Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
NIM : J1C107057
Kelompok: I (Satu)
PENDAHULUAN
Laboratorium biologi berisi berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
sediaan mikroskopis sebaiknya kita terlebih dahulu mengenal alat dan bahn yang
masing alat dan fungsi masing-masing bahan. Agar tidak terjadi kesalahn di lain
hari kalau tidak mengenal dan mengetahui fungsi alat dan bahan maka akan
berakibat fatal. Dengan mengenal alat dan bahan juga dapat melakukan tahapan
skrining serta kesalahan inter-pretasi juga dapat mengakibatkan hasil positif palsu
yang tinggi. Suatu laboratorium sitologi yang baik tidak akan memberikan hasil
negatif palsu lebih dari 10%, untuk laboratorium sitologi dalam kaitannya dengan
baik diulang secara manual atau dengan bantuan komputer (Pap Net).
merupakan suatu pengawasan kualitas dan pengenalan alat dan bahan yang
ini dilakukan karena ingin mengenal alat dan bahan yang digunakan untuk
1.2 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal alat dan bahan yang
TINJAUAN PUSTAKA
Larutan fiksasi : formalin, alcohol, asam asetat, asam fikrat, asam kromat,
jelly, albumin.
Zat untuk pewarnaan : acid fuchsin, eosin, hematoksilin, carmine, basic
2. Pengukuran : mikrometri
EPM: Eye Piece Micrometer dipasang didekat lensa okuler mikroskop, SM:
4. Pemotretan : mikrofotografi
digunakan meliputi :
1. Preparat sementara, preparat ini tidak tahan lama, mediumnya air atau bahan
dengan Canada Balsam. Canada Balsam larut dalam xylol (Djukri, 2007).
4. Section yaitu dengan fiksasi (tergantung bahan) tumbuhan lebih lama butuh
5. Marserasi yaitu memisahkan serat-serat dari pohon kayu yang keras (Djukri,
2007).
meliputi :
asam kromat, merkuri klorida, osmium tetroksida, bouin, zenker, helly, FAA.
toluene.
manusia, yaitu sekitar 55-60% dari protein serum yang terukur. Albumin terdiri
dari rantai polipeptida tunggal dengan berat molekul 66,4 kDa dan terdiri dari 585
berbentuk elips sehingga bentuk molekul seperti itu tidak akan meningkatkan
viskositas plasma dan terlarut sempurna. Kadar albumin serum ditentukan oleh
(Pujawati, 1992).
3. Anti-inflamasi
bermuatan listrik
leukosit polimorfonuklear
perkembangan semakin penting saat ini ketika lingkungan hidup kita sehari-hari
dimasuki oleh agensia-agensia baru berpotensi toksis yang jumlah dan macamnya
terus melimpah. Agensia baru itu dapat berupa obat-obatan, bahan-bahan aditif
ekstrim, dan lainlain. Apabila embrio yang sedang berkembang terpajan pada
2002).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas benda (objek), gelas
penutup, gelas ukur, pipet kecil, pipet besar, skalpel, jarum preparat, kuas,
botol/tabung untuk fiksasi, lampu spiritus, botol balsam dengan batang gelas,
(eter, kloroform, morfin prokain, aseton dan metan), larutan-larutan untuk fiksasi
(formalin, alkohol, asam asetat asam pikrat, asam kromat, merkuri klorida,
cngkih), media untuk penyelubungan (parafin, asam stearat, celloidin dan lilin
lebah), media untuk penutupan preparat (balsam damar, balsam kanada minyak
cedar, styrak, lactophenol, gliserin jelly dan albumin ), zat warna untuk pewarnaan
(eosin, hematoksilin, methyl blue, giemsa dan gentian violet), dan aquadest.
mikroskopis.
2. Digambar dan dicatat keterangan serta fungsi alat yang digunakan dalam
sediaan mikroskopis.
4.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
4.2 Pembahasan
Praktikum pengenalan alat dan bahan pembuatan mikroskopis ini
bertujuan untuk mengenal alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan
loupe, lampu spritus, kuas, kacamata, jarum preparat, hot plate, gunting, gelas
petri, gelas ukur, gelas penutup, gelas objek, botol untuk fiksasi.
Gelas objek, ukuran standar adalah 25x75 mm. Dipakai untuk tempat
meletakkan preparat, yang berupa tumbuhan kecil, bagian tumbuhan yang berupa
Digunakan untuk menutupi gelas benda. Gelas ukur, dipakai untuk mengukur
Pipet kecil, pipet yang umum dengan karet untuk meneteskan cairan,
pegangan dari logam atau ebonit, berguna untuk mengiris bahan tumbuhan atau
memotong blok parafin, dapat diganti dengan pisau saku. Jarum preparat, jarum
yang ujungnya lurus dan runcing, berguna untuk mengatur letak irisan-irisan
diatas gelas benda, letak gelas penutup. Kuas, biasanya dipakai untuk
memakai alat ini. Gunting, untuk menggunting bahan tumbuhan yang akan
dijadikan preparat, untuk difiksir. Pinset, dengan ujung yang besar untuk
membawa gelas benda dan dengan ujung sempit untuk membawa gelas penutup.
Tempat untuk pewarnaan, dapat berupa coplin jars atau stender dishes,
botol tempat bahan kimia, bervolume 100cc maupun 500cc. Untuk menyimpan
Botol/tabung untuk fiksasi, biasanya kecil. Untuk tempat bahan tumbuhan pada
proses fiksasi, sampai dengan infiltrasi pada metode parafin. Lampu spritus,
dipakai untuk melekatkan blok pada holder, memanaskan larutan pada tabung
reaksi.
pembuatan pada preparat geser. Juga dapat dipakai pada pembuatan blok parafin
pada metode parafi. Selain itu juga digunakan sebagai wadah menimbang serta
sebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata.Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama
diciptakan, adalah mikroskop optikal. Dia merupakan alat optik yang terdiri dari
satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah
benda yang ditaruh di bidang fokus dari lensa tersebut. Loupe, loupe yang
dengan bentuk paling sederhana. Alat ini biasa digunakan di laboratorium sekolah
untuk membuat sayatan spesimen yang tipis sekali (kurang lebih 20), supaya
dapat dilihat di bawah mikroskop. Misalnya sayatan daun, batang, akar, dan
sebagainya. Alat ini terbuat dari logam berbentuk seperti klos benang yang
berongga di tengah. Di dalam rongga terdapat sebuah bulir yang bagian atasnya
rata dan bagian bawahnya melekat atau bersatu dengan dasar alat itu. Bila dasar
alat itu diputar dari kiri atau ke kanan, maka bidang ulir bagian atas yang rata itu
akan bergerak ke atas atau ke bawah dengan interval 20 tiap putaran. Rongga
tersebut adalah tempat untuk meletakkan benda yang akan disayat tipis, biasanya
dibalut lilin atau gabus. Meja pemanasan/hot plate, suatu meja yang dapat
diberisuhu lebih tinggi dari pada suhu kamar karena adanya aliran listrik atau
metan. Larutan-larutan untuk fiksasi : formalin, alcohol, asam asetat, asam pikrat,
asam kromat, merkuri klorida, osmium tetroksida, bouin, zenker, helly, FAA.
paraffin, celloidin, asam stearat, lilin lebah. Media penutupan preparat : balsam
lactophenol, gliserin jelly, albumin. Zat warna untuk pewarnaan : acid fuchsin,
eosin, hematoksilin, carmine, basic fuchsin, giemsa, gentian violet, methyl blue.
Dalam praktikum ini bahan yang digunakan adalah alcohol bertingkat, eosin,
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pewarnaan.
kacamata, jarum preparat, hot plate, gunting, gelas petri, gelas ukur, gelas
5.2 Saran
Volk and Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar, Edisi kelima. Erlangga, Jakarta.