Professional Documents
Culture Documents
PENGUKURAN LISTRIK
NIM : 0804405050
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis aturkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa , Karena
atas berkat dan Rahmatnya ,Tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya .Tugas makalah ini merupakan perwujudan usaha saya untuk
senantiasa menambah wawasan.
Dalam pelaksaan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak
yang tidak mungkin disebut satu persatu. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan
penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna
sehingga penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran dari
pembaca, pada akhir kata, besar harapan penulisan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Hal
JUDUL ......................................................................................................... i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Merupakan tugas dari mata kuliah pengukuran listrik
2. Mengetahui apa itu avometer.
3. Mengetahui fungsi dan pemakaian alat ukur dasar listrik yaitu avometer
4. Mengetahui cara mengukur menggunakan alat avometer
1.4 Manfaat
Manfaat dari tugas makalah yang saya buat adalah untuk memberi
pangetahuan kepada para pembaca agar mengetahui avometer secara
mendalam.
2
BAB II
ISI
3
2. Voltmeter / Volt Meter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur
tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat
meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet
dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat
pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus
listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang
terjadi.
A. Analog
Multimeter analog menggunakan tampilan dengan penunjukkan
jarum ke range-range yang kita ukur dengan probe. Multimeter ini
tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan
(Volt) dan arus (mA). Di pasaran banyak sekali berbagai macam merk
yang beredar dari multimeter analog ini. Multimeter analog mempunyai
keuntungan karena harganya yang lebih murah dan biasanya multimeter
4
analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai
komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya
komponen pada waktu pengukuran. Atau juga digunakan untuk
memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai
dengan rangkaian blok yang ada.
B. Digital
Multimeter digital atau Digital Multimeter hampir sama
fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital
menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital mempunyai
bacaan ujiannya lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog,
sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran
nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan
besaran yang diinginkan. Multimeter digital mempunyai keuntungan
pada ketelitian pengukuran, biasanya sampai 3-6 angka di belakang
5
koma. Tetapi mempunyai kekurangan yaitu pada harga belinya yang
lebih mahal.
Maka sebagai pemula dalam elektronika, saya sarankan
memakai dahulu multimeter analog. Karena sebagai “elektronik-holik”
maka teman dalam mengerjakan tugas adalah multimeter.
6
1. Papan skala
2. Jarum penunjuk
3. Tombol pengatur jarum penunjuk nol
4. Pemutar jarum
5. Zero ohm ajusment
6. LED indicator
7. Selektor putar
8. Lubang probe hitam
9. Lubang probe merah
Keterangan :
Meter korektor berguna untuk menyetel jarum AVO-meter ke arah nol, saat
mau dipergunakan.
1. Range Selector Switch adalah saklar yang dapat diputar sesuai dengan
kemampuan batas ukur yang dipergunakan. Saklar putar (range selesctor
switch ini merupakan kunci utama bila kita menggunakan AVOmeter.
7
2. Terminal + dan –Com terminal dipergunakan untuk mengukur Ohm, AC
Volt, DC Volt dan DC mA (yang berwarna merah untuk + dan warna
hitam untuk -
3. Pointer (jarum Meter) adalah jarum meter adalh sebatang pelat yang
bergerak kekanan dan kekiri yang menunjukkan besaran/nilai.
4. Mirror (cermin) sebagai batas antara Ommeter dengan Volt-Ampermeter.
5. Scale (skala) berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
6. Zero Adjusment adalah pengatur/penepat jarum pada kedudukan nol
ketika menggunakan Ohmmeter.
7. Angka-Angka Batas Ukur, adalah angka yang menunjukkan batas
kemampuan alat ukur.
8. Kotak Meter, adalah Kotak/tempat meletakkan komponen-komponen
AVOmeter.
Bagian atas saklar penunjuk diberi tanda OHM dan ini merupakan
batas ukur OHMMETER yang dapat digunakan untuk mengukur nilai
tahanan dan baik buruknya alat-alat dalam “pesawat”. Pada bagian ini
terdapat batas ukur, yaitu misal : x1, x10, x100, x 1K, x 10K.
8
Bila lebih dari 500 V dan di bawah 1000V digunakan batas ukur 0 –
1000 V. Jika lebih dari itu maka tidak boleh menggunakan Volt meter secara
langsung.
Di bagian bawah saklar terdapat tanda DC mA yang berguna untuk
mengukur besarnya kuat arus listrik. Batas ukur dibagi atas, misal 0 – 0,25
mA, 0 – 25 mA, 0 – 500 mA. Bila menggunakan alat ukur ini pertama-tama
letakkanlah saklar pada batas ukur yang terbesar/tertinggi, kemudian di
bawahnya sehingga batas ukur yang digunakan selalu lebih tinggi dari arus
yang kita ukur.
Catatan :
9
kecil, karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas
maksimum dan dapat merusak moving coil.
3) Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan, kabel merah
disambungkan kepada bagian positif dan kabel hitan disambungkan
pada bagian negative. Cara pemasangan seperti itu disebut hubungan
pararel.
Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik, maka meter akan
bergerak kekiri
4) Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti.
Cara yang paling tepat dalam membaca adalah secara tegak lurus
dimana jarum harus tampak satu garis dengan bayangan jarum pada
cermin pemantul, agar tidak terjadi kesalahan baca (parallax)
2. Mengukur Tegangan AC
1) Letakkan selector switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC
(V˜)
2) Pilihlah batas ukur (1, 3, 10, 30, 100 at au 300). Batas ukur yang
dipilih harus yang sama atau lebih b esar dari tegangan yang akan
diukur, Misalkan tegangan yang aka n diukur 220V, maka batas ukur
yang harus dipilih adalah 300V.Tidak boleh memilih batas yang
lebih kecil, karena jarum penu njuk akan bergerak melewati batas
maksimum dan dapat merusak moving coil.
3) Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan secara Pararel.
Untuk tegagan AC kabel merah dan hit an dapat bebas
10
disambungkan kepada sumber tegangan positif atau negative, karena
tegangan AC tidak mempunyai polaritas.
4) Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti.
Cara yang paling tepat dalam membaca adalah secara tegak lurus
dimana jarum harus tampak satu garis dengan bayangan jarum pada
cermin pemantul, agar tidak terjadi kesalahan baca (parallax).
11
4. Mengukur Resistansi
12
skala 10 dan batas ukur menggunakan x 100, maka nilai resistor
tersebut adalam 1000 ohm
13
Suatu circuit atau bisa juga kumparan trafo diperiksa resistansinya, dan
koneksi baik bila resistansinya menunjukkan angka NOL.
6. Menguji Dioda
Dengan jangkah VDC, bahan suatu dioda dapat juga diperkirakan dengan
circuit pada gambar 10. Bila tegangan katoda anoda 0.2 V, maka
kemungkinan dioda germanium, dan bila 0.6V kemungkinan dioda
silicon.
14
7. Menguji Transistor
Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung,
sehingga prinsip pengujian dioda diterapkan pada pengujian transistor.
Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100,
penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum
harus meyimpang ke kanan. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor,
jarum harus ke kanan lagi.
15
Kita dapat menggunakan cara tersebut untuk mengetahui mana
Basis, mana Kolektor dan mana Emitor suatu transistor dan juga apakah
jenis transistor PNP atau NPN. Beberapa jenis multimeter dilengkapi
pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah parameter penting suatu
transistor.
8. Menguji FET
16
resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak
terhingga. Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak.
9. Menguji UJT
17
Untuk menganalisa kerusakan jalur pada suatu rangkaian dapat
dilakukan dengan dua cara, pertama pengukuran secara pararel dan
pengukuran secara seri. Pada prinsipnya pengukuran tersebut sama saja, akan
tetapi akan lebih akurat bila dilakukan dengan dua cara tersebut. Agar dapat
lebih dipahami lagi ikuti keterangan dibawah ini:
18
Belum tentu bila dalam pengukuran tersebut tidak menujukan nilai
resistansi maka dapat dipastikan jalurnya yang putus, bisa saja tidak
terdapat arus yang disebabkan karena terdapat komponen yang
bermasalah, mungkin rusak atau hubungannya tidak baik. Oleh karena itu
cara pengukuran pararel dapat dilakukan juga untuk menganalisa
kerusakan pada suatu komponen atau rangkaian.
19
tersebut tidak terhubung dengan baik, apalagi bila hasil pengukuran
AVO-Meter tidak bergerak sedikitpun dipastikan jalur tersebut telah
putus. Jalur tersebut normal bila jarum avometer menunjukan “0 Ohm” (
Jarum AVO-Meter bergerak penuh ke arah kanan). Seperti gambar
dibawah ini:
20
BAB III
PENUTUP
2.1 Simpulan
Avometer adalah alat ukur yang mempunyai kemampuan tiga fungsi
yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut Ampere meter,
sedangkan alat ukur tegangan disebut Volt meter dan alat ukur resistansi
disebut Ohm meter.
Avometer atau multimeter dibagi menjadi dua yaitu avometer analog
dan avometer digital. Multimeter analog menggunakan tampilan dengan
penunjukkan jarum ke range-range yang kita ukur dengan probe sedangkan
multimeter digital atau Digital Multimeter hampir sama fungsinya dengan
multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka
digital.
Bagian-bagian dari avometer itu sendiri adalah Papan skala, Jarum
penunjuk, Tombol pengatur jarum penunjuk nol, Pemutar jarum, Zero ohm
ajusment, LED indicator, Selektor putar, Lubang probe hitam, Lubang probe
merah
Untuk menganalisa kerusakan jalur pada suatu rangkaian dapat
dilakukan dengan dua cara, pertama pengukuran secara pararel dan
pengukuran secara seri. Pada prinsipnya pengukuran tersebut sama saja, akan
tetapi akan lebih akurat bila dilakukan dengan dua cara tersebut
2.2 Saran
Avometer merupakan alat ukur listrik yang sangat sering digunakan
maka dari itu saya menyarankan agar alat itu dirawat sebaik-baiknya, jangan
menggunakan alat itu dengan sembarangan, gunakanlah dengan benar dan
sesuai dengan fungsinya.
21
DAFTAR PUSTAKA
22