You are on page 1of 17

Chordophone

Chordophone adalah jenis alat musik yang menghasilkan suara dengan cara
menggetarkan string yang membentang antara dua titik. Ini adalah salah satu dari
empat divisi utama instrumen asli Hornbostel-Sachs skema klasifikasi alat musik.
Beberapa alat musik dapat dikategorikan sebagai instrumen chordophone, seperti
gitar, biola, lyres, dan harpa.
Hornbostel-Sachs chordophones dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu
instrumen tanpa resonator yang merupakan bagian integral dari instrumen (yang
memiliki nomor klasifikasi 31); dan instrumen dengan semacam resonator (yang
memiliki nomor klasifikasi 32). Kebanyakan instrumen barat jatuh ke dalam
kelompok kedua, tetapi piano jatuh ke dalam kelompok pertama. Untuk menentukan
kriteria sub-kelompok alat musik adalah bahwa jika resonator dapat dihapus tanpa
merusak instrumen, maka diklasifikasikan sebagai 31. Gagasan bahwa casing piano,
yang berfungsi sebagai resonator, dapat dihapus tanpa merusak instrumen, mungkin
terlihat aneh, tetapi jika dilakukan dan string dari piano dibawa keluar dari kotak, itu
masih bisa dimainkan. Tetapi pada biola hal ini tidak benar, karena tali melewati
sebuah jembatan yang terletak di kotak resonator, jadi pencabutan resonator akan
membuat senar tidak memiliki ketegangan.

o Cara Kerja Chordophone


Ketika memetik instrumen string ada sesuatu yang membuat suara bergema
seperti pada gitar atau biola. Teknik yang baik adalah dicabut (harpa), dipetik
(gitar), digesek (biola dan cello), dan dipukul (piano). Yang termasuk alat
musik chordophone adalah gitar, banjo, dulcimer, biola, kecapi, harpa, dan
ukulele.

o Gambar Alat Musik Chordophone

1. Gitar
Gitar adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan
jari-jemari tangan atau sebuah plektrum (alat petik gitar).
Bunyinya dihasilkan dari senar-senar yang bergetar.

2. Biola
Biola adalah sebuah alat musik dawai
yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki
empat senar (G-D-A- E) yang disetel berbeda satu sama
lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling
rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola dan cello, biola
memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis
masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan
atau ditulis pada kunci G.

3. Banjo
Banjo adalah alat musik petik yang dikembangkan oleh
budak Afrika di Amerika Serikat, dan merupakan gabungan
beberapa alat musik Afrika. Nama banjo umumnya dianggap
berasal dari istilah Kimbundu, mbanza. Meski demikian,
penelitian menyatakan bahwa istilah ini mungkin berasal dari
istilah Senegambia yang menunjuk pada tongkat bambu yang
digunakan untuk leher alat musik ini.

4. Ukulele
Ukulele adalah alat musik petik sejenis gitar berukuran kecil,
sekitar 20 inci, dan merupakan alat musik asli Hawai ditemukan
sekitar tahun 1879.

5. Siter
Siter adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa. Siter
memiliki 11 pasang senar, direntang kedua sisinya di antara
kotak resonator. Ciri khasnya satu senar disetel nada pelog dan
senar lainnya dengan nada slendro. Umumnya siter memiliki
panjang sekitar 30 cm dan dimasukkan dalam sebuah kotak
ketika dimainkan. Siter dimainkan sebagai salah satu dari alat
musik yang dimainkan bersama (panerusan), sebagai instrumen
yang memainkan cengkok (pola melodik berdasarkan balungan).
Siter dimainkan dengan kecepatan yang sama dengan gambang
(temponya cepat).

6. Kacapi
Kacapi merupakan alat musik Sunda yang dimainkan sebagai
alat musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos
Cianjuran dan kacapi suling. Kata kacapi dalam bahasa Sunda
juga merujuk kepada tanaman sentul, yang dipercaya kayunya
digunakan untuk membuat alat musik kacapi.

7. Cello
Violoncello, yang hampir selalu disingkat
menjadi cello (pengucapan dalam bahasa Indonesia sama,
yaitu célô/sélô), adalah sebuah alat musik gesek dan anggota
dari keluarga biola. Orang yang memainkan cello disebut cellis.
Cello adalah alat musik yang populer dalam banyak segi:
sebagai instrumen tunggal, dalam musik kamar, dan juga sebagai fondasi dalam suara
orkestra modern.
8. Piano
Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari
tangan. Pemain piano disebut pianis. Pada saat awal-awal
diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an,
seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (1655 –
1731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu
tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan
Museum of Art di New York.

9. Harpa
Harpa atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Harp adalah merupakan jenis
alat musik petik. Seringkali alat musik ini diilustrasikan
bersama dengan para malaikat. Bentuknya tinggi,
umumnya berwarna emas, dan memiliki senar. Biasanya
berbentuk dasar segitiga. Seringkali hadir bersamaan
dengan orkes simphony, bersamaan dengan suara
vokal, suara flute, atau bisa juga dengan jazz bass dan
drum.

10. Rebab
Rebab adalah alat musik gesek yang biasanya menggunakan 2
atau 3 dawai, alat musik ini adalah alat musik yang berasal dari
Timur Tengah dan mulai digunakan di Asia Tenggara setelah
penyebaran pengaruh dari Timur Tengah. Alat musik yang
menggunakan penggesek dan mempunyai tiga atau dua utas tali
dari dawai logam (tembaga) ini badannya menggunakan kayu
nangka dan berongga di bagian dalam ditutup dengan kulit
lembu yang dikeringkan sebagai pengeras suara.

Membranophone
Membranophone adalah alat musik yang menghasilkan suara dengan memukul
selaput atau kulit. Sekarang ini alat musik tersebut dikenal sebagai gendang (drum).
Bentuk gendang Jawa kuno pertama kali ditemukan pada lukisan pahat Candi
Borobudur, Candi Siwa (kompleks Prambanan) dan di Candi Panataran.

o Gambar Alat Musik Membranophone

1. Rebana
Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari
kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing.
Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana
adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh.

2. Bedug
Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug
merupakan instrumen musik tradisional yang telah
digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi
sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan
ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah
bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai
waktu salat atau sembahyang. Bedug terbuat dari
sepotong batang kayu besar atau pohon enau sepanjang
kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk
tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang
yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug
menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak
yang cukup jauh.

3. Kendhang
Kendang, kendhang, atau gendang adalah instrumen dalam
gamelan Jawa Tengah yang salah satu fungsi utamanya
mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan,
tanpa alat bantu.Jenis kendang yang kecil disebut ketipung,
yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan
ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut
kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau
gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing
kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan
lagu jenis lancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang
yang khas yaitu kendhang kosek.
4. Drum
Drum adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri
dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan
atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan
dari bahan lain, misalnya plastik. Drum terdapat di
seluruh dunia dan memiliki banyak jenis, misalnya
kendang, timpani, Bodhrán, Ashiko, snare drum, bass
drum, tom-tom, beduk, dan lain-lain.

5. Bass Drum
Drum bass merupakan instrumen drum dalam keluarga
instrumen musik perkusi dengan diameter berukuran
besar untuk menghasilkan suara dalam intonasi nada
rendah (bass). Terdapat tiga klasifikasi umum atas drum
bass: drum bas konser, 'kick' drum , dan pitched
bass drum. Jenis yang umum dilihat atau didengar
dalam penampilan orkestra atau concert band adalah drum bass konser. 'Kick' drum
merupakan drum bass pada drumkit yang dilengkapi pedal. Picthed bass drum atau
disebut pula marching bass drum umumnya digunakan dalam grup marching band,
biasanya terdiri dalam beberapa ukuran dengan intonasi nada tertentu yang dapat
diatur. Dalam permainan marching band, beberapa pitched drum bass (3 sampai
dengan 5 buah drum bass) dalam ukuran berbeda digunakan bersama-sama.
6. Tambo
Tambo adalah alat musik tradisional Aceh. Tambo terbuat dari
batang iboh, kulit sapi, dan rotan sebagai alat peregang kulit.
Bentuknya sejenis tambur dan dimainkan dengan cara dipukul.
Di zaman dulu, tambo berfungsi sebagai alat komunikasi untuk
menandakan waktu shalat atau sembayang dan untuk
mengumpulkan warga ke Meunasah guna membicarakan
masalah-masalah kampung. Saat ini, tambo sudah jarang
digunakan karena adanya teknologi modern berupa mikrofon.
7. Tifa
Tifa adalah sejenis alat musik tradisional yang sangat terkenal
di daerah Indonesia bagian timur, khususnya Papua. Biasanya
tifa digunakan sebagai pelengkap tarian selamat datang di
Papua. Selain itu, tifa juga digunakan sebagai pengiring
upacara tradisional khas Papua.

8. Gendrum
Gendrum adalah sebuah alat musik
hibrida antara gendang dan drum yang dirancang
oleh Siswo Harsono pada tahun 1992. Alat musik tersebut
biasanya diaplikasi dalam kesenian Gambang Semarang
dan dapat juga diaplikasikan dalam kesenian lain
seperti jaipongan, campursari, ataupun dangdut.
Gendrum terdiri dari sebuah kendang jaipong, sebuah
kendang batangan, dua buah ketipung (panepak), dua
buah ketibung (ketipung besar), sepasang bongo,
cowbells, drum bass, dan seperangkat simbal yang
terdiri atas sebuah ride, crash, splash, dan china.

9. Jimbe
Jimbe adalah sejenis alat musik ketipung yang terbuat dari
kulit. Dalam jaman sekarang, jimbe banyak dijumpai dalam
musik aliran reggae. Pembawaannya yang menarik membuat
alat musik ini enak didengar jika dipadukan dengan alat musik
yang lain.

10. Tambur
Tambur merupakan alat musik yang berasal dari Turki. Terbuat
dari kulit dan digunakan dalam percussion music. Selain itu,
tambur juga dihiasi ornamen-ornamen khas Turki dan juga memiliki diameter sekitar
30 – 40 cm.

Aerophone

1.Seruling
Seruling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu. Suara seruling berciri
lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik.
Seruling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran
keduanya. Sedangkan seruling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau
logam yang dilapisi perak.

2.Terompet
Terompet adalah alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran tertinggi di antara tuba,
eufonium, trombon, sousafon, French horn, dan Bariton. Terompet di-pitch di B b.
Terompet hanya memiliki tiga tombol, dan pemain trompet harus menyesuaikan
embouchure untuk mendapatkan nada yang berbeda.

3.Saksofon
Saksofon adalah alat musik tiup dari keluarga woodwind. Saksofon biasanya terbuat
dari kuningan dan dimainkan dengan satu-buluh juru bicara yang serupa dengan yang
ada pada klarinet. Saksofon diciptakan oleh Adolphe Sax pada tahun 1841. Dia ingin
menciptakan sebuah alat yang baik akan menjadi paling keras dari woodwinds dan
yang paling serbaguna dari kuningan, dan akan mengisi kemudian kosong tengah
antara dua bagian. Dia mempatenkan saksofon pada tahun 1846 dalam dua kelompok
tujuh instrumen masing-masing. Pemain saksofon disebut saxophonists.

4. Klarinet
Klarinet adalah alat musik dalam woodwind keluarga. Nama ini berasal dari
penambahan akhiran-et (makna kecil) dengan kata Italia clarino (berarti sejenis
terompet), seperti yang pertama, klarinet mempunyai nada yang melengking yang
sama seperti terompet.
Orang yang memainkan klarinet disebut clarinetist atau pemain klarinet. Klarinet
ditemukan di Jerman oleh Johann Christoph Denner sekitar pergantian abad ke-18,
dengan menambahkan sebuah kunci mendaftar ke sebelumnya chalumeau. Seiring
waktu, tambahan bantalan keywork dan kedap udara ditambahkan untuk memperbaiki
nada dan pemutaran. Hari ini, klarinet digunakan dalam kedua jazz dan klasik
ansambel, serta dalam ruangan kelompok dan sebagai instrumen solo.

5.Harmonika
Harmonika adalah sebuah alat musik yang paling mudah dimainkan. Hanya tinggal
meniup dan menghisapnya harmonika akan mengeluarkan suara yang cukup bagus.
Harmonika berasal dari alat musik tradisional China yang bernama 'Sheng' yang telah
digunakan kira-kira 5000 tahun yang lalu sejak kekaisaran Nyu-kwa.
Harmonika modern ditemukan pada tahun 1821 oleh Christian Friedrich Buschmann.
Sebuah instrumen musik tiup sederhana yang terdiri dari plat-plat getar dari logam
yang disusun secara horozontal dengan desain yang kurang baik dan hanya
menyediakan nada tiup kromatis.
Desain awal dari Buschmann akhirnya banyak ditiru dan dimodifikasi menjadi lebih
baik. Salah satu contohnya adalah harmonika buatan Richter yang merupakan desain
awal dari sebuah harmonika modern. Pada tahun 1826 ia mengembangkan variasi
harmonika dengan 10 lubang tetap dan 20 pelat getar dengan pemisahan fungsi pelat
yang ditiup dan yang dihisap. Pada akhirnya, nada yang dibuat oleh Richter disebut
sebagai nada diatonis dan merupakan nada standard harmonika.
6.Trombon
Trombon adalah alat musik tiup dari keluarga kuningan. Seperti semua alat musik
tiup, suara yang dihasilkan ketika pemain bergetar bibir (muara sungai) menyebabkan
kolom udara di dalam instrumen bergetar. Trombon biasanya ditandai dengan
teleskopis slide dengan pemain yang bervariasi panjang tabung untuk mengganti bola,
meskipun katup trombon menggunakan tiga katup serupa dengan yang di terompet.
Kata trombon diambil dari Italia tromba (terompet) dan-satu (sebuah akhiran yang
berarti "besar"), jadi nama secara harfiah berarti "terompet besar". Orang yang
memainkan trombon disebut trombonist.

7.Saluang
Saluang adalah alat musik tiup tradisional khas Minangkabau, Sumatra Barat. Yang
mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum
brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus
untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang
ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi
lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat
lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm.
Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup
dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik
itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan
latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahkan
angok (menyisihkan napas).
8.Serunai
Serunai, atau juga disebut puput serunai, adalah nama alat musik tiup yang dikenal di
Indonesia sebagai alat musik tradisional di masyarakat Minang. Bagian unik dari
serunai adalah ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk memperbesar volume
suara. Alat musik ini dikenal merata di Sumatera Barat, terutama di bagian daratannya
seperti di daerah Agam, Tanah Datar dan Limo Koto, dan juga di daerah pesisir pantai
Sumatera Barat sepanjang pantai Samudera Hindia. Alat musik ini sejak lama telah
dipopulerkan ke seluruh Indonesia oleh para imigran dari Minang dan juga telah
dikenal sebagai alat musik tradisional di Malaysia dengan nama sama.

9.Genggong
Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup yang terbuat dari pelepah daun
enau. Secara etimologis kata genggong bersala dari kata geng (suara tinggi) disebut
genggong lanang dan gong (suara rendah) disebut wadon, sehingga musik genggong
selalu dimainkan secara berpasangan. Musik genggong secara orkestra dapat
dimainkan dengan alat musik yang lain seperti petuq, seruling,rincik dan lain-lain.

10.Serune Kalee
Serune Kalee merupakan alat musik tiup isntrumen tradisional Aceh yang telah lama
berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie,
Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan
bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian,
penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan
dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi
sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.
Indiophone

1. SARON
Saron (atau disebut juga ricik) adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk
keluarga balungan.
Dalam satu set gamelan biasanya punya 4 saron, dan kesemuanya memiliki versi
pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung,
dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan
bentuk seperti palu.

Dari kiri-kanan; saron panerus, saron barung, dan demung, dari STSI Surakarta

Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh
bergantian antara saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya
penabuhan tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada
gendhing Gangsaran yang menggambarkan kondisi peperangan misalnya, ricik
ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang bernuansa militer, ricik
ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan.

2. GONG
Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Timur. Gong ini
digunakan untuk alat musik tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti
ini.

Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk
setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok
sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga
Kkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini
dimainkan dengan cara ditopang oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul
sebuah stik pendek. Cara memegang kkwaenggwari menggunakan lima jari ini
ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk
meredam getaran gong dan mengurangi volume suara denting yang dihasilkan.
3. GENDER
Gender (dibaca:"gendèr", IPA:gəndɛr) adalah alat musik pukul logam (metalofon)
yang menjadi bagian dari perangkat gamelan Jawa dan Bali. Alat ini memiliki 10
sampai 14 bilah logam (kuningan) bernada yang digantungkan pada berkas, di atas
resonator dari bambu atau seng, dan diketuk dengan pemukul berbetuk bundaran
berbilah dari kayu (Bali) atau kayu berlapis kain (Jawa). Nadanya berbeda-beda,
tergantung tangga nada yang dipakai. Pada gamelan Jawa yang lengkap terdapat tiga
gender: slendro, pelog pathet nem dan lima, dan pelog pathet barang.

Bentuk gender menyerupai gangsa pada gamelan Bali dan slenthem pada gamelan
Jawa.

4. SIMBAL

Simbal merupakan alat musik yang telah dimainkan sejak Zaman kuno. Alat musik ini
dimainkan dengan memukul. Jenis alat musik seperti itu di sebut juga perkusi.
Pemmbuat simbal terkanal dari Turki hingga kini membuat simbal dari campuran
logam dengan rumus campuran tetap dan dijaga kerahasianya.

Simbal ini masuk dalam alat musik yang bertempo cadas.


5. VIBRAFON
Vibrafon, terkadang disebut vibraharp atau singkatnya vibes, adalah alat musik
berjenis mallet dalam keluarga alat musik perkusi. Penampilannya sangat mirip
dengan xylophone dan marimba, walaupun vibrafon menggunakan batang-batang
aluminium dan bukannya batang-batang kayu seperti kedua alat musik lainnya
tersebut. Vibrafon juga memiliki pedal seperti di sebuah piano. Ketika pedalnya naik,
batang-batang aluminium tadi menjadi tertahan yang menyebabkan suara yang
dihasilkannya menjadi pendek. Sebaliknya ketika pedalnya turun, suaranya mampu
melenting hingga beberapa detik.

Vibrafon paling umum digunakan dalam musik jazz, dimana alat musik ini seringkali
menjadi pemeran utama, dan dalam band konser sebagai instrumen standar di bagian
perkusi.

6.SILOFON
Silofon (Inggris: xylophone; berasal dari kata bahasa Yunani ξύλον - xylon - xilo
artinya kayu, dan φωνή - phone - foni artinya suara, digabungkan berarti suara kayu)
adalah sebuah alat musik dalam keluarga perkusi yang kemungkinan besar berasal
dari Slovakia.[1] Instrumen ini terdiri atas batang-batang kayu dalam berbagai ukuran.
Untuk menghasilkan suara batang-batang kayu tersebut dipukul dengan pemukul
khusus (disebut sebagai malet) yang terbuat dari plastik, kayu, atau karet. Setiap
batangnya dibuat untuk menyuarakan nada tertentu. Batang yang lebih panjang akan
menyuarakan nada yang lebih rendah, sebaliknya batang yang lebih pendek
menyuarakan nada lebih tinggi. Definisi "silofon" dapat pula merujuk pada sebuah
alat musik konser (ala barat) yang disebut "Xylophone", atau satu dari sekian banyak
instrumen perkusi bernada dari kayu yang dipukul dengan menggunakan malet yang
terdapat di berbagai penjuru dunia. Penalaan skala nada yang digunakan berbeda-beda
bergantung pada asalnya, termasuk dalam hal ini pentatonik, heptatonik, diatonik
ataupun kromatik. Penataan batang-batang kayu tersebut umumnya diatur secara
berbaris dari batang yang panjang ke batang yang lebih pendek.

7.KOLINTANG
Kolintang atau kulintangadalah alat musik khas daerah Minahasa, Sulawesi Utara.
Kolintang dibuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti telur, bandaran,
wenang, kakinik kayu cempaka, dan yang mempunyai konstruksi fiber paralel.

Nama kolintang berasal dari suaranya: tong (nada rendah), ting (nada tinggi) dan tang
(nada biasa). Dalam bahasa daerah, ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG"
adalah: " Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata
kolintang.

Beberapa group terkenal seperti Kadoodan, Tamporok, Mawenang yang sudah eksis
lebih dari 35 tahun.Pembuat kolintang tersebar di Minahasa dan di pulau Jawa,salah
satu pembuat kolintang yang terkenal Petrus Kaseke

8. ANGKLUNG
Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dar Tanah Sunda,
terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan
oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam
susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras
(nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro
dan pelog
9.CALUNG

Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari
angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara
menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas
(tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-
ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu
hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).

Pengertian calung selain sebagai alat musik juga melekat dengan sebutan seni
pertunjukan. Ada dua bentuk calung Sunda yang dikenal, yakni calung rantay dan
calung jinjing.

== Calung Rantay == Calung rantay bilah tabungnya dideretkan dengan tali kulit
waru (lulub) dari yang terbesar sampai yang terkecil, jumlahnya 7 wilahan (7 ruas
bambu) atau lebih. Komposisi alatnya ada yang satu deretan dan ada juga yang dua
deretan (calung indung dan calung anak/calung rincik). Cara memainkan calung
rantay dipukul dengan dua tangan sambil duduk bersilah, biasanya calung tersebut
diikat di pohon atau bilik rumah (calung rantay Banjaran-Bandung), ada juga yang
dibuat ancak "dudukan" khusus dari bambu/kayu, misalnya calung tarawangsa di
Cibalong dan Cipatujah, Tasikmalaya, calung rantay di Banjaran dan Kanekes/Baduy.
10.TALEMPONG
Talempong adalah sebuah alat musik pukul khas suku bangsa Minangkabau.
Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan.
Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan
batu. Saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan. Talempong ini
berbentuk bundar pada bagian bawahnya berlobang sedangkan pada bagian atasnya
terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk
dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyi dihasilkan dari
sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.

Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau


penyambutan, seperti Tari Piring yang khas, Tari Pasambahan, dan Tari Gelombang.
Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa.
KLIPING ALAT
MUSIK

KELOMPOK

ARIA PRADANA WIRAWAN (05)


MAULIDA SWASTUTI ( )
REVIAN DHEKA FIDYASTANTO (19)
WISAKSONO WISNUAJI (23)

SMP NEGERI 2 TEMANGGUNG


MARET 2010

You might also like