You are on page 1of 8

F -X C h a n ge F -X C h a n ge

PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

PEMBELAJARAN BERBASIS ICT


DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

Abstrak

Pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang
terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami
sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi
permasalahan, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang
mencakup semua aspek belajar manusia. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan menyampaikan pesan dan isi pelajaran. Selain itu, media pembelajaran
juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, dan memadatkan informasi. Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada kegiatan
bisnis semata, namun pada saat ini kegunaan internet juga dapat digunakan untuk pembelajaran.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ICT) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, yaitu (1) teknologi berfungsi sebagai alat (tools), untuk membantu
pembelajaran, 2) teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science), (3) teknologi berfungsi
sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai
sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi
berbantuan komputer. Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi
sebagai: fasilitator, motivator, transmitter, dan evaluator. Sebagai bagian dari pembelajaran,
teknologi/ICT memiliki tiga kedudukan, yaitu sebagai suplemen, komplemen, dan substitusi.
Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran biologi sebagai media pengajaran dapat meningkatkan
motivasi siswa yang akan berdampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini
disebabkan karena siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Teknologi merupakan instrumen utama dari masyarakat dalam mencapai kesejahteraan


melalui penciptaaan nilai tambah. Teknologi modern merupakan ilmu pengetahuan yang
ditransformasikan ke dalam produk, proses, jasa dan struktur organisasi. Teknologi diciptakan
manusia melalui penerapan (exercise) budidaya akalnya.
Pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang
terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis. Keberadaan teknologi merupakan upaya untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab
teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan. Dalam hal ini teknologi
pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan
orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk
mengatasi permasalahan, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut
yang mencakup semua aspek belajar manusia.
Media Pembelajaran
Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari
sistem yang lainnya yang saling berinteraksi. Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah
sumber belajar (learning resources). Sumber belajar lahir dalam upaya untuk meningkatkan
kadar hasil belajar. Secara sederhana sumber belajar adalah daya yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pembelajaran untuk kemudahan kepada mahasiswa dalam belajar memeahami dan
memperoleh suatu keterampilan (performace) dalam pembelajaran (Riyana, 2008).
Dalam pengembangannya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
pertama, sumber belajar yang dirancang atau secara sengaja dibuat untuk pembelajaran disebut
juga learning resources by design misalnya: buku, brosur, ensiklopedia, film, video, tape, slide,
film strip, dll, kedua sumber belajar dimanfaatkan dan tidak secara sengaja dirancang untuk
pembelajaran yang ada disekitar kita. Sumber belajar ini disebut juga learning resources by
utilization. misalnya: alam sekitar, pasar, toko, museum, tokoh masyarakat dan sebagainya.
Semua sumber belajar baik yang dirancang maupun yang tidak dirancang meliputi: orang,
peralatan, teknik dan metode, dan lingkungan.
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yan g
membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.
Media pengajaran dapat juga diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga
dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan
pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit, sebab pengajaran dengan menggunakan media
tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal). Dengan demikian dapat diharapkan
hasil atau pengalaman belajar yang lebih berarti bagi siswa (Ali, 2004).
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan
menyampaikan pesan dan isi pelajaran. Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu
siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, dan
memadatkan informasi (Arsyad, 2007).
Peranan Teknologi dalam Pengajaran
Teknologi pendidikan lahir dari adanya permasalahan dalam pendidikan yang meliputi
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan kualitas, relevansi, dan efisiensi
pendidikan. Terdapat tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam
pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu: pendekatan sistem, berorientasi pada
mahasiswa/siswa, dan pemanfaatan sumber belajar. Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran perlu disain/perancangan dengan menggunakan
pendekatan sistem.
Dalam merancang pembelajaran diperlukan langkah-langkah prosedural meliputi:
identifikasi masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan
metode, penetapan media evaluasi pembelajaran. Prinsip berorientasi pada mahasiswa/siswa
berarti bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik
dengan memperhatikan karakteristik, minat, potensi dari mahasiswa. Keberhasilan pembelajaran
yang dilakukan dalam satu kegiatan pendidikan adalah bagaimana mahasiswa/siswa dapat
belajar, dengan cara mengidentifikasi, mengembangkan, mengorganisasi, serta menggunakan
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

segala macam sumber belajar. Dengan demikian upaya pemecahan masalah dalam pendekatan
teknologi pendidikan adalah dengan mendayagunakan sumber belajar. Hal ini sesuai dengan
ditandai dengan pengubahan istilah dari teknologi pendidikan menjadi teknologi pembelajaran.
Dalam definisi teknologi pembelajaran dinyatakan bahwa teknologi pendidikan adalah teori dan
praktek dalam hal desain, pengembangan, pemanfaatan, mengelolaan, dan evaluasi terhadap
sumber dan proses untuk belajar.
Pemberdayaan teknologi dalam pengajaran merupakan pemberdayaan unsure kekuatan
luar yang mengakibatkan materi pengajaran, bukan ditentukan berdasarkan keputusan kurikuler,
melainkan keputusan bergantung pada guru. Namun demikian penggunaan teknologi itu bukan
dimaksudkan menyaingi guru, melainkan lebih merupakan suatu forum dalam upaya mengajar
siswa dan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam hal internet sudah sedemikian
pesatnya. Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada kegiatan bisnis semata, namun pada saat
ini kegunaan internet juga dapat digunakan untuk pembelajaran.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, yaitu (1) teknologi berfungsi sebagai alat (tools), untuk membantu
pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, 2) Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan
(science), (3) Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy).
Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk
menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini posisi teknologi tidak
ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai: fasilitator, motivator, transmitter, dan evaluator.
Sebagai bagian dari pembelajaran, teknologi/ICT memiliki tiga kedudukan, yaitu sebagai
suplemen, komplemen, dan substitusi (Riyana, 2008).
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai
kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran melalui ICT atau tidak.
Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi
pembelajaran melalui ICT. Sekalipun sifatnya hanya opsional, peserta didik yang
memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. Walaupun materi
pembelajaran melalui ICT berperan sebagai suplemen, para dosen/guru tentunya akan senantiasa
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

mendorong, mengggugah, atau menganjurkan para peserta didiknya untuk mengakses materi
pembelajaran melalui ICT yang telah disediakan.
Dikatakan berungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran
melalui ICT diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di
dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran melalui ICT diprogramkan untuk
menjadi materi reinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi peserta
didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model
kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya adalah untuk
membantu mempermudah para mahasiswa mengelola kegiatan pembelajaran/perkuliahannya
sehingga para mahasiswa dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas lainnya dengan kegiatan
perkuliahannya. Sehubungan dengan hal ini, ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang
dapat dipilih para mahasiswa, yaitu apakah mereka akan mengikuti kegiatan pembelajaran yang
disajikan secara (1) konvensional (tatap muka) saja, atau (2) sebagian secara tatap muka dan
sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.
Alternatif model pembelajaran manapun yang akan dipilih oleh para mahasiswa tidak
menjadi masalah dalam penilaian. Artinya, setiap mahasiswa yang mengikuti salah satu model
penyajian materi perkuliahan akan mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika
mahasiswa dapat menyelesaikan program perkuliahannya dan lulus melalui cara konvensional
atau sepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui perpaduan kedua model ini, maka institusi
penyelenggara pendidikan akan memberikan pengakuan yang sama. Keadaan yang sangat
fleksibel ini dinilai sangat membantu para mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian
perkuliahannya. Para mahasiswa yang belajar pada lembaga pendidikan konvensional tidak perlu
terlalu khawatir lagi apabila tidak dapat menghadiri kegiatan perkuliahan secara fisik karena
berbenturan dengan kepentingan lain yang tidak dapat ditinggalkan atau ditangguhkan. Apabila
lembaga pendidikan konvensional tersebut menyajikan materi pembelajaran yang dapat diakses
para mahasiswa melalui internet, maka mahasiswa dapat mempelajari materi perkuliahan yang
terlewatkan tersebut melalui internet. Dapat terjadi demikian karena para mahasiswa diberi
kebebasan mengikuti kegiatan perkuliahan yang sebagian disajikan secara tatap muka dan
sebagian lagi melalui internet (model pembelajaran kedua). Di samping itu, para mahasiswa juga
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

dimungkinkan untuk tidak sepenuhnya menghadiri kegiatan perkuliahan secara fisik. Sebagai
penggantinya, para mahasiswa belajar melalui internet (model pembelajaran ketiga).

Aplikasi teknologi (ICT) dalam pembelajaran Biologi


Peningkatkan mutu Pendidikan yang menjadi salah satu program pokok pemerintah
khususnya Departemen Pendidikan Nasional masih belum sepenuhnya menampakkan hasil yang
baik hal ini tampak bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal baik di tingkat
Asia lebih-lebih di dunia, meskipun ada beberpa siswa Indonesia telah berhasil mendapatkan
juara pada olimpiade Matematika, Fisika, kimia dan Biologi di tingkat Asean, Asia bahkan
Dunia (Munardi, 2008). Dan salah satu faktor penyebabnya adalah keterbatasan kemampuan
guru dalam memanfaatkan teknologi yang ada sebagai media dalam pengajaran.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa belaja dengan mengalami langsung apa yang
dipelajari akan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan onag lain atau
guru menjelaskan. Sebagai contoh, mengenal bahwa ada perbedaan antara susunan organ
pencernaan pada ayam dengan sapi akan menjadi lebih jelas dan mantap jika siswa melihat atau
mengamati susunan organ pencernaan pada ayam atau sapi, atau minimal mendapatkan
gambaran melalui torso atau media lain dari pada hanya mendengarkan penjelasan tentang hal
tersebut. Membangun pemahaman dari hasil pengamatan akan lebih mudah daripada
membangun pemahaman dari hasil uraian lisan (Asriyanti, 2008)
Pemilihan media maupun metode pembelajaran harus sesuai dengan materi yang
dijarkan. Materi-materi biologi adalah materi yang memerlukan pengelolaan yang baik dalam
penyajiannya , sebab sebagian besar materi biologi menyangkut tentang hal-hal yang objeknya
sulit ditampilkan secara langsung di hadapan siswa. Tanpa ada penjelasan guru memalui media,
siswa akan kesulitan dalam mengenal dan men mahami objek-objek tersebut. Akibatnya
presentasi atau ceramah yang dilakukan guru akan membosankan sehingga akan berakibat pada
rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Olehnya itu sangat diperlukan
adanya alat bantu dalam mengajar, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai media pembelajaran dalam mempersentasekan atau menyampaikan materi-
materi biologi.
Ada dua pendekatan dalam menerapkan ICT dalam proses belajar mengajar.
Menggunakan pengalaman hidup yang nyata dan ide-ide inovatif dari paraktisi dan melibtkan
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

guru dalam penelitian dan pengembangan untuk mendukung inovasi pendidikan (Kikis, 2008).
Penggunaan media pengajaran berbasis ICT diharapkan mampu membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar siswa dan juga sekaligus kegiatan mengajar guru, membantu
keefektifan proses pembelajaran, menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi pada isi pelajaran, memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi yang diberikan, pembelajaran akan menjadi lebih menarik, membawa
kesegaran dan variasi baru bagi pengalaman belajar siswa sehingga siswa tidak merasa bosan dn
bersikap pasif serta dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dn waktu, dengan menghadirkan
gmbaran objek yang sedang dipelajari di dalam ruang kelas denagn memnfaatkan teknologi.
Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran biologi tidak hanya terbatas dalam pengunaannya
sebagi alat antu dalam mengajar di kelas tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk pengerjaan tugas-
tugas siswa. Guru dapat memnfaatkan teknologi tersebut untuk memberikan tugas kepada siswa
melalui email dan pengumpulan tugas siswa juga dapat dilakukan melalui email. Dengan
menerapkan metode tersebut diharapkan efektifitas dan efesiensi pengajaran biologi dapat
ditingkatkan. Artinya, keterbatasan ruang dan waktu dapat teratasi karena siswa dapat
mengupulkan tugasnya atau guru dapat memberikan tugas tanpa terhalang oleh keterbatasan
ruang dan waktu.
Selain itu, penerapan ICT dalam pembelajaran biologi juga dapat dilakukan dalam bentuk
e-learning. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran yang ada tidak selalu menggunakan buku–
buku saja akan tetapi juga menggunakan dan memanfaatkan perkembangan teknologi, yaitu
internet. Pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk e-learning menuntut kesiapan sekolah dalam
menyediakan fasilitas perpustakaan sebagai sarana pendukung sekolah yang dapat menunjang
keberhasilan bentuk pembelajaran ini. Penerapan pembelajaran ini juga menuntut kesiapan siswa
dalam menggunakan sarana prasarana teknologi informasi dan komunikasi misalnya komputer,
sehingga siswa mampu menggunakan komputer untuk masuk ke dunia internet. Disamping itu
siswa juga harus memiliki pengetahuan jelajah internet terutama adalah berkaitan dengan situs–
situs yang bisa memberikan ilmu pengetahuan. Karena menurut Kikis (2008), penerapan ICT
sebagai inovasi dalam proses belajar mengajar harus didukung oleh akses internet secara teratur
baik oleh guru maupun siswa Dalam menyiapkan semua itu, peran aktif guru sangat diperlukan
untuk membimbing siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini disebabkan karena
tidak sedikit siswa yang telah memiliki pengetahuan tentang dunia internet akan
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k

menyalahgunakannya. Dan salah satu bentuk penyalahgunaan tersebut adalah siswa membuka
sistus-situs yang berbau pornografi. Olehnya itu pengawasan guru juga merupakan hal yang
perlu diperhatikan.
Penutup
Pembelajaran biologi di sekolah menuntut penggunaan media yang tepat. Sala satu media
yang dapat dimanfaatkan adalah yang berbasis ICT. Dengan pemanfaatan ICT sebagi alat bantu
dalam proses belajar mengajar baik sebagai media pembelajaran di kelas maupun sebagai sarana
bagi siswa untuk mengakses informasi dengan internet. Dengan penerapan metode ini
diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang akan berdampak pada peningkatan
hasil belajarnya.
Daftar Rujukan
Ali, Muhammad. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algesindo.
Bandung.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Asriyanti. 2008. Pengaruh Media Visual dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar. Skripsi.
Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
Kikis-Papadakis, Kathy. 2008. New Perspectives for Learning-Briefing Paper 36. Supporting
ICT-related learning Innovations in Schools Visit http://www.pjb.co.uk/npl/index.htm
for more information about other Briefing Papers on “New Perspectives for Learning” or
contact pjb Associates pjb@pjb.co.uk.
Munardi, Chozin. 2008. Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung Model
Pembelajaran Berbasis ICT di SMA Negeri 1 Probolinggo. Dinas Pendidikan
Nasional. Probolinggo.
Riyana, Cepi. 2006. Peran Teknologi dalam Pembelajaran. http://www.cepiriyana.blogspot.
http://www.projectcepi.blogspot.com

.
.

You might also like