You are on page 1of 21

Peraturan Sekolah Nomor : ……………………………………..

RANCANGAN
TATA TERTIB DAN ETIKA
SISWA
SMK ......... SUBANG

SMK ......... SUBANG


BAB I
PENGERTIAN UMUM

Pasal 1
Peraturan ini memuat beberapa istilah dan sebutan, berikut
pengertian-pengertian yang dimaksud dalam peraturan ini :
a. Tata Tertib dan Etika Siswa adalah kumpulan kaidah dan
peraturan yang mengatur sikap tindak siswa SMK ......... selama
menjadi siswa SMK ......... ;
b. Siswa, adalah siswa yang terdaftar sebagai siswa SMK .........
dibuktikan dengan memiliki Kartu OSIS;
c. Warga Sekolah, adalah seluruh Siswa, Guru, Staf Tata Usaha,
dan Pengelola Sekolah lainnya yang memiliki
d. Disiplin Etika adalah kemampuan siswa bersikap tindak sesuai
dengan norma kesopanan, kepantasan dan kesusilaan yang
ditetapkan sebagai Etika Siswa SMK .........;
e. Disiplin Waktu adalah kemampuan siswa memenuhi
kewajiban-kewajiban administratif dan keuangan, mengikuti
setiap kegiatan sekolah, dan melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan sekolah kepada siswa sesuai waktu yang telah
ditetapkan;
f. Disiplin Berbusana adalah kemampuan siswa berpakaian
seragam, mengenakan kelengkapan seragam, dan aksesoris
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan;
g. Disiplin Penggunaan Fasilitas Sekolah adalah kemampuan
siswa untuk menggunakan fasilitas sekolah sesuai
peruntukannya, jadwal penggunaan, prosedur pemakaian dan
memelihara fasilitas sekolah sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh penanggungjawab Fasilitas sekolah;
h. Pelaku adalah siswa yang secara obyektif dikategorikan telah
melanggar satu atau lebih Tata Tertib dan Etika Siwa;
i. Skoring adalah angka hukuman yang diberikan kepada Pelaku
Pelanggaran Tata Tertib dan Etika Siswa.
j. Sanksi Ditempat adalah hukuman yang diberikan selain
pemberian skoring kepada Pelaku Pelanggaran Tata Tertib dan
Etika Siswa oleh Petugas Penegak Disiplin ditempat kejadian;
jenis hukuman diatur dalam petunjuk pelakasanaan Tata Tertib
dan Etika Siswa;
k. Sanksi Alternatif adalah sanksi yang dapat dijatuhkan oleh
Komisi Disiplin Siswa dengan memilih salah satu sanksi dari
beberapa sanksi yang harus dijatuhkan kepada pelaku.
l. Sanksi kumulatif adalah penjatuhan satu atau lebih sanksi
sekaligus oleh Komisi Disiplin Siswa kepada pelaku sesuai
pelanggaran yang telah dilakukannya.
m.Petugas Penegak Disiplin adalah adalah alat kelengkapan
Majelis Penegak Disiplin yang anggotanya adalah Guru yang
secara limitatif diberi tugas dan wewenang oleh Kepala Sekolah
untuk melaksanakan Pengendalian dan Penegakan Tata Tertib
dan Etika Siswa.
n. Pembantu Petugas Penegak Disiplin adalah alat
kelengkapan Majelis Penegak Disiplin Siswa yang anggotanya
adalah siswa yang direkomendasikan oleh Pembina OSIS dan
disetujui oleh Kepala Sekolah untuk membantu pelaksanaan
tugas-tugas Petugas Penegak Disiplin.
o. Majelis Penegak Disiplin adalah lembaga yang diberi tugas
dan wewenang oleh Kepala Sekolah untuk melaksanakan
Penegakan Disiplin Tata Tertib dan Disiplin Siswa.
p. Komisi Disiplin Siswa adalah alat kelengkapan Majelis Penegak
Disiplin yang diberi wewenang memeriksa, mengadili Pelaku
Pelanggaran Tata Tertib dan Etika Siswa yang diajukan oleh
Petugas Penegak Disiplin sesuai dengan mekanisme dan tata
cara yang ditetapkan, dan menjatuhkan sanksi berdasarkan
ketentuan sanksi yang ditetapkan.
q. Hak Pembelaan adalah hak Pelaku untuk menjelaskan,
menerangkan dan atau memberikan bukti lain didepan sidang
Komisi Disiplin Siswa sebagai upaya memperoleh keringanan
sanksi berdasarkan tata cara yang ditetapkan.
r. Pembela adalah guru yang secara ex-officio diberi hak oleh
Kepala Sekolah untuk memberikan pembelaan kepada Pelaku
didepan sidang Komisi Disiplin Siswa dengan diminta atau tanpa
diminta oleh Pelaku;.
s. Sidang adalah proses peradilan sekolah yang diselenggarakan
oleh Komisi Disiplin Siswa Disiplin untuk mengadili pelaku
pelanggaran Tata Tertib dan Etika Siswa yang telah memenuhi
syarat-syarat untuk diadili oleh Komisi Majelis Disiplin Siswa
berdasarkan tata cara sidang yang ditetapkan.

BAB II

PRINSIP DASAR TATA TERTIB DAN ETIKA SISWA

Pasal 2
(1).Siswa SMK ......... berhak atas pendidikan yang layak sesuai
dengan jenjang pendidikan dan program kejuruan yang
ditempuhnya di SMK .........;
(2).Siswa SMK ......... berkewajiban mematuhi setiap peraturan yang
ditetapkan oleh SMK ......... selaku penyelenggara Pendidikan;
(3).Tata Tertib dan Etika Siswa SMK ......... adalah sarana
Pembangunan Karakter Siswa SMK ......... yang bertujuan untuk
mewujudkan Visi dan Misi SMK ..........;
(4).Tata Tertib SMK ......... terbagi atas :
- Disiplin Etika
- Disiplin Waktu
- Disiplin Berbusana
- Disiplin Penggunaan Fasilitas Sekolah

Pasal 3
(1).Penegakan Disiplin Tata Tertib dan Etika Siswa adalah proses
diberlakukannya peraturan sekolah yang mengatur Tata Tertib
dan Etika Siswa secara tegas, terencana dan sistematis agar
Tata Tertib dan Etika Siswa dimengerti, dipahami dan dipatuhi
siswa sehingga terbentuk pribadi siswa yang disiplin dan
bertanggungjawab pada hak dan kewajibannya.
(2).Penegakan Disiplin Tata Tertib dan Etika Siswa mengutamakan
tindakan Preventif.
(3).Dalam hal diperlukan tindakan represif maka tindakan dimaksud
harus berdasarkan pada fakta obyektif, bersifat mendidik,
memiliki nilai guna, memiliki nilai tambah bagi pengembangan
kemampuan dan kepribadian siswa dengan tetap menjaga
harkat dan martabat siswa sebagai manusia.

BAB III
ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

Pasal 4
(1).Siswa Wajib memberikan informasi yang benar dalam mengisi
atau memberikan data diri, data keluarga, dan atau data lainnya
yang diminta oleh Sekolah;
(2).Siswa Wajib menyerahkan dokumen dan atau kelengkapan
dokumen yang diminta oleh sekolah tepat pada waktu yang
ditentukan.
(3).Siswa Wajib menyampaikan surat-surat yang ditujukan kepada
orang tua/wali siswa.
(4).Siswa wajib menunjukan KHS/Raport pada tiap Awal Tahun
Pelajaran, Awal Semester, dan Awal Tengah Semester Tahun
berjalan.

Pasal 5
Siswa Wajib memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktu
yang ditentukan.

Pasal 6
Petugas Administrasi dan Keuangan sekolah wajib melaporkan
setiap pelanggaran pasal 4 dan Pasal 5 kepada Petugas Penegak
Disiplin.

BAB IV
KEHADIRAN DAN KETIDAKHADIRAN SISWA DALAM PROSES
BELAJAR MENGAJAR
Bagian Pertama
Waktu Belajar
Pasal 7
1) Proses Belajar Mengajar Pelajaran dimulai pukul 07.00 sampai
dengan pukul 14.00 dengan kecuali ditentukan lain oleh Kepala
Sekolah atau pejabat lain atas persetujuan Kepala Sekolah;
2) Dalam hal siswa datang melebihi waktu yang ditetapkan pada
ayat (1) pasal ini wajib melapor ke Guru Piket dan atau Petugas
Penegak Disiplin;.
3) Siswa yang datang melebihi waktu yang ditetapkan pada ayat
(1) pasal ini dapat mengikuti pelajaran atas seizin Guru Piket dan
atau Petugas Penegak Disiplin;

Pasal 8
1) Selama Proses Belajar Mengajar dimaksud ayat Pasal 7 (1)
berlangsung siswa dilarang keluar dari lingkungan sekolah
dengan alasan apapun.
2) Selama Proses Belajar Mengajar berlangsung siswa wajib
mengikuti pelajaran didalam kelas dan atau diluar kelas.
3) Siswa yang karena tugasnya harus berada diluar kelas pada saat
Proses Belajar Mengajar berlangsung harus meminta izin kepada
guru pengajar dan atau Guru Piket dengan menunjukan surat
tugas dan atau keterangan tertulis lainnya yang dikeluarkan oleh
Kepala Sekolah dan atau oleh Pejabat Sekolah lainnya yang
diberi wewenang oleh Kepala Sekolah;
4) Dalam hal Guru Pengajar berhalangan hadir maka Ketua Murid
dan atau pejabat kelas paling tinggi wajib melapor ke Guru Piket
dan melaksanakan tugas yang diberikan Guru Piket dan atau
Petugas Penegak Disiplin.

Pasal 9
1) Siswa dapat diizinkan pulang oleh Guru Piket dan atau Petugas
Penegak Disiplin dalam hal :
1. Sakit ;
2. Kepentingan Keluarga yang bersifat mendadak;
3. Mengurus dokumen sekolah;
4. Tugas Sekolah.
5. Terjadi musibah di keluarga siswa
2) Dalam hal siswa meminta izin pulang karena alasan dimaksud
dalam angka 2 dan 5 ayat (1) pasal ini maka izin dapat
diberikan dengan syarat siswa dijemput oleh Orang tua/wali
siswa.
3) Dalam hal siswa meminta izin karena alasan dimaksud dalam
angka 4 ayat (1) pasal ini wajib menunjukan surat tugas dan atau
keterangan tertulis lainnya dari Kepala Sekolah dan atau Pejabat
sekolah yang diberi wewenang oleh Kepala Sekolah.

Bagian Kedua
Ketidakhadiran Siswa
Pasal 10

1) Ketidakhadiran siswa terdiri atas :


1. Ketidakhadiran Sementara, yaitu ketidak hadiran siswa
karena alasan Sakit dan Izin dengan waktu paling lama 3
(tiga) hari berturut-turut;
2. Ketidakhadiran Permanen, yaitu ketidakhadiran siswa
karena berbagai alasan dengan waktu lebih dari 7 (tujuh)
hari berturut-turut dan atau memenuhi ketentuan lain yang
ditetapkan.
2) Setiap Ketidakhadiran siswa karena alasan Sakit lebih dari 2
(dua) hari harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Sakit dari
Dokter dan atau Pejabat yang berwenang;
3) Permohonan Izin Ketidakhadiran siswa karena adanya keperluan
dan atau urusan keluarga yang tidak dapat ditingalkan harus
diajukan secara tertulis dan atau lisan oleh Orangtua/wali siswa;
4) Setiap Ketidakhadiran Siswa yang tidak memenuhi ketentuan
ayat (2) dan ayat (3) pasal ini dianggap sebagai Ketidakhadiran
Tanpa Keterangan;

Pasal 11
Siswa yang angka ketidakhadirannya secara akumulatif lebih dari 7
(tujuh) hari dalam satu bulan efektif dengan alasan apapun dianggap
sebagai Ketidakhadiran Permanen.

Bagian Ketiga
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Tidak mengganggu
Proses Belajar Mengajar

Pasal 12
1) Penyelenggaraan kegiatan Ekstrakurikuler dilarang mengganggu
jalannya Proses Belajar Mengajar.
2) Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler harus sedemikian rupa
menyesuaikan dengan Proses Belajar Mengajar;

Pasal 13
Kegiatan Ekstrakurikuler pada saat Proses Belajar Mengajar
berlangsung dapat diselenggarakan setelah mendapat izin tertulis
dari Kepala Sekolah.

BAB V
UPACARA BENDERA

Pasal 14
1) Upacara Bendera dilingkungan SMK ......... diselenggarakan tiap
Hari Senin berdasarkan Tata Upacara Bendera SMK ......... yang
telah ditetapkan.
2) Dalam hal keadaan memaksa Upacara Bendera disekolah dapat
tidak dilaksanakan apabila memenuhi salah satu syarat berikut :
1. Jadwal Upacara Bendera dianggap dapat mengganggu
pelaksanaan UTS, UAS, UNAS dan atau kegiatan akademis
lainnya atas pertimbangan Penanggunjawab Kurikulum
dan disetujui oleh Kepala Sekolah;
2. Kondisi Alam yang tidak memungkinkan
diselenggarakannya Upacara Bendera atas pertimbangan
Penanggungjawab Pelaksanaan Upacara Bendera;
Pasal 15
1) Setiap Siswa wajib mengikuti Upacara Bendera yang terdiri atas :
1. Upacara Bendera di sekolah tiap hari Senin;
2. Upacara Bendera karena tugas yang dibebankan kepada
seluruh atau sebagian siswa untuk mengikuti Upacara
Bendera didalam atau diluar sekolah.
2) Siswa yang tidak dapat mengikuti seluruh rangkaian prosesi
Upacara Bendera karena berbagai alasan apapun dianggap tidak
mengikuti Upacara Bendera dan tidak berhak mengisi Daftar
Hadir Upacara Bendera;.
3) Siswa yang mengikuti seluruh prosesi Upacara Bendera berhak
mengisi Daftar Hadir Upacara Bendera.
4) Siswa yang ditugaskan menjadi Petugas Upacara Bendera tidak
dapat menolak tugas dengan alasan apapun.

BAB VI
SERAGAM SEKOLAH DAN KELENGKAPANNYA
Bagian Pertama
Seragam SMK .........

Pasal 16
1) Pakaian Seragam sekolah siswa SMK ......... terdiri atas :
1. Pakaian Seragam Baju Putih-Celana/rok Hitam selanjutnya
disebut Seragam Putih-Hitam;
2. Pakaian Seragam Baju Putih-Celana /rokAbu-abu
selanjutnya disebut Seragam Putih-Abu;
3. Seragam Pramuka ;
4. Seragam Khas SMK ......... yang terdiri atas:
a. Pakaian muslim : Baju motif Batik Celana/rok Hitam;
b. Pakaian muslim motif kotak-kotak Celana Rok/rok
Abu-abu;
c. Pakaian Olah Raga yang ditetapkan Sekolah.
2) Pakaian Seragam Sekolah Putih-Hitam Wajib dikenakan siswa
setiap Hari Senin dan Selasa;
3) Pakaian Seragam Sekolah Putih-Abu Wajib dikenakan siswa
setiap hari Rabu dan Kamis;
4) Pakaian Seragam Sekolah Khas SMK ......... Wajib dikenakan
Setiap hari Jum’at dan Sabtu;
5) Pakaian Seragam Olah Raga wajib dikenakan setiap siswa
mengikuti Pelajaran Olah Raga dan pada waktu lain yang
ditetapkan;
6) Khusus bagi Pengurus Dewan Ambalan Pramuka Pangkalan
SMK ......... Wajib mengenakan Pramuka berikut kelengkapannya
setiap hari Sabtu.

Pasal 17
1) Kelengkapan Pakaian Seragam Sekolah SMK ......... yang wajib
dikenakan oleh siswa SMK ......... dengan terdiri atas :
1. Sabuk Hitam dengan motif dan kepala sabuk standar, tidak
mengandung unsur trend dan fashion yang dapat merusak
citra siswa SMK .........;
2. Sepatu dengan warna dominan hitam;
3. Khusus untuk Program Keahlian Administrasi Perkantoran
mengenakan Sepatu Pantople warna hitam;
4. Kaus kaki Warna putih polos dengan panjang 15 cm diatas
mata kaki dikenakan setiap hari kecuali bagi seragam
pramuka menggunakan kaus kaki hitam dengan ukuran 15
cm diatas mata kaki;
5. Dasi hitam dikenakan pada hari Senin dan Selasa;
6. Dasi Abu-abu dikenakan pada hari Rabu dan Kamis;
7. Khusus untuk siswa Program Keahlian Administrasi
Perkantoran wajib mengenakan syal setiap hari Senin dan
Selasa;
8. Topi Abu-abu berbadge OSIS tiap mengikuti Upacara
Bendera;
9. Papan nama dijahitkan pada pakaian bagian dada sebelah
kanan sejajar dengan Lambang OSIS bertuliskan nama asli
warna putih, huruf kapital dengan latar belakang warna
hitam, berbentuk empat persegi panjang, ukuran standar;
10.Lambang OSIS pada saku baju depan untuk seragam Putih-
Hitam dan Seragam Putih-abu;
11.Badge Lokasi Sekolah pada lengan baju sebelah kanan
2) Siswa Wajib mengenakan segala kelengkapan Seragam sekolah
selama mengenakan Seragam Sekolah SMK .........;

Bagian Kedua
Model, Pola dan Desain Pakaian Seragam

Pasal 18
1) Model, Pola dan Desain Pakaian Seragam SMK ......... dan Pakaian
Khas SMK ......... berlandaskan pada etika berpakaian sebagai
seorang pelajar dilembaga pendidikan formal.
2) Siswa dilarang mengenakan Pakaian Seragam dengan Model,
Pola dan Design yang mengandung unsur trend fashion.

Pasal 19
1) Pola dan Desain Pakaian Seragam Putih-Abu dan Putih-Hitam
untuk putri:
1. Model standar;
2. Lengan baju 5 cm di atas sikut;
3. Panjang baju 15 cm di bawah pinggang;
4. Jahitan baju tidak memakai kupnat (sekeng);
5. Rok lipat satu bagian depan dengan panjang 5 cm
dibawah lutut;
6. Tidak memakai saku belakang;
2) Pola dan Desain Pakaian Seragam Khas SMK ......... untuk Putri :
1. Model Pakaian Muslim;
2. Rok lipat satu bagian depan;
3. Baju longgar dengan panjang 20 cm dibawah pinggang;
4. Kerudung putih putih polos tanpa motif;
3) Pola dan Desain Pakaian Pramuka mengacu kepada Peraturan
Kepramukaan yang berlaku;
4) Ketentuan Pola dan Desain Pakaian Khas ......... dimaksud ayat
(2) pasal ini tidak berlaku bagi siswa non-muslim tetapi
diberlakukan ketentuan ayat (1) pasal ini kecuali atas inisiatif
siswa itu sendiri.
5) Lain-lain hal tentang seragam dapat diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Sekolah lainnya;

Pasal 20
1) Pola dan Desain Pakaian Seragam Putih-Abu dan Putih-Hitam
untuk putra:
a. Model Baju dan Celana standar;
b. Lengan baju 5 cm di atas sikut;
c. Panjang baju 15 cm di bawah pinggang;
d. Saku celana standar;
e. Lingkar celana bagian pinggang tidak melebihi batas
pinggang dan atau dibawah pinggang;
2) Pola dan Desain Pakaian Seragam Khas SMK ......... untuk Putra :
a. Model Baju Koko atau Pakaian Muslim;
b. Celana model standar;
c. Baju longgar dengan panjang 20 cm dibawah pinggang.
3) Pola dan Desain Pakaian Pramuka mengacu kepada Peraturan
Kepramukaan yang berlaku;
4) Ketentuan Pola dan Desain Pakaian Khas ......... dimaksud ayat
(2) pasal ini tidak berlaku bagi siswa non-muslim tetapi
diberlakukan ketentuan ayat (1) pasal ini kecuali atas inisiatif
siswa itu sendiri;
5) Lain-lain hal tentang seragam dapat diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Sekolah lainnya.
Bagian Ketiga
Ketentuan Pakaian Jilbab

Pasal 21
1) Pola, Model dan Desain memenuhi ketentuan lazimnya Pakaian
Muslim dengan penyesuaian :
1. Kelengkapan Seragam Putih-Hitam dan Putih-Abu
dimaksud Pasal 17 tetap berlaku;
2. Cara mengenakan baju seragam Putih-Hitam dan Putih-Abu
tidak dikeluarkan.
3. Warna Kerudung Seragam Putih-Hitam adalah Hitam, dan
Warna kerudung seragam Putih-Abu adalah Putih;
2) Siswa Putri yang memakai Pakaian Seragam berjilbab dilarang
membuka kerudung dengan alasan apapun selama berada
didalam lingkungan sekolah;
3) Ketentuan ayat (2) pasal ini dikecualikan atas dasar alasan:
1. Adanya kondisi yang mengancam keselamatan jiwannya;
2. Alasan Kesehatan;
4) Lain-lain tentang Jilbab dapat diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Sekolah lainnya.
Bagian Keempat
Penampilan Diri, Kerapihan, Aksesoris dan perlengkapan lainya

Pasal 22
1) Siswa Wajib mengenakan Seragam Sekolah yang telah
ditetapkan ketika memasuki lingkungan SMK ......... pada saat
Proses Belajar Mengajar berlangsung dan dilarang :
1. Memakai pakaian, jacket, sweater, dan lain-lain jenis
pakaian dengan alasan apapun selain yang dimaksud
Pasal 16 dan Pasal 17;
2. Siswa dilarang mengenakan topi dan atau tutup kepala
lainnya selain yang dimaksud pada angka 7 ayat (1) pasal
17;
3. Memakai pin, bros, dan lain-lain aksesoris pada pakaian
seragam sekolah.
4. Mengenakan atribut, lambang-lambang dan simbol-simbol
lainnya dari organisasi dan atau kelompok yang tidak
bernaung dibawah institusi dan atau lembaga resmi yang
sah menurut peraturan pemerintah;
2) Selama berada didalam lingkungan sekolah Siswa dilarang
mengenakan aksesoris dan perhiasan diluar batas kepantasan
sebagai pelajar dilembaga pendidikan formal;
Pasal 23
1) Selama berada didalam lingkungan sekolah Siswa Putra
dilarang :
1. Mengenakan gelang aksesoris;
2. Mengenakan anting, giwang dan aksesoris lainnya yang
lazim digunakan siswa Putri;
2) Selama berada didalam lingkungan sekolah seluruh siswa
dilarang:
1. Membawa sesuatu benda yang dapat dijadikan sebagai
senjata untuk mengancam, memukul dan atau melukai
orang lain;
2. Membawa, mengisap dan atau menggunakan rokok,
narkotik, obat terlarang, minuman beralkohol dan lain-lain
barang yang termasuk dalam kategori zat adiktif;
3. Membawa majalah, buku, alat dan lain-lain benda yang
mengandung unsur pornografi;
4. Membawa dan atau menggunakan benda yang dapat
membahayakan dirinya dan atau orang lain.

Pasal 24
1) Ketentuan Penampilan Diri dan kerapihan siswa Putri :
1. Baju Wajib dimasukan kebawah rok kecuali ada ketentuan
lain dalam peraturan ini;
2. Dilarang mengenakan make-up dan atau merias diri diluar
batas kepantasan sebagai pelajar di lembaga pendidikan
formal kecuali ditentukan lain dalam peratuan ini;
3. Dilarang memotong rambut dengan model ekstrim dan
atau tidak lazim bagi pelajar putri dan atau menyimpang
dari kodratnya sebagai perempuan;
4. Dilarang mewarnai rambut dengan warna selain warna
asli rambutnya;
5. Dilarang mewarnai kuku jari tangan dan atau memelihara
kuku jari tangan melebihi panjang 2 cm;
6. Dilarang memiliki tatto pada bagian tubuh manapun.
2) Dilarang membawa dan menggunakan alat rias, alat kecantikan,
make-up dan alat bersolek lainnya diluar batas kepantasan
sebagai pelajar di lembaga pendidikan formal kecuali ditentukan
lain dalam Peraturan ini.

Pasal 25
1) Siswa Putri Program Keahlian Administrasi Perkantoran wajib
mengenakan make-up dibawah pembinaan Ketua Program
Keahlian Administrasi Perkantoran;
2) Penggunaan Make-Up dimaksud ayat (1) Pasal ini semata-mata
sebagai bagian dari proses pembelajaran pada Program Keahlian
Administrasi Perkantoran dengan tetap berlandaskan pada
batas-batas kepantasan, kesopanan dan kesusilaan sebagai
pelajar dilembaga pendidikan formal;

Pasal 26
1) Ketentuan Penampilan Diri dan kerapihan siswa Putra :
1. Baju Wajib dimasukan kebawah celana bagian pinggang,
kecuali ditentukan lain dalam Peraturan ini;
2. Wajib memotong rambut dengan model cepak standar
panjang 5 cm.;
3. Dilarang mewarnai rambut dengan warna selain warna
asli rambutnya;
4. Dilarang mewarnai kuku jari tangan;
5. Wajib Memotong pendek kuku jari tangan;
6. Dilarang memiliki tatto pada bagian tubuh manapun.;
7. Dilarang memelihara jambang, kumis dan jenggot;
2) Dilarang membawa dan menggunakan alat rias, alat kecantikan,
make-up dan alat bersolek yang tidak lazim bagi pelajar putra
dan atau menyimpang dari kodratnya sebagai laki-laki.

BAB VII
ETIKA SIKAP SISWA DI DALAM DAN DI LUAR
LINGKUNGAN SEKOLAH

Pasal 27
Siswa SMK ......... wajib menjaga dan membangun citra SMK .........
sebagai lembaga pendidikan formal yang menjunjung tinggi nilai-
nilai kesopanan, nilai-nilai kesusilaan, nilai-nilai budi pekerti yang
luhur dan patuh kepada tata tertib dan peraturan Sekolah
SMK ......... sebagai siswa dan peraturan-peraturan lainnya sebagai
anggota masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi SMK ..........
Bagian Pertama
Etika Siswa Didalam Kelas

Pasal 28
1) Pada saat Guru menyampaikan materi pelajaran Siswa wajib :
1. Duduk sopan dan memperhatikan dengan seksama materi
pelajaran yang disampaikan oleh Guru Pengajar;
2. Membawa buku, alat dan perlengkapan sesuai kebutuhan
pelajaran yang diikuti;
3. Meminta izin terlebih dahulu apabila akan bertanya, dan
atau memberikan komentar terhadap materi pelajaran
yang sedang disampaikan oleh Guru Pengajar;
4. Mengerjakan tugas-tugas pelajaran yang diberikan oleh
Guru Pengajar;
5. Menjaga sopan santun apabila menyampaikan pendapat,
komentar, bertanya dan atau menjawab pertanyaan Guru
Pengajar;
6. Meminta Izin apabila akan meninggalkan kelas dimaksud
ayat (3) Pasal 8 dan Pasal 9 Peraturan ini;
7. Jujur pada saat mengikuti Test, Ulangan, dan evaluasi
lainnya yang diberikan oleh Guru Pengajar;
2) Pada saat Guru Pengajar sedang menyampaikan materi
pelajaran siswa dilarang :
1. Tidur didalam kelas;
2. Duduk bertumpang kaki, mengangkat kaki dan lain-lain
sikap duduk yang dianggap tidak menghargai kesopanan
kepada Guru Pengajar;
3. Membaca dan atau membuka-buka buku, majalah, dan
atau lain-lain bacaan yang bukan merupakan materi
pelajaran yang sedang disampaikan oleh Guru Pengajar;
4. Mengobrol dengan teman;
5. Merias diri;
6. Menyalakan Hand Phone (HP) dan atau alat komunikasi
lainnya;
7. Makan dan minum;
8. Bersikap dan atau melakukan perbuatan lain yang dapat
menimbulkan kegaduhan dan atau mengganggu Prose
Belajar Mengajar;
3) Lain-lain etika sikap khas tiap Program Keahlian dapat ditetapkan
kemudian menurut kebutuhan dan tujuan pembelajaran tiap
Program Keahlian;

Pasal 29
1) Pada waktu istirahat dan atau guru tidak ada didalam kelas siswa
dilarang:
1. Duduk dikursi dan atau diatas meja Guru;
2. Duduk di atas meja;
3. Makan dan minum;
4. Membuang sampah dalam kelas tidak pada tempat;
5. Membuat kegaduhan yang mengganggu kelas lain;
6. Meninggalkan barang berharga didalam tas dan atau
didalam kelas apabila meninggalkan kelas;
7. Memainkan instrumen dan atau alat musik lainnya;
2) Apabila terjadi kehilangan barang didalam kelas maka Ketua
Murid dan atau Pejabat Kelas paling Tinggi wajib :
1. Memeritahkan agar siswa yang ada didalam kelas untuk
tidak keluar meninggalkan kelas;
2. Mengumpulkan siswa yang berada diluar kelas dikoridor
depan kelas.
3. Mengutus salah seorang Pejabat kelas melaporkan
kejadian kepada Guru Piket dan atau Wali Kelas dan Atau
Petugas Penegak Disiplin lainnya;
4. Jika Pejabat dimaksud angka 3 ayat (2) Pasal ini telah
datang maka tanggungjawab penanganan kejadian
beralish kepada Pejabat tersebut;
3) Prosedur Penanganan Kejadian dimaksud ayat (2) pasal ini
diatur lebih lanjut dalam sebuah Prosedur Tetap;

Bagian Kedua
Etika Siswa Diluar Kelas

Pasal 30
1) Siswa dilarang membawa dan atau menerima tamu dan atau
memasukan orang lain selain siswa SMK ......... kedalam dan
didalam lingkungan SMK ......... tanpa izin Guru Piket, dan atau
Petugas Penegak Disiplin;
2) Siswa dilarang membawa dan atau mengajak orang lain yang
bukan siswa SMK ......... mengikuti kegiatan SMK ......... tanpa
izin Guru Piket dan atau Penanggungjawab kegiatan dan atau
Petugas Penegak Disiplin;
3) Siswa wajib mengenakan seragam dan seluruh kelengkapan
seragam selama berada didalam lingkungan SMK ......... pada
waktu Proses Belajar Mengajar masih berlangsung;
4) Siswa dilarang jongkok didepan koridor kelas, ditempat lain
didalam lingkungan SMK ......... dan atau ditempat yang
diperuntukan untuk duduk;
5) Siswa dilarang membuang sampah tidak pada tempatnya.

Pasal 31
1) Dalam hal bergaul dengan lawan jenis siswa dilarang berduaan
atau lebih dan atau berpasang-pasangan dengan lawan jenis
didalam ruang tertutup didalam lingkungan sekolah pada saat
Proses Belajar Mengajar berlangsung dan atau setelah Proses
Belajar Mengajar berakhir;
2) Selain dimaksud ayat (1) Pasal ini siswa dilarang melakukan
perbuatan melampaui batas-batas kepantasan dan kesusilaan
sebagai pelajar didalam lingkungan lembaga pendidikan formal ;
3) Ketentuan dimaksud ayat (1) Pasal dapat diabaikan dalam hal
siswa sedang menjalankan tugas dan atau suatu aktivitas
kegiatan resmi sekolah dibawah pengawasan Pembina Kegiatan
dan atau Petugas Penegak Disiplin;
Bagian Ketiga
Etika Siswa kepada Guru, Staf Tata Usaha dan Pengelola
Sekolah lainnya

Pasal 32
Siswa SMK ......... wajib menghormati Guru, Staf Tata Usaha, dan
Pengelola lainnya berdasarkan tata nilai kesopanan dan prinsip
saling menghargai sehingga terbentuk suatu pola hubungan:
1. Hubungan antara Guru dengan anak didik;
2. Hubungan antara siswa sebagai pelajar dengan orang tua yang
lebih;
3. Hubungan antara Siswa sebagai anak didik dengan Guru sebagai
Orang Tua.

Pasal 33
1) Siswa wajib menjaga kehormatan dan nama baik Guru ketika
bertemu, bertegur sapa, berkomunikasi dan atau dalam bentuk
hubungan lain;
2) Siswa yang hendak menyampaikan pandangan, kritik, saran dan
atau protes dikarenakan tidak dapat menerima perlakuan,
tindakan, cara pengajaran dan lain-lain perbuatan dari seorang
guru hendaknya disampaikan secara sopan dan baik-baik dengan
tetap mengacu pada pasal ayat (1) pasal ini dan atau dengan
cara :
1. Menghadap langsung kepada guru yang
bersangkutan dan diselesaikan dengan
cara kekeluargaan;
2. Mengadukan persoalanya secara tertulis
kepada Wali Kelas, dan atau Petugas
Bimbingan dan Konseling (BK);
3) Prosedur Pelaksanaan ayat (2) pasal ini diatur dengan peraturan
Kepala Sekolah;

Bagian Keempat
Etika Penggunaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Pasal 34
Pemanfaatan dan Penggunaan sarana dan prasarana sekolah pada
prinsipnya hanya diperuntukan bagi kepentingan pendidikan dan
pengembangan kepribadian siswa SMK ........., Guru, Staf Tata
Usaha dan lain-lain pengelola sekolah SMK ......... dan diatur dengan
Tata Tertib dan Prosedur Penggunaan dan Pemanfaatan fasiltas
Sekolah yang buat oleh masing-masing petugas pengelola sarana
dan prasarana sekolah dan disahkan oleh Kepala Sekolah;

Pasal 35
1) Warga Sekolah wajib mengikuti Prosedur pemanfaatan dan atau
penggunaan dan atau peminjaman dan atau pengembalian
sarana dan prasarana sekolah;
2) Warga Sekolah wajib memanfaatkan dan menggunakan fasilitas
sekolah sesuai dengan peruntukan fasilitas tersebut;
3) Warga Sekolah dilarang ;
1. Menggunakan dan atau
meminjam barang dan
atau sarana prasara
tanpa izin dari petugas
pengelola sarana
prasana;
2. Mengajak orang luar
warga sekolah
menggunakan sarana
dan prasarana sekolah
tanpa izin tertulis dari
penanggungjawab
sarana prasarana;
3. Menyalahgunakan izin
penggunaan dan atau
pemanfaatan sarana
prasaran untuk
kepentingan selain
kepentingan sekolah
dimaksud pasal 34;
4. Merusak, memodifikasi,
dan atau merubah
fungsi, bentuk, ukuran
dan lain-lain tindakan
terhadap sarana
prasarana sekolah;
4) Warga sekolah wajib :
1. Mematuhi jadwal penggunaan dan atau
pemanfaatan sarana dan prasarana
sekolah;
2. Meminta izin kepada petugas Pengelola
Sarana Prasarana dalam hal penggunaan
dan pemanfaatna sarana dan prasarana
diluar jadwal yang telah ditentukan;
3. Mengisi daftar hadir, buku tamu dan atau
formulir lainya yang disediakan
pengelola;
4. Mengajukan surat peminjaman barang
apabila penggunaan dan pemanfaaatan
sarana dan prasarana dilakukan dilain
tempat yang telah ditentukan;
5. Memelihara kebersihan dalam hal sarana
prasarana yang digunakan adalah berupa
ruangan, berada didalam ruangan dan
atau berupa tempat berlangsungnya
kegiatan;
6. Melaporkan kerusakan dan lain-lain
kondisi yang menyebabkan tidak
berfungsinya sarana dan prasarana
secara normal;
7. Mengganti setiap kerusakan yang terjadi
akibat kesalahan prosedur penggunaan
dan atau kesalahan lain yang diakibatkan
karena kelalaian;
8. Mengembalikan barang dan atau sarana
prasarana yang telah digunakan kepada
pengelola sarana prasarana;
9. Mengisi formulir dan atau buku dan atau
dokumen lain untuk peminjaman dan
pengembalian sarana dan prasarana
yang disediakan Petugas Pengelola
sarana prasarana;
5) Siswa yang memenuhi ketentuan angka 7 ayat (4) Pasal ini
diberikan sanksi tambahan berupa pemberian skoring;
6) Lain-lain hal tentang Etika Penggunaan dan Pemanfaatan Sarana
dan Prasarana yang belum diatur dalam peraturan ini dapat
diatur secara khusus dalam peraturan sekolah lainnya;
BAB VIII
PENEGAKAN DISIPLIN TATA TERTIB DAN ETIKA SISWA

Pasal 36
1) Proses Penegakan disiplin Tata Tertib dan Etika Siswa didasarkan
pada asas kekeluargaan, dan kasih sayang dengan
mengutamakan pendekatan pribadi berdasarkan pada prosedur
yang ditetapkan.
2) Kegiatan Penegakan Disiplin Tata Tertib dan Etika Siswa terdiri
atas 3 (tiga) kegiatan Pokok :
1. Pembinaan Disiplin Tata Tertib dan Etika
Siswa
2. Penanganan Pelanggaran Tata Tertib
dan Etika Siswa;
3. Pemberian Sanksi atas Pelanggaran Tata
Tertib dan Disiplin Siswa.
3) Penanganan Pelanggaran dan pemberian sanksi atas
Pelanggaran Tata Tertib dan Etika Siswal dilaksanakan oleh
sebuah Majelis Penegak Disiplin Siswa yang terdiri atas :
1. Komisi Disiplin Siswa;
2. Petugas Penegak
Disiplin;
3. Pembantu Petugas
Penegak Disiplin Siswa.

Bagian satu
Pembinaan Disiplin Tata Tertib dan Etika Siswa

Pasal 37
Setiap Guru Pengajar wajib memberikan pembinaan, peneguran dan
pemberian sanksi ditempat kepada siswa yang terlihat langsung
olehnya telah melakukan pelanggaran Tata Tertib dan Etika yang
telah diatur dalam peraturan ini;

Pasal 38
Wali Kelas, Petugas Bimbingan dan Konseling, secara terjadwal dan
terencana, secara sendiri-sendiri atau bersama-sama wajib
melakukan upaya preventif Penegakan DisiplinTata Tertib dan Etika
Siswa dengan memberikan pembinaan, pengertian, dan
pemahaman tentang pentingnya belajar mematuhi dan
melaksanakan Tata tertib dan Etika Siswa di Sekolah Kejuruan
sesuai tuntutan kompetensi tiap Program Keahlian.

Pasal 39
Pembina Ekstrakurikuler dan Pembina OSIS dalam setiap
pelaksanaan kegiatan wajib memasukan setidak-tidaknya unsur
pembelajaran disiplin prosedur, disiplin administrasi dan etika
berorganisasi kepada anggota ekstrakurikuler dan atau OSIS
berdasarkan Peraturan ini.

Bagian Dua
Penanganan Pelanggaran Tata Tertib dan Etika Siswa

Pasal 40
Komisi Disiplin Siswa
1) Komisi Disiplin Siswa terdiri dari seorang Ketua dan beberapa
anggota.
2) Ketua Komisi dipilih dari anggota Komisi Disiplin yang terdiri dari
ex Officio Ketua Program Keahlian ditambah 2 (dua) orang Guru
yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah;
3) Tugas Pokok Komisi Disiplin adalah sebagai berikut:
1. Menerima berkas pengajuan nama-nama
siswa pelaku pelanggaran yang skoring
pelanggaran disiplinnya telah memenuhi
syarat untuk diperiksa ditingkat Komisi
Disiplin;
2. Menyelenggarakan Peradilan sekolah
untuk memeriksa Pelaku berdasarkan
mekanisme dan tata cara yang
ditetapkan;
3. Menjatuhkan sanksi kepada pelaku dan
atau membebaskan Pelaku dari sanks
4. Memberikan rekomendasi Kepala
Sekolah dalam hal Pelaku terbukti telah
melakukan Pelanggaran Khusus;
4) Dalam melaksanakan tugas pokoknya Komisi Disiplin Siswa
dapat dibantu oleh Pembantu Petugas Penegak Disiplin.

Petugas Penegak Disiplin


Pasal 41
Petugas Penegak Disiplin adalah Guru Piket dan ex officio Wali Kelas

Pasal 42
1) Tugas Pokok Guru Piket sebagai Petugas Penegak Disiplin adalah
sebagai berikut :
1. Memeriksa seragam
siswa, kelengkapan
seragam siswa,
kerapihan, dan
keterlambatan siswa
pada waktu siswa
memasuki lingkungan
sekolah sebelum jam
pelajaran pertama
dimulai;
2. Memeriksa
pelaksanaan tugas
kebersihan piket
kelas;
3. Memastikan
pengajian pagi
dilaksanakan semua
kelas;
4. Memeriksa
kedisiplinan siswa
melaksanakan Tata
Tertib dan Etika Siswa
dimaksud Bab VII
Bagian Dua peraturan
ini.
5. Menerima dan
menangani
pengaduan
pelanggaran Tata
Tertib dan Etika
Siswa;
6. Memberikan sanksi
ditempat dan skoring
kepada pelaku
pelanggaran.
7. Membukukan tiap
Pelanggaran ;
8. Membuat Berita Acara
Kejadian Pelanggaran;
9. Mengisi Laporan
Harian Penegakan
Disiplin.
2) Dalam melaksanakan tugas pokoknya Guru Piket dibantu oleh
Pembantu Petugas Penegak Disiplin.

Pasal 43
1) Tugas Pokok Wali Kelas sebagai Petugas Penegak Disiplin adalah
sebagai berikut:
1. Melaksanakan Tugas
Pokok Guru Piket
dimaksud ayat (1)
Pasal 42 dalam hal
Guru Piket
berhalangan;
2. Menindaklanjuti
Laporan Harian
Penegakan Disiplin
dimaksud angka 9
ayat (1) Pasal 42.
3. Membuat Pengajuan
kepada Komisi
Disiplin apabila
skoring siswa walinya
telah memenuhi
syarat untuk diajukan
ke Komisi Disiplin;
4. Menerima dan
menangani
pengaduan
Pelanggaran Tata
Tertib yang dilakukan
oleh siswa walinya;
5. Memberi sanksi
ditempat dan skoring
siswa walinya yang
melakukan
pelanggaran;
6. Membukukan tiap
pelanggaran yang
dilakukan siswa
walinya;
2) Dalam melaksanakan tugas pokoknya Wali Kelas Piket dibantu
oleh Pembantu Petugas Penegak Disiplin.

Pasal 44
1) Tugas Pembantu Petugas Penegak Disiplin adalah melaksanakan
Tugas Guru Piket dimaksu ayat (1) pasal 42 dalam hal Guru Piket
Berhalangan dan Wali Kelas berhalangan;
2) Dalam hal sedang melaksanakan tugas dimaksud ayat (1) pasal
ini Pembantu Petugas Penegak Disiplin berwenang memberikan
sanksi ditempat sesuai prosedur yang ditetapkan atas izin
Pembina Siswa dan atau wali kelas lain yang ada pada saat
kejadian .
3) Pembantu Petugas Penegak Disiplin tidak berwenang
memberikan skoring, skoring diberikan oleh Pembina Siswa dan
atau wali kelas yang ada pada waktu kejadian;
4) Membukukan dan melaporkan kekadian pelanggaran ketika
kondisi dimaksud ayat (1) pasal terjadi;
5) Menyiapkan tempat dan peralatan pelaksanaan Sidang Komdis;
6) Membantu pelaksanaan Tugas-tugas Komdis dan Petugas
Penegak Disiplin.

Bagian Tiga
Sanksi Atas Pelanggaran Tata Tertib dan Etika Siswa

Pasal 45
Jenis Pelanggaran
1) Jenis Pelanggaran dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
1. Pelanggaran Ringan, ;
2. Pelanggaran Berat;
3. Pelanggaran Khusus;

2) Termasuk kedalam jenis pelanggaran ringan apabila bukan


merupakan pelanggaran khusus dan memenuhi salah satu
syarat berikut :
1. Pelaku Pelanggaran
melanggar salah
satu Peraturan
Sekolah ini untuk
pertama kalinya;
2. Pelaku pelanggaran
baru melakukan
sebanyak-
banyaknya dua kali
melakukan
pelanggaran yang
sama yang
dilakukan waktu
sebelumnya;
3. Pelanggaran
dimaksud angka 1
ayat (2) pasal ini
ancaman sanksi
pokoknya adalah
pemberian skoring
setinggi-tingginya
20 ditambah
dengan satu jenis
sanksi ditempat;

3) Termasuk kedalam jenis pelanggaran berat memenuhi


salah satu syarat berikut :
1. Pelaku pelanggaran telah lebih dari 3
(tiga) kali melakukan pelanggaran
peraturan yang sama yang dilakukan
diwaktu sebelumnya;
2. Peraturan yang dilanggar termasuk
peraturan yang ditetapkan sebagai
Pelanggaran Berat;
3. Pelaku Pelanggaran telah lebih dari 4
(empat) kali melakukan pelanggaran
pada peraturan yang berbeda di
waktu sebelumnya;
4. Menghina, melawan dan atau
melecehkan Guru, Staf TU, Pengelola
sekolah dan atau Petugas lain yang
sedang melaksanakan Tugas Sekolah;
5. Memberikan keterangan dan atau
kesaksian palsu;
6. Melanggar Pasal 10 ayat (1) point 2,
Pasal 23 ayat (1), Pasal 31, Pasal 35
(3);
4) Termasuk kedalam Pelanggaran Khusus apabila memenuhi
salah satu syarat berikut :
1. Melanggar Pasal 23
ayat (2)
2. Melakukan
perbuatan pidana
yang diatur oleh
Hukum dan
perundang-udangan
negara;
3. Menghasut dan atau
menyebarkan berita
bohong kepada
sesama siswa;
4. Melakukan
Pencurian di dalam
lingkungan sekolah;
5. Memeras sesama
siswa;
6. Menganiaya sesama
siswa didalam dan
diluar sekolah;
7. Merusak secara
sengaja sarana dan
prasarana sekolah;
8. Terbukti melakukan
perbuatan asusila
didalam dan atau
diluar sekolah;
9. Terbukti melakukan
suatu perbuatan
yang dapat merusak
citra dan merugikan
nama baik sekolah
5) Jenis Pelanggaran khusus dapat ditambah dengan suatu
penetapan oleh Kepala Sekolah setelah mendapat rekomendasi
dari Komisi Disiplin Siswa dan ditetapkan dengan Peraturan
Sekolah dan atau Keputusan Kepala Sekolah.

Pasal 46
Sanksi Pelanggaran
1) Setiap terjadi Pelanggaran Ringan dikenakan Sanksi
Pelanggaran Ringan :
1. Sanksi Pokok, pemberian skoring
sekurang-kurangnya 5 dan setinggi-
tingginya 20;
2. Sanksi Tambahan, pengenaan denda
dan atau ganti rugi atas kerusakan
ditimbulkan akibat pelanggaran;
3. Sanksi ditempat, dapat berupa salah
satu sanksi berikut :
a. Push-up atau Bending atau
Squat-jump, sekurang kurang 10
kali dan sebanyak-banyaknya 20
kali;
b Lari mengelilingi lapangan basket sekuarang-kurangnya 5
keliling dan sebanyak-banyaknya 10 keliling;
c Membersihkan sarana prasarana sekolah selama sekurang-
kurangnya 1 (satu) jam pelajaran dan sebanyak-banyaknya
2 (dua) jam pelaran;
d Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Qur’an sekurang-
kurangnya 5 surat dan sebanyak banyaknya 10 Surat
Pendek;
e Menghafal kosa kata Bahasa Inggris sekurang kurang 50
kosa kata dan sebanyak banyaknya 100 kata;

2) Setiap terjadi Pelanggaran berat dikenakan Sanksi Pelanggaran


Berat :
1. Sanksi Pokok, pemberian skoring sekurang-kurangnya 15
dan setinggi-tingginya 30;
2. Sanksi Tambahan, pengenaan denda dan atau ganti rugi
atas kerusakan ditimbulkan akibat pelanggaran;
3. Sanksi ditempat, dapat berupa salah satu sanksi
berikut :
a. Push-up atau Bending atau
Squat-jump, sekurang kurang 20
kali dan sebanyak-banyaknya 35
kali;
b. Lari mengelilingi lapangan basket sekurang-kurangnya 10
keliling dan sebanyak-banyaknya 20 keliling;
c. Jalan jongkok mengelilingi lapangan basket sekurang
kurangnya 5 keliling dan sebanyak-banyaknya 10 keliling.
d. Menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an sekurang-
kurangnya 10 Surat Pendek dan sebanyak-banyaknya 15
surat pendek;
e. Menghafal kosa kata Bahasa Inggris sekurang-kurangnya
100 kosa kata dan sebanyak-banyaknya 150 kosa kata;
f. Membersihkan sarana prasarana sekolah selama sekurang-
kurangnya 1 jam pelajaran dan sebanyak-banyaknya 2 jam
pelaran;

3) Setiap terjadi Pelanggaran Khusus langsung diajukan kedepan


Sidang Komisi Disiplin meskipun Pelaku tidak memiliki catatan
pelanggaran sebelumnya dan dikenakan Sanksi Pelanggaran
Khusus:
1. Sanksi Pokok, sekurang-kurangnya dikenakan seluruh
Sanksi Pelanggaran Berat secara kumulatif ditambah selama
1 (satu) minggu mengerjakan tugas kebersihan, dan setinggi-
tingginya dikeluarkan dari sekolah;
2. Sanksi Tambahan, pengenaan denda dan atau ganti rugi
atas kerusakan;

4) Setiap siswa yang telah memiliki skoring 100 dan atau telah
sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali melakukan pelanggaran berat
dikenakan tindakan :
1. Pemanggilan Orang Tua;
2. Diajukan ke Sidang Komisi Disiplin;
3. Sanksi yang dijatuhkan dalam Komisi Disiplin dapat berupa
salah satu :
a. Dibebaskan dari sanksi;
b. Dikenakan sanksi denda dan
ganti rugi;
c. Dikenakan salah satu sanksi
Pelanggaran Berat;
d. Dikenakan seluruh sanksi
pelanggaran berat secara
kumulatif;
e. Dikenakan sanksi Pelanggaran
khusus
f. Diajukan kepada Kepala Sekolah
untuk dikeluarkan dari sekolah.

5) Setiap Siswa yang telah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) dikenakan


sanksi oleh Komisi Disiplin maka pada pelanggarn berikutnya
dapat diajukan kepada Kepala Sekolah untuk dikeluarkan dari
Sekolah;

6) Beban sanksi yang dikenakan untuk tiap jenis pelanggaran


disesuaikan dengan kondisi fisik, kesehatan, kemampuan, nilai
guna, bagi setiap siswa.
7) Setiap pengenaan Sanksi dibuatkan Berita Acara Pemberian
Sanksi;

BAB IX
PENUTUP
Pasal 47
Prosedur dan mekanisme pelaksanaan Tugas-tugas Majelis Penegak
Disiplin dalam peraturan ini selanjutnya disusun dalam sebuah
Petunjuk pelaksanaan

Pasal 46
Prosedur dan Tata Cara Sidang Komis diatur dalam Petunjuk
Pelaksanaan Sidang Komisi Disiplin;

Pasal 47
Lain-lain hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur
dalam Peraturan dan Petunjuk Pelaksanaan Penegakan Disiplin
Tata tertib dan Etika;

DITETAPKAN DI : …………………………
TANGGAL : ………………………….

Kepala SMK .........

ERWIN ROMELL

You might also like