Professional Documents
Culture Documents
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Penanganan Paska Panen yang berjudul “Analisis Bakteri
Escherichia coli pada Danging Ikan” ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Laporan ini penulis mendapatkan materi dan bahannya dari
berbagai referensi seperti dari buku dan beberapa fasilitas lainnya seperti dari
internet. Penyusunan Laporan ini bertujuan sebagai salah satu syarat tugas mata
Kuliah Biologi Perikanan. Penyusunan Laporan ini tidak lepas dari bantuan teman-
teman dan dorongan orang tua serta bimbingan dari Dosen mata kuliah Penanganan
Paska Panen.
Penulis menyadari bahwa Lapooran ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan Laporan ini. Besar harapan penulis semoga Laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya maupun pembaca umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan
Mahasiswa diharapkan dapat menghitung jumah bakteri Escherichia Coli pada
media PAC
2.1 Bakteri
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok
terbanyak dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan
kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana
tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai
prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan
organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah
diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung
pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan
menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di
kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον
yang memiliki arti "small stick".
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka
tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme
lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya
hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam
diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel
tumbuhan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan).
Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari
flagela kelompok lain.
Hal ini menunjukkan hubungan antara pertambahan sel dengan waktu adalah
berbentuk geometrik eksponensial dengan rumus 2n. Jadi, bakteri E. coli dalam waktu
10 jam berkembang dari satu sel menjadi 1,09×1012 sel atau lebih dari 1 triliun sel.
Kurva di atas disebut sebagai kurva pertumbuhan bakteri. Ada empat fase pada
pertumbuhan bakteri sebagaimana tampak pada kurva, yaitu :
Oleh karena itu, dikenal juga dengan istilah koli tinja. Morfologi sel bakteri
Escherechia coli berupa batang pendek (0,5-1,0 X 1,0-3,0 μm), serta motil (sel-selnya
peritrikus, yaitu flagela secara merata tersebar diseluruh permukaan sel) dan ada juga
yang non motil. Ciriciri biokimiawinya adalah banyak sekali terjadi perubahan pada
substrat. Keterangan ini memberikan cara-cara dasar untuk membedakannya dengan
yang lain. Habitatnya pada lingkungan aquatik, tanah, makanan, air seni dan tinja
(Pelczar, 1986).
No Alat Bahan
1 Pisau Ikan Laut: Ikan Tongkol dan
2 Telanan Udang
3 Timbangan
4 Erlenmeyer Ikan Tawar: Ikan Nila dan Ikan
5 Tabung reaksi dan raknya Gurame
6 Pipet ukur
7 Pipet ball
8 Lampu bunsen
9 Aluminium foil
10 Hot plate
11 Sendok plastic
12 Inkubator
13 Sprayer
14 Peralatan penunjang lainnya
4.1 Hasil
Tabel 4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan Bakteri Total dan Bakteri E. coli
No. Jenis Ikan Jumlah Koloni Bakteri E. coli
Bakteri Total
1. Ikan Nila 7,4 x 104 +
2. Ikan Gurame 6,2 x 104 +
3. Ikan Tongkol 7,7 x 104 +
4. Udang 3,0 x 105 +
4.2 Pembahasan
Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini ssangatlah besar dan
cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita.
Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup basar. Sebagai contoh, sekali kita bersin
dapat mnebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung
jutaan bakteri. Alam di sekitar kita, baik itu tanah, air, maupunudara juga dihuni oleh
kumpulan mikroorganisme.Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam
berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang
rumit ini, atau yang biasanya dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spsies
yang berbeda- beda yang bikenal dengan istilah biakan murni. Biakan murni in
teerdiri dari satu populasi selyang semuanya berasal dari satu sel induk (Pelczar,
1986).
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, suubstrat
yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat
berupa bakteri, khamir, kapng dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di
linkungan ini sangatlah beraneka ragam sehinga dalam mengisolasi diperlukan
beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni
yang tunggal ini kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian
misalnya untuk menngisolasi DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba yang
telah resisten terhadap suatu antibiotik. Atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai
untuk bioremediasi holokarbon (Ferdiaz, 1992).
Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang dikenal
dengan istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak ketelitian. Terlebih dahulu
kita harus mengusahakan agar semua alat- alat yang akan digunakan untuk
pengerjaan medium dan pengerjaan inokulasi benar- benar steril. Hal ini untuk
menghindari terjadinya kkontaminasi, yaitu masuknya mikrooba lain yang tidak
diinginkan sehingga biakan yang tumbuh di dalam medium adalah benar- benar
biakan murni (Dwidjoseputro, 1990).
Di dalam keadaaan yang sebenarnya dapat dikatakan bahwa tidak ada bakteri
yang hidup secara tersendiri terlepas dari spesies yang lainnya. Kerap kali bakteri
patogen kedapatan bersama- sama dengan bakteri saprob (Dwidjoseputro, 1990).
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu
biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran
dari luar. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan.
Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme.
Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi
prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan
teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang disebut dengan teknik
inokulasi biakan (Dwijoseputro, 1998).
Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat
digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan dilakukan
teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari
mikrobiologi dengan satu kultur murni saja.
Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji seperti uji
kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga (uji
kuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji penguat dan uji pelengkap. Waktu, mutu
sampel, biaya, tujuan analisis merupakan beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif
koliform. Bakteri koliform dapat dihitung dengan menggunakan metode cawan petri
(metode perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa
setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang merupakan
suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel)
seperti yang dilakukan pada percobaan ini (Penn, 1991).
Beratus-ratus spesies dapat menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita,
termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit (Pelczar & Chan, 1986). Koliform
merupakan kelompok bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi
kotoran dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan dan produk-
produk susu. Bakteri koliform dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu koliform
fekal (Escherchia coli) dan koliform non fekal (Enterobacter aerogenes) (Fardiaz,
1996).
E. coli adalah bakteri koliform yang ada pada ikan, maka E. coli sering disebut
sebagai koliform fekal. Pengukuran kuantitatif populasi mikroorganisme sangat
diperlukan untuk berbagai macam penelaahan mikrobiologis. Berbagai macam cara
dapat dilakukan untuk menghitung jumlah mikroorganisme, akan tetapi secara
mendasar, ada dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Ada
beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat
preparat dari austu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan
penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak
langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang
masih hidup saja (viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu :
perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui
pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan
kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri) (Sutedjo, 1991).
Jumlah masing-masing cawan diamati setelah inkubasi, cawan yang dipilih
untuk penghitungan koloni ialah yang mengandung antara 30 sampai 300 koloni,
karena jumlah mikroorganisme dalam sampel tidak diketahui sebelumnya, maka
untuk memperoleh sekurang-kurangnya satu cawan yang mengandung koloni dalam
jumlah yang memenuhi syarat tersebut maka harus dilakukan sederetan pengenceran
dan pencawanan. Jumlah organisme yang terdapat dalam sampel asal ditentukan
dengan mengalikan jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor pengenceran pada
cawan yang bersangkutan (Penn, 1991).
Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke
biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan
dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan
berulangkali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat.
Kekeruhan dalam media agar menunjukkan terjadinya pertumbuhan mikroorganisme.
Bila mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung maka akan membentuk sedimen,
sedangkan pada permukaan media agar pertumbuhannya terlihat sebagai pelikel (Lay,
1998).
Pertumbuhan mikroorganisme dalam media agar seringkali menggambarkan
aktivitas metabolismenya. Mikroba aerob obligat berkembang biak pada lapisan
permukaan karena pada bagian ini kandungan oksigen tinggi. Selain dalam media
cair, mikroorganisme juga memperlihatkan pertumbuhan dengan ciri tertentu dalam
biakan padat.
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi)
terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan
medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi
(Dwijoseputro, 1998).
BAB 5. PENUTUP
Buckle,K.A., J.A. Davey, M.J. Eyles, A.D. Hocking, K.G. Newton, and E.J.
Stuttard.1989. Foodborne Microorganisms of Public Health Significance. 4ed..
AIFST(NSW Branch).Australia.
Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Rohimat, I. 2002. Teknik Inokulasi Mycorrhizae arbuscular pada Bibit Jambu Mente.
Buletin Teknik Pertanian Vol.7 Nomor 2. Hal : 80-83.
Winarni, D. 1997. Diktat Teknik Fermentasi. Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-
ITS : Surabaya.
Widiyanti, Ni Luh Putu Manik, Ni Putu Ristianti. Analisis Kualitatif Bakteri Koliform
Pada Depo Air Minum Isi Ulang Di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan
Vol 3 No 1, April 2004 : 64 - 73