Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
RATNA DIAN SUMINAR
09/290694/PTK/5928
Sumber pencemaran air, secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Sumber kontaminan langsung
b. Sumber kontaminan tidak langsung
Sumber Kontaminan Langsung
Sumber kontaminan langsung meliputi : effluent yang keluar dari industri, TPA sampah,
rumah tangga dan sebagainya.
Sumber Kontaminan Tidak Langsung
Sumber kontaminan tidak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari
tanah, air tanah atau dari atmosfir.
¾ Kontaminan dari tanah
Tanah dan air tanah dapat menjadi sumber kontaminan karena mengandung
sisa aktivitas pertanian, misalnya pupuk dan pestisida; dan sampah rumah
tangga yang berupa bahan organic yang dapat membusuk (seperti sisa‐sisa
makanan, daun, tumbuh‐tumbuhan dan hewan yang mati).
Rute Pencemar dari Tanah ke Badan Perairan :
Sisa pupuk dan pestisida, serta humus hasil peruraian bahan organic dapat
masuk ke badan perairan melalui pengairan sawah, melalui hujan yang jatuh
pada daerah pertanian kemudian mengalir ke sungai atau danau di sekitarnya.
Nitrogen, fosfor, sulfat dan kalium dari pupuk pertanian dapat menyebabkan
peningkatan kadar bahan anorganik dalam perairan. Beberapa bahan anorganik
yang terlalu tinggi kadarnya dalam perairan, dapat menyebabkan gangguan
terhadap flora dan fauna akuatik, dan terhadap kesehatan manusia. Bahan
insektisida dalam air sulit untuk dipecah oleh mikroorganisme, kalaupun bisa
makan memerlukan waktu yang sangat lama. Bahan insektisida seringkali
dicampur dengan senyawa minyak bumi sehingga air yang terkena bahan
buangan pestisida ini permukaannya akan tertutup lapisan minyak. Sisa
pestisida bersifat racun bagi biota perairan dan kesehatan manusia Sedangkan
humus hasil peruraian bahan organic dapat menyebabkan peningkatan bahan
organic dalam perairan. Secara langsung, peningkatan kadar bahan organic
akan menyebabkan peningkatan BOD, COD, TSS, dan menyebabkan penurunan
DO.
¾ Kontaminan dari air tanah
Air tanah juga dapat mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk
dan pestisida akibat penyerapan pupuk dan pestisida oleh tanah. Selain itu,
limbah industri, limbah rumah sakit ataupun limbah rumah tangga (seperti
detergen dan sekresi manusia) yang langsung ke dalam tanah, juga dapat
menyebabkan pencemaran pada air tanah.
Rute Pencemar dari Air Tanah Masuk ke Badan Perairan :
Sisa pertanian, limbah industry, rumah sakit, ataupun rumah tangga yang
dibuang ke dalam tanah, dapat meresap melalui pori‐pori tanah dan larut ke
dalam air tanah melalui air hujan yang meresap ke dalam tanah. Air tanah
tersebut akan disedot dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia,
sehingga air tanah yang sudah tercemar dapat mempengaruhi kesehatan
manusia.
¾ Kontaminan dari atmosfer
Kontaminan dari atmosfer berasal dari :
i. sumber alamiah (natural sources) seperti letusan gunung berapi
Karbon monoksida (CO)
Oksida sulfur (SOx)
Nitrogen oksida (NOx)
Partikulat Hidrokarbon (HC)
Gas rumah kaca (CH4, CO2 dan N2O)
Sebagian 70% zat pencemar udara disebabkan oleh emisi kendaraan
bermotor.
Rute Pencemar dari Udara Masuk ke Badan Perairan
Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di
bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6)
karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan
memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat
bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Mekanisme terjadinya hujan asam :
Dampak negatif dari hujan asam selain rusaknya bangunan dan
berkaratnya benda‐benda yang terbuat dari logam, juga terjadinya
kerusakan lingkungan terutama mengasakan (acidification) danau dan
sungai. Ribuan danau airnya telah bersifat asam sehingga tidak ada lagi
kehidupan akuatik, dikenal dengan “danau mati”.
Pengaruh bahan pencemar yang berupa gas, bahan pelarut, dan partikulat terhadap
lingkungan perairan dan kesehatan manusia dapat ditunjukkan secara skematik
sebagai berikut :
Sumber : Effendi, 2003
DAFTAR PUSTAKA
Allen and Shonnard, 2002, Green Engineering : Environmentally Conscious Design of
Chemical Processes, Prentice Hall PTR, United States
Effendi, Hefni, 2003, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Lina Warlina, 2004, Makalah Pribadi, Pencemaran Air : Sumber, Dampak dan
Penanggulangannya, Sekolah Pasca Sarjana IPB, Bogor
http://www.chem‐is‐try.org/materi_kimia/kimia‐
lingkungan/pencemaran_lingkungan/hujan‐asam‐acid‐rain/