Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Anggota :
waktunya.
dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pendekatan
terpadu ini ada dua macam yaitu pendekatan terpadu internal dan pendekatan
yang keterkaitan yang terjadi antar bahan pelajaran bahasa itu sendiri, sedangkan
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari rekan-rekan sangat kami harapkan
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, juga para pembaca pada umumnya juga
penulis berharap makalah ini dapat menjadi pemicu bagi teman-teman yang lain
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
D. Definisi Operasional...................................................................2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................15
B. Saran – saran...............................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang akan mendidik siswa untuk
dapat berkomunikasi dengan baik dan benar, maka dari itu kita sebagai guru harus
mampu mengemas mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan baik supaya anak
didik kita lebih tertarik dan menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia, salah satu
bantuan alat peraga yang tepat dan juga menggunakan pendekatan yang tepat
pula.
terpadu ini ada dua macam yaitu pendekatan terpadu internal dan pendekatan
yang keterkaitan yang terjadi antar bahan pelajaran bahasa itu sendiri, sedangkan
studi bahasa dengan bidang studi yang lain. Dalam makalah ini penulis akan
Kelas II.
2. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan pendekatan terpadu dapat meningkatkan minat siswa
2. Manfaat
a. Bagi Penulis
b. Bagi Siswa
Setelah siswa belajar Bahasa Indonesia dengan pendekatan ini diharapkan siswa
c. Bagi Guru
4. Definisi Operasional
Bahasa adalah system lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh
Model adalah pola ( contoh, acuan, ragam, dsb ) dari sesuatu yang akan dibuat
mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti ( KBBI, Edisi ketiga, 2001: 247
).
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian
itu sendiri, misalnya pada waktu pelajaran bahasa dengan fokus menulis
dengan bidang studi yang lain, misalnya bidang studi bahasa dengan
sains dengan tema lingkungan maka kita bisa meminta siswa membuat
belajar mengajar. Fogarty ( 1991 ) dalam buku “How to Integrate the curricula”
1. The vertical spiral represents the “spiraling” curricula built into most text
materials as
2. The horizontal band reprsents the breadth and depth of learning in a given
subject
3. The circle represents the integration of skill, themes, concepts, and topics
accros dislipines.
Pendekatan pembelajaran terpadu,menurut Aminuddin (1994), merupakan
perencanaan dan proses pembelajaran yang ditujukan untuk menguntai tema,
topik, pemahaman, dan pengalaman belajar secara terpadu. Pembelajaran terpadu
itu sebagai wawasan dan bentuk kegiatan berfikir ketika guru merencanakan
kegiatan belajar mengajar dengan berlandas tumpu pada prinsip-prinsip:
1. Humanisme
Manusia secara fitrah memiliki bekal yang sama dalam upaya memahami
sesuatu. Implikasi wawasan tersebut dalam kegiatan pendidikan
a. Guru bukan satu-satunya sumber informasi
b. Siswa disikapi sebagai subjek belajar yang kreatif mampu menemukan
pemahaman sendiri
c. Dalam proses belajar mengajar, guru lebih banyak bertindak sebagai
model, teman pendamping, pemotivasi, penyedia bahan pembelajaran,
aktor yang juga bertindak sebagai pebelajar.
2. Progresifisme
Prilaku manusia dilandasi motif dan minat tertentu. Implikasi wawasan
tersebut dalam kegiatan pendidikan :
a. Isi pembelajaran harus memiliki kegunaan bagi pebelajar secara aktual
b. Dalam kegiatan belajarnya siswa harus menyadari manfaat pengusaan
isi pembelajaran itu bagi kehidupannya
c. Isi pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan,
pengalaman dan pengetahuan pebelajar
3. Rekonstruksionisme
Manusia selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasan. Implikasi
wawasan tersebut dalam kegiatan pendidikan :
a. Layanan pembelajaran selain bersifat klasikal juga bersifat individual
b. Pebelajar selain ada yang menguasai isi pembelajaran secara cepat juga
ada yang menguasai isi secara lambat
c. Pebelajar perlu disikapi sebagai subjek yang unik, baik itu menyangkut
proses merasa, berfikir dan karakteristik individualnya sebagai hasil
bentukan lingkungan keluarga, teman bermain, maupun lingkungan
kehidupan sosial masyarakatnya.
Prinsip diatas dapat dihubungkan dengan wawasan progresifisme yang
Progresifisme juga berisi wawasan bahwa dalam proses belajarnya siswa sering
kali dihadapkan pada masalah yang yang memerlukan cara pemecahan secara
baku. Dalam pemecahan masalah tersebut siswa perlu menyaring dan menyusun
secara hipotesis. Dalam hal demikian terjadi proses berfikir yang terkait dengan
metakognisi.
suatu keutuhan. Dalam tindak kreatif tersebut siswa pada dasarnya merupakan
mengubah bentuk proses belajar setiap guru boleh menjadi sering dihadapkan
pada masalah baru. Sebab itu guru juga perlu belajar, mengembangkan kreativitas
ketiga wawasan diatas juga dapat dihubungkan dengan wawasan whole language.
Sejalan dengan wawasan progresifisme dalam wawasan whole language proses
belajar bicara, membaca, menulis, dan menyimak disikapi sebagai constructive
proses yang berlangsung secara dinamis ( goodman,1986 ).
apabila :
maupun tulis
pemakaian
A. Pembahasan Masalah
SDN 1 Kalitengah Cirebon, Penulis mengambil sampel kelas II karena siswa kelas
II masih dalam perkembangan tahap operasi konkret, pada tahap operasi konkret
tersebut. Untuk itu jika guru memberikan mata pelajaran Bahasa Indonesia
dengan menyenangkan maka diharapkan siswa tersebut lebih paham dan lebih
tema keluarga ternyata siswa kelas II sangat antusias dalam mengikuti pelajaran
sebagai contoh pada waktu siswa diminta kedepan untuk membacakan teks
dengan nyaring para siswa saling berebut, tetapi ini dapat diatasi dengan cara
meminta siswa yang paling rapih dan tidak ribut yang akan dipilih. Walaupun ada
yang belum dapat membaca dengan lancar tetapi siswa tersebut berusaha. Ini
dalam belajar.
kelemahan antara lain, pendekatan ini memerlukan durasi yang panjang tidak
cukup satu jam pelajaran, pendekatan ini belum tentu cocok untuk siswa kelas
tinggi, untuk jumlah siswa yang banyak terkadang kurang terkontrol, disarankan
untuk mata pelajaran sains lakukanlah diluar kelas, sebagai contoh dalam hal ini
penulis meminta siswa memelihara tumbuhan yang ada dilingkungan sekitar, nah
berarti siswa harus ada yang menyirami, tanaman, memberi pupuk, dan lain-lain,
kalau pekerjaan ini didalam kelas maka kelas akan sangat kotor.
B. Implikasi
terarah.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri I Kalitengah Cirebon
Mata Pelajaran : Terpadu
Kelas : II
Semester :I
Alokasi Waktu: 120 Menit
I. Standar Kompetensi
A. Bahasa Indonesia : Siswa mampu menceritakan kegiatan sehari-hari
B. Matematika : Siswa mampu menggunakan operasi hitung bilangan
dalam pemecahan soal
C. Sains : Siswa mampu memahami bagian-bagian utam tubuh
hewan dan tumbuhan, pertumbuhan hewan dan
tumbuhan serta berbagai tempat hidup mahluk
hidup
II. Kompetensi Dasar
D. Bahasa Indonesia : Siswa mampu menceritakan kegiatan sehari-hari
dengan bahasa yang mudah dipahami orang lain
E. Matematika : Siswa mampu melakukan penjumlahan dan
pengurangan
F. Sains : Siswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian
utama hewan dan tumbuhan disekitar rumah dan sekolah melalui
pengamatan
III. Indikator
G. Bahasa Indonesia : Siswa mampu menjelaskan urutan kegiatan sehari-
hari dengan bahasa yang runtut dan mudah dipahami orang lain
H. Matematika : Siswa mampu menjumlah dua bilaangan dengan dan
tanpa menyimpan
I. Sains : Siswa mampu menbuat daftar bagian-bagian utama
hewan dan tumbuhan
Siswa mampu menggambar bagian-bagian tumbuhan
secara sederhana
IV. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai siswa diharapkan mampu menjelaskan
kegiatan sehari-hari, menjumlah dua bilangan dengan dan tanpa menyimpan,
membuat daftar bagian utama hewan dan tumbuhan.
V. Materi, Media, Alat, Metode, dan Sumber belajar
5. Materi
Anak rajin
Melati anak rajin
6. Media Pembelajaran
• Gambar tumbuhan
• Alat bantu hitung seperti simpoa
7. Alat Pembelajaran
• Papan tulis
• Bulpoint / pensil
• Buku
• Buku gambar
8. Metode Pembelajaran
• Metode Ceramah
• Metode Tanya Jawab
9. Sumber Belajar
• KBK 2006
• Bahasa dan Sastra Indonesia SD kelas 2 halaman 18-21
VI. Kegiatan Belajar Mengajar
J. Kegiatan Awal ( 10 menit)
• Guru meminta ketua siswa untuk berdo’a dan mengucapkan salam
• Guru mengabsen kehadiran siswa
• Guru mengkondisikan siswa pada pembelajaran yang kondusif
• Guru mengadakan apersepsi
K. Kegiatan Inti ( 100 menit)
• Guru membacakan teks “ Anak rajin “
• Siswa membaca teks bersama-sama
• Guru meminta seorang siswa membaca teks dengan suara yang
nyaring
• Guru meminta siswa menghitung teman akrab Melati
• Guru meminta siswa menghitung semua tokoh dalam teks
• Guru memberi contoh penjumlahan yang lainnya
• Guru bertanya “ Apakah kalian mempunyai peliharaan di rumah
baik tumbuhan atau hewan ? “
• Guru meminta siswa untuk mencatat bagian-bagian tubuh hewan
peliharaannnya
• Guru meminta siswa untuk mencatat bagian-bagian utama
tumbuhan yang ada dirumahnya
• Guru meminta siswa menggambar bagian utama tumbuhan secara
sederhana
• Guru mengadakan evaluasi.
L. Kegiatan Akhir ( 10 menit)
• Guru menyimpulkan materi
• Sebagai tindak lanjut guru meminta siswa untuk merawat
tumbuhan dengan baik
• Guru menutup pelajaran
• Guru meminta ketua siswa untuk memimpin do’a dan
mengucapkan salam.
VII. Evaluasi
• Prosedur Test : Proses
• Bentuk Test : Performance
• Jenis Test : Test Individu
• Alat Test : Format penilaian
Deskriptor Penilaian :
1.Keruntutan :
A =Jika siswa menjelaskan secara runtut
B =Jika siswa menjelaskan kurang runtut
C =Jika siswa menjelaskan tidak runtut
2.Ketepatan dalam menjawab soal :
A =Jika siswa cepat dan tepat dalam menjawab soal
B =Jika siswa tepat tetapi lambat dalam menjawab soal
C =Jika siswa tidak tepat dalam menjawab soal
3.Kelengkapan :
A =Jika siswa membuat daftar secara lengkap
B =Jika siswa membuat daftar kurang lengkap
C =Jika siswa tidak membuat daftar
Mengetahui Cirebon, Februari 2008
Kepala sekolah Praktikan
Drs. H. K O K O Praktikan
NIP.131 077 772
Jaring laba-laba
Tema Keluarga
Kurikulum 2006 Kelas II
Bahasa Indonesia
5.1.Menceritakan kegiatan sehari-hari
dengan bahasa yang mudah dipahami
orang lain.
Menjelaskan urutan kegiatan sehari-hari
dengan bahasa yang runtut dan mudah
Sains
dipahami orang lain
7.1.Mengidentifikasi bagian-bagian
utama hewan dan tumbuhan
disekitar rumah dan sekolah melalui
pengamatan
Membuat daftar bagian-bagian utama Keluarga
tubuh hewan dan kegunaannya
Membuat daftar bagian utama
tumbuhan berdasarkan pengamatan
Menggambar bagian utama tumbuhan
secara sederhana Matematika
6.2.Melakukan penjumlahan dan
pengurangan
Menjumlah dua bilangan dengan dan
tanpa menyimpan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan terpadu atau integratif adalah rancangan kebijakasanaan
dikaitkan bisa Inter bidang studi ataupun antar bidang studi. Pendekatan terpadu
dapat meningkatkan minat siswa kelas II terhadap pelajaran Bahasa Indonesia, ini
terbukti dengan antusiasme siswa-siswinya yang aktif dan berebut untuk maju
B. Saran-saran
1. Bagi Penulis
2. Bagi Siswa
Siswa belajar Bahasa Indonesia lebih menarik dan lebih menyenangkan, karena
dipadukan dengan mata pelajaran yang lain sehingga siswa tidak terasa sudah
belajar banyak.
3. Bagi Guru
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud.
Angkasa.
Tersedia:http://johnherf.wordpress.com/2007/03/13/peran-guru-sd-