You are on page 1of 3

KERANGKA SEPEDA MOTOR

Rangka sepeda motor atau disebut juga chassis sepeda motor adalah baigan paling dasar
dari sepeda motor yang berfungsi mendukung mesin, transmisi, suspensi, dan sebagainya,
serta untuk menjaga stabilitas pengendaran dan kenyamanan. Karena itulah, kerangka
yang baik harus tingan tetapi cukup kuat dan mampu menahan getaran atau goncangan
yang berasal dari permukaan jalan.

Kekuatan rangak sangat bergantung pada bentuk atau konstruksinya. Bentuknya pun
disesuaikan dengan jenis kegunaan sepeda motor. Oleh sebab itu, jenis rangka yang
digunakan bermacam – macam. Misalnya, tangka yang digunakan pada sepeda motor
tidak akan sama dengan motor soprt atau keperluan sehari-hari.

TIPE RANGKA PIPA: Rangka yang dibuat seluruhnya dari pipa baja dari berbagai
diameter yang dilas secara langsung atau dihubungkan dengan mur dan baut. Rangka
sebagai satu kesatuan, adalah kaku dan kuat, tetapi masing-masing komponen pipa
mempunyai suatu derajat elastisitas sehingga benturan – benturan akibat keadaan jalan
sebagian sudah diredam oleh komponen rangka pipa yang bersangkutan, sisanya oleh
suspensi depan dan belakang. Terdapat empat macam rangka pipa, yaitu Diamond, Single
Cradle, Double Cradle, Semi Double Cradle.

Keuntungan dari Rangka pipa ini adalah memiliki konstruksi yang sangat kokoh dan
simpel, sehingga sasis tipe ini kebanyakan diaplikasikan untuk motor – motor yang
memiliki kapasitas mesin besar seperti Harley Davidson, kecepatan tinggi seperti
Yamaha FZ16, serta motor – motor yang diciptakan untuk melibas medan – medan
extreme seperti motor Yamaha YZ400F. Selain motor – motor berkapasitas mesin besar,
berkecepatan tinggi, serta dapat melewati medan – medan extreme. Jenis Rangka pipa ini
juga digunakan pada motor klasik seperti motor Zundapp dan Honda CB 450.

Kelemahan dari Rangka pipa ini adalah memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan
rangka jenis lain.

Jembatan tunggal (Single-Cradle)

Rangka single cradle adalah rangka sepeda motor awal dan memiliki bentuk yang paling
sederhana. Pada Rangka tipe ini mesin dikelilingi oleh pipa logam. Pipa utama yang
terletak diatas umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dibanding pipa lainnya. Jenis
motor yang banyak memakai chasis ini adalah motor klasik seperti Zundapp. Motor besar
juga banyak yang memakai rangka ini.

Double Cradle

Rangka Double cradle merupakan pengembangan dari rangka single cradle dengan
modifikasi pada penambahan jumlah pipa penyangga mesin. Rangka jenis ini diyakini
lebih kaku, lebih kuat, dan lebih ringan dibandingkan dengan rangka single frame karena
pemakaian pipa berdiameter lebih kecil. Walaupun sekarang banyak tergantikan oleh
jenis rangka perimeter, rangka double cradle banyak di pakai pada sepeda motor harian
seperti Yamaha Scorpio, Kawasaki Ninja R/L/RR /KRR 150 dan bahkan Bajaj Pulsar

dtsi 180.

Diamond

Sasis diamond bertulang bawah di motor baru sebenarnya pengembangan dari sasis
underbone murni. Baik yang gabungan pipa pelat atau pipa doang. Agar lebih kokoh,
setelah center-bone dibuatkan lagi pipa berbentuk segitiga.
Frame diamond juga diaplikasi pada motor bertulang atas alias back-bone seperti pada
Honda tipe CB, GL series, dan Suzuki Thunder tanpa jembatan (cradle) di bagian bawah.
Honda Tiger dan New Tiger juga menggunakan diamond frame.

semi-double cradle frame

Sasis semi cradle ini biasa di gunakan oleh motor – motor pembelah medan extreme atau
motor Cross. sasis jeni ini sengaja di desain dengan tingkat kekokohan yang sangat ini,
karena jenis motor Cross ini adalah motor yang pasti melewati medan extreme. Selain itu
sasis jenis ini juga sangat mudah bermanufer dalam berkendara, sehingga dapat
memudahkan pengendaranya.

TIPE PELAT BAJA: Rangka sepeda motor yang dibuat seluruhnya dari pelat baja
dengan cara dipres. Yang paling popular dari tipe rangka pres adalah tipe tulang
punggung untuk acuter karena rangka dan badannya merupakan satu bagian. Rangka ini
kaku dan kuat serta dapat menahan benturan-benturan saat digunakan di permukaan jalan
jelek.

Keuntungan dari rangka jenis ini adalah rangka jenis ini adalah rangka yang paling
banyak di aplikasikan pada motor – motor harian karena memiliki bobot yang lebih
ringan serta dapat menahan benturan – benturan saat melewati jalan rusak. Khusus untuk
rangka underbone memiliki keuntungan bagi pengendaranya saat ingin turun dari motor,
karena tidak perlu mengangkat kaki pengendara terlalu tinggi.

Kelemahan dari rangka jenis ini adalah rangka ini tidak dapat bermanuver se”luwes”
dibandingkan dengan jenis rangka pipa.

Backbone

Rangka Backbone terdiri dari Pipa utama tunggal yang menjadi tempat mesin
menggantung. Rangka ini cukup sederhana dan ongkos produksinya terbilang cukup
ekonomis. Biasanya para perancang juga menambah batang pipa dibagian depan yang
mengarah kebawah untuk membantu menyangga mesin, seperti yang terlihat di Rangka
Honda C90

T- Bone

Bisa disebut juga pola back-bone dengan posisi mesin tergantung pada palang atas besar
yang biasanya dari pelat baja yang ditempa. Motor klasik seperti, Honda S90/110 atau
Suzuki A100 series memakai prinsip ini.

Underbone

Rangka utama yang dibengkokkan kea rah bawah. Rangka model ini dapat dibuat dari
pelat yang di pres atau pipa baja tahan karat. Rangka underbone biasanya diaplikasikan
pada motor bebek

GABUNGAN PIPA DAN PELAT BAJA Adapun gabungan dari sasis pipa rangka dan
pelat baja adalah seperti yang diterapkan pada motor – motor matic. Jenis rangka seperti
ini membuat posisi mesin terletak dibagian belakang atau tepat dibawah jok motor.
Dengan posisi seperti ini, posisi kaki pengendara akan menjadi sangat lapang dan saat
melewati jalan berair maka kaki pengendara akan terlindung dari cipratan air. Dengan
desain rangka yang seperti ini, manuver motor dalam membelah kemacetan di kota besar
menjadi sangat mudah.

Keuntungan dari rangka seperti ini posisi kaki pengendara akan menjadi sangat lapang
dan saat melewati jalan berair maka kaki pengendara akan terlindung dari cipratan air,
manuver motor dalam membelah kemacetan di kota besar menjadi sangat mudah.

Kelemahan dari rangka ini adalah karena posisi mesin berada di bagian belakang, maka
suplai udara untuk mendinginkan mesin menjadi tidak se-optimal rangka-rangka jenis
lain. Sehingga ada pabrikan motor matic yang menggunakan radiator cair.

You might also like