You are on page 1of 16

BAHAN ISOLASI BERSERAT

BAHAN LISTRIK

Oleh :

PUTU RUSDI ARIAWAN (0804405050)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN-BALI
2009
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis aturkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena
atas berkat dan rahmatnya, tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya .
Tugas makalah ini merupakan perwujudan usaha saya untuk senantiasa
menambah wawasan. Dalam pelaksaan ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
membantu pelaksanaan penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna
sehingga penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan sarandari
pembaca, pada akhir kata, besar harapan penulisan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, Maret 2009

Penyusun

PUTU RUSDI ARIAWAN 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan listrik sangat banyak ragamnya. Bahan listrik sangat diperlukan pada
kehidupan sehai-hari. Bahan listrik merupakan suatu bahan yang digunakan dalam
peralatan listrik. Isolasi memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem
tenaga listrik. Isolasi sangat diperlukan untuk memisahkan dua atau lebih
penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara penghantar-penghantar
tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan. Bahan isolasi akan mengalami
pelepasan muatan yang merupakan bentuk kegagalan listrik apabila tegangan yang
diterapkan melampaui kekuatan isolasinya. Kegagalan yang terjadi pada saat
peralatan sedang beroperasi bisa menyebabkan kerusakan alat sehingga
kontinuitas sistem terganggu.

Bahan listrik sudah digunakan oleh masyarakat luas untuk berbagai macam
aplikasi peralatan listrik dan tentunya peralatan tersebut didukung oleh keamanan
peralatan serta keamanan konsumen atau pengguna. Untuk itu pengguna harus
mengetahui bahan isolasi yang ada dan diperhatikan dalam ketepatan pemilihan
bahan oleh para pengguna. Pada kemajuan teknologi tegangan tinggi, isolasi
listrik memegang peranan yang sangat penting dalam teknik tegangan tinggi,
Isolasi listrik sangat diperlukan untuk menunjang keandalan di dalam penyaluran
tegangan listrik.

Untuk itu diperlukan suatu informasi bagi pengguna agar dapat menentukan
bahan-bahan isolasi yang digunakan pada peralatan listrik khususnya bahan isolasi
berserat yang merupakan bahan yang terdiri dari suatu serat-serat yang
mempunyai fleksibilitas yang baik dan kekuatan mekanis yang tinggi. Bahan-
bahan ini juga merupakan bahan-bahan yang umum yang dapat kita temui di alam
dan harganya pun relatif murah.

PUTU RUSDI ARIAWAN 3


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan


yaitu :
1. Bagaimana pengertian dan fungsi bahan isolasi berserat?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan bahan isolasi berserat?
3. Apa saja macam-macam bahan isolasi berserat?
4. Bagaimana cara menangani kekurangan dari bahan isolasi berserat?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah :


1. Mengetahui pengertian dan fungsi bahan isolasi berserat.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki bahan isolasi berserat.
3. Mengetahui macam-macam bahan isolasi berserat.
4. Mengetahui cara menangani kekurangan dari bahan isolasi berserat.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari pembuatan laporan ini adalah:.


1. Agar kita mengetahui pengertian dan fungsi dari bahan isolasi berserat.
2. Agar kita mengetahui kelebihan dan kekurangan bahan isolasi berserat.
3. Menambah pengetahuan mengenai macam-macam bahan isolasi berserat.
4. Agar kita mengetahui cara menangani kekurangan dari bahan isolasi berserat.

1.5 Batasan Masalah

Mengingat permasalahan yang terlalu luas dalam penyusunan makalah ini,


maka penulis membatasi masalah ini sehingga hanya akan mencakup pada
pengertian, macam-macam, dan kelebihan serta kekurangan dari bahan isolasi
berserat.

PUTU RUSDI ARIAWAN 4


1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pembahasan yang digunakan dalam penulisan makalah


ini adalah :

BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan tentang gambaran umum isi tulisan, mulai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,
batasan masalah yang akan dibahas dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Dalam bab ini memaparkan kepustakaan yang berisikan tentang
konsep dan penggunaan bahan isolasi secara umum

BAB III : PEMBAHASAN


Dalam bab ini membahas tentang pengertian dan macam-macam
Bahan Isolasi Berserat, serta dicantumkan juga kelebihan dan
kekurangan serta cara mengatasi kekurangan dari bahan isolasi ini.

BAB V : PENUTUP
Bab ini yang berisikan kesimpulan dari uraian pembahasan dan saran-
saran yang menghubungkan dengan pembahasan sebelumnya.

PUTU RUSDI ARIAWAN 5


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Umum


Bahan isolasi merupakan peralatan yang digunakan untuk memisahkan
bagian-bagian yang bertegangan atau bagian-bagian yang aktif. Bahan isolasi
dibedakan menjadi: bahan isolasi gas, bahan isolasi padat, bahan isolasi cair.
Dalam pembahasan kali ini kami akan menekankan pada bahan isolasi
berserat.(Drs. Muhaimin,1991)
Bahan Penyekat (Insulating Materials) adalah bahan yang befungsi untuk
menyekat (misalnya antara 2 penghantar), agar tidak terjadi aliran
listrik/kebocoran arus apabila kedua penghantar tersebut bertegangan. Jadi bahan
penyekat harus mempunyai tahanan jenis besar dan tegangan tembus yang tinggi.
Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan berserat berasal dari tiga
macam, yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan (sintetis). Sebenarnya
bahan ini kurang baik sebagai bahan penyekat listrik karena sifatnya sangat
menyerap cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak penyekat yang
menyebabkan daya sekatnya menurun. Tetapi karena faktor-faktor lain seperti
bahan yang berlimpah sehingga murah harganya, daya mekanisnya cukup kuat
dan fleksibel, dan dengan disusun berlapis-lapis dan dicampur dengan zat-zat
tertentu untuk meningkatkan daya sekat, daya mekanis dan daya tahan panas,
sehingga bahan berserat ini banyak dipakai sebagai penyekat listrik.

PUTU RUSDI ARIAWAN 6


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Bahan Isolasi Berserat


Bahan-bahan isolasi berserat sangat besar peran dan penggunaannya pada
teknik listrik. Dikatakan sebagai bahan berserat karena bahan-bahan ini terdiri dari
serat-serat yang terpisah satu sama lain. Pada kebanyakan bahan ini (benang, kain,
pita) struktur seratnya sangat mudah dilihat, sedangkan pada kayu dan kertas,
untuk memeriksa strukturnya perlu menggunakan mikroskop.
Kelebihan bahan berserat adalah mempunyai fleksibilitas yang baik,
kekuatan mekanis yang tinggi, mudah diproses dan murah harganya. Adapun
kekurangannya adalah higroskopis dan tegangan tembusnya rendah. Untuk
mengatasi hal tersebut, bahan-bahan berserat yang akan digunakan sebagai
pengisolasi perlu diimpregnansi. Bahan berserat asli tergolong bahan isolasi kelas
Y, sedangkan bahan isolasi yang telah diimpregnansi menjadi kelas A.
Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan berserat berasal dari tiga
macam, yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan (sintetis). Sebenarnya
bahan ini kurang baik sebagai bahan penyekat listrik karena sifatnya sangat
menyerap cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak penyekat yang
menyebabkan daya sekatnya menurun. Tetapi karena faktor-faktor lain seperti
bahan yang berlimpah sehingga murah harganya, daya mekanisnya cukup kuat
dan fleksibel, dan dengan disusun berlapis-lapis dan dicampur dengan zat-zat
tertentu untuk meningkatkan daya sekat, daya mekanis dan daya tahan panas,
sehingga bahan berserat ini banyak dipakai sebagai penyekat listrik.

3.2 Macam-macam Bahan Isolasi Berserat


Bahan isolator berserat mudah sekali kita dapatkan, karena bahan isolator
berserat merupakan bahan bahan dari alam. Bahan-bahan tersebut diambil dari
alam, kemudian diproses dan dijadikan bahan isolator.

PUTU RUSDI ARIAWAN 7


Berikut adalah bahan yang termasuk bahan isolator berserat.

3.2.1 Kayu
Pada tahun-tahun yang silam, kayu banyak digunakan sebagai isolasi sejak
perkembangan teknik listrik misalnya untuk tiang listrik, karena terdapat dimana-
mana dan harganya murah. Sekarang kayu banyak terdesak oleh besi, beton, dan
bahan sintetis. Kelebihan kayu adalah kekuatan mekanisnya cukup tinggi
tergantung dari macam dan kerasnya kayu dan tidak terlalu berat. Kekuatan
tariknya berkisar antara 700 hingga 1300 kg/cm2, massa jenisnya berkisar antara
0,5 hingga 1 gr/cm2, tetapi kelemahannya adalah menyerap air, dapat rusak karena
hama dan penyakit serangga sehingga mudah rapuh. Supaya daya tahan lama,
maka kayu harus diawetkan atau diimpregnansi lebih dahulu.
Cara mengimpregnansi kayu sebagai berikut :
Bahan untukmengimpregnansi antara lain minyak cat, minyak vernis yang
dipanaskan hingga 120o hingga 130oC denga kayu yang diimpregnansi
dimasukkan kedalamnya. Selanjutnya didinginkan hingga suhu 60oC dan kayu
dikeluarkan dari minyak. Kayu yang sudah dikeluarkan dari minyak selanjutnya
dikeringkan dalam oven dengan suhu 110o hingga 130oC. Jika dilakukan dengan
cat, impregnansi tanpa dilakukan pemanasan selama 5 hingga 8 jam pada suhu
135oC. Kayu yang telah diimpregnansi bertambah beratnya 70 hingga 80% di
samping kekuatannya bertambah. Jika yang digunakan mengimpregnansi adalah
vernis bakelit dengan kandungan alkohol 50%, benda yang sudah diimpregnansi
harus dikeringkan pada suku 110o hingga 130oC, kemudian dicelupkan lagi ke
dalam bahan pengimpregnansi dan selanjutnya dikeringkan lagi dengan suhu 130o
hingga 135oC.
Kayu yang akan digunakan sebagai isolator selain diimpregnansi juga perlu
diberi antiseptik agar tahan terhadap peluruhan dan dilapisi dengan antipirin agar
tidak mudah terbakar.

PUTU RUSDI ARIAWAN 8


3.2.2 Kertas
Kertas atau karton merupakan bahan berserat yang seratnya pendek, kertas
dan karton pada dasarnya adalah selulosa (C6H10O5) atau asetat, dimana bahan ini
adalah zat sel tumbuh-tumbuhan yang terdapat antara kulit dan batangnya.
Selulosa ini berserat, fleksibel, lunak dan menyerap air, sedangkan bahan pembuat
kertasnya diambil dari kayu, merang, rami, majun (sisa bahan tekstil), dan lain-
lain. Kertas yang terlalu kering atau lembab, kekuatan isolasinya berkurang
karena kertas sangat menyerap cairan, sehingga untuk mengatasinya kertas
dilapisi lak isolasi. Penggunaan kertas untuk isolasi selain sebagai pembalut lilitan
kawat dan kumparan, juga untuk isolasi kabel dan kondensator kertas. Untuk
memenuhi tebal yang diharapkan kertas dibuat berlapis-lapis. Kertas yang
digunakan untuk bahan isolasi selulosa digodok dengan senyawa alkali. Sifat dari
selulosa alkali dibanding dengan kertas biasa adalah secara mekanis lebih kuat
dan lebih tahan terhadap panas.
Pemakaian kertas atau karton untuk bahan isolasi listrik antara lain sebagai :
- Bahan isolasi kabel
- Kertas telepon
- Penyaring minyak transformator
- Kertas kapasitor (dielektrik)
Adapula jenis kertas yang lain yaitu kertas mika. Kertas ini dibuat dari serat
katun atau jenis lain dari substansi tumbuhan serat panjang.
Kekuatan tarik kertas ini kearanh memanjang lebih besar daripada kearah
melebar. Banyak digunakan untuk memperkuat pita kertas dengan cara
mengelemkannya.Kertas mika juga diperkuat dengan vernis.

3.2.3 Prespan
Prespan juga sebetulnya kertas, karena bahan dasarnya sama hanya berbeda
sifat-sifatnya saja. Dibandingkan dengan kertas, prespan lebih padat sehingga
kurang menyerap air. Padat karena pembuatannya ditekan dengan tegangan tinggi
sehingga lebih keras dan lebih kuat, tetapi dapat dibengkokan dengan tidak retak-
retak sehingga baik sekali untuk penyekat alur stator atau rotor mes in listrik, juga

PUTU RUSDI ARIAWAN 9


pada transformator sebagai penyekat lilitan dan kawatnya. Prespan ini di pasaran
berbentuk lembaran atau gulungan dengan ukuran tebal antara 0,1 sampai 5 mm,
warnanya kekuning-kuningan, coklat muda atau abu. Karena daya menyerap air
masih ada, maka dalam pelaksanaannya selalu masih perlu dilapisi lak penyekat.

3.2.4 Benang
Benang merupakan hasil pemintalan pertama dari sebuah kapas yang
berserat cukup panjang, setelah biji-bijinya yang menempel dipisahkan terlebih
dahulu. Dari kumpulan benang ini dapat dibuat tali, pita, dan kain tenun, yang
selanjutnya disebut dengan tekstil. Dalam bidang kelistrikan banyak digunakan
sebagai penyekat kawat. Pemakaian benang banyak dipakai untuk penyekat kawat
halus yang digunakan dalam pembuatan pesawat-pesawat cermat seperti
pengukuran listrik. Sekarang banyak digunakan benang sintetis dari bahan plastik,
gelas, dan sebagainya karena lebih kuat dan tahan panas.

3.2.5 Bahan Isolasi Dari Tekstil


Tekstil termasuk bahan yang mempunyai serat yang cukup panjang. Tekstil
secara mekanis adalah kuat khususnya untuk mengikat dan tidak terjadi
penyusutan yang berarti jika terkena lembab. Namun tegangan tembusnya lebih
rendah dibanding kertas.
Dengan menenun benang menjadi tekstil (pita dan kain dengan berbagai
macam corak, ukuran dan kualitas) maksudnya adalah untuk memperoleh
penyekat yang lebih baik, yaitu pertama lebih kuat, dan kedua dalam beberapa hal
mempermudah teknis pelaksanaan (membalut lilitan penyekat kawat). Selain
tekstil dari kapas, ada juga sutra yang digunakan sebagai bahan islasi namun
harganya cukup mahal. Kemudian juga terdapat bahan isolasi yang terbuat dari
serat tumbuh-tumbuhan yang dikenal dengan nama lena (linnen). Bahan ini lebih
kuat daripada kertas. Pada tekstil ini ada yang terbuat dari bahan tiruan (sintetis),
dimana bahan ini digunakan dalam bidang kelistrikan sebagai penyekat kawat-
kawat lilitan mesin listrik, pengikat, dan sebagainya. Karena sifat tekstil ini dapat
menyerap cairan, maka untuk memperbaiki daya sekatnya dilapisi atau dicelup ke

PUTU RUSDI ARIAWAN 10


dalam cairan lak penyekat. Selain itu ada beberapa keuntungan dari tekstil sintetis
ini, yaitu kekuatan mekanis, elastisitas, dan ketahanan terhadap panas yang tinggi,
higroskopisitas rendah, den lebuh stabil terhadap pengaruh kimia.
Serat sintetis yang paling penting diantaranya adalah serat poliamid
(yaitu nilon, kapron, silon, dederon), serat poliester (yaitu lavsan, terilin, tetron,
dakron), serat-serat yang dibuat dari polistrin, pvc atau politetrafluoroethilen.
Berikut ini adalah tabel perbandingan antara lavsan, kapron, dan sutera.
Sifat-sifat utama Lav Kapr Sutera
san on alam
1. Panjang pemutusan
dalam keadaan kering (km) 40 40 32
2. Pengurangan 50 50 36
kekuatan mekanis dalam keadaan
basah (%) 0 10 15
3. Pengurangan
kekuatan mekanis setelah 3 jam 1 48 53
o
pada suhu 190 C (%) 20 20 17
4. Pemuluran dalam 25 25 18
keadaan kering (%) 1,3 1,14 1,37
5. Massa jenis (g/cm3) 8
6. Persentase 3,4 11
kelembaban pada kelembaban 0,5 4
relatif 65%

Dari data di atas dapat dilihat bahwa kapron lebih ekonomis daripada sutera
alam, karena kapron lebih tipis, lebih ringan dibanding sutera alam.
Suatu hal yang perlu diperhatikan pada bahan berserat yaitu panjang
pemutusan (rupture-length). Panjang pemutusan adalah panjang rentangan suatu
bahan yang menyebabkan bahan tersebut patah atau putus secara mendadak
disebabkan oleh berat benda itu sendiri.

PUTU RUSDI ARIAWAN 11


Besarnya panjang pemutusan adalah :
Ps f
L
1000
L = panjang pemutus (m)
Ps = kuat tarik pemutus (gr)
f = faktor
Besarnya faktor (f) merupakan perbandingan panjang bahan terhadap
beratnya, persamaannya adalah :
l
f
G
l = panjang bahan (m)
G = berat bahan (gr)
Di beberapa negara ketebalan sutera dan bahan-bahan sintetis dinyatakan
dengan Titer, yaitu berat bahan-bahan sintetis delam gram setiap panjang bahan
9000 meter. Dengan demikian hubungan Titer (T) dengan faktor (f) adalah :
f T 9000
Dari sini tampak bahwa makin besar Titer suatu bahan , maka makin tebal
bahan tersebut. Diantara bahan-bahan yang digunakan pada teknik listrik adalah
sebagai berikut.
Nama Bahan Tebal (mm)
A. Katun :
1. Chifton 0,15
2. Cambric 0,12
3. Cambric muslin 0,4
dan calico kasar
B. Sutera : 0,08
1. Florentin 0,07
2. Flourard
C. Pita Katun : 0,45 0,02
1. Plester 0,22 0,02
2. Calico 0,12 0,01
3. Cambric

PUTU RUSDI ARIAWAN 12


3.2.6 Bahan Berserat Anorganik
Salah satu bahan berserat anorganik adalah ketahanannya terhadap panas
lebih tinggi. Jenis bahan isolasi berserat ada 2, yaitu asbes dan fiberglass.
Terdapat beberapa macam asbes yang mempunyai komposisi kimia yang berbeda.
Kristolin atau serpentin dengan komposisi kimia 3MgO2SiO22H2O adalah jenis
asbes yang paling umum digunakan sebagai bahan isolasi.
Asbes dapat diperoleh dari batu-batuan yang merupakan jalur kecil yang
terdiri atas kumpulan serat yang paralel satu sama lain.Panjang serat-serat tersebut
tergantung ukuran jalurnya yang berkisar antara satu hingga beberapa sentimeter.
Makin panjang serat suatu asbeb, makin tinggi mutunya dan makin mahal
harganya.
Pada suhu 300o hingga 400oC, asbes dianggap tidak terjadi perubahan, tetapi
pada suhu yang lebih tinggi lagi kandungan airnya akan hilang dan kekuatan
mekanisnya akan menurun.
Hal yang menyebabkan asbes tahan terhadap suhu tinggi adalah karena pori-
porinya mudah dimasuki udara sehingga konduktivitas panasnya rendah. Asbes
akan meleleh pada suhu 1150o. Bahan-bahan asbes tidak digunakan di atas 1000
volt karena kemampuan isolasinya jelek.

PUTU RUSDI ARIAWAN 13


BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kelebihan dari bahan isolasi berserat adalah harga yang murah dan bahan-
bahan ini mudah didapat.
2. Kekurangan utama yang dimiliki bahan isolasi berserat adalah higroskopis
atau daya serap terhadap air yang tinggi serta tegangan tembus yang
rendah.
3. Suatu cara untuk mengatasi kekurangan utama dari bahan isolasi berserat
adalah dengan cara mengimpregnansi atau mengawetkan atau melapisi
suatu bahan isolasi berserat dengan suatu bahan pelapis.
4. Beberapa macam bahan isolasi berserat adalah kayu, kertas, prespan,
benang, bahan isolasi tekstil, bahan berserat anorganik.

4.2 Saran
Bahan isolasi berserat merupakan salah satu bahan listrik yang sangat
berperan besar pada teknik listrik. Yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan
masyarakat mulai sekarang ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai bahan
isolasi berserat dan melestarikan bahan-bahan yang masih tersedia banyak di alam
kita ini sehingga masih dapat digunakan oleh beberapa generasi berikutnya.

PUTU RUSDI ARIAWAN 14


DAFTAR PUSTAKA

Muhaimin. 1993. Bahan-Bahan Listrik Untuk Politeknik. Jakarta : PT Pradnya


Paramita.
2009. Modul Pembelajaran Ilmu Bahan Listrik. Diakses dari
http://www.google.com. Tanggal 18 Februari 2009.

PUTU RUSDI ARIAWAN 15


BIODATA PENULIS

Nama : Putu Rusdi Ariawan

TTL : Denpasar. 19 April


1990

Agama : Hindu

Mahasiswa Teknik Elektro Unv. Udayana

Email : turusdi.info@gmail.com

www.facebook.com/turusdi

PUTU RUSDI ARIAWAN 16

You might also like