti
semua hukumnya adalah agama (dien). Maka menurut ayat
76 surat Yusuf maka kita dilarang mengikuti agama raja
atau undang-undang raja (dinul malik), kecuali agama
penguasa (undang-undang yang berlaku di Negara tersebut)
adalah Syari`at Allah. Begitulah Nabi kita shallallahu `alaihi
wa sallam diperintahkan berhukum dengan hukum Allah dan
menjauhi hukum jahiliyyah (baca kembali surat Al-Maidah
ayat 49 agar lebih paham). Di negeri ini agama raja ialah
Agama/dien pancasila dan UUD 45 dan segala aturan di
bawahnya harus mengikat para warga negaranya. Maka
janganlah kalian taat kepadanya karena kalian akan
menjadi musyirikin, jika demikian. Dengan demikian ummat
Islam yang setia kepadanya maka mereka divonis sebagai
Musyirikin karena punya sekutu disamping Allah dalam
hukum yaitu berhala pancasila (mereka taat kepada sebagian
hukum Allah, Namun taat pula kepada hukum Pancasila dan
UUD 45 yang melawan hukum Allah. Allah memperingatkan
Muslimin jangan meniru kaum Yahudi dizaman lampau yang
berbuat seperti itu. Berfirman Allah Ta`ala: ” Dan ingatlah
ketika kami mengambil janji darimu dan kami angkat gunung
Sinai di atasmu seraya berfirman: ” Pegang teguhlah apa
yang kami berikan kepadamu dan dengarkanlah! Mereka
menjawab: ” Kami mendengarkan tapi kami tidak mentaati”
Dan diresapkan kepada hati mereka itu (kecintaan
menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka.

73
Katakanlah:” Sangat buruk apa yang
diperintahkan oeh imanmu (kepercayaan) kepadamu jika
kamu orang yang beriman. ”(Qs. Al-Baqoroh: 93). Perhatikan
dan renungilah ayat yang mulia ini, Pada zaman lampau kaum
Yahudi telah menyembah -disamping Allah- berhala patung
anak sapi dari emas. Maksudnya disamping mereka
menyembah Allah, merekapun menyembah patung sapi. Pada
zaman kini sebagian ummat Islam pun mengikuti jejak
mereka dengan menyembah disamping Allah patung
berhala burung garuda pancasila. Burung yang di sucikan
oleh penyembahnya, diyakini mempunyai tuah dan keramat
bagi para penyembahnya Persis seperti kisah dizaman
lampau. “Diresapkan kecintaan ke dalam hati mereka
(kecintaan menyembah patung) burung garuda karena
kekafiran mereka. Mereka tidak sadar telah menyekutukan
Allah dengan berhala burung garuda pancasila. Begitulah
kenyatannya. Mereka begitu mencintainya, rela berkorban
untuknya, bekerja dan mengabdi untuknya. Jiwa raga mereka
dipersembahkan untuknya. Lihatlah lagu ritual mereka:
”Garuda Pancasila akulah pendukungmu, Patriot proklamasi,
sedia berkorban untukmu…! Perhatikan firman Allah: ”
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan
selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat
besar cintanya kepada Allah” (Qs. Al-Baqoroh: 165). Dengan
demikian orang-orang yang mengabdi kepada undang-undang
turunan dari pancasila ini, mereka sebenarnya adalah telah
menjadikannya sebagai tandingan Allah dalam kecintaan,
ketaatan dan pengorbanan. Berarti tidak ragu lagi mereka
telah menjadikan berhala burung garuda pancasila itu
sebagai sekutu/tandingan Allah, mau tidak mau, suka atau
tidak suka, sadar atau tidak sadar mereka (ummat Islam yang
taat dan setia padanya) adalah menjadi Musyirikin.
Camkan ini wahai manusia yang punya aqal. Gunakan
akal kalian, gunakan pendengaran kalian, gunakan hati
kalian. Bukankah para penduduk neraka terlempar kesana

74
karena mereka tidak menggunakan akalnya, pendengarannya
dan hatinya (Qs. Al-A`rof: 179; Qs. Al-Mulk: 10, 11). Maka
kalian melihat di negeri berhala pancasila ini: Orang-orang
Islam yang melakukan kemurtadan tidak dihukum oleh aturan
berhala pancasila; orang yang tidak shalat 5 waktu tidak
dihukum oleh mereka; Orang yang membunuh tidak dihukum
Qisos; Orang yang melakukan syirik akbar dengan
menyembah nyai roro kidul atau dewi sri tidak dihukum
bunuh oleh mereka ; orang yang berzina tidak dihukum
rajam/cambuk ; orang yang mendirikan bank riba tidak
dihukum. Karena apa? Karena menurut undang-undang
berhala tersebut, hukuman tersebut tidak diatur berhala
mereka, maka tidak ada masalah. Namun bagi aturan
hukum berhala mereka, yang harus dihukum adalah orang
yang melanggar undang-undang mereka; Maka orang yang
tidak bayar pajak pasti dihukum, orang yang tidak bayar
bunga bank juga dihukum.
Tapi yang paling besar dan paling berat hukumannya
adalah orang yang berusaha menegakkan Tauhid dan syariat
Islam, Itulah orang-orang paling berat dihukum, dan paling
besar permusuhan para taghut dan para pembelanya (ABRI,
Polisi, Densus anti Mujahidin) terhadap Da`i-da`i Tauhid.
Kenapa mereka sangat keras memusuhi dan memerangi para
du`at Tauhid padahal mereka itu (taghut dan aparat-
aparatnya) adalah orang-orang yang mengaku Islam (mereka
shalat, puasa, dan berhaji ke tanah suci Mekah). Kenapa
begitu besar permusuhan mereka terhadap saudara mereka
yang hanya mengucapkan Robb kami adalah Allah, “Kami
ingin Tauhid dan hukum Allah tegak di bumi ini! kenapa
mereka-yang mengaku Muslim ini- juga memusuhi orang-
orang yang berjihad/ memerangi kafir amerika dan salibis
zionis yang jelas-jelas memerangi kaum Muslimin di seluruh
dunia dan merampok kekayaan mereka? Kenapa mereka
membela berhala pancasila dan membunuh saudara mereka
yang mu`min; Kenapa mereka fanatik sekali kepada

75
berhala tersebut, Maka kita akan bertanya sedikit saja yang
mereka pasti tidak mampu menjawabnya;
Sampai sekarang mana hasil dari pengamalan agama
berhala pancasila buatan manusia ini?, adakah kemakmuran
dan kesejahteraan, keamanan lahir dan batin yang dirasakan
mayoritas manusia di negeri ini?. Jawabannya sudah sama-
sama kita ketahui. Nol Besar, kecuali segelintir saja yang
meni`matinya dari para taghut dan kroni-kroninya. Apakah
sejak merdeka keadaan bangsa ini –dari segi kesejahteraan
dan keamanan- semakin kesini semakin baik? Jawabannya
adalah nol besar kecuali segelintir saja yang meni`matinya.
Apakah semakin kesini semakin banyak orang-orang saleh
atau sebaliknya. Jawabannya adalah semakin banyak para
penjahat dan pendosa ulung. Lalu kalau agama berhala ini
tidak bisa membuktikan kehebatan dan tuahnya maka kenapa
mereka harus membelanya mati-matian. Ini tidak lain karena
mereka sudah membuang aqal, pendengaran dan hati
mereka dan tidak mau menggunakannya untuk berfikir dan
merenungi kebenaran yang datang kepada mereka. Dan
mereka telah menyembah taghut besar amerika dan salibis
zionis demi untuk mendapatkan pujian mereka karena
berhasil membunuh dan menghancurkan mujahidin. Apakah
agama/dien pancasila mempunyai ritual-ritual juga? Ya
Agama berhala ini juga mempunyai ritual-ritual dan hari raya
mereka seperti upacara bendera 17 agustusan, upacara
memperingati hari-hari besar mereka, Disana ada ritual
mengheningkan cipta, menyanyikan lagu padamu negeri dan
garuda pancasila yang menjadi ucapan kesetiaan dan
pengorbanan mereka. Mereka bisa menjadi Syirik dan murtad
jika menyanyikan lagu tersebut, Kemudian pengucapan ritual
sumpah jabatan ketika diangkat sebagai pejabat / pegawai
negeri dimana mereka harus taat dan setia kepada pancasila,
UUD 45 dan segala peraturan yang berlaku di Indonesia. Juga
ada penghargaan bintang jasa dan pemberian materi lainnya
bagi para pengabdi yang berjasa kepada pancasila, ketika

76
mereka hidup atau sesudah mereka mati (dikubur di taman
makam pahlawan dan lain-lain).
Rupanya mereka punya surga dan neraka juga. Surga
dunia mereka adalah balasan-balasan dunia bagi pengabdi
yang baik dan neraka dunia mereka adalah siksaan penjara
dan pengucilan mereka. Kemudian ada juga sumpah pemuda,
penghormatan bendera dengan sikap pengagungan, dan
menyanyikan lagu “padamu negeri”… Padamu negeri kami
kami berjanji, padamu negri kami berbakti, padamu negri
kami mengabdi. Bagimu negri Jiwa raga kami. Jelas-jelas
bait terakhir lagu ini menjadikan penyanyinya menjadi
musyirikin dan murtad karena melawan tauhid yang ada di Al-
Qur`an …” Katakanlah (Muhammad), ” Sesungguhnya
Tuhanku telah memberiku petunjuk ke jalan yang
lurus, agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus.
Dia (Ibrahim) tidak termasuk orang-orang Musyirik. ”
Katakanlah (Muhammad), ”Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, Dan
demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang yang pertama-tama Muslim (berserah
diri). ” (Qs. Al-An`am: 161-163). diwajibkan pula bagi mereka
ketika mereka sekolah belajar PPKN sebagai penjabaran
syari`at agama berhala mereka. Ini adalah dalil/bukti yang
tegas bahwa pancasila adalah berhala taghut, merupakan
buah nasionalisme sekuler. Dan dia adalah agama dimana
semua manusia harus menyembah (dengan pengertian taat
dan patuh kepada aturan/UUD/undang-undang yang dibuat
oleh lembaga MPR dan DPR). Mereka semua ini adalah kaum
Musyirikin karena telah membuat tuhan disamping Allah,
membuat hukum yang tidak Allah izinkan, mencampakkan,
menghinakan hukum-hukum Allah. Mereka bersama kaum
Musyirikin dari agama-agama paganis lainnya merancang dan
membuat hukum di MPR dan DPR. Bayangkan, betapa
Musyiriknya mereka itu. Allahulmusta`an. Bukankah Allah
Ta`ala telah berfirman: ” Tidakkah engkau Muhammad

77
memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka
telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Al-
Qur`an) dan kepada apa yang diturunkan sebelummu
(Taurat)? Tetapi mereka masih menginginkan ketetapan
hukum kepada Taghut. Padahal mereka telah diperintahkan
untuk mengingkari taghut itu. Dan setan bermaksud
menyesatkan mereka dengan kesesatan yang sejauh-
jauhnya. ”(Qs. An-Nisa: 60). Taghut adalah Segala sesuatu
yang disembah, ditaati dan diikuti selain Allah. Maka dia
menjadi sekutu atau lawan atau tandingan bagi Allah dalam
kekhususan-Nya (di antara kekhususan-Nya yang tidak boleh
disamai adalah dalam penetapan/pembuatan hukum ; dalam
tujuan peribadatan ; dalam ilmu gaib) . Maka yang termasuk
gembong taghut adalah 1) Syaithon, 2)Penguasa yang
merubah-rubah hukum Allah, 3)Hakim yang memutuskan
hukum bukan dengan hukum Allah, 4) Dukun, 5) Orang yang
rela diibadahi manusia seperti fir`aun, kaisar Hirohito, sai
baba di India dan lain-lain. Ada juga taghut ” mati” seperti
matahari, bulan, batu, pohon dan benda-benda alam lain
yang disembah. Ada juga taghut lainnya adalah berupa
ideologi-ideologi kafir bikinan manusia atau filsafat yang
mempengaruhi sistem keyakinan, politik, ekonomi, budaya,
hukum dan sosial seperti komunisme, liberalisme, demokrasi,
sosialisme, nazisme, fasisme, humanism dan pancasila yang
sedang kita bicarakan ini. Masing-masing ideology atau
filsafat atau ajaran-ajaran fenomenal ini pernah hidup,
berkuasa dan disembah manusia. Sebagiannya sudah runtuh
dan sebagian lainnya tengah sekarat, tidak bisa menjawab
tantangan zaman dan masalah yang timbul di dalam
masyarakat pemujanya. Di antara yang tengah sekarat
adalah taghut Liberalisme dan Pancasila. Mereka tengah
sekarat karena tidak bisa membawa pemujanya kepada
kebaikan dan kemakmuran lahir dan batin. Yang ada
sebaliknya: Kemiskinan, pengangguran, kebodohan,
perampokan kekayaan alam oleh Negara-negara kapitalis dan
buruknya kesehatan serta menanggung hutang yang sangat

78
besar -1000 trilyun lebih- kepada Negara-negara salibis zionis.
Tapi kita telah melihat kebaikan dan keadilan dari Tauhid dan
Syari`at Islam ini yang telah mengukir sejarah dunia. Ia
mampu bertahan selama seribu tahun lebih, memberikan
kebaikan kepada para pemeluknya di seluruh dunia, bahkan
kepada minoritas yang berada dalam kekuasaan Islam. Ini
adalah fakta sejarah. Tidak bisa didustakan siapapun juga,
tertulis dalam kitab-kitab sejarah Islam dan dunia. Namun
kenapa manusia suka mengingkari Allah.?!!! Tidak mau
mengakui Kekuasaan Allah, tidak Mau mengakui Kebesaran
dan kesempurnaan Syari`at-Nya. Maka wahai kaum Muslimin,
cukuplah penderitaan dan kehinaan kita hanya sampai disini
saja, berhentilah dari memuja pancasila yang ternyata lemah,
selemah sarang-sarang laba-laba, Yang telah menguras
hampir seluruh kekayaan bumi dan lautnya namun kekayaan
itu bukan ditujukan untuk sebesar-besar kemakmuran rayat,
tapi untuk segelintir para penguasa dan kroni-kroninya serta
dirampok oleh Negara salibis zionis.
Sudah saatnya kita kembali kepada Aqidah dan
Syari`at Islam yang penuh keadilan dan kasih sayang. Apa
yang telah diperbuat oleh densus 88 dan para taghut kepada
para da`i dan Mujahidin adalah perbuatan yang salah. mereka
memerangi Mujahidin tersebut adalah di jalan Taghut
(berhala pancasila), sedangkan para Mujahidin, mereka
berperang di jalan Allah. Walaupun jumlah Mujahidin itu
sedikit dan lemah persenjataannya, namun mereka tidaklah
pernah bisa dikalahkan selama mereka istiqomah/konsisten
dengan Tauhid. Jasad dan tubuh mereka mungkin musnah di
tembus peluru tapi mereka kembali keharibaan Allah dengan
membawa Iman dan Tauhid. Itulah sebaik-baik bekal yang
mereka bawa pulang. Itulah kemenangan yang hakiki.
Merekalah yang mewarisi surga Firdaus, Insya Allah,
Sedangkan para pembela taghut tadi mereka bisa jadi saat ini
menang, bertabur harta dunia, pujian dan popularitas. Akan
tetapi mereka pada hakikatnya adalah umpan-umpan
jahannam. Kemenangan mereka bukanlah berarti

79
menunjukkan kebenaran ajaran berhala mereka tapi itu
adalah Istidraj (siksa Allah yang ditangguhkan, bacalah Qs. Al-
Haqqoh: 44, 45). Allah berfirman: ” Dan jangan sekali-kali
orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami
berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya
tenggang waktu yang kami berikan kepada mereka hanyalah
agar dosa mereka semakin bertambah, dan mereka akan
mendapat `azab yang menghinakan”, Allah sekali-kali tidak
akan membiarkan orang-orang yang beriman sebagaimana
dalam keadaanmu sekarang ini sehingga Dia membedakan
yang buruk dari yang baik (yang beriman dari yang munafik).
” (Qs. Ali Imron: 178). Mereka akan mengalami kekalahan
sebenarnya. Mereka akan kembali kepada kemurkaan Allah
karena memerangi wali-wali-Nya. Mereka-pembela taghut-
adalah orang-orang yang telah murtad dan menjadi kafir. Sia-
sia amalan mereka kecuali mereka bertaubat dan
memperbaiki diri mereka. Allah Ta`ala berfirman yang
ma`nanya: ”Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari
ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa hak, dan
membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat
`adil, sampaikanlah kepada mereka kabar gembira yaitu
`azab yang pedih “Mereka itulah orang-orang yang sia-sia
pekerjaannya di dunia dan akhirat, dan mereka tidak
memperoleh penolong. ” (Qs. Ali `Imron: 21, 22) ; Katakanlah
(Muhammad) kepada orang-orang kafir: ” Kamu (pasti) akan
dikalahkan dan digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan
itulah seburuk-buruk tempat tinggal. ” (Qs. Ali `Imron: 12); “
Dan jika mereka melanggar sumpah setelah ada perjanjian,
dan mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-
pemimpin kafir itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-
orang yang tidak dapat dipegang janjinya. Mudah-mudahan
mereka berhenti. ” (Qs. At-Taubah: 12); “Orang-orang yang
beriman mereka berperang di jalan Allah, dan orang-orang
yang kafir berperang dijalan taghut. Maka perangilah kawan-
kawan setan itu (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu
lemah. ” (Qs. An-Nisa`: 76). ”Dan Janganlah kamu

80
mengatakan orang-orang yang terbunuh dijalan Allah
(mereka telah mati), Sebenarnya mereka hidup tetapi kamu
tidak menyadarinya. ” (Qs. Al-Baqoroh: 154) ; “ Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam bersabda yang ma`nanya: “
Sesungguhnya Allah berfirman: “ Barang siapa menyakiti
seorang wali-Ku maka kunyatakan perang dengan-Nya. ” (HR.
Al-Bukhori). Maka hendaklah kaum Musyirikin itu berhenti dari
keyakinan mereka yang keliru. Bertaubatlah. Sungguh Allah
maha Penerima taubat, Berhentilah dari kekafiran kalian (kafir
karena beriman kepada ajaran pancasila disamping beriman
kepada Allah); berimanlah kepada ajaran Islam seluruhnya;
jangan beriman kepada sebagian ajaran Allah saja, tapi
mengingkari sebagian syariat dan undang-undang Islam
lainnya. Allah berfirman ketika memperingatkan kelakuan
orang-orang Yahudi: ” …Kami beriman kepada sebagian dan
kami mengingkari sebagian (yang lain) serta bermaksud
mengambil jalan tengah, Mereka itulah orang-orang yang
kafir sebenarnya. Dan kami sediakan untuk orang-orang
kafir itu `azab yang menghinakan. ”(Qs. An-Nisa`: 150, 151).
Allah berfirman yang ma`nanya: “ Katakanlah kepada orang-
orang yang kafir itu: ” Jika mereka berhenti (dari
kekafirannya) niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa
mereka yang telah lalu. Dan jika mereka kembali lagi,
sungguh berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap)
orang-orang terdahulu (dibinasakan). ”(Qs. Al-Anfal: 38).
24.Para anggota lembaga-lembaga tinggi Negara yang
tidak konsekwen dengan pengakuan mereka sebagai
Muslim dimana mereka menolak & tidak mau
menjadikan hukum-hukum Allah & aturan-aturan-Nya
sebagai “dasar, nafas dan pandangan hidup serta
panglima” dalam menjalankan pemerintahan &
kenegaraan dan menjadikannya sebagai kitab Undang-
undang mereka dalam menyelesaikan perselisihan di
antara mereka, baik pidana maupun perdata. Penolakan
mereka adalah suatu perbuatan kufur. Apalagi jika mereka
menolaknya dengan disertai suatu anggapan bahwa undang-

81
undang atau syari`at Allah tersebut adalah terbelakang,
kejam dan tidak sesuai dengan zaman lagi, maka ini adalah
suatu kekafiran disisi Allah yang akan mengeluarkan mereka
dari agama Islam (murtad). Kalau mau bacalah Al Qur`an
surat Al Maidah ayat 44 - 50.
25.Para anggota parlemen dan partai-partai politik yang
mana mereka membuat partai-partai politik dan terjun
ke dalam dunia parlemen & demokrasi yang prinsip-
prinsip ajarannya tidak pernah ada di dalam Syariat
Islam yang agung. Bahkan pendiriannya oleh sebagian
ummat Islam yang menempuh cara perjuangan seperti ini
(demokrasi, parlemen & pemilu) adalah menyelisihi ayat Allah
yang memerintahkan kita untuk mengamalkan Syari`at-Nya
secara kaffah (totalitas), tidak boleh mengikuti jalan hidup /
ideologi selainnya (Qs. Al A`rof: 3) , memerintahkan
persatuan, menegakkan agama Islam ini, dan dilarang
berpecah belah di dalam agama ini (Qs. Asy-Syuuro: 13) .
Maka dengan demikian perbuatan mereka ini adalah
menyelisihi syariat, merupakan ma`siat, bid`ah (mengadakan
tambahan syariat baru dalam agama yang hal itu terlarang) ,
menyerupai cara beragamanya orang-orang musyirikin dan
kekufuran. Hasilnya secara pasti adalah memecah belah
kesatuan dan kekuatan kaum Muslimin, melemahkan,
mengalahkan dan merugikan mereka serta mengundang
kemurkaan Allah (Qs. Al-Anfal: 46 ; Qs. Ar-Ruum: 31, 32 ; Qs.
Ali Imron: 105).
Sebenarnya ajaran demokrasi dan parlemen tersebut
adalah berasal dari kaum Musyirikin Yunani kuno, bukan dari
Syari`at Allah yang suci dan penuh rahmat. Dengan demikian
maka mereka –para penggiat partai dan demokrasi serta
aktifis parlemen tersebut - mendirikannya dan betah berjuang
di dalamnya pada hakekatnya- hanyalah untuk mencari dunia
(Qs. An-Nahl: 104 s/d 107).
Mereka telah jatuh ke dalam kesesatan disana kecuali
bila mereka bertaubat dan memperbaiki diri dan

82
meninggalkan partai dan dunia parlemen serta kembali
kepada Tauhid dan Syari`at Islam yang kaffah.
Sudah hampir 1 (satu) abad perjuangan mereka (di
Indonesia) dengan cara kepartaian dan pemilu untuk
menguasai parlemen, demi tegaknya Syari`ah Islam (kata
mereka). Tapi sampai hari ini sejengkal pun dari kekuasaan
Islam belum tegak di Indonesia dan bahkan Negara ini
bukannya menjadi sejahtera dan Islami malah semakin
sekuler dan rusak hampir dalam semua sisi kehidupan
masyarakat dan negaranya dengan diterapkannya sistem
demokrasi Parlemen di negeri ini. Bahkan semakin
bertambah-tambah kerusakannya dengan datangnya
berbagai bencana alam, musibah, kemiskinan dan
pengangguran. Sementara Masyarakat semakin muak dengan
diperlihatkannya tingkah polah mereka di TV, Koran serta
media-media masa & elektronik lainnya yang memberitakan
kasus-kasus korupsi dan perselingkuhan atau lainnya yang
membuat akal dan hati menjadi bingung dan prihatin. Padahal
mereka telah disumpah dengan Al-Qur`an. Dan masyarakat
Islam Indonesia -dengan keadaan dan peristiwa yang
berulang-ulang terjadi di negeri ini - tidak mau mengambil
pelajaran juga dari peringatan dan azab Allah ini kepada
mereka. Maka sistem ini adalah Haram tanpa keraguan lagi
dan terlarang memilih mereka semuanya karena tiada
maslahatnya (kebaikannya), kecuali sangat sedikit sekali yang
dapat diambil manfaatnya dari keberadaan mereka. Dan
sebagai gantinya maka jalan yang harus ditempuh kaum
Muslimin adalah menyerukan kepada para Negarawan,
anggota-anggota parlemen, para birokrat dan Masyarakat
Muslim semuanya untuk menjalankan Syari`at Islam
serta tunduk Patuh kepadanya secara konsekwen serta
meninggalkan sistem demokrasi parlementer yang kufur dan
rusak tersebut. (Lihat QS Ali Imron: 103, 105 ; Qs. Al-Anbiya`:
92, 93 ; Qs. Ar-Rum: 31, 32) .
26.Meninggalkan, menjauhi dan membenci Syari`at Jihad
yang penuh berkah melawan kekuatan kafir dan zalim

83
yang pada hari ini adalah para “kafir harbi” amerika
dan para sekutunya - yang saat ini telah menguasai
negeri-negeri Muslim seperti yang kita telah ketahui
bersama sehingga menimbulkan kehinaan, kekalahan,
penderitaan, perampasan harta dan kekayaan alam
mereka serta penindasan terhadap harga diri dan
martabat kaum Muslimin.
Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam
secara ma`na: ”Jika kalian telah berjual beli secara `inah
(salah satu macam riba), dan mengikuti ekor sapi (kiasan
mulai terpesona dengan usaha peternakan) , dan senang
dengan pertanian-sawah ladang serta meninggalkan Jihad
maka Allah akan menguasakan kepada kalian kehinaan.
Tidak akan dicabut kehinaan tersebut sampai kalian kembali
kepada agama kalian (kembali kepada sebab-sebab yang
mengantarkan kepada kejayaan yaitu Zuhud & Jihad) “ (HR.
Ahmad dari sahabat ibnu Umar). Ketahuilah bahwa Eksistensi
Islam dan ummatnya di zaman lampau adalah karena adanya
jihad dan tauhid yang ditegakkan oleh ummat Islam. Adanya
Jihad inilah yang paling ditakuti oleh para agresor kuffar
“Barat” saat ini jika kaum Muslimin sadar & bangkit melawan
mereka. Hilangnya `izzah (kemuliaan & harga diri) kaum
Muslimin dan lemahnya mereka adalah disebabkan hilangnya
Jihad dan Tauhid. Penyebab utamanya adalah kecintaan
mereka yang sangat besar terhadap kehidupan dunia dan
kemegahannya. (Qs. At Taubah: 24) sehingga meninggalkan
perintah Allah yang agung ini. Jika kaum Muslimin mau sadar
dari tidur mereka yang panjang dan bangkit kembali untuk
mengamalkan agama Tauhid dan Jihad mereka secara tulus
dan konsekwen maka dunia akan dipenuhi kembali oleh
keadilan dan kasih sayang seperti yang pernah terjadi dimasa
kejayaannya dahulu. Bahkan rahmat dan keadilannya itu juga
telah dirasakan oleh kaum minoritas yang hidup di zaman
kekuasaan Islam. Demikianlah sejarah telah mencatat dengan
tinta emas akan buah Tauhid dan Jihad yang diamalkan

84
dengan benar dimasa lalu (Qs. Al-Baqoroh: 193 ; Qs. Al-Anfal:
74 ; Qs. An-Nisa: 75 ; Qs. At-Taubah: 14, 15, 16, 29).
27.Para penguasa negeri ini yang telah Menghalangi
kaum Muslimin untuk mengetahui Syariat Islam yang
sebenarnya dimana Syariat memerintahkan insan
untuk menegakkan Tauhid dan membelanya serta
melarang Syirik dan memusuhi & memerangi para
pemujanya (Qs. Al-Isroo`: 22, 23 ; Qs. At-Taubah: 5).
Dan Syariat memerintahkan perkara-perkara ma`ruf
lainnya dan melarang perkara-perkara mungkar yang
sebagian hikmahnya adalah demi untuk menjaga
Aqidah, aqal, Jiwa, harta benda, kehormatan dan
keturunan.
Akan tetapi para pemuja Nyai roro kidul dan
penyembah kuburan keramat dibiarkan, bahkan dijadikan
objek wisata (Qs. At-Taubah: 5) ; Para pelaku Zina tidak
dihukum rajam atau cambuk ; bahkan zina dilokalisir, Para
pelaku Pembunuhan tidak dihukum Qisos ; Para pelaku
pencurian tidak dihukum potong tangan; Orang-orang yang
meninggalkan shalat tidak dihukum karena dosa besar
mereka lantaran meninggalkan shalat. Wanita-wanita yang
tiada memakai jilbab tiada dihukum agar mereka jera ; bank-
bank riba bukannya ditutup, bahkan diperbanyak. Orang–
orang yang tidak membayar zakat juga tiada dihukum karena
keingkaran mereka dan peremehan mereka terhadap
kewajiban zakat bagi yang mampu. Juga orang-orang yang
tiada berpuasa dan berhaji tiada di hukum agar jera. Kaum
Muslimin juga tidak tahu bahwa wajib hukumnya bagi
penguasa Muslim/pemerintahnya untuk mengamalkan
Hukum-hukum, undang-undang dan peraturan dari Syari`ah
Islam dalam menjalankan pemerintahan. Kalau tidak, maka
para penguasa dan kaum Muslimin yang ridho pada hukum
Jahiliyyah (hukum buatan Manusia) akan berdosa besar,
bahkan lembaga-lembaga yang membuat UU kufur, yang
menjalankannya dan yang mengadili, juga aparat tentara dan
kepolisiannya yang menjaga UU dan hukum mereka tersebut

85
bisa menjadi Munafik dan Murtad, ke luar dari Islam (Qs. An-
Nisa: 60-63 ; Qs. Al-Maidah: 47, 48, 49, 50) . Mereka -kaum
Muslimin- juga tidak tahu tentang kewajiban Jihad bagi
mereka, apalagi pada hari ini jihad telah berubah hukumnya
dari fardu kifayah menjadi fardhu `ain karena banyak negeri-
negeri Islam yang harus dibebaskan oleh kaum Muslimin
karena telah dikuasai oleh Negara “kafir harbi” seperti
Chechnya, Afghanistan, Bosnia, Moro, Pattani, Kasmir, Uighur
dan banyak negeri-negeri Islam lainnya. Padahal kewajiban
pemerintah Islam adalah menjaga agama dan dunia kaum
Muslimin. Pengertian Menjaga agama Islam & kaum Muslimin
adalah menjaga agar mereka tidak tertimpa syirik akbar dan
ashghor (sirik kecil) dalam `amal-`amal mereka dan
terjerumus kepada bid`ah dan ma`siat, Sedangkan
pengertian menjaga urusan dunia kaum Muslimin adalah
menjaga agar kaum Muslimin dapat berusaha dengan baik
tanpa terjerumus kepada kezaliman, penipuan, pemerasan,
riba dan perkara-perkara mu`amalah yang diharamkan
Syari`at.
Allah Ta`ala telah berfirman: “ Orang-orang yang jika
Kami beri kedudukan (kekuasaan) di muka bumi (maka)
mereka melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan
menyuruh (manusia) berbuat yang ma`ruf dan mencegah
dari yang mungkar. Dan kepada Allah-lah kembalinya segala
urusan. ” (Qs. Al-Hajj: 41); Juga menghidupkan dan
memerintahkan Jihad untuk menda`wahkan Islam kepada
bangsa-bangsa barat Luar negeri dan membebaskan neegri-
negeri Muslim yang dijajah kaum Kafir Harbi (Orang – orang
kafir yang harus diperangi) dan membebaskan tawanan yaitu
Mujahidin dari penjara-penjara di negeri kafir harbi tersebut.
Inilah seharusnya kewajiban penguasa dalam memerintah
kaum Muslimin. Namun kenyataannya Masyarakat tidak
mengerti apa yang seharusnya mereka ketahui dari perkara-
perkara agama mereka yang besar dan penting ini sehingga
mereka sering terjerumus dalam kebodohan (jahil) dalam
Syari`at dan melakukan ma`siat tanpa mereka sadari. Dan ini

86
berlangsung terus menerus dalam waktu yang lama , bahkan
sampai lahir generasi berikutnya kejahilan dan ma`siat ini
malah dianggap sebagai “ tidak ada masalah”. Karena
mereka melihat para kyai dan ustadz panutan mereka seperti
itu. Padahal panutan mereka itu telah menjadi penghianat
dan penjilat sejak lama. Dan agama Islam yang ada hari ini
adalah agama yang sudah bercampur dengan karat-karat dan
kotoran adat dan tradisi kemusyirikan dan budaya-budaya
lokal maupun nasional, juga telah bercampur dengan ideologi-
ideologi kufur ciptaan manusia, hukum-hukum barat (belanda,
inggris) dan adat. Juga telah bercampur dengan khurofat
(dongeng) dan Takhayul (kepercayaan animisme). Juga telah
bercampur dan bersenyawa dengan hadis-hadis palsu dan
lemah serta tafsir-tafsir kebatinan yang dipenuhi cerita
israiliyat dan khurofat. Maka keaslian dan keindahan,
kebaikan keadilannya, kemudahan dan keluwesannya serta
kekuatan dan kemuliaannya dari agama Islam yang haq ini
telah sirna dan berubah menjadi agama tradisi yang dipenuhi
nilai-nilai kebalikannya: Sulit dan membingungkan, Berat
dilakukan dan gambaran yang negatif tentangnya. Tentu para
penguasa dan ulamanyalah yang paling bertanggung
jawab terhadap kebodohan dan penyimpangan-
penyimpangan dalam praktek Beragama yang terjadi pada
masyarakat Islam hari ini.
Apakah Allah memang mengajarkan agama Islam yang
membingungkan tersebut? Tentu tidak. Akan tetapi mereka
secara mayoritas telah terjerumus di dalam kesesatan akibat
ulah para penguasa dan ulamanya. Dan salah satu penyebab
penguasa melakukan hal seperti ini adalah karena mereka
mendapat tekanan dan ancaman Negara-negara Kafir Zionis-
Salibis Internasional yang sangat benci dan takut jika Agama
Islam yang sebenarnya diketahui oleh Muslimin, dipelajari dan
diamalkan oleh mereka, dan kaum Muslimin yang saleh dan
para Mujahidinnya dan demikian juga para Waliyullahnya
bangkit melawan mereka. Maka selama masih ada kekuatan
militer dan harta yang banyak dan kuat maka kaum salibis

87
zionis tersebut akan menghadapi ummat Islam dengan segala
cara, di antaranya tidak boleh diajarkan Tauhid, syariat &
Jihad yang sebenarnya kepada kaum Muslimin di sekolah-
sekolah umum dan pesantren. Kalaupun diajarkan maka di
simpangkanlah makna dan artinya. Hal Lainnya adalah tidak
boleh membicarakan Syari`at yang haq dan utuh serta
bercita-cita mendirikan negara dengan Dasar negaranya
adalah Al-Quran, As-Sunnah. Karena mereka –kaum salibis
zionis tahu sekali bahwa 4 faktor kekuatan internal ummat
Islam inilah yang membuat mereka terhina selama 1000
tahun lebih lamanya, yaitu kekuatan Tauhid, Syari`at dan
Jihad serta Khilafah Islamiah/Daulah Islamiah (Qs. An-
Nur: 55, Qs. Al-Hajj: 41 ;An Nahl:88; Qs. Yusuf:37-40).
28.Pejabat atau pemimpin yang mendapat hadiah -baik
dengan imbalan janji atau tidak dengan janji- karena
menolong menyelesaikan urusan seseorang dengan
menggunakan kekuasaannya atau pertolongannya
kepada orang yang berkepentingan dengannya. Hukum
dalam masalah ini adalah tidak boleh, haram dan termasuk
dosa besar. Perbuatan Ini banyak dilakukan oleh mayoritas
pejabat atau pimpinan hampir disemua instansi atau kantor
atau sekolah dan lain-lain. Misalnya seorang datang kepada
manager minta dimudahkan membuat paspor dan visa
bekerja di Saudi Arabia. Kemudiaan dia mendatangi pejabat di
kantor Imigrasi. Pejabat ini punya akses untuk mengurus itu.
Maka dia antarkan seseorang tersebut ke prosedur yang
harus ditempuh. Dan semua itu ia lakukan karena memang
sudah menjadi pekerjaan dia. Maka setelah selesai urusan
orang tersebut maka dia –kemudian- memberi hadiah kepada
pejabat tersebut. Maka hadiah inilah yang status hukumnya
adalah haram. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam: ”
Barang siapa memberi Syafaat (pertolongan) kepada
saudaranya, lalu ia diberi hadiah, dan ia menerimanya, maka
ia telah mendatangi sebuah pintu besar di antara pintu-pintu
riba. ” (HR. Ahmad pada kitab sahih Al-Jami-ush shaghir). Tapi
kalau ia (pejabat tersebut menggunakan syafa`atnya untuk

88
menolong kaum Muslimin dalam mendapatkan haknya
(memudahkan mereka untuk mendapatkan haknya) tanpa
minta imbalan dan menolak imbalan jika ia diberi, maka hal
itu dianjurkan. Sebagaimana sabdanya secara ma`na: ”
Berilah syafaat niscaya kalian mendapat pahala. “ (HR. Al-
Bukhori dan yang lain). Lihat juga Al_Qur`an surat An-Nisa:
85).
29.Salon-salon kecantikan yang menyediakan jasa
menyambung rambut (sanggul), atau minta
disambungkan rambutnya atau menato atau minta
ditato, mencabut bulu alis atau minta dicabut bulu
alisnya atau merenggangkan gigi agar tampak cantik.
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam secara ma`na: ” Allah
melaknat para wanita pentato, mencabut rambut wajahnya,
dan merenggangkan gigi agar tampak cantik. Mereka semua
adalah para wanita yang merubah ciptaan Allah. ” (HR. Al-
Bukhori, Muslim). Ini berlaku juga bagi laki-laki.
30.Menyemir rambut dengan warna hitam oleh orang-
orang yang sudah beruban (orang tua/kakek/nenek). Ini
banyak kita saksikan zaman sekarang. Bersabda Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam: ” Di akhir zaman, akan ada
segolongan orang yang menyemir rambut mereka dengan
warna hitam layaknya tembolok burung dara. Mereka ini tidak
dapat mencium aroma surga. ” (HR. An-Nasai Dan Abu
Dawud). Keharamannya adalah karena mereka menipu orang
dengan penampilan mereka yang nampak muda, padahal
umur mereka sudah tua. Namun kalau disemir dengan warna
selain hitam tidak mengapa, seperti disemir dengan Inai
untuk membedakan dengan orang yahudi yang membiarkan
rambutnya-sampai tua- memutih.
31.Hobi sebagian orang-orang kaya yang membeli
mobil/motor mewah untuk berbangga diri dihadapan
orang lain. Ini sangat terlarang karena membuat orang lain
cemburu dan menunjukkan kesombongan. Apalagi mereka
mempunyai klub-klub motor atau mobil tersebut dan berjalan
melewati manusia dengan angkuh dan sombong. Rasulullah

89
shallallahu `alaihi wa sallam bersabda secara ma`na: ”Kuda
dimiliki tiga (orang): Milik orang yang dengannya ia mendapat
pahala, milik orang yang menjadikannya sebagai penutup dan
milik orang yang dengannya ia mendapat dosa…Orang yang
mengikatnya untuk menyombongkan diri dan riya, maka ia
mendapat dosa” (HR. Al-Bukhori). Zaman dulu kendaraan
yang paling mahal adalah kuda atau onta. Pada zaman kini
adalah mobil dan motor yang mewah.
32.Perbuatan Jahiliyyah yang masih sering dilakukan
ummat Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam, yaitu
berbangga diri dengan kemuliaan leluhur. Ini masih
sering dijumpai di masyarakat kita dengan adanya orang-
orang yang masih suka membanggakan kemuliaan leluhurnya
; Seperti mengaku keturunan prabu siliwangi. Padahal dia itu
raja hindu, kafir musyirik, Kenapa mereka berbangga
dengannya yang mati dalam kekafiran, atau mengaku
keturunan raja brawijaya, padahal ia kafir, atau mengaku
keturunan nyai roro kidul, wah lebih goblok lagi. Atau
mengaku keturunan warok dari ponorogo yang mana mereka
itu adalah kaum Musyirikin dimana -dimasa lalu- mereka
melakukan homo seks untuk mengasah & mempertahankan
ilmu mereka.
Ada juga pendirian-pendirian paguyuban-paguyuban
untuk memelihara kebesaran nama nenek moyangnya yang
terkenal, Atau kepada kebesaran nama suku-suku. Ini semua
adalah kesombongan jahiliyyah (Jahiliyyah adalah lawan dari
Islam). Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam:
”Ada empat macam perbuatan Jahiliyyah yang masih belum
ditinggalkan ummatku: Menyombongkan diri dengan
kemuliaan leluhur, mencela nasab (keturunan), meminta
hujan kepada bintang-bintang, dan meratapi mayat. ” (Sahih
Muslim) .
33.Berobat dengan sesuatu yang diharamkan. Masih
banyak kaum Muslimin ketika berobat masih menggunakan
cara-cara pengobatan yang diharamkan seperti mendatangi
dukun atau paranormal yang menggunakan ritual dan syarat-

90
syarat magis. Atau minum dan makan obat yang berasal dari
sesuatu yang diharamkan seperti minum obat batuk yang
mengandung alkohol (walaupun Cuma berkadar 1%, atau
turunannya maka tetap haram seperti etil alkohol dan lain-
lain) , atau minum anggur obat yang masih mengandung
alkohol seperti anggur cap orang tua dan lain-lain yang biasa
ada pada toko-toko jamu; Minum darah ular, daging anjing,
macan, daging babi. Bahkan cairan insulin yang digunakan
untuk mengobati penyakit gula/Diabetes –pada umumnya-
adalah mengandung unsur babi. Rasulullah shallallahu `alaihi
wa sallam bersabda secara ma`na: “Sesungguhnya Allah
menciptakan penyakit dan obat maka berobatlah kalian, dan
janganlah kalian berobat dengan sesuatu yang haram” (HR
At-Thabrani). Maka berhati-hatilah dalam berobat.
34. Ghibah/menggunjing yang menimpa mayoritas kaum
Muslimin baik dari lapisan atas sampai rakyat jelata
mereka. Bahkan ada acara-acara khusus di radio dan televisi,
Koran, tabloid yang memuat acara gunjing special yang
dibalut dengan bahasa infoteimen, seperti gosip, cek & ricek,
kabar-kabari dan lain-lain. Semuanya adalah termasuk
menggunjing dan dosa besar. Berfirman Allah Ta`ala secara
ma`na: ” Janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian
yang lainnya. Sukakah salah seorang di antara kamu
memakan daging saudaranya yang sudah mati. ” (Qs. Al-
Hujuraat: 12).
35.Dosa para `alim ulama dan para da`i. Kebanyakan
mereka telah mengkhianati amanah yang diberikan
kepada mereka untuk menyampaikan ilmu kepada
manusia baik kepada para penguasa, orang kayanya,
para cerdik cendekia, pedagang dan orang-orang
awam dan miskin mereka menurut kadar kemampuan
mereka dalam menerimanya.
Karena mereka takut kepada manusia dan
mengharapkan harta dunia maka mereka telah
menyembunyikan sebagian ilmu yang harus diketahui oleh
penguasa dan rakyatnya. Akibatnya manusia tidak

91
mengetahui kebenaran yang hakiki. Sebagian dari Ulama
tersebut juga telah menjadikan ilmunya sebagai alat mencari
kelezatan harta dunia dan tangga memburu kekuasaan.
Kebanyakan mereka tidak melarang manusia dari perbuatan
keji dan mungkar dan makan dari harta yang batil. Bahkan
Kebanyakan dari mereka “berdiri” disamping para penguasa
dan menjadi alat mereka untuk meng- amini Undang-Undang
& kebijakan yang berseberangan dengan Syari`ah Allah `Azza
wa Jalla. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda
secara ma`na: “ …Barang siapa mendatangi pintu-pintu
penguasa, terfitnahlah dia. Tidaklah salah seorang di antara
kalian bertambah dekat dengan penguasa melainkan
bertambah jauh dari Allah. ” (HR. Imam Ahmad dan Ibnu
`Adi). Kecuali bagi ulama yang teguh yang mendatangi
mereka untuk memberi nasehat, meluruskan kesalahan
mereka dan mengingatkan hak-hak kaum Muslimin yang
harus mereka tunaikan. ” Para `alim saat ini –mayoritas
mereka- mirip seperti ulama Yahudi. Berfirman Allah `Azza wa
Jalla: ”Sungguh orang-orang yang menyembunyikan apa yang
telah kami turunkan berupa-keterangan-keterangan dan
petunjuk setelah kami jelaskan kepada manusia dalam kitab
(Al-Quran) mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat
pula oleh mereka yang melaknat “(Qs. Al-Baqoroh: 159 –
160) . Kelakuan sebagian besar ummat ini dan ulama mereka
juga mirip sebagian ummat Yahudi dan ulama mereka.
lihatlah Al-Quran surat Al- Maidah 62, 63: ”Dan kamu akan
melihat banyak di antara mereka (orang yahudi) berlomba
dalam berbuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram.
Sungguh amat buruk apa yang mereka perbuat. Mengapa
para ulama dan pendeta mereka tidak melarang mereka
mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram?
Sungguh amat buruk apa yang mereka perbuat “. Sedangkan
para ulama dan da`i-da`i yang masih teguh memegang
Amanah dari Allah `Azza wa Jalla maka mereka pada
umumnya mengalami tekanan dan ancaman yang berat dan

92
dipersulit ruang gerak dan kehidupan mereka. Mereka dicap
sebagai ekstrimis, radikalis, fundamentalis dan teroris.
36.Dosa-dosa Orang-orang kaya yang mereka kebanyakan
telah mengikuti hawa nafsu dalam mencari harta dunia
yang hina dengan menempuh jalan yang diharamkan,
seperti menyogok, menyuap, merayu, menipu dan
menjebak. Hasil dari kekayaan mereka ini, sebagiannya
digunakan untuk berfoya-foya, memuaskan nafsu syahwatnya
dengan membeli rumah, mobil serta perhiasan-perhiasan
mewah, pesiar ketempat-tempat maksiat di luar negeri. Tentu
mereka tidak akan membayar zakat harta mereka dan
membantu mengatasi masalah dan problem kaum Muslimin.
Mereka juga sudah tentu berkolusi dengan penguasa untuk
melicinkan jalan menuju ambisi mereka. Lebih parah lagi
anak-anak dan istri mereka ikut menikmati hasilnya. Maka
kalian akan melihat akibat perbuatan mereka ini. Di dunia
mereka telah disiksa akibat perbuatan mereka tersebut
dengan datangnya penyakit berat yang menimpa mereka
sehingga uang yang dike luarkan untuk biaya pengobatannya
tersebut sangat besar, kemudian kedurhakaan anak-anak
mereka kepada orang tua mereka ; Munculnya kekerasan &
Kenakalan anak-anak mereka di dalam dan diluar rumah.
Perselingkuhan di antara mereka, dan masalah-masalah
mereka yang berakhir dengan perceraian, `aib keluarga,
kematian karena OD, kehamilan diluar pernikahan yang
menimpa anak-anak putri mereka, pembunuhan dan penjara
yang sesak dengan kelakuan bapak-bapak mereka yang
bejat. Mereka muncul di berita-berita kriminal karena korupsi
dan perselingkuhan (Qs. Asy-Syuroo: 30) . Sebagian kaum
Muslimin yang kaya lainnya enggan dan bakhil untuk
membayar zakat, infaq atau sedekah, Juga berat untuk
membantu proyek-proyek memuliakan agama dan Ummat
Islam seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan
tekhnologi. Kelak di akhirat maka harta benda mereka ini
akan berubah menjadi api neraka yang akan membakar

93
mereka (Qs. At Taubah: 35 ; Qs. Ali `Imron: 180 ; Qs Asy-
Syuro: 31).
37.Meninggalkan amar ma`ruf dan nahi mungkar
(Menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari pada
perbuatan mungkar) . Kewajiban yang agung ini telah
banyak ditinggalkan oleh kaum Muslimin baik oleh para
penguasanya, ulama dan mereka yang mempunyai
kekuasaan dan kemampuan untuk mengamalkannya.
Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam secara
ma`na: “ Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-
Nya, kalian melaksanakan amar ma`ruf nahi mungkar atau
Allah akan menurunkan hukuman untuk kalian sehingga jika
kalian berdo`a kepada-Nya niscaya Dia tidak akan
mengabulkan do`a kalian“ (HR. At-Tirmidzi). Banyak sekali
perbuatan-perbuatan ma`siat yang terjadi di masyarakat kita,
bahkan dihadapan kita namun kita diam membisu, tak kuasa
menghentikan perbuatan ma`siat tersebut padahal banyak
dari kita yang mampu untuk melakukan. Namun kita
menganggap perbuatan mereka adalah bukan urusan kita.
Bukan hanya di luar rumah kita, juga didapati di perkantoran,
di sekolah dan di pasar, dimana para direktur atau manager,
kepala sekolah dan kepala pasar atau pemimpin di dalam
wilayah mereka tidak mau beramar ma`ruf dan mencegah
kemungkaran ketika melihat ma`siat dan penyimpangan yang
terjadi di sekitar mereka ; Melihat siswa-i berpacaran tidak
ditegur, Melihat wanita Muslimah tidak berjilbab maka
dibiarkan, melihat pegawainya main judi, baca Koran porno
dibiarkan, atau para karyawan yang tidak shalat tidak ditegur.
Melihat orang mabuk di pasar atau sedang memalak juga
dibiarkan.
Demikian juga ketika malam tiba maka kita lihat para
penjaja cinta di lampu merah atau dipinggir jalan raya tidak
ada yang berani menegur dan memperingati mereka. Juga
melihat praktek-praktek perdukunan yang meluas di
masyarakat tidak kuasa untuk dicegah oleh masyarakat.
Keadaan ini telah merata terjadi di dalam masyarakat kita.

94
Maka tidak heran jika inilah penyebab mengapa `azab sering
menimpa kita dan do`a-do`a kita sering tumpul, tidak
mustajab.
Inilah beberapa fenomena perilaku ma`siat yang
dilakukan sebagian besar kaum Muslimin. Masih banyak lagi
perbuatan ma`siat ini yang terjadi pada sebagian masyarakat
Islam di negeri ini yang banyak terjadi di dunia pemerintahan,
lembaga-lembaga Negara, MPR-DPR, aparat negara, LSM-LSM,
ABRI dan Kepolisian, dunia bisnis, pergaulan, da`wah dan
ibadah serta rumah tangga dan pribadi. Namun apa yang
kami lihat, dengar, perhatikan serta membaca dari berbagai
sumber, itulah yang kami tuliskan di dalam pesan kami ini.
Tidak ada maksud kami untuk mensucikan diri kami dan
menyudutkan berbagai pihak yang tersebut di dalam tulisan
kami. Akan tetapi kebenaran patut diungkap dan
diperhatikan, agar mengingatkan yang lupa dan menegur
yang salah.

Bagaimana Jalan ke luar dari prahara dan nestapa ini


wahai Insan?
Maka jalan ke luarnya adalah:
1. Bertaubat dan kembali tunduk patuh mengamalkan
Syari`at Islam secara murni dan konsekwen. Pelajarilah
ilmu syari`at yang suci dan mulia ini. Reguklah isinya dan
amalkan amanat-amanat Allah yang maha Agung. Maka Insya
Allah Dia akan mengampuni kita dan mengangkat `azab dan
siksanya dari kita. Dan menolong kita untuk mengembalikan
kejayaan dan kemuliaan kita yang kedua kalinya. Aamiin.
2. Mempelajari agama ini dari para ulama, masyayikh
atau ustadz yang masih berpegang teguh kepada Al-
Qur`an dan As-Sunnah An-Nabawiyah dan mereka suka
meneladani perjalanan hidup salafussaleh dan
menjadikan Jihad sebagai jalan hidup mereka atau
mereka ini giat menyeru ummat untuk berjihad di jalan
Allah. Bagaimana mencari ulama “Warotsatul Anbiya`
(ulama pewaris ilmu para Nabi) pada hari ini?. Apa saja ciri-

95
cirinya agar kita tidak salah mencari dan menemukan
mereka. Insya Allah, Ciri-ciri ulama warosatul anbiya
adalah:
a. Mereka dalam membicarakan Agama selalu
berdasarkan kepada Firman Allah dan Hadis – hadis
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam yang sahih
dan perkataan para ulama – ulama sahabat , tabi`in
dan tabi`uttabi`in serta pendapat para imam- imam
yang mengikuti jejak salafussaleh. para `alim ini suka
berkata tentang perkara agama mereka dengan …” Allah
Ta`ala telah berfirman begini…, Rasulullah shallallahu
`alaihi wa sallam telah bersabda begitu dan Salaf telah
Ijma`……begini dan begitu…”. Mereka tidak suka fanatik
kepada pendapat – pendapat manusia dan mahzab kecuali
yang sesuai dengan Al Qur`an, dalil –dalil yang sahih dan
sesuai dengan ijma ` sahabat atau ijma` ulama.
b. Mereka tidak suka berdalil dengan hadis – hadis
yang palsu dan lemah atau tafsiran–tafsiran Al Qur
an yang berdasarkan akal dan hawa nafsu.
c. Hidup mereka Zuhud (sederhana), waro`(menjaga
diri dari hal yang haram dan syubhat) dan Qona`ah
(puas dengan pemberian Allah walau sedikit).
d. Mereka berani mengatakan kebenaran dan
membela serta mempertahankan kebenaran
tersebut.
e. Mereka jauh dari pintu-pintu dan rumah penguasa.
f. Mereka juga ahli ibadah. Semoga Allah merahmati
mereka ini. Jumlah mereka dan murid – murid mereka
sangat sedikit sekali pada hari ini.
g. Mereka adalah Ahlul Qur`an dan hadis serta fiqih.
h. Lebih istimewa lagi mereka adalah lulusan dari
madrasah madrasah Jihad di Afghanistan, Bosnia,
Checnya, Moro, Kashmir dan Palestina, iraq serta
negeri – negeri lainnya.
i. Ciri-ciri lain mereka pada hari ini secara umum
adalah suka disebut – sebut sebagai kaum Wahabi

96
(pengikut da`wah syaikh Al-Imam Muhammad bin `Abdul
Wahhab rahimahullah) . Itu adalah sebutan ejekan dari
musuh mereka, para pengekor bid`ah. Ketahuilah wahai
Muslimin bahwa pada hari ini banyak sekali kelompok –
kelompok da`wah yang mengklaim bahwa merekalah yang
pantas disebut ahlussunnah wal Jama`ah atau para
pengikut pengikut generasi As-Salafussaleh. Namun
pengakuan – pengakuan mereka itu akan luntur dan sirna
dengan sendirinya ketika diuji dengan dua hal: apakah
aqidah dan manhaj (metode/cara beragama) mereka
sesuai dengan pemahaman Assalafus saleh ; Dan
apakah mereka berjihad melawan kaum Musyirikin
kafir dan Munafikin? Maka kalian akan melihat pada
ayat Al Quran surat Al Maidah: 54 dan At- Taubah: 24
adalah menjadi batu ujian bagi para pengaku – pengaku
pemegang bendera Ahlussunnah. Allah telah berfirman
secara ma`na: “ Hai orang–orang yang telah beriman,
barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya,
maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang
Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya ,
yang bersikap lemah lembut terhadap orang – orang
mu`min, yang bersikap keras terhadap orang – orang
kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut
kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia
Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendakinya
dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui
“. Sebutan orang yang murtad disini adalah bagi orang –
orang yang berpaling / meninggalkan kewajiban –
kawajiban agama yang diperintahkan kepada mereka.
Untuk lebih jelas konteks ungkapan “murtad” maka
hendaklah melihat kepada Al Quran surat At Taubah ayat
38 dan 39: “ Hai orang–orang yang beriman, apakah
sebabnya apabila dikatakan kepada kamu: “ Berangkatlah
untuk berperang pada jalan Allah kamu merasa berat dan
ingin tinggal ditempatmu? Apakah kamu puas dengan
kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat.

97
Padahal keni`matan hidup di dunia ini (dibandingkan
dengan kehidupan akhirat) hanyalah sedikit. Jika kamu
tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah akan
menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya
(kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan
dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun.
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu “. Dalam surat yang
sama (ayat 16) Allah berfirman secara ma`na: “ Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan begitu saja
sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang
– orang yang berjihad di antara kamu dan tidak
mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-
Nya dan orang – orang yang beriman. Dan Allah maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan “,
j. Dari ayat yang terang ini dapat diketahui bahwa hanya
orang-orang yang berjihadlah yang pantas disebut
sebagai orang yang keimanannya benar dan lurus,
karena mereka telah lulus ujian Allah dan mereka telah
berani berkorban meninggalkan keni`matan dunia untuk
pergi memenuhi panggilan Allah dan undangan-Nya yang
mulia menuju kepada surga yang seluas langit dan bumi
dan pahala mati Syahid yang luar biasa besar dan
ni`matnya.
Kemudian berdasarkan hadis Nabi Shallallahu `alaihi wa
sallam: “ Akan senantiasa ada di antara ummatku
sekelompok orang yang berperang membela kebenaran
dan mereka senantiasa eksis hingga hari kiamat “ (HR.
Muslim) . Dalam hadis yang lain: “ Akan senantiasa ada di
antara umatku sekelompok orang yang berperang
membela perintah/agama Allah. Mereka akan memukul
mundur musuh dan tidak membahayakan mereka orang-
orang yang menyelisihi mereka, hingga datang kepada
mereka hari kiamat sedangkan mereka tetap dalam
keadaan demikian. (HR. Muslim). 11) Dari hadis-hadis
ini –juga- memberitahukan kepada kita bahwa kaum
Mujahidin ini akan senantiasa muncul/eksis di

98
setiap zaman. Hanya tempatnya bisa berbeda. Yang jelas
mata rantainya tidak akan terputus sampai hari kiamat.
Maka siapakah mereka pada hari ini, pasti kita akan
mengakui secara kenyataan baik terpaksa atau tidak
bahwa tiada kaum yang berjihad pada hari ini melawan
Taghut musyirik dan kafir salibis zionis Amerika dan sekutu
serta kaki tangan mereka kecuali para Mujahidin
Afghanistan ketika melawan rusia, Mujahidin Chechnya
ketika melawan rusia di Chechnya sampai sekarang,
Mujahidin Thaliban melawan pemerintah boneka amerika
munafik pimpinan hamid Karzai, Mujahidin Al Qaida dan
jaringannya di seluruh dunia melawan Taghut Salibis zionis
dan para sekutu dan kaki tangan mereka, Mujahidin
Hammas melawan Yahudi Israel, Mujahidin Moro melawan
salibis Filipina, Mujahidin Iraq melawan pemerintahan
boneka syi`ah dan munafik bentukan amerika, Mujahidin
Kashmir, Somalia dan lain-lain diseluruh dunia. Mereka
Eksis didunia.
Dunia mengetahui berita-berita peperangan
mereka. Mereka bahkan sukses memukul mundur rusia di
afghan, amerika di Iraq dan nato di Afghan. Maka kami
nasehatkan kepada mereka yang masih mempunyai hati
nurani dan akal fikiran agar mau berhenti mencaci mereka
sebagai teroris dan sebutan-sebutan miring lainnya
kepada para Mujahidin. Allah sendiri melalui lisan Rasul-
Nya yang membersihkan mereka dari tuduhan keji dan
eksistensi mereka melalui AlQur`an dan hadits-hadits
Nabi. Benarlah sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa
sallam bahwa para Mujahidin itu selalu Eksis.
k. Petunjuk keselamatan lainnya untuk meyakinkan
kita bahwa para mujahidinlah pada hari ini sebagai
para pemegang bendera kebenaran dan sebagai
Thoifah manshuroh (kelompok yang ditolong Allah `Azza
wa Jalla) yang harus diikuti dan diteladani manusia adalah
Nasehat Al-Imam Sufyan bin Uyainah rohimahulloh. Sufyan
bin `Uyainah adalah salah seorang penghulu ulama

99
Tabi`in, salah satu guru Al Imam Asy-Syafi`I. Dia berkata “
Jika kalian menyaksikan manusia telah berselisih maka
ikutilah (pendapat) Mujahidin dan Ahlutstsughur
karena sesungguhnya Allah berfirman –yang ma`nanya – “
Dan orang-orang yang berjihad di jalan kami pasti akan
kami beri petunjuk (hidayah) kepada jalan-jalan kami “
(Qs. Al-Ankabut: 69 ; Tafsir Al-Qurthubi, Al-Jami` li ahkamil
Qur`an XIII/365). Ahlutstsughur adalah orang yang berada
di medan jihad, di benteng-benteng pertahanan atau
bersiaga di garis depan.
Dengan keterangan-keterangan ilmiyah yang sudah
dipaparkan secara ringkas di atas maka saksikanlah oleh
kalian wahai kaum Muslimin ketika kita sedang dilanda
kebingungan oleh propaganda salibis zionis dan kaki
tangan mereka tentang sepak terjang para mujahidin,
kaum thaliban, Al-Qoida, Hammas dan lain-lain apakah
mereka berada dalam kebenaran ; baik para ulamanya
atau mujahidinnya. Begitu simpang siurnya fatwa-fatwa
yang beredar dari para ulama dunia yang sangat
membingungkan ummat. Maka wahai kaum yang
mempunyai `akal dan hati ambilah pendapat Al Imam
Sufyan bin `Uyainah rohimahullah ketika terjadi fitnah &
kebingungan seperti ini. karena apa alasannya? karena
fatwa beliau sangat relefan sekali dengan keadaan hari ini.
Fatwa beliau sangat dibutuhkan ummat pada hari
ini, sebab akan menjernihkan masalah dan
meredakan fitnah, dan agar kalian menjadi tahu,
selamat dan tidak tersesat. Maka saksikanlah juga
bahwa hanya mereka inilah yang berjihad pada hari ini,
baik ulama maupun para penuntut `ilmu dan mujahidin
awamnya. Sementara para ulama lainnya yang berfatwa
menentang mereka kebanyakan adalah ulama penguasa,
yang telah hidup dengan nyaman, masyhur, dan dikelilingi
popularitas, hidup mereka dipenuhi suasana confortable,
sedikit tantangan dan tekanan. Kebanyakan mereka belum
pernah terjun ke medan jihad. Mereka juga suka menjilat

100
penguasa zalim atau sebagian mereka takut kepada
kebengisan dan kekejaman penguasa taghut sehingga
mereka terpaksa mengamini kemauan penguasa tersebut
yang menentang hukum Allah. Ulama dan Mujahidin
ahlutstsughur inilah yang justru dijuluki sebagai kaum
fundamentalis, khawarij, teroris, radikalis dan ekstrimis
dan seabrek gelar–gelar atau cap miring lainnya. Padahal
yang sebenarnya adalah sebaliknya. Merekalah para
penegak kebenaran dan para pejuang yang hakiki. Mereka
bukan teroris. Adapun teroris yang hakiki adalah para
Negara Salibis-zionis Amerika dan para sekutunya dari
barat & timur dan dan kaum munafikin yang telah
memerangi kaum Mujahidin demi kepentingan tuan – tuan
dan majikan mereka.
Mereka dengan antek anteknya ini justru telah
mempertontonkan kebiadaban mereka -dihadapan dunia–
terhadap kaum Muslimin di Palestina, Afghanistan, Bosnia,
Chechnya, Iraq, Libia, Moro, Pattani, Kashmir. Siapakah
yang menghadapi mereka secara langsung ketika ummat
Islam dibantai, sedangkan kaum Muslimin pada waktu itu
terdiam tidak bisa berbuat apa–apa, termasuk pemerintah
mereka? Tiada lain kecuali para mujahidinlah yang
menghadapinya. Para Mujahidin inilah yang menjadi batu
sandungan dan kawat berduri yang menyekat tenggorokan
para Negara salibis – Zionis untuk medapatkan segala
sumber kekayaan alam milik umat Islam. Namun amat
sedikitlah pujian ummat kepada para mujahidin ini. Justru
mereka dihina dan dicaci maki. Umat ini tidak mau
berterima kasih kepada mereka.
Ketahuilah bahwa perlawanan Mujahidin terhadap
Pasukan Salibis-zionis dan para sekutu mereka dari kaum
kafirin dan munafikin dengan aksi–aksi pemboman–
pemboman terhadap gedung–gedung dan tempat–tempat
dimana mereka dan para munafikin itu berada juga
serangan terhadap hotel- hotel, café dan tempat–tempat
ma`siat lain yang dimiliki oleh para donatur dan

101
penyokong mereka yang berasal dari pengusaha, bankir –
bankir dan tokoh – tokoh politik zionis Internasional yang
ada di negeri mereka atau dinegeri para munafikin itu
adalah merupakan akibat atau reaksi saja yaitu reaksi
pembalasan (Qishos) dari tindakan perusakan dan
penghancuran yang dilakukan mereka di negeri – negeri
Islam. Tindakan mereka ini telah diizinkan Syari`at (Qs. Al-
Baqoroh: 190, 191, 194, Qs. An-Nahl: 126) . Tindakan
pembalasan mereka yang seolah – olah tidak
berperikemanusiaan ini sebenarnya bukanlah sifat hakiki
dan watak Mujahidin yang sebenarnya. Mereka menyerang
karena diserang duluan. Adapun pelaku aksi teroris yang
sebenarnya adalah para teroris sejati Amerika dan para
sekutu mereka.
Merekalah yang memulai menyerang untuk
mengusai dan menjajah dunia Islam, sedangkan Mujahidin
tampil untuk menahan serangan mereka terhadap kaum
Muslimin. Tidak ada peperangan yang dilancarkan para
Mujahidin dan ulamanya kecuali terhadap gembong
salibis Zionis dan para kaki tangan mereka dan para
taghut munafikin pendukung mereka di seluruh dunia ,
dimana ada kepentingan politik mereka untuk memerangi
ummat Islam dan para mujahidin serta ulama mereka
yang berjuang menegakkan Tauhid, syari`ah dan Daulah
Islamiah di negeri-negeri mereka. Dan juga melawan
kepentingan mereka –salibis zionis- untuk merampok dan
menguasai kekayaan negeri-negeri Islam. Siapa saja yang
mempunyai kepentingan seperti itu maka mereka akan
berhadapan dengan tentara Allah yang terlihat maupun
tidak, yaitu para Mujahidin beserta Malaikat. Allahu Akbar.
Allahu Akbar. Allahu Akbar. Walillahi hamd.
Allah telah berfirman tentang kemuliaan para
mujahidin yang peduli kepada ummat Islam yang
tertindas: ” Dan mengapa kamu tidak mau berperang di
jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah, baik
laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang berdo`a:

102
“ya Tuhan kami, ke luarkanlah kami dari negeri ini yang
zalim penduduknya. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu
dan berilah kami penolong dari sisi-Mu “ (Qs. An-nisa: 75).
Maka, wahai kaum Muslimin, pahamilah kakikat
masalahnya. Dan jangan tertipu dengan propaganda –
propaganda palsu dan murahan mereka. Yang harus
diperangi bukanlah Mujahidin. Mereka bukanlah teroris.
Wallahi. Tapi para salibis zionis dan para taghut munafikin
serta sekutu–sekutu mereka itulah yang sebenarnya harus
diperangi karena mereka menghalang-halangi manusia
dari jalan yang lurus dan menjadikan jalan yang lurus itu
menjadi bengkok (Qs. Muhammad: 1-4, 7-9) . Dan
siapapun yang dizalimi maka ia pasti akan membalas
dengan sekuat kemampuannya. Itu dijumpai pada dunia
manusia dan hewan yaitu jika mereka disakiti maka pasti
mereka akan membalas dengan semampu mereka.
Perumpamaan mereka adalah seperti semut merah atau
lebah tawon yang melawan para aggressor raksasa yang
zalim yang terlebih dahulu menyakiti Islam dan
ummatnya, maka mereka tampil digaris paling depan
dalam membela Islam dan ummatnya yang terzalimi (Qs.
An Nisa: 75 ; Qs. At-Taubah: 14, 15) . Mereka hanya
mengharapkan ridho Allah semata bukan ridho manusia.
Mereka tidak takut kepada celaan, hinaan dan cacian
orang-orang yang suka mencaci sebagaimana isi surat Al-
Maidah ayat 54.
l. Ketika manusia menjadi bingung dengan keadaan
mereka apakah mereka ini teroris atau bukan,
mujahidin atau bukan maka Jawabannya adalah
disamping berita-berita mereka di Al-Quran dan
hadits-hadits Nabi shallallahu `alaihi wa sallam di
atas tentang keberadaan mereka yang eksis terus
disetiap zaman, maka lihatlah juga kepada
karomah-karomah yang Allah tampakkan saat
gugurnya mereka. Maka dunia akan terperanjat dengan
karomah-karomah yang menghiasi kematian mereka saat

103
mereka gugur didepan regu tembak para taghut atau saat
mereka bertempur melawan Agresor barat kafir atau para
anteknya dari kaum munafikin. (Qs. At Taubah: 73) .
Karomah mereka disaksikan manusia banyak, baik
disaksikan langsung oleh yang melihatnya secara
mutawatir atau diketahui melalui majalah-majalah Islam,
media internet dan lain-lainnya yang meliput
peristiwa/kejadian penting tersebut. Seperti keringat yang
muncul terus di dahi dan kening mereka walaupun jasad
sudah 5 hari atau tubuh mereka yang hangat dan lentur
(tidak kaku) walau sudah beberapa hari gugur, atau darah
yang tetap mengalir dari lubang bekas peluru yang
mengenai tubuh mereka walau sudah beberapa hari dan
yang masyhur adalah aroma wangi yang ke luar dari tubuh
atau darah mereka padahal mereka tidak dipakaikan
minyak wangi. Karomah-karomah ini tidak bisa didustakan.
Dan itu adalah penghiburan Allah kepada wali – wali-Nya
dengan benarnya keyakinan yang mereka pegang sampai
mati walaupun seluruh manusia membenci mereka,
sekaligus bukti kepada orang –orang yang masih ragu dan
memusuhi kebenaran da`wah serta seruan mereka.
Adanya karomah yang muncul pada jasad mereka adalah
untuk menambah keyakinan orang yang telah yakin akan
kebenaran da`wah dan perjuangan mereka dan
menjadikan percaya bagi orang yang masih ragu atau
sebaliknya akan menjadikan orang yang tidak beriman
semakin benci kepada para mujahidin. Carilah mereka ini
wahai kaum! Ambilah ilmu dari mereka! Teladanilah
kehidupan mereka. Mereka inilah para waliyullah yang
Nampak bersinar di bumi ini dan disaksikan manusia. . .
Insya Allah.
1. Amar ma`ruf nahi mungkar & Jihad fi Sabilillah
menegakkan Tauhid, melawan kezaliman dan membela
kaum Muslimin yang tertindas di muka bumi. Allah telah
berfirman dalam surat Ali `Imron ayat 110 yang ma`nanya
adalah: “Kamu (ummat Islam) adalah umat terbaik yang

104
dilahirkan untuk manusia. (Karena kamu) menyuruh (berbuat)
yang ma`ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya ahli kitab itu beriman, tentulah itu
baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman.
Namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
”Dalam ayat lain Allah berfirman secara m`na: “Dan
perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,
tapi janganlah melampaui batas, Sungguh Allah tidak
menyukai orang-orang yang suka melampaui batas. Dan
bunuhlah mereka dimana saja kamu temui mereka, dan
usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu dan
fitnah itu bahaya kemusyirikan) lebih kejam (bahayanya) dari
pada pembunuhan…” Dan perangilah mereka itu sampai
tidak ada lagi fitnah(kemusyirikan). Dan agama hanya bagi
Allah semata. Jika mereka berhenti (Taubat dan masuk Islam)
maka tidak ada lagi permusuhan, kecuali terhadap orang-
orang zalim. ” (Qs Al-Baqoroh: 190, 191, 193). Umat yang
terbaik adalah umat yang beriman (bertauhid) dan
menegakkan amar ma`ruf dan melarang serta mencegah
manusia dari perbuatan keji dan mungkar serta berjihad di
jalan Allah. Kejayaan generasi As-Salafussaleh adalah karena
keimanan dan amar ma`ruf-nahi mungkar serta berjihad di
jalan Allah menegakkan Tauhid “Laa ilaaha Illallah” (Tiada
sesembahan yang berhak diibadati dengan sebenarnya
melainkan Allah) , maka dengan itulah Allah memberikan
kekuasaan kepada mereka untuk menaklukkan dunia dan
menyebarkan keadilan serta kebaikan kepada ummat
manusia. Apakah pernah ada bandingan untuk mereka ini?!
Maka tidak ada jalan bagi kita jika ingin mengambil teladan
kecuali harus mengikuti jejak mereka. Berkata imam Malik
Rohimahullah: ” Tidak akan menjadi baik urusan (agama) dari
ummat (Islam) akhir ini kecuali mereka mengikuti apa yang
menjadi baik pada generasi awalnya. ”
2. Persatuan kaum Muslimin yang hakiki (hati &
jasadnya) dalam Aqidah, `amal, da`wah, dan Jihad
menegakkan Tauhid dan jihad melawan Tirani Taghut

105
(gembong penyebar kemusyirikan & angkara murka).
Bersatulah wahai para pemimpin da`wah Islam Indonesia
untuk menghadapi Tirani Taghut negeri ini, menurunkan
mereka dari singgasana kekuasaan mereka karena mereka
telah menjadi musyirik dan murtad. Ini adalah suatu yang
sudah disepakati oleh seluruh para ulama bahwa mereka
disebut Taghut karena divonis Allah sebagai tuhan selain
Allah, telah menjadikan diri mereka -tanpa sadar- sebagai
sekutu-Nya dalam hak membuat dan memutuskan hukum. Di
antara kekhususan Allah `Azza wa Jalla adalah dalam
membuat syariat dan menetapkan hukum. Maka hak ini tidak
boleh ditandingi makhluk (Qs. Asy-Syuro: 21) . Maka jika
mereka menghukumi dan memerintah manusia dengan
hukum dan syariat selain syari`at Allah maka mereka telah
menjadi sekutu-Nya di dalam hukum. Dengan demikian sadar
atau tidak sadar mereka telah menjadi tuhan disamping Allah,
telah menjadi sekutu Allah dalam pembuatan hukum dan
syari`at. Mereka telah menjadi berhala yang disembah
sebagaimana para ulama yahudi dan nasrani yang telah
divonis Allah sebagai Arbaban mindunillah (tuhan-tuhan selain
Allah) karena perbuatan mereka menghalalkan apa yang
telah diharamkan Allah dan sebaliknya. Mereka adalah serupa
dengan Fir`aun. Tidak boleh atau haram hukumnya kaum
Muslimin diperintah oleh para taghut ini. sahabat Nabi
Shallallahu `alaihi wa sallam, Ubadah bin Shamit radhiallahu
`anhu berkata: ” Kami dipanggil Rasulullah shallallahu `alaihi
wa sallam lalu kami berbaiat kepada beliau. Maka beliau
meminta kami agar berbaiat kepada beliau shallallahu `alaihi
wa sallam untuk mendengar dan taat disaat kami suka atau
benci, sulit maupun mudah, atau kami diperlakukan tidak
adil. Dan agar kami tidak merampas kekuasaan dari ahlinya
(penguasa yang sah). Beliau berkata: ”Kecuali bila engkau
melihat ada kekufuran yang nyata, yang engkau memiliki
bukti dari Allah tentangnya “ (Muttafaq `alaih). Al-Imam An-
Nawawi berkata: ” Qodhi `Iyadh berkata: “ Ulama telah
sepakat bahwa jabatan imam (khalifah) tidak boleh

106
diserahkan kepada orang kafir. Dan bila muncul kekafiran
pada imam/khalifah, maka ia mesti dicopot sampai pada
perkataannya: ” Maka sekiranya muncul kekafiran dari dirinya
atau ia mengubah syari`at atau ia berbuat kebid`ahan berarti
ia telah ke luar dari hukum wilayah (jabatan imamah) dan
gugurlah kewajiban taat kepada dirinya. Dan ummat Islam
wajib berjihad melawannya, menggulingkannya dari
kekuasaan dan mengangkat imam yang adil bila hal itu
memungkinkan mereka. Jika hal itu hanya dimampui oleh
sekelompok orang maka mereka wajib menggulingkan
penguasa kafir tersebut. Dan hal itu tidak wajib
(menggulingkan) penguasa ahlu bid`ah tersebut kecuali jika
mereka menganggap ada kemampuan untuk itu. Namun bila
mereka lemah dan tidak mampu melakukannya maka hal itu
tidak wajib. Dan agar setiap Muslim Hijrah dari tempat
tinggalnya menuju tempat lain serta berlari dengan ketaatan
terhadap agamanya (sahih Muslim dengan syarah An-Nawawi
12/229).
Dan penguasa negeri ini berdasarkan hukum dan Ijma`
sudah dihukumi sebagai penguasa murtad atau kafir.
Sebabnya adalah karena mereka tidak mau menjalankan
hukum dan syari`at Allah dalam memerintah manusia dan
tidak mau tunduk kepada hukum Allah. Mereka tidak mau
menggunakan Al-Qur`an dan As-Sunnah An-Nabawiyah dalam
menjalankan pemerintahan dan
menghukumi manusia dalam persengketaan yang terjadi di
antara mereka baik pidana maupun perdata. Ini sangat jelas
sekali. Bukti lainnya adalah bahwa mereka menangkap,
memenjarakan dan menyiksa para da`i dan mubaligh yang
menda`wahkan Tauhid dan syari`at Islam kepada manusia
dan menyeru negara agar wajib mentaati semua hukum Allah.
Berkata syaikhul Islam Ibnu Taimiah rohimahullah secara
ma`na: ” Seseorang dikala menghalalkan keharaman yang
sudah diijma`kan (disepakati ulama) atau mengharamkan
kehalalan yang sudah diijma`kan, maka dia kafir murtad
dengan kesepakatan Fuqoha (ahli fiqh)” (Majmu` fatawa

107
3/267). Apakah penguasa RI menghalalkan lokalisasi
pelacuran yang telah Allah haramkan? jawabnya: YA ; Apakah
Penguasa kita menghalalkan penjualan minuman keras yang
telah diharamkan Allah? Jawabnya: YA ; Apakah penguasa kita
telah menghalalkan beroperasinya bank-bank Riba yang telah
diharamkan Allah? Jawabnya: YA ; Apakah para penguasa kita
telah menghalalkan acara wisata dan budaya syirik ritual
“pesta laut” di pantai Pangandaran dan Pelabuhan Ratu
dimana di sana ada pemujaan dan dan pemberian sajen
kepada syaithon Nyai Roro Kidul yang Allah telah haramkan
karena syirik Akbar? Jawabnya: YA? Sebaliknya, Apakah
penguasa RI mengharamkan hukum potong tangan bagi para
pencuri, hukum rajam bagi penzina muhshon (yang pernah
menikah) dan menghukum mati orang Islam yang murtad
yang semua itu disyari`atkan? Jawabnya: YA. Berarti para
penguasa RI ini telah menghalalkan apa yang diharamkam
keharamannya berdasarkan Ijma` dan sebaliknya. Berkata
juga syaikh `Abdul `Aziz bin ibnu Baz rohimahullah (mantan
mufti kerajaan Saudi `Arabia) : ” Dan setiap negara yang
tidak berhukum dengan hukum Allah dan tidak tunduk
kepada hukum Allah, maka dia adalah Negara
jahiliyah, kafir, zalim lagi fasiq dengan penegasan
ayat-ayat yang muhkam. Wajib bagi setiap Muslim
membenci Negara itu, dan memusuhinya karena Allah,
serta haram atas mereka mencintai dan loyal
kepadanya sehingga ia beriman kepada Allah saja dan
menerapkan syari`at-Nya “ (Naqdul Qoumiyah Al-
Arobiyyah: 51) . Apakah Penguasa RI berhukum dengan
hukum Allah? jawabannya adalah TIDAK ; Apakah penguasa RI
tunduk kepada hukum Allah?. Jawabannya adalah TIDAK.
Berkata pula syaikh `Abdurrohman Ibnu Hasan rohimahulloh
(ulama Tauhid dari nejed Saudi `Arabia, cucu al-Imam syaikh
Muhammad ibn `Abdul Wahhab, secara ma`na: ” Siapa yang
menyelisihi apa yang Allah telah perintahkan kepada
Rasul-Nya shallallahu `alaihi wa sallam dengan cara ia
memutuskan di antara manusia dengan selain apa

108
yang Allah turunkan atau ia meminta hal itu (minta
diberi keputusan hukum dengan selain hukum Allah)
demi mengikuti apa yang ia sukai dan dia inginkan
maka dia telah melepas ikatan Islam dan Iman dari
lehernya (murtad), meskipun dia mengaku sebagai
mukmin “ (Fathul Majid: 270). Berkata syeikh Muhammad Al-
amin Asy-Syinqiti rahimahullah ketika menjelaskan QS surat
Al-An`am: 121 & Qs At-Taubah: 31, mengatakan: ”
Sesungguhnya setiap orang yang mengikuti aturan ,
hukum dan undang-undang yang menyelisihi apa yang
Allah syari`atkan lewat lisan Rasulullah shallallahu
`alaihi wa sallam, maka dia musyirik terhadap Allah,
kafir lagi menjadikan yang diikutinya itu sebagai Rabb
(tuhan). ” (Adhwaa-ul Bayan, tafsir surat Qs. At-Taubah: 31).
Berkata syeikh Muhammad Hamid Al-Faqy pada ta`liq fathul
Majid: 373, …” Siapa yang menjadikan perkataan orang-
orang barat sebagai undang-undang yang dijadikan
rujukan di dalam masalah darah, kemaluan, dan harta
dan dia mendahulukannya terhadap apa yang sudah
diketahui dan jelas baginya dari apa yang terdapat
dalam kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya maka dia itu
tanpa diragukan lagi adalah kafir murtad bila terus
bersikeras di atasnya dan tidak kembali berhukum
dengan apa yang diturunkan Allah dan tidak
bermanfaat baginya nama apapun yang dengannya
menamai dirinya-klaim Muslim- dan (tidak bermanfaat
juga baginya) amalan –amalan apa saja dari `amalan
zohir baik shalat, shaum, haji dan yang lainnya” ;
Berkata pula syeikh Ahmad Syakir: “ Sesungguhnya vonis
bagi undang-undang buatan manusia (qowaanin
Wadh`iyyah) adalah sangat jelas seterang matahari,
yaitu kufrun Bawwah (kufur akbar), tidak ada
kesamaran, tidak perlu debat, dan tidak ada alasan
(udzur) bagi orang yang menisbatkan dirinya ke dalam
Islam, siapapun orangnya, yang mengamalkannya,
tunduk kepadanya atau mengakuinya. Hendaklah

109
setiap orang berhati-hati akan dirinya, karena setiap
orang bertanggung jawab atas dirinya. ” (Umdatut tafsir:
4/174), …”Berkata Al-Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya “ Al-
bidayah wan-Nihayah”: “ Barang siapa yang
meninggalkan hukum yang muhkam (baku) yang
diturunkan kepada Muhammad Ibnu `Abdillah penutup
para Nabi, dan dia malah merujuk hukum kepada
hukum-hukum (Allah) yang sudah dihapus
(Taurat/injil), maka dia kafir. Maka apa gerangan
dengan orang yang mengacu kepada (hukum)
Ilyasa/yasiq dan dia mendahulukannya dari pada
ajaran Allah maka dia kafir dengan ijma` kaum
Muslimin. ” Wahai kaum Muslimin lihatlah perkataan ulama-
ulama robbany kalian yang berbicara masalah yang sangat
inti, yaitu salah satu sebab pembatal keIslaman dan
keimanan seseorang yaitu tindakan/sikap penguasa yang
merubah-rubah hukum Allah atau tidak mau tunduk kepada
hukum Allah, Maka bukti mereka menjadi musyirik, kafir
dan murtad adalah menjadikan pancasila & UUD `45
sebagai hukum mereka yang utama dan paling utama
dan mencampakkan Al-Qur`an & As-Sunnah
kebelakang punggung mereka dan
penghalalan/pembolehan penerbitan/pembuatan
peraturan/undang-undang mereka yang melegalisir
kema`siatan-kema`siatan besar yang dilarang Allah
Subhana wa Ta`ala dan melarang penerbitan undang-
undang yang berisi hukum-hukum Allah serta tindakan
mereka yang nyata-nyata memerangi para da`i tauhid
dan pejuang-pejuang penegakan syari`ah Islamiyah di
Indonesia. . Dengan demikian tidak usah mencari-cari
alasan lain dengan mengudzur/memaafkan
kekafiran/kemurtadan mereka ini. Ada sebagian kelompok
Islam(kelompok salafi dan yang berpendapat serupa) yang
beranggapan bahwa penguasa negeri Indonesia saat ini
bukanlah orang kafir murtad walaupun perbuatan mereka
adalah perbuatan kekafiran; Namun orang perorang dari

110
penguasa negeri ini tidak boleh divonis kafir karena mereka
mendapat udzur yaitu: Bisa jadi para penguasa tersebut
melakukan perbuatan kekafiran karena ketidak tahuan
(jahil), atau mereka melakukannya karena ijtihad atau
ta`wil, atau melakukan kesalahan yang tidak disengaja
(khoto`) maka ke tiga hal itu adalah pengudzuran terhadap
perbuatan syirik mereka. Apakah anggapan mereka itu
benar? mereka –kelompok salafi dan teman-teman
mereka- juga berpendapat bahwa para penguasa yang
melakukan kekafiran akbar tidak dapat divonis kafir
sebelum tegak hujjah dan hilang penghalang-
penghalang kekafiran. Maka mereka tetap
menganggap mereka Muslim dan sebagai ulil amri
yang wajib ditaati. Apa pendapat kami? Pendapat kami
adalah jawaban dari ulama-ulama ulama mereka yang juga
kami ambil pendapat mereka yang haq seperti apa yang
diulas di atas secara ringkas. Dan pembatal syahadat yang
disebabkan menohok Tauhid seperti syirik akbar dan
berhukum bukan dengan hukum Allah adalah tidak diudzur
oleh sebab Jahil atau ijtihad atau ta`wil, namun di udzur
karena dipaksa atau perbuatan yang tidak disengaja (khoto`)
dan tidak ada pemisahan antara takfir muthlaq (mengkafirkan
perbuatan orang secara umum) dengan mengkafirkan orang
perorang dalam syirik akbar yang menohok Tauhid Laa ilaaha
illallah. Berkata Syeikhul Islam Muhammad Ibnu `Abdil
Wahhab:” Apakah ada seorang sejak zaman sahabat hingga
zaman Mansur Al_Bahuti (ulama sezaman dengan syeikh At-
tamimi) yang mengatakan bahwa mereka (pelaku syirik
akbar) itu dikafirkan nau`nya saja tidak muayyannya. ”
(Tarikh Nejd, risalah kepada Ahmad ibnu `abdil karim). Jadi
pendapat/paham/anggapan mereka itu adalah bid`ah.
Berkata syeikh Ishaq Ibnu `Abdirrahman ibnu Hassan: ”
Kemudian bid`ah dan syubhat mereka itu (pemisahan takfir
mu`ayyan dan takfir mutlaq) merebak hingga laris dikalangan
ikhwan-ikhwan khusus ” (hukmu takfir Mu`ayyan). Apalagi
kalau mereka mau berfikir bahwapara taghut ini sudah

111
melakukan berbagai macam ma`siat kekufuran yang besar,
dan penghalalan yang haram dan sebaliknya serta
memerangi para du`at Tauhid dan pejuang syari`at Islamiyah
sejak lama. Alangkah sesatnya anggapan mereka ini.
Bagaimana mungkin taghut yang telah berkuasa sejak 1945
dan berhukum dengan hukum jahiliyyah dan memerangi para
da`i tauhid dan membunuh serta memenjarakan mereka yang
berjuang untuk menegakkan syari`ah Islamiyah,
membolehkan kesyirikan, perzinahan, minum khamer,
pendirian bank-bank riba dan pembolehan melakukan ritual-
ritual bid`ah mukaffiroh masih dianggap ulil amri yang harus
ditaati?! Dan para ulama ahlussunnah seperti syeikh bin Bazz,
syeikh Muhammad Al-Amin Asy-syingqiti, syeikh Ahmad
Syakir dan saudaranya Syeikh Mahmud Syakir dan ulama
generasi sebelumnya dari pembela tauhid di Nejed Saudi
`Arabia (Syeikh Muhammad Ibn `Abdul Wahhab dan ulama
dari para murid dan anak cucunya) serta ulama-ulama
ahlussunnah generasi awal dan pertengahan telah memberi
fatwa akan kafir dan murtadnya para penguasa zalim yang
merubah-rubah syari`at.
Tidak ada udzur dari perkataan mereka sedikitpun bagi
para taghut itu, namun mereka yang mengaku sebagai salafi
dan orang-orang yang serupa dengan mereka itu telah
berkata lancang, sesat dan kurang ajar, menyalahi perkataan
guru dan ulama mereka dalam masalah yang sangat penting
dan prinsip ini (Tauhid). Maka Janganlah kalian tertipu dan
ragu dengan ucapan-ucapan salafiyun maz`um (mengaku-
ngaku salafiy padahal murji`ah) yang menyalahi Aqidah dan
manhaj salaf yang haq, Janganlah kalian tertipu dan ragu
untuk mengkafirkan dan memurtadkan para penguasa RI
yang telah menolak dan merubah-rubah hukum Allah dan
ridho dengan hukum buatan mereka. Ini bukanlah fitnah
takfiri, fitnah khawarij dan bid`ah, tapi ini adalah Aqidah dan
pondasi Tauhid serta asas agama Islam itu sendiri. dan
janganlah kalian bingung dengan banyaknya ibadah yang
mereka lakukan dan ucapan mereka bahwa mereka adalah

112
Muslim. Karena berapa banyak manusia di kolong langit ini
yang mengucapkan dan mengklaim sebagai Muslim namun
mereka adalah tetap divonis musyirikin karena mereka telah
murtad tanpa disadari. Penyebabnya adalah karena mereka
telah melakukan pembatal-pembatal keimanan dan
keIslaman lantaran perkataan dan perbuatan mereka.
Dalam masalah syirik akbar yang menohok langsung kepada
inti tauhid -laa ilaaha illallah- seperti merubah-rubah hukum
Allah dan menyembah nyai roro kidul/dewi sri atau berdo`a`
kepada selain Allah maka para pelakunya adalah tidak
diudzur/dimaafkan kecuali mereka dipaksa atau
melakukan kesalahan yang tidak sengaja. Maka jika ada
seorang penguasa yang telah merubah syariah, jika bukti &
faktanya ada -tentang perbuatan kekafiran mereka-, demikian
juga adanya dalil yang menunjukkan kepada bukti kekafiran
perbuatan/perkataan mereka maka mereka harus dikafirkan,
tidak usah menunggu para hakim mahkamah syari`ah
memanggil mereka untuk ditanya karena hal itu tidak ada
sunnahnya dalam perbuatan kekafiran yang menohok tauhid
(berbeda dengan kasus kekafiran yang disebabkan oleh
masalah selain Aqidah Tauhid seperti masalah Syariat,
Contohnya: meninggalkan shalat fardu dengan sengaja atau
malas, mengawini ibu tiri/kandung, menghalalkan minum
khamr maka mereka ini pada umumnya dipanggil oleh
pengadilan jika mereka tinggal di wilayah Negara Islam dan
mereka mampu untuk dipanggil, agar mereka ditanyai oleh
hakim apakah benar mereka melakukan atau mengucapkan
perkataan kekafiran. Kalau terbukti -dengan pengumpulan
sejumlah kesaksian dari orang-orang yang melihatnya - maka
mereka disuruh bertaubat. Jika mereka bertaubat maka
mereka dibebaskan, tapi jika tidak maka dibunuh. Tapi jika
para murtaddin tersebut mempunyai kekuatan dan tinggal di
dalam/luar negeri maka mereka tidak perlu di tegakkan hujjah
lagi atau tabayyun, Cukup berdasarkan kesaksian yang kuat
maka mereka dikafirkan dan diperangi.

113
Nah penguasa tirani di negeri ini sudah jelas
mempunyai kekuatan yang besar dan mereka tidak mungkin
dipanggil hakim, apa ada hakim yang mampu memanggil
mereka -sedangkan semua hakim di negeri ini tunduk di
bawah kekuasaan dan hukum mereka- maka cukup
berdasarkan bukti lahir dari ucapan, perbuatan dan hukum-
hukum yang mereka buat dan mereka bela serta tindakan-
tindakan mereka memenjara, menyiksa, membunuh dan
memerangi da`i–da`i tauhid dan para mujahidinnya, apalagi
mereka mempunyai kekuatan ekonomi, militer dan masa
pembelanya. Maka bagaimana mungkin akan melakukan
tabayyun dan mengadili mereka. Maka cukup ada keterangan
seorang `alim ahlussunnah yang memberi fatwa tentang
kekafiran mereka, maka umatpun harus mengkafirkan dan
membenci mereka serta berusaha melawan jika mampu. Ini
bukanlah sikap ekstrim. Ini adalah tauhid dan pondasi Agama
Islam yang seseorang tidak dikatakan bertauhid sebelum ia
mengkafirkan taghut dan beriman kepada Allah saja.
Dan di antara gembong taghut yang harus dikafirkan,
dimusuhi dan dilawan adalah penguasa yang zalim yang
merubah hukum Allah atau membuat bid`ah kekafiran
atau ke luar dari Islam. Maka berdasarkan fatwa para
ulama maka para taghut ini harus dan wajib di copot dari
jabatan dan kekuasaannya. Karena apa? Karena kerusakan
yang mereka timbulkan –dengan berkuasanya mereka- adalah
sangat besar; Mereka merusak agama dan dunia kaum
Muslimin dengan kerusakan yang sehebat-hebatnya. Mereka
memperkaya diri mereka dan kroni-kroni mereka, sementara
kaum Muslimin adalah menjadi orang yang paling miskin,
menderita dan terzalimi oleh mereka, Mereka memerangi
Syari`at dan para pembela dan pejuangnya dan mereka
berkasih sayang terhadap kaum musyirikin, kafirin dari salibis
dan zionis serta mengangkat mereka sebagai pemimpin
mereka. Mereka juga membodoh-bodohkan kaum Muslimin
sehingga mereka banyak yang tidak paham agama Islam
yang sebenarnya, Mereka juga menyebarkan kesyirikan besar

114
dengan membolehkan demokrasi dan parlemen serta
berusaha mnghidupkan ajaran demokrasi yang syirik itu dan
melindunginya, menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan
sebaliknya. Kalau mereka menolak turun dari kekuasaan
mereka maka mereka boleh diperangi sesuai dengan
kemampuan. Namun apa yang terjadi di negeri ini? Banyak
kaum Muslimin yang tidak tahu hukum Islam yang
prinsip ini. Bahkan mereka tetap menganggap para
penguasa RI tersebut masih menjadi ulil amri yang harus
ditaati, padahal mereka sudah lama murtad karena
melakukan pembatal keimanan. Dan para pemimpin ummat,
parpol-parpol Islam dan ormas-ormas nyapun berpecah belah
dan berselisih tentang perkara yang sudah ijma` ini. Sebagian
dari mereka pada masa orde baru beramai-ramai menyatakan
kesetiaannya kepada pemimpin rezim orde tersebut untuk
berkuasa lagi. Juga menyatakan kesetiaan mereka kepada
berhala pancasila. Kepada Allah lah kita mengadu dan
memohon pertolongan dari apa yang mereka lakukan di
negeri ini. Kelemahan ini juga bertambah parah dengan
berpecah belahnya para pemimpin jama`ah da`wah Islam ke
dalam partai-partai politik yang bermacam-macam aliran
ideologisnya, berbeda mahzabnya dan dan aliran thoriqotnya
serta cara perjuangannya. Ini adalah suatu penyakit hizbiyyah
yang parah, kelemahan dan kerusakan; Tiada akan
melahirkan kekuatan dan kejayaan. Tiada obatnya yang paten
kecuali kembali dan ruju` kepada Kitab Allah, Sunnah Nabi
Nya shallallahu `alaihi wa sallam dan ijma` salaf. jika ada
perbedaan dalam furu` yang mu`tabar maka bersikap
toleranlah tapi jika sudah ada ijma` para salaf dan ulama
maka bersatulah kita dalam Aqidah dan Manhaj yang sahih.
sifat dan sikap Hizbiyyah dan tafarruq (berpecah belah) tidak
akan pernah melahirkan kekuatan. Sampai kelelawar
belekanpun tidak akan pernah. Lihatlah ancaman Allah
kepada orang-orang yang suka berpecah belah dalam urusan
agama mereka. Mereka tidak akan pernah ditolong untuk
mendapatkan kejayaan. Perhatikan surat Ali `Imron ayat 103,

115
105 ; surat Al-An`am ayat 153, Al-Anfal ayat 46 dan surat Ar-
Rum ayat 31-32. Semua ayat ini mencela perpecahan,
permusuhan dan bantah membantah. Sebaliknya Allah
mencintai mukmin yang bersatu dalam shaff yang rapat
seperti dalam surat Ash-Shaff ayat 4. Maka tiada jalan lain
bagi gerakan da`wah Islam untuk menggapai kemenangan
kecuali agar mereka kembali kepada Aqidah dan manhaj salaf
dalam beragama dan berjuang menegakkan syari`at dari
yang besar sampai kepada yang kecil. Buang jauh-jauh
ashobiyyah, popularitas, ta`jub kepada pendapat dan
kekuatan kelompoknya dan jasa-jasanya terhadap
perkembangan da`wah Islam di negri ini.
Bersatulah kalian dalam hal yang prinsip dan ijma`
(tegakkan Tauhid dan tumbangkan Syirik) dan toleranlah
dalam masalah-masalah furu` yang mu`tabar, rapatkan
barisan, dan pilihlah
pemimpin kalian yang ditaati. Ketahuilah bahwa prinsip Islam
yang paling inti adalah kalimat “ Laa ilaaha illallah “ yang
ma`na asasinya adalah kafir kepada segala bentuk dan
jenis taghut serta hanya beriman kepada Allah saja.
Maka salah satu jenis taghut yang harus di tumbangkan
adalah penguasa yang tidak berhukum dengan hukum Allah
dan tidak memerintah manusia dengan hukum Allah tersebut
dan tidak mau tunduk kepada hukum/syari`at Allah (Qs. An-
Nisa: 60, 61). Ini adalah kekafiran yang harus kita tolak dan
dienyahkan dari muka bumi ini. Tidak ada uzur bagi kita untuk
membiarkannya bercokol terus, beranak pinak sampai berurat
akar sehingga telah melahirkan gelombang kerusakan yang
sangat besar kepada ummat Islam di negeri ini dalam perkara
agama dan dunia mereka sampai beberapa generasi
lamanya. Maka telah jelas bahwa aqidah seseorang tidak
akan bernilai apa-apa di sisi Allah walau dia shalat zakat dan
haji serta mengerjakan berbagai macam bentuk ibadah
sebelum dia kafir kepada taghut. Maka iman seorang hamba
akan diakui Allah jika ia komitmen kepada Tauhid dan juga
pada saat yang sama dia kafir kepada segala macam taghut.

116
karena ayat Al Baqoroh: 256 memerintahkan ma`na: ” Barang
siapa yang kafir kepada Taghut dan beriman kepada Allah
saja maka sungguh dia telah berpegang kepada buhul tali
yang kuat dan tidak akan terputus “.
Wahai kaum Muslimin sehubungan dengan keharusan
adanya satu jama`ah da`wah dan jihad yang memayungi
seluruh ummat pergerakan Islam Indonesia sebagaimana kita
telah ketahui dalil-dalilnya, dan keharusan adanya satu
pimpinan jama`ah yang harus ditaati untuk mencapai tujuan
da`wah itu sendiri, yaitu: tegaknya Tauhid dan
mengenyahkan syirik dan memerangi para taghut dan para
pembelanya. Maka Jadikanlah ustadz Abu Bakar Ba`asyir
sebagai amir jama`ah kalian. Tidak usah ragu dengan ilmu,
aqidah dan Akhlaq serta pengorbanan beliau dalam membela
dan menda`wahkan tauhid dan syari`ah`. Kemudian
angkatlah juga ustadz Aman `Abdurrahman sebagai ulama
kalian. Tidak diragukan lagi tentang ilmu, kezuhudan,
kewaro`annya dan kesabarannya dalam menahan siksa para
anshor taghut dan dahsyatnya penjara. Kini dia di tahan lagi
bersama para mujahidin lainnya dengan tuduhan terorisme.
Dalam masalah `ilmu maka dia hapal Al-Qur`an 30Juz, hapal
penuh matan Al-kitab Bulughul Marom, Hapal juga sebagian
kitab Bukhori dan Muslim, hapal penuh matan kitab alfiah
ibnu malik dan beberapa kitab lainnya, Ke luaran terbaik dari
perguruan Syari`ah terbaik (mumtaz) di Asia Tenggara LIPIA,
Pernah menjadi Imam rawatib di masjid Ash-Shofwa Lenteng
Agung, Depok, banyak menterjemahkan kitab-kitab dan
mengisi ta`lim dan pernah mendapat undangan khusus
berhaji dari pemerintah Saudi Arabia dan lebih istimewa lagi
diundang khusus oleh syaikh Muhammad saleh al-Utsaimin
rohimahullah, ulama besar negeri Saudi Arabia yang terkenal
di seluruh dunia, untuk duduk satu majlis dengan dia, dalam
membahas `tafsir Al-Quran. Belum pernah sedikitpun ia jadi
caleg partai atau anggota MPR/DPR RI. Dia juga anti
demokrasi yang penuh dengan kesyirikan. Tawadhu` kepada
kaum mukminin tapi namanya ditakuti oleh International

117
crysis group (ICG) dan para taghut barat. Pilihlah dua
serangkai mujahid da`wah tauhid ini ; Syaikh Abu
Bakar Ba`asyir & ustadz Aman `Abdurrahman untuk
memimpin kalian menegakkan Tauhid dan syari`at di
negeri ini dan memimpin jihad melawan salibis Zionis
dan kaki tangan mereka yang telah bercokol lama, dan
membodohkan ummat dan menjerumuskan mereka
kepada kehidupan jahiliyyah dan kemusyirikan serta
ma`siat di negeri yang kita cintai ini. Sebab tidak bisa
memenangkan agama ini dalam keadaan tanpa
pimpinan, lemah dan bercerai-berai. Itu adalah termasuk
pengajaran agama yang prinsip sebagaimana Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam bersabda secara ma`na: “Aku
memerintahkan kepada kalian 5 perkara sebagaimana Allah
telah memerintahkan kepadaku dengan hal itu (5 perkara
tersebut) : ” Jama`ah, Mendengar, Tho`at, Hijrah dan
Jihad fi sabilillah …” (HR Ahmad dari Haris Al Asy`ari) .
Cukup sudah pengalaman kita berorganisasi,
berda`wah dan berjuang hampir satu abad sejak pergerakan
syarikat Islam sampai kepada Masyumi dan apa yang kita
saksikan pada hari ini. Apa yang kita dapatkan selama
rentang waktu yang lama itu dari perjuangan kita dengan
secara kepartaian dan ormas-ormas dan yayasan-yayasan
Islam yang berbilang? Kita tidak mendapatkan apa-apa
kecuali K e l e m a h a n & K e h i n a a n. Maka belajarlah
dari sejarah kalian sendiri wahai orang-orang yang
mempunyai `akal dan hati.
Kaum Muslimin sekalian, semua bencana dan siksa
yang kita saksikan ini adalah sebagai akibat pelanggaran
terhadap syariat. Dan telah kita lihat dan
rasakan juga siksaan dan `azab yang datang beruntun dan
silih berganti. Apakah kita akan mengulangi terus kesalahan-
kesalahan kita ini tanpa mau berfikir dan merenungi hikmah
dibalik bencana-bencana ini. Jangan – jangan hati kita telah
menjadi keras. Apakah kita ini akan menjadi seperti kaum
Yahudi dan Nasrani yang telah di la`nat. Sebagaimana sabda

118
Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam secara ma`na: “ Sungguh
kalian akan mengikuti tradisi – tradisi ummat sebelum kamu
bagaikan bulu anak panah yang serupa dengan bulu anak
panah yang lainnya sampai kalaupun mereka masuk ke liang
biawak niscaya kamu akan masuk ke dalamnya pula. Para
sahabat bertanya: “ Orang – orang Yahudi dan Nasranikah?
Beliau menjawab, Lalu siapa lagi?! “ (HR. Al-Bukhori dan
Muslim). Maka cukuplah teguran Allah Tabaaroka wa Ta`aala
kepada kita secara halus dengan firman-Nya secara ma`na: “
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang
beriman, untuk tunduk hati mereka, mengingat Allah
dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada
mereka) , dan janganlah mereka seperti orang–orang
yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab
kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang
atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan
kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang
yang fasiq “ (Qs. Al hadiid: 16) . ” Dan sungguh, kami
telah mengutus (Rasul-Rasul) kepada umat-umat
sebelum engkau, kemudian kami siksa mereka dengan
(menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar
mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan
hati. Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada
Allah) dengan kerendahan hati ketika siksaan kami
datang kepada mereka? Bahkan hati mereka telah
menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah
bagi mereka apa yang mereka selalu kerjakan. Maka
ketika mereka melupakan peringatan yang telah
diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan
semua pintu (kesenangan) untuk mereka, Sehingga
ketika mereka bergembira dengan apa yang telah
diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara
tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa. ”
(Qs. Al-An`am: 42-44). Maka telah teranglah bahwa
dikarenakan pelanggaran-pelanggaran terhadap larangan

119
Allah `Azza wa Jalla dan meninggalkan perintah-Nya maka
kita menjadi fasiq.
Tidak hanya demikian cap yang Allah berikan, bahkan
hati pun menjadi semakin keras, lebih keras dari batu (Qs. Al-
Baqoroh: 74) . Namun Allah masih membuka pintu maaf dan
ampunan-Nya bagi hamba-Nya yang mau kembali kepada-
Nya dengan hati yang merendah setelah mereka digoncang
dengan kemelaratan dan kesengsaraan. Itulah sebagian dari
hikmah Allah ketika Dia mengirim duka dan nestapa. Namun
sedikit sekali hamba yang mau kembali, maka berlakulah
sunatullah kepada manusia yang durhaka dan memiliki hati
yang keras serta menjadikan perbuatan durjana mereka
terasa indah, benar dan ni`mat; Maka turunlah kepada
mereka siksa dan `azab sehingga mereka tidak bisa
menghindar darinya. Kami memohon kepada Allah agar
dijauhkan dari sifat-sifat buruk dan hati yang keras dan kami
pun memohon kepada-Nya agar diberikan Taufik untuk
bertaubat dan diberikan hati yang lembut dalam menerima
kebenaran , mengamalkannya dan istiqomah di atasnya,
aamiin. Kami menghimbau kepada kaum Muslimin yang
masih peduli kepada penegakan Aqidah Tauhid dan Syari`ah
serta Akhlaq Islamiyah pada Ummat ini agar sudi
memperbanyak pesan ini, baik dengan difoto kopi bolak-balik
dan dibagikan secara Cuma-Cuma Agar mereka
merenunginya dan sebagian lainnya menjadi insaf. Juga lebih
baik lagi jika disalin ulang dan disebar melalui jaringan face
book dan E-Mail dan fasilitas jaringan internet lainnya. Atau
dibahas dalam forum–forum kajian Islam remaja dan dewasa.
Semakin cepat tersebar semakin baik. Tidak usah
takut untuk menyuarakan kebenaran ini. laa haula wa
laa Quwwata illa billah. Dan kami menulis ini adalah untuk
memenuhi firman Allah di dalam Al-Qur-an surat Al A`rof: 164-
165: ”Dan Ingatlah ketika suatu umat di antara mereka
berkata: ”mengapa kamu menasehati suatu kaum
yang akan dibinasakan atau akan di `azab Allah
dengan azab yang sangat keras?” Mereka menjawab: ”

120
agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab)
kepada Tuhanmu dan agar mereka bertaqwa ”. Maka
setelah mereka melupakan apa yang diperingatkan
kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang
melarang berbuat jahat dan kami timpakan kepada
orang-orang yang zalim siksaan yang keras,
disebabkan mereka selalu berbuat fasiq. ” Dan sebagai
pemenuhan anjuran Allah pada surat Ali Imron: 104 ”Dan
hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang
menyeru kepada Kebajikan, menyuruh berbuat yang
ma`ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung. ” Serta khawatir dan
takut akan ancaman dari Allah melalui lisan Rasul-Nya yang
mulia Muhammad shallallahu `alaihi wasallam: secara ma`na:
”Demi Yang jiwaku dalam genggaman-Nya, Hendaklah
kalian menyuruh kapada kebaikan dan mencegah
kemungkaran atau Allah nyaris menimpakan siksa
kepada kalian dari sisi-Nya, Lalu kamu berdo`a
kepada-Nya dan tidak dikabulkan bagi kalian (HR
Ahmad dari Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu `anhu) .
Goresan pena ini adalah untuk mengingatkan ummat
terhadap sebagian kewajiban yang mereka lalaikan, baik
kepada para pemimpin, ulama, para cerdik cendekianya dan
para awamnya, yang kaya dan kaum miskinnya dan juga
untuk mengenang para ulama dan mujahidin yang telah
gugur dalam mengikuti dan membela kebenaran Tauhid dan
Jihad di atas kalimat tersebut, dan sebagai salah satu bentuk
jihad kami -dalam mengatakan kebenaran yang datang dari
Allah dan Rasul-Nya- kepada tirani Taghut dan manusia yang
tengah menyimpang dan dibakar oleh hawa nafsu dan
kesesatan yang datangnya dari Syaiton la`natulloh `alaihi.
Semoga Allah yang Maha Perkasa menolong hamba-hamba-
Nya yang ikhlas yang peduli dengan agama-Nya dan
mengorbankan dirinya dan harta-Nya untuk kemuliaan agama
Allah. Dan kepada mereka yang masih menunggu janji Allah
Tabaaroka wa Taala dengan penuh harap dan cemas , baik

121
mereka yang masih berada di penjara-penjara taghut atau di
medan-medan peperangan, agar kita mau meneladani
mereka, membantu mereka, peduli dengan janda-janda
mereka serta anak-anak yatim mereka yang terlantar, dan
mau berpropaganda untuk berjihad membela agama Islam
dan menjaga kaum Muslimin dan tanah air mereka dari
serangan para salibis zionis. Allah Ta`ala berfirman: “
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-
orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah,
mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayang. ” (Qs. Al_Baqoroh:
218). ”Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa
orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati;
Sebenarnya mereka itu hidup disisi Tuhan-nya,
mendapat rezki, Mereka bergembira dengan karunia
yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati
terhadap orang yang masih tinggal dibelakang yang
belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut
pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Mereka
bergirang hati dengan ni`mat dan karunia dari Allah,
Dan sungguh Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-
orang yang beriman. ” (Qs. Ali `Imron: 169-171).
Seluruh hadits-hadits yang terdapat dalam tulisan ini
insya Allah berderajat sahih atau minimal hasan dan bisa
dipertanggung jawabkan secara disiplin ilmu hadits. Dan
sumber pengambilan kitab dalam penulisan ini adalah dari
Kitab Suci Al-Qur`an & terjemahannya versi Depag RI, terbitan
Darus Sunnah, Jakarta; Buku Ensiklopedi Larangan dalam
Syari`at Islam (penulis: Muhammad Basyir Ath-Thahlawi,
penerbit Media Tarbiyah, Bogor) dan Fatwa-fatwa para ulama
Saudi `Arabia dan Kitab Tauhid karangan Al-Imam Syeikh
Muhammad bin `Abdul Wahhab rohimahullah. Semoga Allah
`Azza wa Jalla merahmati Para ulama, Mujahidin dan hamba-
hamba Allah yang saleh dari umat Muhammad shallallahu
`alaihi wa sallam dan kami. Aamiin. Semoga Dia meridhoi
setiap usaha kita yang baik dan ikhlas dan mengumpulkan

122
kita bersama para Nabi & Rasul, Siddiqin, Syuhada dan
sholihin. Mereka itulah sebaik-baik teman. Semoga sholawat
dan salam terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
–shallallahu `alaihi wa sallam- beserta keluarga dan seluruh
sahabatnya, aamiin, Wabillahittaufiq wal hidayah,
wassalaamu `alaikum warohmatullah wabarokatuh.

Kami, hamba Allah

123

You might also like