Professional Documents
Culture Documents
Tentang :
PELELANGAN
PENGADAAN PERALATAN GEDUNG KANTOR BERUPA KOMPUTER
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN ANGGARAN 2007
BAB I
SYARAT UMUM
Pasal 1
PEMBERI TUGAS
Pasal 2
KEPANITIAAN
Yang bertindak sebagai Panitia Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Kantor
adalah Panitia yang diangkat oleh Sekretaris DPRD Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta selaku Pengguna Anggaran dengan Surat Keputusan Sekretariat DPRD
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 29/Sekret.DPRD/VII/2007, tanggal
11 Juli 2007.
Pasal 3
DASAR-DASAR PELAKSANAAN
1
e. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government;
f. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Negara;
g. Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 1 Tahun 2007 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DIY Tahun Anggaran 2007;
h. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah;
i. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Lebih Lanjut Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
j. Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 79 Tahun 2004 tentang
Uraian Tugas dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
k. Keputusan Guberbur DIY Nomor 18/DPA/2007, tanggal 15 Mei 2007 tentang
Penetapan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Sekretariat DPRD Provinsi
DIY Tahun Anggaran 2007.
Pasal 4
SUMBER PEMBIAYAAN
Pasal 5
PRINSIP DASAR PENGADAAN BARANG/JASA
Pasal 6
ETIKA PENGADAAN BARANG/JASA
Pengguna Anggaran, Penyedia Barang/Jasa, dan para pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai
sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang/jasa;
2
b. Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga
kerahasiaan dokumen pengadaan barang/jasa yang seharusnya dirahasiakan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa;
c. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk
mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat;
d. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan para pihak;
e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang
terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang/jasa
(conflict of interest);
f. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan
Negara dalam pengadaan barang/jasa;
g. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan
tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung
atau tidak langsung merugikan Negara;
h. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan barang/jasa.
Pasal 7
METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
Pasal 8
PERSYARATAN KUALIFIKASI PESERTA PELELANGAN
(1) Persyaratan Penyedia Barang / Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
a. Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
usaha/kegiatan sebagai Penyedia Barang/Jasa;
b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk
menyediakan barang/jasa;
c. Memiliki SIUP yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota
yang masih berlaku dengan bidang pengadaan barang kualifikasi kecil;
d. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimilikinya;
e. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan, dan / atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
f. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;
g. Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir,
dibuktikan dengan melampirkan fotocopy bukti tanda terima pemyampaian
Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir dan
fotocopy Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 21;
3
h. Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan
menyediakan barang/jasa baik dilingkungan Pemerintah maupun Swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang/jasa yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
i. Memiliki sumber daya manusia, modal peralatan dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam pengadaan barang/jasa;
j. Tidak masuk dalam daftar hitam;
k. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos.
(3) Tunduk pada ketentuan-ketentuan yang termuat dalam RKS dan Berita Acara
penjelasan RKS ini.
Pasal 9
DOKUMEN PENAWARAN
(1) Harga penawaran adalah jumlah harga borongan pekerjaan yang ditawarkan
oleh calon penyedia barang/jasa, yang didalamnya sudah termasuk pajak-pajak
yang harus dibayar ( sesuai peraturan perundangan yang berlaku ) dan jasa
perusahaan;
(2) Surat penawaran harga merupakan pernyataan resmi mengikuti pelelangan yang
berisi pernyataan bahwa penawaran dibuat sesuai dengan peraturan pengadaan
barang/jasa, harga total penawaran dalam angka dan huruf dengan nilai mata
uang rupiah, masa berlakunya penawaran, lamanya waktu penyelesaian
pekerjaan, nilai jaminan penawaran dalam angka dan huruf;
(3) Surat penawaran harga dibuat rangkap 3 (tiga) dengan kertas HVS, berkop
perusahaan yang aslinya bermeterai Rp 6.000,- ( enam ribu rupiah ), bertanggal,
serta terkena tanda tangan dan cap perusahaan, dengan masa penawaran 30
( tiga puluh ) hari kalender sejak ditandatangani;
(4) Setiap lembar surat penawaran harga dilengkapi dengan lampiran yang
merupakan bagian tak terpisahkan, sebagai berikut :
a. Data Administrasi, terdiri dari :
1) Surat Penawaran, dibuat sesuai dengan bentuk Surat Penawaran (contoh
terlampir) ditandatangani oleh pimpinan/direktur utama atau penerima
kuasa dari pimpinan/direktur utama perusahaan;
Harga penawaran yang tertera dalam surat Penawaran harus jelas, serta
tertulis sama dengan angka dan huruf. Penawaran berlaku selama 30
(tiga puluh) hari kalender dihitung sejak tanggal pembukaan penawaran;
2) Rincian Harga penawaran ( contoh terlampir );
3) Surat Jaminan Penawaran ( Asli terpisah );
4
4) Surat pernyataan dari pimpinan perusahaan bermeterai Rp 6.000,- (enam
ribu rupiah) yang isinya menyetujui dan bersedia mencairkan jaminan
penawaran untuk diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DIY lewat
Sekretariat DPRD, apabila :
Perusahaan yang bersangkutan mengundurkan diri setelah
memasukkan dokumen penawaran dalam kotak pelelangan;
Perusahaan yang bersangkutan mengundurkan diri setelah
dinyatakan sebagai pemenang lelang.
5) Surat dukungan dari dealer/agen termasuk produk barang tersebut
bersertifikat ISO.
(5) Apabila Surat Penawaran tidak dilengkapi sebagaimana dimaksud Pasal 9 ayat 4
huruf a,b,c maka penawaran dinyatakan gugur.
Pasal 10
PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG / JASA
5
b. Pemberian penjelasan mengenai dokumen pengadaan barang/jasa yang
berupa pertanyaan dari peserta dan jawaban dari panitia serta keterangan
lain termasuk perubahannya yang dituangkan dalam Berita Acara
Penjelasan (BAP) yang ditandatangani oleh Panitia dan sekurang-
kurangnya 1 (satu) wakil peserta yang hadir, yaitu :
Perusahaan …………… Nama……………….
Perusahaan …………… Nama……………….
6
KEPADA YTH. :
Sekretaris DPRD Provinsi DIY
Jl. Malioboro No. 54 Yogyakarta
d. Pada waktu yang telah ditentukan tersebut ayat (2) huruf a, pasal ini
peserta pelelangan harus sudah memasukan dokumen penawaran ke dalam
kotak yang telah disediakan oleh panitia;
7
b. Panitia pengadaan meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen
penawaran dan menghitung jumlah sampul penawaran yang masuk ( tidak
dihitung surat pengunduran diri ) dan bila penawaran yang masuk kurang
dari 3 (tiga) peserta, pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan pelelangan ini
akan diberlakukan sesuai Pasal 28 Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun
2003 dan dinyatakan gagal;
d. Penawaran yang tidak memenuhi Pasal 9 (4) a,b,c dan atau datang
terlambat dinyatakan gugur;
b. Evaluasi teknis :
1) Evaluasi Teknis dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi syarat
administrasi;
8
berwenang serta menunjukan adanya persaingan yang sehat, tidak
terjadi pengaturan bersama (kolusi) diantara para peserta dan/atau
dengan panitia pengadaan yang dapat merugikan Negara dan/atau
peserta lainnya;
c. Evaluasi harga :
1) Pada tahap awal, panitia pengadaan barang/jasa dapat melakukan
koreksi aritmatik terhadap semua penawaran yang masuk dan
melakukan evaluasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik;
(5) Klarifikasi
a. Panitia pelelangan dapat melakukan kepada peserta lelang atas hal-hal
yang kurang kurang jelas /meragukan dalam penawarannya.
b. Klarifikasi tidak boleh mengubah sustansi penawaran (harga
penawaran maupun syarat-syarat;
c. Permintaan penjelasan dalam rangka pelelangan dan pemberian
penjelasan dalam rangka klarifikasi oleh peserta lelang dilakukan
secara tertulis. Panitia pelelangan menentukan batas waktu tertentu
kepada peserta lelang untuk menyampaikan penjelasannya dalam
rangka klarifikasi tersebut. Hasil klarifikasi dari peserta lelang
dimasukkan di dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP).
9
(6) Pembuktian Kualifikasi
Terhadap peserta lelang yang akan diusulkan sebagai pemenang dan
pemenang cadangan, dilakukan verifikasi terhadap semua data dan infomasi
yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan meminta rekaman, atau
dokumen yang sah dan bila diperlukan konfirmasi dengan instansi terkait.
PASAL 11
PENETAPAN PEMENANG LELANG
(2) Calon pemenang lelang harus sudah ditetapkan oleh panitia pengadaan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah pembukaan penawaran;
(3) Dalam hal terdapat 2(dua) calon pemenang lelang mengajukan harga penawaran
yang sama, maka panitia pengadaan meneliti kembali data kualifikasi peserta
yang bersangkutan dan memilih peserta yang menurut pertimbangannya
mempunyai kemampuan yang lebih besar, dan hal ini dapat dicatat dalam berita
acara;
(4) Pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang adalah Pejabat Pengguna
Anggaran;
(5) Panitia Pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepada pejabat yang
berwenang.
PASAL 12
PENGUMUMAN PEMENANG LELANG
PASAL 13
SANGGAHAN
10
(2) Sanggahan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang lelang, disertai bukti-bukti terjadinya penyimpangan prosedur yang
merugikan negara dan/atau masyarakat dirugikan meliputi:
a. Panitia dan/atau pejabat yang berwenang menyalahgunakan wewenangnya;
dan/atau;
b. Pelaksanaan pelelangan menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan
dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa; dan/atau
c. Terjadi praktek KKN diantara peserta lelang dan/atau dengan anggota
panitia/pejabat yang berwenang dan/atau
d. Terdapat rekayasa pihak-pihak tertentu yang mengakibatkan pelelangan
tidak adil, tidak transparan dan tidak terjadi persaingan yang sehat;
(3) Pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang memberikan jawaban
tertulis selambat-lambatnya dalam 5(lima) hari kerja atas sanggahan tersebut
secara proporsional sesuai dengan masalahnya, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Apabila pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa karena kesalahan atau
kelalaian panitia pengadaan, maka pejabat yang berwenang memerintahkan
panitia pengadaan melakukan evaluasi ulang;
b. Apabila terbukti terjadi KKN antara pejabat berwenang, anggota panitia
dengan peserta lelang tertentu yang merugikan peserta lainnya, maka
diambil tindakan dengan memberhentikan pejabat/anggota panitia
pengadaan dari jabatannya dan menggugurkan penawaran peserta yang
terlibat KKN tersebut. Kemudian pejabat yang berwenang mengganti
panitia pengadaan dengan pejabat lain untuk melakukan evaluasi ulang;
c. Peserta lelang yang terlibat KKN dan rekayasa sebagaimana pada butir (2) c
dan butir (2) d dikenakan sanksi berupa pencairan jaminan penawaran dan
dilarang untuk mengikuti kegiatan pengadaan barang/jasa di instansi
pemerintah selama 2(dua) tahun;
d. Apabila pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, maka dilakukan
pelelangan ulang dimulai dari pengumuman kembali oleh panitia pengadaan
yang baru.
(4) Apabila peserta lelang yang menyaggah tidak dapat menerima jawaban atas
sanggahan dari pejabat yang berwenang, maka peserta lelang tersebut dapat
mengajukan sanggahan banding kepada Menteri/Panglima TNI/Kapolri/Kepala
LPDN/Gubernur/Bupati/Walikota/Dewan Gubernur BI/ Pimpinan BHMN/
Direktur Utama BUMN/BUMD, selambat-lambatnya 5(lima) hari kerja sejak
diterimanya jawaban sanggahan tersebut, sedangkan proses pengadaan dapat
dilanjutkan tanpa harus menunggu hasil keputusan tersebut.
PASAL 14
PELELANGAN GAGAL
11
a. Penyedia barang/jasa yang tercantum dalam daftar calon peserta lelang
kurang dari 3 (tiga); atau;
b. Penawaran yang masuk kurang dari 3(tiga); atau
c. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam
dokumen pemilihan penyedia barang/jasa; atau
d. Semua penawaran di atas pagu dana yang tersedia; atau
e. Sanggahan dari peserta lelang atas kesalahan prosedur yang tercantum
dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa ternyata benar; atau
f. Sanggahan dari peserta lelang atas terjadinya KKN dari calon pemenang
lelang 1, 2, dan 3 ternyata benar; atau
g. Calon pemenang lelang urutan 1,2, dan 3 mengundurkan diri dan tidak
bersedia ditunjuk; atau
h. Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa atau prosedur yang berlaku; atau
i. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan lelang
ternyata benar.
(2) Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, pengguna barang/jasa /pejabat yang
berwenang memerintahkan pelelangan ulang dengan prosedur :
a.Pelelangan gagal karena tersebut pada ayat (1) huruf a, dan atau ayat (1)
huruf b, dan atau ayat (1) huruf e, dilakukan pelelangan ulang dengan cara
mengumumkan kenbali dan mengundang calon peserta lelang baru selain
calon peserta lelang yang telah masuk dalam daftar calon peserta lelang;
b.Pelelangan gagal karena tersebut pada ayat (1) huruf c, dan atau ayat (1)
huruf d, dan atau ayat (1) huruf h, dilakukan pelelangan ulang dengan cara
mengundang ulang semua peserta lelang untuk mengajukan penawaran
ulang secara lengkap ( administrasi, teknis, dan harga ). Bilamana dianggap
perlu panitia/pejabat pengadaan melakukan pelelangan ulang dengan
mengundang calon peserta lelang baru;
c.Pelelangan gagal yang disebabkan sebagaimana tersebut pada ayat (1) huruf
f, dan ayat (1) huruf I, dilakukan sebagai berikut :
1) Panitia/pejabat pengadaan lelang mengundang ulang semua peserta
lelang yang tercantum dalam daftar calon penyedia barang/jasa untuk
mengajukan penawaran ulang secara lengkap ( administrasi, teknis, dan
harga ). Bilamana dianggap perlu panitia/pejabat pengadaan lelang
melakukan pelelangan ulang dengan mengundang calon penyedia
barang/jasa yang baru. Panitia/Pejabat pengadaan lelang dilarang
mengundang peserta lelang yang terlibat KKN, dan penyedia
barang/jasa dikenakan sanksi pidana berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
2) Apabila panitia/pejabat pengadaan lelang terbukti terlibat KKN, maka
panitia/pejabat pengadaan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku , dan dibentuk panitia/pejabat pengadaan lelang
baru untuk melakukan pelelangan ulang. Panitia/pejabat pengadaan
lelang yang baru dilarang mengikutsertakan peserta lelang yang terbukti
terlibat KKN.
12
d. Pelelangan gagal yang disebabkan sebagaimana tersebut pada ayat (1)
huruf g, dilakukan pelelangan ulang dengan cara sebagai berikut :
1) Mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan
penawaran harga yang baru apabila peserta lelang yang memenuhi
syarat sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk
peserta yang mengundurkan diri);
2) Mengumumkan kembali / mengundang peserta lelang yang baru dan
lama apabila peserta lama yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga)
tidak termasuk peserta yang mengundurkan diri.
e. Apabila dalam pelelangan ulang pesertanya kurang dari 3 (tiga) maka :
1) Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 2 (dua), maka
proses pemilihan dilanjutkan seperti pada proses pemilihan langsung;
2) Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 1 (satu), maka
proses pemilihan dilanjutkan seperti pada proses penunjukan
langsung;
3) Dalam hal Pejabat Pengguna Anggaran atau panitia/pejabat pengadaan
menemukan indikasi kuat adanya KKN diantara para penyedia
barang/jasa, maka :
- Memeriksa dokumentasi yang mendukung adanya KKN;
- Apabila hasil penelitian dan pemeriksaan pada huruf e angka 1) dan
2) mengarah kepada terjadinya KKN, maka Pengguna Anggaran
atau panitia/pejabat pengadaan wajib menghentikan proses
pelelangan untuk diperiksa instansi yang berwenang.
4) Apabila dalam pelaksanaan lelang ulang terjadi KKN, maka Pengguna
Anggaran wajib menghentikan proses pengadaan dan pejabat yang
berwenang mengusulkan pemindahan alokasi dananya untuk
pekerjaan ini.
PASAL 15
SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)
(2) Dalam hal ini tidak ada sanggahan, SPPBJ diterbitkan paling lambat 6(enam)
hari kerja setelah pengumuman penetapan pemenang lelang dan dalam hal
terdapat sanggahan, SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 1(satu) hari setelah
jawaban atas semua sanggahan tersebut serta segera SPPBJ tersebut
disampaikan kepada pemenang lelang.
13
BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
Pasal 16
JAMINAN PENAWARAN
(1) Surat jaminan Penawaran diterbitkan oleh BPD Propinsi DIY atau oleh
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (surety bond)
yang mempunyai dukungan reasuransi sebagaimana persyaratan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
(2) Masa berlaku jaminan penawaran tidak kurang dari waktu yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa.
(3) Nama peserta lelang sama dengan nama yang tercantum dalam surat jaminan
penawaran
(4) Besar jaminan tidak kurang dari nominal yang ditetapkan dalam dokumen
lelang atau sebesar 1 s.d 3 % dari Pagu Anggaran atau sebesar Rp ………...
(5) Besar jaminan penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf,
(6) Nama pengguna barang/jasa yang menerima jaminan penawaran sama dengan
nama pengguna barang/jasa yang mengadakan pelelangan;
(7) Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelang;
(8) Isi Surat jaminan Penawaran harus sesuai dengan ketentuan dalam dokumen
pelelangan penyedia barang/jasa;
(9) Jaminan penawaran ditujukan kepada Sekretaris DPRD Provinsi DIY, Jalan
Malioboro No. 54 Yogyakarta;
(10) Jaminan Penawaran menjadi milik Pemerintah Provinsi DIY lewat Sekretariat
DPRD Provinsi DIY, apabila:
a. Perusahaan yang bersangkutan mengundurkan diri setelah memasukkan
dokumen penawaran dalam kotak pelelangan;
b. Perusahaan yang bersangkutan mengundurkan diri setelah dinyatakan
sebagai pemenang lelang.
PASAL 17
JAMINAN PELAKSANAAN
14
(4) Perpanjangan jangka waktu pelaksanaan dinyatakan sah disertai jaminan
pelaksanaan yang masih berlaku;
(5) Jaminan Pelaksanaan menjadi milik Pemerintah Provinsi DIY lewat Sekretariat
DPRD Provinsi DIY, apabila :
(6) Jaminan pelaksanaan ditujukan kepada Sekretaris DPRD Provinsi DIY Jalan
Malioboro no. 54 Yogyakarta.
PASAL 18
JADWAL WAKTU PELAKSAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan 14(empat belas) hari kerja sejak
ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
PASAL 19
SYARAT PEMBAYARAN
Pelaksanaan pembayaran harga pengadaan akan diatur lebih lanjut dalam kontrak.
PASAL 20
SANKSI DAN DENDA
(1) Apabila jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang telah ditetapkan tidak
ditepati oleh Penyedia barang/jasa, maka kepada Penyedia barang/jasa
dikenakan denda sebesar 1 0/00 (satu per seribu) setiap hari kelambatan dan
setinggi-tingginya 5% (lima perseratus) dari nilai Surat Perjanjian/Kontrak.
(2) Apabila denda tersebut melebihi 5% (lima per seratus) dapat mengakibatkan
diputuskan/dibatalkannya Surat Perjanjian/Kontrak secara sepihak oleh
Pengguna Barang. Pembayaran dilakukan sesuai dengan prestasi pekerjaan yang
telah dilaksanakan.
PASAL 21
RESIKO DAN KEWAJIBAN PENYEDIA BARANG/JASA
15
(2) Segala kerusakan barang menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa dan
wajib mengganti seluruh atau sebagian barang yang pada saat diperiksa tidak
dapat digunakan.
(3) Apabila ada perubahan harga barang di pasaran menjadi tanggung jawab
penyedia barang/jasa.
PASAL 22
MASA GARANSI
Penyedia barang/jasa sanggup memberikan masa garansi selama 1(satu) tahun setelah
hasil pekerjaan diserahkan dengan Berita Acara Penyerahan Barang.
PASAL 23
SURAT PERJANJIAN PEKERJAAN (KONTRAK)
PASAL 24
SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pasal 25
JENIS PEKERJAAN
Jenis pekerjaan dalam RKS ini adalah Peralatan Gedung Kantor berupa komputer
meliputi:
16
1. Laptop/Notebook 3 buah dengan spesifikasi sebagai berikut:
17
Monthly Usage Volume : Up to 5000 pages
PC Connectivity : USB
OS Compatibility : Microsoft® Windows® 98 SE, Me, 2000, XP 32-Bit
Processor : 234MB
Memory Standard : 2MB
Network Supports : Optional
Input Tray #1 : 150 sheets multipurpose tray
Media Type : Paper (plain, LaserJet, photo), envelopes,
transparencies, labels, cardstock, postcards
Compatible Media Sizes : Letter, legal, executive, postcards, envelopes (No. 10,
Monarch)
Duplex Printing : Not Available
Power Consumption : 250 watts Max
AC Adapter : 220 to 240 VAC (± 10%), 50/60 Hz (± 2 Hz), 2 amps
Dimension (WHD) : 370 x 242 x 209 mm
Weight : 5 kg
Warranty : 1-year Limited Warranty by Authorized Distributor
18
6. Rackmont Type CR 42U-900-3YW Black
7. Router CPU 1 buah
19
PASAL 25
PEMERIKSAAN DAN PENYERAHAN BARANG
PASAL 26
PENUTUP
Hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan dan belum diatur dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini akan diatur lebih lanjut dalam kontrak.
20