You are on page 1of 20

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)

Nomor : 01/Sekret. DPRD/Sarpras/2007


Tanggal : 5 September 2007

Tentang :

PELELANGAN
PENGADAAN PERALATAN GEDUNG KANTOR BERUPA KOMPUTER
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN ANGGARAN 2007

BAB I
SYARAT UMUM

Pasal 1
PEMBERI TUGAS

Yang bertindak sebagai pemberi tugas adalah BAMBANG RAHARDJO,SH Jabatan


Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
selaku Pengguna Anggaran.

Pasal 2
KEPANITIAAN

Yang bertindak sebagai Panitia Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Kantor
adalah Panitia yang diangkat oleh Sekretaris DPRD Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta selaku Pengguna Anggaran dengan Surat Keputusan Sekretariat DPRD
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 29/Sekret.DPRD/VII/2007, tanggal
11 Juli 2007.

Pasal 3
DASAR-DASAR PELAKSANAAN

Dasar Hukum yang digunakan dalam Pelelangan ini adalah :

a. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa


Yogyakarta;
b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Undang-undang Nomor 17 Thun 2003 tentang Keuangan Negara;
d. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah dengan beberapa
perubahan terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2006.

1
e. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government;
f. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Negara;
g. Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 1 Tahun 2007 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DIY Tahun Anggaran 2007;
h. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah;
i. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Lebih Lanjut Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
j. Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 79 Tahun 2004 tentang
Uraian Tugas dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
k. Keputusan Guberbur DIY Nomor 18/DPA/2007, tanggal 15 Mei 2007 tentang
Penetapan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Sekretariat DPRD Provinsi
DIY Tahun Anggaran 2007.

Pasal 4
SUMBER PEMBIAYAAN

Sumber pembiayaan Pekerjaan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Kantor


Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DIY Tahun Anggaran 2007
adalah APBD Provinsi DIY sebagaimana tersebut dalam Keputusan Gubernur DIY
Nomor 18/DPA/2007, tanggal 15 Mei 2007 tentang Penetapan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Sekretariat DPRD Provinsi DIY Tahun Anggaran 2007.

Pasal 5
PRINSIP DASAR PENGADAAN BARANG/JASA

Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :


a. Efisien;
b. Efektif;
c. Terbuka dan Bersaing
d. Adil/tidak diskriminatif;
e. Akuntabel;

Pasal 6
ETIKA PENGADAAN BARANG/JASA

Pengguna Anggaran, Penyedia Barang/Jasa, dan para pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika sebagai berikut :

a. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai
sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang/jasa;

2
b. Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga
kerahasiaan dokumen pengadaan barang/jasa yang seharusnya dirahasiakan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa;
c. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk
mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat;
d. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan para pihak;
e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang
terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang/jasa
(conflict of interest);
f. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan
Negara dalam pengadaan barang/jasa;
g. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan
tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung
atau tidak langsung merugikan Negara;
h. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan barang/jasa.

Pasal 7
METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA

Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa adalah Pelelangan Umum Pascakualifikasi


dengan system Satu Sampul, sehingga Dokumen Kualifikasi disampaikan bersamaan
dan menjadi bagian dari Dokumen Penawaran.

Pasal 8
PERSYARATAN KUALIFIKASI PESERTA PELELANGAN

(1) Persyaratan Penyedia Barang / Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
a. Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
usaha/kegiatan sebagai Penyedia Barang/Jasa;
b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk
menyediakan barang/jasa;
c. Memiliki SIUP yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota
yang masih berlaku dengan bidang pengadaan barang kualifikasi kecil;
d. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimilikinya;
e. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan, dan / atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
f. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;
g. Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir,
dibuktikan dengan melampirkan fotocopy bukti tanda terima pemyampaian
Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir dan
fotocopy Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 21;

3
h. Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan
menyediakan barang/jasa baik dilingkungan Pemerintah maupun Swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang/jasa yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
i. Memiliki sumber daya manusia, modal peralatan dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam pengadaan barang/jasa;
j. Tidak masuk dalam daftar hitam;
k. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos.

(2) Yang dilarang menjadi penyedia barang / jasa adalah :


a. Pegawai Negeri, Pegawai BI, Pegawai BHMN/BUMN/BUMD, kecuali
yang bersangkutan mengambil cuti di luar tanggungan Negara/BI/BHMN
/BUMN /BUMD;
b. Penyedia Barang/Jasa yang keikutsertaannya menimbulkan pertentangan
kepentingan.

(3) Tunduk pada ketentuan-ketentuan yang termuat dalam RKS dan Berita Acara
penjelasan RKS ini.

Pasal 9
DOKUMEN PENAWARAN

(1) Harga penawaran adalah jumlah harga borongan pekerjaan yang ditawarkan
oleh calon penyedia barang/jasa, yang didalamnya sudah termasuk pajak-pajak
yang harus dibayar ( sesuai peraturan perundangan yang berlaku ) dan jasa
perusahaan;
(2) Surat penawaran harga merupakan pernyataan resmi mengikuti pelelangan yang
berisi pernyataan bahwa penawaran dibuat sesuai dengan peraturan pengadaan
barang/jasa, harga total penawaran dalam angka dan huruf dengan nilai mata
uang rupiah, masa berlakunya penawaran, lamanya waktu penyelesaian
pekerjaan, nilai jaminan penawaran dalam angka dan huruf;
(3) Surat penawaran harga dibuat rangkap 3 (tiga) dengan kertas HVS, berkop
perusahaan yang aslinya bermeterai Rp 6.000,- ( enam ribu rupiah ), bertanggal,
serta terkena tanda tangan dan cap perusahaan, dengan masa penawaran 30
( tiga puluh ) hari kalender sejak ditandatangani;
(4) Setiap lembar surat penawaran harga dilengkapi dengan lampiran yang
merupakan bagian tak terpisahkan, sebagai berikut :
a. Data Administrasi, terdiri dari :
1) Surat Penawaran, dibuat sesuai dengan bentuk Surat Penawaran (contoh
terlampir) ditandatangani oleh pimpinan/direktur utama atau penerima
kuasa dari pimpinan/direktur utama perusahaan;
Harga penawaran yang tertera dalam surat Penawaran harus jelas, serta
tertulis sama dengan angka dan huruf. Penawaran berlaku selama 30
(tiga puluh) hari kalender dihitung sejak tanggal pembukaan penawaran;
2) Rincian Harga penawaran ( contoh terlampir );
3) Surat Jaminan Penawaran ( Asli terpisah );

4
4) Surat pernyataan dari pimpinan perusahaan bermeterai Rp 6.000,- (enam
ribu rupiah) yang isinya menyetujui dan bersedia mencairkan jaminan
penawaran untuk diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DIY lewat
Sekretariat DPRD, apabila :
 Perusahaan yang bersangkutan mengundurkan diri setelah
memasukkan dokumen penawaran dalam kotak pelelangan;
 Perusahaan yang bersangkutan mengundurkan diri setelah
dinyatakan sebagai pemenang lelang.
5) Surat dukungan dari dealer/agen termasuk produk barang tersebut
bersertifikat ISO.

b. Data Tehnis, memuat :


 Spesifikasi teknis, brosur asli atau download yang disahkan.

c. Data Kualifikasi, terdiri dari :


a. Surat pernyataan minat untuk mengikuti pelelangan;
b. Pakta integritas ( contoh terlampir );
c. Fotocopy Surat Ijin Usaha Perdagangan ( SIUP ) dibidang pemasok
barang sub bidang/peralatan suku cadang Komputer;
d. Fotocopy akte pendirian beserta perubahan-perubahannya dan/atau
dokumen autentik pengangkatan kepala cabang oleh kantor pusat atau
pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak
mewakili joint operation;
e. Fotocopy Surat pengesahan pendirian oleh Menteri Kehakiman dan
HAM apabila perusahaan tersebut berbentuk PT;
f. Fotocopy bukti pelunasan pajak tahun terakhir;
g. Fotocopy laporan bulanan PPh/PPn tiga bulan terakhir ( Juni, Juli, dan
Agustus 2007 );
h. Neraca Perusahaan Tahun Terakhir yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik yang ditetapkan oleh Pemerintah.

(5) Apabila Surat Penawaran tidak dilengkapi sebagaimana dimaksud Pasal 9 ayat 4
huruf a,b,c maka penawaran dinyatakan gugur.

Pasal 10
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG / JASA

(1) Penjelasan Pekerjaan :


a. Pemberian penjelasan pekerjaan diadakan pada :
Hari :
Tanggal :
Pukul : .
Tempat :
Pada acara ini calon peserta pelelangan harus hadir 5(lima) menit sebelum
acara dimulai.

5
b. Pemberian penjelasan mengenai dokumen pengadaan barang/jasa yang
berupa pertanyaan dari peserta dan jawaban dari panitia serta keterangan
lain termasuk perubahannya yang dituangkan dalam Berita Acara
Penjelasan (BAP) yang ditandatangani oleh Panitia dan sekurang-
kurangnya 1 (satu) wakil peserta yang hadir, yaitu :
 Perusahaan …………… Nama……………….
 Perusahaan …………… Nama……………….

Penandatanganan Berita Acara penjelasan (BAP) diadakan pada :


Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat : Sekretariat DPRD Provinsi DIY
Jl. Malioboro No. 54 Yogyakarta

c. Ketidak hadiran penyedia barang/jasa pada saat penjelasan lelang tidak


dapat dijadikan dasar untuk menolak/ menggugurkan penawaran;
d. Berita Acara Penjelasan (BAP) pekerjaan dapat diambil oleh peserta
pelelangan pada :
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat : Sekretaraiat DPRD Provinsi DIY
Jl. Malioboro No. 54 Yogyakarta

(2) Pemasukan Dokumen Penawaran :


a. Pelaksanaan pemasukan dokumen penawaran diadakan pada :
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat : Sekretarariat DPRD Provinsi DIY

b. Penyampaian dokumen penawaran dengan sistem satu sampul, yaitu


sumua Surat Penawaran Harga berikut lampiran tersebut pada pasal 8 ayat
(4) dijilid, terdiri dari 3 (tiga) buku, dimasukan dalam satu sampul tertutup
warna putih tidak tembus pandang ukuran lebih kurang 25 cm x 35 cm
dan dilem rapat.
Pada bagian depan sampul sebelah kiri atas tertulis (boleh ditempel) :
DOKUMEN PENAWARAN :

DIAJUKAN PADA HARI : …………………..


TANGGAL : …………………..
PUKUL : …………………..
TEMPAT : Sekretariat DPRD Provinsi DIY
Jl. Malioboro no. 54 Yogyakarta

Pada bagian depan sampul sebelah kanan ditulis (boleh ditempel) :

6
KEPADA YTH. :
Sekretaris DPRD Provinsi DIY
Jl. Malioboro No. 54 Yogyakarta

c. Bagi peserta pelelangan yang karena sesuatu hal pimpinan perusahaan


berhalangan hadir dalam acara dimaksud, dapat mewakilkan pihak lain
yang termasuk dalam daftar pengurus perusahaan dengan surat kuasa
diatas materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak dan diserahkan kepada panitia;

d. Pada waktu yang telah ditentukan tersebut ayat (2) huruf a, pasal ini
peserta pelelangan harus sudah memasukan dokumen penawaran ke dalam
kotak yang telah disediakan oleh panitia;

e. Panitia pengadaan barang/jasa mencatat waktu, tanggal dan tempat


penerimaan dokumen penawaran yang diterima melalui pos pada sampul
luar penawaran dan memasukkan ke dalam kotak / tempat pelelangan;

f. Pada akhir batas waktu penyampaian dokumen penawaran tersebut ayat


(2) huruf a. pasal ini, panitia pengadaan membuka rapat pembukaan
dokumen penawaran, menyatakan dihadapan para peserta pelelangan
bahwa saat pemasukan dokumen penawaran telah ditutup sesuai dengan
waktunya, menolak dokumen penawaran yang terlambat dan/atau
tambahan dokumen penawaran, kemudian membuka dokumen penawaran
yang masuk;

g. Bagi penawaran yang disampaikan melalui pos diterima terlambat, panitia


penadaan membuka sampul luar dokumen penawaran untuk mengetahui
alamat peserta lelang. Panitia pengadaan segera memberitahukan kepada
penyedia barang/jasa yang bersangkutan untuk mengambil kembali
seluruh dokumen penawaran. Pengembalian dokumen penawaran disertai
dengan bukti serah terima.

(3) Pembukaan Dokumen Penawaran :


a. Panitia pengadaan meminta kesediaan sekurang-kurangnya 2 (dua) wakil
dari peserta pelelangan yang hadir sebagai saksi. Apabila tidak terdapat
saksi dari peserta pelelangan yang hadir, panitia pengadaan menunda
pembukaan kotak / tempat pemasukan dokumen penawaran sampai
dengan waktu tertentu yang telah ditentukan panitia pengadaan sekurang-
kurangnya 2 (dua) jam. Setelah sampai batas waktu yang telah ditentukan,
wakil peserta lelang teap tidak ada yang hadir, acara pembukaan kotak /
tempat pemasukan dokumen penawaran dilakukan dengan disaksikan oleh
2 ( dua ) orang saksi di luar panitia pengadaan yang ditunjuk secara
tertulis oleh panitia pengadaan;

7
b. Panitia pengadaan meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen
penawaran dan menghitung jumlah sampul penawaran yang masuk ( tidak
dihitung surat pengunduran diri ) dan bila penawaran yang masuk kurang
dari 3 (tiga) peserta, pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan pelelangan ini
akan diberlakukan sesuai Pasal 28 Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun
2003 dan dinyatakan gagal;

c. Panitia pengadaan memeriksa, menunjukan dan membacakan di hadapan


para peserta pelelangan mengenai kelengkapan dokumen penawaran
dengan jelas sehingga terdengar oleh semua peserta lelang yang hadir.
Surat Penawaran Harga diparaf oleh Panitia lelang dan saksi;

d. Penawaran yang tidak memenuhi Pasal 9 (4) a,b,c dan atau datang
terlambat dinyatakan gugur;

e. Hasil pembukaan penawaran dituangkan dalam Berita Acara Pembukaan


Penawaran (BAPP) yang ditandatangani anggota Panitia pelelangan dan
saksi.
(4) Evaluasi Penawaran dilakukan dengan sistem GUGUR yaitu :
a. Evaluasi Administrasi :
1) Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan
lengkap dalam pembukaan penawaran;

2) Unsur-unsur yang dievaluai pada tahap ini, berdasarkan ketentuan-


ketentuan yang tercantum dalam dokumen pengadaan ( tidak kurang
atau ditambah ) dipenuhi/dilengkapi dan isi dokumen benar serta dapat
dipastikan dokumen penawaran ditandatangani oleh orang yang
berwenang serta menunjukan adanya persaingan yang sehat, tidak
terjadi pengaturan bersama (kolusi) diantara para peserta dan/atau
peserta lainnya;

3) Evaluasi administrasi dilakukan dengan penelitian keabsahan data


dan/atau bila perlu penjelasan (klarifikasi), dengan menghasilkan
kesimpulan, yaitu ;
 Memenuhi syarat administrasi,atau;
 Tidak memenuhi syarat administrasi / gugur;
Penawaran yang memenuhi syarat administrasi akan dilanjutkan
Evaluasi Teknis, sedang yang tidak memenuhi syarat administrasi /
gugur tidak diikut sertakan dalam Evaluasi Teknis.

b. Evaluasi teknis :
1) Evaluasi Teknis dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi syarat
administrasi;

2) Unsur-unsur yang dievaluasi pada tahap ini, berdasarkan ketentuan


yang tercantum dalam dokumen pengadaan (tidak kurang atau
ditambah ) dipenuhi/dilengkapi dan isi dokumen benar serta dapat
dipastikan dokumen penawaran ditandatangani oleh orang yang

8
berwenang serta menunjukan adanya persaingan yang sehat, tidak
terjadi pengaturan bersama (kolusi) diantara para peserta dan/atau
dengan panitia pengadaan yang dapat merugikan Negara dan/atau
peserta lainnya;

3) Evaluasi Teknis dilakukan dengan penelitian keabsahan data dan/atau


bila perlu penjelasan (klarifikasi), dengan menghasilkan kesimpulan,
yaitu ;
 Memenuhi syarat teknis,atau;
 Tidak memenuhi syarat teknis / gugur;

4) Penawaran yang memenuhi syarat teknis akan dilanjutkan Evaluasi


Harga, sedang yang tidak memenuhi syarat teknis / gugur tidak diikut
sertakan dalam Evaluasi Harga.

c. Evaluasi harga :
1) Pada tahap awal, panitia pengadaan barang/jasa dapat melakukan
koreksi aritmatik terhadap semua penawaran yang masuk dan
melakukan evaluasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik;

2) Evaluasi Harga hanya dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan


lulus/memenuhi syarat administrasi dan teknis;

3) Berdasarkan hasil evaluasi harga panitia pengadaa membuat urutan


penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah dan
mengusulkan penawaran terendah sebagai calon pemenang.

d. Panitia tidak diperkenankan mengubah;menambah, dan atau mengurangi


kriteria dan tata cara evaluasi tersebut dengan alasan apapun dan waktu
atau melakukan tindakan lain yang bersifat “post bidding”

e. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yan sesuai dengan


ketentuan, syarat-syarat dan spesifikasi yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan penyedia barang/jasa, tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat.

(5) Klarifikasi
a. Panitia pelelangan dapat melakukan kepada peserta lelang atas hal-hal
yang kurang kurang jelas /meragukan dalam penawarannya.
b. Klarifikasi tidak boleh mengubah sustansi penawaran (harga
penawaran maupun syarat-syarat;
c. Permintaan penjelasan dalam rangka pelelangan dan pemberian
penjelasan dalam rangka klarifikasi oleh peserta lelang dilakukan
secara tertulis. Panitia pelelangan menentukan batas waktu tertentu
kepada peserta lelang untuk menyampaikan penjelasannya dalam
rangka klarifikasi tersebut. Hasil klarifikasi dari peserta lelang
dimasukkan di dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP).

9
(6) Pembuktian Kualifikasi
Terhadap peserta lelang yang akan diusulkan sebagai pemenang dan
pemenang cadangan, dilakukan verifikasi terhadap semua data dan infomasi
yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan meminta rekaman, atau
dokumen yang sah dan bila diperlukan konfirmasi dengan instansi terkait.

PASAL 11
PENETAPAN PEMENANG LELANG

(1) Panitia pengadaan menetapkan calon pemenang lelang yang menguntungkan


bagi Negara dalam arti:
a. Penawaran memenuhi syarat administrasi dan teknis yang ditentukan dalam
dokumen pemilihan penyedia barang/jasa;
b. Perhitungan harga yang ditawarkan adalah terrendah dan responsif;
c. Penawaran tersebut adalah terrendah diantara penawaran yang memenuhi
syarat administrasi dan teknis;

(2) Calon pemenang lelang harus sudah ditetapkan oleh panitia pengadaan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah pembukaan penawaran;
(3) Dalam hal terdapat 2(dua) calon pemenang lelang mengajukan harga penawaran
yang sama, maka panitia pengadaan meneliti kembali data kualifikasi peserta
yang bersangkutan dan memilih peserta yang menurut pertimbangannya
mempunyai kemampuan yang lebih besar, dan hal ini dapat dicatat dalam berita
acara;
(4) Pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang adalah Pejabat Pengguna
Anggaran;
(5) Panitia Pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepada pejabat yang
berwenang.

PASAL 12
PENGUMUMAN PEMENANG LELANG

Pemenang lelang diumumkan dan diberitahukan oleh Panitia pengadaan kepada


peserta selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya surat penetapan
penyedia barang/jasa dari pejabat yang berwenang.

PASAL 13
SANGGAHAN

(1) Kepada peserta lelang yang keberatan atas penetapan


pemenang lelang diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara
tertulis baik secara sendiri-sendiri maupun bersama dengan peserta lelang
lain, selambat-lambatnya dalam waktu 5(lima) hari kerja setelah pengumuman
pemenang lelang;

10
(2) Sanggahan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang lelang, disertai bukti-bukti terjadinya penyimpangan prosedur yang
merugikan negara dan/atau masyarakat dirugikan meliputi:
a. Panitia dan/atau pejabat yang berwenang menyalahgunakan wewenangnya;
dan/atau;
b. Pelaksanaan pelelangan menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan
dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa; dan/atau
c. Terjadi praktek KKN diantara peserta lelang dan/atau dengan anggota
panitia/pejabat yang berwenang dan/atau
d. Terdapat rekayasa pihak-pihak tertentu yang mengakibatkan pelelangan
tidak adil, tidak transparan dan tidak terjadi persaingan yang sehat;
(3) Pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang memberikan jawaban
tertulis selambat-lambatnya dalam 5(lima) hari kerja atas sanggahan tersebut
secara proporsional sesuai dengan masalahnya, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Apabila pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa karena kesalahan atau
kelalaian panitia pengadaan, maka pejabat yang berwenang memerintahkan
panitia pengadaan melakukan evaluasi ulang;
b. Apabila terbukti terjadi KKN antara pejabat berwenang, anggota panitia
dengan peserta lelang tertentu yang merugikan peserta lainnya, maka
diambil tindakan dengan memberhentikan pejabat/anggota panitia
pengadaan dari jabatannya dan menggugurkan penawaran peserta yang
terlibat KKN tersebut. Kemudian pejabat yang berwenang mengganti
panitia pengadaan dengan pejabat lain untuk melakukan evaluasi ulang;
c. Peserta lelang yang terlibat KKN dan rekayasa sebagaimana pada butir (2) c
dan butir (2) d dikenakan sanksi berupa pencairan jaminan penawaran dan
dilarang untuk mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa di instansi
pemerintah selama 2(dua) tahun;
d. Apabila pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, maka dilakukan
pelelangan ulang dimulai dari pengumuman kembali oleh panitia pengadaan
yang baru.

(4) Apabila peserta lelang yang menyaggah tidak dapat menerima jawaban atas
sanggahan dari pejabat yang berwenang, maka peserta lelang tersebut dapat
mengajukan sanggahan banding kepada Menteri/Panglima TNI/Kapolri/Kepala
LPDN/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/ Pimpinan BHMN/
Direktur Utama BUMN/BUMD, selambat-lambatnya 5(lima) hari kerja sejak
diterimanya jawaban sanggahan tersebut, sedangkan proses pengadaan dapat
dilanjutkan tanpa harus menunggu hasil keputusan tersebut.

PASAL 14
PELELANGAN GAGAL

(1) Pelelangan dinyatakan gagal apabila:

11
a. Penyedia barang/jasa yang tercantum dalam daftar calon peserta lelang
kurang dari 3 (tiga); atau;
b. Penawaran yang masuk kurang dari 3(tiga); atau
c. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam
dokumen pemilihan penyedia barang/jasa; atau
d. Semua penawaran di atas pagu dana yang tersedia; atau
e. Sanggahan dari peserta lelang atas kesalahan prosedur yang tercantum
dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa ternyata benar; atau
f. Sanggahan dari peserta lelang atas terjadinya KKN dari calon pemenang
lelang 1, 2, dan 3 ternyata benar; atau
g. Calon pemenang lelang urutan 1,2, dan 3 mengundurkan diri dan tidak
bersedia ditunjuk; atau
h. Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa atau prosedur yang berlaku; atau
i. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan lelang
ternyata benar.

(2) Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, pengguna barang/jasa /pejabat yang
berwenang memerintahkan pelelangan ulang dengan prosedur :
a.Pelelangan gagal karena tersebut pada ayat (1) huruf a, dan atau ayat (1)
huruf b, dan atau ayat (1) huruf e, dilakukan pelelangan ulang dengan cara
mengumumkan kenbali dan mengundang calon peserta lelang baru selain
calon peserta lelang yang telah masuk dalam daftar calon peserta lelang;
b.Pelelangan gagal karena tersebut pada ayat (1) huruf c, dan atau ayat (1)
huruf d, dan atau ayat (1) huruf h, dilakukan pelelangan ulang dengan cara
mengundang ulang semua peserta lelang untuk mengajukan penawaran
ulang secara lengkap ( administrasi, teknis, dan harga ). Bilamana dianggap
perlu panitia/pejabat pengadaan melakukan pelelangan ulang dengan
mengundang calon peserta lelang baru;
c.Pelelangan gagal yang disebabkan sebagaimana tersebut pada ayat (1) huruf
f, dan ayat (1) huruf I, dilakukan sebagai berikut :
1) Panitia/pejabat pengadaan lelang mengundang ulang semua peserta
lelang yang tercantum dalam daftar calon penyedia barang/jasa untuk
mengajukan penawaran ulang secara lengkap ( administrasi, teknis, dan
harga ). Bilamana dianggap perlu panitia/pejabat pengadaan lelang
melakukan pelelangan ulang dengan mengundang calon penyedia
barang/jasa yang baru. Panitia/Pejabat pengadaan lelang dilarang
mengundang peserta lelang yang terlibat KKN, dan penyedia
barang/jasa dikenakan sanksi pidana berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
2) Apabila panitia/pejabat pengadaan lelang terbukti terlibat KKN, maka
panitia/pejabat pengadaan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku , dan dibentuk panitia/pejabat pengadaan lelang
baru untuk melakukan pelelangan ulang. Panitia/pejabat pengadaan
lelang yang baru dilarang mengikutsertakan peserta lelang yang terbukti
terlibat KKN.

12
d. Pelelangan gagal yang disebabkan sebagaimana tersebut pada ayat (1)
huruf g, dilakukan pelelangan ulang dengan cara sebagai berikut :
1) Mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan
penawaran harga yang baru apabila peserta lelang yang memenuhi
syarat sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk
peserta yang mengundurkan diri);
2) Mengumumkan kembali / mengundang peserta lelang yang baru dan
lama apabila peserta lama yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga)
tidak termasuk peserta yang mengundurkan diri.
e. Apabila dalam pelelangan ulang pesertanya kurang dari 3 (tiga) maka :
1) Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 2 (dua), maka
proses pemilihan dilanjutkan seperti pada proses pemilihan langsung;
2) Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 1 (satu), maka
proses pemilihan dilanjutkan seperti pada proses penunjukan
langsung;
3) Dalam hal Pejabat Pengguna Anggaran atau panitia/pejabat pengadaan
menemukan indikasi kuat adanya KKN diantara para penyedia
barang/jasa, maka :
- Memeriksa dokumentasi yang mendukung adanya KKN;
- Apabila hasil penelitian dan pemeriksaan pada huruf e angka 1) dan
2) mengarah kepada terjadinya KKN, maka Pengguna Anggaran
atau panitia/pejabat pengadaan wajib menghentikan proses
pelelangan untuk diperiksa instansi yang berwenang.
4) Apabila dalam pelaksanaan lelang ulang terjadi KKN, maka Pengguna
Anggaran wajib menghentikan proses pengadaan dan pejabat yang
berwenang mengusulkan pemindahan alokasi dananya untuk
pekerjaan ini.

PASAL 15
SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

(1) Pejabat Pengguna Anggaran mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia


Barang/Jasa (SPPBJ) sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan
ketentuan:

a. Tidak ada sanggahan dari peserta lelang; atau


b. Sanggahan yang diterima pejabat yang berwenang menetapkan dalam masa
sanggah ternyata tidak benar, atau sanggahan diterima melewati waktu masa
sanggah.

(2) Dalam hal ini tidak ada sanggahan, SPPBJ diterbitkan paling lambat 6(enam)
hari kerja setelah pengumuman penetapan pemenang lelang dan dalam hal
terdapat sanggahan, SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 1(satu) hari setelah
jawaban atas semua sanggahan tersebut serta segera SPPBJ tersebut
disampaikan kepada pemenang lelang.

13
BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI

Pasal 16
JAMINAN PENAWARAN

(1) Surat jaminan Penawaran diterbitkan oleh BPD Propinsi DIY atau oleh
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond)
yang mempunyai dukungan reasuransi sebagaimana persyaratan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
(2) Masa berlaku jaminan penawaran tidak kurang dari waktu yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
(3) Nama peserta lelang sama dengan nama yang tercantum dalam surat jaminan
penawaran
(4) Besar jaminan tidak kurang dari nominal yang ditetapkan dalam dokumen
lelang atau sebesar 1 s.d 3 % dari Pagu Anggaran atau sebesar Rp ………...
(5) Besar jaminan penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf,
(6) Nama pengguna barang/jasa yang menerima jaminan penawaran sama dengan
nama pengguna barang/jasa yang mengadakan pelelangan;
(7) Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelang;
(8) Isi Surat jaminan Penawaran harus sesuai dengan ketentuan dalam dokumen
pelelangan penyedia barang/jasa;
(9) Jaminan penawaran ditujukan kepada Sekretaris DPRD Provinsi DIY, Jalan
Malioboro No. 54 Yogyakarta;
(10) Jaminan Penawaran menjadi milik Pemerintah Provinsi DIY lewat Sekretariat
DPRD Provinsi DIY, apabila:
a. Perusahaan yang bersangkutan mengundurkan diri setelah memasukkan
dokumen penawaran dalam kotak pelelangan;
b. Perusahaan yang bersangkutan mengundurkan diri setelah dinyatakan
sebagai pemenang lelang.

PASAL 17
JAMINAN PELAKSANAAN

(1) Penyedia barang/jasa yang ditetapkan untuk melaksanakan pekerjaan sebelum


menandatangani kontrak wajib menyerahkan Jaminan Pelaksanaan yang
dikeluarkan oleh Bank Pembangunan Daerah ( BPD ) sebesar 5% (lima persen)
dari nilai kontrak. Pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh pengguna
barang/jasa, jaminan penawaran segera dikembalikan.

(2) Jaminan pelaksanaan berlaku sampai dengan saat penyerahan pekerjaan.

(3) Penyedia barang/jasa wajib memperpanjang masa berlakunya jaminan


pelaksanaan apabila jaminan pelaksanaan tersebut habis masa berlakunya
sebelum penyerahan pertama.

14
(4) Perpanjangan jangka waktu pelaksanaan dinyatakan sah disertai jaminan
pelaksanaan yang masih berlaku;

(5) Jaminan Pelaksanaan menjadi milik Pemerintah Provinsi DIY lewat Sekretariat
DPRD Provinsi DIY, apabila :

a. Penyedia barang/jasa mengundurkan diri setelah menandatangani kontrak;


b. Penyedia barang/jasa dalam waktu yang telah ditetapkan tidak
melaksanaan pekerjaan;
c. Terjadi pemutusan kontrak secara sepihak oleh pengguna barang/jasa
dalam hal penyedia barang/jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

(6) Jaminan pelaksanaan ditujukan kepada Sekretaris DPRD Provinsi DIY Jalan
Malioboro no. 54 Yogyakarta.

(7) Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada penyedia barang/jasa setelah


pekerjaan selesai sesuai dengan Kontrak.

PASAL 18
JADWAL WAKTU PELAKSAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan 14(empat belas) hari kerja sejak
ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

PASAL 19
SYARAT PEMBAYARAN

Pelaksanaan pembayaran harga pengadaan akan diatur lebih lanjut dalam kontrak.

PASAL 20
SANKSI DAN DENDA

(1) Apabila jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang telah ditetapkan tidak
ditepati oleh Penyedia barang/jasa, maka kepada Penyedia barang/jasa
dikenakan denda sebesar 1 0/00 (satu per seribu) setiap hari kelambatan dan
setinggi-tingginya 5% (lima perseratus) dari nilai Surat Perjanjian/Kontrak.
(2) Apabila denda tersebut melebihi 5% (lima per seratus) dapat mengakibatkan
diputuskan/dibatalkannya Surat Perjanjian/Kontrak secara sepihak oleh
Pengguna Barang. Pembayaran dilakukan sesuai dengan prestasi pekerjaan yang
telah dilaksanakan.

PASAL 21
RESIKO DAN KEWAJIBAN PENYEDIA BARANG/JASA

(1) Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan sampai dengan serah


terima barang;

15
(2) Segala kerusakan barang menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa dan
wajib mengganti seluruh atau sebagian barang yang pada saat diperiksa tidak
dapat digunakan.
(3) Apabila ada perubahan harga barang di pasaran menjadi tanggung jawab
penyedia barang/jasa.

PASAL 22
MASA GARANSI

Penyedia barang/jasa sanggup memberikan masa garansi selama 1(satu) tahun setelah
hasil pekerjaan diserahkan dengan Berita Acara Penyerahan Barang.

PASAL 23
SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN (KONTRAK)

(1) Selambat-lambatnya 10(sepuluh) hari kerja setelah ditandatangani Surat


Penunjukkan Penyedia Barang/jasa (SPPBJ), pengguna barang/jasa bersama
penyedia barang/jasa yang ditetapkan melaksanakan pekerjaan harus sudah
menyiapkan kontrak.
(2) Kontrak dibuat dengan menggunakan system lumpsum yaitu kontrak pengadaan
barang/jasa dengan penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua resiko yang mungkin
terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh
penyedia barang/jasa.
(3) Kontrak merupakan ikatan yang resmi dan sah, didalamnya mengatur hubungan
kerja pihak-pihak yang terkait serta mempunyai penyelesaian suatu pekerjaan
yaitu untuk menyamakan pola pikir, pengertian dan memberi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(4) Selambat-lambatnya 14(empat belas) hari kerja sejak tanggal Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) diterbitkan, kontrak harus sudah ditandatangani
oleh Pengguna barang/jasa bersama Penyedia barang/jasa.

PASAL 24
SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Pejabat Pengguna Anggaran sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan


menerbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari kerja sejak tanggal penandatangan kontrak.

BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal 25
JENIS PEKERJAAN

Jenis pekerjaan dalam RKS ini adalah Peralatan Gedung Kantor berupa komputer
meliputi:

16
1. Laptop/Notebook 3 buah dengan spesifikasi sebagai berikut:

Platform  : Notebook PC with Intel Centrino Duo Technology


Processor Type  : Intel Core 2 Duo Processor
Processor Onboard  : Intel® Core™ 2 Duo Processor T5500 (1.66 GHz, FSB
667, Cache 2 MB)

Chipset  : Intel 945GM


Standard Memory  : 512 MB DDR2 SDRAM PC-4200
Max. Memory  : 2 GB (2 DIMMs)
Video Type  : Intel® Graphics Media Accelerator X3100 128 MB
(shared)
Display Size  : 12.1" WXGA TFT
Display Max. Resolution  : 1280 x 800
Display Technology  : CrystalBrite TFT
Audio Type  : Integrated
Speakers Type  : Integrated
Floppy Drive  : Optional
Hard Drive Type  : 120 GB 5400 RPM
Optical Drive Type  : DVD±RW
Modem  : Integrated
Networking  : Integrated
Network Speed  : 10 / 100 Mbps
Wireless Network Type  : Intel PRO/Wireless 3945ABG
Wireless Network Protocol  : IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, IEEE 802.11g
Wireless Bluetooth  : Integrated
Keyboard Type  : QWERTY 82 keys
Input Device Type  : Touch Pad
Slot Provided  : 1x PCMCIA type I / II
Card Reader Provided  : SD, MMC, Memory Stick
Interface Provided  : 3x USB 2.0, VGA, LAN, Audio
O/S Provided  : Pre-sales Request Available
Battery Type  : Rechargeable Lithium-ion Battery
Power Supply  : External AC Adapter
Dimension (WHD)  : 306 x 34.5 x 227 mm
Weight  : 1.8 kg
Standard Warranty  : 1-year Limited Warranty by Authorized Distributor
Bundled Peripherals  : Carrying Case
Others  : Integrated Web Camera

2. Printer Laserjet 4 buah dengan spesifikasi sebagai berikut:

Platform :  Consumer Laser


Printing Method : Laser
Max. Media Sizes : A4
Max. Resolution  : 600
Effective Print Resolution  : 600 x 600 dpi
Print Speed Black  : 15 ppm

17
Monthly Usage Volume  : Up to 5000 pages
PC Connectivity  : USB
OS Compatibility  : Microsoft® Windows® 98 SE, Me, 2000, XP 32-Bit
Processor  : 234MB
Memory Standard  : 2MB
Network Supports  : Optional
Input Tray #1  : 150 sheets multipurpose tray
Media Type  : Paper (plain, LaserJet, photo), envelopes,
transparencies, labels, cardstock, postcards
Compatible Media Sizes  : Letter, legal, executive, postcards, envelopes (No. 10,
Monarch)
Duplex Printing  : Not Available
Power Consumption  : 250 watts Max
AC Adapter  : 220 to 240 VAC (± 10%), 50/60 Hz (± 2 Hz), 2 amps
Dimension (WHD)  : 370 x 242 x 209 mm
Weight  : 5 kg
Warranty  : 1-year Limited Warranty by Authorized Distributor

3. 1(satu) buah UPS Smart-UPS RT10000 dengan spesifikasi sebagai berikut:

Output Power Capacity : 8000 Watts / 10 kVA


Max Configurable Power : 8000 Watts / 10 kVA
Nominal Output Voltage : 230V
Output Voltage Note : Configurable for 220 : 230 or 240
nominal output voltage
Efficiency at Full Load : 92.00%
Output Voltage Distortion : Less than 3%
Output Frequency (sync to mains) : 50/60 Hz +/- 3 Hz user adjustable +/- 0.1
Crest Factor : 3:1
Waveform Type : Sine wave
Output Connections : (1) Hard Wire 3-wire (H N + G)
(4) IEC 320 C13
(4) IEC 320 C19
(4) IEC Jumpers
Bypass : Internal Bypass (Automatic and Manual)
Nominal Input Voltage : 230V
Input Frequency : 50/60 Hz +/- 5 Hz (auto sensing)
Input Connections : Hard Wire 3 wire (1PH+N+G)
Hard Wire 5-wire (3PH + N + G)
Input voltage range for main Operations : 160 - 280V
Other Input Voltages : 220,240

4. Battery Pack XLI RT10000 1 buah dengan spesifikasi sebagai berikut:

Battery Type : Maintenance-free sealed Lead-Acid battery with


suspended electrolyte : leakproof
Included Battery Modules :4
Typical recharge time : 2.20 hour(s)
Replacement battery cartridge : RBC44
RBC™ Quantity : 2
Typical Backup Time : at Half Load 13.2 minutes (4000 Watts)
Typical Backup Time : at Full Load 4.0 minutes (8000 Watts)
Runtime Chart : Smart-UPS RT
Extended Run Options : APC Smart-UPS RT 10,000VA RM 230V

5. Stabilizer Type Stavolt Motor 2000 VA 2 buah

18
6. Rackmont Type CR 42U-900-3YW Black
7. Router CPU 1 buah

19
PASAL 25
PEMERIKSAAN DAN PENYERAHAN BARANG

(1) Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) penyedia barang/jasa


mengajukan permohonan ke Pengguna barang/jasa untuk diperiksa;
(2) Pengguna barang/jasa memerintahkan kepada Tim Pemeriksa/Penerima barang
untuk melaksanakan pemeriksaan barang;
(3) Tim pemeriksa berhak menolak barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi
teknis dan penyedia barang/jasa mengganti paling lambat 7(tujuh) hari kalender;
(4) Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan Barang;
(5) Hasil penyerahan barang dituangkan dalam Berita Acara serah terima yang
ditandatangani kedua belah pihak dalam keadaan baik, lengkap, baru dan siap
pakai;
(6) Serah terima barang dilakukan di Sekretariat DPRD Provinsi DIY, Jalan
Malioboro No. 54 Yogyakarta.

PASAL 26
PENUTUP

Hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan dan belum diatur dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini akan diatur lebih lanjut dalam kontrak.

Mengetahui: PANITIA PENGADAAN


PPTK Ketua

NUGROHO PRASETYA, SH. Dra. ISTIQOMAH


NIP.490023423 NIP. 490023274

20

You might also like