You are on page 1of 140

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Januar Kustiandi, S.Pd


STANDART KOMPETENSI

Mahasiswa memahami hakekat belajar dan


pembelajaran beserta unsur dan pendekatannya
serta mampu mengaplikasikannya dalam
kegiatan belajar – pembelajaran
BUKU SUMBER :
1. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran
Jakarta: Rineka Cipta
2. Nana Sudjana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Sinar Baru
3. W. Gulo.2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Gramedia
4. Winkel. 1981. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo
5. Depdikbud. 1981. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Ditjendikti
6. Dinas P dan K Prop. Jawa Timur. 2003. Pengintegrasian Life
Skills ke Dalam Silabus Berdasarkan KBK
7. Mohamad Nur., dkk. 1999. Teori Belajar. Surabaya :
University Press Universitas Negeri Surabaya
BELAJAR

APA YANG DIMAKSUD


DENGAN BELAJAR ?
Belajar merupakan aktivitas
kearah perubahan tingkah laku
melalui interaksi aktif individu
terhadap lingkungan (pengalaman)
Bagaimana ciri-ciri belajar ?

1. Dari segi proses


a. adanya aktivitas ( fisik, mental, emosional )
b. melibatkan unsur lingkungan
c. bertujuan kearah terjadinya
perubahan tingkah laku
(behavioral changes)

2. Dari segi hasil


a. bersifat relatif tetap
b. diperoleh melalui usaha
Mengapa perlu belajar ?

1. Potensi manusia bersifat


laten dan terbuka

2. Pertumbuhan dan perkembangan


manusia lebih banyak terjadi
secara non instingtif/alamiah
PEMBELAJARAN
1. Apa yang dimaksud
dengan pembelajaran ?

Pembelajaran adalah
penyediaan sistem
lingkungan yang
mengakibatkan
terjadinya proses
belajar pada diri siswa
2. Bagaimana ciri-ciri pembelajaran ?
1. Adanya unsur guru
2. Adanya unsur siswa
3. Adanya aktivitas guru dan siswa
4. Adanya interaksi antar guru – siswa
5. Bertujuan kearah perubahan
tingkah laku siswa
6. Proses dan hasilnya terencana/
terprogram
3. Mengapa perlu pembelajaran ?
1. Peristiwa belajar tidak selalu
terjadi atas inisiatif diri individu
2. Individu memerlukan bantuan
untuk mengembangkan potensi
yang ada pada dirinya
3. Perlunya lingkungan yang kondusif
guna mencapai perkembangan
individu secara optimal
4. Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar-
pembelajaran ?

1. Guru 4. Materi

2. Siswa 5. Instrumental

3. tujuan 6. lingkungan
Faktor
guru
1. Kondisi fisik
a. kondisi kesehatan fisik
secara umum
b. kondisi fungsi inderawi
2. Kondisi psikis
a. suasana kejiwaan
b. kompetensi (paedagogis,
kepribadian, sosial,
profesional)
FAKTOR SISWA
1. Kondisi Fisik
a. kondisi kesehatan fisik
secara umum
b. kondisi fungsi inderawi

2. Kondisi Psikis
bakat, minat, kemampuan,
motivasi, situasi kejiwaan
Faktor tujuan

1. Kejelasan
2. Urgensi
3. Tingkat kesulitan
4. Kesesuaian dengan
tingkat perkembangan
siswa
Faktor materi

1. Kejelasan
2. Kemenarikan
3. Sistematika
4. Jenis materi
Faktor instrumental

1. Kelengkapan
2. Kuantitas
3. Kualitas
4. Kesesuaian
Faktor lingkungan

1. Lingkungan fisik
Suhu dan kelembapan udara

2. Lingkungan sosial
a. manusia
b. representasi manusia
TUJUAN BELAJAR-
PEMBELAJARAN
1. Apa yang dimaksud dengan tujuan belajar -
pembelajaran ?

Tujuan belajar-pembelajaran merupakan


perilaku yang diharapkan dapat dicapai
siswa sehubungan dengan aktivitas belajar –
pembelajaran dilakukan
2. Apa urgensi penetapkan dan perumusan
tujuan belajar-pembelajaran ?

Penetapan dan perumusan tujuan


belajar - pembelajaran sangat penting,
karena sebagai dasar dalam :
1. Menyusun alat/instrumen evaluasi
2. Menentukan materi/ pengalaman
yang diperlukan
3. Memilih dan menentukan sarana
(alat pelajaran, alat peraga, media
yang diperlukan

4. Memilih dan menetukan metode


belajar - pembelajaran yang
diperlukan
3. Jenis tujuan dalam belajar-
pembelajaran meliputi apa saja ?
1. Tujuan kurikuler ( standart kompetensi)
Menggambarkan perilaku internal dalam lingkup yang luas
2. Tujuan pembelajaran umum
(kompetensi dasar) Menggambarkan perilaku
internal dalam lingkup yang relatif terbatas
3. Tujuan pembelajaran khusus
(indikator) Menggambarkan perilaku eksternal dalam
lingkup yang spesifik
Jenis-jenis perilaku yang menjadi dasar dalam
penentuan dan perumusan tujuan belajar-
pembelajaran meliputi apa saja ?

1. Perilaku ranah kognitif


2. Perilaku ranah afektif
3. Perilaku ranah
psikomotor
Perilaku ranah kognitif
1. Jenis perilaku yang berkaitan dengan
kemampuan mengingat dan berfikir
(memecahkan masalah)

2. Terdiri atas 6 (enam) kategori jenis


perilaku
1. Pengetahuan (kemampuan mengingat dan
mengenal suatu obyek)
Perilaku internal : mengetahui ...........
Perilaku eksternal a.l : menyebutkan,
menunjukkan,
mengidentifikasi
2. Pemahaman (kemampuan menangkap
makna suatu obyek)
Perilaku internal a.l : memahami ..........,
menginterpretasikan
Perilaku eksternal a.l : menjelaskan,
menerangkan, memberi
contoh
3. Penerapan (kemampuan menerapkan … dalam
situasi yang baru/konkrit)
Perilaku internal a.l : menggunakan...,
membuat
Perilaku eksternal a.l : mendemonstrasikan,
menghitung, membuktikan
4. Analisis (kemampuan menguraikan suatu
kesatuan kedalam bagian-bagian)
Perilaku internal a.l : menganalisis, merinci
Perilaku eksternal a.l : membandingkan, membagi,
memisahkan, memilih
5. Sintesis (kemampuan mengintegrasikan bagian-bagian ke
dalam satu kesatuan)
Perilaku internal a. l : menyususun ........,
menghasilkan …..,
Perilaku eksternal a. l : merangkaikan, menyimpulkan

6. Evaluasi (kemampuan melakukan penilaian terhadap suatu


obyek tertentu)
Perilaku internal a.l : mempertimbangkan, menilai
Perilaku eksternal a. l : membedakan, mengkritik
Perilaku ranah afektif
1. Jenis perilaku yang berkaitan dg
nilai, norma, sikap, perasaan,
kemauan
2. Terdiri atas 5 (lima) kategori jenis perilaku
1. Penerimaan (adanya kesadaran dan
perhatian terhadap stimulan yang datang )

Perilaku internal : menunjukkan ..........


Perilaku eksternal : mengikuti, menyatakan,
menjawab,
2. Partisipasi ( memberikan tanggapan secara verbal
ataupun tindakan)
Perilaku internal : mematuhi......., berperan secara aktif ...
Perilaku eksternal : melaksanakan, menyumbangkan,
melaporkan

3. Penilaian/Penetuan sikap ( penyesuaian diri sesuai


dengan penilaian yang telah dilakukannya)
Perilaku internal : mengakui, menyepakati, menyukai,
menghargai
Perilaku eksternal : mengajak, menolak,
melaksanakan, membela, ikut
serta
4. Organisasi (menghubungkan antar nilai
menjadi suatu sistem nilai)

Perilaku internal : membentuk sistem


nilai
Perilaku eksternal : merumuskan,
mengatur,
5. Pembentukan pola hidup (menjadikan sistem
nilai sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dalam kehidupannya)

Perilaku internal : menunjukkan ......


melibatkan diri ........
Perilaku eksternal : memperlihatkan,
bertahan, membuktikan
Perilaku ranah psikomotorik

1. merupakan perilaku yang


menyangkut aspek
ketrampilan/gerakan

2. Terdiri atas 7 (tujuh) kategori jenis prilaku


1. Persepsi (kemampuan mengenal obyek
motorik dengan panca indera)

Perilaku internal : membedakan,


menafsirkan,
Perilaku eksternal : mengidentifikasi,
membedakan, memilih
2. Kesiapan (kemampuan mempersiapkan diri untuk
melakukan suatu gerakan)
Perilaku internal : berkonsentrasi, menyiapkan diri
Perilaku eksternal : menunjukkan, mengawali,
mempersiapkan

3. Gerakan terbimbing (kemampuan melakukan gerakan


dengan mengikuti contoh)
Perilaku internal : meniru contoh
Perilaku eksternal : mengikuti, memasang, mencoba,
membuat
4. Gerakan terbiasa (kemampuan melalukan gerakan tanpa
melihat contoh)
Perilaku internal : terampil
Perilaku eksternal : memainkan, mendemonstrasikan, mengatur
5. Gerakan kompleks ( kemampuan melakukan serang
kaian gerakan secara tepat, lancar, luwes)
Perilaku internal : terampil ..............
Perilaku eksternal : memasang, membongkar,
mendemonstrasikan
6. Penyesuaian pola gerakan (kemampuan
menyesuaikan gerakan dengan situasi dan
kondisi yang dihadapinya)

Perilaku internal : menyesuaikan diri,


bervariasi
Perilaku eksternal : mengubah, mengatur,
membuat variasi
7. Penciptaan pola gerakan (kemampuan
membuat pola gerakan baru)

Perilaku internal : menciptakan sesuatu


yang baru
Perilaku eksternal : merancang,
menciptakan, mendesain
TEORI BELAJAR ALIRAN BEHAVIORISTIK

A. ASUMSI
Manusia dipandang sebagai organisme
yang pasif. Prilaku manusia dikuasai oleh
stimulus yang ada di lingkungannya. Oleh
karena itu perilaku manusia dapat
dikontrol/ dikendalikan melalui
pemanipulasian lingkungan
B. CIRI- CIRI ALIRAN BEHAVIORISTIK

1. Mementingkan pengaruh lingkungan


2. Mementingkan bagian-bagian
3. Mementingkan peranan reaksi
4. Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajar
5. Mementingkan sebab-sebab pada waktu yang lalu
6. Mementingkan pembentukan kebiasaan
7. Dalam pemecahan masalah ciri khasnya adalah “trial and
error”
C. TEORI KONEKSIONISME
Belajar berlangsung melalui pembentukan koneksi (asosiasi, bond)
antara stimulus dengan respon ( “learning by selecting and
connecting” atau “trial and error learning” ) berdasarkan hukum
tertentu a.l :
a. hukum kesiapan
b. hukum latihan/pengulangan
c. hukum efek/akibat

S R

Stimulus bond Respon


TEORI KLASIKAL KONDISIONING

Proses pembentukan tingkah laku melalui


pemanipulasian lingkungan, yaitu secara berulangkali
tingkah laku “dipancing” dengan sesuatu yang memang
secara alami menimbulkan tingkah laku tersebut
CS 1 + US 1 R 1 (UR)
CS 2 + US 2 R 2 (UR)
-----------------------------------------------------
CS 15 + US 15 R 15 (UR + CR)
CS 16 + US 16 R 16 (UR + CR)
-----------------------------------------------------
CS n R n ( CR)
E. Teori Operan Kondisioning

Tingkah laku yang muncul karena stimulus tertentu akan lebih


kuat jika diikuti dengan adanya stimulan penguat (reinforcing
stimuli)

ES RR RS OR

Eliciting Respondent Reinforcing Operan


Stimuli Response Stimuli Response
TEORI BELAJAR
ALIRAN KOGNITIF
A. Asumsi

Manusia sebagai organisme yang aktif yang menjadi


sumber dari semua aktivitas. Tingkah laku manusia
merupakan ekspresi dan akibat dari eksistensi
internal manusia yang dapat diamati
B. CIRI-CIRI ALIRAN KOGNITIF
1. Mementingkan apa yang ada pada diri individu
2. Mementingkan keseluruhan
3. Mementingkan perenan fungsi kognitif
4. Mementingkan keseimbangan dalam diri individu
5. Mementingkan kondisi saat ini
6. Mementingkan pembentukan struktur kognitif
7. Dalam memecahkan masalah ciri khasnya adalah
“insight”
C. Teori Gestalt

Sumber utama dalam belajar adalah dimengertinya hal-hal yang


dipelajari
(insight)
Lanjutan teori Gestalt

Insight dipengaruhi oleh :

1. Kemampuan dasar yang dimiliki


2. Pengalaman yang relevan
3. Situasi yang dihadapi

Proses insight dapat terjadi melalui periode


mencari dan mencoba-coba
D. TEORI PEMROSESAN INFORMASI

Teori pemrosesan informasi


merupakan teori kognitif tentang
belajar yang menjelaskan bagaimana
informasi diterima, disimpan, dan
dipanggil kembali dari otak
SKEMA PEMROSESAN INFORMASI

Memori jangka
panjang
Pemrosesan
Stimulus Register awal recall
pengindraan
pengulangan
1. Perhatian
Melihat
2. Perlu waktu
Mendengar
Meraba Memori jangka
Membau
Mencecap pendek
Lupa/hilang

Lupa/hilang pengulangan
REGISTER PENGINDRAAN

Register Pemrosesan
Stimulus pengindraan
Melihat
awal
Mendengar
Meraba
1. Perhatian
Membau Lupa/hilang
2. Perlu waktu
mencecap

Sesaat setelah stimulus diterima oleh indra, otak segera memproses


stimulus tsb. Gambaran yang ada dalam otak (persepsi) tdk persis sama
dengan yang diterima oleh indra. persepsi merupakan interpretasi
seseorang thd stimulus yang telah dipengaruhi oleh status mental,
pengalaman masa lalu, pengetahuan yang telah dimiliki, motivasi, dll.
Lanjutan teori pemrosesan informasi

stimulus Register Proses


pengindraan awal

lupa/hilang

Persepsi masuk dan berada dalam register penginderaan


dalam waktu yang relatif singkat (tidak lebih dari 2 detik).
Jika tidak ada pemrosesan lebih lanjut atau terdesak
informasi baru, maka informasi akan hilang/lupa, tetapi
jika ada pemrosesan lebih lanjut maka informasi akan
masuk dan tersimpan dalam memori jangka pendek.
SIFAT REGISTER PENGINDERAAN

1. KAPASITAS TERBATAS

2. WAKTU SANGAT SINGKAT (TDK LEBIH


DARI 2 DETIK)
PROSES AWAL
Pemrosesan
awal

1. Perlu perhatian
a. Pemusatan energi psikis terhadap obyek
tertentu
b. kadar kesadaran yang menyertai aktivitas yang
sedang dilakukan
2. Perlu waktu untuk sampai dalam kesadaran
HAL-HAL YANG MENARIK
PERHATIAN

1. Sesuatu yang lain dari yang lain


2. Sesuatu yang mendadak datang atau yang
mendadak hilang
3. Sesuatu yang menyangkut diri si subyek
Implikasi dalam pembelajaran

Agar informasi tidak hilang/lupa dilakukan


Pemrosesan dengan membangun/membangkitkan
perhatian antara lain :
A. untuk komunikasi lisan
1.Mengulang
2.Mengeraskan suara
3.Memperlemah suara
4.Melambatkan suara
lanjutan

5. Pernyataan : “mohon diperhatikan !”,


“ini penting !” dll
B. Untuk komunikasi tulis :
1. pewarnaan
2. cetak tebal
3. cetak miring, dll
MEMORI JANGKA PENDEK

Memori
Jangka pendek

lupa pengulangan

 Persepsi yang telah diproses ditransfer ke memori jangka pendek


 Memori jangka pendek kapasitasnya terbatas ( 5 – 9 bits (hal yang
berbeda dlm satuan waktu tertentu)
 Informasi yang masuk ke memori jangka pendek dapat berasal dari
register pengindraan atau dari memori jangka panjang dan sering
terjadi secara bersamaan
LANJUTAN MEMORI JANGKA PENDEK

penyimpanan dilakukan dengan rehearsal (mengucapkan


secara berulangkali)

Jika dalam waktu 30 detik tidak ada pengulangan maka


informasi akan hilang/dilupakan

Semakin lama informasi berada dalam memori jangka


pendek semakin besar kesempatan untuk masuk ke dalam
memori jangka panjang
Implikasi dalam pembelajaran

1. Tidak terlalu cepat dalam penyampaian informasi


satu ke yang lain (kesempatan rehearsal, dan
tidak terdesak informasi berikutnya)
2. Tidak terlalu banyak ide dalam satu kali
penyampaian, kecuali telah ada informasi pengait
dalam memori jangka panjang
3. Memberikan waktu/kesempatan berfikir ketika
harus menjawab pertanyaan
Memori jangka panjang

memori
Jangka panjang

Pengulangan recall
& pengkodean
Lanjutan

1. Memori jangka panjang merupakan bagian dari


sistem memori untuk meyimpan informasi dalam
kurun waktu yang panjang dengan kapasitas yang
besar

2. informasi yang telah tersimpan dalam memori


jangka panjang tidak pernah akan terlupakan.
Kemungkinan yang terjadi adalah kehilangan
kemampuan untuk menemukan kembali (recall)
Mengapa lupa ?

1. Persepsi tidak diproses lebih lanjut


2. Informasi dalam memori jangka pendek tidak
ditranfer ke dalam memori jangka panjang
3. Distorsi recall
4. Interferensi ( tercampur atau terdesak oleh
informasi lain)
Mengapa ingat ?

1. Efek pertama (perhatian masih penuh) dan


efek terakhir (tidak terinferensi informasi
lain)
2. Belajar informasi baru lebih mudah bila
sebelumnya telah mempelajari hal serupa
E. TEORI KONSTRUKTIVISTIK

Dasar pandangan

Perubahan kognitif hanya terjadi


jika konsepsi- konsepsi yang
telah dimiliki sebelumnya diolah melalui suatu
proses ketidakseimbangan dalam upaya
memahami informasi baru
Konsep belajar
Menurut teori konstruktivistik belajar merupakan

proses individu menghubungkan dan


mengasimilasikan pengetahuan/kecakapan/
pengalaman yang telah dimilikinya dengan
pengetahuan/kecakapan/pengalaman
baru sehingga terjadi rubahan/perkem-bangan
Prinsip teori kostruktivistik

1. pembelajaran sosial, siswa belajar melalui interaksi


dengan orang dewasa dan teman sebaya yang lebih mampu
2. zona perkembangan terdekat, siswa belajar konsep
paling baik apa bila konsep itu berada pada zona
perkembangan terdekat mereka
3. pemagangan kognitif, siswa secara bertahap
memperoleh keahlian melalui interaksinya dengan mereka
yang telah menguasai bidangnya
4. scaffolding, siswa diberikan tugas-tugas kompleks, sulit
dan realistik untuk kemudian diberikan bantuan
secukupnya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut
IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN

1. Dasar pembelajaran adalah bahwa dalam diri siswa


sudah ada pengetahuan, pemahaman, kecakapan,
pengalaman tertentu
2. Melalui proses pembelajaran siswa menambah, merevisi,
atau memodivikasi pengetahuan, pemahaman,
kecakapan, pengalaman lama menjadi pengetauan,
pemahaman, kecakapan, pengalaman yang baru ( proses
konstruksi)
3. Guru berperan memvasilitasi terjadinya proses
konstruksi
Skema Pembelajaran Berdasar Teori
Konstruktivistik
. Siswa
dengan pengetahuan, struktur kognitif lama
pemahaman,
kecakapan, pengalaman peran guru :
menvalitasi terjadinya
proses pembelajaran proses kontruksi siswa

Siswa menambah
merevisi, memodivikasi
pengetahuan, pemahaman, proses konstruksi
kecakapan, pengalaman,

struktur kognitif
baru
MOTIVASI BELAJAR DAN
IMPLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN
KASUS
1. Beberapa siswa tetap bersemangat mengikuti
pelajaran, sementara yang lain ingin pelajaran
segera berakhir

2. Sebagian siswa bekerja keras mengerjakan tugas,


sementara yang lainnya asyik bermain

3. Terdapat siswa tidak puas dengan nilai B


sementara yang lainnya cukup puas dengan nilai C
Apa yang dimaksud motivasi belajar ?
Motivasi belajar merupakan proses internal yang
mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan
perilaku belajar dalam rentang waktu tertentu

Motivasi belajar adalah kekuatan yang


mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas
belajar
Motivasi :

Apa yang ..............


membuat orang berbuat
membuat orang tetap berbuat
menetukan arah perbuatan
APA URGENSI MOTIVASI
BAGI KEPENTINGAN
BELAJAR ?
1. Motivasi menentukan arah tindakan
seseorang dalam belajar ( analogi
seperti kemodi mobil)

2. Motivasi menentukan intensitas/kadar


tindakan seseorang dalam belajar
( analogi seperti mesin mobil)
Jenis motivasi meliputi apa saja ?
1. Dari segi sifat
a. motivasi dasar ( dorongan untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup manusia yang bersifat
biologis/jasmaniah)
b. motivasi sosial ( dorongan untuk memenuhi
kebutuhan sosial manusia )
c. motivasi religius ( dorongan untuk memenuhi
kebutuhan religi )
2. Dari segi sumber
a. Motivasi internal, berfungsinya motivasi karena
bersumber dari
dalam diri individu
b. Motivasi eksternal, berfungsinya motivasi karena
bersumber dari
luar diri individu
Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi motivasi belajar ?

1. Faktor internal
a. kepribadian siswa
b. kemampuan
2. Faktor eksternal
a. karakteristik tugas
b. insentif
c. perilaku guru
d. setting pembelajaran
APA TUGAS GURU TERKAIT
DENGAN MOTIVASI BELAJAR ?

MEMBANGKITKAN
MENGEMBANGKAN MOTIVASI BELAJAR
MEMELIHARA SISWA
MENINGKATKAN
BAGAIMANA CARANYA ?

1. mengemukakan arti pentingnya


hal yang dipelajari
2. mengkaitkan materi dengan latar
belakang kehidupan siswa
3. menimbulkan perasaan ingin tahu
(penasaran)
4. penggunaan multi metode/
media
5. mengemukakan tujuan ( jelas, penting,
memungkinkan untuk dicapai)
PRINSIP BELAJAR DAN
IMPLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN

Bitmap Image
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
(CBSA, PKP, PENDEKATAN “LIFE
SKILL”)

suatu pendekatan dari perspektif aktivitas


guru dan siswa dalam
kegiatanpembelajaran
B. Sifat CBSA

CBSA bersifat NON dikotomis


tetapi bersifat kontinum
lanjutan sifat CBSA

tinggi

ak diskusi
ti
vi
tas
sis
wa
ceramah
tinggi
rendah aktivitas guru
C. Rasional

1. Aktivitas dalam diri pelajar


merupakan salah satu unsur dari
hakekat belajar

2. Ragam pengalaman memperkuat


efektivitas belajar
Lanjutan Rasional CBSA
3. Keterlibatan dalam persoalan yang
dipelajari merupakan sumber motivasi
belajar siswa
4. Mengkonkritkan konsep abstrak sehingga
mempermudah untuk dipelajari
5. Hasil belajar optimal memerlukan
pengalaman langsung dan motivasi
internal
D. Ciri – ciri

1. Pembelajaran lebih berpusat pada siswa


2. Guru berperan sebagai pembimbing
dalam mewujudkan terjadinya
pengalaman belajar siswa
3. Guru aktif melakukan tindakan
pembelajaran
4. Siswa aktif melakukan tindakan belajar
E. Idikator Kadar CBSA ( Mc.
Keachie)
1. Keterlibatan siswa dalam menentukan
tujuan belajar – pembelajaran
2. Kadar afektif dalam belajar –
pembelajaran
3. Partisipasi siswa dalam belajar –
pembelajaran
4. Kohesivitas kelas
Lanjutan indikator cbsa

5. Perbuatan siswa yang


salah/kurang relevan
6. Keterlibatan siswa dalam
pengambilan keputusan
7. Jumlah waktu yang digunakan
untuk menanggulangi masalah
siswa
F. Saran
Hindari penggunaan Gunakan
Aktivitas non produktif aktivitas produktif

menulis membuat laporan


membaca meringkas
mengamati grafik menafsirkan grafik
Pendekatan Ketrampilan Proses
(PKP)
1. Arti Ketrampilan proses
Yang dimaksud ketrampilan proses
adalah ketrampilan proses kerja ilmiah
yang diperlukan siswa untuk mengelola
hasil belajarnya
Lanjutan PKP

2. Macam Ketrampilan Proses

a. Ketrampilan dasar

b. ketrampilan lanjut (integratif)


KETRAMPILAN PROSES
DASAR
1) Mengamati (melihat, mendengar, meraba,
membau,mencecap)

2) mengklasifikasi (mengelompokkan,
mengkontraskan, mencari : persamaan,
perbedaan )

3) Mengenterpretasikan ( menaksir,
menyimpulkan)
Lanjutan ketrampilan proses dasar

4) Memprediksi ( emperkirakan kecenderungan)

5) menerapkan ( menggunakan ....)

6) mengkomunikasikan ( mempresentasikan,
melaporkan, memperagakan, mendiskusikan)
KETRAMPILAN PROSES LANJUT
(Ketrampilan melakukan penelitian)

1) mencari, menemukan, mengidentifikasi


masalah, merumuskan masalah
2) mengidentifikasi variabel
3) merumuskan hipotesis
4) membuat instrumen
5) pengumpulan data
6) menganalisa data 7) menyimpulkan
PENGERTIAN
PEMBELAJARAN DENGAN
PKP
Suatu bentuk pembelajaran yang
didalamnya memberi pengalaman
pada siswa dalam proses kerja
ilmiah
SKEMA PKP DALAM
PEMBELAJARAN

PENGETAHUAN
SIKAP, NILAI,
KETRAMPILAN

INPUT PROSES OUT PUT

MELAKUKAN KETRAMPILAN
PROSES KERJA PROSES KERJA
ILMIAH ILMIAH
RASIONAL
1. Iptek berkembang pesat, siswa tidak cukup
hanya mengandalkan apa yang diberikan di
sekolah, siswa perlu belajar diluar sekolah.
Oleh karenanya pembelajaran disekolah harus
mengembangkan kemauan dan kemampuan
untuk belajar. Siswa tidak hanaya bersifat
konsumtif tetapi juga produktif dalam bidang
iptek
Lanjutan rasional
2. Kebenaran ilmu pengetahuan
bersifat relatif, oleh karenanya
perlu senantiasa untuk dipertanyaakan
dan diperbaharui
3. Hasil belajar optimal memelukan
pengaalaman langsung dan motivasi
internal
CIRI – CIRI PKP
1. Pembelajaran tidak hanya berorientasi pada
hasil tetapi juga berorientasi pada proses
(keterlibatan siswa dalam proses kerja ilmiah)
2. Menampakkan aktivitas siswa dalam bentuk
ketrampilan kerja ilmiah
3. Materi pembelajaran berupa “bahan
mentah” untuk selanjutnya diproses dalam
pembelajaran
PENDEKATAN “LIFE SKILL”
1. Arti “life skill”
Yang dimaksud life skill adalah kecakapan
siswa dalam menghadapi persoalan hidup
secara wajar tanpa tertekan, dan secara
proaktif dan kreatif dapat mencari dan
menemukan solusinya
Macam Life Skills
Self Awareness

Personal Skills

General Life Skills Thinking Skills

Social Skills

Life Skills

Academic Skills

Specific Life Skills

Vocational Skills
Self Awareness

Kesadaran :
• Sbg. makhluk Tuhan
• Akan eksistensi diri
• Akan potensi diri
Thinking Skill

Kecakapan :
• Menggali informasi
• Mengolah informasi
• Mengambil keputusan
• Memecahkan masalah
SOSIAL SKILLS

• KECAKAPAN KOMUNIKASI LISAN

• KECAKAPAN KOMUNIKASI TULIS

• KECAKAPAN BEKERJASAMA
Academic Skills

• kecakapan :
• mengidentifikasi variabel
• menghubungkan variabel
• merumuskan hipotesis
• melaksanakan penelitian
Lanjutan macam life skills

VOCATIONAL SKILLS

Kecakapan dalam bidang pekerjaan


tertentu
Life Skills dalam Jenjang Pendidikan

SMK

VOCATIONAL
SMU ACADEMIC LIFE SKILLS
LIFE SKILLS

GENERAL
LIFE SKILLS

TK/SD/SMP
Contoh pengintegrasian komponen life skills
dalam silabus

Standar kompetensi :

siswa mampu menulis berbagai jenis


wacana, surat, dan isi ringkas suatu
bacaan
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

Kompetensi dasar :
Siswa mampu:
menggunakan EYD
menggunakan kalimat efektif
membuat berbagai surat resmi
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

Materi Pokok :
macam dan karakteristik surat :
surat undangan
surat penawaran
surat perijinan
surat permohonan
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

Pengalaman belajar :
1. Masing-masing siswa mengumpulkan
sedikitnya 4 macam surat

ketrampilan :
menggali informasi, sadar akan eksistensi
diri, dan sadar akan potensi diri
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

2. siswa berdiskusi kelompok untuk


menentukan karakteristik setiap macam
surat

Ketrampilan :
mengolah informasi, bekerjasama,
berkomunikasi lisan, berkomunikasi tulis,
mengambil keputusan
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

3. siswa presentasi hasil diskusi kelompok

ketrampilan :
berkomunikasi lisan
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

4. Siswa menyimpulkan tentang karakteristik


setiap macam surat

ketrampilan :
mengambil keputusan
Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life skills dalam silabus

5. Masing-masing siswa mempraktekkan


membuat salah satu macam surat

Ketrampilan :
Komunikasi lisan, kesadaran akan
eksistensi diri, kesadaran akan potensi diri
KESULITAN BELAJAR
1. ARTI KESULITAN
BELAJAR

Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang


ditandai oleh adanya hambatan-hambatan dalam
mencapai tujuan belajar; baik yang disadari,
tidak disadari, bersifat fisiologis, psikologis,
maupun sosiologis.
2. CIRI-CIRI KESULITAN
BELAJAR
1. hasil belajar dibawah “passing grade”
2. hasil belajar dibawah potensi yang dimilikinya
3. hasil belajar tidak sebanding dengan usahanya
4. lambat dalam melakukan tugas belajar
Lanjutan ciri-ciri kesulitan belajar

5. menunjukkan sikap yang kurang/tidak wajar


(misalnya : acuh tak acuh, menentang, berpura-
pura )
6. Menunjukkan prilaku yang kurang/tidak wajar
( misalnya : membolos, sering datang terlambat,
tidak mengerjakan tugas
7. Menunjukkan gejala emosional yang
tidak/kurang wajar ( misalnya : mudah marah,
mudah tersinggung, murung )
3. LATAR BELAKANG KESULITAN
BELAJAR
a. Faktor intern
1) Kelemahan fisik
a) Kurang berfungsinya panca indera
b) Sakit
c) Cacat tubuh/pertumbuhan yang
kurang sempurna
Lanjutan latar belakang kesulitan belajar

2) Kelemahan mental baik bawaan maupun


pengalaman (misal : IQ rendah, gangguan mental)
3) Kelemahan emosional (misalnya : immaturity,
pobia)
4) Kebiasaan dan sikap yang salah ( misalnya bamyak
melakukan tindakan yang tidak relefan, sering
bolos, sering tidak masuk)
5) Tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang
diperlukan
Lanjutan latar belakang kesulitan belajar

b. Faktor eksternal
1) kurikulum yang tidak sesuai dengan
karakteristik siswa
2) kelemahan dalam sistem instruksional
3) terlampau berat beban belajar
4) sering pindah sekolah
5) kelemahan dalam lingkungan keluarga
6) terlampau banyak kegiatan di luar kelas
PENDEKATAN THD KESULITAN
BELAJAR

Kesulitan belajar bukan hanya masalah


instruksional-paedagogis tetapi juga masalah
psikologis, karena kesulitan belajar berakar dari
aspek psikologis terutama gangguan
kepribadian dan penyesuaian diri oleh karena
itu bantuan yang diberikan disamping bersifat
instruksional-paedagogis juga diperlukan
bantuan psikologis yang bersifat terapiutik.
TEKNIK PENGUNGKAPAN KESULITAN
BELAJAR

1. Observasi
2. Tes hasil belajar
3. Tes diagnostik
4. Tes bakat/minat
5. Angket/kuesioner
UPAYA PENANGANAN KESULITAN
BELAJAR
1. Penanganan secara instruksional paedagogis
a. pembelajaran ulang
b. program pengayaan
c. pembelajaran individual
d. penyediaan pelajaran pilihan
2. Penangan secara psikologis melalui layanan BP
yang bersifat terapiutik
Kurikulum Pembelajaran
A. Pengertian Kurikulum
1. Secara etimologis
a. kurikulum berasal dari kata “curere”
(bhs. Latin)
yang berarti jarak yang harus ditempuh
oleh pelari

b. kurikulum berasal dari kata “chariot”


(bhs. Yunani) yang berarti kereta pacu
yang membawa seseorang dari “start”
sampai “finish”
Lanjutan pengertian
kurikulum

2. Secara terminologis
a. Kurikulum dalam arti sempit
kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh untuk mencapai program/tingkat
pendidikan tertentu

* kurikulum dalam arti sempit memunculkan istilah


kegiatan kurikuler, ko-kurikuler,
dan ekstra kurikuler
Lanjutan pengertian
kurikulum
b. kurikulum dalam arti luas
kurikulum adalah seperangkat pengalaman yang
diperlukan untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan tertentu
* Menurut UU No 20 Th 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
B. KOMPONEN KURIKULUM
1. Tujuan
Tujuan sebagai komponen dari kurikulum berupa
kemampuan/kompetensi yang diharapkan dikuasai
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

* kejelasan rumusan tujuan penting karena


digunakan sebagai dasar dalam menentukan
materi, bentuk kegiatan, sarana, organisasi, dan
evaluasi
Lanjutan komponen
kurikulum
2. Komponen isi/materi
isi/materi berupa bahan yang harus diajarkan oleh guru/
dipelajari oleh siswa
*Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah terkait
dengan:
a. kedudukan : umum, akademik, profesi/vokasi
b. sifat materi : kognitif, afektif, psikomotorik
c. urutan : mudah-sukar, kronologis, deduktif
– induktif
d. sumber materi : benda, tempat, orang, barang
cetakan
Lanjutan komponen
kurikulum

3. Komponen strategi
Komponen strategi berupa bentuk kegiatan/ pe
ngalaman yang diperlukan ( tanya jawab,
diskusi, eksperimen, observasi, simulasi dll.)

4. Komponen organisasi
Komponen organisasi berupa model penyusunan
dan penyajian isi/materi
Lanjutan komponen kurikulum

a. Terpisah (subject centered curiculum)


materi disusun dan disampaikan dalam bentuk mata
pelajaran-mata pelajaran yang terpisah antara satu
dengan yang lain

b. Gabungan (broad field curiculum)


materi disusun dan disampaikan dalam bentuk
bidang studi yang merupakan gabungan dari materi
yang serumpun/sejenis
Lanjutan komponen kurikulum
c. Terpadu (integrated curiculum)
materi disusun dan disampaikan dalam
bentuk kegiatan yang bersifat “wholistik”

4. Komponen evaluasi
Komponen evaluasi berupa kegiatan mengetahui
proses dan hasil pembelajaran yang
menyangkut :
efektifitas, efisiensi, relevansi, dan produktifitas
C. ASAS KURIKULUM

1. asas filosofis
2. asas sosio-kultural-religius
3. asas psikologis
4. asas perkembangan IPTEK
D. PRINSIP KURIKULUM
1. Prinsip relefansi
kesesuaian antara kurikulum
dengan:
dunia kerja, perkembangan
masyarakat, lingkungan kehidupan
siswa, serta kesesuaian antara
tujuan – isi– pengalaman - evaluasi
Lanjutan prinsip
kurikulum

2. Prinsip efektifitas
kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan
targetnya.

dalam rangka mencapai efektifitas dapat


dilakukan dengan :
penataran, pemilihan dan penggunaan
media yang tepat.
Lanjutan komponen
kurikulum

3. Prinsip efisiensi
kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan
tenaga, biaya, waktu yang digunakan

4. Prinsip kesinambungan
kesinambungan antar tingkat pendidikan
(vertikal), antar materi (horisontal)
Lanjutan komponen kurikulum

5. Prinsip fleksibelitas

memungkinkan untuk dapat disesuaikan


dengan sikon pada saat pelaksanaannya
E. TUGAS GURU DALAM BIDANG KURIKULUM

1. Merencanakan kegiatan belajar-


pembelajaran ( tujuan – materi –
pengalaman/strategi – evaluasi)
2. Melaksanakan kegiatan belajar -
pembelajaran
3. Melakukan evaluasi kegiatan belajar -
pembelajaran

You might also like