Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan petunjuk-Nyalah Paper Bahan Isolasi ini dapat
diselesaikan. Dengan karunia kesehatan dan kesempatan dari-Nya pula, makalah
ini pun dapat rampung tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih kami berikan kepada semua pihak yang telah
banyak membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Khususnya kepada
Bapak Ir. Ketut Wijaya M. Erg selaku dosen Mata Kuliah Bahan Listrik Jurusan
Teknik Elektro dan juga berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahan
Listrik. Disamping itu juga untuk memberikan informasi kepada para pembaca
mengenai materi Bahan Isolasi.
Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari sempurna,
sehingga kami sebagai penyusun mengharapkan berbagai saran dan kritik yang
bersifat membangun, agar nantinya dapat dijadikan pedoman bagi kami dalam
penyusunan makalah berikutnya.
Penyusun
JUDUL ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ........................................................................................... 18
5.2 Saran-saran ....................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
1.4 Manfaat
1. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan bahan isolasi
2. Kita dapat mengetahui bagaimanakah sifat-sifat bahan isolasi
3. Kita dapat mengetahui apa saja jenis-jenis dari bahan isolasi listrik
Kalau 2 buah elektroda yang dipisahkan dengan udara mempunyai beda tegangan
yang cukup tinggi yaitu tegangan yang melebihi tegangan tembus, maka akan timbul
Sampai saat ini SF6 merupakan gas terberat yang mempunyai massa jenis 6,139
kg/m3 yaitu sekitar 5 kali berat udara pada suhu 00 celsius dan tekanan 1 atmosfir. Sifat
lainnya adalah : tidak terbakar, tidak larut pada air, tidak beracun, tidak berwarna dan
tidak berbau. SF6 juga merupakan bahan isolasi yang baik yaitu 2,5 kali kemampuan
isolasi udara.
Tabel 1 Sifat beberapa Gas
Seperti terlihat pada Gb.3.1 RY dan Rp adalah paralel. Sehingga berdasarkan Hukum
Kirchoff 1 :
Ib= v + ip
Dan 1/ Ri =1/ Rv + 1/ Rp
Ri = (Rv . Rp)/ (Rv + Rp)
Resistivitas volume pada umumnya disebut resistivitas saja.
Derinisi darl resistivitas permukaan PS adalah resistansi pada permukaan persegi suatu
bahan waktu arus mengalir di sisi lain dari penampang tersebut.
2. Permitivitas
Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas. Hal ini bagi bahan -bahan yang
digunakan sebagai elektrik kapasitor. Kapasitansi suatu kapasitor tergantung beberapa
faktor yaitu : luas permukaan, jarak antara keping-keping kapasitor serta dielektriknya.
Besarnya kapasitansi C (farad) dapat dihitung dengan :
9
10 S
C
36 h
Dengan variabel sebagai berikut :
adalah permitivitas bahan elektrik (F/m)
h adalah jarak keping-keping kapasitor (m)
S adalah luas permukaan keping-keping kapasitor (m2)
Besarnya permitivitas udara hampir 1 yaitu 1.000.589, sedangkan besarnya
permitivitas untuk zat padat dan zat cair selalu lebih besar dari 1.
Ic
V
Ir
Gambar 2.5 Hubungan IC = f (Ir)
P = V . 2. f . C . tan
Sehingga
P
tan
V .2 . f .C
2
Dari persamaan di atas terlihat bahwa makin besar tegangan, frekuensi dan
kapasitansi untuk kerugian yang sama, maka makin kecil harga tan atau makin kecil
sudut antara arus kapasitif IC dengan arus total I dan makin besar sudut antara arus
resistif Ir dengan arus total I.
2. Konduktivitas Panas
Panas yang didesipasikan oleh penghantar atau rangkaian magnetic pada medan
listrik melalui bahan isolasi diterusakan ke udara sekelilingnya.
Untuk menghitung besarnya resistansi panas dapat digunakan rumus yang mirip dengan
hokum ohm sebagai berikut :
t
P
Rp
Dengan variabel sebagai berikut :
P : adalah panas yang lewat melalui bahan isolasi setiap detik dalam satuan watt.
t : adalah beda suhu antara bagian yang panas dengan bagian yang dingin dalam satuan
0
C.
Rp : adalah resistansi panas delam satuan derajat per watt atau ohm meter panas ( p).
b. Resistansi Kimia
Bahan isolasi mempunyai kemampuan yang berbeda ketahanannya terhadap
korosi yang disebabkan oleh : gas, air, asam, basa dan garam. Hal ini perlu diperhatikan
untuk pemakaian bahan isolasi yang digunakan di daerah yang kosentrasi kimianya aktif,
suhu di atas normal. Karena kecepatan korosi dipengaruhi pula oleh kenaikkan suhu.
Bahan isolasi yang digunakan pada instalasi tegangan tinggi harus mampu menahan
terjadinya ozon. Artinya, bahan tersebut harus mempunyai resistansi ozon yang tinggi.
Karena ozon dapat menyebabkan isolasi berubah menjadi regas. Pada prakteknya, bahan
isolasi anorganik mempunyai ketahanan terhadap ozon yang baik.
c. Higroskopisitas
Beberapa bahan isolasi ternyata mempunyai sifat higroskopisitas, yaitu sifat
menyerap air sekelilingnya. Uap air ternyata dapat mengakibatkan perubahan mekanis fisik
(physico mechanical) dan memperkecil daya isolasi.
Untuk itu selama penyimpanan atau pemakaian bahan isolasi agar tidak terjadi
penyerapan uap air oleh bahan isolasi, maka hendaknya bahan penyerap uap air yaitu
senyawa P2O5 atau Ca Cl2. Bahan dielektrik yang melekulnya berisi kelompok hidroksil
(OH), higroskopisitasnya relative besar. Sedangkan bahan dielektrik seperti : parafin,
polietilin dan politetra fluoro etilen adalah bahan -bahan nonhigroskopis.
e. Pengaruh Tropis
Terdapat 2 macam daerah tropis yaitu daerah tropis yang basah dan daerah tropis
yang kering.
Didaerah tropis yang basah memungkinkan tumbuhnya jamur dan serangga dapat hidup
dengan baik. Suhu yang cukup tinggi disertai kelmbaban yang terjadi dalam waktu lama
dapat menyebabkan turunnya resistivitas isolasi, menambah permitivitas dan mengurangi
kemampuan kelistrikan bahan.
Pada penggunaan bahan isolasi di daerah tropis harus diperhatikan2 hal yaitu : perubahan
sifat kelistrikan setelah bahan direndam dan kecepatan pertumbuhan jamur pada bahan
tersebut. Karena hal-hal tersebut maka bahan isolasi sebaiknya dilapisi dengan anti jamur,
antara lain : paranitro phenol, pentha chloro phenol.
Dalam hal ini stres atau tegangan tarik bahan t adalah seperti ditunjukkan pada
persamaan berikut :
Pt
t=
S
Penambahan panjang bahan sebelum putus 1 dibagi dengan panjang mula-mula 1
disebut penambahan panjang relatif bahan atau strain adalah :
1
= x 100%
l
Setelah titik Y penambahan panjang tanpa memerlukan penambahan gaya atau mungkin
hanya kecil saja. Gejala ini terjadi sekitar 5 hingga 7 % dari panjang mula-mula 1. Titik
Y disebut titik lumer (yield point) suatu bahan, sedangkan tegangan yang menjadikan
bahan lumer disebut tegangan lumer (yield stress) yang besarnya adalah :
Py
y=
S
3.1 Simpulan
Adapun simpulan yang didapat dari hasil pembahasan diatas adalah sebagai
berikut :
3.2 Saran
Bahan isolasi merupakan bahan listrik yang sering digunakan dan berguna bagi
masyarakat. Yang perlu kita lakukan sebagai generasi muda adalah meningkatkan
pengetahuan kita mengenai bahan isolasi baik yang terbuat dari gas, cair, maupun padat.
Dan diperlukan juga pengembangan dan riset yang lebih lanjut mengenai bahan isolasi
supaya ditemukan lagi bahan isolasi yang lebih bagus dan efektif.
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi