You are on page 1of 10

GERAK LURUS BERATURAN

I. TUJUAN

Praktikum berjudul “ Gerak Lurus Beraturan " ini disusun dengan tujuan untuk :
Mengamati benda yang bergerak lurus beraturan dan mengetahui grafik hubungan kecepatan
terhadap waktu.

II. ALAT DAN BAHAN

NO. KATALOG NAMA ALAT / BAHAN JUMLAH


FPT 16.02/66 Rel Presisi 2
FPT 16.03/67 Penyambung Rel 2
FPT 16.04/68 Kaki Rel 2
KAL 60 Catu-Daya 1
FME 51.37/72 Balok Bertingkat 1
FME 51.34/69 Kereta Dinamika 1
FPT 16.17/78 Tumpukan Berpenjepit 1
FME 67 Perekam waktu + Pita 1
FLS 20.38/075-2 Kabel penghubung merah 1
Fls 20.39/075-3 Kabel penghubung biru 1

III. DASAR TEORI

Anda pasti pernah melihat atau mengalami kejadian, misalnya berlari, mobil berjalan, kereta
meluncur dari stasiun, hal-hal tersebut merupakan beberapa contoh gerak dalam kehidupan
lingkungan kita. Jadi,apa arti sebenarnya gerak itu ?
Suatu benda dikatakan bergerak jika kedudukannya berubah terhadap suatu acuan tertentu. Misal
anda duduk di dalam kereta api yang bergerak meninggalkan stasiun. Jika stasiun ditetapkan
sebagai acuan, maka Anda dan kereta dikatakan bergerak terhadap stasiun karena kedudukan Anda
dan kereta berubah terhadap stasiun. Tetapi jika kereta ditetapkan sebagi acuan, maka Anda
dikatakan diam terhadap kereta.

Besaran-besaran yang berhubungan dengan gerak adalah sebagai berikut:


a. Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda,sedangkan perpindahan
adalah perubahan posisi suatu benda dihitung dari posisi awal (acuan).

1
-3 -1 0 2 6

D C O A B

 Jarak OA (lintasan OA) = 2 satuan

 Jarak OA (lintasan OCDCOA) = OC + CD + DC + CO + OA

= 1 + 2 + 2+ 1+ 2

= 8 satuan

 Perpindahan B A =2–6=-4

b. Kecepatan dan Kelajuan


Kecepatan merupakan besaran vector sedang kelajuan merupakan besaran scalar.
1. Kelajuan rata-rata dan Kecepatan rata-rata
Kelajuan rata-rata didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh tiap satuan waktu.
s
V=
t
Dengan v = kelajuan rata-rata (m/s)
t = waktu
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan tiap saturan waktu
x2 – x1
V =
t2 – t1

Dengan v = kelajuan rata-rata (m/s)


x2 – x1 = perpindahan posisi 1 ke 2 (m)
t2 – t1 = selang waktu (s)

2. Kelajuan sesat dan Kecepatan sesaat


Kelajuan sesaat didefinisikan sebagai limit kelajuan rata-rata untuk selang waktu yang sangat
kecil.

Vt x
t 2
= limit

Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai limit kecepatan rata-rata untuk selang waktu yang
sangat kecil.

x
Vt = limit
t

3. Percepatan
Percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan terhadap waktu

v – vo
a=
t

dengan a = percepatan benda (m/s2)


vo = kecepatan awal benda (m/s)
v = kecepatan akhir benda (m/s)
t = interval waktu (s)

Gerak lurus beraturan diartikan sebagai gerakan pada lintasan lurus dengan kecepatan
tetap/konstan. Kecepatan tetap berarti percepatan nol. Dengan kata lain benda yang bergerak lurus
beraturan tidak memiliki percepatan. Dalam kehidupan sehari-hari sangat jarang ditemukan benda-
benda yang bergerak pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap.

Karena pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) kecepatan gerak suatu benda tetap, maka
kecepatan rata-rata sama dengan kecepatan atau kelajuan sesaat.ingat bahwa setiap saat kecepatan
gerak benda tetap, baik kecepatan awal maupun kecepatan akhir. Karena kecepatan benda sama
setiap saat, maka kecepatan awal juga sama dengan kecepatan akhir. Dengan demikian kecepatan
rata-rata benda juga sama dengan kecepatan sesaat.

3
GRAFIK GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

Grafik sangat membantu kita dalam menafsirkan suatu hal dengan mudah dan cepat. Untuk
memudahkan kita menemukan hubungan antara Kecepatan, perpindahan dan waktu tempuh maka
akan sangat membantu jika digambarkan grafik hubungan ketiga komponen tersebut.

Grafik Kecepatan terhadap Waktu (v-t)

Berdasarkan grafik di atas, tampak bahwa kecepatan bernilai tetap pada tiap satuan waktu.
Kecepatan tetap ditandai oleh garis lurus, berawal dari t = 0 hingga t akhir.

Contoh : perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) di bawah ini

4
Kecepatan gerak benda pada grafik di atas adalah 3 m/s. 1, 2, 3 dstnya adalah waktu tempuh
(satuannya detik). Amati bahwa walaupun waktu berubah dari 1 detik sampai 5, kecepatan benda
selalu sama (ditandai oleh garis lurus).

Bagaimana kita mengetahui perpindahan benda melalui grafik di atas ? luas daerah yang
diarsir pada grafik di atas sama dengan perpindahan benda. Jadi, untuk mengetahui besarnya
perpindahan, hitung saja luas daerah yang diarsir. Tentu saja satuan perpindahan adalah satuan
panjang, bukan satuan luas.

Dari grafik di atas, v = 5 m/s, sedangkan t = 3 s. Dengan demikian, jarak yang ditempuh
benda = (5 m/s x 3 s) = 15 m. Cara lain menghitung jarak tempuh adalah dengan menggunakan
persamaan GLB. s = v t = 5 m/s x 3 s = 15 m.

Persamaan GLB yang kita gunakan untuk menghitung jarak atau perpindahan di atas berlaku
jika gerak benda memenuhi grafik tersebut. Pada grafik terlihat bahwa pada saat t = 0 s, maka v = 0.
Artinya, pada mulanya benda diam, baru kemudian bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Padahal dapat
saja terjadi bahwa saat awal kita amati benda sudah dalam keadaan bergerak, sehingga benda telah
memiliki posisi awal s0. Untuk itu lebih memahami hal ini, pelajari grafik di bawah ini.

Grafik Kedudukan terhadap Waktu (x-t)

5
Grafik kedudukan terhadap waktu, di mana kedudukan awal x0 berhimpit dengan titik acuan
nol.

Makna grafik di atas adalah bahwa nilai kecepatan selalu tetap pada setiap titik lintasan
(diwakili oleh titik-titik sepanjang garis x pada sumbu y) dan setiap satuan waktu (diwakili setiap
titik sepanjang t pada sumbu x). Anda jangan bingung dengan kemiringan garis yang mewakili
kecepatan. Makin besar nilai x, makin besar juga nilai t sehingga hasil perbandingan x dan y
(kecepatan) selalu sama.

Contoh : Perhatikan contoh Grafik Kedudukan terhadap Waktu (x-t) di bawah ini

Bagaimanakah cara membaca grafik ini ?

Pada saat t = 0 s, jarak yang ditempuh oleh benda x = 0, pada saat t = 1 s, jarak yang
ditempuh oleh benda = 2 m, pada saat t = 2 s jarak yang ditempuh oleh benda = 4 m, pada saat t = 3
s, jarak yang ditempuh oleh benda = 6 s dan seterusnya. Berdasarkan hal ini dapat kita simpulkan
bahwa gerak benda yang diwakili oleh grafik x- t di atas, bergerak dengan kecepatan tetap 2 m/s
(Ingat, kecepatan adalah jarak dibagi waktu).

Grafik kedudukan terhadap waktu, di mana kedudukan awal x 0 tidak berhimpit dengan titik acuan
nol.

6
Persamaan yang kita turunkan di atas menjelaskan hubungan antara kedudukan suatu benda
terhadap fungsi waktu, di mana kedudukan awal benda tidak berada pada titik acuan nol. Kecepatan
benda diawali dari kedudukan di x0 sehingga besar x0 harus ditambahkan dalam perhitungan. Pada
grafik di atas xo = 0.

(pahami secara perlahan-lahan penurunan rumus di atas, bila perlu sambil melihat grafik untuk
mempermudah pemahaman anda)

IV. PROSEDUR EKSPERIMEN

A. PERSIAPAN PERCOBAAN

7
1. Sambung rel presisi dengan menyambung rel dan pasang pula kaki rel pada kedua ujung rel.
2. Pasang perekam waktu pada ujung kiri rel presisi dan pasang katrol rel pada ujung kanan rel
lihat gambar.
3. Pasang kereta dinamika yang dilengkapi beban di sebelah kanan perekam waktu.
4. Pasang kertas perekam waktu dan ujung kertas dijepit pada kereta dinamika.
5. Hubungkan catu-daya ke sumber listrik (PLN) dan pilih tegangan pada catu-daya 12 volt
AC/DC.
6. Hubungkan kabel perekam waktu ke catu-daya.
7. Hidupkan perekam waktu dan atur baut pengatur ketukan agar perekam waktu dapat bekerja
sacara baik.

B. LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN

1. Letakkan balok bertingkat di dekat ujung kiri rel presisi, pegang kereta, kemudian angkat
ujung kiri rel presisi untuk diletakkan pada tangga pertama balok bertingkat. Kereta tetap
dipegang agar tidak meluncur (merapat pada perekam waktu)
2. Bersamaan dengan menghidupkan perekam waktu, lepaskan kereta agar menjauhi perekam
waktu (boleh sedikit di dorong)
3. Pada saat kereta menyentuh tumpukan berpenjepit / berhenti, matikan perekam waktu.
4. Keluarkan kertas perekam dan amati jarak titik – titk data. Bila jarkanya semakin jauh /
dekat berarti kereta tidak bergerak lurus beraturan.

8
5. Dengan mengubah (menaikan / menurunkan) posisi ujung rel presisi, ulangi langkah a
sampai d, sampai kertas perekam waktu dihasilkan titik- titik data yang jaraknya relative
sama.
6. Susunlah potongan – potongan kertas perekam waktu sepanjang 5 titik data.

V. DATA HASIL PENGAMATAN

1. Atur susunan kertas seperti gambar berikut. Panjang potongan kertas menggambarkan
(mewakili) vector kacepatan.
2. Tarik garis melewati titik –titik data teratas dari potongan kertas perekam waktu
3. Hasil pengamatan pada halaman 11

VI. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang kami lakukan dengan topic percobaan “Gerak Lurus Beraturan” maka
dapat kami simpulkan sebagai berikut :
1. Gerak lurus beraturan dengan lintasan yang lurus maka kecepatannya konstan / tetap
2. Jarak antar titik-titik pada kertas perekam sama
3. Dengan mengubah posisi ujung rel presisi ke atas (posisi 3) maka jarak titik-titik pada
kertas perekam semakin renggang / jauh daripada posisi 1 dan 2
4. Pada saat kereta presisi pada posisi ke 3 maka laju / kecepatannya semakin cepat daripada
pada posisi 2 dan 1
5. Semakin cepat laju kereta presisi maka jarak titik-titik pada kertas perekam semakin jauh
sedangkan waktu yang diperlukan semakin sedikit.
VII. DAFTAR PUSTAKA

9
Kanginan,M. 1993.Seribu Pena Fisika SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga

Suratman,M. 2000. Fisika 3 SMK Teknologi dan Industri. Bandung: Armico

Tim Penyusun PT Intan Pariwara. PR Fisika. Klaten: Intan Pariwara

10

You might also like