Professional Documents
Culture Documents
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai pasar
monopolistik, dan tentunya akan membahas mengenai pengaruhnya
terhadap kegiatan ekonomi. Telah kita ketahui bahwa pasar membawa
pengaruh yang sengat besar sekali bagi perubahan zaman yang sudah
mencapai puncak kepesatannya. Seiring dengan bergulirnya waktu dan
perubahan dunia pasar juga ikut berubah terbawa arus perubahan dunia
yang senakin maju saja. Hal ini dapat kita lihat dengan perkembangan
teknologi yang sudah sangat maju sekali.
iii
Metode yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan sumber yang
ada dalam makalah ini adalah dengan cara :
• Studi kepustakaan
○ Dalam metode ini, penulis membaca seluruh buku buku ataupun
semua media cetak yang berkaitan dengan “peran pasar
monopolistik terhadap kegiatan ekonomi” . Selain media cetak yang
merupakan salah satu media yang dipakai oleh penulis untuk
mendapatkan data, penulis juga menggunakan media internet yang
merupakan jendela dunia bagi seluruh umat manusia di dunia.
• Studi kasus
○ Dalam metode ini, penulis mengkaji semua hal mengenai kejadian-
kejadian mengenai pasar monopolistik yang ada. Baik yang sudah
terjadi lama sekali ataupun kejadian yang terjadi baru baru ini.
Tujuan yang diinginkan oleh penulis dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
Tentunya makalah ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
iii
• Penulis bisa lebih memahami apa yang dimaksud dengan pasar
monopolistik dan perannya.
• Pembaca bisa mengetahui lebih dekat mengenai pasar monopolistik.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pasar
Secara umum, pasar bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu, pasar
tradisional dan pasar modern.
iii
Dari dulu sampai sekarang, pasar berkembang sangat pesat. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya jenis pasar yang tadinya tidak ada menjadi
ada yang dikarenakan oleh perkembangan pasar yang sangat pesat.
Pasar Tradisional telah lahir dalam abad 10, minimal ini yang tercatat secara
formal dalam prasasti masa kerajaan Mpu Sindok dengan istilah Pkan oleh
sebab keterkaitan dengan Sima yaitu sebidang tanah yang bernama
Allasantan yang dibeli senilai 12 kati pada tanggal 06 September 939 yang
tampaknya digunakan serta terkait dengan keberadaan Pasar Tradisional
yang diselenggarakan berdasarkan siklus periodik 5 (lima) hari pasaran.
Karena pemerintahan Mpu Sindok merasa berkewajiban mengontrol,
mengawasi dan mengendalikan Pkan atau Pasar Tradisonal ini untuk
memberikan kontribusi bagi kerajaannya dalam bentuk pungutan pajak serta
ekspresi kewenangan serta kekuasaan politis.
iii
pada pesisir yaitu pemukiman awal di pelabuhan-pelabuhan seperti Delta
Brantas di Jawa Timur.
Alangkah disayangkan jika Pasar Tradisional harus dihabisi oleh sebab alasan
modernitas, karena Pasar Tradisional adalah salah satu bentuk awal
kebudayaan bangsa kita. Memang Pasar Tradisional itu semrawut, becek,
pengap, sumpek dan sebagainya. Tapi bisakah kita renungkan sejenak
bahwa salah satu faktor yang membuat republik ini tetap eksis oleh karena
adanya Pasar Tradisional. Dan hal itu telah terbukti secara historis, Pasar
Tradisional adalah salah satu bentuk warisan budaya bangsa yang harus
tetap dilestarikan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik
seperti pasar
barang (barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan
menjadi:
a. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam,
di antaranya:
1) pasar tradisional
2) pasar raya
3) pasar abstrak
4) pasar konkrit
5) toko swalayan
iii
6) toko serba ada
iii
2.4.1 Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah struktur yang paling ideal Karen sistem
pasar ini dianggap bisa menjamin adanya kegiatan memproduksi barang
atau jasa yang tinggi. Dalam analisis sering dimisalkan bahwa
perakonomisan merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi, pada
prakteknya tidaklah mudah untuk mewujudkan sebuah pasar yang
mempunyai struktur persaingan sempurna.
iii
2.4.2.1 Pengertian Pasar Monopolistik
P
asar Monopolistik adalah salah satu bentuk Ppasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi
memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar
monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti
memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, kosmetik, dll. Meskipun fungsi
semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap
produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus,
misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
iii
Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha
memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya
tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
iii
1. Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun demikian, pasar
ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan
sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala
produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
4. Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini dipengaruhi oleh laba
ekonomis, saat produsen hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya
cukup tinggi. Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis
semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsen dapat
meninggalkan pasar.
5. Promosi penjualan harus aktif. Pada pasar ini harga bukan merupakan
pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan
menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga dapat menimbulkan
fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosi memiliki peran
penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.
iii
Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam
persaingan monopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masing¬
masing. Dampak yang timbul dari keadaan pasar persaingan monopolistik
lazimnya mendekati keadaan pasar persaingan sempuma, dengan demikian
harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok produksi.
iii
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk
selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
iii
- jalan masuk bebas masuk dan keluar dari pasar tersebut,
iii
manapun terhadap harga berasal dari hal yang sangat nyata ini bahwa
produk-produk tersebut bukan merupakan penganti sempurna. Tindakan-
tindakan non harga adalah perlu untuk membuat produk tersebut dibedakan.
iii
Laba dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik ditentukan
dalam cara yang sama seperti jenis pasar manapun dengan menemukan
kuantitas optimalnya dimana pendapatan marjinal berpotongan dengan
biaya marjinal. Sebaliknya, tingkat optimal keluaran ini menentukan harga
yang dibebankan (pada kurva permintaan) dan biaya unit rata-rata (pada
kurva biaya total rata-rata). Labanya adalah kelebihan bidang pendapatan
total terhadap bidang biaya total.
iii
McDonald, dan menyedot beberapa konsumen dan labanya.
Tetapi McDonald sudah membalas balik dengan iklan yang
ekstensif.
iii
Produsen-produsen nama bermerk mempunyai
keanekaragaman arti untuk membuat produk-produk
mereka spesial kepada konsumen. Yang paling penting
adalah iklan dimana para produsen barang generik tidak
akan gunakan.
iii
– iklan yang bukan merupakan kegiatan yang produktif.
iii
yang berarti perusahaan memperoleh keuntungan normal. Sifat perusahaan
persaingan monopolistik ketika memperoleh keuntungan normal berbeda
dengan sifat perusahaan persaingan sempurna yang juga ketika
memperoleh keuntungan normal. Perbedaan tersebut adalah (1) harga jual
produk dan biaya produksi pada perusahaan persaingan monopolistik lebih
tinggi dibanding pada perusahaan persaingan sempurna, dan (2) kegiatan
produksi pada perusahaan persaingan monopolistik belum mencapai tingkat
optimal ( tingkat produksi dengan biaya per unit paling rendah). Sebaliknya
jika perusahaan menderita kerugian minimum seperti ditunjukkan
iii
2. Permintaan perusahaan yang lebih datar/horisontal daripada permintaan
industri.
iii
Misalnya pada harga P0 perusahaan mencapai situasi keseimbangan
dengan output sebesar Q0. Apabila ia melakukan penurunan harga dari
produk yang dijualnya, ia berharap akan dapat melakukan ekspansi besar-
besaran dalam penjualannya yang diakibatkan oleh ;
1. Penjualan kepada langganan yang sudah ada akan bertambah
2. Apabila perusahaan lain tidak melakukan hal yang sama (penurunan
harga)
maka ia akan dapat menyerap sebagian dari pangsa pasar mereka.
Disamping dipengaruhi oleh dua hal diatas, kurva D-D bisa dipengaruhi pula
oleh masuknya perusahaan lain dalam industri. Semakin banyak perusahaan
lain memasuki pasar maka permintaan D-D yang dihadapi oleh perusahaan
semakin curam (menurun)/Semakin Inelastis. Apabila perusahaan menaikkan
harga diatas P, karena adanya anggapan bahwa barang ia produksi terkait
erat dengan barang lainnya maka ia
memperkirakan akan memperoleh penurunan kuantitas penjualan yang
besar karena disebabkan oleh:
1. Penjualan pada pelanggan yang sudah ada akan berkurang.
2. Pelanggan akan berpindah pada produsen lain: ada kecenderungan
pelanggan akan mencoba produk mirip dari perusahaan lain dengan
iii
harga yang lebih murah. Jadi d-d merupakan permintaan yang
diharapkan oleh perusahaan apabila ia menurunkan harganya dengan
anggapan tidak ada perusahaan lain memasuki pasar atau semua
perusahaan tetap mempertahankan harga mereka, sedangkan D-D
merupakan penjualan aktual yang dapat dicapai sebagai akibat dari
penurunan harga.
iii
yang dibutuhkan tidak begitu mahal. Ada banyak kemungkinan kurva
permintaan dan kurva biaya yang tersedia begitu perusahaan yang menjual
suatu produk yang dideferensiasikan. Keputusan perusahaan akan
mempengaruhi kurva permintaan dan kurva biaya dalam pasar tersebut.
Suatu perusahaan harus memilih tingkat harga pada kurva dd sama dengan
DD, dan yang sesuai dengan output yang menggambarkan MR=MC. Pada
gambar. 3 terjadi Q* untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, maka
harga untuk kuantitas Qx dapat ditentukan dengan menarik sebuah garis
vertical melalui Qx tersebut menuju kurva dd. Keseimbangan produsen
terjadi pada titik P* dengan kuantitas Q*. Pada keseimbangan tersebut,
keuntungan per unit sebesar KL dan keuntungan total sebesar P*KLM.
Seperti pada pasar lainnya, keuntungan jangka pendek dapat saja negatif,
nol atau positif. Gambar. 4 akan menunjukkan perusahaan yang
memperoleh keuntungan positif karena harga tercipta (P) berada diatas
kurva biaya rata-rata (AC) sehingga menghasilkan keuntungan per unit
iii
positif sebesar AB. Total penerimaan perusahaan sebesar OPAQ, sedangkan
total biayanya adalah OCBQ. Dengan demikian keuntungan totalnya adalah
sebesar PABC untuk lebih jelasnya dapat ditampilkan dalam gambar.4
iii
gabungan dari implikasi dari persaingan sempurna dan monopoli, antara
lain:
1. Harga lebih besar dari marginal Cost (P>MC)
2. Keuntungan sama dengan nol.
3. AC lebih besar dari titik minimum pada kurva LRAC
Ketiga kondisi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
iii
tingkat normal akan segera hilang. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
iii
Gambar diatas menjelaskan bahwa pada awalnya kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan dalam pasar monopolistic adalah dd dan biaya
dalam jangka panjang adalah LRAC, sedangkan biaya marginalnya adalah
LRMC. Harga yang terbentuk P* dan output yang dijual sebanyak Q*. pada
posisi ini perusahaan menikmati keuntungan supernormal. Adanya
keuntungan dalam industri ini merangsang perusahaan lain untuk memasuki
pasar, sehingga permintaan tidak lagi pada posisi dd, melainkan bergeser ke
bawah. Proses bergesernya kurva permintaan dan masuknya perusahaan
baru ini akan terus berlangsung sampai kurva permintaan penyinggung
LRAC jangka panjang, yaitu
pada kurva permintaan d’d’. pada kondisi ini, kurva permintaan tidak lagi
kecenderungan untuk turun karena pada Posisi ini keuntungan perusahaan
sama dengan nol, sehingga tidak lagi mendorong perusahaan baru untuk
memasuki industri. Harga yang terbentuk menjadi P** dan output yang
dapat dijual menjadi berkurang hanya pada Q**. Proses menuju
keseimbangan sama dengan nol juga bisa terjadi melalui perang harga antar
perusahaan sehingga menggeser kurva permintaan masing masing
perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan dengan gambar berikut ini:
iii
Kondisi awal perusahaan berada pada ketidakseimbangan. Untuk
menigkatkan penjualannya perusahaan tersebut menurunkan harganya
menjadi P1 dengan harapan kuantitas penjualan dapat ditingkatkan sebesar
Q1 namun kondisi ini tidak terjadi karena perusahaan lain juga melakukan
hal yang sama begitu seterusnya sampai tercipta kondisi dimana semua
perusahaan tidak lagi bersedia menurunkan harganya karena mereka hanya
menikmati keuntungan normal (P=AC) dan proses perang harga ini akan
terhenti pada harga P**. Dua analisis diatas telah menjelaskan bahwa
perang harga maupun proses masuknya perusahaan baru ke dalam industri
akan terhenti bila perusahaan yang ada dalam pasar berada pada posisi
keuntungan sama dengan nol. Oleh karena itu, pasar monopolistic
keuntungan sama dengan nol merupakan keseimbangan jan gka panjang.
iii
Keluar masuknya perusahaan dalam industri akan menggeser kurva dd dan
DD yaitu:
a) Masuknya perusahaan-perusahaan baru akan menggeser kedua kurva
tersebut ke kiri.
b) Keluarnya perusahaan-perusahaan akan menggeser kedua kurva tersebut
ke kanan.
Pergeseran tersebut akan terjadi terus menerus sampai semua syarat
keseimbangan jangka panjang terpenuhi. Ilustrasinya adalah sebagai
berikut:
iii
• Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkan perusahaannya
adalah barang yang terbaik.
• Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen.
iii
Kedua kebijakan tersebut diperlukan agar perusahaan bekerja pada
MC=AC=P atau harga ditentukan seolah-olah dalam persaingan sempurna.
Pada kondisi ini monopolis tidak sepenuhnya menggunakan haknya untuk
membuat harga dan konsumen membayar barang sesuai dengan biaya
marginalnya.
iii
b) Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung
pada perusahaan lainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap
bahwa harga-harga pesaing,iklan dari pesaing tidak berbeda dengan
tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan harga oleh suatu
perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untuk
beraksi mengubah harga-harga mereka.
c) jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya
memproduksi produk dasar yang sama. Namun demikian asumsi
bahwa produk adalah homogen sempurna dihilangkan, setiap
perusahaan dianggap mampu untuk membedakan produknya paling
tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk
perusahaan saingannya. Dalam persaingan monopolistik sejalan
dengan waktu persaingan jangka panjang akan banyak perusahaan
yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyak perusahaan yang
memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yang
sangat dekat (tetapi tidak sempurna) maka pangsa pasar dari
perusahaan yamg pertama akan menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Boediono . 1982. Ekonomi Mikro. Seri Sinopsis PIE No. 1, BPFE, Yogyakarta
Ferguson, C.E., and J.P. Gould. 1975. Microeconomic Theory. Fourth Edition,
Yale University.
iii
Koutsoyiannis, A. 1985. Modern Microeconomics. ELBS Edition, Macmillan
Publishers Ltd, London.
Nicholson, Walter. 1999. Teori Mikroekonomi. Alih bahasa: Daniel Wirajaya,
Edisi ke-5, Binarupa Aksara, Jakarta.
DAFTAR ISI
Daftar Isi ii
BAB I :
Pendahuluan 1-2
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 1
Pembatasan Masalah 1
Metode Penelitian 1
iii
Tujuan dan Manfaat Penelitian 2
Pasar 3
Kesimpulan 29
Daftar Pustaka iv
Juni 2009
Penulis
KATA PENGANTAR
iii
berkaitan dengan bidang studi mahasiswa. Adapun tujuan penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia. Untuk itu, makalah ini disusun dengan memakai bahasa
yang sederhana dan mudah untuk dipahami.
Dan pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah Ekonomi Mikro, Hadir Hudiyanto, SE, MM yang telah
memberikan bimbingan, arahan, saran, dan petunjuk hingga makalah ini dapat
disusun dengan baik.
“TAK ADA GADING YANG TAK RETAK”, sebagai sebuah makalah, tidak
lepas dari kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang berkepentingan, guna penyempurnaan makalah ini.
Selanjutnya terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan.
Penulis
iii