Professional Documents
Culture Documents
Pada Tabel 1 dapat dilihat dengan jelas fungsi masing-masing valve, apa-
apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dari masing-masing valve
tersebut.
2.2 Gate Valve
Gate valve pada dasarnya digunakan untuk menutup laju aliran fluida
dengan kuat. Valve jenis ini ada pada alat-alat pengetesan sumur minyak (surface
well testing) seperti flowhead, cristmast tree, dan choke manifold. Valve jenis ini
tidak boleh digunakan untuk mengontrol/menekan laju aliran fluida dengan cara
membuka setengah atau seperempat posisi gate. Jadi posisi gate pada valve ini
harus fully open atau fully close. Jika posisi gate setengah membuka maka laju
aliran fluida dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat menyebabkan erosi dan
pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara sempurna.
Gambar 1 adalah contoh konstruksi gate valve. Jika diperhatikan bahwa
gate pada valve tersebut bergerak membuka dengan cara memutar handwheel
pada arah berlawanan jarum jam (counter-clockwise). Untuk menutup (shut-off)
laju aliran fluida, maka handwheel diputar searah jarum jam (clockwise) sampai
gate benar-benar berada pada posisi menutup.
2
Gambar 1 Gate Valve [1]
Adalah sangat penting untuk selalu menghitung berapa kali handwheel
diputar sampai gate benar-benar membuka atau menutup. Hal ini bertujuan untuk
menghindari gate berada pada posisi setengah membuka/menutup
2.3 Ball/Plug Valve
Ball dan Plug Valve digunakan untuk membuka dan menutup laju aliran
fluida dengan cepat. Cara kerja valve jenis ini adalah dengan cara memutar handle
yang menyebabkan posisi ball atau plug berubah 90 derajat. Valve jenis ini tidak
boleh digunakan untuk mengontrol/ menekan laju aliran fluida, karena gesekan
antara laju aliran fluida dengan ball atau plug dapat menyebabkan erosi pada
sudut ball atau plug tersebut dan mengakibatkan kerusakan pada seal dengan
cepat.
Pada Gambar 2 diterangkan ball valve secara jelas.
3
Seal pada ball/plug valve menggunakan Polytetrafluorethylene (PTFE).
Beberapa ball/plug valve yang lain menggunakan lubrikasi untuk memberikan
efek sealing dan mencegah aus.
2.4 Needle Valve
Needle valve kebanyakan digunakan untuk mengontrol sistem/instrumen
atau me-release laju aliran fluida. Valve jenis ini mampu menahan tekanan
hingga 10000 psi. Gambar 3 memperlihatkan konstruksi dalam needle valve.
4
Ketika handwheel diputar searah jarum jam, disk mendorong posisi globe
hingga menutup laju aliran fluida. Begitu pula sebaliknya. Valve jenis ini
didesain sedemikian rupa hingga semua komponen didalamnya terhindar dari
tekanan yang terus menerus dan juga mudah dalam hal perawatan, misalnya ada
tekanan yang terjebak (trap pressure) di bawah globe.
2.6 Butterfly Valve
Butterfly valve digunakan untuk mengontrol dan menutup laju aliran
fluida. Penggunaan valve jenis ini adalah untuk pipa-pipa yang bertekanan rendah
seperti pada outlet pada surge/gauge tank dan pipa air. Gambar 6 memperlihatkan
tipikal butterfly valve
5
Gambar 7 Relief Valve [1]
2.8 Check Valve
Check valve didesain sedemikian rupa untuk laju aliran fluida searah dan
untuk mencegah tekanan balik. Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada
outlet/discharge dari centrifugal pump. Gambar 8 memperlihatkan cara kerja
check valve.
6
Gambar 9 Ball-Check Level Glass Valve [1]
2.10 Automatic Control Valve
Automatic Control Valve (ACV) adalah jenis yang yang di setting untuk
mengontrol laju aliran fluida pada pipa dengan cara mengontrol masuknya udara
dari kompresor. Gambar 10 menunjukkan dua perbedaan Automatic Control Valve
(normally open dan normally close) yang terletak pada separator.