You are on page 1of 28

MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM DAN APLIKASINYA

DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Makalah

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Proses Belajar Mengajar Bidang Studi Biologi II
Yang dibina oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc, Ph.D dan
Dr. Sri Endah Indriwati, M.Pd

Oleh:
Nurkhairo Hidayati 109661521362

Moch. Haikal 109661527719

Sulthon Taqdir Alfirdaus 109661527733

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
September 2010

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi,
menyebabkan arus informasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak
langsung pada berbagai bidang kehidupan, tanpa kecuali bidang pendidikan. Lembaga
pendidikan sebagai bagian dari sistem kehidupan telah berupaya mengembangkan
struktur kurikulum, sistem pendidikan, dan metode pembelajaran yang efektif dan
efisien untuk meningkatkan sumber daya yang berkualitas (Sudjatmiko, 2003). Untuk
menghadapi perubahan tersebut dibutuhkan pendidikan yang memberikan kecakapan
hidup (life skill), yaitu memberikan ketrampilan dan keahlian dengan kompetensi
tinggi. Dengan dimilikinya life skill diharapkan nantinya peserta didik dapat bertahan
dalam suasana yang selalu akan berubah dan berkembang.
Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan
yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi
dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Berdasarkan hasil
observasi dapat ditengarai bahwa aspek proses dan hasil pembelajaran merupakan
salah satu penyebab perlunya ditingkatkan mutu pendidikan. Kualitas proses dan hasil
belajar mengajar yang rendah menunjukkan bahwa interaksi antara siswa dengan
sumber belajar seperti dengan guru dan linkungan, tidak berjalan efektif sehingga
hasil belajar yang dicapai tidak optimal (Purwanti, 2004). Oleh karena itu dalam
proses pembelajaran diupayakan agar lingkungan belajar dapat mendukung
berlangsungnya pembelajaran efektif dan berpusat pada siswa.
Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi multiple kompetensi harus
melewati pendidikan yang diiplementasikan dalam proses pembelajaran.
Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar.
Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada tempat dinding kelas. Pembelajaran
dengan pendekatan lingkungan dalam artian bahwa potensi dan karakteristik
wilayah/daerah akan digali dan dimanfaatkan siswa sebagai sarana pembelajaran, dan
selanjutnya akan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik untuk
berkreasi berfikir.
Berdasarkan teori belajar, melalui pendekatan lingkungan sekitar,
pembelajaran menjadi bermakna. Sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep

1
dapat diminimalkan dan pemahaman siswa akan membekas dalam ingatannya. Dari
proses pendidikan dan pembelajaran akhirnya akan bermuara pada lingkungan.
Manfaat keberhasilan akan terasa manakala apa yang diperoleh dari pembelajaran
dapat diaplikasikan dan diimplementasikan dalam realitas kehidupan. Inilah salah satu
sisi positif yang melatarbelakangi pembelajaran dengan pendekatan lingkungan.
Model pembelajaran dengan pendekatan lingkungan, bukan merupakan pendekatan
pembelajran yang baru, melainkan sudah dikenal dan populer, hanya saja sering
terlupakan. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan lingkungan adalah suatu
strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan dimana telah diketahui potensi
dari wilayah/daerah utntuk dikembangkan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan
sarana belajar. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang ada
pada lingkungan dan untuk menanamkan sikap pada diri anak didik.
Model dan metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang dipergunakanoleh guru agar materi pelajaran dapat ditangkap,
dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Metode mengajar yang digunakan
hendaknya metode yang dapat memotivasi siswa agar mampu menggunakan
pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun tujuan
untuk agar siswa mmpu berfikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri dalam
menhadapi masalah.
Model dan metode yang dikembangkantidak terlepas dari kurikulum nasional
yang berlaku dalam hal ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dalam prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
bahwa pendidikan yang diselenggarakan harus: (1) berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2)
beragam dan terpadu, (3) tanggap terhadap perkembangan iptek dan seni, (4) relefan
dengan kebutuhan pendidikan, (5) menyeluruh dan berkesinambungan, (6) belajar
sepanjang hayat, dan (7) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah (BSNP 2006).
Berdasarkan tujuh prinsip pengembangan KTSP di atas maka pendidikan
yang diselenggarakan dan dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan daerah
untuk membangun yang disesuaikan dengan potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman kehidupan sehari-hari, dimana
pengembangan kurikulumnya (perangkat pembelajaran) dilakukan dengan melibatkan

2
memangku kepentingan atau (stakeholders) untuk menjamin relefansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan pribadi, ketrampilan
berfikir, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik, dan ketrampilan vokasional perlu
ditingkatkan.
Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM),
adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik melakukan
kegiatan (proses belajar) yang beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap
dan pemahaman berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan
lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenagkan dan efektif.
PP No. 19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa “Proses
pembelajaran pada suatu satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.”
Hal tersebut merupakan dasar bahwa guru perlu menyelenggarakan pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM).
Dari uraian singkat tentang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif dan
Menyenangkan (PAIKEM), dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan
harus diwujudkan di kelas karena dasar hukumnya sudah jelas yaitu Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permasalahannya adalah bagaimana kreatifitas dan inovasi guru dalam menciptakan
suasana kelas agar siswa belajar, yang pada dasarnya belajar adalah memproduksi
gagasan atau membangun makna baru dari pengetahuan awal yang sudah dimiliki
siswa. Siswa sebagai subjek belajar tidak mengkonsumsi gagasan tetapi memproduksi
gagasan dalam proses pembelajaran yang difasilitasi oleh guru. Guru sebagai
fasilitator hendaknya dapat memfasilitasi terwujudnya pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM).
Dengan adanya latar belakang di atas, maka perlu sebuah pembahasan secara
mendalam dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang bercirikan model
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)
dalam mengatasi permasalahan pembelajaran biologi yang terjadi di sekolah-sekolah
pada umumnya.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang diajukan dalam
makalah ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran PAIKEM?
2. Bagaimanakah pemahaman proses belajar mengajar dengan memakai model
pembelajaran PAIKEM?
3. Bagaimana amplikasi model pembelajaran PAIKEM dalam proses belajar
mengajar?

C. Tujuan Masalah
Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran PAIKEM
2. Untuk mengetahui pemahaman proses belajar mengajar dengan memakai
model pembelajaran PAIKEM
3. Untuk mengetahui aplikasi model pembelajaran PAIKEM dalam proses
belajar mengajar

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Pembelajaran PAIKEM


Menurut Tarmizi (2009) PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif
bertanya, mempertanyakandan mengemukakan gagasan. Pembelajaran inovatif bisa
mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan.
Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran
inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa
yang pasif di kelas. Membangun metode pembelajaran yang inovatif sendiri bisa
dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya
mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja
sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan
visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan
mendengar dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya
penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses
renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah
suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on
task”) tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti
meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika
proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai
siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki
sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan
menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti
bermain biasa. Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Siswa yang terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui
berbuat.

5
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan,
dan cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang
lebih menarik dan menyediakan “pojok baca”.
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan
suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa
dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM.


Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu
dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut adalah tabel beberapa
contoh kegiatan KBM dan kemampuan guru yang berkesesuaian.

B. Pemahaman Proses Model Pembelajaran PAIKEM


Aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan merupakan salah satu
model pembelajaran yang ideal. Dengan metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM), siswa dapat mendapatkan ide-ide sendiri
dalam pembelajaran berlangsung dengan pendekatan lingkungan sekitar. Begitu pula
guru dengan berbagai ide segar dan menarik yang dilengkapi dengan contoh praktis
untuk diterapkan dalam pembelajaran. Pemahaman mengenai PAIKEM ini
diharapkan dapat membantu guru memfasilitasi pembelajaran siswa dengan lebih
bermakna.
Meskipun yang diharapkan pertama dan utama adalah keaktifan dan
kekreatifitasan peserta didik, namun sebenarnya guru pun dituntut untuk aktif dan
kreatif. Agar pembelajaran model ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
sudah tentu guru harus merancang pembelajaran yang baik, melaksanakannya dan
akhirnya menilai hasilnya.
Student centered mengandung pengertian pembelajaran menerapkan strategi
pedagogi mengorientasikan siswa/mahasiswa kepada situasi yang bermakna,
kontekstual, dunia nyata dan menyediakan sumber belajar, bimbingan, petunjuk bagi

6
pebelajar ketika mereka mengembangkan pengetahuan tentang materi pelajaran yang
dipelajarinya sekaligus ketrampilan memecahkan masalah. Paradigma yang
menempatkan guru/dosen sebagai pusat pembelajaran (teaching) dan siswa sebagai
objek, seharusnya diubah dengan menempatkan siswa sebagai subjek yang belajar
secara aktif membangun pemahamannya (learning) dengan jalan merangkai
pengalaman yang telah dimiliki dengan pengalaman baru yang dijumpai.
Pengalaman nyata dari lingkungan sekitar menunjukkan bahwa minat dan
prestasi siswa dalam bidang sains meningkat secara drastis pada saat: mereka dibantu
untuk membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan
pengalaman (pengetahuan lain) yang telah mereka miliki atau kuasai.
Pembelajaran hendaknya dimulai dari masalah-masalah aktual, otentik,
relevan dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang berbasis subjek seringkali tidak
relevan dan tidak bermakna bagi siswa sehingga tidak menarik perhatian siswa.
Pembelajaran yang dibangun berdasarkan subjek seringkali terlepas dari kejadian
aktual di masyarakat. Akibatnya siswa/mahasiswa tidak dapat menerapkan
konsep/teori yang dipelajarinya di dalam kehidupan nyata sehari-hari. Dengan
pembelajaran yang dimulai dari masalah maka siswa/mahasiswa belajar suatu konsep
atau teori dan prinsip sekaligus memecahkan masalah. Dengan demikian sekurang-
kurangnya ada dua hasil belajar yang dicapai, yaitu jawaban terhadap masalah
(Produk) dan cara cara memecahkan masalah (Proses). Kemampuan tentang
pemecahan masalah lebih dari sekedar akumulasi pengetahuan dan hukum/teori, tetapi
merupakan perkembangan kemampuan fleksibilitas, strategi kognitif yang membantu
mereka menganalisasi situasi tak terduga dan mampu menghasilkan solusi yang
bermakna.
Sesuai dengan huruf yang menyusun namanya, pembelajaran PAIKEM
adalah salah satu contoh pembelajaran inovatif yang memiliki karakteristik aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
1. Aktif
Pengembang pembelajaran ini beranggapan bahwa belajar merupakan proses
aktif merangkai pengalaman untuk memperoleh pemahaman baru. Siswa aktif terlibat
didalam proses belajar mengkonstruksi sendiri pemahamannya. Teori belajar
konstruktivisme merupakan titik berangkat pembelajaran ini. Atas dasar itu
pembelajaran ini secara sengaja dirancang agar mengaktifkan anak.

7
Di dalam implementasinya, seorang guru harus merancang dan melaksanakan
kegiatan-kegiatan atau strategi –strategi yang memotivasi siswa berperan secara aktif
di dalam proses pembelajaran. Mengapa pembelajaran harus mengaktifkan siswa?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kita belajar 10% dari yang kita baca, 20% dari
yang kita dengar, 30% dari yang kita lihat, 50% dari yang kita lihat dan dengar, 70%
dari yang kita ucapkan, dan 90% dari yang kita ucapakan dan kerjakan serta 95% dari
apa yang kita ajarkan kepada orang lain, artinya belajar paling efektif jika dilakukan
secara aktif oleh inidividu tersebut.

2. Inovatif
Pembelajaran PAIKEM bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang
menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam
pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan
ada lagi siswa yang pasif di kelas. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri
bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri.
Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya
saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan
menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau
kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula
dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan
mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri
siswa.

3. Kreatif
Pembelajaran PAKEM juga dirancang untuk mampu mengembangkan
kreativitas. Pengajar haruslah memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, inisiatif, dan
kreativitas serta kemandirian siswa sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologisnya. Kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah
merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh semua bentuk pembelajaran. Dengan dua
bekal itu setiap orang akan mampu belajar sepanjang hidupnya. Ciri seorang pebelajar
yang mandiri adalah: (a) mampu secara cermat mendiagnosis situasi pembelajaran
tertentu yang sedang dihadapinya, (b) mampu memilih strategi belajar tertentu untuk
menyelesaikan masalah belajarnya, (c) memonitor keefektifan strategi tersebut, dan
(d) termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar sampai masalahnya terselesaikan.

8
4. Efektif
Menyiratkan bahwa pembelajaran harus dilakukan sedemikian rupa untuk
mencapai hasil belajar yang dirumuskan. Karena hasil belajar itu beragam,
karakteristik efektif dari pembelajaran ini mengacu pada penggunaan berbagai strategi
pembelajaran yang relevan dengan hasil belajarnya. Banyak yang beranggapan bahwa
berbagai strategi pembelajaran inovatif termasuk PAKEM seringkali tidak efisien
(memakan waktu) lebih lama dibandingkan pembelajaran tradisional/konvensional.
Hal tersebut mudah dipahami, dalam pembelajaran PAKEM banyak hasil belajar yang
dicapai sehingga memerlukan waktu yang lama, sementara pada pembelajaran
tradisional hasil belajar yang dicapai hanya pada tataran kognitif saja.

5. Menyenangkan
Pembelajaran yang dilaksanakan haruslah dilakukan dengan tetap
memperhatikan suasana belajar yang menyenangkan. Mengapa pembelajaran harus
menyenangkan? Belajar akan efektif jika suasana pembelajarannya menyenangkan.
Seseorang yang secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya memerlukan dukungan
suasana dan fasilitas belajar yang maksimal. Suasana yang menyenangkan dan tidak
diikuti suasana tegang sangat baik untuk membangkitkan motivasi belajar. Anak-anak
pada dasarnya belajar paling efektif pada saat mereka sedang bermain atau melakukan
sesuatu yang mengasyikkan. Anak-anak menjadi berminat untuk belajar jika topik
yang dibahas sedapat mungkin dihubungkan dengan pengalaman mereka dan
disesuaikan dengan alam berpikir mereka. Yang dimaksudkan adalah bahwa pokok
bahasannya dikaitkan dengan siswa sehari-hari dan disesuaikan dengan dunia mereka
dan bukan dunia guru sebagai orang dewasa. Apalagi jika disesuaikan dengan
kebiasaan mereka belajar. Ciri yang terakhir ini merupakan ciri pembelajaran
kontekstual. Dengan demikian pembelajaran PAKEM sebenarnya juga pembelajaran
konstekstual.
PAIKEM merupakan pembelajaran yang tidak hanya terpaku menggunakan
satu pendekatan saja, tetapi dengan menggunakan berbagai pendekatan dan model.
PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat
yang sama gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru
untuk menciptakan keadaan tersebut.

9
C. Aplikasi Model Pembelajaran PAIKEM dalam Proses Belajar Mengajar
1. Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran
Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah
dikuasai siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positif dari
diterapkannya model PAIKEM yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya
tentang sesuatu di lingkungannya. Seandainya direnungkan empat pilar pendidikan
yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to be (belajar untuk
menjadi diri sendiri), learning to do (belajar untuk mengerjakan), dan learning to live
together (belajar untuk bekerja sama) dapat dilaksanakan melalui pembelajaran
dengan pendekatan lingkungan yang dikemas sedemikian rupa oleh guru, agar supaya
pembelajaran tersebut dapat terlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dari keempat pilar pendidikan dan kelima komponen prinsip PAIKEM
(Mengalami, Pembaruan, Berinteraksi, Komunikasi, Berekspresi, dan Melakukan
Refleksi), komponen Mengalami, Pembaruan, dan Berekspresi berkaitan dengan
bagaimana guru mengolah bahan/materi pelajaran. Artinya, bagaimana guru
mengolah materi pelajaran sehingga siswa mengalami dan mengekspresikan
gagasannya. Untuk komponen Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi berkaitan dengan
bagaimana guru mengelola kelas. Artinya, bagaimana siswa harus dikelola (kerja
kelompok, berpasangan, ataukah individual) agar mereka berinteraksi berinteraksi
satu sama lain untuk mengembangkan kemampuan bekerjasama dan pada saat yang
sama berkembang pula kemampuan individualnya.
Cara mengolah materi sehingga tercipta komponen Mengalami dan Ekspresi
untuk tiap-tiap mata pelajaran akan berbeda satu sama lain sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran yang bersangkutan. Misalnya dalam IPA dikenal rumus POE (Predict,
Observe, and Explain). Suatu cara mengolah materi IPA di mana guru merumuskan
pertanyaan untuk siswa sehingga siswa melakukan prediksi (atas jawaban pertanyaan
tersebut), melakukan pengamatan/percobaan untuk menjawab pertanyaan tersebut,
kemudian menjelaskan hasil pengamatan/percobaan terkait dengan prediksi yang
mereka buat sebelumnya. Nuansa materi PAIKEM dalam pembelajaran diolah
sedemikian rupa sehingga siswa diarahkan untuk melakuka penyelidikan, penemuan,
dan/atau pemecahan masalah.

10
2. Pembelajaran IPA
Menurut Depdiknas (2006) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
(sains) diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam atau lingkungan
sekitar.
Beberapa ilmuwan memberikan definisi sains sesuai dengan pengamatan dan
pemahamannya. Sains adalah kegiatan berupa pertanyaan dan penyelidikan alam
semesta dan penemuan dan pengungkapan serangkaian rahasia alam. Sains
mengandung makna pengajuan pertanyaan, pencarian jawaban, pemahaman jawaban,
penyempurnaan jawaban baik tentang gejala maupun karakteristik alam sekitar
melalui cara-cara sistematis. Belajar sains tidak sekedar belajar informasi sains
tentang fakta, konsep, prinsip, hokum dalam wujud pengetahuan deklaratif, akan
tetapi belajar sains juga belajar tentang cara memperoleh informasi sains, cara sains,
dan teknologi bekerja dalam bentuk pengetahuan procedural, termasuk kebiasaan
bekerja ilmiah dengan metode ilmiah dan sikap ilmiah.
Berdasar pada definisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa sains selain sebagai produk juga sebagai proses idak dapat
dipisahkan satu sama lain. Pernyataan di atas menyatakan bahwa sains sebagai produk
atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hokum, dan teori sains. Fakta merupakan
kegiatan empiris di mana sains, konsep, prinsip, hukum, dan teori merupakan kegiatan
analisis dalam sains. Sebagai proses, sains dianggap sebagai kerja atau sesuatu yang
harus dilakukan atau diteliti yang dikenal dengan proses ilmiah atau metode ilmiah.
Hal ini dilakukan melalui keterampilan menemukan seperti mengamati,
mengklasifikasi, mengukur, menggunakan ketrampilan spasial, mengkomunikasikan,
memprediksi, menduga, mendefinisikan secara operasional, merumuskan hipotesis,
menginterpretasikan data, mengontrol variabel, dan melakukan eksperimen. Sebagai
sikap, sains dipandang sebagai sikap ilmiah yang mencakup rasa ingin tahu, berusaha

11
untuk membuktikan menjadi skeptis, menerima perbedaan, bersikap kooperatif,
menerima kegagalan sebagai suatu hal yang positif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya sains terdiri atas
tiga komponen, yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah. Jadi tidak hanya terdiri atas
kumpulan pengetahuan atau fakta yang dihafal, namun juga merupakan kegiatan atau
proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari rahasia gejala alam.
IPA (sains) diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan sains perlu dilakukan secara bijaksana untuk menjaga
dan memelihara kelestarian. Tingkatan SMP/MTs membutuhkan penekanan
pembelajaran SALINGTEMAS (sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara
terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat
suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana.
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Mahaesa berdasarkan
keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep, dan
prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan
bertindak ilmiah serta berkomunikasi.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumberdaya alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Dengan demikian proses pembelajaran IPA harus dilaksanakan dengan sebaik
mungkin. Proses pembelajaran yang baik telah ditegaskan oleh BSNP (2007) yang
menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

12
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartsipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik memberi
keteladanan.
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efisien. Dalam hal ini guru tertantang dan harus mampu untuk dapat
memberlangsungkan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif sekaligus
Menyenangkan (PAIKEM).

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang disajikan maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut.
1. Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM)
adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik melakukan
kegiatan (proses belajar) yang beragam untuk mengembangkan keterampilan,
sikap, dan pemahaman berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk
pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyeenangkan,
dan efektif.
2. Aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan merupakan salah satu model
pembelajaran yang ideal. Metode pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan (PAIKEM) membantu siswa mendapatkan ide-ide sendiri
dalam pembelajaran yang berlangsung dengan pendekatan lingkungan sekitar.
3. Dampak positif diterapkannya model PAIKEM yaitu siswa dapat terpacu sikap
rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Seandainya
kita renungi empat pilar pendidikan yaitu yakni learning to know (belajar untuk
mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi diri sendiri), learning to do
(belajar untuk mengerjakan), dan learning to live together (belajar untuk bekerja
sama) dapat dilaksanakan melalui pembelajaran dengan pendekatan lingkungan
yang dikemas sedemikian rupa oleh guru, agar supaya pembelajaran tersebut dapat
terlaksana sesuai dengan tujuan pembelajaran.

B. Saran
Dari hasil pemikiran di atas maka dapat disarankan bahwa dalam rangka
memberdayakan kemampuan bernalar siswa, para guru dapat mempertimbangkan
untuk menerapkan model PAIKEM dan membuat variasi dalam pelaksanaan sesuai
kebutuhan.

14
DAFTAR RUJUKAN

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang


Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

BSNP. 2007. Standar Nasional Pendidikan Indonesia untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Purwanti. 2004. Pengantar Interaksi Belajar dan Mengajar dan Metodologi


Pengajaran. Bandung: Tarsito.

Sudjatmiko. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Tarmizi. 2009. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.


(Online) (http://tarmizi.wordpress.com, diakses 3 Februari 2009)

15
Lampiran
SKENARIO PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Biologi


Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 1 x 50 menit

A. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan ciri-ciri bakteri dan peranannya dalam kehidupan.

B. Materi Ajar
a. Materi Pokok : Ciri-ciri bakteri dan peranannya dalam kehidupan
b. Submateri pokok :
• Ciri dan struktur bakteri
• Cara reproduksi bakteri
• Perbedaan prokariota dan eukariota
• Peranan bakteri dalam kehidupan manusia

C. Indikator
1. Siswa mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur bakteri
2. Siswa mampu membandingkan antara organisme prokariot dan eukariot
3. Siswa mampu menjelaskan reproduksi pada bakteri

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu :
1. Mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur bakteri
2. Membandingkan antara organisme prokariot dan eukariot
3. Menjelaskan reproduksi pada bakteri
4. Menjelaskan peranan bakteri yang menguntungkan bagi manusia

E. Strategi Pembelajaran
Model : kooperatif Jigsaw
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
Guru Siswa
1. Kegiatan Awal 10 menit
a. Apersepsi : guru menyampaikan Siswa menjawab salam dan teman-
salam, mengabsen siswa teman yang tidak hadir

b. Motivasi : siswa diberikan


beberapa pertanyaan untuk
menggali pengetahuan awal
siswa, misalnya dengan
pertanyaan sebagai berikut:
• Apakah makhluk hidup yang Menjawab pertanyaan guru
ada di sekitar kita semuanya (harapan guru, siswa menjawab
dapat dilihat dengan mata ‘tidak’)
telanjang?
• Jelaskan apa yang kalian Menjawab pertanyaan guru
ketahui tentang bakteri! (harapan guru, peserta didik dapat
menjawab sesuai pengetahuan
awal masing-masing yang mereka
miliki)
c. Guru menyampaikan tujuan Siswa memperhatikan
pembelajaran

2. Kegiatan Inti 35 menit


a. Membagi siswa menjadi 3 Siswa duduk dalam kelompok
kelompok (kelompok asal). Setiap
kelompok terdiri atas 3 atau 4
siswa yang heterogen
(kemampuan akademis dan jenis
kelamin).

b. Guru membagi topik menjadi 4 Siswa memperhatikan pengarahan


subtopik, yaitu: guru
 Bentuk-bentuk bakteri I
 Struktur Eubacteria I
 Struktur Eubacteria II
 Cara reproduksi Eubacteria

c. Guru membagikan Lembar Siswa Siswa menerima lemaran LS


(LS) pada masing-masing
kelompok

d. Guru memberi siswa tanggung Siswa membaca LS


jawab untuk mempelajari satu
subtopik dan diberi waktu untuk
membaca subtopik bagiannya
sehingga siswa paham tentang apa
yang akan dipelajarinya.

e. Guru meminta siswa yang Melaksanakan diskusi tentang dan


mempunyai subtopik yang sama mengerjakan Lembar Siswa (LS)
membentuk kelompok ahli untuk kelompok ahli sesuai dengan
mendiskusikan subtopiknya subtopik yang dipelajarinya.

f. Guru meminta siswa kembali ke Siswa menyampaikan hasil


kelompok asalnya diskusinya dari kelompok ahli dan
anggota kelompok asal boleh
bertanya sehingga siswa
menguasai semua topik yang
dibahas, kemudian siswa
mengerjakan Lembar Siswa (LS)
kelompok asal.

g. Guru mengobservasi proses Siswa berdiskusi


dalam setiap kelompok dan
memberikan arahan jika ada
kelompok yang mengalami
kesulitan.

h. Guru meminta salah satu Siswa mengajukan pertanyaan jika


kelompok asal mempresentasikan ada yang tidak dipahami
hasil diskusinya di depan kelas.

i. Guru Mmmberi penguatan hasil Memahami penguatan hasil


diskusi presentasi (contoh dalam diskusi dari guru
memberikan penguatan pada
konsep-konsep penting, dapat
dilihat pada materi essensial)

3. Kegiatan akhir/tindak lanjut 5 menit


a. Membimbing siswa menyusun Menyusun kesimpulan dan
kesimpulan mencatat kesimpulan

b. Guru memberikan tes untuk Mengerjakan tes


mengetahui daya serap siswa
terhadap materi yang baru saja
dipelajari

c. Guru menyampaikan arahan Melaksanakan arahan guru


kepada siswa terkait dengan
protista
G. Evaluasi
1. Tes tulis/kuis.
2. Observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran.

Soal Post Tes

1. Tuliskan 2 bentuk bakteri beserta contohnya!


2. Apakah fungsi flagel?
3. Tuliskan 2 perbedaan eukariot dan prokariot!
4. Jelaskan cara reproduksi transduksi!
5. Tuliskan 2 peranan bakteri!
LEMBAR SISWA KELOMPOK AHLI
BENTUK BAKTERI

A. Tujuan
Siswa mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur bakteri

B. Alat dan Bahan


Alat tulis menulis dan buku teks SMA kelas X

C. Ringkasan Materi
Bakteri merupakan organisme yang kosmopolitan, dapat ditemukan di
berbagai tempat di seluruh belahan bumi. Bakteri yang terdapat dalam koloni
dapat kasat mata karena ukurannya yang cukup besar. Koloni bakteri merupakan
kumpulan bakteri yang sejenis. Biasanya koloni bakteri berbentuk lendir, seperti
percikan susu atau percikan mentega. Ukuran tiap sel bakteri sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya harus menggunakan mikroskop dengan perbesaran
kuat. Bentuk dan ukuran bakteri sangat bervariasi. Selain itu bakteri memiliki ciri
khusus yang membedakannya dengan makhluk hidup lain.

D. Diskusi
1. Apa yang kamu ketahui tentang bakteri? Deskripsikan dengan bahasamu
sendiri!
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
2. Isilah tabel berikut!
No Gambar Bentuk Contoh
1.

2.

3.
4.

5.

3. Selain bentuk-bentuk bakteri seperti dalam tabel di atas, gambarkan 2 bentuk-


bentuk bakteri yang lain, sertai dengan contoh!
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
4. Sebagian bakteri bergerak dengan menggunakan flagela. Berdasarkan letak
flagela, bakteri dikelompokkan sebagai berikut:
No Gambar Nama Keterangan
1

2 Amfitrik

3 Flagella berjumlah
banyak dan terletak di
salah satu sisi sel

5. Bagaimanakah cara bakteri yang memiliki flagela dapat bergerak?


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
LEMBAR SISWA KELOMPOK AHLI
STRUKTUR BAKTERI

A. Tujuan
Siswa mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur bakteri.

B. Alat dan Bahan


Alat tulis menulis dan buku teks SMA kelas X

C. Ringkasan Materi
Bakteri merupakan organisme yang kosmopolitan, dapat ditemukan di
berbagai tempat di seluruh belahan bumi. Bentuk dan ukuran bakteri sangat
bervariasi. Selain itu bakteri memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan
makhluk hidup lain. Sel bakteri tersusun atas bagian-bagian tertentu yang
memiliki fungsi masing-masing dalam menyokong kehidupan sel tersebut. Bagian
penyusun sel bakteri antara lain dinding sel, membran plasma, sitoplasma,
ribosom, dan lain sebagainya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penyusun
sel bakteri terdiri atas dinding sel dan isi sel.

D. Diskusi
1. Perhatikan gambar berikut!

Berilah keterangan untuk masing nomor pada gambar di atas dan jelaskan
fungsi masing-masing bagian tersebut!
1.
2.
3.
4.
5.
2. Berdasarkan letak peptidoglikannya, sel bakteri pada gambar di atas tergolong
bakteri apa? Kemukakan alasanmu!

3. Salmonella typhosa merupakan bakteri patogen penyebab penyakit typhus.


Kekhususan struktur apakah yang dimiliki oleh bakteri tersebut? Jelaskan
pendapatmu!

4. Dalam hidupnya, bakteri berhubungan langsung dengan lingkungan luar,


tetapi tidak semua zat yang terdapat di lingkungan dapat masuk ke dalam sel.
Mengapa demikian?

5. Bakteri dapat membentuk endospora untuk mempertahankan diri dari


lingkungan yang tidak menguntungkan. Apakah endospora itu?
LEMBAR SISWA KELOMPOK AHLI
STRUKTUR BAKTERI

A. Tujuan
1. Siswa mampu membandingkan antara organisme prokariot dan eukariot.
2. Siswa mampu menjelaskan struktur penyusun sel bakteri.

B. Alat dan Bahan


Alat tulis menulis dan buku teks SMA kelas X

C. Ringkasan Materi
Bakteri merupakan organisme yang kosmopolitan, dapat ditemukan di
berbagai tempat di seluruh belahan bumi. Bentuk dan ukuran bakteri sangat
bervariasi. Selain itu bakteri memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan
makhluk hidup lain. Sel bakteri tersusun atas bagian-bagian tertentu yang
memiliki fungsi masing-masing dalam menyokong kehidupan sel tersebut. Bagian
penyusun sel bakteri antara lain dinding sel, membran plasma, sitoplasma,
ribosom, dan lain sebagainya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penyusun
sel bakteri terdiri atas dinding sel dan isi sel.

D. Diskusi
1. Jelaskan perbedaan antara organisme prokariot dengan eukariot!

2. Perhatikan gambar berikut!

Berilah keterangan untuk masing nomor pada gambar di atas dan jelaskan
fungsi masing-masing bagian tersebut!
1.
2.
3.
4.
3. Bakteri merupakan organisme yang tidak memiliki inti sel. Benarkah
demikian? Kemukakan pendapatmu!

4. Apakah yang dimaksud dengan plasmid? Pada bakteri yang memiliki


plasmid biasanya resisten terhadap zat antibiotik tertentu. Jelaskan
mengapa demikian! Kode genetik

5. Apa yang dimaksud dengan mesosom?


LEMBAR SISWA KELOMPOK AHLI
REPRODUKSI BAKTERI

A. Tujuan
Siswa mampu menjelaskan cara reproduksi pada sel bakteri.

B. Alat dan Bahan


Alat tulis menulis dan buku teks SMA kelas X

C. Ringkasan Materi
Bakteri merupakan organisme yang kosmopolitan, dapat ditemukan di
berbagai tempat di seluruh belahan bumi. Bentuk dan ukuran bakteri sangat
bervariasi. Selain itu bakteri memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan
makhluk hidup lain. Sel bakteri tersusun atas bagian-bagian tertentu yang
memiliki fungsi masing-masing dalam menyokong kehidupan sel tersebut. Bakteri
memiliki berbagai cara reproduksi, dengan tujuan yang sama yaitu memperbanyak
jumlah individu dalam suatu koloni.

D. Diskusi
1. Perhatikan gambar berikut!

Reproduksi apakah yang dilakukan oleh bakteri tersebut? Jelaskan


mekanismenya!
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
2. Pada bakteri yang melakukan reproduksi secara aseksual, apakah dapat
diidentifikasikan sel induknya dalam suatu koloni?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
3. Setiap 20 menit, satu sel bakteri E. Coli membelah menjadi 2, dalam satu
jam sel sudah menjadi 8. Berapa sel yang terbentuk dalam satu minggu?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
4. Jelaskan tentang mekanisme reproduksi bakteri dengan cara konjugasi!
Apakah semua bakteri dapat melakukan reproduksi dengan cara
konjugasi? Mengapa demikian?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
5. Jelaskan 4 peranan bakteri!
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
Lembar Materi

A. Pengertian Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan
tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya
merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak
mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki
jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-
mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di
lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.
Kebanyakan bakteri mempunyai warna yang keputih-putihan, kelabu,
kekuning-kuningan atau hampir bening, akan tetapi ada juga beberapa species
yang mempunyai pigmen menampilkan warna yang lebih tegas. Adanya warna itu
dipengaruhi juga olerh faktor-faktor luar seperti temperatur, pH, dan oksigen
bebas. Koloni mempunyai sifat-sifat spesifik dalam hal: bentuk, tepian, elevasi,
ukuran, warna, tekstur, serta baunya dan kebeningannya.
Ciri-Ciri Bakteri :
a. Umumnya tidak berklorofil
b. Hidupnya bebas atau sebagai parasit / patogen
c. Bentuknya beraneka ragam
d. Memiliki ukuran yang kecil rata-rata 1 s/d 5 mikron
e. Tidak mempunyai membran inti sel / prokariot
f. Kebanyakan Uniseluler (memiliki satu sel)
g. Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung peptidoglikan,
sedangkan yang kosmopolit mengandung peptidoglikan

B. Struktur Tubuh Bakteri


Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
a. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan
granula penyimpanan
b. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan
endospora.
Struktur dasar bakteri :
a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
b. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun
atas lapisan fosfolipid dan protein.
c. Sitoplasma adalah cairan sel.
d. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein
dan RNA.
e. Granula penyimpanan, menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
f. Mesosom berfungsi sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan
berperan dalam pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.

Struktur tambahan bakteri :


a. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri
tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut
lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
b. Flagel(cambukgetar)
Berfungsi untuk bergerak, flagel melekat pada membran luar di dinding sel.
Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri dibedakan
menjadi:
 Monotrik yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu ujungnya.
 Lopotrik : bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu flagel
 Amfitrik : bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu flagel.
 Peritrik yaitu bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya.

c. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang
menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek,
kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya
terdapat pada bakteri gram negatif.
d. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram
positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan
bagi kehidupan bakteri. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein
dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu
tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan
tumbuh menjadi sel bakteri baru.

C. Reproduksi Bakteri
Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah
diri. Rekombinasi genetik adalah pemindahan secara langsung bahan genetik
(DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses berikut:
a. Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri
yang satu ke sel bakteri yang lain.

b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan


perantaraan virus.

c. Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk


jembatan untuk pemindahan materi genetik.

d. Pembelahan diri secara biner (langsung)


Sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.

D. Manfaat Bakteri
Adapun pemanfaatan bakteri adalah sebagai berikut:
a) Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju dan minuman nata
decoco dari air kelapa
b) Streptococcus lactis dan S. Cremoris digunakan dalam pembuatan keju
Lactobacillus citrovorum untuk memberi aroma pada mentega dan keju.
c) Bacilluus brevis menghasilkan antibiotik tirotrisin, Bacillus subtilis
menghasilkan antibiotik basitrasin, Bacilus polymixa menghasilkan polimixin.
d) Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter dan Acetobacter chroocum
berperan dalam proses penambahan kesuburan tanah (membentuk humus).
Acetobacter penting dalam pembuatan asam gula dan nata de coco.

You might also like