Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
langsung diucapkan dari mulut manusia. Setelah penemuan ini, sistim analog
mulai menggantikan sistem digital yang telah ada. Bahkan Western Union
Telegraph Company, perusahaan yang tadinya bergerak di bidang telegraph,
mulai beralih ke bisnis telepon.
Dibutuhkan waktu beberapa abad lamanya, sebelum teknologi berbalik
arah, yaitu sistem digital menggantikan sistem analog. Sejak tahun 1976, sistem
komunikasi digital secara perlahan mulai menggantikan dominasi sistem
komunikasi analog. Pergantian sistem ini berlangsung cukup pesat sejak
ditemukannya komputer dan piranti elektronik solid state.
Aplikasi komersial digital dimulai pada tahun 1962, saat Bell System
memperkenalkan sistem transmisi TI, yang menandai awal kebangkitan revolusi
digital komersial. Di akhir tahun ini, sekitar 250 rangkaian komunikasi digital telah
di-instal. Pada pertengahan tahun 1976, angka ini melonjak mencapai 3 juta.
Suatu perkembangan yang cukup fantastis !
Pada pertengahan 1980 an, ketika sistem komputer merayakan 40
tahun keberadaannya, sementara teknologi solid state masih cukup muda,
jaringan digital dengan kontrol komputer telah dikomersialkan. Masyarakat
informasi telah mencapai level kematangan dalam fase kehidupannya. Akses
komunikasi instan, baik dari mobil, pesawat udara, atau dari gelanggang olah
raga sekalipun, akan menjadi suatu kenyataan.
Dibutuhkan waktu 20 abad lamanya untuk berpindah dari sistim nyala
obor ke sistem komunikasi sinyal listrik, untuk mengkomunikasikan data yang
sama. Dibutuhkan waktu 20 tahun untuk berpindah dari sistem transmisi data
listrik primitif ke sistem komunikasi data lanjutan berkecepatan tinggi. Dan hingga
saat ini, perkembangan teknologi masih belum berakhir.
2.2 Modulasi
Modulasi adalah suatu proses dimana properti atau parameter dari
suatu gelombang divariasikan secara proporsional terhadap gelombang yang
lain. Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan.
Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal yaitu sinyal pemodulasi yang
derupa dinyal informasi yang dikirim, dan sinyal carrier dimana sinyal informasi
tersebut ditumpangkan. (Krauss, H.L, Raab, F.H. 1990)
Modulasi memiliki dua macam jenis, yaitu modulasi sinyal analog dan
modulasi sinyal digital. Contoh modulasi sinyal analog adalah Frequency
Modulation (FM) dan Amplitude Modulation (AM). Sementara modulasi sinyal
digital antara lain Amplitude Shift Keying (ASK), Phase Shift Keying (PSK), dan
Frequency Shift Keying (FSK).
Noise Kanal
Source Channel
Tujuan Demodulator
Decoder Encoder
Vo
eenv = Ec maks + e m
Ecmaks
0
t
Ecmaks
1 1
= 2 f(t) + 2 f(t) cos 2c t
Bagian frekuensi tinggi 2c dihilangkan dengan menggunakan Low
Pass Filter (LPF), sehingga yang tersisa hanya sinyal informasi f(t).
cukup besar, selubung dari AM(t) tidak akan selalu proporsional dengan sinyal
f(t). Amplitudo carrier A harus cukup besar sehingga :
[ A + f(t) ] 0 ; untuk semua t
atau
A min { f(t) }
Jika kondisi di atas tidak dipenuhi akan muncul distorsi selubung karena over-
modulasi.
Tinjau sinyal frekuensi tunggal f(t) = E cos mt sebagai sinyal pemodulasi.
Sinyal termodulasi amplitudo akan berbentuk :
AM(t) = [ A + f(t) ] cos c t
= [ A + E cos mt ] cos c t
Suatu faktor tanpa dimensi m didefinisikan sebagai indeks modulasi, yang
berguna untuk menentukan ratio dari sideband terhadap carrier.
E
m
A
Amplitudo _ Puncak _ DSB SC
atau m
Amplitudo _ Puncak _ Carrier
Persamaan sinyal AM ditulis dalam menjadi :
AM(t) = A cos c t + mA cos mt . cos c t
AM(t) = A [ 1 + m cos mt ] cos c t
Bentuk sinyal AM untuk beberapa nilai m dapat dilihat pada gambar di bawah.
Untuk sinyal informasi dengan komponen frekuensi terbatas tapi lebih dari
satu, indeks modulasi ditentukan berdasar indeks modulasi efektif meff .
Misalnya sinyal f(t) = E1 cos m1t + E2 cos m2t digunakan untuk
memodulasi sinyal carrier A cos ct , maka sinyal termodulasi menjadi :
AM(t) = A [ 1 + m1 cos m1t + m2 cos m2t] cos c t
Indeks modulasi efektif :
2 2
meff m1 m2
3. Single Side Band
Sinyal AM yang termodulasi secara penuh, dua per tiga daya-nya
tersimpan dalam sinyal carrier dan hanya seper tiga daya-nya berupa sinyal side-
band. Pada hal sinyal side-band-lah yang mengandung informasi yang
ditransmisikan dan sinyal carrier sekedar merupakan kendaraan pengantar
informasi yang diperlukan rangkaian penerima untuk men-demodulasi informasi.
Jika sinyal carrier bisa dibuang dan hanya sinyal side-band yang ditransmisikan
maka dengan daya yang sama informasi bisa ditransmisikan lebih jauh. Di sisi
penerima, diinjeksikan kembali sinyal carrier agar informasi bisa di-demodulasi.
Sistem komunikasi dengan menggunakan Single Side Band sudah lama
dikenal di kalangan amatir radio. Peralatan komunikasi pada band HF
kebanyakan menggunakan mode ini karena mode ini menggunakan bandwidth
yang sempit yaitu sekitar 2,4 KHz, maka daya jangkau perangkat komunikasi ini
pada daya pancar yang sama bisa lebih jauh bila di bandingkan dengan mode
AM yang yang dipakai untuk radio siaran.
.
Icom, Kenwood dan lain lain yang kebanyakan merupakan transceiver all band
(bekerja pada band 160 meter sampai 10 meter), biasanya pesawat semacam
ini dilengkapi juga dengan general coverage receiver dengan frekuensi antara
100KHz sampai 30 MHz, hal ini membuat transceiver tersebut semakin
menyenangkan karena bisa dipakai memantau frekuensi di luar jalur amatir.
Ada bebrapa cara yang dapat dilakukan dalam membangkitkan sinyal
SSB yaitu metoda Modulator-Filter balans, metoda pergeseran fasa dan Metoda
ketiga.
Metoda Modulator-Filter Balans
Bentuk yang paling tua dari pemancar SSB menggunakan modulator
balans untuk membangkitkan sinyal DSBSC (Double Side Band Suppressed
Carrier), yang kemudian diikuti oleh Filter-filter jalur sisi yaitu filter bandpass
sempit yang hanya meneruskan jalur sisi frekuensi yang dikehendaki. Biasanya
cukup dipakai sebuah filter bandpass SSB, dan dilengkapi dengan sarana untuk
memilih bagian mana yang akan diteruskan, (bagian uppernya atau bagian
lowernya) dengan cara mengubah frekuensi pembawa untuk membawa frekuensi
ke ujung passband yang lain sehingga diperoleh jalur sisi yang dikehendaki.
Sebuah penyampur balans dan osilator kristal memberikan konversi
keatas ke frekuensi akhir pemancar, dan sebuah peguat RF linear menyediakan
penguatan daya keluaran. Harus digunakan penguat-penguat linear untuk
mencegah timbulnya cacat jalur sisi dan kemungkinan dibangkitkanya kembali
jalur sisi yang kedua.
suku pertama pada sisi sebelah kanan adalah hasil kali dari pembawa
dan sinyal modulasi yang keduanya digeser sebesar 900, sedangkan suku kedua
adalah hasil kali dari pembawa dan sinyal modulasi. Rangkaian-rangkaian yang
diperlukan untuk menghasilkan pergeseran-pergeseran fasa, perkalian-perkalian
dan penjumlahan adalah relatif sederhana dan ditunjukkan dalam diagram
bloknya.
Sumber sinyal primer adalah sebuah oscilator kristal. Sinyalnya
mendorong modulator balans secara langsung, dan sebuah modulator balans
yang lain lewat suatu rangkaian yang menggeserkan fasanya sehingga berselisih
900 dengan yang langsung. Kedua modulator balans tersebut menghapuskan
pembawa itu sendiri dari sinyal keluaran. Sinyal audio langsung dimasukkan ke
modulator pembawa yang digeser, sedangkan yang ke modulator yang tidak
digeser pembawanya dimasukkan sinyal audio yang sebelumnya sudah digeser
fasanya sebesar 900. modulator pertama menghasilkan dua jalur sisi yaitu jalur
sisi atas dan jalur sisi bawah tetapi masing- masing digeser fasanya dengan
+900. Modulator kedua juga menghasilkan jalur sisi atas dan jalur sisi bawah
tetapi dalam hal ini jalur sisi atas di geser dengan +900, sedangkan jalur sisi
bawah digeser dengan -900. hasilnya ialah bahwa jalur sisi-jalur sisi atas dari
kedua modulator adalah sefasa satu sama lain dan langsung dijumlahkan dalam
peguat penjumlahan untuk menghasilkan sinyal jalur sisi yang dikehendaki. Jalur
sisi-jalur sisi bawah di geser sedemikian sehingga keduanya berselisih fasa 1800
satu sama lainsehingga akan saling meniadakan bila dijumlahkan. Jalur sisi yang
tertinggal diperkuat oleh penguat- penguat daya linear pada tingkat-tingkat
terakhir sebelum dipancarkan. Pemindahan ke jalur sisi bawah dapat dilakukan
dengan menggantikan jaringan penggeser fasa pembawa dengan yang
memberikan pergeseran fasa sebesar -900.
juga menghasilkan (fc + fo fm) yang digeser dengan +900 yang adalah
berselisih fasa 1800 dengan komponen yang sesuai dari modulator 3, sehingga
akan saling menghapus. Keluaran yang diperoleh dari rangkaian penjumlahan
adalah komponen(fc + fo fm) yang sesuai dengan jalur sisi bawah dari fm pada
frekuensi pembawa(fc + fo). Jalur sisi yang lain dihapuskan
Jika masukan-masukan pembawa ke modulator 3 dan 4 saling ditukar,
keluarannya dalah jalur sisi atas pada frekuensi pembawa (fc fo). Perlu dicatat
bahwa sub pembawa audio dapat ditempatkan ditengah-tengah frekuensi
modulasi. Jika ini dilakukan, frekuensi modulasi dapat lebih besar dari fo dan
setengan jalur sisi bawah dari modulator-modulator 1 dan 2 akan terlipat di dalam
daerah dari 0 sampai fo dan dicampur dengan setengah yang lain dari jalur sisi.
ini tidak akan berakibat apa-apa, karena modulator-modulator akhir 3 dan4
bekerja dengan cara sedemikian sehingga frekuensi-frekuensi jalur sisi yang
timbul olehnya adalah seluruhnya pada satu sisi saja dari pembawa (fc + fo).
tegangan sianyal
pemodulasi
0
waktu
tegangan sinyal
termodulasi
frekuensi
0
waktu
f
= ct - cos m t
fm
f
e = sin (ct - cos m t )
fm
Berbeda dengan modulasi amplituda, pada modulasi frekuensi
mempunyai indeks modulasi lebih dari satu. Indek modulasi untuk modulasi
frekuensi didefinisikan sebagai (Roddy, D., Idris,K., Coolen,J.,1992);
f
mf =
fm
sehingga persamaan untuk pembawa yang dimodulasi menjadi;
e = sin ( ct mf cos mt)
E 2n
Pn =
R
2 Modulasi Phasa (PM)
Modulasi Phasa (PM) adalah suatu proses modulasi yang mengubah-
ubah fasa dari gelombang carrier sesuai dengan karakteristik gelombang
informasi. Modulasi fasa dihasilkan bila fasa sudut dari pembawa dibuat
menjadi fungsi dari sinyal modulasi diberikan oleh (Roddy, D., Idris,K.,
Coolen,J.,1992);
ec = sin (ct + c)
jika dimodulasi fasa, c diganti dengan (t), dimana
(t) = c + Kem
K adalah konstanta deviasi fasa (analog dengan k untuk modulasi
frekuensi ) dan em seperti yang sudah-sudah adalah sinyal modulasi. Biasanya c
fc
Gambar 2.10 Memodulasi dengan suatu bentuk gelombang tangga dengan modulasi
fasa
Untuk nilai indeks modulasi yang sama, spektrum dari gelombang yang
dimodulasi fasa akan sama seperti spektrum untuk gelombang yang dimodulasi
frekuensi.
2.2.2 Modulasi Digital
Sistem komunikasi digital diilustrasikan pada Gambar 2.11. Gambar
tersebut menunjukkan sistem pengiriman dan penerimaan digital secara umum.
Pada sub bab ini akan dijelaskan secara garis besar fungsi dari masing-masing
blok pada gambar tersebut.
digunakan untuk mengkomunikasi kan lebih dari satu sumber (source), maka
sebuah source encoder harus dilengkapi dengan multiplexer. Prinsip
pengoperasian source encoder dan multiplexer akan dijelaskan lebih detail pada
bab selanjutnya. Yang menjadi perhatian kita adalah bahwa source encoder
mendapatkan input berupa time signal (s(t)) dan system komunikasi data dimulai
dengan sebuah sinyal digital (misalkan data didapatkan dengan menekan tombol
di keyboard).
Dari peralihan sistim komunikasi tulisan tangan menjadi sistim
komunikasi listrik, diperlukan suatu model pengamanan terhadap data yang akan
dikirim maupun diterima. Harus diyakinkan bahwa hanya penerima yang
bersangkutan saja yang bisa memahami data atau pesan yang terkirim, dan ha
nya pengirim yang resmi saja yang bisa mengirimkannya. Proses Encryption
melaksanakan pengamanan tersebut.
Channel Encoder menaikkan efisiensi dari sistem komunikasi digital.
Peralatan ini mengurangi efek dari error transmisi. Jika ada noise yang masuk ke
kanal bersama-sama dengan data, ada kemungkinan sebuah simbol yang sudah
terkirim akan di-interpretasi kan sebagai simbol yang lain pada sisi penerima.
Efek dari error-error ini dapat dikurangi dengan menerapkan struktur redundansi
pada sinyal data.
Output dari kanal encoder adalah sebuah sinyal digital yang
dikomposisikan dalam bentuk simbol-simbol. Sebagai contoh, dalam sistem biner
outputnya berupa urutan bit 1 dan 0. Sebuah kanal listrik dapat mengirimkan
sinyal yang hanya berbentuk gelombang listrik. Ini penting. Jangan beranggapan
bahwa sebuah sinyal digital dapat ditransmisikan dalam bentuk yang belum
termodifikasi. Sebagai contoh, jika kita menggunakan sebuah kanal suara untuk
mengirimkan 10101, bukan berarti kita mengucapkan lima kata tadi, karena
pengucapan satu kata saja (misalkan satu sama dengan 1 pada 10101), sama
halnya dengan mengirim sebuah urutan sinyal analog. Jadi, di sini kita
mengirimkan sebuah sinyal digital menggunakan gelombang analog.
Kelihatannya ini merupakan proses yang be rsimpangan, dan memang betul
demikian. Untuk mengirim sebuah sinyal analog, perlu diubah menjadi sinyal
digital, kemudian mengirimkan sinyal digital tersebut melalui gelombang analog,
mengkonversikan bentuk gelombang analog yang diterima menjadi sinyal digital
kembali (pada receiver) dan mengubah sinyal digital tersebut kembali menjadi
sinyal analog. Proses ini memiliki keuntungan tahan terhadap lingkungan noise
maupun distorsi dibandingkan sistim analog langsung.
Kembali ke Carrier Modulator, tujuan pemakaian peralatan ini adalah
untuk menghasilkan bentuk gelombang analog sesuai dengan simbol diskrit pada
inputnya. Pada awal pembahasan, encryptor bertugas memberikan perlindungan
keamanan kepada pesan-pesan yang dikirim agar tidak terbaca, atau diterima
oleh penerima yang tidak berkepentingan. Dalam hal ini, encryptor menghasilkan
sebuah urutan simbol yang hanya dapat dibedakan oleh penerima yang
berkepentingan. Pengamanan tambahan dapat dilakukan dengan teknik spread
spectrum, yang bertujuan menghindari dari pendengar tidak resmi.
Bagian kedua dari blok diagram Gambar 2.11 adalah sistim penerima digital.
Sistim ini seperti cermin gambar dari pemancar. Pada sistim ini dilakukan proses
undo dari operasi yang dilaksanakan pada pemancar. Ada satu bagian dari
pemancar yang dilakukan proses undo dua kali di penerima, yaitu carrier
modulator. Pada penerima, proses undo dari carrier modulator ini dilakukan
oleh dua bagian : carrier demodulator dan symbol synchronizer. Begitu bentuk
gelombang analog di terima di sisi penerima, ada satu hal yang harus dilakukan,
yaitu mem partisi segmen simbol-simbol nya dan pesan-pesan yang dibawanya.
Proses partisi ini dilakukan oleh symbol synchronizer.
Modulasi bandpass, untuk selanjutnya lebih sering kita singkat sebagai
modulasi saja (baik analog maupun digital) merupakan proses dimana sebuah
sinyal informasi dikonversi ke suatu gelombang sinusoida. Untuk modulasi digital,
suatu gelombang sinus pada durasi T dipakai sebagai acuan sebuah symbol
igital. Ada 3 parameter yang dapat membedakan suatu gelombang sinus dengan
delombang sinus yang lain, yaitu: amplitudo, frekuensi, dan fase. Sehingga
modulasi bandpass dapat didefinisikan sebagai proses dimana amplitudoi,
erkuensi, atau fase pada suatu gelombang karier RF (radio frequency) atau
mungkin kombinasi dari tiga parameter tersebut diatas bervriasi sesuai dengan
informasi yang ditransmisi. Bentuk umum gelombang karier, s(t) adalah sebagai
berikut:
dimana A(t) dan (t) merupakan amplitudo dan sudut yang berubah
sebagai furngsi waktu . Hal ini memungkinkan bagi kita untuk menuliskan
dimana 0 adalah frekuensi karier dalam radian dan (t) adalah fase.
Dalam pembicaraan tentang frekuensi kita jugamengenal symbol f, yang mana
merupakan bentuk symbol frekuensi yang dinyatakan dalam besaran hertz.
Terminologi f dan memiliki hubungan = 2f.
Pada dasarnya system modulasi digital ada 3 macam, yaitu amplitude
shift keying (ASK), frequency shift keying (FSK), dan phase shift keying (PSK).
Ketiga Tetapi dalam perkembangan selanjutnya muncul berbagai teknik
kombinasi misalnya dengan mengkombinasika n antara modulasi amplitudo dan
fase, maka munculah teknik amplitude phase keying (APK) yang selanjutnya
lebih dikenal sebagai quadrature ampitude modulation (QAM). Bentuk
persamaan dan contoh output dari modulator dapat dilihat seperti pada Gambar
2.12 berikut ini
Jika kita menggunakan bentuk level yang lain, misalnya Vc1 dan Vc2
volt atau mungkin secara lebih gampangnya 2,5 Volt untuk mewakili informasi 0
dan 5 Volt untuk mewakili informasi 1, ini dapat kita lakukan dengan memerikan
step-variable attenuator yang secara sederhana dapat diberikan ilustrasinya
seperti Gambar (2.14).
Gambar (2.15). Switch S dapat terbuka dan tertutup misalnya dengan frekuensi
1MHz, tentu saja dalam hal ini lebih memungkinkan apabila kita gunakan switch
elektronik seperti diode bridge (jembatan diode).
konsekuensinya pada system FSK memiliki frekuensi deviasi yang konstan dan
selalu pada nilai maksimum.
dan symbol-simbol matematika. Selanjutnya, pada level yang lebih tinggi, kita
membuka kamus komunikasi, yang berisi sekumpulan 30.000 an kemungkinan
huruf. Ada kemungkinan huruf yang akan kita cari ada di dalam kamus tersebut,
atau tidak ada. Jika huruf yang kita cari ada di kamus, berarti kita menerima huruf
tadi de ngan benar, jika tidak ada, berarti kita menerima sesuatu yang salah.
Dengan definisi di atas, kita mencoba mencari keuntungan dan kerugian sistim
komunikasi digital dibandingkan dengan sistim analog.
Keuntungan Komunikasi Digital :
1. Error hampir selalu dapat dikoreksi.
2. Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti encryption).
3. Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai terendah terhadap tertinggi
dapat dimungkinkan
Kerugian Komunikasi Digital :
1. Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar.
2. Memerlukan sinkronisasi.
Gambar 2.22 menunjukkan kekontrasan hubungan antara sistim
komunikasi analog dan sistim komunikasi digital. Pada sistim analog, terdapat
amplifier di sepanjang jalur transmisi. Setiap amplifier menghasilkan penguatan
(gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise tambahan yang menyertai di
sepanjang jalur transmisi tersebut.
Pada sistim digital, amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi
repeater selain menguatkan sinyal, juga membersihkan sinyal tersebut dari
noise. Pada sinyal unipolar baseband, sinyal input hanya mempunyai dua nilai
0 atau 1. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan
tersebut yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai
sesungguhnya di sisi terima.
Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting
bagi sistim untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan
berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan
benar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Beradasarkan uraian tentang system modulasi analog dan digital yang
telah tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Modulasi adalah suatu proses dimana properti atau parameter dari suatu
gelombang divariasikan secara proporsional terhadap gelombang yang lain.
Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan.
Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal yaitu sinyal pemodulasi yang
derupa dinyal informasi yang dikirim, dan sinyal carrier dimana sinyal
informasi tersebut ditumpangkan.
2. Modulasi memiliki dua macam jenis, yaitu modulasi sinyal analog dan
modulasi sinyal digital. Contoh modulasi sinyal analog adalah Frequency
Modulation (FM) dan Amplitude Modulation (AM). Sementara modulasi sinyal
digital antara lain Amplitude Shift Keying (ASK), Phase Shift Keying (PSK),
dan Frequency Shift Keying (FSK).
3. Keuntungan Komunikasi Digital :
a) Error hampir selalu dapat dikoreksi.
b) Mudah menampilkan manipulasi sinyal (seperti encryption).
c) Range dinamis yang lebih besar (perbedaan nilai terendah terhadap
tertinggi dapat dimungkinkan
4. Kerugian Komunikasi Digital :
a) Biasanya memerlukan bandwidth yang lebih besar.
b) Memerlukan sinkronisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi