Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Robby Sepriadi 08/265679/TK/33783
Tahap perencanaan dan pengembangan fase model QFD dapat disebut juga matriks, adapun
matriks perencanaan dan pengembangan QFD adalah sebagai berikut:
1. Matriks perencanaan produk (house of quality) .
Menjelaskan tentang customer needs, technical requirements, co-relationship, relationship,
customer competitive evaluation, competitive technical assement, dan targets. HOQ terdiri dari
tujuh bagian utama tersebut.
2. Matriks perencanaan part (part of deployment) .
Merupakan faktor-faktor teknis yang critical terhadap pengembangan produk.
3. Matriks perencanaan proses (process planning) .
Merupakan matriks proses pembuatan pengembangan suatu produk.
4. Matriks perencanaan produksi (production plannning)
Memaparkan tindakan yang perlu diambil didalam perbaikan kualitas produk.
Menurut Cohen (1992) tahap-tahap dalam menyusun rumah kualitas adalah sebagai berikut:
3. Tahap III Respon Teknis, pada tahap ini dilakukan transformasi dari kebutuhan-
kebutuhan konsumen yang bersifat non teknis menjadi data yang besifat teknis guna
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
5. Tahap V Korelasi Teknis, tahap ini memetakan hubungan dan kepentingan antara
karakterisitik kualitas pengganti atau respon teknis. Sehingga dapat dilihat apabila suatu
respon teknis yang satu dipengaruhi atau mempengaruhi respon teknis lainnya dalam
proses produksi, dan dapat diusahakan agar tidak terjadi bottleneck.
6. Tahap IV Benchmarking dan Penetapan Target, pada tahap ini perusahaan perlu
menentukan respon teknis mana yang ingin dikonsentrasikan dan bagaimana jika
dibandingkan oleh produk sejenis
7. Metode QFD menurut Cohen (1995) memiliki beberapa tahap perencanaan dan
pengembangan yang disebut empat fase model QFD .
QFD Iterasi 1
QFD iterasi 1 mengkombinasikan voice of customer atau kebutuhan pelanggan dengan
karakteristik teknis yang dibuat tim pengembang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pengolahan QFD iterasi pada 1 menggunakan bagan house of quality seperti di bawah ini:
6. Sales point
Sales point adalah daya jual yang dimiliki oleh sebuah produk berdasarkan seberapa baik
kebutuhan pelanggan terpenuhi. Sales point mempunyai nilai dari salah satu diantara tiga nilai
berikut: 1.0, 1.2, dan 1.5. Arti dari ketiga nilai tersebut adalah sebagai berikut:
7. Raw weight
Kolom Raw weight berisi nilai dari data dan keputusan yang diambil dari kolom-kolom bagian
matriks perencanaan sebelumnya. Nilai raw weight adalah sebagai berikut:
Raw weight = (important to customer)x(improvement ratio)x(sales point)
8. Normalized raw weight
Normalized raw weight merupakan presentase nilai raw weigh dari masing masing atribut
kebutuhan
9. Cumulative normalized raw weight.
Kesimpulan
Kualitas fungsi penyebaran (QFD) khususnya rumah kualitas adalah suatu metode efektif
dimana harapan pelanggan menjadi dasar penentuan proses desain atau untuk pengembangan di
industri jasa. Beberapa manfaat dari penggunaan QFD antara lain : cara untuk mendapatkan
informasi dan menggunakan informasi tersebut, memperpendek aliran pengembangan produk,
mengurangi biaya, mengembangkan pekerja, menciptakan suasana kerja sama, tepat mengambil
keputusan, segala sesuatu dapat disimpan dalam bentuk data tulisan. QFD didasarkan oleh
keinginan dari pelanggan. Yang terpenting, implementasi QFD adalah untuk memuaskan
pelanggan. Tahapan QFD yaitu Matriks perencanaan produk (house of quality) , matriks
perencanaan part (part of deployment), matriks perencanaan proses (process planning), matriks
perencanaan produksi (production plannning)
Referensi
http://qualitycenter.wordpress.com/about/qfd/
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?
view=article&catid=25%3Aindustri&id=454%3Aquality-function-deployment-
qfd&option=com_content&Itemid=15
http://qualityengineering.wordpress.com/2008/06/29/tahapan-qfd/
besterfield, Dale H., et al. Total Quality Management.Englewood Cliffs, N.J. Prentice-Hall
Internasional, 1995.