Professional Documents
Culture Documents
TEKNIK LABORATORIUM
OLEH:
BANJARBARU
2010
BAB I
PENDAHULUAN
secara mikroskopis. Dalam mikroteknik, sediaan yang dibuat berbahan dasar sel atau
jaringan. Sel atau jaringan yang digunakan yaitu sel hewan dan sel tumbuham.
Mikroteknik semakin berkembang dewasa ini. banyak metode yang digunakan untuk
pembuatan sediaan tergantung bahan yang akan digunakan. sel hewan yang
embedding dan sering kali pula dengan metode whole mount. Sedangkan sel
daripada sel hewan karena struktur sel hewan dan sel tumbuhan yang berbeda.
Sediaan adalah benda yang akan diamati strukturnya. Sifat–sifat dari sediaan
ada yang sementara, semi permanen, dan permanen. Sumber sediaan adalah semua
organisme atau yang pernah hidup baik itu tumbuhan, hewan, maupun manusia dan
nama. Beberapa metode dalam pembuatan sediaan antara lain: sediaan utuh (Whole
Mount), sediaan apus (Smear), sediaan remas (Squash), sediaan gosok, Maserasi, dan
maupun resin).
Teknik – teknik pada pembelajarannya mengacu pada cara preparat itu sendiri
dibuat. Maserasi pada batang ini metode atau teknik yang digunakan adalah metode
gambaran dari bentuk – bentuk sel tumbuhan. Adapun caranya yaitu dengan
memisahkan sel – sel penyusun antar selnya. Jika sudah ditentukan bahan apa yang
digunakan pada proses maserasi ini maka bahan tersebut harus direbus dengan air
terlebih dahulu samapi lunak kemudian direbus lagi dengan KOH 10 % yang berguna
Batang – batang tumbuhan selalu digunakan pada proses maserasi hal ini
karena batang tumbuhan lebih variatif dalam bentuk sel selain itu juga lebih mudah
dibuat jika dibandingkan dengan sel hewan. Batang tumbuhan juga memiliki bentuk
yang khas dalam gambaran jaringan – jaringan penyusunnya. Jadi, metode maserasi
ini memang lebih cocok jika digunakan pada sel atau jaringan tumbuhan jika
penghilangan air dari dalam sel. Penjernihan adalah suatu cara atau proses (metode)
yang digunakan untuk menghilangkan warna asli suatu preparat supaya ketika
pemberian warna yang baru menjadi lebih sempurna daripada warna aslinya.
Pewarnaan adalah suatu cara atau proses (metode) pemberian warna pada suatu
preparat agar ketika dilihat dari mikroskop menjadi lebih mudah terlihat.
1.2 Tujuan
bentuk sel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
residu padat dikenal dengan istilah maserasi, atau dapat pula digesti serta ultrasonic
ekstraksi. Preparat maserasi yaitu preparat yang dibuat atau diperoleh dengan cara
Batang merupakan sumbu pada suatu tanaman dengan daun yang melekat
padanya. Jaringan pada batang dapat dibagi menjadi jaringan dermal, jaringan dasar,
dan jaringan pembuluh. Perbedaan struktur primer batang pada spesies yang berlainan
didasari oleh perbedaan dalam jumlah jaringan dasar dan jaringan pembuluh. Pada
Coniferae dan dikotil, jaringan pembuluh pada ruas batang umumnya tampak seperti
silinder berongga yang dibatasi di sebelah luar oleh korteks dan di sebelah dalam oleh
a. Epidermis
Epidermis biasanya terdiri atas satu lapisan sel yang memiliki mulut daun
(stomata) dan rambut (trikomata). Sel epidermis adalah sel hidup dan mampu
bermitosis. Hal ini penting dalam upaya memperluas permukaan apabila terjadi
tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder. Respon sel epidermis terhadap
Korteks adalah kawasan di antara epidermis dan sel silinder pembuluh paling
luar. Korteks biasanya terdiri dari parenkim yang dapat berisi kloroplas. Di tepi luar
sering terdapat kolenkim atau sklerenkim. Batas antara korteks dan daerah jaringan
c. Empulur
Bagian tengah empulur dapat rusak di waktu pertumbuhan. Sering hal itu terjadi
hanya di daerah ruas, sementara di daerah buku, empulur utuh, disebut diafragma
buku. Dalam empulur terdapat ruang antarsel yang mencolok besarnya. Sel-sel di
bagian tepi empulur berukuran lebih kecil, tersusun kompak, dan berdaya hidup lebih
lama. Oleh karena empulur juga disebut medulla, maka daerah tepi dengan sel
Sistem jaringan pembuluh pada batang primer berupa sejumlah berkas yang
jelas terpisah satu dari yang lain dan dinamakan ikatan pembuluh. Ikatan pembuluh
juga dinamakan fasikel dan terletak dalam lingkaran. Parenkim di antara dua ikatan
Pada Gymnospermae dan dikotil, letak ikatan pembuluh berada dalam lingkaran,
sedangkan pada monokotil letaknya dalam dua lingkaran dan biasanya terdiri dari
berkas yang tersebar seoleh tidak beraturan dan hal itu jelas terlihat pada penampang
batang tumbuhan lebih variatif dalam bentuk sel. Selain itu, pada batang tumbuhan
mudah diamati serta memiliki bentuk yang khas dalam gambaran jaringannya.
Metode maserasi yaitu dengan penyarian dengan menggunakan pelarut beberapa hari
(5 hari) dengan pengaduk (tidak kontinu). Sesuai untuk bahan aktif yang mudah larut
dalam cairan penyari. Simplisia yang mengandung musilago dan bahan lain yang
dan kontinu, sedangkan digesti maceration yaitu maserasi dengan pemanasan pada
pembelajarannya mengacu pada cara preparat itu sendiri dibuat. Pada praktikum
maserasi pada batang kali ini metode atau teknik yang digunakan adalah metode
penghilangan air dari dalam sel. Penjernihan adalah suatu cara atau proses
(metode) yang digunakan untuk menghilangkan warna asli suatu preparat supaya
ketika pemberian warna yang baru menjadi lebih sempurna daripada warna
aslinya. Pewarnaan adalah suatu cara atau proses (metode) pemberian warna pada
suatu preparat agar ketika dilihat dari mikroskop menjadi lebih mudah terlihat
(Ana, 2008).
secara mikroskopis. Dalam mikroteknik, sediaan yang dibuat berbahan dasar sel
atau jaringan. Sel atau jaringan yang digunakan yaitu sel hewan dan sel
digunakan untuk pembuatan sediaan tergantung bahan yang akan digunakan. sel
smear ataupun embedding dan sering kali pula dengan metode whole mount.
lebih ringan daripada sel hewan karena struktur sel hewan dan sel tumbuhan yang
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 April 2010 bertempat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas objek, gelas penutup,
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah batang mangga (Mangifera
(Hibiscus rosa-sinensis), batang padi (Oryza sativa), batang jagung (Zea mays),
batang tebu (Saccharum officinarum), larutan KOH 10%, asam nitrat 10%, safranin
5 mm).
3. Direbus potongan tersebut KOH 10% dan dididihkan selama 3 menit.
5. Dimasukkan dalam campuran yang terdiri asam nitrat 10% dengan asam
preparat.
12. Dimounting dengan balsam kanada lalu ditutup dengan gelas penutup.
BAB IV
4.1 Hasil
a. Perbesaran 400x
b. Batang mangga
c. Serat pada batang terlihat yaitu yang
2. berwarna coklat tua.
d. Nama ilmiah : Mangifera indica
C
a. Perbesaran 400x
b. Batang jagung
c. Serat pada batang terlihat pada
3. preparat yaitu yang berwarna agak
kemerahan.
C d. Nama ilmiah : Zea mays
a. Perbesaran 400x
b. Batang kersen
c. Serat pada batang tidak terlihat,
4. karena pada saat memotong terlalu
C
tebal
d. Nama ilmiah : Muntingia calabura
a. Perbesaran 400 x
b. Batang kembang sepatu
c. Serat pada batang berbentuk bulat
5. C kecil-kecil
d. Nama ilmiah : Hibiscus rosa- sinensis
a. Perbesaran 400x
b. Batang tebu
C c. Serat pada batang berbentuk seperti
serabut-serabut, berwarna merah
6. d. Nama ilmiah : Saccharum officinarum
a. Perbesaran 400 x
b. Batang rambutan
c. Serat pada batang tidak terlihat dengan
jelas
7. C d. Nama ilmiah : Nephelium lappaceum
Pembahasan
Dari hasil praktikum ini bertujuan untuk membuat preparat yang dapat
memberi gambaran yang jelas mengenai bentuk-bentuk sel. Metode kerja yang
digunakan adalah metode Jeffrey. Pada praktikum ini menggunakan menggunakan
batang monokotil batang padi (Oryza sativa), batang Jagung (Zea mays), batang tebu
lappaceum), batang jambu air (Euginea aquatica), dan batang talok (Muntingia
calabura). Batang monokotil berbeda dengan batang dikotil. Pada batang monokotil
monokotil seratnya biasanya lebih halus dan lebih banyak mengandung air,
pembuluhnya tersebar, batang dikotil biasanya lebih besar daripada batang monokotil,
pada batang dikotil terdapat lingkaran tahun akibat aktifitas kambium. Pada batang
tebu sel-sel batang berbentuk bulat kecil, pad jagung sel batangnya berbentuk persegi
panjang, pada tebu batang juga berbentuk persegi panjang sedangkan pada batang
kembang sepatu batangnya berbentuk bulat kecil. Pada batang mangga berbentuk
persegi panjang, pada batang rambutan sel batang berbentuk bulat kecil, pada batang
jambu air sel batang berbentuk persegi panjang dan pada batang talok sel batang
Metode yang digunakan pada praktikum maserasi pada batang kali ini adalah
metode Jeffrey. Tetapi cara kerja yang dipakai kurang lebih tetaplah sama seperti
pembuatan preparat pada umumnya. Bedanya disini tidak ada proses fiksasi dan juga
terjadi perendaman dengan larutan KOH pada proses pemanasan. Kemungkinan besar
hal ini karena tujuan dari pembuatan preparat itu sendiri yang bukan untuk melihat
gambaran dari organel – organel sel bagian dalam melainkan hanya melihat bentuk–
bentuk sel nya saja. Tetapi untuk proses pewarnaan, pencucian, dehidrasi dan
Dari gambar preparat sel yang telah didapat maka dapat kita lihat bentuk dan
warna sel. Semua preparat batang ini berwarna merah. Warna merah yang didapatkan
tersebut berasal dari jenis batang monokotil dan dikotil lumayan sulit.
Pada praktikum maserasi pada batang yang menggunakan batang dikotil dan
monokotil terlebih dahulu batang dipotong – potong sampai menjadi potongan yang
mikroskop, apabila batang dipotong dengan ukuran besar ditakutkan sel batang
tersebut tidak terlitah dibawah mikroskop. Potongan –potongan itu lalu direndam
dengan KOH 10 % sampai mendidih selama 3 menit perendaman pada larutan KOH
dilakukan agar batng menjadi lunak sehingga sel-sel tidak terlalu rapat sehingga
tersebut dicuci di bawah air mengalir. Ini dilakukan agar larutan KOH tadi larut
terbawa air.
menjadi benar – benar lunak. Asam nitrat dan asam kromat berfungsi untuk
melunakan batang-batang tersebut, perendaman tidak boleh terlalu lama karena dapat
menyebabkan sel batang menjadi hancur. Kalau sudah lunak dicuci kembali dalam air
mengalir, hal ini dilakukan untuk melarutkan larutan asam nitrat dan asam kromat
dan dilakukan proses pewarnaan dengan menggunakan safranin 1 % dalam air selama
24 jam.pewarnaan safranin ini mengakibatkan warna merah pada sel batang dan juga
pewarnaan ini untuk memperjelas bentuk sel agar tampak jika diamati dibawah
mikroskop. Kemudian dicuci lagi dalam air yang mengalir. Setelah dicuci didehidrasi
dengan alkohol bertingkat sampai alkohol tersebut absolut. Hal ini dilakukan untuk
membunuh organisme yang menggangu sel tanpa mengubah posisi organel yang ada
di dalamnya, dan juga untuk menghilangkan air yang ada dalam sel dan memperoleh
hasil yang sempurna pada proses infiltrasi dan juga agar alkohol tersebut dapat
menyerap air sedikit demi sedikit supaya dapat menjaga agar tidak terjadi perubahan
yang tiba-tiba terhadap jaringan sehingga perubahan yang terjadi hanya sekecil
mungkin.
Fungsi dari dehidrasi itu sendiri ialah untuk mengeluarkan air dari dalam jaringan
alkohol dalam jaringan yang telah mengalami proses dehidrasi dengan suatu solven
menggunakan jarum preparat. Pada proses akhir preparat di mounting dengan entelan
ini digunakan untuk menutup preparat tersebut agar tidak terganggu oleh
mikroorganisme kemudian ditutup dengan gelas penutup. Kemudian diberi label pada
ujung gelag objek agar tidak tertukar dengan preparat batang yang lainnya. Dan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bentuk-bentuk sel.
4. Pada jagung sel batangnya berbentuk persegi panjang, pada tebu batang
5.2 Saran
praktikum ini berguna untuk praktikum-praktikum selanjutnya. Oleh karena itu harus
betul-betul diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA