You are on page 1of 5

c Êcc

Pada mulanya psikologi adalah bagian dari filsafat dan bisa


dianggap bukan sebagai pemikiran ilmiah tetapi psikologi adalah
pemikiran rasional. Hal ini bisa dijelaskan dengan alasan eksperimen
ilmiah adalah memperlakukan materi pada kondisi dan faktor-faktor
alaminya, kemudian mengamati pengaruh perlakukan tadi atau
mengamati akibat/hasil eksperimen terhadap materi tadi. Misalnya
eksperimen biologi, fisika, dan kimia.
Adapun pengamatan terhadap sesuatu yang bukan materi pada
kondisi dan waktu yang berbeda-beda bukan merupakan eksperimen
ilmiah. Demikian juga pengamatan terhadap anak kecil dalam kondisi
dan umur yang berbeda-beda, hal ini tidak termasuk dalam pembahasan
eksperimen ilmiah dan tidak dianggap sebagai metode ilmiah. Tetapi
hanya pengamatan, pengulangan terhadap pengamatan dan
inferensial/deduksi.
Sebagian ahli berpendapat bahwa jika psikologi ingin
mendapatkan kemajuan haruslah mengikuti kerja yang ditempuh oleh
ilmu pengetahuan lain. Kenyataan, bahwa karena pengaruh berbagai ilmu
pengetahuan, psikologi mendapatkan kemajuan yang cukup cepat,
sehingga akhirnya psikologi dapat diakui sebagai suatu ilmu yang berdiri
sendiri terlepas dari filsafat, walaupun pada akhirnya metode ilmu
pengetahuan ini tidak seluruhnya digunakan dalam lapangan. Dan pada
akhirnya psikologi justru menjadi jembatan di antara cabang-cabang ilmu
pengetahuan.

¦ Ê 

 
Psikologi berasal dari perkataan Yunani ¬  yang artinya
jiwa, dan  berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi,
psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.
Ilmu jiwa yang berdasarkan atas renungan-renungan untuk
mencari jawaban : Apakah jiwa itu? Dari mana asalnya? Bagaimana
sifatnya? Dimana tempatnya? Apa tujuannya? Kemana pergi? dan
seterusnya, disebut ilmu jiwa kehikmatan atau ilmu jiwa metafisis
(9 = dibalik, sesudah;
= alam nyata).
Dalam hal ini aliran baru tidak setuju dan tidak puas dengan
renungan-renungan begitu saja. Mereka menggunakan pengalaman
dalam mempelajari sesuatu, yaitu dengan mencoba, menyelidiki,
membandingkan, menarik kesimpulan, berdasarkan atas kenyataan
dan hidup sehari-hari. Ilmu jiwa ini dinamakan ilmu jiwa empiris atau
ilmu jiwa positif. Namun demikian aliran baru juga tidak
meninggalkan sama sekali pada ilmu kehikmatan atau metafisis.

 Ê 

 
Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil
dari bahasa Belanda "M  ", yang juga diturunkan dari gabungan
kata bahasa Yunani, ȕȓȠȢ, M  (hidup) dan ȜȩȖȠȢ,  (lambang;
ilmu). Dahulu ± sampai tahun 1970-an ± digunakan istilah ilmu hayat
(diambil dari bahasa Arab, artinya "ilmu kehidupan").
Obyek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua
makhluk hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang biologi yang
mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani,
zoologi, dan mikrobiologi.

 Ê 

 
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu x yang berarti
kawan, teman sedangkan  berarti ilmu pengetahuan. Jadi
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat
adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki
kepentingan bersama, dan memiliki budaya.

 Ê 

 
Fisiologi, dari kata Yunani ¬ (alam) dan  (ilmu),
adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia
dari makhluk hidup.
Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi
hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung
pada jenis organisme yang dipelajari. Misalnya, apa yang dipelajari
pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan pada sel manusia.

 Êccc
¦ Ê 

 

  
Biologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
kehidupan, berarti bahwa semua benda yang hidup menjadi objek
biologi. Oleh karena biologi berobjekkan benda-benda yang hidup,
maka cukup banyak ilmu-ilmu yang tergabung didalamnya, termasuk
pula ilmu psikologi. Sekalipun masing-masing ilmu itu meninjau dari
sudut yang berlainan namun segi-segi tertentu, kedua ilmu itu ada
titik-titik pertemuan.

 Ê 

 

  
Manusia sebagai makhluk sosial juga menjadi objek sosiologi.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
manusia mempelajari manusia di alam masyarakatnya. Tinjauan
sosiologi yang penting ialah hidup bermasyarakatnya, sedangkan
tinjauan psikologi, bahwa tingkah laku sebagai manifestasi hidup
kejiwaan yang didorong oleh moral tertentu hingga manusia itu
bertingkah laku atau berbuat. Karena adanya titik-titik persamaan ini,
maka timbullah cabang ilmu pengetahuan dan mempelajari tingkah
laku manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial.

 Ê 

 

  
oilhelm oundt (1832-1920), seorang sarjana kedokteran
berkebangsaan jerman yang berkonsentrasi pada riset fisiologi
mengatakan adanya    M   , yaitu fisiologi
dan psikologi. Fisiologi adalah ilmu yang menginformasikan
fenomena kehidupan sebagaimana yang kita persepsikan melalui
penginderaan eksternal sedangkan psikologi adalah yang
memungkinkan manusia melihat ke dalam dirinya dari sisi internal
dirinya sendiri. Terkait dengan ikatan kedua cabang ilmu ini, ada
beberapa pemikiran penting:
1.Ê Secara metodologi aliansi ini berarti apparatus dan teknik
pengukuran yang ada di bidang fisiologi diaplikasikan kepada
bidang psikologis, misalnya dengan waktu reaksi. Berdasarkan hal
inilah, oundt menamakan cabang ilmu baru yang ditemukannya
ini sebagai psikologi eksperimental. Bagi oundt metode
eksperimen lebih µlayak¶ digunakan untk eksplorasi 9  daripada
yang biasa digunakan, yaitu µ  ¬ ¶. Sebenarnya secara
tradisional, oundt bergantung pada observasi introspektif dari
alam sekitar dan dunia, dimana dipisahkan antara usaha untuk
mengidentifikasi elemen-elemn mental dan mengidentifikasi
proses mental yang mengintegrasikan elemen-elemen tersebut ke
dalam pengalaman atau obyek yang koheren.
2.Ê Dengan aliansi ini psikologi menjadi lebih terbantu untuk
menghadapi tantangan dunia      . Ilmu psikologi yang
secara tradisional mempelajari   (jiwa), kini mendapat
justifikasinya selama elemen   tersebut di jabarkan ke dalam
elemen fisiologis terkecil, misalnya susunan system syaraf. Maka
dimungkinkan juga terjadinya reduksionisme operasi mental ke
dalam operasi neurologis.
3.Ê Melalui aliansa dengan ilmu yang lebih mapan kedudukannya
seperti ilmu fisiologis, psikologi lebih mudah diterima dalam
khazanah ilmu pengetahuan sebagai sebuah ilmu yang mandiri

 Ê
  !

Dari pemaparan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
psikologi, sebagai ilmu yang mempelajari jiwa manusia, mempunyai
hubungan dan keterkaitan yang erat antara ilmu-ilmu lain diantaranya
biologi, sosiologi dan fisiologi. Hubungan yang paling mendasar pada
ilmu-ilmu tersebut terletak pada obyek kajiannya yaitu manusia.
Psikologi yang mengkhususkan studinya pada jiwa manusia
mempunyai keterkaitan pada ilmu biologi, sosiologi dan fisiologi yang
studi dari ilmu-ilmu tersebut mencakup pula studi tentang sifat-sifat
manusia.

You might also like