Professional Documents
Culture Documents
AIR
Disusun Oleh :
09/290694/PTK/5928
Halaman Judul
Daftar Isi
1. AIR…………………………………………………………………………………………………………………….1
1.1. Pengertian Air………………………………………………………………………………….1
1.2. Sifak Fisik dan Kimia Air……………………………………………………………………1
1.3. Karakteristik Air……………………………………………………………………………….3
1.4. Distribusi Air……………………………………………………………………………………5
1.5. Sumber Air………………………………………………………………………………………6
2. KELAS AIR…………………………………………………………………………………………………………6
3. AIR LIMBAH……………………………………………………………………………………………………..8
4. KUALITAS AIR…………………………………………………………………………………………………..8
4.1. Pengertian Kualitas Air…………………………………………………………………..9
4.2. Pengelolaan Kualitas Air…………………………………………………………………9
4.3. Pengelolaan Air Limbah…………………………………………………………………10
4.4. Kriteria Kualitas Air………………………………………………………………………..10
5. BAKU MUTU AIR………………………………………………………………………………………………10
5.1. Pengertian Baku Mutu Air………………………………………………………………11
5.2. Penetapan Baku Mutu Air………………………………………………………………11
5.3. Baku Mutu Air………………………………………………………………………………..11
5.4. Baku Mutu Air Limbah……………………………………………………………………15
Daftar Pustaka
1. AIR
Air merupakan kebutuhan hidup utama bagi makhluk hidup. Air menutupi sekitar
70% permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 1.368 juta km3. Air terdapat dalam
berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan, dan salju. Air tawar terutama terdapat di
sungai, danau, air tanah (ground water), dan gunung es (glacier). Semua badan air di
daratan dihubungkan dengan laut dan atmosfer melalui siklus hidrologi yang
berlangsung secara kontinyu.
1.1. Pengertian air
Menurut PP No 82 Tahun 2001 : Air adalah semua air yang terdapat di atas dan
di bawah permukaan tanah kecuali air laut dan air fosil;
1.2. Sifat Fisik dan Kimia Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun
atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air
bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu
pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini
merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk
melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam‐garam, gula, asam, beberapa
jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum
dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara
hidrida‐hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang
mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida.
Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur‐unsur yang
mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua
elemen‐elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada
temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan
oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat
elektronegatif ketimbang elemen‐elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom
oksigen pada elektron‐elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh
atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen,
dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap‐tiap atom
tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik‐menarik
listrik antar molekul‐molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing‐masing
molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada
akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik‐menarik ini disebut sebagai ikatan
hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat
kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah
tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai
sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida
(OH‐)
Tabel sifat fisik dan kimia air disajikan sebagai berikut :
Tab
bel 1. Sifat FFisik dan Kim
mia Air
Nama sisttematis air
aqu
ua, dihidrogen monoksida,
Nama alteernatif
Hid
drogen Hidro
oksida
Rumus molekul H2O
O
Massa mo
olar 18.0153 g/mol
0.998 g/cm³ (cairan pada 2
20 °C)
Densitas d
dan fase
0.92 g/cm³ (pad
datan)
Titik lebur 0 °C
C (273.15 K) (32 °F)
Titik didih
h 100
0 °C (373.15 K) (212 °F)
Kalor jenis 418
84 J/(kg∙K) (ccairan pada 2
20 °C)
Sumber : W
Wikipedia
1.3. Karakkteristik Air
Air memiliki karakkteristik yan
ng khas yangg tidak dimilliki oleh senyawa kimia yang
lain. Karakteristik terssebut adalah
h sebagai beerikut :
Paada kisaran yang sesuaai bagi kehidupan, yakkni 0oC (32oF) – 100oC,
C air
erwujud cair. Suhu 0oC
be C merupakan titik beku
u (freezing point) dan suhu
00oC merupaakan titik did
10 dih (boiling point) air. TTanpa sifat tersebut, air yang
terdapat di daalam jaringan tubuh makkhluk hidup maupun air yang terdap
pat di
laut, sungai, danau, dan badan air yang lain akan berada dalam bentuk gas
atau padatan; sehingga tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi ini,
karena sekitar 60%‐90% bagian sel makhluk hidup adalah air.
Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai
penyimpan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak menjadi
panas ataupun dingin dalam seketika. Perubahan suhu air yang lambat
mencegah terjadinya stress pada makhluk hidup karena adanya perubahan
suhu yang mendadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi makhluk
hidup. Sifat ini juga menyebabkan air sangat baik digunakan sebagai
pendingin mesin.
Air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenis
senyawa kimia. Air hujan mengandung senyawa kimia dalam jumlah yang
sangat sedikit, sedangkan air laut dapat mengandung senyawa kimia hingga
35000 mg/liter. Sifat ini memungkinkan unsure hara (nutrient) terlarut
diangkut ke seluruh jaringan tubuh makhluk hidup dan memungkinkan
bahan‐bahan toksik yang masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup
untuk dikeluarkan kembali. Sifat ini juga memungkinkan air digunakan
sebagai pencuci yang baik dan pengencer bahan pencemar (polutan) yang
masuk ke badan air.
1.4. Distribusi air
Air merupakan salah satu senyawa kimia yang terdapat di alam semesta dalam
jumlah berlimpah‐limpah. Namun, ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi
kepentingan manusia relative sedikit. 97% air di muka bumi merupakan air laut yang
tidak dapat digunakan oleh manusia secara langsung. Dari 3% air yang tersisa, 2%
diantaranya tersimpan sebagai gunung es (glacier) di kutub dan uap air, yang juga
tidak dapat dimanfaatkan secara langsung. Air yang benar‐benar tersedia bagi
keperluan manusia hanya 0,62%,meliputi air yang terdapat di danau, sungai, dan air
tanah. Jika ditinjau dari segi kualitas, air yang memadai bagi konsumsi manusia
hanya 0,003% dari seluruh air yang ada.
Distribusi air di bumi dapat ditunjukkan dengan table berikut :
Tabel 2. Distribusi air di bumi
Persentase
Lokasi Volume (x 103 km3)
(%)
2. Air Tawar :
Sumber : Jeffries and Mills, 1995
1.5. Sumber Air
Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan
tanah, termasuk dalam pengertian ini : akuifer, mata air, sungai, rawa, danau, situ,
waduk, dan muara.
2. KLASIFIKASI AIR
Berdasarkan pada peringkat (gradasi) tingkatan baiknya mutu air, dan kemungkinan
peruntukannya (designated beneficial water uses), air diklasifikasikan menjadi 4 (empat)
kelas, yaitu :
a. Kelas satu
Î Ialah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan
atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.
Air baku air minum adalah air yang dapat diolah menjadi air yang layak sebagai
air minum dengan mengolah secara sederhana dengan cara difiltrasi, disinfeksi, dan
dididihkan.
b. Kelas dua
Î Ialah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi
air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertamanan,
dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.
c. Kelas tiga
Î Ialah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air
tawar, peternakan, air untuk mengairi pertamanan, dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut.
d. Kelas empat
Î Ialah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertamanan dan
atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.
Penetapan klasifikasi air tersebut diajukan berdasarkan pada hasil pengkajian yang
dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi, dan atau Pemerintah Kabupaten/Kota
berdasarkan wewenang yang sesuai dengan peraturan perundang‐undangan yang
berlaku. Dan penetapan klasifikasi tersebut dikenakan pada :
a. Sumber air yang berada dalam dua atau lebih wilayah propinsi dan atau merupakan
lintas batas wilayah Negara yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden
b. Sumber air yang berada dalam dua atau lebih wilayah Kabupaten/Kota yang diatur
dengan Peraturan Daerah Propinsi
c. Sumber air yang berada dalam wilayah Kabupaten/Kota yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
3. AIR LIMBAH
Berbeda dari pengertian air, air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau
kegiatan yang berwujud cair. Air limbah bukan merupakan salah satu sumber air, namun
keberadaan air limbah akan sangat mempengaruhi kualitas air, terutama jika air limbah
akan dibuang atau dilepas ke lingkungan (terutama sumber air, misalnya ke sungai atau
danau). Hal ini dikarenakan dalam air limbah bisa jadi terkandung unsur‐unsur
pencemar dengan kadar tertentu, sehingga dapat menurunkan kualitas air.
4. KUALITAS AIR
4.1. Pengertian Kualitas Air
Kualitas air dinyatakan sebagai mutu air. Mutu air diukur dan atau diuji
berdasarkan parameter‐parameter dan metoda tertentu berdasarkan peraturan
perumdang‐undangan yang berlaku. Masing‐masing kelas air mempunyai kriteria
atau tolok ukur mutu air yang berbeda, yang menunjukkan bahwa air dinilai masih
layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan sesuai kelasnya. Air yang kualitasnya
buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan
mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan
makhluk hidup lainnya, hal itu dikarenakan air sebagai komponen lingkungan hidup
akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Penurunan kualitas
air akan menurunkan daya guna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya
tamping dari sumber air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber
daya alam (natural resources depletion).
4.2. Pengelolaan kualitas air
Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat penting, maka air harus
dipergunakan untuk sebesar‐besarnya kemakmuran rakyat. Hal ini berarti bahwa
penggunaan air untuk berbagai manfaat dan kepentingan harus dilakukan secara
bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi masa kini dan masa
depan. Untuk itu air perlu dikelola agar tersedia dalam jumlah yang aman, baik
kuantitas maupun kualitasnya, dan bermanfaat bagi kehidupan dan perikehidupan
manusia serta makhluk hidup lainnya agar tetap berfungsi secara ekologis, guna
menunjang pembangunan yang berkelanjutan. Di satu pihak, usaha dan atau
kegiatan manusia memerlukan air yang berdaya guna, tetapi di lain pihak berpotensi
menimbulkan dampak negatif, antara lain berupa pencemaran yang dapat
mengancam ketersediaan air, daya guna, daya dukung, daya tampung, dan
produktivitasnya.
Untuk menjaga atau mencapai kualiitas air sehingga dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan sesuai dengan tingkat mutu air yang diinginkan, beberapa upaya
pengelolaan yang dapat dilakukan adalah :
a. Pelestarian kualitas air
Pelestarian kualitas air merupakan upaya untuk memelihara fungsi air agar
kualitasnya tetap pada kondisi alamiahnya. Pelestarian kualitas air dilakukan
pada sumber air yang terdapat di hutan lindung.
b. Pengendalian pencemaran air
Pengendalian pencemaran air yaitu upaya memelihara fungsi air sehingga
kualitas air memenuhi baku mutu air. Pengendalian pencemaran air dilakukan
pada sumber air di luar hutan lindung, termasuk air limbah. Pengendalian
pencemaran air dilakukan melalui upaya pencegahan dan penanggulangan
pencemaran air serta pemulihan kualitas air.
4.3. Pengelolaan air limbah
Sebelum dibuang ke sumber air lingkungan, air limbah harus ditreatment
terlebih dahulu, sehingga kandungan unsure‐unsur pencemar dalam air limbah
sesuai dengan baku mutu air limbah yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan upaya
untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran air.
4.4. Kriteria Kualitas Air
Kriteria kualitas air dinyatakan dalam beberapa parameter kualitas air, yang
meliputi:
parameter fisika,
kimia anorganik,
mikrobiologi, radioaktifitas, dan
kimia organic.
Masing‐masing parameter memiliki nilai batas yang disebut sebagai nilai baku mutu.
5.1. Pengertian Baku Mutu Air
Baku mutu adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energy, atau
komponen yang ada atau harus ada dan atau unsure pencemar yang ditenggang
keberadaannya di dalam air.
5.2. Penetapan Baku Mutu Air
Penetapan baku mutu air didasarkan kepada :
a. peruntukan (designated beneficial water uses),
b. kondisi nyata kualitas air yang mungkin berada antara satu daerah dengan
daerah lainnya.
Berdasarkan kedua hal tersebut, maka penetapan baku mutu air dengan
pendekatan golongan peruntukkan perlu disesuaikan dengan menerapkan
pendekatan klasifikasi kualitas air (kelas air). Penetapan baku mutu air yang
didasarkan pada peruntukan semata akan menghadapi kesulitan serta tidak realistis
dan sulit dicapai pada air yang kondisi nyata kualitasnya tidak layak untuk semua
golongan peruntukan.
5.3. Baku Mutu Air
Baku Mutu Air tercantum dalam lampiran PP No 82 Tahun 2001. Sesuai dangan
peruntukannya, masing‐masing baku mutu dapat dilihat dalam table berikut :
Tabel 3. Baku Mutu Air
Kelas
Parameter Satuan Keterangan
I II III IV
FISIKA
o
Temperatur C Deviasi Deviasi Deviasi Deviasi Deviasi termperatur
3 3 3 5 dari keadaan
alamiahnya
Residu Terlarut mg/L 1000 1000 1000 2000
Residu mg/L 50 50 500 400 Bagi pengolahan air
Tersuspensi minum secara
konvensional, residu
tersuspensi < 5000
mg/L
KIMIA ANORGANIK
pH 6‐9 6‐9 6‐9 5‐9 Apabila secara alamiah
di luar rentang
tersebut, maka
ditentukan
berdasarkan kondisi
alamiahnya
BOD mg/L 2 3 6 12
COD mg/L 10 25 50 100
DO mg/L 6 4 3 0 Angka batas minimum
Total Fosfat mg/L 0.2 0.2 1 5
sebagai P
NO3 sebagai N mg/L 10 10 20 20
NH3‐N mg/L 0.5 ‐ ‐ ‐ Bagi perikanan,
kandungan ammonia
bebas untuk ikan yang
peka <0,02 mg/L
sebagai NH3
Arsen mg/L 0.05 1 1 1
Barium mg/L 1 ‐ ‐ ‐
Boron mg/L 1 1 1 1
Chlordane µg/L 3 ‐ ‐ ‐
DDT µg/L 2 2 2 2
Endrin µg/L 1 4 4 ‐
Toxaphan µg/L 5 ‐ ‐ ‐
Sumber : Lampiran PP No.82 Tahun 2001
Dengan ditetapkannya baku mutu air pada sumber air dan memperhatikan
kondisi airnya, akan dapat dihitung berapa beban zat pencemar yang dapat
ditenggang adanya oleh air penerima sehingga air dapat tetap berfungsi sesuai
dengan peruntukannya. Beban pencemaran ini merupakan daya tampung beban
pencemaran bagi air penerima yang telah ditetapkan peruntukannya.
Apabila kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya, hal itu berarti telah terjadi
pencemaran air. Dampak negatif pencemaran air mempunyai nilai (biaya) ekonomik,
di samping nilai ekologiks dan sosial budaya. Upaya pemulihan kondisi air yang
cemar, bagaimanapun akan memerlukan biaya yang mungkin lebih besar bila
dibandingkan dengan nilai kemanfaatan finansial dari kegiatan yang menyebabkan
pencemarannya. Demikian pula bila kondisi air yang cemar dibiarkan (tanpa upaya
pemulihan) juga mengandung ongkos, mengingat air yang cemar akan menimbulkan
biaya untuk menanggulangi akibat dan atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh
air yang cemar.
5.4. Baku Mutu Air Limbah
Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsure pencemar dan atau
jumlah unsure pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang
akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan.
Baku mutu air limbah disesuaikan dengan jenis usaha dan atau kegiatannya.
Masing‐masing jenis usaha dan atau kegiatan memiliki parameter yang berbeda.
Baku mutu air limbah untuk berbagai jenis usaha dan atau kegiatan ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Jeffries, Michael and Mills, Derek. Freshwater Ecology : Principles and Applications. John
Wiley & Sons Ltd. New York. 1995.
PerMenKes No.416 Tahun 1990 Tentang Syarat‐syarat dan Pengawasan Kualitas Air
PP No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
www.airlimbah.com
www.chemistry.about.com/water chemistry
www.freedownloadbooks.net/upaya pemantauan lingkungan
www.wikipedia.com/air