You are on page 1of 61

Pompa

Galer
Kuis Pengetahuan Survey
i
POMPA
By: ulil on: Wed 02 of Apr., 2008 06:57 WIT (11790 Reads)
(9898 bytes)

Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke
tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut
digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran itu
dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.
POMPA
A. Pengertian Pompa Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan
dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan
tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-
hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan
gesek.
B. Klasifikasi Pompa Secara umum pompa dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa
kerja positif (positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis (non positive displacement
pump).
i. Pompa Kerja Positif
Pada pompa kerja positif kenaikan tekanan cairan di dalam pompa disebabkan
oleh pengecilan volume ruangan yang ditempati cairan tersebut. Adanya elemen
yang bergerak dalam ruangan tersebut menyebabkan volume ruangan akan membesar
atau mengecil sesuai dengan gerakan elemen tersebut. Secara umum pompa kerja
positif diklasifikasikan menjadi :
1. Pompa Reciprocating Pompa reciprocating adalah pompa dimana energi mekanik dari
penggerak pompa diubah menjadi energi aliran dari cairan yang dipompa dengan menggunakan
elemen yang bergerak bolak-balik di dalam silinder. Elemen yang bergerak bolak-balik itu dapat
berupa piston atau plunyer. Ketika volume silinder membesar akibat gerakan piston atau plunyer
maka tekanan dalam silinder akan turun dan relatif lebih kecil daripada tekanan pada sisi isap,
sehingga fluida pada sisi isap akan masuk ke dalam pompa. Sebaliknya ketika volume silinder
mengecil akibat gerakan piston atau plunyer maka tekanan dalam silinder akan naik sehingga
fluida akan tertekan keluar. Pompa reciprocating mempunyai tekanan yang tinggi sehingga
mampu melayani sistem dengan head yang tinggi. Namun kapasitas pompa ini biasanya rendah.
Tekanan yang dihasilkan tidak tergantung pada kapasitas tetapi tergantung pada daya penggerak
dan kekuatan bahan. Pompa ini juga dapat bekerja pada pengisapan kering. Kekurangan pompa
reciprocating adalah alirannya tidak kontinu (berpulsa) dan tidak steady yang disebabkan adanya
gaya enersia akibat gerakan bolak-balik oleh piston atau plunyer.
2. Pompa Rotari
Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi mekanis
ditansmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang
berputar (rotor) di dalam rumah pompa (casing). Pada waktu rotor berputar di
dalam rumah pompa, akan terbentuk kantong-kantong yang mula-mula volumenya
besar (pada sisi isap) kemudian volumenya berkurang (pada sisi tekan)
sehingga fluida akan tertekan keluar.
Beberapa pompa rotari yang banyak ditemukan antara lain :
a. Pompa roda gigi luar, rotornya berupa sepasang roda gigi yang berputar di dalam rumah
pompa. Roda gigi itu dapat berupa gigi heliks-tunggal, heliks-ganda atau gigi lurus.
b. Pompa roda gigi dalam, mempunyai rotor yang berupa roda gigi dalam yang berpasangan
dengan roda gigi luar yang bebas (idler).
c. Pompa kam dan piston, disebut juga pompa plunyer rotari, terdiri dari lengan eksentrik dan
lengan bercelah pada bagian atasnya.
d. Pompa cuping (pompa lobe), mempunyai dua rotor atau lebih dengan dua, tiga, empat cuping
atau lebih pada masing-masing rotor.
e. Pompa sekrup, mempunyai satu, dua, tiga sekrup yang berputar dalam rumah pompa yang
diam.

Gambar 1.1 Pompa roda gigi luar

Gambar 1.2 Pompa roda gigi dalam


Sumber : Tyler G. Hicks, 1996

Gambar 1.3 Pompa rotari kam & piston

Gambar 1.4 Pompa rotari dua cuping (lobe)


Sumber : Tyler G. Hicks, 1996

Gambar 1.5 Pompa rotari tiga cuping

Gambar 1.6 Pompa rotari empat cuping


Sumber : Tyler G. Hicks, 1996
Gambar 1.7 Pompa sekrup tunggal

Gambar 1.8 Pompa sekrup ganda


Sumber : Tyler G. Hicks, 1996
f. Pompa vane, rotornya berupa elemen berputar yang dipasang eksentrik dengan rumah pompa.
Pada keliling rotor terdapat alur-alur yang diisi bilah-bilah sudu yang dapat bergerak bebas.
Ketika rotor diputar sudu-sudu bergerak dalam arah radial akibat gaya sentrifugal, sehingga salah
satu ujung sudu selalu kontak dengan permukaan dalam rumah pompa membentuk sekat-sekat
ruangan di dalam pompa.

Gambar 1.9 Pompa tiga sekrup

Gambar 1.10 Pompa vane


Sumber : Tyler G. Hicks, 1996
Pompa rotari banyak digunakan pada pemompaan cairan yang viskositasnya lebih
tinggi dari air. Keuntungan lain adalah aliran yang dihasilkan hampir merata
(uniform), karena putaran rotor relatif konstan.
ii. Pompa Kerja Dinamis
1. Pompa Sentrifugal Pada pompa sentrifugal, energi penggerak dari luar diberikan kepada
poros yang kemudian digunakan untuk menggerakkan baling-baling yang disebut
impeler. Impeler memutar cairan yang masuk ke dalam pompa sehingga mengakibatkan
energi tekanan dan energi kinetik cairan bertambah. Cairan akan terlempar ke luar akibat
gaya sentrifugal yang ditimbulkan gerakan impeler. Cairan yang keluar dari impeler
ditampung oleh saluran berbentuk volut (spiral) di keliling impeler dan disalurkan ke luar
pompa melalui difuser. Di dalam difuser ini sebagian energi kecepatan akan diubah
menjadi energi tekanan.
Berdasarkan jenis aliran dalam impeler, pompa sentrifugal dibedakan menjadi 3 bagian,
yaitu :
1. Pompa aliran radial
2. Pompa aliran aksial
3. Pompa aliran campur (mixed flow)
Pompa sentrifugal merupakan pompa yang paling banyak digunakan karena
mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang relatif murah.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis
pompa perpindahan positif (Lazarkiewics, 1965) :
1. Gerakan impeler yang kontinyu menyebabkan aliran tunak dan tidak berpulsa
2. Keandalan operasi tinggi disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan tidak adanya katup-
katup
3. Kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel dengan motor listrik,
motor bakar atau turbin uap
4. Ukuran kecil sehingga hanya membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi
ringan
5. Harga murah dan biaya perawatan murah

2. Special Effect Pump


Merupakan pompa yang digunakan untuk keperluan tertentu. Contoh pompa jenis
ini adalah hydraulic ram, electromagnetic, gas lift dan jet (eductor).
C. Penggunaan Pompa
Pompa telah banyak digunakan orang sejak lama, mulai dari unit terkecil di
rumah tangga sampai industri-industri besar. Penggunaan pompa yang semakin
luas dari waktu ke waktu menyebabkan perkembangan pompa sangat pesat. Pada
era sekarang ini berbagai macam bentuk pompa dengan berbagai keunggulannya
telah banyak ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan produsen pompa. Sering
kali suatu perusahaan membuat pompa tertentu yang hanya digunakan untuk
aplikasi khusus. Mengingat banyaknya jenis pompa di pasaran, maka kejelian
dalam memilih pompa menjadi syarat utama agar diperoleh kerja pompa yang
optimum sesuai dengan sistem yang dilayani.
Dalam rumah tangga pompa banyak digunakan untuk memompa air dari sumur untuk
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang pertanian pompa banyak
digunakan dalam sisten irigasi untuk mengairi sawah-sawah. Dalam penyediaan
air minum untuk masyarakat, pompa digunakan untuk mendistribusikan air minum
dari PDAM ke rumah-rumah penduduk.
Dalam industri minyak, pompa tidak hanya digunakan pada pengilangan tetapi
juga digunakan pada penyaluran minyak ke pusat-pusat distribusi. Pada pusat
pelayanan tenaga khususnya PLTU pompa digunakan sebagai pengisi air ketel
(boiler feed pump). Selain itu juga digunakan untuk memompa kondensat (air
yang diembunkan di dalam kondensor) ke pompa pengisi ketel (boiler feed pump)
dan untuk mengalirkan air dingin ke kondensor. Pada gedung-gedung, pompa
digunakan untuk mengalirkan air pendingin ke ruangan-ruangan dalam sistem AC
sentral.
Pada industri makanan secara umum, kebersihan dalam proses produksi merupakan
kebutuhan utama untuk mempertahankan kualitas produk. Oleh karena itu pompa-
pompa yang dipakai dalam industri makanan harus tahan karat tanpa ada
kebocoran minyak pelumas ke dalam makanan. Proses pembersihannya juga harus
dibuat semudah mungkin. Dalam industri makanan banyak digunakan pompa saniter
yang telah memenuhi syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Pompa ini
digunakan untuk mengalirkan bahan-bahan mentah cair (belum mengalami proses
produksi) dan juga produk-produk makanan cair sebelum mengalami pengepakan.
Selain itu juga digunakan untuk menyuplai kebutuhan air bersih sebagai
campuran bahan-bahan lain dalam proses pabrik.
Pipa-pipa yang digunakan dalam proses produksi juga harus memenuhi syarat
kebersihan. Oleh karena itu bahan pipa harus tahan terhadap karat. Bahan yang
sering digunakan adalah baja tahan karat (stainless steel) karena selain
tahan karat pipa tersebut juga mempunyai permukaan yang halus dan
pembersihannya juga mudah
PENGETAHUAN UMUM TENTANG POMPA
(Oleh Okasatria Novyanto)

Pengertian Pompa
Pompa merupakan pesawat angkut yang bertujuan untuk memindahkan zat cair melalui saluran
tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang sifat hanya mengalir dari suatu tempat ke
tempat yang bertekanan lebih rendah. Atas dasar kenyataan tersebut maka pompa harus mampu
membangkitkan tekanan fluida sehingga sehingga dapat mengalir atau berpindah. Fluida yang
dipindahkan adalah fluida incompresibel atau fluida yang tidak dapat dimampatkan. Dalam
kondisi tertentu pompa dapat digunakan untuk memindahkan zat padat yang berbentuk bubukan
atau tepung.
Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan terhadap fluida. Pada sisi
hisap (suction) elemen pompa akan menurunkan tekanan dalam ruang pompa sehingga akan
terjadi perbedaan tekanan antara ruang pompa dengan permukaan fluida yang dihisap. Akibatnya
fluida akan mengalir ke ruang pompa. Oleh elemen pompa fluida ini akan didorong atau
diberikan tekanan sehingga fluida akan mengalir ke dalam saluran tekan (discharge) melalui
lubang tekan. Proses kerja ini akan berlangsung terus selama pompa beroperasi.
Untuk melakukan kerja hisap dan menekan pompa membutuhkan energi yang berasal dari
pengerak pompa. Energi mekanis dari pengerak pompa oleh elemen pompa akan diubah menjadi
energi tekan pada fluida sehingga fluida akan memiliki daya air. Energi dari pengerak pompa
selain untuk memberi daya alir pada fluida juga digunakan untuk melawan perbedaan energi
potensial, mengatasi hambatan dalam saluran yang diubah menjadi panas. Energi yang
digunakan untuk mengatasi hambatan dan yang diubah menjadi panas merupakan kerugian
energi bagi pompa. Dari keterangan diatas maka dapat disimpulkan fungsi pompa adalah untuk
mengubah energi mekanis dari pengerak pompa menjadi energi tekan dalam fluida sehingga
akan menjadi aliran fluida atau perpindahan fluida melalui saluran tertutup.
Spesifikasi Pompa
Head adalah energi per satuan berat fluida. Head pompa biasanya dinyatakan dalam satuan
meter. Sedangkan untuk volume satuan yang sering digunakan adalah liter per menit, meter
kubik per jam atau dalam berat fluida yang dapat dipindahkan per satuan waktu seperti kg/menit.
Head yang dapat dibangkitkan oleh suatu pompa dipengaruhi oleh jenis pompa, bentuk impeler,
putaran,dan berat jenis fluida yang dipompakan, semakin besar berat jenisnya maka head yang
dapat dibangkitkan akan semakin kecil. Disamping itu head pompa juga dipengaruhi oleh
tekanan atmosfer dimana pompa dioperasikan. Semakin dekat dengan permukaan laut maka
tekanan atmosfer semakin tinggi sehingga tekanan antara permukaan fluida yang dipompa dan
ruang pompa akan semakin besar yang berarti head pompa akan semakin besar. Head pompa
selain digunakan untuk memindahkan fluida ke arah vertikal juga digunakan untuk melawan
hambatan yang terjadi, maka kemampuan pompa untuk mengangkat fluida akan semakin rendah.
Kapasitas pompa jenis displacement sebanding dengan perubahan volume ruang pompa.
Sehingga kapasitas pompa displacement sangat ditentukan oleh ukuran ruang pompa dan jumlah
langkah atau putaran per satuan waktu. Untuk pompa resiprokating kapasitas yang dapat dicapai
bergantung pada kecepatan aliran fluida, yang mana ini dipengaruhi oleh bentuk impeler,
putaran, bentuk rumah pompa dan bentuk saluaran yang digunakan.
Klasifikasi pompa
Pompa diklasifikasi menjadi dua jenis menurut prinsip kerjanya, yaitu pompa dinamik dan
pompa displacement. Masing-masing jenis diatas masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis
menurut jumlah tingkat, bentuk element pompa, jumlah kerja dan arah aliran fluida.
Pompa Displacement
Pompa Displacement adalah pompa yang bekerja dengan perubahan volume ruang pompa.
perubahan volume ruang pompa dilakukan oleh element gerak pompa yang bergerak translasi
atau bolak-balik dalam ruang pompa, maupun yang bergerak rotasi. Ketika terjadi pembesaran
volume rumah pompa maka akan terjadi penurunan tekanan di dalam rumah pompa, sehingga
fluida yang memiliki tekanan lebih tinggi akan mengalir atau terhisap ke dalam rumah pompa
melalui saluran hisap. Pada saat terjadi pengecilan volume rumah pompa maka fluida dalam
rumah pompa akan mengalami penekanan sehingga fluida yang memiliki tekanan yang lebih
tinggi dari tekanan di luar rumah pompa, akan mengalir melalui saluran tekan. Untuk mencegah
aliran balik ke saluran hisap, maka pompa dilengkapi katup relief valve untuk mencegah aliran
balik ke rumah pompa. Pompa jenis ini dapat menghasilkan head yang tinggi, tetapi aliran fluida
yang dihasilkan tidak kontinyu tetapi periodik. Untuk mendapatkan aliran fluida yang lebih
kontiyu maka pompa perlu dibuat kerja ganda.
Salah satu kelebihan pompa displacement dibanding jenis dinamik adalah pompa jenis
displacement dapat memompa udara dengan cukup baik, sehingga pada awal operasi pompa ini
memerlukan perlakuan priming yaitu mengisi saluran hisap atau rumah pompa dengan zat cair
atau fluida yang sama dengan dipompa. Pompa perpindahan positif cocok untuk melayani
kebutuhan head yang besar dengan kapasitas perpipaan yang berdiameter.
Pompa Sentrifugal
Pompa dinamik adalah pompa yang bekerja dengan volume ruang yang tetap. Head yang
dibangkitkan merupakan perubahan energi kinetik fluida yang bergerak karena dorongan oleh
sudu-sudu impeler yang berputar dalam rumah pompa, Impeler ini menerima energi mekanis dari
pengerak pompa melalui poros impeler.
Fluida yang berputar dalam rumah pompa oleh gaya sentrifugal akan terlempar ke dinding rumah
pompa sehingga pada daerah pusat impeler akan terjadi kehampaan. Karena pusat impeler
mempunyai tekanan lebih rendah dari saluaran hisap, maka fluida dalam saluran hisap akan
mengalir ke pusat impeler. Energi kinetik yang dimiliki fluida yang berputar dalam rumah
pompa oleh rumah pompa akan diubah menjadi energi tekanan sehingga fluida akan mengalir ke
saluran tekan.
Untuk lebih jelas mengetahui klasifikasi jenis-jenis pompa, silahkan lihat gambar berikut ini.

Pompa Rotari
Pompa rotari adalah pompa perpindahan positip yang mana aksi pemompaan utamanya
disebabkan oleh pergerakan relatif antar elemen rotasi pemompaan dan elemen stasioner pompa.
Pompa rotari berguna untuk mengangkat fluida dan zat cair, dimana fluida adalah istilah umum
yang meliputi zat cair, gas, uap dan campuran antara mereka dan kadang-kadang meliputi zat
padat yaitu berupa tepung atau bubuk, namun kebanyakan fluida yang digunakan adalah zat cair.
Ciri khusus dari pompa rotari bahwa cairan dipindahkan oleh selain perputaran dari pompa
adalah tidak tergantung pada kecepatan aliran fluida. Juga bahwa sewaktu-waktu selalu
mengunci bermacam-macam cairan antara sisi masuk dan keluar pompa oleh aksi dan posisi dari
elemen-elemen pompa dan clearance yang rapat dari pompa.
Semua basis pemompaan dalam pompa rotari terdiri atas tiga aksi dasar. Bagian rotasi dan
stasioner bertindak untuk membatasi volume, dikunci dari outlet pompa dan membuka inlet
pompa, yang mana timbul sebagai perputaran elemen rotasi pompa. Ketika volume ini tidak
membuka bagian inlet ataupun outlet ruang pompa, maka seal ke bagian outlet ruang pompa
dibuka, volume yang membuka ke outlet adalah oleh aksi bersama bagian yang bergerak dan
stasioner pompa. Dalam pompa rotasi aksi dari pemompaan elemen volume harus ada tiga
kondisi, yaitu : outlet tertutup Inlet membuka, outlet tertutup inlet tertutup, outlet membuka inlet
tertutup. Untuk aksi pemompaan yang baik volume Inlet membuka / Open To Inlet (OTI) akan
timbul volume yang rat dan seterusnya dengan putran pompa, volume outlet tertutup Inlet
tertutup / Close To Inlet and Outlet (CTIO) akan konstan dalam volume perputaran pompa dan
volume outlet membuka / Open To Outlet (OTO) akan menimbulkan volume yang maksimal
pada sisi keluar.
Macam-macam pompa Rotari
Pompa rotari positif rotor 3 lobe
Pompa rotari positif 3 lobe termasuk pompa positif dimanan elemen rotor didukung dari hub
silinder inset ke dalam ujung plat pompa. Volume OTI dibatasi oleh dinding-dinding body dan
permukaan elemen rotor antara titik kontak tempat dudukan dimana rotor-rotor mengalirkan
fluida dengan dinding-dinding stator (daerah antara rotor- rotor) atau leave (daerah atas dan
bawah) volume OTI. Sedangkan Volume OTO dibatasi oleh permukaan elemen-elemen rotor
antara kotak-kotak penguncian fluidanya dengan dinding stator dimana mereka berada (berada
antara rotor-rotor) atau masuk (daerah atas dan bawah) volume OTO dan oleh dinding-dinding
body. Karakteristik pompa rotari adalah rotor-rotor yang satu dengan yang lain tidak terkait
dengan atau tidak kontak satu sama yang lain, rotor-rotor ini dipasang atau susunannya sangat
presisis antar rotor-rotornya., tanpa ada kebocoran fluida jika mereka bekerja. Ini berbeda
dengan roda gigi dan sekrup dimana rotor-rotornya saling kontak.
Permukaan radial dan permukaan aksial dari elemen piston rotor berjalan pada kontak clearence
yang rapat dengan dinding body dan kontak beban bantalan bisa berada pada daerah ini. Celah-
celah dibatasi oleh clearence, menentukan besar kebocoran fluida dari volume OTO ke volume
OTI untuk perbedaan tekanan dan vikositas efektif fluida yang diberikan. Rotor lain pada sebuah
pompa rotary positif 3 lobe merasakan torsi pemompaan yang penuh dari penggerak pompa.
Pada gambar dibawah ini memperlihatkan sebuah pompa rotari positif rotor 3 lobe, dimana pusat
rotasi dari rotor-rotornya berada pada poros utama pada pompa. Tidak seperti roda gigi internal
rotor-rotornya saling kontak satu dengan yang lainnnya.

Flexible Member Pump


Flexible member pump mempunyai pemompaan yang sejenis dengan pompa vane internal
dengan volume OTI, OTO, CTIO dibatasi oleh permukaan rotor dan permukaan body dan
kontak-kontak fluida antara vane fleksibel rotor dan permukaan body.
Flexibel linear pump adalah mempumyai aksi pemompaan yang sama dengan pompa vane
external, ketiga volume ruangan pompa dibatasi oleh permukaan dalam body, permukaan luar
liner dan kontak kebocoran fluida antara liner dan lubang body. Pompa linner paling banyak,
tidak seperti pompa rotari lainnya, mempunyai satu posisi rotor terkecil yang mana tidak ada
kebocoran fluida antara volume OTI dan OTO. Pompa hanya tergantung pada kecepatan fluida,
dan inertia untuk membatasi aliran balik selama posisi ini. Lebih jelasnya Lihat gambar berikut
ini.
Flexibel tube pump adalah satu yang mana tiga
volume dibatasi hanya oleh permukaan dalam dari tube flexibel dan dibatasi oleh tempat
dudukan dari titik-titik komperesi pada tube oleh roller-roller atau sepatu-sepatu dan dinding
body.
Pompa Roda gigi
Pompa roda gigi adalah pompa rotari yang mana dua atau lebih roda gigi yang dihubungkan
untuk mendapatkan aksi pemompaan. Karakteristik bahwa salah satu dari roda gigi menjadi
penggerak roda gigi lainnya. Kontak mekanik antara bentuk roda gigi sebuah bagian dari
pergerakan penguncian fluida antara sisi masuk dan sisi keluar dan ujung–ujung radial dari roda
gigi dan sisi-sisi dari bentuk gigi. Kontak gigi bergerak sepanjang permukaan gigi dan selalu
melompat dari gigi ke gigi seperti perputaran roda gigi. Ada pula karakteristik yang
membedakan pompa roda gigi dari pompa lobe, yang mana rotor tidak mampu mengerakan
lainnya, dan yang mana kontak penguncian fluida berkedudukan antara lobe-lobe.
Dua jenis pompa roda gigi adalah pompa roda gigi luar (external gear pump) dan pompa roda
gigi dalam (internal gear pump). Umumnya pompa roda gigi luar disusun sedemikian rupa
sehinga pusat rotasi dari elemen lainnya adalah external (di luar) untuk diameter mayor pada
penyambungan roda gigi dan semua roda gigi adalah jenis roda gigi luar. Pusat rotasi pada suatu
roda gigi terendah pada pompa roda gigi dalam adalah di sebelah dalam diameter mayor pada
sebuah penggabungan roda gigi dan pada satu gigi terendah adalah jenis roda gigi dalam atau
jenis gigi mahkota. karakteristik yang membedakan pompa roda gigi dari pompa lobe, yang
mana rotor tidak mampu mengerakan lainnya, dan yang mana kontak penguncian fluida
berkedudukan antara lobe-lobe.

Dari ilustrasi gambar diatas dapat dijelaskan


bahwa volume OTI pada ruang pemompaan pada pompa roda gigi dibatasi oleh dinding-dinding
body dan oleh permukaan gigi-gigi roda gigi antara titik-titik penguncian fluida dimana
pengabungan roda gigi-roda gigi dan titik-titik penguncian roda dimana ujung gigi roda gigi
lainya bertemu dan mengunci dengan dinding-dinding body seperti ini meningalkan volume OTI.
Fluida yang terperangkap pada diantar gigi-gigi roda gigi dan diding body terkunci dari ruangan
pemasukan dan ruang pengeluaran dan ini volume CTIO. Volume OTO dibatasi diding-dinding
body permukaan gigi roda giginya antara titik penguncian fluida dimana ujung gigi roda gigi
lainya meningalkan dinding body dan masuk ke volume OTO dan titik-titik penguncian fluida
dimana roda gigi-roda gigi dihubungkan.
Bagian-bagian sisi axsial dari roda gigi-roda gigi berjalan pada kontak clearance yang kecil
dengan axial dan permukaan ruangan pemompaan. Gigi-gigi pada roda gigi berjalan pada kontak
clearence yang kecil dengan gigi-gigi yang lainnya dimana mereka dihubungkan. Ujung-ujung
gigi roda gigi berjalan pada kontak clearence yang kecil dengan permukaan radial dari ruangan
pompa pada pengangkatan dari volume OTI ke volume OTO. Beban kontak bantalan antara
rotor-rotor atau antara rotor dan stator bisa berada pada tiga daearah, dan celah-celah dibatasi
oleh kelongaran jalan pada daerah-daerah ini menentukan banyak kebocoran dari volume OTI ke
volume OTO, untuk beberapa beda tekanan yang diberikan antara volume-volume ini, untuk
beberapa vikositas efek fluida.
Gaya pemompaan dibagi oleh rotor-rotor dan banyaknya seimbang dari total torsi bulu kempa
oleh rotor yang lainya pada beberapa saat seketika ditentukan oleh kedudukan titik-titik
penguncian fluida antara gigi-gigi roda gigi rotor. Saat titik penguncian fluida bergerak maju
pusat rotasi dari roda gigi rotor, torsi pemompaan pada penambahan roda gigi itu, dan saat ini
bergerak dari pusat ke pengurangan torsi, tetapi mereka mungkin digunakan untuk mentransfer
torsi antara sambungan-sambungan yang berputar untuk menghindari keausan secara cepat
antara gigi-gigi rotor ketika pompa mengangkat zat cair yang tidak perlu dilumasi (non
lubricasting liquid).
Pompa Sekrup Rotor banyak (Multiple Rotor scew Pump)
Biasanya rotor-rotor model sekrup pada pompa jenis ini tidak bisa mengerakan satu sama lainya
dan roda gigi pengatur dikehendaki. Volume OTI dibatasi oleh dinding body dan permukaan
sekrup antara kontak penguncian fluida antara sekrup-sekrup dan kontak penguncian fluida
antara diameter mayor dari kumpulan sekrup dan dinding body sekrup dihubungkan volume
OTI. Volume CTIO dipasang pada tangga sekrup antara titik-titik penguncian fluida pada
gandengan sekrup yang ada. Volume OTO dibatasi oleh dinding-dinding body dan oleh
permukaan sekrup antara kontak penguncian fluida antara sekrup dan kontak penguncian fluida
antara diameter mayor tangga sekrup dan dinding body dimana sekrup bergabung dengan
volume OTO.

Diameter mayor dari rotor-rotor sekrup


berjalan pada kontak kelonggaran yang kecil, dengan dinding stator. Sisi-sisi dari tangga sekrup
berjalan pada kontak clearence yang kecil dengan yang lain dimana mereka berhubungan. Beban
kontak bantalan bisa berada di kedua daerah ini, dan celah-celah dibatasi dengan menentukan
kelonggaran-kelonggaran jalan banyaknya kebocoran fluida dari volume OTO ke volume OTI
untuk membedakan tekanan yang diberikan dan vikositas fluida.
Kontak alami berada diantara sekrup-sekrup dimana menentukan jaringan torsi pemompaan bulu
kempa dengan perakitan rotasi yang lain. Yang terpenting dalam torsi pemompaan, dua pompa
sekrup adalah dibagi sama antara sekrup-sekrup pada semua waktu. Ujung permukaan aksial
sekrup memulai gaya angkat dengan perbedaan tekanan antara volume OTI dan volume OTO.
Pompa Lobe (Lobe Pump)
Pompa lobe bentuk permukaan rotornya dibulatkan yang mana mengijinkan rotor-rotor terus
berhimpitan, tetapi rotor-rotornya tidak saling menggerakkan sebagai putaran pada pompa.
Tidak seperti pompa roda gigi, jumlah kedua lobenya tidak mengijinkan salah satu rotor
menggerakan rotor yang lain dan semua pompa lobe menghendaki timing gear. Volume OTI
dibatasi oleh permukaan body, permukaan rotor, kontak antar rotor- rotor dan kontak antara rotor
dengan tutup lobe dan body. Volume CTIO dibatasi oleh kontak antara tutup lobe dan dinding
body dan pengabungan antara dinding body dam permukaan lobe. Volume OTO dibatasi oleh
dinding-dinding body, permukaan rotor, komtak lobe ke dinding body dan kontak lobe-lobe.
Pada pompa lobe dua rotor, torsi dibagi oleh kedua rotor dengan jumlah yang sesuai dari torsi
tergantung posisi dari titik kontak rotor ke rotor pada daerah kontak rotor. Ketika titik kontak
pada daerah radius mayor (radius maksimun lobe dari satu rotor pada kontak dengan radius
minimum dari pengabungan rotor), satu rotor meneruskan torsi pemompaan yang penuh sambil
rotor yang lain menemui torsi yang seimbang. Torsi pemompaan yang penuh mengalir dari rotor
ke rotor lainmeninggalkan tempat sebanyak waktu pada revolusi lengkap yang lain dari sebuah
rotor seperti ada lobe-lobe pada rotor.
Pompa lobe dalam (internal lobe pump) adalah salah satu rotor tunggal dengan lobe sepanjang
keliling bentuk pompa, dengan digerakkan pada kombinasi rotasi dan girasi dari rotasi pada
pusat body dengan kontak-kontak bentuk lobe dalam, pada suatu jalan yang demikian bahwa
rotor selalu kontak body pada dua atau lebih tempat untuk mengawetkan penguncian fluida
antara volume OTO dan volume OTI.

Volume OTI dibatasi oleh permukaan luar


rotor dan permukaan dalam body, dan titik-titik penguncian fluida diantara mereka. Volume
CTOI dibatasi oleh permukaan luar rotor dan permukaan dalam body antara dua titik penguncian
fluida yang berdekatan. Volume OTO dibatasi oleh permukaan luar rotor, permukaan dalam
body dan titik penguncian fluida antara rotor dan body. Kebanyakan pompa jenis ini mempunyai
satu lobe rotor yang mengalah daripada rongga dalam body lobe. Torsi pemompaan yang penuh
adalah dirasakan oleh rotor tunggal tetapi torsi adalah berputar atau beredar, tergantung posisi
rotor dan perlengkapan pengunciannya dengan body, jumlah siklus torsi per putaran rotor
menjadi sama dengan jumlah lobe pada rotor.
Pompa sekrup tunggal adalah mempunyai
prinsip operasi yang sama dengan pompa lobe dalam, kecuali bahwa kerugian rongga aksial
sepanjang anggota pencekik dengan permukaan luar celah kecil seperti ini berputar pada sebuah
body dengan alur-alur celah kecil sumbu dalam. Beban tekan yang tinggi pada tekanan tinggi
dirasakan oleh rotor pada gambaran versi penutup tunggal, tetapi ini dulu diseimbangkan dengan
menggunakan 2 (dua) bagian berlawanan.
Pompa Vane Rotor Kaku (Rigid Rotor Vane Pump)
Pada berbagai jenis pompa vane rotor kaku, elemen-elemen yang dapat bergerak mengunci pada
sudu-sudu kaku, roller-roller, selop-selop (slippers), sepatu-sepatu, bucket-bucket dan
sebagainya, digerakkan umumnya radial dalam keadaan dan rupa dengan meratakan cam, untuk
memelihara kuncian (kedap udara) fluida antara volume OTI dan volume OTO selama operasi
pompa. Volume OTI dibatasi oleh dinding-dinding body, dinding-dinding rotor kontak kuncian
antara vane dan rotor dan body, kontak kuncian antara vane-vane dan rotor, dan kontak kuncian
antara vane dan body. Volume OTO dibatasi oleh permukaan dinding body, permukaan dinding
rotor, titik-titik penguncian fluida vane ke rotor dan vane ke body. Volume OTO dibatasi oleh
permukaan boby, permukaan rotor, titik-titik kuncian fluida vane ke body dan titik-titik kuncian
fluida vane ke rotor. Dalam pompa vane internal, volume radial dibelakang vane-vane
menginginkan untuk selalu memiliki komposisi konstan atau lubang lain, karena dari aksi
pemompaan piston dari vane-vane dan adanya fluida yang terperangkap, ketika vane-vane berada
didalam susunan blade-blade, rotor- rotor. Ketika kerataan vane adalah radial external dari rotor,
dan vane atau vane-vane dipasang pada body atau stator, pompa ini disebut pompa external vane
in body pump. Volume OTI, CTIO, OTO dibatasi seperti untuk internal vane pump ketika vane
external bertingkat digunakan. Pada gambar dibawah ini memperlihatkan pompa vane internal
vane tunggal, dalam hal ini volume CTIO dibatasi oleh kerataan rotor, kerataan body dan
kebocoran fluida diantara mereka. Pompa vane adalah pompa rotor tunggal dan rotor ini
merasakan torsi pemompaan penuh.

Posted by Okasatria Novyanto at 7:31 PM


POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA
1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal)
Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar
pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa
sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang di hasilkan
oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan putaran.

2. Positive Displacement Pumps (pompa desak)


Sifat dari pompa desak adalah perubahan periodik pada isi dari ruangan yang terpisah dari bagian
hisap dan tekan yang dipisahkan oleh bagian dari pompa.
Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa tekan adalah sebanding dengan kecepatan pergerakan atau
kecepatan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang dihasilkan oleh pompa ini tidak
tergantung dari kecepatan pergerakan atau putaran. Pompa desak di bedakan atas : oscilating
pumps (pompa desak gerak bolak balik), dengan rotary displecement pumps (pompa desak
berputar).
Contoh pompa desak gerak bolak balik : piston/plunger pumps, diaphragm pumps.
Contoh pompa rotary displacement pumps : rotary pump, eccentric spiral pumps, gear pumps,

vane pumps dan lain-lain.

3. Jet pumps
Sifat dari jets pump adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat yang sangat
dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan oleh aliran media yang digunakan untuk
membawa cairan tersebut ke atas (prinsip ejector). Media yang digunakan dapat berupa cairan
maupun gas. Pompa ini tidak mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya sangat
sederhana. Keefektifan dan efisiensi pompa ini sangat terbatas.
4. Air lift pumps (mammoth pumps)
Cara kerja pompa ini sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan
gas (two phase flow)

5. Hidraulic pumps
Pompa ini menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada suatu
kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang

berbentuk lain (energi tekan).

6. Elevator Pump
Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan
menggunakan roda timbah,archimedean screw dan peralatan sejenis.
7.Electromagnetic Pumps
Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan magnet
padi edia ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa ini
sangat terbatas pada cairan metal.

Pompa hidrolik ram adalah suatu pompa tanpa tenaga listrik ataupun motor
penggerak tetapi digerakkan oleh energi air itu sendiri dan dari sebagian kecil air
tersebut dinaikkan ke suatu ketinggian tertentu. Karena kemampuan debitnya
relatip kecil maka penggunaannya hanya terbatas pada kebutuhan seperti irigasi
lahan sempit, kebutuhan air minum atau bahan baku air minum pedesaan dan
sebagainya. Tulisan ini akan mengemukakan suatu rancangan pompa hidrolik ram
dengan sumber pengambilan air untuk pipa masukan (drive pipe) ke pompa,
langsung dari sumber air deras seperti sungai dan dirancang untuk kebutuhan
irigasi lahan sempit 0,5 - 1,0 hektar. Pompa dirancang dapat menaikkan air setinggi
4 - 8 m dengan debit kurang lebih 30 liter per menit. Untuk kebutuhan lebih besar
dari debit air diatas dapat dibuat paralel beberapa unit pompa. Parameter
rancangan pompa akan dibahas seperti pipa masukan, pipa keluaran, katup limbah,
katup hantar dan sebagainya.
TEORI DASAR POMPA
TEORI DASAR POMPA

2.1 Pengenalan Pompa

Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan
cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari
daerah bertekanan rendah ke daerah yang bertekanan tinggi dan juga sebagai
penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan perpipaan. Hal ini dicapai dengan
membuat suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk atau suction dan tekanan
yang tinggi pada sisi keluar atau discharge dari pompa.

Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran
fluida. Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan
dan mengatasi tahanan-tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.

Pompa juga dapat digunakan pada proses-proses yang membutuhkan tekanan


hidraulik yang besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan-peralatan
berat. Dalam operasi, mesin-mesin peralatan berat membutuhkan tekanan
discharge yang besar dan tekanan isap yang rendah. Akibat tekanan yang rendah
pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari kedalaman tertentu, sedangkan
akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa fluida untuk naik
sampai pada ketinggian yang diinginkan.

2.2 Klasifikasi Pompa

Pompa dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu:

1. Pompa perpindahan positif (positive displacement pump)

2. Pompa dinamik (dynamic pump)

2.2.1 Pompa perpindahan positif

Pada pompa perpindahan positif energi ditambahkan ke fluida kerja secara


periodik oleh suatu gaya yang dikenakan pada satu atau lebih batas (boundary)
sistem yang dapat bergerak. Pompa perpindahan positif terbagi menjadi :
1. Pompa torak ( Reciprocating pump )

2. Pompa putar ( Rotary pump )

3. Pompa diafragma (Diaphragm pump )

2.2.1.1 Pompa torak

Pompa torak adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa
dirubah menjadi energi aliran fluida yang dipindahkan dengan menggunakan
elemen yang bergerak bolak balik di dalam sebuah silinder. Fluida masuk melalui
katup isap dan keluar melalui katup buang dengan tekanan yang tinggi. Pompa ini
mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas dengan debit yang dihasilkan
tergantung pada putaran dan panjang langkah torak. Volume cairan yang
dipindahkan selama satu langkah piston atau plunyer akan sama dengan perkalian
luas piston dengan panjang langkah.

2.2.1.2 Pompa putar

Pompa putar adalah pompa yang mentransfer energi dari penggerak ke cairan
menggunakan elemen yang bergerak berputar didalam rumah (casing). Fluida
ditarik dari reservoir melalui sisi isap dan didorong melalui rumah pompa yang
tertutup menuju sisi buang pada tekanan yang tinggi. Berapa tekanan fluida yang
akan keluar pompa tergantung pada tekanan atau tahanan aliran sistem.
Sedangkan debit yang dihasilkan tergantung pada kecepatan putar dari elemen
yang berputar. Elemen yang berputar ini biasanya disebut sebagai rotor.

2.2.1.3 Pompa diafragma

Pompa diafragma adalah pompa yang mentransfer energi dari penggerak ke cairan
melalui batang penggerak yang bergerak bolak-balik untuk menggerakan diafragma
sehingga timbul isapan dan penekanan secara bergantian antara katup isap dan
katup tekan. Keuntungan pompa diafragma ini adalah hanya pada diafragma saja
yang bersentuhan dengan fluida yang ditransfer sehingga mengurangi kontaminasi
dengan bagian lain terutama bagian penggerak.

2.2.2 Pompa dinamik

Pompa dinamik terdiri dari satu impeler atau lebih yang dilengkapi dengan sudu-
sudu, yang dipasangkan pada poros-poros yang berputar dan menerima energi dari
motor penggerak pompa serta diselubungi dengan sebuah rumah (casing). Fluida
berenergi memasuki impeler secara aksial, kemudian fluida meninggalkan impeler
pada kecepatan yang relatif tinggi dan dikumpulkan didalam volute atau suatu seri
laluan diffuser, setelah fluida dikumpulkan di dalam volute atau diffuser terjadi
perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan, yang diikuti dengan
penurunan kecepatan. Sesudah proses konversi ini selesai kemudian fluida keluar
dari pompa melalui katup discharge. Pompa dinamik dapat dibagi dalam beberapa
jenis :

1. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)

Berdasarkan arah aliran di dalam impeler pompa sentrifugal dibagi menjadi :

a. Aliran radial (Radial flow)

b. Aliran aksial (Axial flow)

c. Aliran campur (Mixed flow)

2. Pompa Efek Khusus (Special Effect Pump)

a. Pompa Jet (Jet Pump)

b. Pompa Gas lift (Gas Lift Pump)

c. Hidraulik ram

2.2.2.1 Pompa sentrifugal

Pompa ini digerakkan oleh motor. Daya dari motor diberikan pada poros pompa
untuk memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Akibat dari putaran
impeler yang menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair akan mengalir dari
tengah impeler keluar lewat saluran di antara sudu-sudu dan meninggalkan impeler
dengan kecepatan yang tinggi.

Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi kemudian melalui
saluran yang penampangnya semakin membesar yang disebut volute, sehingga
akan terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi zat cair
yang keluar dari flens keluar pompa head totalnya bertambah besar. Sedangkan
proses pengisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh impeller, ruang
diantara sudu-sudu menjadi vakum, sehingga zat cair akan terisap masuk.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan
flens masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa
pompa sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran
fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head
tekanan dan head potensial secara kontinu.

Sekarang ini pemakaian pompa sentrifugal sangat banyak digunakan dan telah
berkembang sedemikian maju sehingga banyak menggantikan pemakaian pompa-
pompa lain.

Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa lain :

1. Pada head dan kapasitas yang sama, dengan pemakaian pompa sentrifugal
umumnya paling murah.

2. Operasional paling mudah

3. Aliran seragam dan halus.

4. Kehandalan dalam operasi.

5. Biaya pemeliharaan yang rendah.

Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam :

1. Menurut kapasitas

a. Kapasitas rendah (<20>3/jam)

b. Kapasitas sedang (20 – 60 m3/jam)

c. Kapasitas tinggi (>60 m3/jam)

2. Menurut tekanan yang dihasilkan :

a. Tekanan rendah (<5>2)

b. Tekanan menengah (5 – 50 kg/cm2)

c. Tekanan tinggi (>50kg/cm2)

3. Menurut kecepatan spesifik :

a. Kecepatan rendah

b. Kecepatan menengah

c. Kecepatan tinggi
d. Pompa aliran campur

e. Pompa aliran aksial

4. Menurut jumlah impeler dengan tingkatannya :

a. Pompa dengan impeler tunggal.

b. Pompa dengan impeler banyak.

5. Menurut sisi masuk impeler :

a. Pompa isapan tunggal (single suction)

b. Pompa isapan ganda (double suction)

6. Menurut perencanaan rumah pompa :

a. Rumah tunggal

b. Rumah bersekat-sekat, digunakan pada pompa multi tingkat.

7. Menurut letak poros :

a. Pompa poros horisontal

b. Pompa poros vertikal

8. Menurut sistem penggerak :

a. Dikopel langsung pada unit penggerak

b. Melewati beberapa macam jenis transmisi (belt, roda gigi, dll)

2.2.2.2 Pompa efek khusus

2.2.2.2.1 Pompa jet

Pompa jet merupakan suatu kombinasi pompa sentrifugal volut dan susunan
venturi – nosel. Pompa jet biasanya digunakan untuk mengangkat atau menarik air
dari sumur yang dalam ke suatu tempat yang lebih tinggi. Pada pompa jet, air pada
tekanan tinggi dipompakan melewati sebuah nosel dimana air akan dipercepat di
dalam nosel, sehingga energi tekanan akan diubah menjadi energi kinetik. Dan
setelah melewati nosel air akan masuk ke dalam venturi, dimana air yang telah
dipercepat akan menyebabkan tekanan menjadi turun, sehingga pompa jet dapat
menghisap air.

2.2.2.2.2 Pompa gas lift


Prinsip dari pompa gas lift adalah memanfaatkan udara atau gas yang tertekan
untuk mengangkat air. Campuran udara dan air akan naik didalam pipa yang
dikelilingi oleh air. Pada dasarnya pompa gas lift terdiri dari pipa vertikal yang
sebagian terendam dalam air dan tabung supply udara yang menyediakan udara
yang tertekan diberikan ke pipa vertikal. Campuran udara dan air bisa naik sampai
ke atas permukaan air karena massa jenis dari campuran udara dan air tersebut
lebih rendah dari massa jenis air itu sendiri.

2.2.2.2.3 Pompa hidraulik ram

Pompa hidraulik ram merupakan suatu alat untuk menaikkan sebagian dari
sejumlah besar air yang ada pada suatu tempat dengan ketinggian tertentu sampai
ke tempat yang lebih tinggi. Pompa hidraulik ram terpakai ketika beberapa sumber
air alami seperti mata air atau sungai berada pada ketinggian tertentu, misal pada
daerah berbukit.

Pada prinsipnya, pompa hidraulik ram


adalah pompa air yang memanfaatkan
energi kinetik air yang mengalir untuk
menaikkan air ke tempat yang lebih tinggi.
Artikel yang berhubungan
Ilmu

• Klasifikasi Pompa Sentrifugal


• Pengisian Minyak Pelumas
• Kavitasi Pompa
• Pengaturan Kapasitas Pompa
• Kompresor
• POROS
• Kopling
• Teknik Pengoperasian Mesin Pendingin
• Kekuatan Air
• Minyak Pelumas Mesin Pendingin
• REFRIGERATION COMPRESSOR PERFORMANCE TEST STAND
• Pengisian Refrigeran
• Mesin Refrigerasi

A diaphragm pump is a positive displacement pump that uses a combination of the


reciprocating action of a rubber, thermoplastic or teflon diaphragm and suitable non-return check
valves to pump a fluid. Sometimes this type of pump is also called a membrane pump.
There are three main types of diaphragm pumps:
• Those where the diaphragm is sealed with one side in the fluid to be pumped,
and the other in air or hydraulic fluid. The diaphragm is flexed, causing the
volume of the pump chamber to increase and decrease. A pair of non-return
check valves prevent reverse flow of the fluid.
• Those employing volumetric positive displacement where the prime mover of
the diaphragm is electro-mechanical, working through a crank or geared
motor drive. This method flexes the diaphragm through simple mechanical
action, and one side of the diaphragm is open to air.
• Those employing one or more unsealed diaphragms with the fluid to be
pumped on both sides. The diaphragm(s) again are flexed, causing the
volume to change.
When the volume of a chamber of either type of pump is increased (the diaphragm moving up),
the pressure decreases, and fluid is drawn into the chamber. When the chamber pressure later
increases from decreased volume (the diaphragm moving down), the fluid previously drawn in is
forced out. Finally, the diaphragm moving up once again draws fluid into the chamber,
completing the cycle. This action is similar to that of the cylinder in an internal combustion
engine.
Characteristics
Diaphragm pumps:
• have good suction lift characteristics, some are low pressure pumps with low
flow rates; others are capable of higher flows rates, dependent on the
effective working diameter of the diaphragm and its stroke length. They can
handle sludges and slurries with a good amount of grit and solid content.
• suitable for discharge pressure up to 1.200 bar (www.lewa.com)
• have good dry running characteristics.
• are low-shear pumps.
• can be used to make artificial hearts.
• are used to make air pumps for the filters on small fish tanks.
• can be up to 97% efficient.
• have good self priming capabilities.
• can handle highly viscous liquids.
• are available for industrial, chemical and hygienic applications
• cause a pulsating flow that may cause water hammer
Membrane pump animation

Double acting membrane pump on oil tanker deck

Pompa (Bag 1)
Pompa adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik (dari mesin
penggerak) menjadi energi tekan (pada fluida yang dipompakan). Adapun beberapa penggunaan
pompa: 1) Memindahkan fluida dari suatu tempat ketempat yang lebih tinggi elevasinya. 2)
Memindahkan fluida dari suatu tempat ketempat yang lain yang lebih tinggi tekanannya. 3)
Memindahkan fluida dari suatu tempat ketempat yang lain dengan jarak tertentu. 4) Untuk
sirkulasi.
Adapun pengubahan energi mekanik menjadi energi tekan fluida dapat dilakukan dengan: 1)
Menggunakan impeler/ sudu yang berputar dalam rumah pompa. 2) Gerak bolak-balik piston
dalam silinder. 3) Menggunakan fluida perantara (gas atau cair) yang berkecapatan tinggi dan
dicampur dengan fluida yang dipompa yang berkecepatan rendah. 4) Menggunakan udara atau
gas bertekanan tinggi yang diinjeksikan kedalam saluran yang berisi fluida yang dipompa.

Klasifikasi pompa berdasarkan cara penambahan energi ke fluida:


1. Pompa perpindahan positif (Positive displacement pump)
Yaitu energi ditambahkan kedalam fluida secara periodik oleh suatu gaya yang dikenakan pada
satu atau lebih batas sistem yang dapat bergerak. Yang termasuk jenis pompa ini:
• Pompa Torak (reciprocating pump)

• Pompa putar (rotary pump)


• Pompa diapragma (diafragma pump)

2. Pompa dinamik (Dynamic pump atau non-positive displacement pump)


Yaitu energi ditambahkan pada fluida kerja didalam pompa secara kontinyu untuk menaikkan
kecepatannya. Kemudian dilakukan penurunan kecepatan fluida dibagian lain dalam pompa
untuk mendapatkan energi tekan. Yang termsuk jenis pompa ini:
• Pompa sentrifugal (centrifugal pump)
• Pompa aksial (axial pump)

• Pompa khusus (special pump)


Teori Dasar Pompa Sentrifugal
Article Index

Teori Dasar Pompa


Sentrifugal

Kapasitas Pompa

Kerugian head (head


loss)

All Pages

Page 1 of 3
• font size: decrease font size increase font size
• Bookmark this page
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu
tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi
pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction)
dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis
dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini
berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Pompa Sentrifugal
Salah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang prinsip kerjanya
mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu
impeller yang berputar dalam casing.
Sesuai dengan data-data yang didapat, pompa reboiler debutanizer di Hidrokracking Unibon
menggunakan pompa sentrifugal single - stage double suction.

Klasifikasi Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan, berdasarkan :


1. Kapasitas :
• Kapasitas rendah < 20 m3 / jam
• Kapasitas menengah 20 -:- 60 m3 / jam
• Kapasitas tinggi > 60 m3 / jam
2. Tekanan Discharge :
• Tekanan Rendah < 5 Kg / cm2
• Tekanan menengah 5 -:- 50 Kg / cm2
• Tekanan tinggi > 50 Kg / cm2
3. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :
• Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing
• Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu
casing.
• Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam
satu casing.
• Multi Impeller – Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.
4. Posisi Poros :
• Poros tegak
• Poros mendatar
5. Jumlah Suction :
• Single Suction
• Double Suction
6. Arah aliran keluar impeller :
• Radial flow
• Axial flow
• Mixed fllow
Bagian-bagian Utama Pompa Sentrifugal

Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat sepert gambar
berikut :

Rumah Pompa Sentrifugal

A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus
casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros.
Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat
kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box.
Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance
sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi
energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada
cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus
akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan
impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing
dengan impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar,
baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat
berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi
energi dinamis (single stage).

Prev - Next >>

Kapasitas Pompa

Kapasitas pompa adalah banyaknya cairan yang dapat dipindahkan oleh pompa setiap satuan
waktu . Dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu, seperti :
• Barel per day (BPD)
• Galon per menit (GPM)
• Cubic meter per hour (m3/hr)
Head Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan untuk mengalirkan sejumlah
zat cair yang direncanakan sesuai dengan kondisi instalasi pompa, atau tekanan untuk
mengalirkan sejumlah zat cair,yang umumnya dinyatakan dalam satuan panjang.
Menurut persamaan Bernauli, ada tiga macam head (energi) fluida dari sistem instalasi aliran,
yaitu, energi tekanan, energi kinetik dan energi potensial
Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi pada penampang yang
berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada rugi energi (losses).

Pada kondsi yang berbeda seperti pada gambar di atas maka persamaan Bernoulli adalah sebagai
berikut :
1. Head Tekanan

Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi
tekan dengan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi isap.

Head tekanan dapat dinyatakan dengan rumus :


2. Head Kecepatan

Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada saluran tekan dengan head
kecepatan zat cair pada saluran isap.
Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus :

3. Head Statis Total

Head statis total adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada sisi tekan dengan
permukaan zat cair pada sisi isap.
Head statis total dapat dinyatakan dengan rumus :
Z = Zd - Zs(5)
Dimana :
Z : Head statis total
Zd : Head statis pada sisi tekan
Zs : Head statis pada sisi isap
Tanda + : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih rendah dari sumbu pompa (Suction lift).
Tanda - : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa (Suction head).

Teori Dasar Pompa Sentrifugal - Kerugian head (head loss)


Article Index

Teori Dasar Pompa


Sentrifugal

Kapasitas Pompa

Kerugian head (head


loss)

All Pages

Page 3 of 3

4. Kerugian head (head loss)

Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam sistem perpipaan disebut
sebagai kerugian head (head loss).
Head loss terdiri dari :
a. Mayor head loss (mayor losses)
Merupakan kerugian energi sepanjang saluran pipa yang dinyatakan dengan rumus :
Harga f (faktor gesekan) didapat dari diagram Moody (lampiran - 6) sebagai fungsi dari Angka
Reynold (Reynolds Number) dan Kekasaran relatif (Relative Roughness - ε/D ), yang nilainya
dapat dilihat pada grafik (lampiran) sebagai fungsi dari nominal diameter pipa dan kekasaran
permukaan dalam pipa (e) yang tergantung dari jenis material pipa.
Sedangkan besarnya Reynolds Number dapat dihitung dengan rumus :
b. Minor head loss (minor losses)

Merupakan kerugian head pada fitting dan valve yang terdapat sepanjang sistem perpipaan.
Dapat dicari dengan menggunakan Rumus :

Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat menggunakan tabel pada lampiran 4.
Besaran ini menyatakan kerugian pada fitting dan valve dalam ukuran panjang ekivalen dari pipa
lurus.
c. Total Losses
Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan, yaitu :
Daya Pompa

Daya pompa adalah besarnya energi persatuan waktu atau kecepatan melakukan kerja.
Ada beberapa pengertian daya, yaitu :
1.Daya hidrolik (hydraulic horse power)

Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang dibutuhkan untuk mengalirkan sejumlah
zat cair. Daya ini dapat dihitung dengan rumus :

2. Daya Poros Pompa (Break Horse Power)

Untuk mengatasi kerugian daya yang dibutuhkan oleh poros yang sesungguhnya
adalah lebih besar dari pada daya hidrolik.
Besarnya daya poros sesungguhnya adalah sama dengan effisiensi pompa atau
dapat dirumuskan sebagai berikut :
3. Daya Penggerak (Driver)

Daya penggerak (driver) adalah daya poros dibagi dengan effisiensi mekanis
(effisiensi transmisi). Dapat dihitung dengan rumus :

Effisiensi Pompa

Effisiensi pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan antara output dan input atau
perbandingan antara HHP Pompa dengan BHP pompa.
Harga effisiensi yang tertinggi sama dengan satu harga effisiensi pompa yang didapat dari
pabrik pembuatnya.
Effisiensi pompa merupakan perkalian dari beberapa effiaiensi, yaitu:

Referensi utama : Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan
Kompresor, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1983.
Lampiran :
Grafik fungsi dari Angka Reynold (Reynolds Number) dan Kekasaran relatif (Courtesy of
www.fao.org/) :

You might also like