You are on page 1of 9

RESUME BUKU

AKAR-AKAR PENDIDIKAN DALAM AL-QURAN DAN AL-HADITS

Judul Buku : Akar-Akar Pendidikan Dalam Al-Quran dan Al-Hadits


Buku : Lokal
Penulis : H. Drs. Dedeng Rosidin, M. Ag
Tebal : 219 Halaman (8 BAB)
Cetakan : Pertama, Agustus 2003
Penerbit : Pustaka Umat Bandung

Pria yang lahir lahir di Subang, 7 Oktober 1955,dan saat ini berdomisili di
Bandung pernah Kuliah di S1 IKIP Bandung Jurusan Bahasa Arab,kemudian
beliau menyelesaikan studi S2 di IAIN Bandung (Master Agama). Pada tahun
1972 beliau aktif di pesantren persis pajagalan dan mengajar di STIAI Persis
sebagi dosen, kemudian sebagai dosen di STKIP Cimahi Bandung dan staf
pengajar B. Arab di UNINUS. dan pada tahun 1990 beliau menjadi tenaga
educatif tetap pada prodi B.Arab di UPI Bandung sekarang.

Dengan dasar bahasa arab yang dimilikinya, beliau mencoba


membongkar kata Tarbiyah dari sisi semantic & tafsir maudhui dengan
menjelaskan sejelas-jelasnya tentang istilah tarbiyah, karena disinyalir orang
menganggap makna kata tersebut dangkal dan tanpa persoalan, padahal
didalamnya terdapat banyak makan yang tertera dalam al-quran dan as-sunah,
pada sisi semantic kata tarbiyah sepada dengan kata talim tadris, tahdzib, dan
tadib, (diambil dalam al-quran dan al-hadits) sehingga kita akan mampu
memaknai akar pendidikan.

Dalam pengantarnya Prof.DR.H. A. Tafsir menyatakan bahwa


kebanyakan di Perguruan Tinggi dibuka jurusan tarbiyah/ pendidikan,
mainstream masyarakat terkadang menganggap istilah ini tanpa persoalan,
senyatanya makna yang tercover dalam lafadz ini memiliki akar yang sangat
kaya dan kompleks. Ditegaskan oleh DR.H. Afif Muhammad MA menyatakan
bahwa dalam aspek pendidikan, hal yang menjadi titik subatansi adalah
membahas nilai-nilai moralitas, dan beliau mensinaylir bahwa pendidik

1
khususnya sudah merasa komprehensip dalam mengajarkan pendidikan,
padahal masih ada satu aspek yang sangat penting yaitu nilai moralitas yang
belum benar-benar membumi, beliau mendeskripsikan dengan sebuah
bangunan yang sepintas kuat, padahal bangunan tersebut belum ada pengujian
layak pakai, pada saat angin berhembus dengan kencangnya ternyata
bangunan itu roboh. Inilah yang senyatanya yang menjadikan pendidikan kita
semakin terkikis oleh degradsi moralitas. Dalam buku ini dengan bahasa yang
lugas dan cerdas penulis memaparkan secara radiks makna-makna yang
tersirat dalam kata Tarbiyah dengan tinjauan Al-Quran dan As-Sunnah. Yang
menarik pada buku ini adalah sitematika penulisan dan istilah-istilah yang
cukup sulit difahami dipaparkan secara mendalam dalam bab ke-7.

BAB I

PENDAHULUAN

Al-quran merupakan kalamullah, yang mempunyai essensi tentang


ketentuan dan pedoman bagi segenap manusia agar mampu melaksanakan
syariat islam dengan benar. Tentunya pedoman semestinya diimplementasikan
secara kaffah, baik yang menyangkut masalah sosial, politik, ekonomi,
kebudayaan, pertahanan, dan keamanan, maupun pendidikan.

Kedudukan al-quran sebagai sumber pokok pendidikan islam dapat


difahami dari ayat : Dan kami tidak menurunkan kepadamu al-kitab (al-quran)
ini, melainkan agarkamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka
perselisihkan itu menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. Ini
adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajar orang-
orang yang mempunyai fikiran.

2
Menurut Abu Hasan Ali An-Nadwi bahwa pendidikan dan pengajaran
umat islam itu harus berpedoman kepada aqidah islamiyyah yang berdasarkan
al-quran dan al-hadits.

Dalam perkembangan sejarah peradaban islam sejak masa Nabi s.a.w.


sampai masa keemasan islam di tangan bani Abbas, kata tarbiyat tidak pernah
muncul dalam literatur pendidikan. Barulah pada abad modern ini kata tarbiyat
mencuat ke permukaan sebagai terjemah dari kata dalam bahasa inggris, yaitu
education .

Pada masa klasik, kata tadib digunakan untuk menujukan makna


pendidikan, dan kata tersebut termaktub dalam sebuah hadits :

Tuhanku telah mendidikku sehingga menjadikan pendidikanku yang terbaik

Pengertian semacam ini digunakan sepanjang masa keemasan islam,


sehingga ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh akal manusia di sebut dengan
Abad, dan penginstilahan ini berlaku pada ilmu-ilmu yang berkaitan langsung
perihal keislaman maupun diluar bidang keislaman.

Kemudian para ulama melakukan proses spesifik terhadap ilmu


pengetahuan, sehingga kata adab atau tadib jadi menyempit dan hanya
dipakai untuk menunjuk kesusastraan dan etika. Konsekuensinya, tadib
sebagai konsep pendidikan islam hilang dari peredaran dan tidak dikenal lagi.
Maka, ketika ahli pendidikan islam bertemu dengan istilah education pada
abad modern, mereka langsung menerjemahkannya dengan tarbiyat tanpa
penelitian yang mendalam, padahal makna pendidikan dalm islam tidak sama
dengan education yang dikembangkan di Barat.

Konsepsi tentang pendidikan islam pada masa ini, sudah terhegemoni


oleh konsepsi-konsepsi pendidikan dunia barat, dan perlu adanya suatu
rekontruksi pendidikan islam dan melakukan proses furifikasi ataupan melacak
lewat kerangkan filosofis terhadap pendidikan islam agar sesuai dengan
konsep-konsep yang diajarkan oleh Al-quran dan al-hadits.

3
Definisi pendidikan islam :

Muhammad Athiyyah Al-Abrasy, Pendidikan islam adalah mempersiapkan


manusia supaya hidup dengan sempurna dan baerbahagia, mencintai tanah air,
tegap jasmani, sempurna budi pekerti (akhlaq), teratur fikiran, halus perasaan,
mahir dalam pekerjaan, dan manis tutur katanya baik lisan maupun tulisan.

Rentetan definisi ini memiliki konklusi bahwa pendidikan islam bertitik


tekan pada penataan individu dan social agar tunduk dan taat terhadap aturan
islam dan menerapkannya dalam ranah social.

BAB II

AT-TARBIYAT

Tarbiyat merupakan kegiatan yang membawa manusia sedikit demi sedikit


kepada kesempurnaan yang terwujud dalam beribadah kepada Allah, At-tarbiat
adalah proses pengembangan, pemeliha-raan, penagaan, pengurusan,
penyampaian ilmu, pemberian petunjuk, bimbingan, penyempurnaan dan
perasaan memiliki bagi anak didik baik jasad, akal, jiwa, bakat, potensi,
perasaan, secara berkelanjutan, bertahap, penuh kasih saying, penuh
perhatian, kelembutan hati, menyenangkan, bijak, mudah diterima, sehingga
membentuk kesempurnaan fitrah manusia, kesenangan, kemuliaan, hidup
mandiri, untuk mencapai ridha Allah (definisi secara luas dan formal).

Secara general kata tarbiyah berasal dari tiga kata kerja yang berbeda :
Raba-Yarbu ; yang bermakna nama-yamnu, artinya berkembang. Rabiya-Yarba
yang bermakna nasyaa, tarara a, artinya tumbuh Rabba-Yurabbu yang
bermakna aslahahu, tawalla amrahu,sasa-ahu,wa qama alaihi,wa raahu yang
berarti memperbaiki, mengurus,memimpin, menjaga, dan memeliharanya atau
mendidik.

Secara etimologis, kata tarbiyah adalah masdar (asal kata) dari raba-yarbu-
rabwan-rabaan.

4
At-Tarbiyat dalam Al-Quran :

1. Arbabun, terdapat dalm QS. Yusuf : 39. Al-Juzi mengatakan bahwa


arbabun dalam ayat tersebut artinya berhala, baik kecil maupun besar.

2. Arbaban, terdapat dalam QS. Ali Imran : 64. Ath-Thabari, Al-Juzi, Al-
Maraghi bahwa yang dimaksud arbaban pada ayat tersebut adalah
orang-orang Yahudi yang menjadikan pendeta-pendetanya (seperti
ulama dalam bidang agama)

3. Ribbiyuna, terdapat dalam Q.S. Ali Imran : 146 sekelompok orang


yang beribadah kepada Tuhannya, baik dari kelompok ahli fiqih, para
ulama, para pengajar maupun pelajar/siswa.

4. Rabiyan, , terdapat dalam Q.S. Ar-Radu : 17 tinggi diatas air


/mengambang diatas air.

5. Rabiyyata, , terdapat dalam Q.S. Al-Haqqat : 10, Kerasnya adzab/siksa


Allah SWT.

6. Rabwatan, , terdapat dalam Q.S. Muminun : 50, tempat/tanah yang


tinggi.

7. Rabbat, , terdapat dalam Q.S. Fushilat : 39 dan Q.S. Al-Hajj : 5,


memenuhi atau mengembang /meniggi, bertambah.

8. Riba/ ar-riba, terdapat dalam QS. Ali Imran : 130, dan QS. Al-Baqarah :
257. kata riba/ ar-riba adalah az-ziyadah (bertambah atau
berkembang).

9. Yarbu, , terdapat dalam Q.S. Ar-Rum : 39, bersih atau berlipat


ganda/bertambah.

10. Yurbi, , terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah :276 bertambah,


berkembang, dan berlipat ganda.

5
11. Arba, terdapat dalam QS. Al-Nahl : 92. arba berarti aktsara (lebih
banyak). Keduanya menunjukkan arti yang tidak berbeda.

At-Tarbiyat dalam Al-Hadits

Kosakata yang ada dalam hadits baik dalam bentuk fil maupun dalam
bentuk ism. Kata-kata tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tarubbu (menjaga, memelihara, dan mengurus).

2. Yurabbi (memelihara dari sejak kecil sampai besar)

3. Yurabbani ( kata Yurabbani, bermakna yasudani yang berarti memimpin).

4. Yurabbi (mendidik dengan unsur talim di dalamnya).

5. Rabba (pemilik,menyempurnakan, penambah, mengamalkan)

6. Rabbi (Hadits Abu Hurairah Ra, Janganlah seorang buadk berkata


Rabbi kepad tuanya).

7. Rabbuha (Rabb berarti pemilik, sedang rabbuha berarti hilangnya unta


hingga ditemukan oleh pemiliknya).

8. Rabaib (kambing yang diurus di rumah bukan diluar).

9. Rabbaniyyin (mereka yang mendidik murid-murid dari mulai ilmu yang


kecil/ mudah sebelum yang sulit). Juga, disebutkan orang yang pandai,
beramal, dan pengajar. Dengan demikian, Rabbani (insan pendidik yang
mendidik manusia dari masalah mudah ke masalah yang sulit).

BAB III

AT-TALIM

At-talim adalah pemberitahuan dan penjelasan tentang sesuatu yang


meliputi isi dan maksudnya secara berulang-ulang, kontinu, bertahap,

6
menggunakan cara yang mudah diterima, menuntut adab-adab tertentu,
bersahabat, berkasih sayang, sehingga mutaalim mengetahui, memahami, dan
memilikinya, yang dapat melahirkan amal saleh yang bermanfaat di dunia dan
akherat untuk mencapai ridla Allah (definisi secara luas dan formal).

At-Talim dalam al-quran menggunkan bentuk fiil (kata kerja) dan isim
(kata benda), dalam fiil madliy disebutkan sebanyak 25 ayat dari 15 surat, Fiil
mudlari 16 kali dalam 8 surat.

Kata-kata at-Talim dalam bentuk fil madliy (kata kerja lampau) adalah
allama ( ) dengan berbagai variasinya, antara lain:

1. QS. Al-Baqarah : 31

Al-Maraghi menjelaskan kata allama dengan alhamahu (memberi Ilham),


maksudnya Allah memberi Ilham kepada Nabi Adam a.s. untuk mengetahui
jenis-jenis yang telah diciptakan beserta zat, sifat, dan nama-namanya.

2. Q.S. Ar-Rahman : 1-4

Kata Allama mengandung arti memberitahukan, menjelaskan, memberi


pemahaman.

3. QS. Al-Alaq : 4-5

Ash-Shawi, Al-Maraghi, dan Al-Juzi menafsirkan makna allama, dengan makna


memberitahukan atau menyampaikan ilmu menulis dengan kalam, menjadikan
kalam sebagai alat untuk saling memahami di antara manusia.

At-Talim Dalam Hadits

Menurut Al-Asqalani, kata talim nabi kepada umatnya, lai-laki dan perempuan
dengan cara tidak mengunakan pendapatnya dan juga qiyas.

Secara struktur, kata hum dalam hadits menunjukan makna talim bersifat
umum,bagi siapa saja dan tingkatan usia.

7
BAB IV

AT-TADRIS

At-tadris adalah upaya menyiapkan murid ( mutadarris ) agar dapat


membaca, mempelajari dan mengkaji sendiri, yang dilakukan dengan cara
mudarris membacakan, menyebutkan berulang-ulang dan bergiliran,
menjelaskan, mengungkap dan mendiskusikan makna yang terkandung di
dalamnya sehingga mutadarris mengetahui, mengingat, memahami, serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan mencari ridla
Allah (definisi secara luas dan formal).

1. QS. Al-Anam : 105

Al-Maraghi menjelaskan kata darasta dengan makna yang umum,


yaitu membaca berulang-ulang dan terus-menerus melakukannya sehingga
sampai pada tujuan. Al-Khawrizmi, Ath-Thabari, dan Ash-Shuyuti mengartikan
kalimat darasta dengan makna, engkau membaca dan mempelajari.

C. At-Tadris dalam Hadits

Al-Juzairi memaknai tadarrusu dengan membaca dan menjamin agar tidak


lupa, berlatih dan menjamin sesuatu.

BAB V

AT-TAHDZIB

At-tahdzib adalah pembinaan akhlak yang dilakukan seorang muhadzdzib


(guru) terhadap mutahadzdzib (murid) untuk membersihkan, memperbaiki
prilaku dan hati nurani dengan sesegera mungkin karena adanya suatu
penyimpangan atau kekhawatiran akan adanya penyimpangan, sehingga
tahdzib itu dapat mewujudkan insan muslim yang berhati nurani yang bersih,
berperilaku yang baik sesuai dengan ajaran Allah(definisi secara luas dan
formal).

8
BAB VI

AT- TADIB

At-tadib adalah penanaman, pembinaan, dan pengokohan akhlak pada


diri anak dengan syariat Allah dan cara yang baik agar ia (mutaaddib) berhati
bersih, berperilaku baik, beriman, beramal saleh, dan bertaqwa untuk mencapai
ridha Allah. (definisi secara luas dan formal).

KESIMPULAN

Berbagai konsepsi-kosepsi tentang pendidikan islam ini ternyata memiliki


keunikan makna yang terkandung dalam Al-quran dan Al-Hadits, karena Al-
quran bagaikan cahaya yang terpancar dalam setiap sudut mutiara yang
menunjukan kekayaan makna lafad-lafadz dalam ayat-ayat al-quran.

kata at-tarbiyat, at-talim, at-tadris, at-tahdzib, maupun at-tadib


menunjukkan satu konsep pendidikan dalam Islam. Kelima istilah ini saling
melengkapi dan tercakup dalam tujuan pendidikan islam yang tidak bisa
dipisah-pisahkan. Terjadi pada diri manusia dalam arti yang umum dan
mengisyaratkan adanya komponen-komponen pokok dalam pendidikan,
adanya isyarat bagi guru untuk meningkatkan diri, prosesnya bertahap dan
berkelanjutan, menuntut adab-adab tertentu dan metode yang mudah diterima
dan dilakukan dengan baik dan bijak, adanya tujuan perolehan pengetahuan/
pembinaan akal, perubahan ke arah yang lebih baik, melahirkan amal shalih,
akhlak yang baik/ pendidikan jiwa, mewujudkan insan muslim sempurna, untuk
taat beribadah memperoleh ridla Allah s.w.t.

Istilah At-tarbiyah lebih tepat digunakan sebagai kata yang


mewakili pendidikan islam, hal ini memiliki landasdan filosofis : Q.S. Ali Imran ;
79, perintah untuk menjadi insan rabbani.

You might also like