Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
1. Statif
2. Benang
3. Stopwatch
4. Beban ( 3 macam )
5. Mistar 1 meter
Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah getaran
benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana. Kita akan mempelajarinya satu
persatu.
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di
titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke
B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain
beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
Periode (T)
Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode alias
waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap. Benda melakukan
getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan
dan kembali lagi ke titik tersebut.
Pada contoh di atas, benda mulai bergerak dari titik A lalu ke titik B, titik C dan kembali
lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya benda dilepaskan dari titik C maka
urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C.
Jadi periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran (disebut
satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi
ke titik tersebut ). Satuan periode adalah sekon atau detik.
Frekuensi (f)
Selain periode, terdapat juga frekuensi alias banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda
selama satu detik. Yang dimaksudkan dengan getaran di sini adalah getaran lengkap. Satuan
frekuensi adalah 1/sekon atau s-1. 1/sekon atau s-1 disebut juga hertz, menghargai seorang
fisikawan. Hertz adalah nama seorang fisikawan tempo doeloe. Silahkan baca biografinya untuk
mengenal almahrum eyang Hertz lebih dekat.
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi selama satu detik/sekon. Dengan demikian
selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah :
Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah periode. Dengan demikian,
secara matematis hubungan antara periode dan frekuensi adalah sebagai berikut :
Kita tinjau pegas yang dipasang horisontal, di mana pada ujung pegas tersebut dikaitkan
sebuah benda bermassa m. Massa benda kita abaikan, demikian juga dengan gaya gesekan,
sehingga benda meluncur pada permukaan horisontal tanpa hambatan. Terlebih dahulu kita tetapkan
arah positif ke kanan dan arah negatif ke kiri. Setiap pegas memiliki panjang alami, jika pada pegas
tersebut tidak diberikan gaya. Pada kedaan ini, benda yang dikaitkan pada ujung pegas berada
dalam posisi setimbang (lihat gambar a). Untuk semakin memudahkan pemahaman
dirimu,sebaiknya dilakukan juga percobaan.
Apabila benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas diregangkan), pegas akan memberikan
gaya pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke kiri sehingga benda kembali ke posisi
setimbangnya (gambar b).
Sebaliknya, jika benda ditarik ke kiri sejauh -x, pegas juga memberikan gaya pemulih untuk
mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga benda kembali ke posisi setimbang (gambar c).
Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari pegas yang
direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi setimbang ketika x = 0). Secara matematis
ditulis :
Persamaan ini sering dikenal sebagai hukum hooke dan dicetuskan oleh paman Robert
Hooke. k adalah konstanta dan x adalah simpangan. Hukum Hooke akurat jika pegas tidak ditekan
sampai kumparan pegas bersentuhan atau diregangkan sampai batas elastisitas. Tanda negatif
menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F mempunyai arah berlawanan dengan simpangan x.
Ketika kita menarik pegas ke kanan maka x bernilai positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah
dengan simpangan x). Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F
bekerja ke kanan. Jadi gaya F selalu bekeja berlawanan arah dengan arah simpangan x. k adalah
konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan dengan kaku atau lembut sebuah pegas. Semakin besar
konstanta pegas (semakin kaku sebuah pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan
atau meregangkan pegas. Sebaliknya semakin lembut sebuah pegas (semakin kecil konstanta
pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas. Untuk meregangkan pegas
sejauh x, kita akan memberikan gaya luar pada pegas, yang besarnya sama dengan F = +kx. Pegas
dapat bergerak jika terlebih dahulu diberikan gaya luar. Amati bahwa besarnya gaya bergantung
juga pada besar x (simpangan).
Sekarang mari kita tinjau lebih jauh apa yang terjadi jika pegas diregangkan sampai jarak x
= A, kemudian dilepaskan (lihat gambar di bawah).
Setelah pegas diregangkan, pegas menarik benda kembali ke posisi setimbang (x=0). Ketika
melewati posisi setimbang, benda bergerak dengan laju yang tinggi karena telah diberi percepatan
oleh gaya pemulih pegas. Ketika bergerak pada posisi setimbang, gaya pegas = 0, tetapi laju benda
maksimum.
Karena laju benda maksimum maka benda terus bergerak ke kiri. Gaya pemulih pegas
kembali memperlambat gerakan benda sehingga laju benda perlahan-lahan menurun dan benda
berhenti sejenak ketika berada pada x = -A. Pada titik ini, laju benda = 0, tetapi gaya pegas bernilai
maksimum, di mana arahnya menuju ke kanan (menuju posisi setimbang).
Benda tersebut bergerak kembali ke kanan menuju titik setimbang karena ditarik oleh gaya
pemulih pegas tadi. Gerakan benda ke kanan dan ke kiri berulang secara periodik dan simetris
antara x = A dan x = -A.
Besaran fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada pegas pada dasarnya sama dengan
ayunan sederhana, yakni terdapat periode, frekuensi dan amplitudo. Jarak x dari posisi setimbang
disebut simpangan. Simpangan maksimum alias jarak terbesar dari titik setimbang disebut
amplitudo (A). Satu getaran Gerak Harmonik Sederhana pada pegas adalah gerak bolak balik
lengkap dari titik awal dan kembali ke titik yang sama.
1. Tabel 1
Periode ( T )
Beban ( m) Waktu 10 x getaran ( t )
No
(gr) ( Sekon ) {t n}
( sekon )
16,7 1,67
1 10 gr 16,9 1,69
17,0 1,70
16,8 1,68
2 20 gr 16,8 1,68
17,0 1,70
16,3 1,63
3 30 gr 16,9 1,69
71,4 7,14
2. Tabel 2
No Beban ( m) Waktu 10 x getaran ( t )
(gr) ( Sekon ) Periode ( T ) {t n}
( sekon )
11,3 1,13
1 30 cm 11,4 1,14
11,1 1,11
15,5 1,55
2 60 cm 15,7 1,57
15,7 1,57
19,4 1,94
3 100 cm 20,0 2,00
19,6 1,96
VIII. KESIMPULAN
http://gurumuda.com