You are on page 1of 2

Rangkuman pasal 21 undang-undang pajak:

Ketentuan Pasal 21 Undang-undang pajak penghasilan mengatur tentang


pembayaran pajak dalam tahun berjalan melaluai pemotongan pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh <strong>wajib pajak orang
pribad</strong>i <strong>dalam negeri</strong> sehubungan dengan pekerjaan ,
jasa, dan kegiatan.

unsur penghasilan : Gaji

: Tunjangan

: Asuransi

: Jamsostek

Tarif PPh pasal 21 Lama : 5% Tarif PPh pasal 21 Baru (mulai


tahun 2009) : 5%

:
10% : 15%

:
15% : 25%

:
25% : 30%

: 35%

Penghasilan tidak kena pajak Pribadi (lama) : Rp.13.200.000

Penghasilan tidak kena pajak Pribadi (Baru) : Rp.15.840.000

Penghasilan tidak kena pajak Istri (lama) : Rp.1.200.000

Penghasilan tidak kena pajak Istri (Baru) : Rp.1.320.000

Penghasilan tidak kena pajak Anak (lama) : Rp.1.200.000 (max. 3 anak)

Penghasilan tidak kena pajak Anak (Baru) : Rp.1.320.000 (max. 3 anak)


Biaya Jabatan : 5% Dikali Penghasilan Bruto

Undang-undang lama maksimal : Rp.108.000/Bulan Atau Rp.1.296.000/Tahun

Undang-undang Baru maksimal : Rp.500.000/Bulan Atau Rp.6.000.000/Tahun

Bagi penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 yang tidak memiliki NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak) Dikenakan pemotongan PPh 21 tarif lebih tinggi 20%
dari pada tarif yang ditetapkan terhadap wajib pajak yang memiliki NPWP. {berlaku
mulai 1 januari 2009}.

Sampe dsini dulu yah, untuk perhitungannya lain waktu aku coba jelasin
OK.....wink :

You might also like