You are on page 1of 5

Mengenal dan Mengantisipasi Bencana Alam Gunung Berapi

Letusan gunung berapi dapat berakibat buruk bagi kehidupan sekitar baik manusia,
tumbuhan, maupun hewan. Jika gunung

berapi meletus maka magma yang ada di dalam gunung berapi meletus keluar sebagai
lahar atau lava. Selain dari aliran lahar, dampak lain akibat gunung berapi meletus antara lain
adanya aliran lumpur, hujan debu, kebakaran hutan, gas beracun, gelombang tsunami (jika
gunung tersebut berada di dasar laut), dan gempa bumi.

Usaha mitigasi untuk bencana alam gunung berapi adalah dengan cara mengevakuasi
penduduk yang ada di sekitar gunung berapi. Terkadang usaha evakuasi ini menghadapi suatu
dilema, misalnya ketika para ahli vulkanologi harus mengambil keputusan apakah gunung berapi
yang dipantaunya akan meletus atau tidak. Jika gejala awal letusan gunung berapi begitu
meyakinkan maka para ahli vulkanologi memutuskan untuk segera menginformasikan pada
aparat pemerintah daerah untuk mengungsikan penduduk.

Ada kalanya, dengan gejala awal yang begitu meyakinkan sekalipun, ternyata gunung
berapi tidak jadi meletus. Banyak

penduduk yang tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari karena berada di


pengungsian. Tetapi ketika gunung berapi menunjukkan ketenangannya dan para penduduk
kembali dari pengungsian tiba-tiba terjadi letusan hebat dan menelan banyak korban. Peristiwa
seperti itu merupakan bukti bahwa gejala awal suatu bencana alam sulit untuk diramalkan.

Pemerintah tidak tinggal diam melihat situasi seperti ini. Masyarakat telah dilatih dan
disosialisasikan tentang isyarat-isyarat gunung berapi. Perhatikan tabel di bawah ini!
Tabel 5.1 Tingkat Isyarat Gunung Berapi
Selain melakukan evakuasi, usaha mitigasi yang dilakukan pemerintah adalah dengan
membelokkan aliran lava atau membuat jalur mengalirnya lava menjauh dari permukiman
penduduk. Namun, meskipun berbahaya banyak orang yang tinggal dan berkebun di lereng
gunung berapi. Hal ini disebabkan abu vulkanis mengandung mineral-mineral yang
menyuburkan tanah, sehingga bagus untuk pertanian. Agar kalian lebih mudah memahami gejala
awal terjadinya bencana alam dan daerah yang rawan akan bencana maka pelajarilah tabel
berikut!

Gunung berapi

Gunung berapi Mahameru atau Semeru di belakang.

Letusan gunung berapi dapat berakibat buruk terhadap margasatwa lokal, dan juga
manusia.

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang
dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk
endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan
ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es
biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur
dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut
fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali
adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire).
Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi
yang aktif mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi padam, sebelum akhirnya menjadi
tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu menjadi padam dalam waktu 610
tahun sebelum bertukar menjadi aktif semula. Oleh itu, sukar untuk menentukan keadaan
sebenarnya sesuatu gunung berapi itu, apakah sesebuah gunung berapi itu berada dalam keadaan
padam atau telah mati.

Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di
bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava,
kemusnahan oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:

Aliran lava.
Letusan gunung berapi.
Aliran lumpur.
Abu.
Kebakaran hutan.
Gas beracun.
Gelombang tsunami.
Gempa bumi.

Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia

Status Makna Tindakan AWAS

Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis
yang menimbulkan bencana
Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan
Koordinasi dilakukan secara harian
Piket penuh
SIAGA

Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan
bencana
Peningkatan intensif kegiatan seismik
Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju
pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
Sosialisasi di wilayah terancam
Penyiapan sarana darurat
Koordinasi harian
Piket penuh

WASPADA

Ada aktivitas apa pun bentuknya


Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan
hidrotermal
Penyuluhan/sosialisasi
Penilaian bahaya
Pengecekan sarana
Pelaksanaan piket terbatas

NORMAL

Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma


Level aktivitas dasar
Pengamatan rutin
Survei dan penyelidikan

You might also like