Professional Documents
Culture Documents
_______________________________________________
A. Deskripsi Konsep.
1. Standar Kompetensi dalam Bidang Grafika.
Berdasarkan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang juga berfungsi sebagai TOR ( Term
of Refferences ) , maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pekerjaan yang ditu-gaskan
oleh Dit. Dikmenjur Bagian Pengembangan Sistem dan Standarisasi Kompetensi suatu
bidang keahlian ini, adalah kegiatan jasa konsultasi yang merupakan suatu kegiatan
menyusun/ menyempurnakan Standar Kompetensi dalam Bidang Grafika yang telah di-
gariskan kebijakannya oleh KBK MPKN; dan mengusahakan Standar Kompetensi Gra-
fika tsb., kelak dapat menjadi Standar Kompetensi Grafika Nasional.
Dewasa ini, Teknologi dan Industri Grafika berkembang sangat signifikan; dilihat dari
aspek teknologi dan volume kegiatan produksinya. Penggunaan bahan baku untuk Produk
Cetakan diatas plastik, kain, gelas, logam, dll; sudah banyak dibuat. Untuk melaksanakan
produksi berbagai produk cetakan ini, tentunya membutuhkan kompetensi yang spesifik,
walaupun secara prinsip proses pencetakan dan teknologi yang digunakan sama .
Selama ini, yang dimaksud dengan Bidang Grafika adalah kegiatan cetak-mencetak yang
berbasis dan dominan menggunakan bahan utama kertas. Standar Kompetensi Grafika
yang akan disusun ini bertolak dan difokuskan, terutama pada kebutuhan Industri Cetak-
Mencetak yang disebut Industri Grafika, yang menggunakan proses, bahan utama kertas
dan peralatan/ mesin cetaknya yang sesuai untuk keperluan tsb. Kegiatan cetak-mencetak
yang disebut Bidang Grafika ini di tanah air, terkonsentrasikan kedalam 3 bidang ke-giatan
utama; yaitu kegiatan/ usaha yang berkaitan dengan :
Dengan mengacu realitas dan pemahaman terhadap substansi bidang kegiatan atau usaha
yang disebut Grafika ini; maka dibuat rancangan Standar Kompetensi untuk bidang keah-
lian Grafika ini. Untuk lebih memperjelas pemahaman terhadap apa yang dimaksud de-
1
ngan Standar Kompetensi, maka pada bagian berikut dijelaskan perihal yang berkaitan
dengan Pengertian, Struktur, Model dan Format Standar Kompetensi yang banyak digu-
nakan dan berlaku umum.
Arti/ makna istilah Kompetensi adalah kemampuan individual atau orang perorangan un-
tuk mengerjakan suatu tugas/ pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan peker-
jaan tsb. dengan baik dan benar.
Standar Kompetensi merupakan rumusan atau pernyataan mengenai pelaksanaan tugas/
pekerjaan di tempat kerja, yang dapat digambarkan dalam bentuk hasil keluaran sbb :
• Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja
• Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja.
• Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada tingkat
yang diharapkan.
Berdasarkan pengertian tsb., maka Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu
kemampuan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap ker-
ja serta penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang diper-
syaratkan. Standar Kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu
tugas, tetapi dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata
lain Standar Kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan
kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta
kemampuan mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan
lingkungan yang berbeda. Standar Kompetensi merupakan rumusan tentang kemam-puan
yang harus dimiliki seseorang/orang perorangan untuk melakukan suatu tugas/ pekerjaan
yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap kerja, serta
penerapannya sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Dengan dikuasainya Standar
Kompetensi tersebut oleh seseorang/ orang-perorangan, maka yang bersangkutan akan
memahami:
• Bagaimana mengerjakan suatu tugas/ pekerjaan.
• Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat
dilaksanakan.
2
• Apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan
rencana semula.
• Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
memecahkan masalah dan atau melaksanakan tugas/ pekerjaan dengan
kondisi yang berbeda.
Pengembangan Standar Kompetensi bidang Grafika disusun dengan mengacu pada Sistem
Standar Kompetensi yang berlaku di manca negara ; yaitu Regional Model of Competency
Standards, dan juga berpedoman pada Kerangaka Acuan Kerja serta meka -nisme/
kebijakan penyusunan Standar Kompetensi yang telah digariskan Majelis Pendi-dikan
Kejuruan Nasional (MPKN).
Tahap pertama dari pekerjaan penyusunan Standar Kompetensi Grafika ini, adalah me-
lakukan penelaahan mendalam dan mengidentifikasikan bidang kegiatan Grafika secara
umum; dan khususnya perkembangan kegiatan bidang Grafika di Indonesia. Hal ini di-
lakukan dengan memperhatikan Perundang-Undangan, Peraturan Pemerintah, Keputusan
Menteri atau Program Pengembangan dari Direktorat Jenderal Grafika/ Pusgrafin serta
Litbang terkait, seperti Kantor MNRT, BPPT, DRN dan LIPI.
Secara garis besar di Indonesia, kegiatan atau pekerjaan bidang Grafika; dilihat dari jenis
dan volume pekerjaaan cetak-mencetak berbasis bahan baku utama kertas, terkonsen-
trasikan kedalam Industri Penerbitan Buku, Industri Pers/ Suratkabar/ Majalah dan In-
dustri Cetakan Umum. Pada dasarnya, secara prinsip ke 3 bidang kegiatan utama tsb. ,
menggunakan Teknologi dan Peralatan Mesin Cetak berserta peralatan pendukung lainya
serta proses kerja produksi cetak yang sama. Perbedaan yang mencolok adalah pada
penggunaan jenis mesin cetaknya. Sedangkan untuk peralatan dan teknologi Pracetak serta
Purnacetak untuk ke 3 bidang tsb. mengandung sistem dan prinsip kerja yang serupa, yang
dapat dikategorikan sebagai peralatan untuk persiapan dan finishing pro-duct cetakan.
Rancangan Standar Kompetensi Grafika yang dibuat ini, disusun dengan pertimbangan
dan pemahaman terhadap substansi kegiatan bidang Grafika yang disebutkan di atas,
teknologi yang digunakan, proses produksi ( mencetak ) dan pekerjaan yang terkandung
didalamnya. Dilihat dari aspek proses produksi yang mengandung jenis-jenis pekerjaan
atau kompetensi yang diperlukan untuk menjalankan kerja di bidang Grafika ini, maka
dapat dikelompokkan Standar Kompetensi Utama bidang Grafika ini menjadi 3, yaitu
3
Kompetensi bagian Pracetak, Cetak dan Purnacetak; disamping kompetensi generik untuk
bidang ini yang berkaitan dengan pekerjaan Managerial dan Kesehatan & Keselamatan
Kerja.
Kode Unit, Judul Unit, Uraian Unit, Sub Kompetensi/ Elemen, Kriteria Unjuk Kerja,
Persyaratan/ Kondisi Unjuk Kerja, dan Acuan Penilaian.
Pada rumusan Unit Standar Kompetensi juga dimasukkan pernyataan : Level Unit dan
Level terhadap Kompetensi Kunci. Penjelasan lebih rinci mengenai unsur-unsur struktur
suatu Unit Standar Kompetensi ini, dapat digambarkan sebagai berikut :
Kode Unit : Kode Unit dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengelolaannya. Kode
Unit ini terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh Anggota tim perumus
Standar Kompetensi dan atau Usaha/ Industri Terkait
Judul Unit : Judul Unit memberikan penjelasan umum tentang pekerjaan yang harus
dilakukan di tempat kerja atau menjelaskan suatu pekerjaan yang akan dilakukan. Judul
ditulis dengan mengarah pada hasil yang ingin dicapai dan harus ditulis singkat, jelas dan
menggunakan kata kerja aktif.
Uraian Unit : Uraian memberikan penjelasan singkat kegunaan kompetensi tersebut dan
kemungkinan berhubungan dengan Unit kompetensi lain ( bila ada ).
4
Kriteria Unjuk Kerja : Pernyataan yang mengidentifikasikan hasil akhir yang perlu
dinilai, bila Unit Kompetensi tersebut telah dicapai. Kriteria Unjuk Kerja menunjukan
Pengetahuan, Keterampilan dan Pengertian, dan dituangkan dalam kalimat pasif yang
mengarah pada pembendaan ( kata benda ). Kriteria Unjuk Kerja ini merupakan standar
unjuk kerja untuk setiap elemen/ sub kompetensi.
- Aspek dari kompetensi yang perlu diberikan tekanan pada saat penilaian.
- Penilaian apa yang perlu dilakukan bersamaan.
- Pengetahuan yang diperlukan terkait dan mendukung tercapainya kompetensi
- Menjelaskan tentang metoda penilaian, dan
- Kompetensi kunci.
5
Untuk itu, pada Level 2 ini harus mampu :
- Mengelola atau menyelesaikan suatu proses pekerjaan, dan
- Menentukan kriteria penilaian atau kerja evaluasi terhadap suatu proses.
Level 3 : Mengerjakan kegiatan rumit/ kompleks dan tidak rutin, yang dikerjakan sendiri
dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain. Maka unjuk kerja level 3 me-
rupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merancang kem-
bali proses, menetapkan dan menggunakan prinsip-prinsip/ norma dalam rangka menen -
tukan cara yang terbaik dan tepat untuk pendekatan kegiatan serta menetapkan kriteria
untuk penilaian kualitas proses atau hasil.
Untuk itu, pada level 3 ini harus mampu :
- Menentukan prinsip dasar dan proses,
- Mengevaluasi dan mengubah bentuk proses atau membentuk ulang proses,
- Menentukan kriteria untuk mengevaluasi dan atau penilaian proses.
Kompetensi Kunci : Kompetensi Kunci adalah kemampuan dasar atau generik yang di-
perlukan untuk menyelesaikan tugas/ pekerjaan di suatu industri/ bidang usaha.
Persyaratan/ Kriteria Kompetensi Kunci adalah :
1. Kompetensi kunci harus merupakan perihal penting untuk mendapatkan pe-
kerjaan dan pendidikan lanjutan, serta untuk kehidupan orang dewasa.
2. Kompetensi kunci harus dapat dialihkan, artinya kompetensi kunci tidak bo
-leh bersifat spesifik bidang pekerjaan.
3.Kompetensi kunci harus terarah pada integrasi Pengetahuan dan Keteram-
pilan
4. Kompetensi kunci terdiri dari hal yang dapat dikembangkan melalui pela -
tihan.
5. Kompetensi kunci juga harus dapat dinilai.
6. Kompetensi kunci harus dapat bebas dari nilai-nilai budaya.
Kompetensi Kunci pada dasarnya mengandung/ meliputi kemampuan :
1. Bahasa dan Komunikasi,
2. Matematika,
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
4. Pemecahan masalah,
5. Pengertian kultural,
6. Pribadi dan antar pribadi,
7. Merencanakan dan mengorganisasikan.
6
Pada lingkup Industri/ Perusahaan Kompetensi kunci umumnya meliputi:
A. Mengumpulkan, menganalisa dan mengatur/ mengorganisasikan informasi,
B. Mengkomunikasikan ide dan informasi.
C. Merencanakan dan mengatur kegiatan.
D. Bekerja sama dengan orang lain dan di dalam kelompok
E. Menggunakan konsep dan teknis matematika.
F. Memecahkan persoalan/ masalah
G. Menggunakan Teknologi.
7
5. Format Unit Kompetensi.
Model standar kompetensi RMCS ini diwujudkan/ dirumuskan dalam suatu bentuk
penulisan atau Format tertentu, yang melukiskan uraian dan sistematika yang jelas dan
ringkas dari suatu Unit Standar Kompetensi bidang keahlian. Format penulisan yang di-
gambarkan dibawah ini adalah format yang umum digunakan dan digunakan untuk pe-
nyusunan Standar Kompetensi Grafika yang dibuat ini. Dalam bentuk tabel Format tsb
dapat dilihat sebagai berikut :
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level
8
Deskripsi Level Performen ( Performance ) Kompetensi Kunci dan Leveling.
Kompetensi Kunci Performen level 1 Performen level 2 Performen level 3
Melakukan Mengorganisasi Mengevaluasi
pekerjaan kegiatan dan memodifikasi
proses
A Mengumpulkan, Mengakses dan Mengakses,memilih Mengakses,
menganalisa dan merekam dari satu dan merekam dari lebih mengevaluasi dan
mengorganisasikan sumber dari satu sumber mengorganisasi-
informasi kan dari berbagai
sumber
Pada dasarnya orang atau pihak yang paling tepat dalam pengembangan standar kom-
petensi adalah orang-orang yang memiliki kompetensi dibidangnya secara “mastery” dan
9
memiliki kemampuan untuk menuangkan dalam bentuk tulisan. Berdasar pada data em-
piris diasumsikan bahwa orang-orang yang selama ini telah bekerja dibidang masing-
masing selama jangka waktu tertentu dan telah terbukti dalam melakukan pekerjaan, me-
nunjukan unjuk kerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan dapat dianggap tepat untuk me-
nyusun standar kompetensi tersebut.
Untuk merumuskan kompetensi/ kualifikasi SDM bidang Grafika yang sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan bidang Grafika saat ini, diperlukan kajian dan pengamatan
yang teliti; mengingat kondisi perkembangan kegiatan usaha dan penggunaan teknologi
dalam bidang Grafika ini sudah memasuki era digital/ komputerisasi. Sebagai contoh,
pengerjaan proses awal suatu kegiatan produksi Grafika yang lazim disebutkan Pracetak,
dewasa ini sangat tergantung dengan peralatan/ teknologi digital/ komputer.
Komputerisasi dalam proses kerja produksi Grafika sudah tidak dapat dihindari lagi dan
komunitas Grafika di Indonesia hanya merupakan pengguna teknologi tsb.; yang di-
kembangkan negara maju. Dilihat dari keperluan penyusunan Standar Kompetensi Bi-dang
Grafika, maka situasi ini merupakan persoalan yang dilematis. Disatu sisi sebagai
pengguna saja, disisi lain laju perkembangan dalam teknologi Grafika ini tidak bisa
dihindari. Selama ini, pendidikan tenaga kerja Grafika dan pengembangan teknologi Gra-
fika di tanah air, belum dapat memenuhi target kebutuhan sesuai dengan tuntutan per-
kembangan kegiatan bidang ini. Dengan memahami situasi dan perkembangan dalam
bidang Grafika saat ini, maka untuk menyusunan Standar Kompetensi Grafika yang op-
timal, telah melakukan pendekatan terhadap :
- Lembaga Asosiasi dan individu pakar/ praktisi Grafika, seperti FGD ( Forum Grafika
Digital ), IKAGI ( Ikatan Ahli Grafika Indonesia ), PPGI ( Persatuan Perusahaan
Grafika Indonesia ), IKAPI ( Ikatan Penerbit Indonesia ).
- Lembaga Industri Grafika , seperti Penerbit Mizan, Gramedia, dan Granesia.
10
- Lembaga Pendidikan, seperti PUSGRAFIN, DKV – ITB, SMKSN, UNIKOM, DKV-
ITHB, STISI, Prodi Diploma Grafika Universitas Widyatama, dan lembaga-lembaga
kursus/ pelatihan lainya.
- Perusahaan Repro dan Percetakan, seperti PERUM PERURI, PT. ZENTECH, PT.
ALAM INDAH REPRO, PT. 567, PT. DIRGAHAYU OFFSET, PT. LINK &
MATCH, PT. PAPERINA DWIJAYA, PT, JASINDO PRINTECH, HEILDERBERG
INDONESIA,dan PT CITRA GRAFIKA SEJAHTERA.
- Lembaga Pemerintah, seperti DEKRANAS ( Dewan Kerajinan Nasional ) dan
KADIN JABAR .
Data, informasi, dan masukan dari pihak-pihak terlibat tsb di atas; serta benchmarking
Standar Kompetensi Grafika dari manca negara, digunakan sebagai landasan dalam
penyusunan/ penyempurnaan Standar Kompetensi Grafika ini. Standar Kompetensi Gra-
fika yang disusun ini; didiskusikan, divalidasi dan disosialisasikan serta didiskusikan se -
cara nasional, yang pada ahirnya disepakati suatu Rancangan Standar Kompetensi Na-
sional bidang keahlian Grafika.
Langkah awal yang dilakukan untuk menyusunan/ mengembangan Unit Standar Kom-
petensi dalam bidang Grafika adalah melakukan klarifikasi dan mengidentifikasikan apa
yang dimaksud dengan bidang kegiatan/ usaha yang disebut Bidang Grafika ini. Seperti
diketahui, bahwa kegiatan cetak-mencetak ( printing ) mencakup berbagai kegiatan/ usaha
mencetak dengan teknik dan bahan yang bervariasi. Hal ini menimbulkan diversifikasi
bidang kegiatan/ usaha atau keahlian cetak-mencetak, seperti mencetak kain ( textile
printing ), Pad Printing atau mencetak produk ( moulding ).
Istilah Graphic Printing yang umum dipakai di dunia International, untuk bidang kegiatan/
keahlian cetak-mencetak yang berbasis bahan utama ( substrate ) kertas, seperti mencetak
11
buku, suratkabar dan barang cetakan ( printed matter ) lainnya; adalah yang dimaksudkan
dengan bidang Grafika di Indonesia. Istilah Grafika dengan pengertian tsb. , hanya
dipergunakan di Indonesia. Istilah Graphic Printing untuk bidang ini lebih umum dipakai
di dunia International.
Bedasarkan klarifikasi dan identifikasi tersebut, maka pengembangan Unit Standar Kom-
petensi Grafika ini terfokuskan dan mengacu pada proses atau pekerjaan produksi cetak
yang berbasis bahan utama kertas, yang umumnya terkonsentrasikan dalam kegiatan
usaha/ industri penerbitan, industri pers/ suratkabar dan industri barang cetakan; seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Standar Kompetensi Grafika yang dibuat ini adalah Unit Standar Kompetensi yang di-
perlukakan; terutama untuk menjalankan pekerjaan atau proses produksi cetak dari ber -
bagai konsentrasi kegiatan bidang Industri Grafika ini; disamping Unit Standar Kom-
petensi Pendukungnya, seperti Standar Kompetensi Generik atau Unit Kompetensi yang
berkaitan dengan Kesehatan & Keselamatan Kerja dalam bidang Grafika.
Melalui kajian dan proses yang dilandasi dengan pedoman kerangka acuan kerja yang
telah ditentukan, maka dirumuskan Unit Standar Kompetensi Grafika ini, melalui kajian
mendalam terhadap proses dan kerja produksi Grafika serta kompentensi SDMnya; yang
berkaitan dengan pemahaman/ penguasaan teknologi, ketrampilan dan perilaku yang di-
butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tsb. Kompetensi SDM ini berkaitan dengan pe-
ngetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus dimiliki.
Unit Standar Kompetensi Grafika ini di rumuskan dan dikelompokkan berdasarkan studi,
analisis dan pengamatan terhadap teknologi dan proses produksi Grafika, serta kompe -
tensi operator/ teknisi yang dipersyaratkan. Situasi dan perkembangan yang aktual dalam
bidang Grafika di tanah air, juga diperhitungkan dalam merumuskan Standar Kompetensi
Grafika ini. Rumusan hasil studi terhadap teknologi dan proses produksi Grafika serta
analisis terhadap pekerjaan utama jang terkandung didalamnya, dapat dilihat pada diagram
proses dan kajian terhadap proses dan kerja dalam bidang Grafika terlampir.
12
Diagram Teknologi dan Proses Produksi Grafika.
13
Diagram Analisis Proses dan Kerja Bidang Grafika.
14
Pekerjaan atau Proses Produksi Grafika secara umum dapat dipilah menjadi 3 bagian,
yaitu Pekerjaan/ Proses Pracetak, Pencetakan ( di mesin ) dan Purnacetak ( binding &
finishing ). Berdasarkan pemilahan pekerjaan/ proses tersebut, maka hasil perumusan dan
pengelompokan Standar Kompetensi Grafika ini, disusun sebagai berikut :
15
Unit-Unit Standar Kompetensi Cetak yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
16
- Membuat rencana dan menghitung biaya produksi cetakan serta memasarkannya.
- Menguasai penggunaan peralatan komputer untuk aplikasi dalam bidang manjemen dan
produksi Grafika.
- Membuat rencana dan melaksanakan Kesehatan & Keselamatan Kerja dalam bidang
kegiatan produksi Grafika.
Setiap Kelompok Unit Standar Kompetensi Grafika tersebut di atasi, terdiri dari sub-sub
proses/ bagian yang menggambarkan pekerjaan-pekerjaan yang perlu ditangani oleh te-
naga kerja yang harus memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang memadai. Tena -
ga kejuruan dalam bidang Grafika yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan
formal, seperti SMK Grafika, secara kuantitas, maupun kualitas; masih belum dapat me-
menuhi kebutuhan yang ada dilapangan saat ini. Pada umumnya, kebutuhan tenaga kerja
trampil dalam bidang Grafika dipenuhi melalui program pelatihan khusus yang diadakan
atau program pemagangan di Industri Grafika.
Berdasarkan pada pengelompokkan Unit Standar Kompetensi Grafika tsb, dan dengan
mengacu pada Sistem pengkodean/ penomoran yang berlaku umum untuk suatu sistem
standarisasi kompetensi, maka dibuat Sistem Kode dan Penomoran untuk Unit Standar
AAA.BBB.NNN.NS.(VR).
17
AAA : Kode Standar Kompetensi Bidang Grafika, terdiri dari 3 huruf = GRA .
BBB : Kode Bagian/ Kelompok Bidang Grafika; terdiri dari 4 bagian/ kelompok.
NNN : Kode Penomoran Unit Standar Kompetensi, terdiri dari 3 digit ( 001 s/d 999 ).
NS : Kode Penomoran Sub Unit Kompetensi, terdiri dari 2 digit, 01 s/d 99.
18
Contoh penulisan
Saat ini, Industri dan Teknologi Cetak berkembang sangat pesat; baik secara kuantitas,
maupun kualitas. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah dan aplikasi teknologi kompu-
ter/ digital yang dipergunakan di perusahaan-perusahaan percetakan yang semakin maju
dan besar. Secara umum, perusahaan-perusahaan percetakan ini berorientasi pada kegi-
atan Industri Percetakan Umum, Industri Penerbitan Buku, dan Industri Surat Kabar.
Volume dan intensitas kegiatan dari ketiga bidang industri ini terlihat meningkat secara
signifikan, terutama dalam Penerbitan Buku dan Surat Kabar (pers) saat ini. Dilihat dari
aspek teknik, maka kemajuan teknologi Grafika ini perlu diantisipasi dengan penyediaan
tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan perkembangan.
Selama ini, tenaga kerja terdidik dalam bidang ini yang dihasilkan, baik melalui jalur pen -
didikan formal ( SMK ), maupun informal ( kursus/ pelatihan ), belum dapat memenuhi
kebutuhan yang ada. SDM yang ada sekarang ini, umumnya dihasilkan melalui suatu pro-
ses pendidikan yang khusus diadakan, seperti kursus-kursus atau pemagangan. Lembaga
pendidikan formal yang ada, seperti SMK Grafika masih menghadapi banyak kendala un-
tuk dapat menghasilkan lulusannya yang siap kerja. Faktor tenaga pengajar / instruktur dan
19
sarana pendidikan biasanya yang menjadi penghambat, selain faktor perkembangan
teknologi yang cepat dalam bidang Grafika dewasa ini.
Untuk mengantisipasi keadaan sekarang ini, dibutuhkan SDM yang memiliki kualifikasi
yang sesuai. Perusahaan Percetakaan membutuhkan SDM menengah ( kejuruan/ profesi )
yang selain trampil, juga memiliki pengetahuan dasar yang berkaitan dengan teknologi
digital atau komputerisasi dalam bidang Grafika ini.
Untuk menjawab perihal ini, dirumuskan Pemaketan Level Kualifikasi Pekerjaan dan
Kualifikasi Pendidikan Kejuruan/ Profesi dari rancangan Standar Kompetensi Grafika ini;
yang dikembangkan melalui pendekatan terhadap proses dan lingkup pekerjaan serta studi/
pengamatan terhadap perkembangan Industri, Teknologi dan Pendidikan dalam bi-dang
Grafika dewasa ini, dengan dasar pertimbangan sebagai berikut :
Leveling Pekerjaan dan Pendidikan untuk menguasai Unit-Unit Standar Kompetensi Gra-
fika disusun/ dibuat dengan prioritas pentahapan dari level 1 sampai dengan level 3; se-
suai dengan konsep dan target yang tertera dalam kerangka acuan kerja yang sudah diten-
tukan. Untuk Standar Kompetensi Bidang Grafika ini, pemaketan Level Kompetensi di-
buat berdasarkan atas/ pada pemikiran dan perhitungan, sebagai berikut :
- Tingkat kesulitan dan penguasaan Unit Standar Kompetensi, yang terutama ber-
kaitan dengan kemampuan ketrampilan (skill) dan sikap (attitude) yang diper-
lukan untuk melaksanakan pekerjaan tsb.
- Kualifikasi dasar pendidikan formal dari tenaga kerja; yang diperlukan untuk
dasar penguasaan dan pemahaman aplikasi teknologi ( pengetahuan ) dalam
proses kerja produksi; serta berkaitan dengan kemampuan berpikir tenaga kerja
yang diperlukan .
Atas dasar pemikiran tsb di atas, dan tuntutan kebutuhan atau prasyarat minimal pekerja -
an dalam bidang Grafika ini; yang memerlukan tenaga kerja kejuruan/ profesi atau ope-
rator trampil, maka Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika ini diklasifikasikan berda-
sarkan leveling pekerjaan dan persyaratan pendidikan formal sebagai berikut :
20
- Menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
2. Juru Pelaksana Madya ( tingkat kedua ) yang harus mampu :
- Mengelola atau menyelesaikan suatu proses pekerjaan, dan
- Menentukan kriteria penilaian/ kerja evaluasi terhadap suatu proses pekerjaan.
3. Juru Pengawas Pelaksana Unit ( tingkat ketiga ) yang harus mampu :
- Menentukan prinsip dasar dan proses,
- Mengevaluasi dan mengubah bentuk proses atau membentuk ulang proses,
- Menentukan kriteria untuk mengevaluasi dan atau penilaian proses.
Ketiga tingkat juru pelaksana pekerjaan dalam bidang Grafika ini, berada dibawah koor-
dinasi Kepala-Kepala Bagian; yang membawahi kelompok/ pekerjaan : Bagian Prace -
tak, Pencetakan, Purnacetak dan Bagian Unit Pendukung ( Support Unit Grafika ).
Kepala-Kepala Bagian berada dibawah koordinasi Tim Manajer yang terdiri dari : Ma-
najer Produksi, Manajer Teknik, dan Manajer Pemasaran; yang dipimpin oleh seo-
rang Manajer Utama.
Berdasarkan leveling pekerjaan dan kualifikasi pendidikan formal, maka seorang tenaga
kerja lulusan SMK Grafika dapat ditempatkan pada awalnya sebagai Juru Pelaksana
Muda. Setelah mendapat pengalaman kerja satu atau dua tahun, dapat meningkat menjadi
Juru Pelaksana Madya; dan bila memiliki kemampuan untuk berkembang lebih lanjut,
dapat meningkat menjadi Juru Pengawas Pelaksana Unit.
Tingkatan Kepala Bagian dan Manajer dalam bidang Grafika, sebaiknya memiliki basis
pendidikan formal setingkat Program D3 atau S1; sesuai tuntutan/ prasyaratan Manaje-
men dan Teknologi Grafika yang berupa teknologi digital/ komputer; yang harus dikua-sai
dengan baik. Pemaketan Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika ini dapat dilihat pada
bagian D dalam dukumen ini.
21
Daftar Unit Standar Kompetensi Grafika dan Sub-Sub Unitnya.
22
13 Membuat plate photopolymer mesin pad printing GRA :PRA : 013(A)
Memilih dan tahapan proses plate plate GRA :PRA : 013.01
Membuat plate GRA :PRA : 013.02
14 Membuat plate ganda untuk beberapa image GRA :PRA : 014(A)
Membuat tahapan dan lay out yang berulang. GRA :PRA : 014.01
Menyiapkan tahapan dan mesin pengulang plate. GRA :PRA : 014.02
15 Membuat silinder gravure secara manual GRA :PRA : 015(A)
Memilih silinder GRA :PRA : 015.01
Melapisi (coat) dan menyinari silinder GRA :PRA : 015.02
Mengembangkan dan mengetsa silinder GRA :PRA : 015.03
16 Membuat silinder gravure secara elektronik GRA :PRA : 016(A)
Memilih silinder GRA :PRA : 016.01
Membuat gravure pada silinder secara elektronik GRA :PRA : 016.02
23
setelah selesai cetak.
23 Mengoperasikan mesin cetak offset gulungan (web) GRA :CTK : 007(A)
Membaca perintah kerja GRA :CTK : 007.01
Melakukan persiapan mesin GRA :CTK : 007.02
Melakukan persiapan cetak/ make ready GRA :CTK : 007.03
Mencetak / Produksi (running) GRA :CTK : 007.05
Melakukan analisa hasil produksi dan perawatan GRA :CTK : 007.06
setelah selesai cetak.
24. Mengoperasikan mesin cetak digital GRA :CTK : 008(A)
Menyiapkan pencetakan dengan digital printing GRA :CTK : 008.01
Membuat produk cetak dengan teknik digital GRA :CTK : 008.02
25 Memproduksi cetakan dengan cetak saring /sablon GRA :CTK : 009(A)
Membaca perintah kerja GRA :CTK : 009.01
Mempersiapkan peralatan GRA :CTK : 009.02
Melakukan cetak coba GRA :CTK : 009.03
Mencetak produksi/ running GRA :CTK : 009.04
Merapikan dan menghitung hasil produksi GRA :CTK : 009.05
24
31 Memvernis. GRA :PUR : 006(A)
Melakukan persiapan pengoperasian mesin vernis. GRA :PUR : 006.01
Melakukan pemvernisan. GRA :PUR : 006.02
Menghentikan pengoperasian mesin vernis. GRA :PUR : 006.03
Mengganti atau memasang suku cadang mesin vernis GRA :PUR : 006.04
32 Memotong kertas secara manual. GRA :PUR : 007(A)
Merencanakan gambar acuan. GRA :PUR : 007.01
Menyusun lembar kertas potong. GRA :PUR : 007.02
Melakukan pemotongan. GRA :PUR : 007.03
Menyimpan hasil pemotongan. GRA :PUR : 007.04
33 Memotong kertas dengan mesin otomatis. GRA :PUR : 008(A)
Mempersiapkan pengoperasian mesin potong otomatis. GRA :PUR : 008.01
Melakukan pemotongan dengan mesin potong kertas GRA :PUR : 008.02
otomatis.
Menghentikan pengoperasian mesin potong kertas GRA :PUR : 008.03
otomatis.
Merawat mesin potong kertas otomatis. GRA :PUR : 008.04
Mengganti atau memasang suku cadang mesin potong GRA :PUR : 008.05
kertas otomatis.
34 Menjilid secara manual. GRA :PUR : 009(A)
Melakukan persiapan penjilidan manual. GRA :PUR : 009.01
Melakukan penjilidan manual. GRA :PUR : 009.02
Merawat peralatan dan ruang kerja. GRA :PUR : 009.03
35 Menjilid dengan mesin jilid lem panas GRA :PUR : 010(A)
Melakukan persiapan pengoperasaian mesin jilid lem GRA :PUR : 010.01
panas.
Melakukan penjilidan dengan mesin jilid lem panas. GRA :PUR : 010.02
Menghentikan pengoperasian mesin jilid lem panas. GRA :PUR : 010.03
Merawat mesin jilid lem panas. GRA :PUR : 010.04
Mengganti atau memasang suku cadang mesin jilid lem GRA :PUR : 010.05
panas.
36 Menjilid dengan mesin jilid jahit kawat. GRA :PUR : 011(A)
Melakukan persiapan pengoperasian mesin jilid kawat. GRA :PUR : 011.01
Melakukan penjilidan dengan mesin jilid kawat. GRA :PUR : 011.02
Menghentikan pengoperasian mesin jilid kawat. GRA :PUR : 011.03
Merawat mesin jilid kawat. GRA :PUR : 011.04
Mengganti atau memasang suku cadang mesin jilid GRA :PUR : 011.05
kawat.
37 Menjilid dengan mesin jilid jahit benang. GRA :PUR : 012(A)
Melakukan persiapan pengoperasian mesin jilid GRA :PUR : 012.01
benang.
Melakukan penjilidan dengan mesin jilid benang. GRA :PUR : 012.02
Menghentikan pengoperasian mesin jilid benang. GRA :PUR : 012.03
Merawat mesin jilid benang. GRA :PUR : 012.04
Mengganti atau memasang suku cadang mesin jilid GRA :PUR : 012.05
benang.
38 Membuat pisau pon/ ril/ embossing cetak. GRA :PUR : 013(A)
Mempersiapkan pembuatan pisau pon dan embosing GRA :PUR : 013.01
Membuat pisau pon GRA :PUR : 013.02
25
Melakukan uji coba GRA :PUR : 013.03
39 Mengepon hasil cetak dan hasil embos. GRA :PUR : 014(A)
Melakukan persiapan pengoperasian mesin GRA :PUR : 014.01
Melakukan pengeponan GRA :PUR : 014.02
Menghentikan pengoperasian mesin GRA :PUR : 014.03
Merawat mesin pon GRA :PUR : 014.04
Mengganti atau memasang suku cadang mesin pon GRA :PUR : 014.05
40 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara GRA :PUR : 015(A)
manual.
Mempersiapkan pekerjaan pengeleman GRA :PUR : 015.01
Melakukan pengeleman manual GRA :PUR : 015.02
Merawat peralatan dan ruang kerja GRA :PUR : 015.03
41 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin. GRA :PUR : 016(A)
Melakukan persiapan pengoperasian mesin pengeleman GRA :PUR : 016.01
Melakukan pengeleman dengan mesin GRA :PUR : 016.02
Menghentikan pengoperasian mesin GRA :PUR : 016.03
Merawat mesin pengeleman GRA :PUR : 016.04
Mengganti atau memasang suku cadang mesin pengeleman GRA :PUR : 016.05
26
Melakukan kerjasama GRA :SUP : 005.01
Melakukan komunikasi dengan pihak luar dan internal GRA :SUP : 005.02
Melaksanakan kegiatan administrasi GRA :SUP : 005.03
Menginventarisasi pekerjaan GRA :SUP : 005.04
Melakukan pengembangan bisnis GRA :SUP : 005.05
47 Melaksanakan internal pekerjaan pemasaran GRA :SUP : 006(A)
Membuat spesifikasi pesanan pekerjaan GRA :SUP : 006.01
Memonitor dan menginventarisasi pekerjaan yang GRA :SUP : 006.02
sedang berjalan.
Melakukan komunikasi dengan bagian lain yang GRA :SUP : 006.03
berkaitan.
Menyatakan “job order” selesai. GRA :SUP : 006.04
48 Melaksanakan pekerjaan penjualan GRA :SUP : 007(A)
Meyakinkan pelanggan GRA :SUP : 007.01
Mempertahankan pelanggan GRA :SUP : 007.02
Mendapatkan pelanggan baru GRA :SUP : 007.03
Menguasai pengetahuan kegrafikaan GRA :SUP : 007.04
Menentukan harga jual GRA :SUP : 007.05
Memelihara kredibilitas perusahaan GRA :SUP : 007.06
Mengenal perilaku pelanggan GRA :SUP : 007.07
49 Merencanakan dan mengendalikan produksi GRA :SUP : 008(A)
Memeriksa materi pekerjaan GRA :SUP : 008.01
Mengadministrasikan materi pekerjaan GRA :SUP : 008.02
Membuat jadwal produksi GRA :SUP : 008.03
Memilih dan menggunakan bahan baku GRA :SUP : 008.04
Membagikan materi pekerjaan GRA :SUP : 008.05
Melakukan komunikasi dengan partner GRA :SUP : 008.06
Memantau, memeriksa dan mengevaluasi tahapan GRA :SUP : 008.07
proses produksi
Melaporkan hasil pelaksanaan produksi dan GRA :SUP : 008.08
menyatakan produksi selesai.
50 Mengemas hasil cetak GRA :SUP : 009(A)
Mempersiapkan pengemasan GRA :SUP : 009.01
Melakukan pengemasan GRA :SUP : 009.02
Menyimpan hasil pengemasan GRA :SUP : 009.03
51 Mengirimkan hasil cetak GRA :SUP : 010(A)
Memeriksa dokumen pengeluaran barang GRA :SUP : 010.01
Menyerahkan barang GRA :SUP : 010.02
Membukukan barang keluar GRA :SUP : 010.03
52 Mengoperasikan Komputer GRA :SUP : 011(A)
Menggunakan komputer dengan mempertimbangkan GRA :SUP : 011.01
faktor keselamatan dan kesehatan kerja
Menjelaskan bagian-bagian dari komputer, masing- GRA :SUP : 011.02
masing fungsi serta integrasi satu dengan yang lainnya
Menggunakan prosedur dan ketrampilan dasar GRA :SUP : 011.03
pengetikan untuk mengoperasikan komputer
27
C. Format dan Uraian Isi : Unit-Unit Kompetensi Bidang Grafika.
Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika yang dibuat ini, disajikan dalam format dan sis-tem
penulisan yang berdasarkan pada Sistem Standarisasi Kompetensi bidang keahlian
Grafika yang berlaku di manca negara; adalah sebagai berikut :
8. Membuat output image ( file/ film ready to plate ) GRA:PRA: 008 (A)
10. Membuat dan ujicoba plat cetak relief/ letterpress GRA:PRA: 010 (A)
11. Membuat dan ujicoba plat cetak offset/ lithografi. GRA:PRA: 011 (A)
12. Membuat dan ujicoba plat photopolymer flexography. GRA:PRA: 012 (A)
13. Membuat dan ujicoba plat photopolymer pad printing. GRA:PRA: 013 (A)
14. Membuat plat ganda untuk image kompleks. GRA:PRA: 014 (A)
15. Membuat acuan cetak silinder gravure secara manual. GRA:PRA: 015 (A)
16. Membuat acuan cetak silinder gravure secara elektronik. GRA:PRA: 016 (A)
28
UNIT STANDAR KOMPETENSI PRACETAK
Kode Unit GRA : PRA : 001 ( A )
Judul Unit Menindak-lanjuti konsep desain/ optimasi desain brief
Uraian Unit Memahami dan mengerjakan brief konsep desain, sehingga menjadi
artwork yang siap di proses kamera ( ready to camera ).
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
29
3.4. Desain tersebut dapat diproduksi, dengan analisa warna,
raster, kompleksitas foto serta bahan baku.
3.5. Problem teknis dipecahkan, dicarikan solusi teknisnya.
3.6. Hasil pekerjaan/ cetakan selalu dapat ditingkatkan mutunya .
Acuan Penilaian:
1. Artwork harus dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan desain brief
3. Pengetahuan tentang korelasi artwork dan proses produksi; harus dimiliki/ dikuasai
4. Dapat merencanakan dan mengatur pekerjaan dalam team.
5. Pengetahuan/ kemampuan estimasi ttg efisiensi/ biaya produksi harus dimiliki.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 3 2 3 3 2 2 3
30
Kode Unit GRA : PRA : 002 ( A )
Judul Unit Menyusun huruf / type setting (menyusun dan memilih huruf untuk
keperluan mencetak)
Uraian Unit Menyusun dan memilih huruf menjadi susunan tulisan/ naskah (type
setting) yang sesuai dengan permintaan/rencana dan meme-riksa
kesalahan atau kekurangan dari hasil susunan tersebut.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memilih dan 1.1. Fonts, dari font management diidentiikasikan sesuai permintaan
menggunakan klien.
huruf 1.2. Huruf dipilih dan disesuaikan untuk konsep brief dasar.
1.3. Hasil pilihan huruf diperiksa ulang disesuaikan dengan
spesifikasi permintaan klien.
2. Menyusun huruf 2.1. Jenis dan ukuran huruf dipilih, digunakan yang sesuai dengan
(type image) permintaan/ instruksi yang diberikan
2.2. Huruf/ tulisan disusun sesuai dengan rencana/desain tataletak
yang sudah ditentukan.
2.3. Layout teks disusun dalam materi cetak seperti paragraf,
leading, kerning.
2.4. Alat/ mesin penyusun huruf, seperti compugraphic atau
computer digunakan.
3. Memeriksa dan 3.1. Hasil susun huruf dibaca ulang, diperiksa tatabahasa, tanda
mengoreksi baca, kerapihan, sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.
hasil susun 3.2. Hasil susun huruf disimpan dalam bentuk data dan dapat di
huruf. pergunakan kembali bila diperlukan.
31
3. Peralatan dan sarana yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini, yaitu
komputer, compugraphic, meja kerja; harus disediakan.
4. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja
serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Susunan huruf harus dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai desain tataletaknya
3. Berbagai jenis dan ukuran huruf, alat penyusun huruf (konvensional atau
komputerisasi) beserta perangkat lunaknya; harus diketahui dan dikenali.
4. Pengetahuan dan ketrampilan menggunakan bahan/ alat untuk menyusun huruf,
terutama komputer; harus dimiliki dan dipahami serta dikuasai.
5. Sensivitas terhadap bentuk/ susunan huruf dan kelancaran mengoperasikan alat
penyusun huruf; harus dimiliki dan dikuasai.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 2 2 1 1 2 2
32
Kode Unit GRA : PRA : 003 ( A )
Judul Unit Mengerjakan scanning/ scanning images
Uraian Unit Memindahkan image garis, halftone, ataupun kompleks dengan
mengkonversikannya ke image data komputer untuk dapat dipro-
ses selanjutnya secara elektronik.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Scanning Image 1.1. Image garis disiapkan untuk di scan, di skala, di susun
garis. dengan rapih dan bersih.
1.2. Scanner, disiapkan untuk scan image garis, menggunakan
software yang sesuai.
1.3. Image garis di scan, dan kemudian hasilnya diperiksa
apakah sudah sesuai dengan kebutuhan job order serta
proses cetak, disimpan dengan tipe file yang sesuai.
2. Scanning Image 2.1. Image halftone disiapkan untuk di scan, di skala, disususn
Halftone dengan rapih dan bersih.
2.2. Scanner, disiapkan untuk scan image halftone,
menggunakan software yang sesuai.
2.3. Image halftone di scan, dan kemudian hasilnya diperiksa
apakah sudah sesuai dengan kebutuhan job order serta
proses cetak, disimpan dengan tipe file yang sesuai.
3. Scanning Image 3.1. Image kompleks disiapkan dan disusun dengan rapih dan
Kompleks bersih, sesuai spesifikasi artwork dan spesifikasi pekerjaan
3.2. Scanner disiapkan dan diatur kecerahan, kontras, hihglight
& shadow, kesesuaian warna, kerapatan titik(d.p.i),
masking, sesuai dengan kebutuhan spesifikasi pekerjaan.
3.3. Image kompleks di scan menggunakan software yang
sesuai, hasilnya disimpan denagn tipe file yang sesuai
kebutuhan.
33
Persyaratan Unjuk Kerja :
Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya :
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Peralatan yang terkait untuk pelaksanaan, harus disediakan.
3. Dalam melakukan pekerjaan ini harus memperhatikan SOP yang berlaku ditempat
kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Scanning harus dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar, sesuai spesifikasi pekerjaan
3. Ketrampilan menggunakan komputer dan berbagai jenis scanner, flatbed maupun
drum; harus dikuasai dengan lancar.
4. Pengetahuan tentang hasil scanning , scan ratio, line art dan vector yang dikaitkan
dengan kebutuhan tampilan dan/ atau pencetakan; harus diketahui dan dipahami.
5. Sensitivitas terhadap hasil scanning ( bagus atau tidak ), harus dimiliki.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 2 1 1 2 2
34
Kode Unit GRA : PRA : 004 (A )
Judul Unit Mengerjakan Reprografi ( membuat film )
Uraian Unit Meng-copy/ memindahkan image garis/ halftone (raster) ke film/
orthofilm
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Acuan Penilaian:
1. Reprografi harus dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar, sesuai spesifikasi pekerjaan
35
3. Ketrampilan menggunakan berbagai peralatan reprogarfi harus dimiliki/ dikuasai
4. Pengetahuan tentang hasil reprografi yang dikaitkan dengan kebutuhan proses
produksi/ pencetakan harus dimiliki dan dikuasai.
5. Sensitivitas terhadap hasil reprografi ( film yang baik ) harus dimiliki.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 2 1 2 1
36
Kode Unit GRA : PRA : 005 ( A )
Judul Unit Menggabungkan image secara manual
Uraian Unit Melakukan layout secara manual sehingga hasilnya ready to film
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
37
Acuan Penilaian:
1. Penggabungan image harus dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai spesifikasi pekerjaan
3. Berbagai jenis film, spreads, chokes, diketahui dan dikenal.
4. Pengetahuan dan ketrampilan memperhitungkan register, punch, trim secara
tepat harus dimiliki dan dikuasai.
5. Sensitivitas terhadap warna, gabungan warna dasar dan perhitungan hasil
cetakan harus dimiliki dam dikuasai.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 2 1 2 2
38
Kode Unit GRA : PRA : 006 ( A )
Judul Unit Menggabungkan image secara elektronik
Uraian Unit Melakukan layout dengan peralatan elektronik (komputer) sehingga
outputnya ready to film atau ready to plate.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Acuan Penilaian:
1.Penggabungan image harus dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
39
2.Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai spesifikasi pekerjaan
3.Media elektronik, scanning, fotografi digital diketahui dan dikenal dengan baik.
4.Pengetahuan dan ketrampilan memperhitungkan register, punch, trim secara tepat;
dipahami dan dikuasai.
5.Pengetahuan tentang sistem operasi penggabungan image kompleks dan teori warna
dipahami dan dikuasai.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 1 2 1 2 2 3
40
Kode Unit GRA : PRA : 007 ( A )
Judul Unit Menyiapkan lay out untuk siap ke film atau ke plate.
Uraian Unit Menggabungkan tulisan/naskah dengan gambar kedalam suatu
sistem tata muka (layout) sesuai permintaan dalam spesifikasi
pekerjaan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan lay 1.1. Sarana lay out, ukuran, sistem jilid, finishing, disiapkan.
out untuk proses 1.2. Halaman dirancang dan komponen tata-rupa digabungkan
cetak. sesuai dengan area cetak.
2. Menyiapkan lay 2.1. Image secara elektronik diolah, disesuaikan dengan spesifikasi
out yang pekerjaan.
kompleks 2.2.Masalah teknis pengolahan image diselesaikan, sesuai dengan
permintaan/ spesifikasi pekerjaan.
Acuan Penilaian:
1. Penyiapan lay out harus dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai spesifikasi pekerjaan
3. Berbagai jenis film dan plate serta penggunaannya; harus dikenal dan dipahami.
4. Pengetahuan tentang kalkulasi dan numerasi proses cetak, ukuran kertas,
41
film dan plate beserta proses dan peruntukannya; harus dikuasai.
5. Pengetahuan tentang peralatan proses cetak dan peralatannya, material layout dan
bahan-bahan, imposition dan penggabungan halaman, binding dan finishing; harus
diketahui dan dikuasai.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 2 2 2
42
Kode Unit GRA : PRA : 008 ( A )
Judul Unit Membuat output image
Uraian Unit Memproses image / gambar sesuai spesifikasi pekerjaan kemudian
outputnya dipindahkan ke film atau langsung ke plate.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
43
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan..
4. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja
serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Pembuatan output image harus dikerjakan sesuai dengan instruksi/ permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai desain tataletaknya
3. Pengetahuan dan ketrampilan menggunakann komputer terutama untuk pengolahan
image, dapat dipraktekkan dan dikuasai.
4. Pengetahuan tentang prosedur kalibrasi, proses data fotografi dapat dikuasai.
5. Hasil pengolahan image dapat dievaluasi dengan benar, disesuaikan dengan kebutuhan
klien / spesifikasi pekerjaan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 1 3 1 1 2 2
44
Kode Unit GRA : PRA : 009 ( A )
Judul Unit Membuat proof image
Uraian Unit Melakukan pencetakan image dengan peralatan proof, untuk
mengecek kualitas warna sehingga sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Membuat proof 1.1. Peralatan proof di set up, dibersihkan, dan disiapkan bahan-
image dengan bahan kimianya.
proses kimiawi 1.2. Proof diproses, diukur dengan densitometer, disesuaikan dengan
(manual). spesifikasi pekerjaan.
Acuan Penilaian:
1. Pembuatan proof image harus dikerjakan sesuai dengan instruksi/ permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar.
3. Pengetahuan dan ketrampilan menggunakann peralatan proof, harus dimiliki.
45
4. Pengetahuan tentang proses cetak, prosedur kalibrasi, teori warna, harus dikuasai.
5. Hasil proof dapat dievaluasi dengan benar, disesuaikan dengan kebutuhan klien /
spesifikasi pekerjaan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 2 2 1
46
Kode Unit GRA : PRA : 010 ( A )
Judul Unit Membuat dan mencetak-coba plate relief.
Uraian Unit Membuat plate dan melakukan pengecekan dengan menggunakan
mesin proof untuk plate relief – printing agar hasilnya sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Membuat plate 1.1. Alat pembuat plate disiapkan dan di periksa : pengontrol
relief dengan pencahayaan, vacuum, prosesor dan bahan-bahan kimianya.
peralatan 1.2. Plate dibuat sesuai dengan spesifikasi pekerjaan menggunakan
pembuat plate alat yang telah disiapkan.
relief
2. Plate di proof 2.1. Plate di proof dan di periksa sesuai spesifikasi pekerjaan.
(cetak-coba)
Acuan Penilaian:
1. Pembuatan plate harus dikejakan sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar.
3. Pengetahuan dan ketrampilan menggunakan peralatan pembuat plate harus dimiliki
47
4. Pengetahuan tentang proses cetak dan proses kimia pembuatan plate harus dikuasai
5. Hasil cetak-coba plate dapat dievaluasi dengar benar, sesuai dengan kebutuhan
klien / spesifikasi pekerjaan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 1 2
48
Kode Unit GRA : PRA : 011 ( A )
Judul Unit Membuat plate offset lithography
Uraian Unit Membuat Plate cetak offset lithografi dari film atau plate (vynil
acetate), termasuk persiapan dari permukaan plate, penyinaran,
proses kimiawi dan finishing.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
2. Mengerjakan 2.1. Plate disinari, tempat dibersihkan, film posisikan tepat, vacuum,
plate dengan alat penyinaran secara tepat dan benar.
pembuat plate 2.2. Plate setelah disinari diproses.
offset 2.3. Plate diperiksa kualitasnya, disesuaikan dengan spesifikasi
lithography pekerjaan.
2.4. Plate dilindungi dan di siapkan untuk proses selanjutnya.
Acuan Penilaian:
1. Pembuatan plate offset harus dikerjakan sesuai dengan instruksi/ permintaan.
49
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar.
3. Pengetahuan dan ketrampilan menggunakan peralatan pembuat plate harus dimiliki
4. Pengetahuan tentang proses cetak dan proses pembuatan plate offset harus dikuasai
5. Memiliki kemampuan untuk mengevaluasi hasil pembuatan plate disesuaikan
dengan kebutuhan klien / pesifikasi pekerjaan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 1 1
50
Kode Unit GRA : PRA : 012 ( A )
Judul Unit Membuat plate photopolymer untuk mesin flexography
Uraian Unit Membuat Plate photopolymer untuk mesin cetak flexography, dari
film atau plate (vynil acetate), termasuk persiapan dari permukaan
plate, penyinaran, proses kimiawi dan finishing.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memilih dan 1.1. Plate photopolymer untuk mesin cetak flexography dipilih
tahapan proses sesuai dengan spesifiksi pekerjaan.
plate plate 1.2. Tahapan proses, film negatif diperiksa dan diujicoba untuk
mendapatkan masking yang tepat.
Acuan Penilaian:
1. Plate photopolymer flexography dibuat harus sesuai dengan
51
instruksi/ permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar.
3. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan menggunakan peralatan pembuat plate.
4. Memiliki Pengetahuan tentang proses cetak dan proses pembuatan plate
photopolymer flexography; harus dimiliki dan dikuasai.
5. Hasil pembuatan plate dapat dievaluasi dengan benar, sesuai dengan kebutuhan klien
/ spesifikasi pekerjaan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
52
Kode Unit GRA : PRA : 013 (A )
Judul Unit Membuat plate photopolymer untuk pad printing
Uraian Unit Membuat plate photopolymer untuk mesin pad printing, dari film
atau flat (vynil acetate), termasuk persiapan dari permukaan plate,
penyinaran, proses kimiawi dan finishing.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memilih dan 1.1. Plate photopolymer untuk mesin cetak flexography dipilih
tahapan proses sesuai dengan spesifiksi pekerjaan.
plate plate 1.2. Tahapan proses, film positif diperiksa kerapatannya, hindari
udara yang terjebak, vacuum frame diperiksa.
1.3. Alat penyinaran dipanaskan elemen UVnya.
2. Membuat plate 2.1. Untuk Penyinaran digunakan Vacum , pengukur dan screen
film positif untuk mendapatkan hasil sesuai spesifikasi
pekerjaan.
2.2. Plate diproses dengan bahan kimia yang sesuai, dan terdaftar.
2.3. Plate dikeringkan dengan ditiup udara panas, kemudian
menggunakan oven pengering dengan suhu dan waktu yang
sesuai.
53
Acuan Penilaian:
1. Pembuatan photopolymer untuk pad printing harus dikerjakan sesuai dengan
instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar.
3. Pengetahuan dan ketrampilan menggunakan peralatan pembuat plate harus dikuasai
4. Pengetahuan tentang proses cetak dan proses pembuatan plate photopolymer untuk
pad printing harus dipahami dan dikuasai.
5. Hasil pembuatan plate dapat dievaluasi dengan benar, sesuai dengan kebutuhan klien
/ spesifikasi pekerjaan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
54
Kode Unit GRA : PRA : 014 ( A )
Judul Unit Membuat plate ganda untuk beberapa image
Uraian Unit Menyiapkan plate untuk persiapan mencetak dalam jumlah yang
banyak, sehingga plate dibuat lebih dari satu.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Membuat 1.1. Informasi permintaan klien dimengerti untuk dibuat tahapan dan
tahapan dan lay layout yang berulang.
out yang 1.2. Hasil layout disimpan sebagai data untuk digunakan bila
berulang. diperlukan kemudian.
1.3. Persediaan bahan baku plate diperiksa.
Acuan Penilaian:
1. Pembuatan plate harus dikerjakan sesuai dengan instruksi/ permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar.
3. Pengetahuan dan ketrampilan menggunakan peralatan pembuat plate harus dimiliki
55
4. Pengetahuan tentang proses cetak dan proses pembuatan plate harus dikuasai.
5. Hasil pembuatan plate dapat dievaluasi dengan benar, sesuai dengan kebutuhan klien
/ spesifikasi pekerjaan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
56
Kode Unit GRA : PRA : 015 ( A )
Judul Unit Membuat silinder gravure secara manual
Uraian Unit Membuat acuan cetak berupa silinder untuk mesin cetak gravure,
dikerjakan secara manual, dengan tahapan di coating, di sinari,
kemudian diproses etsa kimiawi.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
57
Acuan Penilaian:
1. Pembuatan silinder gravure harus disesuaikan dengan instruksi/ permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar.
3. Ketrampilan menggunakan peralatan pembuat silinder gravure harus dikuasai.
4. Pengetahuan dan ketrampilan tentang proses cetak dan proses pembuatan silinder
gravure harus dimiliki dan dikuasai.
5. Hasil pembuatan silinder gravure dapat dievaluasi dengan kemampuan yang
memadai, sesuai dengan kebutuhan klien / spesifikasi pekerjaan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 2 1 1 2 2
58
Kode Unit GRA : PRA : 016 ( A )
Judul Unit Membuat silinder gravure secara elektronik
Uraian Unit Membuat acuan cetak berupa silinder untuk mesin cetak gravure,
dikerjakan secara elektronik, dengan tahapan di coating dengan opel,
kemudian di engrave secara elektronik.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Acuan Penilaian:
1. Pembuatan silinder gravure harus dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar.
3. Ketrampilan menggunakan peralatan pembuat silinder gravure harus dikuasai.
59
4. Pengetahuan dan ketrampilan tentang proses cetak dan proses pembuatan silinder
gravure harus dipahami dan dikuasai.
5. Hasil pembuatan silinder gravure dapat di evaluasi, dengan kemampuan yang
baik, sesuai dengan kebutuhan klien / spesifikasi pekerjaan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 2 1 1 2 1
60
2. Unit Standar Kompetensi Grafika : Bagian/ Kelompok Cetak.
17 Mengoperasikan mesin cetak tinggi (letter press) GRA :CTK : 001 (A)
22 Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet) GRA :CTK : 006 (A)
23 Mengoperasikan mesin cetak offset gulungan (web) GRA :CTK : 007 (A)
25 Memproduksi cetakan dengan cetak saring /sablon GRA :CTK : 009 (A)
61
UNIT STANDAR KOMPETENSI CETAK
Kode Unit GRA : CTK : 001 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin cetak tinggi(letter press)
Uraian Unit Proses cetak tinggi/ letterpress/ relief printing dimana acuan cetak
terdiri dari dua ketinggian yang berbeda, untuk membuat impresi,
image yang lebih tinggi ditintai yang kemudian dialihkan dengan
menaruh kertas diatasnya dan di tekan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
62
4. Mencetak/ 4.1. Dilakukan pencetakan/ running
running 4.2. Kualitas cetak dijaga sesuai contoh
4.3. Kestabilan warna dijaga
4.4. Format & tekanan cetak diperiksa
4.5. Kualitas cetak diperiksa
4.6. Mesin dimatikan
63
5. Unit ini diberlakukan juga pada industri/ usaha grafika yang menggunakan
peralatan mesin numerota.
6. Dalam proses pembuatan ini harus diperhatikan Standard Operation Procedure
yang berlaku ditempat kerja, OH & S yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi
dan tanya-jawab.
2. Pengetahuan/ informasi yang relevan dengan pekerjaan ini dikuasai.
3. Pengetahuan matematika terpakai untuk mengetahui penggunaan bahan dan
peralatan dipelajari dan dikuasai.
4. Pengetahuan teknologi mekanik untuk mengetahui dan mengatasi gangguan pada
mesin dipelajari dan dikuasai.
5. Pengetahuan tentang bahan kebutuhan cetak
6. Buku panduan (operation manual) mesin cetak dipelajari dan digunakan.
7. Faktor kondisi lingkungan yang mempengaruhi karekteristik bahan, dipahami.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 2 2 2 1
64
Kode Unit GRA : CTK : 002 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin cetak intaglio
Uraian Unit Metode cetak menggunakan proses cetak ceruk atau intaglio. Ceruk-
ceruk ini berfungsi sebagai penahan tinta dan membentuk image
ketika kertas melewati pelat ini.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
65
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan..
4. Unit ini, diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan peralatan
mesin dengan kecepatan tinggi
5. Unit ini, diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan peralatan
mesin intaglio.
6. Dalam mempersiapkan mesin ini harus diperhatikan standar operasi prosedur
yang berlaku ditempat kerja, OH & S yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi dan
tanya jawab.
2. Pengetahuan ilmu dan bahan grafika; harus dikuasai dan dipahami.
3. Pengetahuan teknologi mekanik untuk mengetahui dan mengatasi jika ada gangguan
pada mesin; harus dimiliki.
4. Pengetahuan standar operasi manual mesin cetak intaglio; harus dikuasai.
5. Pengetahuan tentang bahan kebutuhan cetak, tinta, kertas; harus dipahami.
6. Pengetahuan masalah larutan yang relevan dengan pencetakan intaglio, dikuasai.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 2
66
Kode Unit GRA : CTK : 003 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin cetak Rotogravure
Uraian Unit Metode cetak menggunakan silinder metal yang dietsa menjadi
jutaan ceruk yang menahan tinta dan membentuk image ketika
kertas melewati silinder ini.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
67
3.14. Alat-alat pengamanan disesuaikan.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi dan
tanya jawab.
2. Pengetahuan matematika terpakai untuk menghitung bahan harus dikuasai.
3. Pengetahuan teknologi mekanik untuk mengetahui dan mengatasi jika ada gangguan
pada mesin.
68
4. Pengetahuan tentang bahan kebutuhan cetak, tinta, kertas, dipelajari/ dipahami.
5. Pengetahuan tentang standar kepekatan (Density) tinta, Standar Register dan Standar
ketepatan posisi cetak, dipelajari dan dipahami.
6. Buku panduan (Operation Manual ) mesin cetak yang dipakai, dipelajari.
7. Faktor kondisi lingkungan yang mempengaruhi karakteristik bahan, diketahui.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 2 1 1 2 2
69
Kode Unit GRA : CTK : 004 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin cetak flexography
Uraian Unit Metoda cetak pada web press menggunakan plate karet atau plastik
dengan image yang ditonjolkan. Metoda ini disebut juga cetakan
aniline karena tinta flexography awalnya menggunakan pewarna
aniline. Sebuah rotary letterpress memproses cetakan dari karet atau
plate yang fleksibel dengan mengunakan tinta yang cepat kering.
Metode ini terutama digunakan untuk mencetak pembungkus.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
4. Membuat produk 4.1. Ketentuan kerja dari dokumen kerja atau sistem kontrol
cetakan dengan produksi dibaca dan diinterpretasikan.
70
Teknik flexography 4.2. Dilakukan pengawasan terhadap berjalannya sistem
transportasi reel pada mesin web-fed.
4.3. Dilakukan pengawasan terhadap berjalannya sistem reel
delivery pada mesin web-fed.
4.4. Dilakukan pengawasan terhadap berjalannya proses
pencetakan.
4.5. Dilakukan pengawasan terhadap proses in-line dan proses
produksi.
4.6. Hasil cetakan dikonsultasikan apakah sudah sesuai dengan job-
order.
4.7. Masalah-masalah operasional pada mesin flexography
diidentifikasi dan diinvestigasi.
4.8. Proses produksi dihentikan dan mesin dimatikan.
4.9. Mesin cetak dibersihkan dan dicuci.
4.10.Laporan pada job-order diisi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi dan
tanya jawab.
2. Pengetahuan penggunaan kontrol yang terkomputerisasi, harus dimiliki.
71
3. Pengetahuan tentang rotografi, pemasangan silinder, sleeve, in line, unit cetak dan
unit pengeringan; harus dimiliki dan dikuasai.
4. Pengetahuan reel dan kontrol web; harus dikuasai.
5. Pengetahuan tentang tinta dan zat-zat aditif lainnya; harus dimiliki.
6. Sumber-sumber informasi yang relevan, dapat dicari dan dimanfaatkan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 2 2 1 2 1
72
Kode Unit GRA : CTK : 005 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin pad printing
Uraian Unit Metode pad printing adalah metoda untuk mencetak diatas
permukaan benda-benda yang tidak datar.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
73
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan, harus disediakan.
4. Unit ini diberlakukan pada industri grafika yang menggunakan mesin pad printing.
5. Dalam proses produksi dengan mesin ini OH & S yang berlaku diperusahaan harus
dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi dan
tanya jawab.
2. Pengetahuan penggunaan kontrol yang terkomputerisasi, harus dikuasai.
3. Pengetahuan tentang mode perputaran mesin yang berbeda, harus dimiliki.
4. Pengetahuan tentang pads, persyaratan pre dan post treatment, harus dikuasai.
5. Pengetahuan tentang tinta untuk pad printing dan zat-zat aditif lainnya dimiliki.
6. Sumber-sumber informasi yang relevan dapat dicari dan dimanfaatkan
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 2 1 1 2 1
74
Kode Unit GRA : CTK : 006 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet fed offset)
Uraian Unit Metode offset adalah metoda cetak tak langsung, dimana image
pada press plate yang telah ditinta dipindahkan ke blanket karet
dahulu, kemudian baru dipindahkan (offset) ke kertas. Pada sheet fed
offset bahan baku cetak menggunakan kertas lembaran.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
75
4. Mencetak / 4.1. Pencetakan / produksi (running) dilakukan.
Produksi 4.2. Kualitas cetak sesuai contoh dikontrol secara periodik.
(running) 4.3. Kestabilan warna dijaga dengan alat bantu.
4.4. Mesin dimatikan secara prosedural setelah selesai produksi
5. Melakukan 5.1. Melakukan analisa hasil produksi dan perawatan setelah selesai
analisa hasil cetak.
produksi dan 5.2. Penilaian kualitas hasil cetak
perawatan 5.3. Pendataan hasil produksi dilakukan sesuai SOP
setelah selesai 5.4. Mesin dan peralatan dibersihkan dan dirawat untuk pemakaian
cetak. berikutnya.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi dan
tanya jawab.
2. Pengetahuan matematika terpakai untuk menghitung bahan, harus dimiliki.
3. Pengetahuan teknologi mekanik untuk mengetahui dan mengatasi jika ada gangguan
pada mesin, harus dikenali.
4. Pengetahuan tentang bahan kebutuhan cetak yang harus dimiliki.
76
5. Pengetahuan tentang standar kepekatan (Density) tinta, Standar Register dan Standar
ketepatan posisi cetak.
6. Buku panduan (Operation Manual ) mesin cetak yang dipakai
7. Karakteristik bahan yang dipengaruhi faktor kondisi lingkungan; harus dipahami.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 3 2 2 2 2
77
Kode Unit GRA : CTK : 007 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin Cetak Offset Gulungan (Web fed offset)
Uraian Unit Metode offset adalah metoda cetak tak langsung, dimana image
pada press plate yang telah ditinta dipindahkan ke blanket karet
dahulu, kemudian baru dipindahkan (offset) ke kertas. Pada Web fed
offset bahan baku cetak menggunakan kertas gulungan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Membaca 1.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami
perintah kerja 1.2. Ketentuan kerja dibaca dan diinterpretasikan berdasarkan
sistem kontrol produksi.
78
(Dryer) disesuaikan dengan kebutuhan,
3.9. Cetak coba dilakukan, sekaligus disesuaikan register, kerataan
tinta, warna dan ketepatan pelipatan pada folder dilakukan
sesuai SOP,
3.10. Hasil cetak-coba diperiksa dengan cermat.
3.11. Contact line antar rol-rol diperiksa sesuai ketentuan
3.12. Dilakukan evaluasi terhadap permasalahan hasil cetak untuk
peningkatan kualitas hasil cetak.
4. Mencetak / 4.1. Kualitas cetak dikontrol sesuai contoh dan standar yang ada
Produksi secara periodik.
(running) 4.2. Kestabilan cetak dan tegangan kertas dijaga
4.3. Mesin dimatikan secara prosedural setelah selesai produksi
5. Melakukan 5.1. Dilakukan analisa hasil produksi dan perawatan setelah selesai
analisa hasil cetak
produksi dan 5.2. Dilakukan penilaian kualitas hasil cetak
perawatan 5.3. Hasil produksi dilakukan pendataan sesuai Standard Operation
setelah selesai Procedure
cetak. 5.4. Mesin dan peralatan dibersihkan dan dirawat untuk pemakaian
berikutnya.
79
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang telah menggunakan peralatan
mesin offset gulungan (Web offset) dengan kecepatan tinggi (High speed). Dalam
mempersiapkan mesin ini harus diperhatikan Standard Operation Procedure yang
berlaku ditempat kerja,
5. OH & S yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi
dan tanya jawab.
2. Pengetahuan matematika terpakai untuk menghitung bahan harus dikuasai.
3. Pengetahuan teknologi mekanik untuk mengetahui dan mengatasi jika ada
gangguan pada mesin; harus dimikili dan dikuasai.
4. Pengetahuan tentang bahan kebutuhan cetak ; harus dikuasai/ dipahami.
5. Pengetahuan tentang standar kepekatan (Density) tinta, Standar Register dan
Standar ketepatan posisi cetak harus diketahui dan dipahami.
6. Buku panduan (Operation Manual ) mesin cetak yang dipakai
7. Faktor lingkungan yang mempengaruhi karakteristik bahan, harus dipahami.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 3 2 2 2 2
80
K ode Unit GRA : CTK : 008 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan mesin cetak digital.
Uraian Unit Proses pencetakan digital mengkombinasikan imaging laser atau
LEDs dengan plate drums dan tinta. Pencetakan Digital mulai dari
offset designs sampai ke laser printer berkecepatan tinggi
menawarkan berbagai keunggulan dan kualitas cetak. Pencetakan
dengan Digital printing tidak hanya mencetak image dokumen secara
langsung tetapi juga mengotomatisasi mengaturan dokumen dan
menjadi langsung cetak dengan menghilangkan proses film, plate
dan tinta berbasis air. Cara pencetakan ini membawa pencetakan
professional lebih dekat ke desktop, sehingga lebih menghemat
proses dan biaya.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan 1.1. Ketentuan pekerjaan dari dokumen kerja atau sistem kontrol
pencetakan produksi dibaca dan dinterpretasikan
dengan digital 1.2. Sistem penintaaan/ catridge pada mesin diseleksi dan dipasang
printing. 1.3. Sistem reel transportation pada mesin web-fed disiapkan
1.4. Sistem sheet transportation pada mesin sheet-fed. disiapkan
1.5. Reel delivery system disiapkan pada mesin web-fed
1.6. Sheet delivery system disiapkan pada mesin sheet-fed.
1.7. Data diasess
1.8. Unit in-line untuk proses dasar disiapkan
1.9. Proof atau off-line proof dijalankan
1.10.Inspeksi proof dan/atau pengujian dilakukan
1.11.Penyesuaian dilakukan
1.12.Kerja Reel transportation system pada mesin web-fed diawasi .
2.Membuat produk 2.3. Kerja Sheet transportation system mesin sheet-fed diawasi
cetak dengan teknik 2.4. Reel delivery system pada mesin web-fed diawasi jalannya
digital 2.5. Sheet delivery system pada mesin sheet-fed diawasi jalannya
81
2.6. Sistem cetak non impact diawasi beroperasinya
2.7. Proses basic in-line diawasi
2.8. Proses produksi diawasi
2.9. Hasil cetakan dikonsultasikan; sesuaikah dengan job-order?
2.10. masalah opersional mesin diidentifikasi dan diinvestigasi
2.11. Kesalahan-kesalahan kecil pada mesin dibetulkan
Persyaratan Unjuk Kerja :.
1. SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan.
4. Unit ini berlaku pada industri/ usaha grafika yang telah menggunakan peralatan
mesin cetak digital.
5. Dalam mempersiapkan mesin ini harus diperhatikan Standard Operation Procedure
yang berlaku ditempat kerja, OH & S yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian/ pengujian dapat dilakukan ditempat kerja dengan metode observasi dan
tanya jawab.
2. Pengetahuan tentang proses cetak : sistem penintaan dan imaging, transportasi sheet
atau web delivery, proses in line; harus dikuasai.
3. Pengetahuan dan ketrampilan teknologi komputer, penggunaan kontrol yang
terkomputerisasi; harus dikuasai.
4. Informasi yang relevan dengan pekerjaan dicari dan dimanfaatkan.
5. Buku Panduan (Operation Manual ) mesin cetak dapat dipahami/ digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang timbul pada proses pencetakan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 2 3 2 2 2 2
82
Kode Unit GRA : CTK : 009 ( A )
Judul Unit Memproduksi catakan dengan cetak saring(sceen
printing)/ sablon
Uraian Unit Metode cetak menggunakan proses cetak screen printing ,
yaitu pencetakan dengan menggunakan rakel untuk
menekan tinta menembus lubang-lubang saringan yang
terbuat dari barang tenunan atau stencil.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Membaca perintah kerja 1.1. Perintah (job order)kerja dibaca dan dipahami
1.2. Ketentuan kerja dinterpretasikan berdasarkan
dokumen kerja atau sistem kontrol produksi.
83
3.4. Hasil uji cetak diteliti warna dan ketepatannya sesuai
contoh.
Acuan
Penilaian:
1. Penilaian/
pengujian
dapat
dilakukan
ditempat
kerja
dengan
metode
observasi
dan tanya
84
jawab.
Dikuasai ketrampilan mengganti tiga buah screen dengan variasi tingkat mesh dan tipe
tinta menggunakan peralatan otomatis dan disesuaikan dengan standar tempat kerja,
berdasarkan daftar kriteria unjuk kerja.
2. Dimiliki kompetensi menyiapkan screen, fixed, atau microchase dan mengatur mesh
dengan tepat.
Dimiliki kompetensi mencari dan memanfaatkan informasi yang relevan dari berbagai
sumber.
3. Dimiliki kompetensi membuat cetakan multiwarna, menggunakan teknik manual
yang disesuaikan dengan standar tempat kerja dan daftar kriteria, unjuk kerja.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
85
3. Unit Standar KompetensiGrafika : Bagian/ Kelompok Purnacetak.
40 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara manual. GRA :PUR : 015(A)
41 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin. GRA :PUR : 016(A)
86
UNIT KOMPETENSI PURNA CETAK
Kode Unit GRA : PUR : 001 ( A )
Judul Unit Mengerjakan pelipatan lembaran hasil cetakan secara manual
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam pekerjaan susun-gabung lembar kertas / hasil cetakan secara
manual.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
2. Melakukan 2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
pekerjaan 2.2. Pekerjaan pelipatan contoh dilakukan sesuai perintah kerja.
pelipatan 2.3. Hasil pekerjaan pelipatan diperiksa.
2.4. Pekerjaan pelipatan contoh dimintakan persetujuan kepada
pemberi kerja atau pihak yang berwenang.
2.5. Pekerjaan pelipatan massal dilakukan
2.6. Hasil pekerjaan pelipatan disusun
2.7. Hasil pekerjaan pelipatan disimpan pada tempat yang telah
disediakan.
2.8. Laporan hasil pekerjaan disusun
87
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang melakukan pelipatan hasil
cetakan secara manual.
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan
harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Pekerjaan pelipatan harus dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai perintah kerja
3. Berbagai jenis dan ukuran huruf, alat penyusun huruf (konvensional atau
komputerisasi) beserta perangkat lunaknya dikenal dan diketahui dengan baik.
4. Dimiliki/ dikuasai pengetahuan dan ketrampilan tentang pekerjaan pelipatan.
5. Kemampuan melakukan pekerjaan pelipatan massal; harus dikuasai/ dimiliki.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 1 1
88
Kode Unit GRA : PUR : 002 ( A )
Judul Unit Mengerjakan pelipatan kertas / hasil cetakan dengan mesin
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin lipat, pelaksanaan pelipatan,
penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan setelah
pengoperasian, dan penggantian suku cadang mesin untuk
pekerjaan pelipatan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
89
3. Merawat dan 3.1. Peralatan kerja dan perlengkapan keselamatan dipersiapkan.
memperbaiki 3.2. Minyak dan gemuk pelumas disiapkan/ disediakan.
mesin lipat. 3.3. Sistem pelumasan diperiksa dan diperbaiki, bila ada yang rusak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3.4. Semua bagian peralatan diperiksa secara teliti (overhaul).
3.5. Semua bagian mesin dibersihkan dari debu dan kotoran.
3.6. Agen/ montir dihubungi, jika mesin tidak bekerja, sesuai
prosedur perusahaan
3.7. Suku cadang diganti atau dipasang, bila rusak/ diperlukan.
3.8. Peralatan kerja dan suku cadang mesin lipat yang mudah aus
disiapkan.
3.9. Suku cadang yang rusak diganti dengan suku cadang yang baru
dan dicatat.
Acuan Penilaian:
1. Pelipatan dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
3. Berbagai jenis cara pelipatan dengan menggunakan mesin, diketahui dan
dikenal.
90
4. Dimiliki/ dikuasai pengetahuan dan ketrampilan menggunakan mesin pelipat
kertas; dengan memperhitungkan pengamanan sesuai standar operasi mesin.
5. Kecermatan dan Ketelitian dalam melakukan pekerjaan pelipatan, harus dimiliki.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
91
Kode Unit GRA : PUR : 003 ( A )
Judul Unit Mengerjakan susun-gabung lembar cetakan secara manual
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pekerjaan susun-gabung dan melakukan pekerjaan
susun-gabung.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
Acuan Penilaian:
1. Susun-gabung dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
92
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
3. Berbagai jenis cara susun-gabung diketahui/ dikenal.
4. Pengetahuan dan ketrampilan menyusun-gabung; dengan memperhitungkan
pengamanan sesuai SOP; harus dimiliki dan dikuasai.
5. Kecermatan/ ketelitian harus dimilki; untuk melakukan pekerjaan susun-gabung.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
93
Kode Unit GRA : PUR : 004 ( A )
Judul Unit Mengerjakan susun-gabung dengan menggunakan mesin.
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin susun-gabung, pelaksanaan
susun-gabung, penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan
setelah pengoperasian.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
94
susun-gabung 3.2. Minyak/ gemuk pelumas disiapkan
3.3. Sistem pelumasan dan semua bagian diperiksa secara teliti
3.4. Kerusakan kecil diperbaiki
3.5. Semua bagian mesin dibersihkan
3.6. Apabila ada kerusakan besar dilaporkan ke bagian perbaikan
Acuan Penilaian:
1. Susun-gabung dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
2. Dikerjakan dengan cermat, rapih dan benar sesuai perintah kerja
3. Berbagai jenis cara susun-gabung harus diketahui/ dikenal dengan baik.
4. Pengetahuan dan ketrampilan mengoperasikan mesin susun-gabung, harus
dimiliki dan dikuasai; dengan memperhitungkan pengamanan sesuai SOP.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 1 2
95
Kode Unit GRA : PUR : 005 ( A )
Judul Unit Mengerjakan laminating
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin laminating, pelaksanaan
laminating, penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan
setelah pengoperasian.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
2. Melakukan 2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
pelaminasian 2.2. Tempat untuk hasil laminating disiapkan
2.3. Perlengkapan kerja disiapkan : unit keluaran, unit pemanas, unit
pembuangan potongan dan pembuangan hawa
2.4. Foil disiapkan sesuai kebutuhan
2.5. Mesin diaktifkan
2.6. Foil panas diletakkan ke bak unit pemanas
2.7. Kedudukan bahan dan foil disesuaikan
2.8. Unit penggulung disiapkan bila hasil laminating harus dalam
bentuk gulungan.
2.9. Unit pemotong disiapkan bila bahan dalam bentuk gulungan dan
hasil dalam bentuk potongan.
2.10.Pelaminasian contoh dilakukan
2.11.Dimintakan persetujuan untuk hasil contoh pelaminasian
2.12.Pelaminasian massal dilakukan
2.13.Setelah selesai mesin dimatikan sesuai prosedur
96
2.14.Peralatan dan perlengkapan dikumpulkan, diperiksa dan
disimpan sesuai ketentuan yang berlaku.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Pelaminasian dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai perintah kerja
4. Kemampuan kalkulasi luas bidang dan perhitungan pengaruh kondisi lingkungan
terhadap bahan kertas; harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
97
5. Pengetahuan tentang jenis, mutu dan daya rekat foil, mutu pisau garit dan
ketrampilan mengoperasikan mesin laminating dengan memperhitungkan
pengamanan sesuai SOP; harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 2 2 2 2 2 2
98
Kode Unit GRA : PUR : 006 ( A )
Judul Unit Memvernis
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin vernis, pelaksanaan
pemvernisan, penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan
setelah pengoperasian, dan penggantian suku cadang mesin untuk
pekerjaan pemvernisan
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melakukan 1.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
persiapan 1.2. Peralatan kerja dan peralatan mesin vernis disiapkan
pemvernisan 1.3. Mesin vernis dihidupkan
1.4. Unjuk kerja mesin dan peralatan lainnya diperiksa sesuai
ketentuan buku petunjuk.
99
sukucadang 3.3. Semua bagian diperiksa secara teliti.
3.4. Semua bagian mesin dibersihkan dari debu dan kotoran
3.5. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan
3.6. Mesin diaktifkan
3.7. Suku cadang yang rusak diganti dengan yang baru dan dicatat
3.8. Ujicoba pemvernisan dilakukan
3.9. Mutu kerataan, kerapihan pemvernisan dan ketepatan
dudukannya diperiksa.
3.10.Penggantian suku cadang dan hasilnya dilaporkan.
100
Kode Unit GRA : PUR : 007 ( A )
Judul Unit Memotong kertas secara manual
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam merencanakan gambar acuan, mengukur pemotongan,
menyusun lembaran kertas potong, melakukan pemotongan, dan
menyimpan hasil pemotongan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Merencanakan 1.1. Acuan gambar (master) dibuat sesuai ukuran kertas yang akan
gambar acuan dipotong, memotong master skala 1:1 untuk pola pengukuran
pemotongan
1.2. Pola pemotongan dibuat dengan mengukur master pada lembar
potong,
1.3. Jumlah hasil potong per lembar kertas yang akan dipotong
ditentukan.
101
3.5. Dimintakan persetujuan hasil contoh pemotongan
3.6. Melakukan pemotongan massal dilakukan
3.7. Bila diperlukan hasil potong disusun untuk pemotongan pada
sisi lainnya
3.8. Kertas hasil potong disimpan pada tempat yang aman
3.9. Hasil pemotongan dilaporkan menyangkut : jumlah, kualitas,
kelebihan potong dan lainnya.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Pemotongan kertas dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar
4. Pengetahuan tentang berbagai cara pemotongan kertas dengan memperhitungkan
pengamanan sesuai SOP, harus dimiliki dan dikuasai.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 2 2 1
102
Kode Unit GRA : PUR : 008 ( A )
Judul Unit Memotong kertas dengan mesin otomatis
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam mempersiapkan pengoperasian mesin potong kertas otomais,
melakukan pemotongan, menghentikan pengoperasian mesin,
merawat mesin, dan mengganti suku cadang mesin potong kertas
otomatis.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
2. Melakukan 2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
pemotongan 2.2. Tempat untuk hasil pemotongan dan sisa pemotongan disiapkan
2.3. Papan palet disiapkan sesuai kebutuhan
2.4. Perlengkapan kerja disiapkan
2.5. Bahan disiapkan sesuai spesifikasi yang berlaku.
2.6. Komputer diprogram
2.7. Bantalan udara difungsikan dan lampu penyelamat dinyalakan
2.8. Bahan ditempatkan pada meja potong sesuai dengan prosedur
2.9. Pemotongan contoh dilakukan, dan hasilnya diperiksa.
2.10. Dimintakan persetujuan contoh hasil pemotongan
2.11. Pemotongan massal dilakukan.
2.12. Setelah selesai mesin dimatikan sesuai prosedur
2.13. Hasil pemotongan disimpan di tempat yang telah disediakan
2.14. Tempat kerja dibersihkan.
103
mengganti suku 3.2. Sistem pelumasan diperiksa dan bila ada yang rusak diperbaiki
cadang yang sesuai ketentuan yang berlaku.
mudah aus. 3.3. Ketajaman pisau dan semua bagian diperiksa secara teliti.
3.4. Semua bagian mesin dibersihkan dari debu dan kotoran.
3.5. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan
3.6. Mengaktifkan mesin
3.7. Suku cadang yang rusak diganti dengan yang baru dan
mencatatnya.
3.8. Ujicoba pemotongan dilakukan
3.9. Mutu kerataan, kerapihan dan ketepatan contoh diperiksa
3.10.Penggantian suku cadang dan hasilnya dilaporkan
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Pemotongan kertas dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
3. Dikerjakan dengan akurat, rapih dan benar
4. Kemampuan merawat mesin potong harus dimiliki.
5. Pengamanan sesuai SOP harus diketahui dan dipahamii/ diperhitungkan.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 2 2 1
104
Kode Unit GRA : PUR : 009 ( A )
Judul Unit Menjilid secara manual
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan penjilidan, pelaksanaan penjilidan, pemeliharaan
peralatan untuk pekerjaan penjilidan.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
105
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang mengerjakan penjilidan
secara manual.
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
diberlakukan di tempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku
diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penjilidan dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar
3. Berbagai jenis cara penjilidan diketahui dan dikuasai.
4. Pengetahuan dan ketrampilan menjilid dengan memperhitungkan pengamanan
sesuai SOP; harus dimiliki dan dipahami.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
106
Kode Unit GRA : PUR : 010 ( A )
Judul Unit Menjilid dengan mesin jilid lem panas
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin, pelaksanaan penjilidan,
penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan setelah
pengoperasian, dan penggantian suku cadang mesin untuk pekerjaan
penjilidan dengan mesin jilid lem panas.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
107
3. Merawat mesin 3.1. Peralatan kerja, minyak pelumas disiapkan
dan mengganti 3.2. Sistem pelumasan diperiksa dan diperbaiki bila ada yang rusak.
sukucadang 3.3. Semua bagian diperiksa secara teliti.
3.4. Semua bagian mesin dibersihkan dari kotoran.
3.5. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan
3.6. Mesin diaktifkan
3.7. Suku cadang yang rusak diganti dengan yang baru dan
mencatatnya.
3.8. Ujicoba penjilidan dilakukan
3.9. Mutu kerataan, kerapihan dan ketepatan dudukannya diperiksa.
3.10. Penggantian suku cadang dan hasilnya dilaporkan
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Penjilidan dibuat sesuai dengan perintah kerja
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar
4. Kemampuan mengkalkulasi luas bidang, memperhitungkan pengaruh kondisi
lingkungan terhadap bahan kertas dan penanganannya; harus dimiliki/ dikuasai.
5. Pengetahuan tentang ketebalan buku, kuras, katern cetakan dan karakteristik
kemampuan mekanis mesin jilid lem panas, harus dimiliki/ dikuasai dengan baik.
6.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
108
Kode Unit GRA : PUR : 011 ( A )
Judul Unit Menjilid dengan mesin jilid jahit kawat
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin, pelaksanaan penjilidan,
penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan setelah
pengoperasian, dan penggantian suku cadang mesin untuk pekerjaan
penjilidan dengan mesin jilid jahit kawat.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
2. Melakukan 2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
penjilidan 2.2. Kawat jahit dipasang dan disesuaikan
dengan mesin 2.3. Dudukan katem disesuaikan
jilid jahit kawat 2.4. Bahan ditempatkan pada meja jahit kawat.
2.5. Mesin diaktifkan
2.6. Penjilidan jahit kawat contoh dilakukan sesuai perintah kerja
2.7. Contoh hasil penjilidan diperiksa ketepatan dan kerapihannya
2.8. Dimintakan persetujuan hasil contoh jilid jahit kawat
2.9. Penjilidan massal dilakukan
2.10. Setelah selesai mesin dimatikan sesuai prosedur
2.11. Hasil penjilidan diserahkan ke bagian lain sesuai perintah
kerja
2.12. Peralatan dan perlengkapan disimpan serta tempat kerja
dibersihkan sesuai ketentuan yang berlaku
109
dan mengganti 3.2. Sistem pelumasan diperiksa dan bila ada yang rusak diperbaiki
sukucadang 3.3. Semua bagian diperiksa secara teliti.
3.4. Semua bagian mesin dibersihkan dari kotoran
3.5. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan
3.6. Mengaktifkan mesin
3.7. Suku cadang yang rusak diganti dengan yang baru dan dicatat.
3.8. Ujicoba penjahitan dilakukan
3.9. Kerataan, kerapihan dan ketepatannya jahitannya diperiksa.
3.10. Penggantian suku cadang dan hasilnya dilaporkan
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang diberlakukan di perusahaan harus dijalani.
2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus dipatuhi.
3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan, harus disediakan.
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan mesin
penjilidan jahit kawat
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan
harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Penjilidan dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
4. Pengetahuan tentang sandi/ kode tanda jahit, mengkalkulasi luas bidang,
memperhitungkan pengaruh kondisi lingkungan terhadap bahan kertas dan
penanganannya, harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
5. Pengetahuan tentang ketebalan buku, kuras, katern cetakan, model/ bentuk jahitan
dan karakteristik kemampuan mekanis mesin jahit jilid kawat, harus dikuasai .
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
110
Kode Unit GRA : PUR : 012 ( A )
Judul Unit Menjilid dengan mesin jilid jahit benang
Uraian Unit Mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan
dalam persiapan pengoperasian mesin, pelaksanaan penjilidan,
penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan setelah
pengoperasian, dan penggantian suku cadang mesin untuk pekerjaan
penjilidan dengan mesin jilid jahit benang.
2. Melakukan 2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
penjilidan 2.2. Benang jahit dipasang dan disesuaikan
dengan mesin 2.3. Dudukan katem disesuaikan, bahan ditempatkan pada meja
jahit benang jahit.
2.4. Mesin diaktifkan
2.5. Penjilidan jahit benang contoh dibuat sesuai perintah kerja
2.6. Ketepatan dan kerapihan contoh hasil penjilidan diperiksa
2.7. Dimintakan persetujuan hasil contoh jilid jahit benang
2.8. Penjilidan massal dilakukan.
2.9. Setelah selesai mesin dimatikan sesuai prosedur
2.10. Hasil penjilidan diserahkan ke bagian lain sesuai perintah
kerja
2.11. Peralatan dan perlengkapan disimpan serta tempat kerja
111
dibersihkan sesuai ketentuan yang berlaku
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Penjilidan dibuat sesuai dengan instruksi/ permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan.
112
4. Pengetahuan tentang sandi/ kode tanda jahit, mengkalkulasi luas bidang,
memperhitungkan pengaruh kondisi lingkungan terhadap bahan kertas dan
penanganannya, harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
5. Pengetahuan tentang ketebalan buku, kuras, katern cetakan, model dan bentuk
jahitan serta karakteristik kemampuan mekanis mesin jahit jilid kawat, harus dikenal
dan dikuasai dengan baik.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
113
Kode Unit GRA : PUR : 013 ( A )
Judul Unit Membuat pisau pon/ ril / embossing cetak
Uraian Unit Pisau pon digunakan untuk memotong tepian cetakan dengan pola
khusus, ril dan embossing untuk memberikan permukaan timbul
pada kertas.
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
2. Membuat pisau 2.1. Proses penimbulan timah dibuat sesuai bentuk yang diinginkan
pon 2.2. Keakuratan dan kerapihan pisau pon diperiksa sehingga layak
untuk digunakan
2.3. Dibuat mal untuk pemasangan pisau baik manual maupun
digital laser
2.4. Pisau, ril dan matres embossed dipasang ke papan penekan
114
2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus ditaati.
3. Peralatan dan sarana yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini disiapkan.
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan pembuatan
pisau pond an embossing.
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan prosedur standar operasi yang
berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan
harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan
pertanyaan.
2. Pisau pon, ril dan embossing dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
4. Kemampuan mengkalkulasi luas bidang, memperhitungkan kemampuan potong
terhadap ketebalan kertas, harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
5. Pengetahuan tentang jenis, mutu dan karakteristik pisau pon, ril dan embossing dan
ketrampilan mengoperasikan mesin embossing dengan memperhitungkan
pengamanan sesuai SOP, harus dimiliki dan dikenal dengan benar.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 2 2 1
115
Kode Unit GRA : PUR : 014 ( A )
Judul Unit Mengepon hasil cetak dan hasil embos
Uraian Unit Kompetensi ini mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan
yang diperlukan dalam persiapan pengoperasian mesin,
pelaksanaan pengeponan, penghentian operasi, pemeliharaan
mesin selama dan setelah pengoperasian, dan penggantian suku
cadang mesin untuk pekerjaan pengeponan
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
2. Melakukan 2.1. Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku
pengeponan 2.2. Unit penekan, unit pemanas dan unit penerima tekanan
diperiksa
2.3. Pengeponan contoh dibuat sesuai perintah kerja
2.4. Ketepatan dan kerapihan contoh hasil pengeponan diperiksa
2.5. Format persetujuan pelaksanaan kerja diisi dengan dilampiri
contoh hasil pengeponan
2.6. Lembar contoh pengeponan dimintakan persetujuan kepada
pihak yang berwenang
2.7. Pengeponan massal dilakukan
116
2.8. Hasil pengeponan disimpan pada tempat yang telah
disediakan
2.9. Hasil pengeponan diserahkan ke bagian lain sesuai perintah
kerja
2.10. Format penyerahan hasil pengeponan yang telah
ditandatangani diisi dan disampaikan ke pihak yang
berwenang sebagai laporan
2.11. Format penyerahan disimpan sebagai arsip
2.12. Tempat kerja dibersihkan dan menata kembali sesuai
peruntukannya
117
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang diberlakukan di perusahaan dimengerti dengan baik.
2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan dipatuhi dan dijalankan.
3. Peralatan dan sarana yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan pengeponan
hasil cetak dan emboss.
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
berlaku ditempat kerja dan peraturan keselamatan kerja yang diberlakukan
diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Pengeponan hasil cetak dan embossing dibuat sesuai dengan instruksi/permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
4. Kemampuan mengkalkulasi luas bidang, memperhitungkan pengeponan hasil
cetak dan embossing ; harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
5. Pengetahuan tentang jenis, mutu dan karakteristik Pengeponan hasil cetak dan
embossing dan ketrampilan mengoperasikan mesin pengeponan dan embossing
dengan memperhitungkan pengamanan sesuai S.O.P., harus dimiliki dan dikuasai
dengan benar.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
118
Kode Unit GRA : PUR : 015 ( A )
Judul Unit Mengelem hasil pon secara manual
Uraian Unit Kompetensi ini mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang
diperlukan dalam pengeleman hasil pon secara manual
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
2. Melakukan 2.1.Perintah kerja dibaca dan dipahami sesuai aturan yang berlaku.
pengeleman 2.2.Tumpukan kuras dilsusun
manual 2.3.Punggung tumpukan kuras diperiksa rata dan tegaknya
2.4.Bagian yang akan dilem diolesi dengan bahan perekat / lem
2.5.Hasil pengeleman dikeringkan dengan alat pengering
2.6.Hasil pengeleman diperiksa
2.7.Hasil pengeleman terakhir, diperiksa kemudian disimpan di
tempat yang telah ditentukan
119
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan proses
pengeleman hasil pon (kemasan lipat) secara manual
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku
diperusahaan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
2. Pengeleman secara manual hasil pon (kemasan lipat) dikerjakan sesuai dengan
instruksi/ permintaan.
3. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
4. Kemampuan mengkalkulasi luas bidang, memperhitungkan kemampuan potong
terhadap ketebalan kertas, harus dimiliki dan dikuasai bengan baik.
5. Pengetahuan tentang jenis, mutu dan karakteristik pengeleman dan ketrampilan
secara manual hasil pon (kemasan lipat) dengan memperhitungkan pengamanan
sesuai SOP., harus dimiliki dan dikenal dengan benar.
6. pengetahuan tentang kemampuan adaptasi terhadap teknologi alat, faktor kondisi
lingkungan yang mempengaruhi bahan kertas dan penanganannya, harus diketahui
dan dikuasai dengan benar.
7. Pengetahuan tentang akurasi dalam melakukan pengeleman, pengamanan saat
proses pengeleman, posisi kertas saat pengeleman, memelihara kebersihan area
kerja, serta penyimpanan kertas hasil pengeleman; harus diketahui dan dikuasai
dengan benar.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
120
Kode Unit GRA : PUR : 016 ( A )
Judul Unit Mengelem hasil pon dengan mesin
Uraian Unit Kompetensi ini mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang
diperlukan dalam persiapan pengoperasian mesin, pelaksanaan
pengeleman, penghentian operasi, pemeliharaan mesin selama dan
setelah pengoperasian, dan penggantian suku cadang mesin untuk
pekerjaan pengeleman dengan mesin
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
121
2.8.Hasil pengeleman diserahkan ke bagian lain sesuai perintah
kerja
2.9.Format penyerahan hasil pengeleman yang telah ditandatangani
diisi dan disampaikan ke pihak yang berwenang sebagai
laporan
2.10.Format penyerahan disimpan sebagai arsip
2.11.Tempat kerja dibersihkan dan ditata kembali sesuai
peruntukannya
5. Mengganti atau 5.1. Peralatan kerja dan suku cadang yang mudah aus disiapkan.
memasang suku 5.2. Mesin diaktifkan
cadang mesin 5.3. Suku cadang yang rusak diganti dengan suku cadang yang baru
pengeleman dan dicatat
5.4. Dilakukan uji coba pengeleman
5.5. Kerataan, kerapihan pengeleman dan ketepatannya diperiksa.
5.6. Penggantian suku cadang dicatat dan dilaporkan hasilnya.
122
Persyaratan Unjuk Kerja :
1. SOP yang dberlakukan di perusahaan
2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan
3. Peralatan dan sarana yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini.
4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang menggunakan proses
pengeleman hasil pon (kemasan lipat) dengan mesin
5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang
berlaku di tempat kerja dan peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan
harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi dan pertanyaan.
1. Pengeleman dengan mesin dikerjakan sesuai dengan instruksi/permintaan.
2. Dikerjakan dengan teliti, rapih dan benar sesuai permintaan pekerjaan
3. Kemampuan mengkalkulasi luas bidang, dan memperhitungkan kemampuan
potong terhadap ketebalan kertas, harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
4. Pengetahuan tentang jenis, mutu dan karakteristik pengeleman dan ketrampilan
mengoperasikan mesin pengeleman dengan mesin serta memperhitungkan
pengamanan sesuai SOP., harus diketahui dan dipahami dengan baik.
5. Pengetahuan tentang kemampuan adaptasi terhadap teknologi alat, faktor / kondisi
lingkungan yang mempengaruhi bahan kertas dan penanganannya, harus dimiliki.
6. Pengetahuan tentang akurasi dalam melakukan pengeleman, pengamanan saat
proses pengeleman, posisi kertas saat pengeleman, memelihara kebersihan area
kerja, serta penyimpanan kertas hasil pengeleman; harus dikuasai dengan baik.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 2 1 2 1
123
4. Unit Standar Kompetensi Grafika : Bagian/ Kelompok Pendukung
124
UNIT KOMPETENSI PENDUKUNG/ SUPPORT UNIT.
Kode Unit GRA : SUP : 001 ( A )
Judul Unit Mengaplikasikan prinsip keselamatan & kesehatan kerja
Uraian Unit Unit Keselamatan kerja dan kesehatan ini berlaku umum di seluruh
unit pada industri Grafika
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
125
kemungkinan berwewenang, sesuai dengan prosedur standar operasi (SOP).
adanya resiko
bahaya di tempat
kerja
3. Mengikuti 3.1. Pada keadaan darurat dilakukan kontak kepada personal yang
prosedur keadaan bertanggung jawab
darurat dan tindak 3.2. Prosedur penyelamatan pada keadaan darurat dipahami dan
lanjutnya. dilakukan bila diperlukan
3.3. Prosedur penyelamatan yang ditetapkan oleh perusahaan
dipatuhi pada saat terjadi keadaan darurat
126
bersangkutan di tempat kerja dan dipadukan dengan metode pemberian pernyataan dan
tes objektif
2. Pengetahuan yang meliputi: Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku
secara nasional, asuransi jaminan keselamatan kerja, Ergonomi, Panduan kerja yang
aman, Penanganan material, Perlengkapan pelindung bahan, Penerangan ruangan,
Pengaturan sirkulasi udara, harus diketahui dan dipahami.
3. Pengetahuan tentang resiko bahaya yang meliputi: bahaya yang berasal dari bahan
kimian dan asap, bahaya yang berasal dari radiasi sinar ultra violet dan radiasi lainnya,
bahaya yang berasal dari kebakaran, ledakan dan kecelakaan lainnya, bahaya sengatan
aliran listrik, bahaya dari bagian tertentu mesin, peralatan, dan perlengkapan produksi;
harus diketahui dan dikuasai.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 2 3 3 2 2 2
127
Kode Unit GRA : SUP : 002 ( A )
Judul Unit Mengaplikasikan standar kualitas
Uraian Unit Unit aplikasi standar kerja ini berlaku umum di seluruh unit pada
industri Grafika
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menetapkan 1.1. Instruksi atau tugas yang ditetapkan oleh perusahaan tentang
standar kualitas sistem standar kualitas harus diikuti
2. Mengevaluasi 2.1. Kerusakan atau cacat produksi yang terjadi harus dideteksi dan
standar kualitas dilaporkan sesuai dengan prosedur standar operasi.
2.2. Unjuk kerja suatu pengerjaan atau kualitas produk dan jasa
harus dicek sesuai dengan prosedur standar operasi
• Unit ini berlaku untuk proses peningkatan kualitas yang diaplikasikan di bidang
keahlian grafika dan dilakukan berkaitan dengan tiap-tiap bidang keahlian yang
ditanganinya.
128
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan metode observasi pada saat yang
bersangkutan di tempat kerja dan dipadukan dengan metode pemberian pernyataan dan
tes objektif.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 2 3 2 2 1 2
129
Kode Unit GRA : SUP : 003 ( A )
Judul Unit Melakukan persiapan dan pemeliharaan ruang kerja
Uraian Unit Unit persiapan dan memelihara ruang kerja ini berlaku umum di
seluruh unit pada industri Grafika
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
3. Menerapkan 3.1. Kondisi ruang kerja dijaga dan dipelihara sesuai dengan
130
manajemen tata manajemen tata graha yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
graha 3.2. Hal penting yang berkaitan dengan pemeliharaan ruang kerja
yang memiliki kemungkinan akan mengganggu proses
produksi dikonsultasikan dengan atasan sesuai prosedur yang
berlaku
• Unit ini berlaku untuk penyiapan ruang kerja yang diaplikasikan di bidang keahlian
grafika dan dilakukan berkaitan dengan masing-masing keahlian yang ditanganinya.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan metode observasi pada saat yang
bersangkutan di tempat kerja dan dipadukan dengan metode pemberian pernyataan dan
tes objektif.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 2 1 2 1
131
Kode Unit GRA:SUP: 004 ( A )
Judul Unit Melakukan komunikasi di tempat kerja
Uraian Unit Unit ini berlaku umum di seluruh unit pada industri Grafika
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengumpulkan, 1.1. Komunikasi dengan orang lain dilakukan sesuai dengan aturan
mencatat, dan yang berlaku di perusahaan
menyampaikan 1.2. Permintaan penjelasan dilakukan dengan singkat dan jelas
informasi yang 1.3. Penyimpanan informasi yang berkaitan dengan sistem
bersifat rutin informasi dilakukan dengan prosedur yang benar
dengan 1.4. Penanganan dokumen informasi dilakukan dengan jelas dan
menggunakan tepat serta dalam waktu yang ditetapkan oleh perusahaan
peralatan yang 1.5. Waktu untuk berkomunikasi harus digunakan secara efektif
memadai dan efisien
132
informal 3.3. Kontribusi dalam diskusi dilakukan dengan cara yang benar
serta sesuai dengan tujuan
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau dengan simulasi ditempat-tempat lain.
2. Pengetahuan tentang penggunaan alat-alat komunikasi harus dikuasai.
3. Penguasaan bahasa Indonesia dan/atau bahasa Inggris perlu dipenuhi baik lisan maupun
tulisan
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 3 3 2 2 1 3 2
133
Kode Unit GRA:SUP: 005 ( A )
Judul Unit Mengurus administrasi dan kesekretariatan pemasaran
Uraian Unit Unit ini menerima, mengadministrasikan dan mendistribusikan
informasi ke bagian-bagian terkait dalam industri grafika
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
134
4.2. Dilakukan inventarisasi dengan jelas tentang kegiatan
pemasaran
1. Unit ini berlaku pada perusahaan grafika yang telah menggunakan peralatan
komputer dengan sistem pengendalian mutu terpadu.
2. Tugas-tugas di atas harus dilaksanakan sesuai prosedur standar operasi dan
peraturan perusahaan harus ditaati/ dijalani.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi.
2. Pengetahuan yang mendukung kompetensi ini, yang meliputi: pengetahuan tentang
administrasi perusahaan, kesekretariatan, pengetahuan teknis tentang grafika, serta
pengetahuan tentang bahan dan peralatan grafika; harus dimiliki/ dikuasai.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 2 2 2 1 2 1
135
Kode Unit GRA:SUP: 006 ( A )
Judul Unit Melaksanakan internal pekerjaan pemasaran
Uraian Unit Unit ini membuat pesanan pekerjaan, mendistribusikan pesanan
pekerjaan, memonitor pekerjaan, serta menyatakan bahwa pekerjaan
telah diselesaikan
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Unit ini diberlakukan pada perusahaan grafika yang telah menggunakan peralatan
komputer dengan sistem pengendalian mutu terpadu.
2. Tugas-tugas di atas harus dilaksanakan sesuai prosedur standar operasi dan peraturan
136
perusahaan harus ditaati/ dijalani.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda observasi.
2. Pengetahuan yang mendukung, yang meliputi: pengetahuan tentang pemasaran,
Administrasi, kesekretariatan, grafika, bahan dan peralatan grafika, hubungan
masyarakat, administrasi produksi, serta kapasitas produksi; harus dikuasai dengan
baik.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 3 2 3 2 2 2
137
Kode Unit GRA:SUP: 007 ( A )
Judul Unit Melaksanakan pekerjaan penjualan
Uraian Unit Unit ini menawarkan dan menjual jasa dan produk cetak, menarik
dan mempertahankan pelanggan
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
138
6. Memelihara 6.1. Kerahasiaan informasi tentang perusahaan dijaga
kredibilitas 6.2. Keluhan/penolakan dari pelanggan dapat diatasi
perusahaan 6.3. Didapatkan kontinuitas perolehan pekerjaan baik dari calon
pelanggan maupun pelanggan
1. Unit ini diberlakukan pada perusahaan grafika yang telah menggunakan peralatan
komputer dengan sistem pengendalian mutu terpadu.
2. Tugas-tugas di atas harus dilaksanakan sesuai prosedur standar operasi dan
peraturan perusahaan yang diberlakukan harus dipatuhi.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dan pengujian dapat dilakukan di tempat kerja dengan metoda statistik,
pertanyaan-pertanyaan dan observasi.
2. Pengetahuan yang mendukung, yang meliputi: pengetahuan tentang matematik
untuk kalkulasi, teknik grafika, bahan-bahan grafika harus dimiliki dan dikuasai.
3. Kemampuan teori dan praktek pemasaran dan hubungan masyarakat, serta bisnis
grafika; harus dimiliki dan dikuasai.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 3 3 3 3 2 3 2
139
Kode Unit GRA:SUP: 008 ( A )
Judul Unit Merencanakan dan mengendalikan produksi
Uraian Unit Kompetensi ini mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan yang
diperlukan dalam perencanaan dan pengendalian produksi
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memeriksa 1.1. Perlengkapan dan peralatan kerja disiapkan
materi pekerjaan 1.2. Materi pekerjaan diperiksa dengan spesifikasi pesanan sesuai
dengan kaidah yang berlaku di industri grafika
1.3. Kelengkapan pekerjaan ditindak-lanjuti
2. Mengadministra 2.1. Materi pekerjaan diadministrasikan
sikan materi 2.2. Dummy/contoh/model diproses sesuai prosedur yang berlaku
pekerjaan
3. Membuat jadwal 3.1. Jadwal produksi yang sedang berlangsung diperiksa dan
produksi dievaluasi
3.2. Materi pekerjaan (yang baru) dikoordinasikan dengan bagian
terkait
3.3. Jadwal produksi (lanjutan) dibuat
4. Memilih dan 4.1. Format permintaan bahan diisi
menggunakan 4.2. Format permintaan bahan diserahkan kepada bagian terkait
bahan baku sesuai dengan prosedur yang berlaku
5. Membagikan 5.1. Format materi pekerjaan diisi sesuai spesifikasi pesanan yang
materi pekerjaan telah dikonfirmasikan
5.2. Format materi pekerjaan diserahkan kepada pihak yang terkait
sesuai prosedur yang berlaku
6. Memantau, 6.1. Kemajuan/ kemacetan tahapan produksi di setiap bagian
memeriksa, dan produksi dipantau, diperiksa, dan dievaluasi
mengevaluasi 6.2. Membuat keputusan, tindakan, perubahan, jadwal, serta
tahapan proses penggunaan mesin untuk mengantisipasi bila terjadi kesalahan
produksi pada setiap proses produksi
6.3. Pengarahkan dan inisiatif diperlukan untuk pelaksanaan renca
-na produksi yang sesuai dengan mutu yang telah ditentukan
140
6.4. Pelaksanaan keputusan atas hasil pemeriksaan terhadap mutu
yang dihasilkan dikoordinasikan dengan bagian terkait
6.5. Format laporan kemajuan diisi dan dinformulasikan ke bagian
terkait sesuai prosedur yang berlaku
7. Melaporkan 7.1. Format laporan hasil produksi dari setiap pesanan pekerjaan
hasil dilaporkan kepada pihak yang berwenang sesuai dengan
pelaksanaan prosedur
produksi dan
menyatakan
produksi selesai
1. Unit ini diberlakukan pada perusahaan grafika skala menengah dan besar.
2. Tugas-tugas di atas harus dilaksanakan sesuai prosedur standar operasi dan
peraturan perusahaan harus dijalani/ ditaati.
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dan pengujian dapat dilakukan di tempat kerja dengan pertanyaan-
pertanyaan dan metoda observasi.
2. Pengetahuan yang mendukung untuk ini, yang meliputi: pengetahuan teknis
tentang grafika, administrasi, bahan-bahan grafika, harus dimiliki dan dikuasai.
3. Perencanaan dan pengelolaan produksi, pengawasan mutu produksi grafika, serta
pengetahuan tentang pembuatan jadwal, harus dimiliki dan dikuasai.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 2 3 3 3 3 3
141
Kode Unit GRA:SUP: 009 ( A )
Judul Unit Mengemas hasil cetak
Uraian Unit Unit kompetensi ini mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan
yang diperlukan dalam pengemasan hasil cetak
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
142
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dan pengujian dapat dilakukan di tempat kerja dengan pertanyaan-
pertanyaan dan metoda observasi.
2. Pengetahuan yang mendukung kompetensi ini meliputi: pengetahuan teknis
tentang bahan kemasan, matematika sederhana, teknis lipatan, perencanaan dan
pengelolaan produksi, harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 2 2 2 1
143
Kode Unit GRA:SUP: 010 ( A )
Judul Unit Mengirimkan hasil cetak
Uraian Unit Unit kompetensi ini mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan
yang diperlukan dalam pengiriman hasil cetak
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memeriksa 1.1. Bon pengiriman barang, surat pengiriman barang dan faktur
dokumen diperiksa.
pengeluaran 1.2. Dokumen pengeluaran barang dicocokkan dengan kartu
barang persediaan barang
144
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dan pengujian dapat dilakukan di tempat kerja dengan pertanyaan-
pertanyaan dan metoda observasi.
2. Pengetahuan yang mendukung kompetensi ini, yang meliputi: pengetahuan
tentang pengawasan mutu produksi grafika, penggunaan peralatan pemeriksaan
mutu produksi grafika, struktur dan organisasi perusahaan grafika, serta
pembuatan jadwal, harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 1 1 2 1 1 2 1
145
Kode Unit GRA:SUP: 011 ( A )
Judul Unit Mengoperasikan komputer
Uraian Unit Unit kompetensi ini berlaku sacara umum untuk penggunaan
komputer di industri grafika
Sub-Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menggunakan 1.1. Aspek ergonomis dijadikan dasar pada aktifitas kerja dalam
komputer dengan menggunakan komputer
mempertimbang 1.2. “over use syndrom” yang berkaitan dengan penggunaan
kan faktor teknologi komputer diperkecil pengaruhnya sesuai dengan
keselamatan dan prosedur yang baku
kesehatan kerja 1.3. Persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan
dengan bahaya listrik , kebakaran dan radiasi dijalankan sesuai
ketentuan yang berlaku
146
dasar pengetikan perusahaan)
untuk 3.2. Program pendeteksi virus diaktifkan untuk mencegah
mengoperasikan terkontaminasi sistem komputer oleh virus
komputer 3.3. Drive dan disk ditangani dengan cara yang benar
3.4. Pemformatan floppy disk dilakukan sesuai prosedur
3.5. Data dapat di’entry’kan dengan menggunakan ‘keyboard’ atau
piranti input lainnya
Acuan Penilaian:
1. Penilaian dan pengujian dapat dilakukan di tempat kerja dengan pertanyaan-
pertanyaan dan metoda observasi.
2. Pengetahuan yang mendukung kompetensi ini, yang meliputi: pengetahuan tentang
penggunaan alat komputerisasi, interface komputer, peralatan penyimpanan data,
modem, disk format dan mentransfer file; harus dimiliki dan dikuasai dengan baik.
Kompetensi Kunci A B C D E F G
Level 2 2 2 2 2 2 2
147
D. Pemaketan Unit Kompetensi Grafika berdasarkan Kualifikasi Jen-
jang dan Jabatan Unit/ Pekerjaan serta Basis Pendidikan Formal.
Berdasarkan konsep dan pemikiran Pemaketan Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika
yang telah dijelaskan pada dalam point 6.4 di atas, maka pada bagian ini disampaikan
paket-paket dari Unit-Unit Standar Kompetensi Grafika yang dibuat ini; dalam bentuk
tabel yang disusun berdasarkan kelompok unitnya dan kualifikasi jenjang unit/ pekerjaan.
148
2. Juru Pelaksana Madya, memiliki kompetensi :
Untuk Bagian/ Kelompok Pracetak
No. Judul Unit Kode Unit
2 Menyusun huruf / type setting GRA :PRA : 002(A)
3 Mengerjakan scanning GRA :PRA : 003(A)
4 Mengerjakan reprografi GRA :PRA : 004(A)
5 Menggabungkan image secara manual GRA :PRA : 005(A)
6 Menggabungkan image secara elektronik GRA :PRA : 006(A)
7 Menyiapkan layout untuk siap ke film/plate GRA :PRA : 007(A)
8 Membuat output image GRA :PRA : 008(A)
149
3. Juru Pengawas Pelaksana, memiliki kompetensi :
150
E. Pedoman Umum Pengujian dan Sertifikasi Standar Kompetensi.
Pedoman ini merupakan acuan dalam pelaksanaan pengujian dan sertifikasi kompetensi
oleh Lembaga/ Unit Sertifikasi Kompetensi Personel/ Profesi, agar dalam melaksanakan
pengujian selalu mengikuti prinsip-prinsip dasar pengujian, taat azas dan absah serta da-
pat dipertanggung jawabkan.
1. Standar Kompetensi.
Dalam perkembangan teori belajar Benyamin Bloom’s dikembangkan lebih lanjut ber-
sama para pakar psikologi pendidikan, yang kemudian menghasilkan suatu konsep awal
Standar Kompetensi. Standar kompetensi adalah pernyataan-pernyataan mengenai pelak-
sanaan tugas/ pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil keluaran
(output) sebagai berikut :
Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang dilandasi oleh il-
mu pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap kerja serta penerapannya ditempat ker
-ja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan. Standar Kompetensi merupakan
rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang/ orang perorangan untuk
melakukan suatu tugas/ pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, keterampilan
dan didukung sikap, serta penerapannya sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Standar Kompetensi tidak berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas, tetapi
dilandasi pula bagaimana serta mengapa tugas itu dikerjakan. Dengan kata lain standar
kompetensi meliputi faktor-faktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan kemam-
151
puan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemam-
puan mentransfer dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan ling-
kungan yang berbeda. Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang/
orang perorangan, maka yang bersangkutan akan mampu :
Standar Kompetensi dapat dimanfaatkan pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, Peru-
sahaan dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Personel.
- Pada Dunia Usaha/ Perusahaan : Standar Kompetensi dimanfaatkan sebagai alat mana
-jemen, terutama dalam :
• Menentukan organisasi kerja dan perancangan jabatan.
• Membantu dalam evaluasi/penilaian karyawan dan pengembangannya.
• Membantu dalam rekrutmen
• Mengembangkan program Pelatihan yang khas/spesifik sesuai kebutuhan
Perusahaan.
152
2. Gambaran Umum Sistem Pengujian.
Hasil akhir suatu pelaksanaan pengujian sebagai bagian dari penilaian/ pengujian ser-
tifikasi adalah untuk konfirmasi atau jaminan bahwa seseorang dapat melaksanakan suatu
tugas di tempat kerja sesuai dengan standar yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi
sektor industri/ usaha yang relevan.
Peran sistem pengujian adalah sebagai acuan prinsip-prinsip, metode pengujian, dan
aturan-aturan pelaksanaan penilaian/ pengujian sertifikasi yang dibutuhkan, agar proses
penilaian/ pengujian dapat dijamin berdasarkan Standar Kompetensi, dilaksanakan secara
adil, valid, dan konsisten.
- dapat dipercaya, maka metode dan prosedur pengujian harus meyakinkan, sehingga
Standar Kompetensi dapat dilaksanakan secara konsisten.
- fleksibel, maka pengujian harus dapat dilaksanakan di tempat kerja, di kelas, atau per-
paduan dari keduanya, serta memberikan keleluasaan tentang: bagaimana, di mana, dan
kapan kompetensi tersebut dicapai/diperoleh.
- adil, maka pengujian tidak boleh ada pembedaan perlakuan antara satu peserta dengan
lainnya.
- valid, pengujian harus menguji apa yang seharusnya ditetapkan untuk diuji. Bukti-bukti
yang berkaitan dengan standar yang diujikan harus dikumpulkan secara seksama.
Beberapa prinsip pengujian berikut ini yang perlu diikuti bila menyelenggarakan pengu -
jian dan akan menjadi acuan dalam mengkaji ulang sistem pengujian itu sendiri, adalah :
Proses yang transparan: Penguji dan peserta ujian harus sama-sama mengetahui dan
menyadari apa yang akan diujikan, serta proses dan prosedur pelaksanaannya. Peserta
153
ujian juga harus menyadari bahwa yang bersangkutan memiliki hak sanggah, bila merasa
tidak diperlakukan sesuai dengan aturan yang diberlakukan.
Memiliki validitas: Pengujian dapat dianggap valid apabila mereka menguji apa yang
seharusnya diujikan. Penguji harus sepenuhnya menyadari bahwa apa yang harus diu-
jikan, di mana secara jelas dan rinci dapat mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan se
-bagai dasar untuk mempertimbangkan bahwa yang bersangkutan telah mencapai kom-
petensi yang dimaksud.
Dapat dipercaya: pengujian dilakukan secara konsisten, di mana formulasi metode dan
prosedur yang digunakan dapat mengukur kompetensi seseorang dengan berbagai kon-
teks pekerjaan dengan perlakuan yang sama.
Praktis: pengujian yang dilaksanakan tidak berarti harus mahal dan menyita waktu, ter-
utama bagi peserta ujian atau pihak lain yang terkait dalam proses. Pengujian harus prak-
tis untuk peserta ujian dan penyelenggara pengujian.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan bukti-bukti harus tepat dalam konteks de-
ngan penguji dan yang diuji. Metode-metode tersebut meliputi :
• Pemberian pertanyaan mengenai pekerjaan berdasarkan Instruksi Kerja/ SOP ( Stan
dard Operation Procedure) atau W.I. (Work Instruction)
• Menggunakan Portofolio.
154
• Penugasan untuk mengungkap penugasan dalam :
- Mengumpulkan dan mengolah informasi.
- Menyampaikan informasi
- Merencanakan dan mengatur kegiatan
- Bekerjasama dalam tim
- Menggunakan ide, teknik dan teknologi yang relevan
- Memecahkan masalah.
• Observasi (wajib)
• Wawancara (wajib)
Bahan acuan untuk pengujian kompetensi adalah standar kompetensi yang ditetapkan dan
diberlakukan oleh instansi/institusi yang berwenang. Standar kompetensi tersebut mem-
berikan uraian secara rinci tentang kompetensi berdasarkan pada tingkat kesulitan dan
cakupan pekerjaan yang dapat ditanganinya, serta kemungkinan pelaksanaannya di dalam
atau di luar tempat kerja [ on atau off the job ]
Pengujian atau penilaian terhadap angkatan kerja dan atau tenaga kerja dilakukan oleh
tim penilai/ asessor, yang diangkat dan diberi tugas oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi
Personel.Penilai/ Asessor yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimal,
antara lain:
• Menguasai kualifikasi dan unit-unit kompetensi yang akan diujikan.
• Memiliki pengetahuan tentang kebijakan dan program serta kegiatan dibidang in-
dustri; dimana unit kompetensi tersebut diterapkan
• Memiliki pengetahuan kerja dan kebijakan yang berlaku di industri yang bersang-
kutan.
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pengujian/ penilaian
meliputi, perencanaan, penyelenggaraan dan pengkajian pengujian.
155
3.5. Panduan Penyelenggaraan Pengujian.
156
- Keabsahan dan Pertanggung jawaban Penilaian :
Keabsahan ;
- Apakah intrumen penilaian itu benar mengukur kompetensi tertentu.
- Prosedur Penilaian harus valid dan tidak ada kesalahan.
- Membuat sertifikat, membuat prakiraan keadaan masa mendatang yang mempunyai pe-
ngertian, bahwa Lembaga Sertifikasi/ Penilai mengizinkan siapapun untuk melihat/ me-
meriksa sertifikat, untuk membuat suatu gambaran tentang penampilan kerja seseorang
yang memegang sertifikat tersebut di masa mendatang.
- Penilaian dalam arti teknis harus valid dan Sertifikat harus mempunyai batas waktu ma-
sa berlaku. (pemegang sertifikat bila tidak menggunakan keterampil-annya/ berhenti
dari pekerjaan tsb, pindah posisi jabatan yang kompetensinya berbeda dll., maka hasil
unjuk kerjanya akan menurun). Untuk memperpanjang bisa dengan memberikan
laporan masih melakukan pekerjaan sesuai kompetensi dan unjuk kerjanya, artinya
menunjukkan kom-petensinya terpelihara.
- Dalam melakukan pengujian tertulis tentang Teori pada beberapa situasi mungkin ada
gunanya, tetapi bila tidak berhati-hati, maka laporan yang dibuat berdasarkan/
merupakan kemampuan dalam mengerjakan ujian tertulis dan bukannya berdasarkan
kompetensi yang telah ditetapkan bagi pemohon/peserta ujian.
Pertanggung jawaban :
- Apa yang dapat dikatakan penilaian yang dapat dipercaya dalam konteks penilaian
kompetensi.
- Pertanggungjawaban dapat berarti pula adanya kesamaan hasil penilaian yang di-
lakukan penilai yang satu dengan penilai yang lain atau bila penilaian dibuat oleh
penilai yang sama pada hari yang lain ( berikutnya ).
- Menjaga kerahasiaan tentang orang yang dinilai adalah hal yang perlu dipertanggung -
jawabkan oleh Penilai.
- Untuk meningkatkan pertanggung jawaban, maka perlu :
- Pembentukan kriteria yang disetujui.
- Pengukuran ulang.
- Banyak pelatihan dan kegiatan penilaian bagi Penilai.
- Pembentukan Kriteria yang objektif adalah hal yang sangat penting .
157
Efektivitas biaya :
Untuk meningkatkan pertanggung jawaban penilaian, umumnya melibatkan banyak o-
rang dalam proses pengujian dan penilaian dan sering terjadi pengulangan pengu-
jian/penelaahan berkali-kali untuk mendapatkan data yang akurat,tetapi manfaat ini me-
nyebabkan biaya meningkat. Untuk itu perlu meningkatkan pertanggung jawaban, tanpa
pengeluaran biaya yang tidak perlu, dengan tetap memperhatikan efektivitas biaya.
Metode Penilaian :
Penilaian harus berhubungan erat dengan penampilan kerja dalam pekerjaan (memang ini
memerlukan waktu dan latihan bagi Penilai) Hal ini harus menjadi pernyataan-pernyataan
yang objektif dan kriteria penilaian yang membuat per-nyataan objektif tersebut dapat
diukur.
Pemeliharaan Standar :
Standar-standar yang dipakai dijaga/ dipelihara bukan berarti statis, tetapi dinamis sesuai
dengan perkembangan/ perubahan yang terjadi.
158
4. Tata Cara Penilaian.
159
• Bekerja sebagai bagian dari sebuah Tim. ( masing-masing dibagi kedalam 4
kemampuan )
Penilaian akan efektif bila seluruh penilai memahami dengan benar dan konsisten tentang
kriteria prestasi.
160
F. Lampiran : Daftar Pustaka.
4. Lesilolo F.G, Ir.,SE, Kebutuhan Riset dan Pengembangan dalam Teknologi Grafika,
Makalah Simposium Nasional : Teknologi CetaK, ITB, 1996.
7. Aribowo, Tungky, Ir, Prospek Desain dan Teknologi Cetak dalam Pengembangan
Produk Industri dan Perdagangan, Makalah Pengarahan Men-perindag/
Simposium Nasional : Teknologi Cetak, ITB, 1996.
9. Durant,W.R., Printing : A guide to systems and their uses, Butler & Tenner Ltd,
Frome & London, 1989.
10. Scheder, George, Perihal Cetak Mencetak, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1978.
11. Scheder, George, Matematika Cetak Mencetak, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1978.
12. Craig, James, Production for the graphic designer, Watson – Guptill Publications,
New York, 1986.
13. -----------, Dokumen Simposium Teknologi Cetak : Kini dan Masa Depan, ITB &
Perum Peruri, Bandung, 1996.
161
15. Graphic Arts Information Network ( GAIN ) : National Counci for Skill Standards in
Graphic Communications, Print Wire, Heilderberg USA,
http://www.gain.net/training_meetings/about_ness.hmtl
16. The Secretary of State for Education and Employments Skills Task Force, UK,
Employers Skill Survey : Case Study Skill Standards in Graphic Printing
17. Skill for each of the six levels of Bloom’s Taxonomy, Councelling Services –
University of Victoria, [ www.coun.uvic.ca/learn/program/hndouts/bloom.hmtl ]
21. The National Skill Standards Board ( NSSB ), USA : Information Technology & the
Labour’s Graphic Printing Skill Standard Project.
23. US Department of Labours : The Skill Standards for Operators and Technicions of
Graphic Printing.
162
163