You are on page 1of 30

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEUANGAN

TUGAS SISTEM INFORMASI

OLEH :
KELOMPOK 5 :
I Ngh Dwi Armada .Y 0804405021
I Gst. Ag. Gd. Mega P. 0804405049
Putu Rusdi Ariawan 0804405050
Adityo Peksi Aji 0804405058
Wahyu Arifianto P. 0804405060
I Gst. Ngrh. Oka Keswara 0804405061

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Ida Shang Hyang Widhi Waca, atas berkat dan
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Sistem Infomasi Manajemen Keuangan”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas perkuliahan Sistem Informasi.
Selain hal itu, makalah ini dibuat sebagai suatu kajian terhadap penggunaan
teknologi informasi, sehingga dapat dijadikan suatu referensi bagi para
pembacanya
Rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya haturkan kepada semua
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang turut membantu agar
terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membantu demi
sempurnanya makalah ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Denpasar, Mei 2010

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................................. 2
1.5 Batasan Masalah ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian SIM Keuangan...................................................................... 4
2.1.1 Tujuan SIM Keuangan ................................................................. 4
2.2 Model sistem informasi keuangan .......................................................... 5
2.3 Subsistem Model SIM Keuangan ........................................................... 6
2.3.1 Subsistem input ............................................................................. 6
2.3.2 Subsistem output ........................................................................... 12

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan................................................................................................ 24
3.2 Saran...................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model sistem informasi keuangan.............................................. 5


Gambar 2.2 Posisi Auditing Internal dalam Organisasi.................................. 9
Gambar 2.3 Dengan Menggunakan junlah tenaga penjual untuk
memproyeksikan penjualan......................................................... 14
Gambar 2.4 Proses Penyusunan anggaran ..................................................... 21

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini,
mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi
diusahakan secara maksimal atau secara besar-besaran, dimana sistem kerja secara
manual perlahan-lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin
canggih. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang teknologi
tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya memerlukan waktu
yang relatif lama menjadi dapat terselesaikan dengan waktu yang relatif singkat
dengan hasil yang memuaskan, walaupun dengan teknologi yang modern
pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak.
Kementerian/Lembaga wajib untuk menyampaikan Laporan Keuangan
dan Barang Milik Negara melalui sistem aplikasi yang telah dikembangkan secara
terpisah oleh Departemen Keuangan. Peningkatan kualitas sistem pelaporan
keuangan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, yang akurat,
akuntabel dan tepat waktu. Dengan adanya sistem yang mempergunakan
teknologi informasi, pekerjaan penyusunan laporan keuangan akan lebih mudah
dan rapi.
Pemanfaatan Teknologi Informasi merupakan salah satu cara dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaporan keuangan.
Dengan adanya kerja sama antara petugas SIMKeu dan pengelola/teknisi, maka
pemanfaatan teknologi informasi ini menjadi maksimal. Maka dikembangkanlah
Aplikasi SIM Keuangan yang telah mengalami proses pengembangan dengan
kendala yang harus diselesaikan dengan baik.
2

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian di atas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan
dengan sistem informasi manajemen keuangan, yaitu:
1. Bagaimanakah pengertian sistem informasi manajemen keuangan ?
2. Bagaimanakah model sistem informasi manajemen keuangan?
3. Bagaimanakah subsistem model sistem informasi manajemen keuangan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Merupakan tugas dari mata kuliah sistem informasi dan untuk melatih
kemampuan seorang mahasiswa dalam membuat makalah guna meningkatkan
kemampuan mata kuliah sistem informasi
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen khususnya
manajemen keuangan.
3. Untuk mengetahui pengembangan sistem informasi menajemen keuangan
pada suatu lembaga.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Bermanfaat sebagai suatu proses belajar dalam membuat makalah.
2. Dapat mengkaji lebih dalam tentang sistem informasi menajemen keuangan.
3. Bermanfaat sebagai suatu proses belajar untuk mengetahui mengenai sistem
informasi menajemen keuangan.
4. Untuk menambah pengetahuan tentang sistem informasi menajemen keuangan
dan aplikasinya dalam suatu lembaga.

1.5 Batasan Masalah


Pada penulisan ini diperlukan batasan-batasan agar sesuai dengan apa
yang sudah direncanakan sebelumnya sehingga tujuan penulisan dapat tercapai.
Adapun batasan masalah yang di bahas pada makalah ini adalah :
1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Keuangan dimana yang selanjutnya
disebut SIMKeu adalah serangkaian manual maupun aplikasinya yang
3

mengintegrasikan semua proses pengelolaan keuangan satker dimana terdapat


tujuan SIMKeu, tujuan SIMKeu, model SIMKeu
2. Model sistem informasi keuangan , dimana terdapat Komponen Input Sistem
Informasi dan Komponen Output Sistem Informasi.
3. Subsistem Model SIM Keuangan dimana akan dijelaskan lebih rinci dari
bagian-bagian dariKomponen Input Sistem Informasi dan Komponen Output
Sistem Informasi.
4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian SIM Keuangan


Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang
untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh
perusahaan.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan
untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem
informasi keuangan memiliki sistem pemasukan yang terdiri dari subsistem data
processing didukung oleh internal audit subsystem yang menyediakan data dan
informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal
auditors yang bertanggungjawab terhadap perawatan integritas sistem keuangan
perusahaan. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut EDP auditors. Sebagaimana
subsistem lainnya, sistem ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem,
yang mengumpulkan informasi dari lingkungan.
Sistem Informasi Manajemen Keuangan yang selanjutnya disebut
SIMKeu adalah serangkaian manual maupun aplikasinya yang mengintegrasikan
semua proses pengelolaan keuangan satker mulai dari perencanaan anggaran
(RKA-KL), Penyusunan Anggaran (DIPA), Penerbitan SPM, dan Penyusunan
Laporan Keuangan (SAI)
Sistem informasi keuangan mempunyai 3 tugas pokok : (1)
mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang, (2) membantu perolehan dana
tersebut, dan (3) mengontrol penggunaannya.

2.1.1 Tujuan SIM Keuangan


SIM Keuangan dikembangkan dengan tujuan:
1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan
dapat dipertanggungjawabkan yang mampu menghubungkan kantor satker ke
jenjang di atasnya.
5

2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan


keuangan
3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.

2.2 Model sistem informasi keuangan


Ketiga tugas pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistem output dalam
sistem informsai keuangan, seperti terlihat pada gambar 2.1. Sistem ini
mempunyai pengaturan spektural yang sama dengan yang kita gunakan untuk
sistem informasi pemasaran dan manufaktur.

Gambar 2.1 Model sistem informasi keuangan

a) Komponen Input Sistem Informasi terdiri dari subsistem audit internal, sistem
informasi akuntansi, subsistem intelejen keuangan.
b) Komponen output dari Sistem Informasi Keuangan terdiri dari subsistem
peramalan, subsistem manajemen dana, Subsistem Pengendalian.
6

2.3 Subsistem Model SIM Keuangan


2.3.1 Subsistem input
Ada tiga subsistem input yaitu : subsistem pemrosesan data, subsistem
audit internal dan subsistem intelegeni keuangan.

1. Subsistem pemrosesan data


Subsistem pemrosesan data mengumpulkan data internal dan lingkungan.
Kita mengetahui bagaimana terminal pengumpulan data dibidang manufaktur
mengumpulkan data internal. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan
dimasukkan kedalam database dengan menggunakan terminal dalam jaringan
yang ditempatkan diseluruh perusahaan. Subsistem pemrosesan data juga
mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan
perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan
account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian,
penerimaan dan account payable mengumpulkan data pemasok.
Data internal berfungsi sebagaidasar untuk pemecahan masalah yang
berhubungan dengan segala aspek operasi perusahaan, sebagai contoh II
menggunakan data yang diperoleh dari pelaporan kerja, yang digunakan sebagai
dasar untuk menyusun atau merevisi standar penampilan. Data lengkungan
memberikan dasar untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelanggan
dan pemasok perusahaan. Sebagai contoh, dalam menggunakan model matematis
untuk mensimulasi pengaruh dari keputusan mengenai inventarisasi, manajer akan
memasukkan skenario yang sebagian didasarkan pada data accounting historis
yang menjelaskan pesanan pelanggan dan lead time pemasok.
Sistem Informasi Akuntasi merupakan bagian dari Sistem Informasi
Manajemen. Sistem Informasi Manajemen digunakan oleh pihak manajemen
dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sehingga Sistem Informasi Akuntasi dalam
hal ini juga sebagai sumber informasi yang berguna dalam mencapai tujuan
perusahaan yang terangkum dalam Sistem Informasi Manajemen.
Data akuntasi berperan penting salam Sistem Informasi Keuangan, hal ini
disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
7

i. Catatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan


ii. catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan apa, kapan, siapa, berapa).
iii. SIA merupakan satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh
sistem informasi fungsional.

DASAR PEMROSESAN DATA


Kita telah mengetahui sejumlah dasar pemrosesan data, disini kita akan
melanjutkan pembahasan dan meninjau lebih singkat lagi.
Sinonim dengan Accounting. Dalam pandangan kita sistem pemrosesan
data adalah sama dengan sistem accounting.
Tujuan Pemrosesan Data. Tujuan pemrosesan data adalah untuk
menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang up-ti-date.
Aplikasi yang Dibutuhkan. Perusahaan tidak memutuskan apakah
mengimplementasikan sistem pemrosesan data atau tidak, sistem tersebut
dikehendaki oleh elemen dalam lingkungan, khususnya pemegang saham,
masyarakat kuangan dan pemerintah.
Tugas Pokok. Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok yaitu
pemgumpulan data, pengubahan data penyimpanan data dan pembuatan dokumen.
Sifat Pemrosesan Data. Pemrosesan data menjalankan tugas yang
penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang
lengkap, utamanya mempunyai fokus histori dan memberikan informasi
pemecahan masalah minimal.
Subsistem Pemrosesan Data. Subsistem dari sistem distribusi,
menampilkan contoh yang tepat mengenai bagaimana subitem utama dipadukan
melalui arus data. Subsistem penggajian melengkapi delapan subsistem dari
sistem distribusi untuk membentuk inti pemrosesan data bagi berbagai jenis
organisasi.

DATA ACCOUNTING
Data acounting memberikan record mengenai segala kepentingan
meneter yang terjadi dipersahaan. Sebuah record dibuat dari sebuah transaksi,
8

yang menjelaskan fakta yang penting yaitu apa yang telah terjadi, kapan
kejadiannya, siapa yang terlibat dan (dalam berbagai kasus) berapa jumlah uang
yang terlibat.
Data ini dianalisis dengan berbagai cara, yang nantinya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan informsi manajemen.

SISTEM BIAYA
Sebagian besar data accounting digunakan secara internal didalam
departemen accounting oleh sistem biaya. Sistem biaya, sepertia arti dari
namanya, menentukan biaya operasi perusahaan. Ketika kita mempelajari
subsistem harga dari sistem informasi pemasaran, kita mengetahui bahwa ada
banyak perusahaan yang mengikuti atau menganut strategi harga berdasarkan
biaya. Perusahan tersebut mengidentifikasi biaya yang diperlukan untuk produk
dan kemudian menambahkan harga tertntu. Maka biaya aka akurat bila strategi
tersebut dapa efektif.
Sistem biaya bertanggung jawab atas fungsi keuangan namun ia juga
mempengaruhi bidang fungsional yang lain. Penmpilan fungsi manufaktur
biasanya didasarkan pada pembiayaan produksi, inilah kenapa kita menyertakan
subsistem biaya dala sistem informasi manufakut. Penampilan fungsi pemasaran
juga tergantung pada suistem biaya, jika produk terlalu tinggi harganya maka ia
tidak akan terjual. Yang paling penting penampilan perusahaan sangat tergantung
pada sistem biaya .

2. Subsistem audit internal


Audit Internal merupakan badan yang melaksanakan aktivitas internal
auditing, berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan
dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti
perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Subsistem Audit Internal
dirancang secara khusus untuk melakukan studi khusus mengenai operasi
perusahaan.
9

Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan


subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan
studi khusus mengenai operasi perusahaan. Auditor internal adalah pekerja dalam
perusahaan yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi
sistem informasi konseptual seluruh perusahaan. Dan ia biasanya memberikan
laporan kepada CEO atau eksekutif puncak lain.

Gambar 2.2 Posisi Auditing Internal dalam Organisasi

Jenis – Jenis Aktivitas Auditing


Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu keuangan,
operasional, persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor internal
dapat melakukan semua aktivitas tersebut.
Auditing Keuangan . Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap
keakuratan record perusahaan dan melakukan jenis aktifitas dan dilakukan oleh
auditor eksternal. Auditor eksternal juga melakukan audit keuangan khusus
terpisah dari apa yang dilakukan auditor eksternal, atau dapat bekerjasama dengan
auditor eksternal.
Auditing Operasional. Audit operasional tidak dilakukan untuk
memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan)
evektifitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual,
bukannya fisik dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan
komputer.
10

Auditing Persetujuan. Audit persetujuan adalah sama dengan audit


operasional, kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh,
auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan secara perorangan
para pekerja ini diberi cek pembayaran, dan bukannya menggunakan pengiriman.
Disain Sistem Pengontrolan Internal. Dalam auditing operasional dan
persetujuan, audotor internal mempelajari sistem yang telah ada.

3. Subsistem intelegensi keuangan


Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari masyarakat
keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan sebagainya.
Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan
informasi kepada eksekutif perusahaan dan analisis keuangan mengenai trend
yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Berperan untuk digunakan
mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik
Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh perusahaan,
maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini. Subsistem intelegensi
keuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber modal tambahan dan mencari
investasi dana surplus yang terbaik. Agar dapat melakukan tugas ini, subsistem
intelegensi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham
dan masyarakat keuangan. Seperti halnya fungsi yang lain, subsistenm ini juga
mengumpulkan data dan informasi pemerintah. Sebagian besar informasi yang
mempengaruhi arus uang bersal dari pemerintah federal dan, beberapa
diantaranya, diperoleh dari pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM


Semua korporasi,kecuali yang kecil, mempunyai departemen hubungan
pemegang saham. Ia biasanya ditempatkan dalam fungsi keuangan. Departemen
ini memelihara hubungan komunikasi antara perusahaan dan pemegang
sahamnya. Kebanyakan arus informasi dari perusahaan k epemegang saham
berbentuk laporan tahunan dan laporan kwartal. Baik pemegang saham maupun
11

calon pemegang saham menggunakan informasi ini untuk menilai atau


memertimbangkan peluang investasi yang ditwarjkan oleh perusahan tersebut.
Laporan pemegang saham dibuat oleh departemen hubungan pemegang
saham,yang bekerja sama dengan manajemen puncak. Laporan ini berisi informasi
yang bentuknya sangat ringkas.
Pemegang sasham juga menggunakan departemen hubungan pemegang
saham sebagai saluran untuk menyampaikan keluhan, saran, dan informasi lain
kepada perusahaan. Juga,sekali dalam setahun, pemegang saham mempunyai
kesempatan untuk mengikuti meeting pemegang saham. Walaupun sebagaian
besar komunikasi dilakukan oleh perusahaan pada meeting ini, namun pemegang
saham diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangannya secara terbuka
yang ditujukan kepada eksekutif korporasi.

INFORMASI MASYARAKAT KEUANGAN


Aktivitas intelegensi keuangan perusahaan yang berkembang paling baik
adalah aktivitas yang menyangkut masyarakat keuangan. Ada dua sebab mengenai
telah dibangunnya arus informasi ini. Pertama, sebagian informasi bersifat formal,
yaitu berada dalam bentuk bahan tercetak dan database yang berisi informasi
ekonomi dan lingkungan. Kedua, manajemen puncak mengetahui pentingnya
lingkungan ekonomi dalam mempengaruhi perusahaan dan manajemen ini ingin
tetap menggunakannya.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ARUS UANG


Lingkungan mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap arus uang dalam perusahaan. Cara masyarakat keuangan bank, asosiasi
tabungan dan pinjaman, perusahaan pinjaman hipotek, dan perusahaan asuransi
merespon pemberlakuan undang-undang pemerintah fderal ini merupakan
pengaruh langsung. Masyarakat keuangan meresponnya dengan cara menaikkan
atau menurunkan suku bunga. Perusahaan akan merasakan pengaruh langsung ini
ketika ia meminjam uang atau menginvestasikan dana surplusnya.
12

METODE UNTUK MEMPEROLEH INTELEGENSI KEUANGAN


Perusahaan mengumpulkan intrelegensi keuangan dengan tiga cara
pokok,yaitu komunikasi informal,publikasi tertulis,dan database computer.
Komunikasi informal. Sebagian besar intelegensi keuangan dikumpulkan
dengan cara homunikasi informal antara eksekutif perusahaan dengan anggota
masyarakat keuangan
Publikasi tertulis. Sebagian besar intelegensi keuangan dapat diperoleh
dari surat kabar,laporan berkala, dan majalah.
Database Komputer. Seperti dialog dan BRS memberikan database yang
berisi informasi,khususnya informasi yang sesuai dengan intelegensi keuangan

2.3.2 Subsistem output


Sistem informasi keuangan mencakup tiga subsistem output, yaitu
subsistem peramalan, subsistem menajemen dana dan subsistem pengontrolan

1. Subsistem Peramalan
Subsistem Peramalan memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk
jangka waktu sepuluh tahun atau pun lebih. Aktivitas tahun yang akan datang
terutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal seperti
kapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila jangka waktu peramalan tersebut
diperpanjang, maka pengaruh lingkungan meningkat. Perubahan kebutuhan
konsumen harus diantisipasi, seperti halnya mengantisipasi iklim ekonomi. Model
peramalan telah dikembangkan, yaitu meliputi data internal dan lingkungan. Data
ini akan memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.
Model ini berfungsi sebagai alat DSS untuk memecahkan masalah yang menjadi
kurang terstruktur karena adanya perpanjangan jangka waktu perencanaan.
Ada berbagai macam teknik peramalan yang dapat digunakan untuk
melihat masa depan. Perusahaan biasanya akan menggunakan kombinasi dari
beberapa teknik, dengan mencari prediksi masa depan yang paling baik.
Sebagian besar teknik tersebut bersifat informal dan sangat tergantung
pada pengetahuan, pertimbangan, dan intuisi manajer. Teknik yang lain
13

menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif telah lama digunakan untuk


peramalan sebelum ia diterapkan untuk bidang lain dalam operasi perusahaan.
Sebelum kita membahas cara melakukan peramalan, kita harus
mengetahui bahwa :
 Semua ramalan adalah proyeksi dari masa lalu
Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang adalah
dengan melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Semua jenis peramalan
mengikuti pendekatan atau cara ini. Inilah mengapa data accounting begitu
penting untuk peramalan; yaitu ia memberikan dasar historis.
 Semua ramalan terdiri atas keputusan semi terstruktur
Keputusan peramalan adalah contoh jenis semi terstruktur yang tepatm yang
diberikan oleh DSS. Keputusan didasarkan pada beberapa variabel yang dapat
diukur dan beberapa variabel yang tak dapat diukur.
 Tak ada teknik peramalan yang sempurna
Paket peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat diharapkan
memberikan keakuratan prediksi 100 persen.

Karena manajer mengetahui akan sifat peramalan ini, ia banyak


menggunakan pertimbangannya dalam menggunakan output untuk dasar
perencanaan masa yang akan datang.

a) Metode Non-Kuantitatif
Pendekatan non-kuantitatif tidak melibatkan penghitungan data. Manajer
melakukan penalaran seperti, “Kami menjua dua ribu unit pada tahun lalu dan
kami harus dapat meningkatkan penjualan tersebut. Maka, saya pikir kami akan
menjual dua ribu lima ratus pada tahun mendatang.” Ramalan seperti ini hanya
mempunyai dasar sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Atau ramalan tersebut
dapat dihasilkan dari pengalaman penglihatan bisnis yang telah bertahun-tahun.
Banyak manajer yang dapat melakukan pendekatan non-kuantitatif ini dengan
sangat baik.
14

Beberapa perusahaan telah menetapkan sistem formal yang mencakup


metode kuantitatif. Ada dua metode, yaitu konsensus panel dan Delphi.
 Teknik konsensus panel terdiri dari kelompok ahli yang secara terbuka
membahas faktor yang berhubungan dengan masa depan yang melakukan
sebuah proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi.
 Metode Delphi melibatkan sekelompok ahli yang tidak bertemu secara
perorangan, namun mereka memberikan respon kepada serangkaian
kuesener yang dibuat oleh seorang koordinator. Setiap putaran kuesener
menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan demikian, sedikit
demi sedikit isinya tersaring terus.
Metode non-kuantitatif dapat digunakan bersama dengan outpu dari
sistem kuantitatif. Sebagai contoh, para eksekutif dapat membahas output dari
peramalan yang berdasarkan komputer dalam setting konsensus panel.

b) Metode Kuantitatif
Bagian keputusan terstruktur dapat ditangani dengan metode kuantitatif
yang berjangkauan dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
Salah satu teknik yang tetap populer selama dua puluh lima tahun adalah regresi.
Ia melibatkan hubungan aktivis yang menjadi ramalan, seperti penjualan, dengan
beberapa aktivis lainnya, seperti jumlah tenaga penjual. Hubungan ini ditunjukkan
pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Dengan Menggunakan junlah tenaga penjual untuk memproyeksikan penjualan
15

Ada tujuh point yang digambarkan pada grafik tersebut. Mereka


menggambarkan hubungan antara dua variabel selama periode sebelumnya,
katakan tujuh tahun yang lalu. Sebagai contoh, dalam satu tahun diperkirakan dua
puluh tenaga penjual, dan penjualannya sekitar 2.300 unit (garis putus-putus).
Terlihat dari gambaran tersebut bahwa hubungan positif berada diantara dua
variabel tersebut yaitu lebih banyak tenaga penjual yang dipekerjakan, maka akan
lebih tinggi pula penjualannya.
Analisis regresi memungkinkan penggunaan model matematis untuk
menentukan hubungan dengan cara yang sangat tepat. Ketika model tersebut
dijalankan, baris regresi dapat diperpanjang ke seluruh point, sehingga jarak total
dari tiap point ke baris adalah pada tingkat yang minimum . Baris ini sangat cocok
dengan point tersebut. Manajemen kemudian dapat menggunakan baris regresi
untuk meramalkan penjualan berdasarkan pada jumlah tenaga penjual tertentu.
Sebagai contoh, jika perusahaan mempekerjakan lima puluh tenaga penjual, ia
dapat mengasumsikan bahwa penjualan akan menjadi sekitar 5.000 unit.
Contoh ini hanya melibatkan dua variabel yaitu penjual dan penjualan.
Istilah variabel independen digunakan untuk menjelaskan jumlah tenaga penjual
sebab, dalam metode ini, jumlahnya tidak tergantung pada variabel yang lain.
Sebaliknya, istilah variabel dependen digunakan untuk menjelaskan volume
penjualan sebab ia tergantung pada jumlah tenaga penjual. Jenis regresi ini disebut
regresi bivarte yaitu hanya dua variabel yang terlibat. Kadang-kadang juga
digunakan istilah regresi sederhana.

c) Metode Ekonometrik
Jenis model peramalan yang paling kompleks adalah model
ekonometrik, yang menggunakan sejumlah persamaan untuk memproses data
ekonomi. Istilah model ekonomi makro juga digunakan, karena model tersebut
mensimulasi seluruh aktivitas ekonom nasional, bukannya hanya pada satu
perusahaan (model mikro). Perusahaan akan emnggunakan proyeksi ekonomi
nasional, seperti yang dihasilkan oleh model ekonometrik, untuk memproyeksikan
aktivitasnya sendiri.
16

Persamaan dasar untuk model ekonometrik adalah :

GNP = C + I + G + NE
Dengan :
GNP = Gross National Product
I = Invenstasi Bisnis
G = Pembelian Pemerintah
NE = Ekspor dikurangi Impor

Setiap variabel independen dalam persamaan ini berasal dari sejumlah


persamaan lain. Sebagai contoh , pengeluaran konsumsi perorangan dihitung dari
persamaan yang berkaitan dengan pentapatan income, pengeluaran, pajak yang
dibayarkan, dan tabungan. Variabel dalam persamaan ini dihitung dari tingkat
persamaan yang lebih rendah lagi, dan seterusnya. Oleh karena itu, model tersebut
adalah sebuah jaringan hirarkis dari beberapa persamaan.
Perusahaan besar pun belum tentu bisa menciptakan model
ekonometriknya sendiri dan mengumpulkan serta memelihara data
aekonometriknya tersebut. Oleh karena itu, banyak econometric forecasting firm
(perusahaan peramalan ekonometrik) yang beroperasi di seluruh dunia selama
akhir tahun 196-an dan tahun 1970-an. Sebagian besar perusahaan Fortune 500
dan pemerintah federal berlangganan dengan pelayanan tersebut.
Namun demikian, popularitasnya hanya berumur pendek. Perusahaan
peramalan tersebut gagal mengatasi resesi tahun 1973-1975 dan 1981-1982 bagi
pelanggannya, dan banyak pelanggannya yang memutuskan untuk melakukan
dengan cara lain. Akibatnya sebagian besar perusahaan peramalan ekonometrik
ambruk.
Sekarang, dilakukan cara pengelompokkan kembali. Para ahli ekonomi
memodifikasi teori mereka agar dapat merefleksikan dengan lebih baik pengaruh
yang muncul pada akhir tahun tujuh puluhan dan awal tahun delapan puluhan.
Lebih dari itu, model mainframe diupayakan untuk diganti dengan vers
mikrokomputer.
17

Model berdasarkan mikrokomputer menggiatkan lagi minat pada


peramalan ekonometrik, karena ia berharga murah dan mempunya kemampuan
menampilkan paket grafik word prosesor untuk membuat laporan peramalan yang
bagus.
Peringatan yang kita sampaikan pada Bab I mengenai paket bidang
pemasaran berdasarkan mikrokomputer juga berlaku disini. Kunci keberhasilan
penggunaan paket peramalan ekonometrik adalah menginterpretasi outputnya
dengan tepat. Output dari model ekonometrik perlu dievaluasi secara tepat oleh
pakar ekonomi yang telah terlatih dengan baik.

d) Menempatkan Peramalan dalam Perspektif


Manajer pada semua tingkat dalam semua bidang melakukan ramalan
dengan suatu atau cara yang lainnya, Lebih tinggi tingkat manajemennya, maka
akan lebih jauh atau panjang cakrawala perencanaannya. Oleh karena itu,
peramalan jangka panjang adalah yang paling menjadi minat utama bagi tingkat
manajemen puncak. Peramalan jangka pendek lebih dipentingkan bagi tingkat
manajemen bawah dan peramalan ini dilakukan oleh semua fungsi perusahaan.
Peramalan jangka panjang harus mempertimbangkan pengaruh ekonomi
nasional dan mungkin internasional. Karena adanya sifar yang khusus ini maka
tanggung jawab peramalan jangka panjang dipusatkan dalam perusahaan.
Pembuatan ramalan adalah tanggung jawab dari subsistem peramalan dan, dalam
kerangka kita, ia dilakukan oleh fungsi keuangan. Ia dapat juga dilakukan oleh
bagian perencanaan jangka panjang khusus.

2. Subsistem Manajemen Dana


Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan arus
uang dalam perusahaan. Subsistem manajemen dana adalah bagian dari sistem
informasi keuangan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arus
tersebut.
Model Cash Flow adalah contoh yang tepat mengenai cara penggunaan
komputer untuk mengelola arus uang, karena ia mencakup seluruh struktur yaitu
18

dari penerimaan cash sampai pembayaran atau pengeluaran cash. Banyak


keputusans ubsider atau tambahan yang harus dibuat dalam struktur ini, dan
subsistem manajemen dana dapat memberikan dukungannya.

MENGGUNAKAN EXPERT SYSTEM UNTUK PERSETUJUAN KREDIT


Profesor Verikat Srinivasan dari Northeastern University dan Yong H.
Kim dari University of Cincinnati telah mengembangkan expert system prototip
untuk digunakan oleh perusahaan Fortune 5000 dalam persetujuan kredit. Kita
akan menggunakan huruf SRR untuk mengidentifikasi perusahaan.
Kebijaksanaan kredit perusahaan terdiri atas dua aktivitas : (1) menetapkan
batasan kredit (credit limit) untuk pelanggan baru dan meninjaunya kembali sekali
setahun, dan (2) menanganni pengecualian per hari. Ada tiga jenis pengecualian,
yaitu pelanggan baru, pelanggan lama yang melebihi batasan kreditnya, dan
pelanggan lama yang terlambat melakukan pembayaran pembelian sebelumnya.
Subsistem entri pemesanan kembali mendeteksi pengecualian tersebut dan
memberitahukan analisis kredit untuk meninjau kembali accountnya.
Srinivasan dan Kim menginterview para manajer kredit dan melakukan
pengamatan terhadap analis kredit yang membuat keputusan kredit. Manajer
kredit senior bertindak sebagai ahli.

MENEMPATKAN MANAJEMEN DANA DALAM PERSPEKTIF


Perusahaan tidak secara penuh oleh lingkungannya. Berkaitan edngan
sumber uang, perusahaan dapat mepengaruhi arus yang mengalir ke dan dari
lingkungan. Program yang ada di dalam subsistem manajemen dana
memungkinkan manajer keuangan untuk membuat keputusan yang dapat
mempengaruhi arus tersebut sesuai yang dikehendaki. Kita telah melihat
bagaimana expert system dapat digunakan untuk mengatur arus masuk dengan
cara menerapkan kebijaksanaan kredit perusahaan. Pengaruh yang kuat atas arus
keluar ditahan oleh subsistem pengontrolan.
19

3. Subsistem Pengendalian / Pengontrolan


Subsistem ini terutama terdiri dari atas program yang menggunakan data
yang dikumpulkan oleh subsistem pemroses data, guna untuk menghasilkan
laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan. Laporan itu
biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya dengan
anggaran. Subsistem Pengendalian memungkinkan manajer untuk mengontrol
penggunaan anggaran.

PROSES PENGANGGARAN
Proses penyusunan anggaran terdiri atas sejumlah keputusan semi
terstruktur. Selain sangat dibutuhkan ukungan data dalam bentuk record
accounting historis, juga diperlukan berbagi pertimbangan.
Ada tiga pendekatn atau cara umum yang dapat dilakukan perusahaan
dalam menyusun anggarannya yaitu top-down, bottom-up, dan partisipatif.
a) Pendekatan top-down.
Bila dilakukan top-down, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran
yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat dibawahnya.
Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai
pemahaman yang paling baik mengnai tujuan jangka panjang perusahaan dan
dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan tersebut.
b) Pendekatan bottom-up.
Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari
tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa
orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan
dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbernya.
c) Pendekatan partisipatif.
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up
tersebut, maka yang paling umum yang dilakukan adalah proses penyusunan
anggaran partisipatif. Yaitu, orang akan menerima dana turut ambil bagian dalam
penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take, yakni
20

bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negosiasi untuk menyusun


anggaran agar semuanya mendapat kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan
pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang
kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kebutuhan jangka pendek
bagi manajer tingkat bawah.

Gambar 2.4 menunjukkan proses penyusunan anggaran partisipatif. Nomor dalam


paragraf di bawah ini sesuai dengan nomor yang ada dalam gambar. Contoh ini
berasumsi bahwa perusahaan menggunakan pemodelan matematis maksimal.
1. Point awalnya adalah ramalan penjualan yang dibuat oleh bagian pemasaran.
Model peramalan berdasarkan pada proyeksinya mengenai input yang berasal
dari manajer pemasaran tingkat bawah, yang dikombinasikan dengan
pertimbangan yang berasal dari eksekutif pemasaran.
21

Gambar 2.4 Proses Penyusunan anggaran


22

2. Manajemen puncak memeriksa ramalan dan membuat keputusan yang


didasarkan pada evaluasi subyektif dan input yang lain.
3. Data ramalan yang disetujui kemudian dimasukkan ke dalam model
perencanaan sumber, yang mengubah tujuan penjualan menjadi keperluan
sumber untuk tiap bidang fungsional. Sebagai contoh, jika perusahaan ingin
menjual 230.000 unit pada tahun depan, maka harus dipekerjakan delapan
tenaga penjual baru, harus dibeli sebuah drill press baru, harus ditambahkan
lagi dua tenaga accounting baru, dan harus diinstal sebuah disk drive
tambahan. Modem MRP yang kita bahas pada Bab 2 dapat menjadi bagian
dari model perencanaan sumber ini yaitu untuk memproyeksikan keperluan
bahan
4. Proyeksi dari model perencanaan sumber tersebut kemudian dievaluasi oleh
manaher dari setiap bidang fungsional. Manajer ini menggunakan
pengetahuan bisnis mereka untuk mengatur atau menyusun jumlah yang
menurut mereka cocok. Setiap manajer bekerja sama dengan atasannya untuk
menetapkan anggaran yang dapat diterima. Tanda panah dua arah yang
menghubungkan langkah ini dan langkah berikutnya menggambarkan give
and take antara manaemen puncak dan manajemen fungsional pada waktu
penyusunan anggaran telah selesai.
5. Kombinasi anggaran fungsional yang telah disetujui mewakili anggaran
organisasional. Bila anggaran telah ditetapkan, ia jarang sekali berubah
selama tahun fiskal.

LAPORAN ANGGARAN
Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departemen atau devisi,
terdiri atas jumlah untuk tiap item pengeluaran pokok (gaji, telepon, sewa,
pemasok dan sebagainya). Item pengeluaran ini biasanya dialokasikan perbula
sepanjang tahun fiskal agar sesuai dengan tingkat fluktuasi aktivitas.
Setiap manajer yang mempunyai tanggung jawab anggaran ini menerima
laporan bulanan, yang menunjukkan pengeluaran sebenarnya dari tiap unit
dibandingkan dengan anggaran.
23

Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada manajer.


Dalam beberapa perusahaan, rencana kompensasi manajemen sebagian didasarkan
pada penampilan anggaran. Mungkin perusahaan akn memberikan bonus jika
penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk
memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggaran selam setahun.

RASIO PENAMPILAN
Selain untuk menyusun anggaran, subsistem pengontrolan juga
menghasilkan sejumlah rasio penampilan., yang memungkinkan manajer pada
semua tingkatan untuk membandingkan penampilan mereka dengan standart
industri perusahaan tersebut, serta mungkin dengan bisnis secara keseluruhan.
Rasio ini dihitung dengan menggunakan total rekapitulasi dari transaksi
accounting.
Hanya ada beberapa rasio. Diantaranya, yang paling terkenal adalah
current rasio yang mengukur tingkat hutang jangka pendek dengan aset yang
dapat diubah menjadi cash dengan mudah, yang dapat dicakup oleh unit
perusahaan atau organisasional.

Rasio sebesar 1,0 atau lebih besar adalah yang diinginkan, karena ia
berarti bahwa hutang dapat ditutup tanpa harus menjual beberapa aset.
Rasio populer yang lain adalah inventory turnover.

Umumnya, lebih tinggi rasionya akan lebih baik. Rasio adalah indikasi
dari kemampuan manajer untuk menjaga pergerakan stok.
Rasio seperti diatas digunakan oleh manajer dan orang luar (seperti analis
keuangan, calon investor, dan pemegang saham) untuk memonitor penampilan
perusahaan. Rasio ini mewakili gambaran inti dari data accounting dan
memberikan cara yang sederhana untuk memahami data tersebut.
24

BAB III
PENUTUP

1.1 Simpulan
Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem
informasi manajemen keuangan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem informasi manajemen keuangan (SIM keuangan) adalah sistem
berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi (keuangan)
menjadi informasi, dalam rangka mempermudah proses transaksi-transaksi
yang terkait dengan akuntansi itu sendiri.
2. Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi manajemen
keuangan yang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi
komputer (baik hardware maupun soft ware) dan juga teknologi lain yang
mencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses
informasi.
3. Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi manajemen
keuangan meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end
user computing), dan teknologi tanggap cepat.
4. Pengembangan sistem informasi manajemen keuangan dilakukan secara
profesional baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern
sebagai konsultan.

1.2 Saran
Dari pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem
informasi manajemen keuangan, berikut beberapa saran yang dapat sampaikan
diantaranya :
1. Pendekatan pengembangan sistem informasi manajemen keuangan berbasis
teknologi informasi diharapkan sesuai dengan komponen sistem informasi
yang ada.
25

2. Sistem informasi yang ada diharapkan agar dikembangkan lebih lanjut sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Sistem informasi manajemen keuangan yang berbasis teknologi informasi
harus dimanfaatkan secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

http://simkeu.depdiknas.go.id/
Lola, Kacaribu . 2010. SIM keuangan .
(http://lolakacaribu.blogspot.com/2010/01/sim-keuangan.html) diakses april 2010.

You might also like