Professional Documents
Culture Documents
(DES YATIM)
PENDAHULUAN
Menurut Husaini (2006:7) pengertian manajemen pendidikan adalah seni atau ilmu
mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaa, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara. Manajemen pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai seni dan ilmu
mengelola sumber daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien.
(1) Pperencanaan,
(2) Pengorganisasian
(4) Pengawasan.
Pengorganisasian adalah
(1) Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi,
Karena itu penelaaah dan pengumpulan data diarahkan oleh pendidik atau ilmuwan
sebagaai pakar yang jujur dan menyatu dengan objeknya. Karena penelitian tertuju
tidak hnya pemahaman dan pengertian (verstehen, Bodgan & Biklen, dalam Umaedi:
1999)
Pemikiran ini telah mendorong munculnya pendekatan baru, yakni pengelolaan
peningkatan mutu pendidikan di masa mendatang harus berbasis sekolah sebagai
institusi paling depan dalam kegiatan pendidikan. Pendekatan ini, kemudian dikenal
dengan manajemen peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah (School Based
Quality Management) atau dalam nuansa yang lebih bersifat pembangunan
(developmental) disebut School Based Quality Improvement.
Konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah ini ditulis dengan tujuan;
Kemanfaatan teori Manajemen pendidikan tidak hanya perlu sebagai ilmu yang
otonom tetapi juga diperlukan untuk memberikan dasar yang sebaik-baiknya bagi
pendidikan sebagai proses pembudayaan manusia secara beradab. Oleh karena itu
nilai manajemen pendidikan tidak hanya bersifat intrinsic sebagai ilmu seperti seni
untuk seni, melainkan juga nilai ekstrinsik dan ilmu untuk menelaah dasar-dasar
kemungkinan bertindak dalam praktek melalui kontrol terhadap pengaruh yang
negatif dan meningkatkan pengaruh yang positif dalam pendidikan. Dengan demikian
ilmu pendidikan tidak bebas nilai mengingat hanya terdapat batas yang sangat tipis
antar pekerjaan administrasi pendidikan dan tugas pendidik sebagi pedagok. Dalam
hal ini relevan sekali untuk memperhatikan pendidikan sebagai bidang yang sarat
nilai seperti dijelaskan oleh Phenix (1966). Itu sebabnya pendidikan memerlukan
teknologi pula untuk menjembatani persoalan yang sedang berlangsung maupun yang
akan terjadi.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Landasan Ontologi, Epistemologi dan
Aksiologi (pragmatis) dalam Managemen pendidikan mempunyai peran penting dalam :
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/200006/artikel3.htm.
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0405/14/1102.htm
Fatah, Nanang. 2001. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung. PT.
Remaja
Rosdakarya.
DAFTAR ISI
1.Kaper Depan...................................................I
2.Daftar isi..........................................................II
3.Pendahuluan....................................................1
4.Rumusan Masalah............................................2
5.Pembahasan
a. Landasan Ontologi........................................3
b. Landasan Epistemologi.................................5
c. Dasar Aksiologi.............................................9
6.Kesimpulan......................................................10
7.Saran...............................................................10
8.Daftar Pustaka.................................................11