Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN..................................................................................
Latar Belakang.......................................................................................
A. Tujuan.............................................................................................
II. PEMBAHASAN....................................................................................
III. PENUTUP..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan
di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai
hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah
Tuhan Sang Pencipta dengan tulus.
Salain itu, dalam kehidupan sehari- hari manusia tidak dapat lepas dari
alat- alat teknologi yang pada setiap waktu teknologi- teknologi tersebut terus
bekembang. Serta umat manusia dituntut untuk mengembangkan dan mengikuti
perkembangan teknologi tersebut..
B. Tujuan
Fiber Optik (Serat optic) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau
plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat
ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks
bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang
digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit.
Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan
sebagai saluran komunikasi.
Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core. Cladding adalah
selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core
akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali
kedalam core lagi.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas.
Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat
optik.
• Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang
homogen.
• Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding
semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks
bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk
membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang
terjadi dapat diminimalkan.
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit Error Rate).
Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain
mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat
mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan
persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka,
Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat
diperkirakan besarnya.
B. Sejarah Fiber Optic
Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati
gelas (serat optik) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja
keras itupun berhasil ketika sekitar 1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada
daerah frekuensi tampak sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali
frekuensi gelombang mikro.
Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan.
Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser juga
belum terpancar lurus. Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya
gampang meliuk-liuk mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran
laser dalam jarak 1 km, bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik dengan
simpangan jarak hingga hitungan meter.
Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optik yang kemurniannya sangat tinggi,
kurang dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa sehari-hari artinya serat yang
sangat bening dan tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya, sehingga
konon, seandainya air laut itu semurni serat optik, dengan pencahayaan cukup
kita dapat menonton lalu-lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik.
Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan
awal. Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga
tahun 1968 atau berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan
akan menjadi pemandu cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20
dB/km. Melalui pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami
pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya
mencapai tingkat di bawah 1 dB/km.
Tahun 80-an, bendera lomba industri serat optik benar-benar sudah berkibar.
Nama-nama besar di dunia pengembangan serat optik bermunculan. Charles K.
Kao diakui dunia sebagai salah seorang perintis utama. Dari Jepang muncul
Yasuharu Suematsu. Raksasa-raksasa elektronik macam ITT atau STL jelas
punya banyak sekali peranan dalam mendalami riset-riset serat optik.
1. Generasi pertama (mulai 1975) Sistem masih sederhana dan menjadi dasar
bagi sistem generasi berikutnya, terdiri dari : alat encoding : mengubah input
(misal suara) menjadi sinyal listrik transmitter : mengubah sinyal listrik menjadi
sinyal gelombang, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 mm. serat
silika : sebagai penghantar sinyal gelombang repeater : sebagai penguat
gelombang yang melemah di perjalanan receiver : mengubah sinyal gelombang
menjadi sinyal listrik, berupa fotodetektor alat decoding : mengubah sinyal listrik
menjadi output (misal suara) Repeater bekerja melalui beberapa tahap, mula-
mula ia mengubah sinyal gelombang yang sudah melemah menjadi sinyal listrik,
kemudian diperkuat dan diubah kembali menjadi sinyal gelombang. Generasi
pertama ini pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi sebesar 10
Gb.km/s.
Untuk mengurangi efek dispersi, ukuran teras serat diperkecil agar menjadi tipe
mode tunggal. Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias teras.
Dengan sendirinya transmitter juga diganti dengan diode laser, panjang
gelombang yang dipancarkannya 1,3 mm. Dengan modifikasi ini generasi kedua
mampu mencapai kapasitas transmisi 100 Gb.km/s, 10 kali lipat lebih besar
daripada generasi pertama.
Terjadi penyempurnaan pembuatan serat silika dan pembuatan chip diode laser
berpanjang gelombang 1,55 mm. Kemurnian bahan silika ditingkatkan sehingga
transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1,2 mm sampai
1,6 mm. Penyempurnaan ini meningkatkan kapasitas transmisi menjadi beberapa
ratus Gb.km/s.
Pada generasi ini dikembangkan suatu penguat optik yang menggantikan fungsi
repeater pada generasi-generasi sebelumnya. Sebuah penguat optik terdiri dari
sebuah diode laser InGaAsP (panjang gelombang 1,48 mm) dan sejumlah serat
optik dengan doping erbium (Er) di terasnya. Pada saat serat ini disinari diode
lasernya, atom-atom erbium di dalamnya akan tereksitasi dan membuat inversi
populasi*, sehingga bila ada sinyal lemah masuk penguat dan lewat di dalam
serat, atom-atom itu akan serentak mengadakan deeksitasi yang disebut emisi
terangsang (stimulated emission) Einstein. Akibatnya sinyal yang sudah melemah
akan diperkuat kembali oleh emisi ini dan diteruskan keluar penguat. Keunggulan
penguat optik ini terhadap repeater adalah tidak terjadinya gangguan terhadap
perjalanan sinyal gelombang, sinyal gelombang tidak perlu diubah jadi listrik
dulu dan seterusnya seperti yang terjadi pada repeater. Dengan adanya penguat
optik ini kapasitas transmisi melonjak hebat sekali. Pada awal pengembangannya
hanya dicapai 400 Gb.km/s, tetapi setahun kemudian kapasitas transmisi sudah
menembus harga 50 ribu Gb.km/s.
6. Generasi keenam
Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang
gelombangnya sama akan merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu
bahan jika intensitasnya melebihi suatu harga batas. Efek ini kemudian digunakan
untuk menetralisir efek dispersi, sehingga soliton tidak akan melebar pada waktu
sampai di receiver. Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan yang
ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan. Tampak bahwa
penggabungan ciri beberapa generasi teknologi serat optik akan mampu
menghasilkan suatu sistem komunikasi yang mendekati ideal, yaitu yang
memiliki kapasitas transmisi yang sebesar-besarnya dengan tingkat kesalahan
yang sekecil-kecilnya yang jelas, dunia komunikasi abad 21 mendatang tidak
dapat dihindari lagi akan dirajai oleh teknologi serat optik.
C. Komunikasi Serat Optik
Media komunikasi digital pada dasarnya hanya ada tiga, tembaga, udara dan
kaca. Tembaga kita kenal sebagai media komunikasi sejak lama, telah berevolusi
dari hanya penghantar listrik menjadi penghantar elektromagnetik yang
membawa pesan, suara, gambar dan data digital. Berkembangnya teknologi
frekuensi radio menambah alternatif lain media komunikasi, kita sebut nirkabel
atau wireless, sebuah komunikasi dengan udara sebagai penghantar. Tahun 1980-
an kita mulai mengenal media komunikasi yang lain yang sekarang menjadi
tulang punggung komunikasi dunia, yaitu serat optik, sebuah media yang
memanfaatkan pulsa cahaya dalam sebuah ruang kaca berbentuk kabel, total
internal reflection.
Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya (mikroskopis) agar tak mudah
patah/retak, tentunya dengan perlindungan khusus sehingga besaran wujud kabel
akhirnya tetap mudah dipasang. Satu kabel serat optik disebut sebagai core.
Untuk satu sambungan/link komunikasi serat optik dibutuhkan dua core, satu
sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Variasi kabel yang dijual
sangat beragam sesuai kebutuhan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16
core, 24 core, 36 core hingga 48 core. Satu core serat optik yang terlihat oleh
mata kita adalah masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanya
sendiri yang menjadi inti transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat oleh
mata.
Bentuk kabel dikenal dua macam, kabel udara (KU) dan kabel tanah (KT). Kabel
udara diperkuat oleh kabel baja untuk keperluan penarikan kabel di atas tiang.
Baik KU maupun KT pada lapisan intinya paling tengah diperkuat oleh kabel
khusus untuk menahan kabel tidak mudah bengkok (biasanya serat plastik yang
keras). Di sekeliling inti tersebut dipasang beberapa selubung yang isinya adalah
core serat optik, dilapisi gel (katanya berfungsi juga sebagai racun tikus) dan
serat nilon, dibungkus lagi dengan bahan metal tipis hingga ke lapisan terluar
kabel berupa plastik tebal. Dari berbagai jenis jumlah core, besaran wujud akhir
kabel tidaklah terlalu signifikan ukuran diameternya.
Memotong kabel serat optik sangat mudah, cukup menggunakan gergaji kecil.
Sering terjadi maling-maling tembaga salah mencuri, niatnya mencuri kabel
tembaga yang laku di pasar besi/loak malah menggergaji kabel serat optik. Yang
sulit adalah mengupasnya, namun hal ini dipermudah dengan pabrikan kabel
menyertakan serat nilon khusus di bawah lapisan terluar yang keras sehingga
cukup dikupas sedikit dan nilon tersebut berfungsi membelah lapisan terluar
hingga panjang yang diinginkan untuk dikupas.
Untuk keperluan sederhana misalnya sambungan fiber optik antar gedung pada
jarak ratusan meter (hingga 15km) kini teknologi bridge/converter-nya sudah
semakin murah dengan kapasitas 100Mbps, sedangkan untuk full gigabit harga
switch/module-switch-nya masih mahal. Jadi, meskipun harga kabel serat optik
sudah di kisaran Rp10.000/m namun total pemasangannya membengkak karena
ada biaya SDM yang menarik dan memasang kabel, biaya splicing setiap core-
nya, pemasangan OTB, pengujian OTDR, penyediaan patchcord dan perangkat
optiknya sendiri (switch/bridge).
D. Keunggulan & Kelemahan Serat Optik
Ada beberapa keunggulan serat optik di banding media transmisi lainnya, yaitu :
1)Lebar bidang yang luas, sehingga sanggup menampung informasi yang besar.
2)Bentuk yang sangat kecil dan murah.
3)Tidak terpengaruh oleh medan elektris dan medan magnetis.
4)Isyarat dalam kabel terjamin keamanannya.
5)Karena di dalam serat tidak terdapat tenaga listrik, maka tidak akan terjadi
ledakan maupun percikan api. Di samping itu serat tahan terhadap gas beracun,
bahan kimia dan air, sehingga cocok ditanam dalam tanah.
6)Substan sangat rendah, sehingga memperkecil jumlah sambungan dan jumlah
pengulang.
Media fiber optik, merupakan media yang memiliki banyak kelebihan, terutama
dari segi performa dan ketahanannya menghantarkan data. Media ini tampaknya
masih menjadi media yang terbaik saat ini dalam media komunikasi kabel.
Kelebihan yang dimiliki media ini memang membuat komunikasi data menjadi
lebih mudah dan cepat untuk dilakukan. Maka dari itulah, media ini menjadi
pilihan banyak orang untuk mendapatkan komunikasi yang berkualitas.
Kehebatan media ini akan coba dibahas satu per satu dalam artikel ini. Meskipun
tidak terlalu detail dan ilmiah, namun cukup untuk menunjukkan betapa hebatnya
teknologi ini hingga begitu dipercaya oleh masyarakat dunia.
Di samping kelebihan yang telah disebutkan di atas, serat optik juga mempunyai
beberapa kelemahan di antaranya, yaitu :
1)Sulit membuat terminal pada kabel serat
2)Penyambungan serat harus menggunakan teknik dan ketelitian yang tinggi.
Berdasarkan faktor struktur dan properti sistem transmisi yang sekarang banyak
diimplementasikan, teknologi fiber optik terbagi atas dua kategori umum, yaitu:
Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar
dibandingkan dengan multi mode fiber optics, tetapi teknologi ini membutuhkan
sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti
sebuah sistem yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat
dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode. Tetapi harga yang harus
Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan
lebih kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya
akibat distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang
menyebabkan single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan
jauh jangkauannya.
Sinyal cahaya dalam teknologi Multi mode fiber optic dapat dihasilkan hingga
100 mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan oleh teknologi ini
bergantung dari besar kecilnya ukuran core fiber-nya dan sebuah parameter yang
diberi nama Numerical Aperture (NA). Seiring dengan semakin besarnya ukuran
core dan membesarnya NA, maka jumlah mode di dalam komunikasi ini
juga bertambah.
Dilihat dari faktor strukturalnya, teknologi Multi mode ini merupakan teknologi
fiber optikyang menggunakan ukuran core yang cukup besar dibandingkan
dengan single mode. Ukuran core kabel Multi mode secara umum adalah berkisar
antara 50 sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang terdapat di
dalam kabel Multi mode pada umumnya adalah berkisar antara 0,20 hingga 0,29.
Dengan ukuran yang besar dan NA yang tinggi, maka terciptalah teknologi fiber
optik Multi mode ini.
Ukuran core besar dan NA yang tinggi ini membawa beberapa keuntungan bagi
penggunanya. Yang pertama, sinar informasi akan bergerak dengan lebih leluasa
di dalam kabel fiber optik tersebut. Ukuran besar dan NA tinggi juga membuat
para penggunanya mudah dalam melakukan penyambungan core-core tersebut
jika perlu disambung. Di dalam penyambungan atau yang lebih dikenal dengan
istilah splicing, keakuratan dan ketepatan posisi antara kedua core yang ingin
disambung menjadi hal yang tidak begitu kritis terhadap lajunya cahaya data.
Pengaruh yang ditimbulkan dari efek ini adalah bandwidth yang dicapai tidak
dapat meningkat, sehingga komunikasi tersebut menjadi terbatas bandwidthnya.
Para pembuat kabel fiber optik memodifikasi sedemikian rupa kabel yang
dibuatnya sehingga bandwidth yang dihasilkan oleh Multi mode fiber optic ini
menjadi paling maksimal.
G. Apliksi Fiber Optik
Sebuah Fiber Optik line adalah media yang sangat atraktif untuk produksi video.
Karena sangat ringan maka bisa menjadi aset yang berharga dalam pembuatan
peralatannya. Kapasitasnya juga menjadi penarik perhatian dalam bidang TV
digital. Selain untuk TV optik fiber juga mampu untuk mendukung kinerja LAN.
Industri telepon dan kabel juga menaruh perhatian yang besar pada teknologi
ini. Underwater LinesAT&T telah mengepalai suatu konsorsium untuk
pengembangan jaringan fiber optik bawah laut, transatlantik, antara Amerika dan
Eropa. Fiber-Optic Lines and Satellites Sekarang sebuah FO line telah memiliki
kapasitas saluran yang besar dan tahan lama, dan akan sangat efektif untuk
aplikasi jarak jauh. Sebuah transmisi satelit sangat terpengaruh oleh keadaan
atmosfer dan traffic dari satelit itu sendiri, namun FO line tidak terpengaruh dua
hal ini. Fiber juga mempunyai segi keamanan yang jauh lebih baik. Aplikasi
Lainnya Dalam bidang kedokteran terdapat operasi tipe laser yang memanfaatkan
teknologi ini. Para ilmuwan juga telah mengaplikasikan teknologi ini dalam
beberapa material yang berguna unuk menciptakan sebuah pesawat terbang
hingga sebuah space station.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
http://yulian.firdaus.or.id/fiber-optic/
http://www.pcmedia.co.id
http://www.waena.org/
ABSTRAK
Komunikasi data yang berkembang dengan pesat dewasa ini. Hal ini sesuai dengan
kemajuan teknologi dalam bidang telekomunikasi dunia yang sedang maju dengan pesat serta
pengaruh era globasasi dan arus informasi yang sangat diperlukan oleh masyarakat modern.
Kemajuan perekonomian serta majunya teknologi telekomunikasi merupakan titik tolak dan
potensi besar untuk dapat meningkatkan dan mewujudkan berbagai jenis pelayanan komunikasi
yang lebih canggih untuk komunikasi suara, vidio dan data
Jenis fiber optik yang digunakan adalah fiber optik multi mode
graded indeks. Laser sumber gelombang optik dipilih LED.
Pemilihannya disesuaikan dengan kepentingan sistem yang dirancang,
agar dapat menghasilkan sistem yang lebih efektif dan optimal
ditinjau dari nilai ekeonomi dan teknologinya. Sistem ini mampu
memberikan transmisi data dengan jauh lintasan sejauh 16 km Jika
menggunakan modem ZAT-16, sedangkan menggunakan lainnya
hanya mampu menjangkau 15 meter saja.
2 of 6
2.2.1. Transmitter
2.2.2. Receiver
3 of 6
2.3. Atenuasi
a. Absorpsi.
Absorpsi merupakan sifat alami suatu gelas. Pada daerah-daerah tertentu gelas dapat
mengabsorpsi sebagian besar cahaya seperti pada daerah ultraviolet. Hal ini disebabkan
oleh adanya gerakan elektron yang kuat. Demikian pula untuk daerah inframerah, terjadi
absorpsi yang besar. Ini disebabkan adanya getaran ikatan kimia . Oleh karena itu
sebaiknya penggunaan fiber optik harus menjauhi daerah ultraviolet dan inframerah.
Penyebab absorpsi lain adanya transmisi ion-ion logam dan ion OH. Ion OH ini ternyata
memberikan sumbangan absorpsi yang cukup besar. Semakin lama usia suatu fiber maka
bisa diduga akan semakin banyak ion OH di dalamnya yang menyebabkan kualitas fiber
menurun.
b. Hamburan
Seberkas cahaya yang melalui suatu gelas dengan variasi indeks bias disepanjang gelas
tadi, sebagian energinya akan hilang dihamburkan oleh benda benda kecil yang ada di
dalam gelas. Hamburan yang disebabkan oleh tumbukan cahaya dengan partikel
tersebut dinamakan hamburan Rayleigh. Besarnya hamburan Rayleigh ini berbanding
terbalik dengan pangkat empat dari pangjang gelombang cahaya yaitu : 1/ λ . Sehingga
dapat disimpulkan untuk lamda kecil, hamburan Rayleigh besar dan sebaliknya.
Seberapa besar sumbangan hamburan Rayleigh ini terhadap atenuasi transmisi dapat
dilihat pada grafik gambar 2.3. yang sudah direkomendasi oleh CCITT. Ternyata pada
panjang gelombang sekitar 0,85 μm yaitu panjang gelombang sinar laser Ga A1 As,
Hamburan Rayleigh memberikan loss akibat hamburan sangat kecil dibandingkan
dengan loss fiber optik multimode. Karena itu fiber optik singlemode lebih baik mutunya
sebagai media transmisi dibandingkan dengan fiber optik multimode.
c. Mikro-bending
Atenuasi lainya adalah atenuasi yang disebabkan mikro-bending yaitu pembengkokan
fiber optik untuk memenuhi persyaratan ruangan. Namun pembengkokan dapat pula
terjadi secara tidak sengaja seperti misalnya fiber optik yang mendapat tekanan cukup
keras sehingga cahaya yang merambat di dalamnya akan berbelok dari arah transmisi
dan hilang. Hal ini tentu saja menyebabkan atenuasi.
4 of 6
Sistem Komunikasi data fiber optik yang dibahas dalam paper ini
menggunakan transmisi digital dan modem ZAT-16 yaitu modem yang
mempunyai 16 buah saluran transmisi digital dan dinamkan “ 16-
Channel Data Multiplexer ZAT 16 “
Pada modem ZAT16 protokol sinkronus dapat diperoleh dari tiga buah
sumber yaitu :
5 of 6
4. KESIMPULAN