You are on page 1of 11

Filsafat Ilmu Sosial

MASALAH BEBAS NILAI


DALAM
ILMU PENGETAHUAN
Pengertian Bebas Nilai

Bebas nilai Ilmu pengetahuan


sesungguhnya harus
dikembangkan
adalah tuntutan
hanya semata-
yang ditujukan mata
kepada ilmu berdasarkan
pengetahuan pertimbangan
agar ilmu ilmiah murni
pengetahuan
dikembangkan
dengan tidak
memperhatikan
nilai-nilai lain
Asumsinya
Bila ilmu pengetahuan tunduk pada
pertimbangan lain baik itu politik, religius
maupun moral maka ilmu
pengetahuan

tidak bisa berkembang secara otonom dan tunduk pada
otoritaslain
dapat mengalami distorsi
tidak murni sama sekali

Latar belakangnya adalah adanya


kekawatiran bila ilmu pengetahuan tidak
bebas nilai maka kebenaran sangat
mungkin dikorbankan demi nilai-nilai diluar
ilmu pengetahuan
Akibatnya kita tidak pernah sampai pada
kebenaran ilmiah yang objektif dan
Dua Kecenderungan Dasar

Sebelumnya sudah dikatakan bahwa


tujuan akhir ilmu pengetahuan
adalah untuk mencari dan
memberi penjelasan tentang
masalah dan fenomena dalam
alam semesta. Pertanyaannya
adalah untuk apa penjelasan itu?
Untuk menjawab pertanyaan ini ada
baiknya kita membedakan dua
macam kecenderungan dasar
dalam melihat tujuan ilmu
Kecenderungan puritan - elitis

Kecenderungan ini beranggapan bahwa


tujuan akhir dari ilmu pengetahuan
adalah demi ilmu pengetahuan Ilmu
pengetahuan memang bertujuan untuk
mencari dan menemukan penjelasan,
yaitu penjelasan yang benar tentang
segala sesuatu.
Bagi kecenderungan ini tidak ada yang
disebut link and match karena ilmu
pengetahuan memang hanya bertujuan
untuk mencapai penjelasan dan
pemahaman masalah-masalah dalam
alam ini tidak mempersoalkan
aplikasinya bagi kehidupan konkret.
Kecenderungan Pragmatis

Kecenderungan ini beranggapan bahwa


ilmu pengetahuan tidak hanya
bertujuan untuk menemukan kebenaran
sampai disitu saja tetapi yang penting
bahwa ilmu pengetahuan itu pada
akhirnya berguna bagi kehidupan
manusia yaitu untuk memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi
dalam hidupnya.
Karena kecenderungan pragmatis yang
kuat, diliputi oleh nilai; ilmu
pengetahuan mau tidak mau peduli
atas harkat dan martabat manusia,
keselamatan manusia.
Context of Discovery dan Context
of Justification

Jalan keluar dari kesulitan mengenai masalah


bebas nilai diatas adalah dengan membedakan
antara Context of Discovery dan Context of
Justification.

Context of Discovery
Ini menyangkut konteks dimana ilmu pengetahuan ditemukan. Ilmu
pengetahuan selalu ditemukan dan berkembang dalam konteks ruang dan
waktu tertentu, dalam konteks social tertentu.
Jadi ilmu pengetahuan tidak muncul secara mendadak begitu saja.
Ada konteks tertentu yang melahirkannya. Ada factor yang lebih luas dari
sekedar factor murni ilmiah, yang ikut mendorong lahirnya ilmu
pengetahuan.

Context of Justification.
Yang dimaksud dengan Context of Justification adalah konteks
pengujian ilmiah terhadap hasil penelitian dan kegiatan ilmiah. Inilah
konteks dimana kegiatan ilmiah dan hasil-hasilnya diuji berdasarkan
kategori dan criteria yang murni ilmiah.
Dimana yang berbicara adalah data dan fakta apa adanya serta
keabsahan metode ilmiah tanpa mempertimbangkan criteria dan
pertimbangan lain diluar itu.
Dengan kata lain satu-satunya nilai yang berlaku dan diperhitungkan
Dengan pembedaan kedua konteks
diatas dikatakan bahwa:

Context of Discovery ilmu pengetahuan tidak bebas


nilai

Context of Justification ilmu pengetahuan bebas nilai

Tujuan dari pembedaan ini adalah


untuk melindungi objektivitas dari
hasil akhir kegiatan ilmiah dan
sekaligus melindungi otonomi ilmu
pengetahuan.

Konsekuensinya
Pertama, tujuan ilmiah dari penelitian ilmiah harus
dibedakan dari tujuan pribadi dan social yang
terkandung alam penelitian ilmiah. Tujuan ilmiah hanya
satu yaitu kebenaran atau pencapaian
pengetahuan/penjelasan yang objektif.
Kedua, kemajuan ilmiah harus dibedakan dari kemajuan
sosial pada umumnya, walaupun keduanya berkaitan
secara timbal balik.
Ketiga, rasionalitas, kaidah ilmiah, dan criteria ilmiah
hanya berkaitan dengan penilaian mengenai kebenaran
dengan bukti-bukti empiris dan rasional.
Keempat, penilaian mengenai hasil kegiatan ilmiah hanya
didasarkan pada keberhasilan dan kegagalan empiris,
ada tidaknya fakta dan data empiris yang mendukung
kesimpulan.
Kelima, hanya ilmuwan yang punya wewenang untuk
memberi penilaian tentang fakta dan data sekaligus
..... Udah yach .....

Kami yang berbahagia


Kel. Nur Rahma Dheny & Rama Dj


Kel. Itanurlita & Dj Oko

You might also like