You are on page 1of 8

MAKALAH MENGENAI IKAN HIU DAN IKAN PARI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistematika Vertebrata

Dosen pengampu : Trijoko

Disusun oleh :

ATIKAH OKTAVIANI 08680024

PENDIDIKAN BIOLOGI

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2010
IKAN HIU DAN IKAN PARI

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin ) yang hidup di air dan
bernafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beranekaragam
dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Secara taksonomi ikan tergolong
kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan.

Dikenal empat kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnatha atau
vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yang masih ada adalah
Cyclostoma (Lamprey dan Hagfish ), ikan purba berahang kelas Placodermi (punah), kelas
Chondrichthyes atau ikan kartilago/tulang rawan (ikan hiu, pari dan chimaera) dan kelas
Osteichthyes atau ikan bertulang sejati. Dua kelas terakhir (Chondrichthyes dan Osteichthyes)
dikelompokkan dalam superkelas Pisces.

Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul
otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan
yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikan-ikan
yang kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini bukan menunjukkan
keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder.

Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :

a) Rangka tulang rawan

b) Ada yang bersisik dan ada pula yang tidak bersisik

c) Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang

d) Letak celah insang lateral dan ventral

e) Mulut terletak pada sisi ventral

f) Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak

g) Sirip berpasangan

h) Tidak memiliki gelembung udara


i) Lubang hidung sepasang.

Kelas ini mencakup 2 sub kelas yaitu Elasmobranchi yang dibedakan atas ordo
Squaliformes dan ordo Rajiformes, serta subkelas Holecephali. Ordo Squaliformes mencakup
semua jenis ikan hiu sedangkan ordo Rajiformes mencakup jenis-jenis ikan pari. Terdapat
beberapa perbedaan antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah insang, perlekatan
sirip dada dan wujud dari ekornya. Subkelas Holocephali mencakup jenis ikan langka yang
disebut ikan tikus. Ikan ini tidak mirip dengan ikan hiu ataupun ikan pari dalam hal bentuk tubuh
dan jumlah celah insangnya.

Ikan hiu hidup di samudera dan lautan di seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam air
tawar. Mereka tinggal di sebagian besar semua dan suhu kedalaman laut. Ikan hiu mempunyai
tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari
parasit dan untuk menambah dinamika air.

Ikan pari jarang menyerang manusia, walaupun sekiranya ia terinjak, ikan pari akan
menggunakan tajinya sebagai satu bentuk untuk mempertahankan diri. Terdapat kira-kira 200
spesies ikan pari. Biasanya terdapat di air tawar dan di lautan. Kebanyakan tidak mempunyai
keupayaan untuk menyengat.

Ikan hiu dan ikan pari rahangnya bersendi pada tulang posterior atau pada elemen
hiomandibula dari lengkung insang ke-2. Umumnya struktur appendages (alat gerak) depan lebih
rumit daripada belakang. Alat gerak pada ikan berupa sirip. Tulang di bagian ventral dari pusat
sirip ikan hiu disebut korakoid, sedangkan yang memanjang kearah dorsal dibagian tepi sirip
disebut skapula. Tulang gigi kelompok ikan hiu ini berasal dari dermal. Sirip pada ikan pari
merupakan modifikasi dari beberapa tulang gigi yang hilang. Tulang-tulang bagian panggul pada
ikan lebih sederhana daripada bagian gelang bahu dan hampir melekat pada kolumna vertebralis.

Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain. Bentuk gigi
ikan pari dan chimaera, seperti lempengan yang berbentuk kerucut yang berguna untuk
menghancurkan molusca dan organisme bercangkang yang hidup di dasar laut. Insang
merupakan ciri sistem pernafasan pada ikan. Secara embriologis, celah insang tumbuh sebagai
hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh keluar dan bertemu dengan invaginasi dari
luar. Terdapat variasi perlengkapan insang pada berbagai ikan. Ikan hiu dan ikan pari memiliki
5-7 pasang celah insang ditambah pasangan celah anterior non respirasi yang disebut spirakel.
Hemibrankhia dipisahkan satu dengan lain oleh septum interbrankia yang tersusun dari lengkung
kartilago. Masing-masing septa brankhialis ini menutup bagian yang terbuka dari insang
berikutnya kearah posterior.

Ikan hiu ataupun ikan bertulang rawan pada umumnya, tidak ditemukan struktur yang
mirip paru-paru. Sistem ekskresi ikan seperti juga vertebrata lain yang mempunyai banyak fungsi
antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa
nitrogen hasil dari metabolism protein. Untuk itu berkembang tiga tipe ginjal yaitu pronefros,
mesonefros dan metanefros. Pada ikan hiu fungsi duktus gonad dan ginjal telah berkembang
dilengkapi dengan duktus urinaria. Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga
keseimbangan garam tubuh.

Tidak ada perbedaan prinsip antara mata ikan dan vertebrata lain, kecuali hanya ada cara
akomodasi atau adaptasi spesial akibat cara hidup. Akomodasi atau kemampuan mata untuk
mengatur dengan sendirinya atau mengatur secara otomatis untuk melihat dekat atau jauh, pada
ikan dilengkapi dengan gerakan lensa mata ke samping atau ke muka belakang sehingga dapat
merubah jarak retina yang paling sensitif.ikan hiu yang merupakan predator, selalu memiliki
jarak pandang dan selalu menggerakkan lensa matanya ke depan atau menjauhi retina untuk
melihat obyek agar tampak lebih besar.

Sisik adalah bagian tubuh luar dan merupakan ciri sangat penting baik untuk ikan tulang
keras maupun ikan tulang rawan. Sisik umumnya sebagai pelindung dan penutup tubuh.
Berdasarkan asal, struktur dan fungsi sedemikian bervariasi sehingga sisik merupakan hal yang
penting dalam klasifikasi. Kulit ikan hiu atau ikan karang terasa seperti amplas (amril) karena
banyak sisik-sisik kecil yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipe plakoid
dan strukturnya sama dengan struktur gigi. Setiap sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian
basal, menuju ke atas menembus kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan
seperti duri yang tersusun dari dentin.

Seperti pada gigi, disana ada lubang pusat (pulpa), dimana terdapat banyak saluran
darah.spina ditutupi oleh lapisan yang lebih keras, dipercayai terbuat dari bahan sama dengan
email gigi.tidak ada perbedaan prinsip antara sisik dan gigi ikan hiu, kecuali pada ukuran gigi
lebih besar, keduanya adalah barang yang bias hilang dan diganti. Gigi Ikan pari berubah secara
berkala menjadi lebih besar, piringan dasar tergabung menjadi satu sehingga mampu memecah
cangkang moluska. Sisik plakoid pada ikan hiu dan ikan pari sangat berbeda dalam bentuk dan
susunannya.

Semua sirip pada ikan hiu dan ikan pari (yang berpasangan ataupun tidak), disokong oleh
pilar tulang rawan. Semua sirip, terbungkus kulit tebal sehingga bagian penyusunnya tidak
tampak. Ikan hiu biasanya memiliki dua sirip dorsal tetapi pada beberapa spesies mereduksi
tinggal satu dan ada sebuah sirip anal. Ekor ikan hiu umumnya heteroserkal, tersusun oleh dorsal
flange yang besar, melebar kearah distal dari skeleton aksial dan sebuah ventral flange kecil.
Sirip kaudal dan pelvik berperan penting dalam lokomosi, dan kenyataan adanya struktur siri
tersebut untuk menopang tubuh. Sirip pektoral berfungsi untuk pengendali, sirip pelvik (juga
sirip dorsal dan anal) berfungsi menjaga keseimbangan dan mempertahankan tubuh agar tetap di
dalam air.

Kelompok ikan sejenis pari, sirip pektoralnya sangat membesar dan menempel sepanjang
tubuh mulai dari bagian belakang kepala sampai didepan sirip pelvik. Bahkan pada ikan elektrik
ray sirip tersebut menyatu pada ujungnya sebagai alat untuk memancarkan cahaya. Ikan pari
umumnya memiliki dua sirip median dorsal yang letaknya jauh dari ekor, tetapi tidak ada pada
ikan pari berduri (sting ray). Sirip anal jelas tidak ada. Meski sirip ekor tidak ditemukan pada
kebanyakan ikan pari, tetapi berkembang sangat baik pada ikan pari elektrik. Bagian dalam dari
sirip pelvic ikan hiu jantan dan ikan pari jantan berubah menjadi klasper sebagai alat untuk
memindahkan sperma kepada hewan betina.

Ikan pari duri (ray-finned) diripnya disokong oleh duri lembut yang mudah terlihat,
selamanya tidak tertutup oleh kulit keras seperti pada Elasmobranchii. Beberapa mempunyai
sirip adipose tanpa peyokong didalamnya. Ikan pari berenang dengan gerakan mengelombang
sirip pectoral yang lebar.warna punggung dari ikan pari mirip dengan warna dasar sekitar, dan
beberapa jenis mempunyai duri beracun atau organ elektrik yang juga merupakan alat pelindung
diri.
Beberapa ikan hiu dan ikan pari, spina dorsal berhubungan dengan kelenjar bisa yang
sangat beracun. Sebahagian besar racun itu sendiri adalah toksin berasaskan protein yang
menyebabkan kesakitan pada mamalia dan bias juga mengubah kadar degupan jantung dan
pernafasan.

Ada beberapa ikan hiu dan ikan pari yang mempunyai organ luminesen. Bioluminesen
adalah pancaran sinar oleh organisme, sebagai hasil oksidasi dari berbagai substrat dalam
memproduksi enzim. Susunan substratnya disebut lusiferin dan enzim yang sangat sensitive
sebagai katalisator oksidasi disebut lusiferase. Organ luminesen (organ yang mampu
menghasilkan sinar) ditemukan pada beberapa ikan hiu, ikan pari berlistrik (Benthobatis
moresbyi) dan beberapa ikan tulang keras khususnya yang tinggal di laut dalam. Adanya organ
yang memproduksi sinar ini dapat digunakan untuk menaksir kedalaman laut, dimana ikan
tersebut tinggal.

Hal ini dimaksudkan juga bahwa ikan tersebut memproduksi sinar untuk mendapatkan
makanan, mengacaukan musuh, menerangi lingkungan ataupun menarik perhatian lawan
jenisnya. Semua ini masih dugaan, akan tetapi pada prinsipnya berfungsi untuk mendapatkan
penghargaan antar individu dalam satu jenis.

Pada beberapa ikan pari juga ada yang mempunyai struktur tubuh hewan vertebrata yang
unik adalah organ listrik. Aliran listrik ini ada yang diproduksi sangat lemah tetai ada yang
sangat kuat. Organ elektrik disusun oleh elektroplates dan elektroplaxes yang merupakan
kumpulan sel berbentuk cakram sehingga nampak searah. Arah arus listrik berbeda-beda untuk
setiap jenis ikan.

Ikan pari mempunyai arah arus listrik yang mengalir pada permukaan tubuh mulai dari
ventral kearah dorsal. Organ elektrik mempunyai beberapa fungsi, misalnya untuk memproduksi
sinar tidak terlalu terang untuk maksud orientasi. Benda yang tidak jauh, yang mempunyai
konduktivitas arus berbeda dengan lingkungannya membuat ikan mengubah pola arus listrik
untuk dapat mengenali.

Vertebrata laut lainnya memecahkan masalah hidup didalam suatu lingkungan


hiperosmotik dengan cara berlainan. Ikan hiu menghasilkan ureasebagai limbah nitrogen dan
menahannya didalam cairan tubuh interna dalam konsentrasiyang begitu tinggi sehingga daya
tarik osmotik air kedalam berada dalam keseimbangan dengan difusi keluar, akibat kadar garam
luar yang lebih tinggi.

Insangnya tidak permeabel terhadap urea seperti halnya pada insang sebagian besar ikan
lainnya.konsentrasi urea dalam cairan tubuh ikan hiu dapat mencapai 100 kali kadar pada
mammalia, suatu tingkat yang jauh melebihi toleransi vertebrata lainnya. Garam yang
berakumulasi baik melalui makanan yang masuk maupun melalui difusi ke dalam melewati
permukaan seperti insang, dikeluarkan oleh ginjal dan oleh suatu kelinear khusus yang
mengekskresi garam yang terdapat dibagian kaudal usus hiu.

Ikan hiu tidak memiliki gelembung renang tetapi mempunyai hati yang sangat besar
dengan kadar minyak yang sangat tinggi. Minyak ini disamping mengurangi kepadatan jaringan
juga merupakan persediaan energi yang penting.

Ikan pari mempunyai bentuk tubuh gepeng melebar (depressed) dimana sepasang sirip
dadanya melebar dan menyatu dengan sisi kiri kanan kepalanya, sehingga tampak atas atau
tampak bawahnya terlihat bundar atau oval. Ikan pari umumnya mempunyai ekor yang
berkembang memanjang menyerupai cemeti. Mata ikan pari umumnya terletak dikepala bagian
samping. Ikan pari betina umumnya berbiak secara melahirkan anak (vivipar) dengan jumlah
anak antara 5-6 ekor.

Manfaat dari ikan hiu dan ikan pari diantaranya adalah digunakan untuk bahan makanan
yang mengandung protein biasanya dijadikan ikan asin, komersial untuk pakaian, produk-produk
biomedis, meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh, menyembuhkan berbagai penyakit
seperti pusing atau lemas akibat darah rendah, kanker, kadar kolesterol, jantung koroner, gula
darah, rhematoid arthritis. Kulit Ikan pari biasanya dibuat dompet atau ikat pinggang.

DAFTAR PUSTAKA

Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta : UNY

Villee, claude A. 1999. Zoologi Umum. Jakarta : Erlangga

http://www.dkp.go.id/upload/Mengenal_Jenis_Ikan_Pari.pdf
http://iklan.dunia.web.id/cari.php?q=manfaat%20kulit%20ikan%20pari

http://www.forumkami.com/forum/cafe/3371-manfaat-minyak-hati-ikan-hiu.html

http://crazyfrogcommunity-khairunas.blogspot.com/2010/01/kuliah-lapangan.html

You might also like