Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pencemaran Tanah 50
Kesehatan Manusia 35
Pencemaran Udara 20
Catatan: Tidak termasuk pencemaran oleh emisi gas buang yang keluar dari
alat pengendali pencemaran udara.
United Nations Environment Programme (UNEP, 1999) menggolongkan
dampak-dampak yang timbul dari kegiatan pertambangan sebagai berikut:
• Kerusakan habitat dan biodiversity pada lokasi pertambangan
• Perlindungan ekosistem/habitat/biodiversity di sekitar lokasi
pertambangan.
• Perubahan landskap/gangguan visual/kehilangan penggunaan lahan
• Stabilisasi site dan rehabilitasi
• Limbah tambang dan pembuangan tailing
• Kecelakaan/ terjadinya longsoran fasilitas tailing
• Peralatan yang tidak digunakan , limbah padat, limbah rumah tangga
• Emisi Udara
• Debu
• Perubahan Iklim
• Konsumsi Energi
• Pelumpuran dan perubahan aliran sungai
• Buangan air limbah dan air asam tambang
• Perubahan air tanah dan kontaminasi
• Limbah B3 dan bahan kimia
• Pengelolaan bahan kimia, keamanan, dan pemaparan bahan kimia di
tempat kerja
• Kebisingan
• Radiasi
• Keselamatan dan kesehatan kerja
• Toksisitas logam berat
• Peninggalan budaya dan situs arkeologi
• Kesehatan masyarakat dan pemukiman di sekitar tambang
Kontribusi yang telah dilakukan oleh PT. Kaltim Prima Coal adalah :
1. Kaltim Prima Coal (KPC) mengalokasikan dana US$5 juta setiap tahun bagi
aksi corporate social responsibility (CSR) yang berbentuk tujuh program
untuk masyarakat sekitar lokasi usahanya. CSR (Corporate Social
Responsibility) merupakan bentuk “peran serta” dan “kepedulian”
perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan.
2. Dari alokasi dana tadi diatas PT. Kaltim Prima Coal mengelompokkan
program pengembangan masyarakat ke dalam tujuh bidang, yaitu
pengembangan agribisnis, kesehatan dan sanitasi, pendidikan dan pelatihan,
pembangunan infrastruktur, pengembangan usaha kecil dan menengah
(UKM), pelestarian alam dan budaya, serta penguatan kapasitas masyarat dan
pemerintah. Program-program pemberdayaan masyarakat PT KPC tersebut
diarahkan kepada pengembangan sumber daya alam (SDA) yang terbarukan
serta diselaraskan dengan program pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
3. Untuk program agribisnis, KPC membangun 300 hektare untuk penanaman
kakao. Masyarakat setempat diberikan bibit, pupuk sampai kepada pelatihan
mengenai penanaman itu.
4. Untuk program agribisnis ini juga dibuatkan kolam udang untuk masyarakat
di Desa Muara Bengalon.
5. Program agribisnis lainnya adalah membangun perkebunan pisang dan
peternakan ayam di Kampung Kabo.
6. KPC juga memberikan kredit mikro kepada masyarakat Bengalon dengan
total peminjam tak kurang dari 700 orang.
7. Pembangunan infrastruktur telah dilakukan program irigasi di Desa Sepaso,
dan pembangunan jalan.
8. Masyarakat setempat juga dimanjakan dengan fasilitas olah raga berupa
pembuatan lapangan sepakbola.
Sampai saat ini program CSR yang telah dijalankan oleh PT. Kaltim
Prima Coal belum sepenuhnya efektif, karena secara keseluruhan masih terdapat
beberapa variable dibawah rata-rata kesenjangan. Ini mengidikasikan bahwa
masyarakat sebagai penerima manfaat masih belum puas dengan kinerja
program CSR yang telah dijalankan pihak PT. Kaltim Prima Coal, sehingga
kinerja program CSR harus lebih ditingkatkan lagi.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PT. Kaltim Prima Coal merupakan perusahaan tambang batubara yang terletak
di Kabupaten Kutai Timur yang didirikan dengan akta No 28 tanggal 8 Maret
1982. KPC merupakan perusahaan modal asing (PMA) yang dimiliki oleh
British Petroleum International Ltd(BP) dan Conzinc Rio Tinto of Australia
Ltd. (Rio Tinto) dengan pembagian saham masing-masing 50% dengan luas
90.938 Ha.
Paradigma kesehatan lingkungan daerah pertambangan PT. Kaltim Prima
Coal adalah simpul 1, simpul 2, simpul 3 dan simpul 4.
Penanganan dampak dan akibat dari kegiatan pertambangan batu-bara
dilakukan secara umum dan khusus oleh PT. kaltim Prima Coal.
5.2 Saran
Sebaiknya para pengusaha pertambangan batu bara lebih memperhatikan dan
menganalisis dampak lingkungan akibat adanya kegiatan pertambangan.
DAFTAR PUSTAKA
Uliyah, Luluk. 2010. Awas, Pertambangan Batubara Sumber Krisis Air Kalimantan
Terkini. http://borneo2020.org. Tanggal akses 07 Mei 2010.
Disusun Oleh :
Endang Warsini (07.1101.5153.10)
Mega Puspitasari (07.1101.5059.10)
Nicken F. Putri (07.1101.5051.10)
Nur Rima Wardah (07.1101.5155.10)
Ridho Alfajri (07.1101.5003.10)
Ulinuha Setya D (07.1101.5077.10)