Professional Documents
Culture Documents
(TE2217)
NIM : 0804405050
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis aturkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena
atas berkat dan rahmatnya, tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya .
Tugas makalah ini merupakan perwujudan usaha saya untuk senantiasa
menambah wawasan. Dalam pelaksaan ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
membantu pelaksanaan penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata
sempurna sehingga penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan
sarandari pembaca, pada akhir kata, besar harapan penulisan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Hal
JUDUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
RINGKASAN............................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................... 1
1.4 Manfaat.................................................................................................. 2
1.5 Batasan Masalah..................................................................................... 2
1.6 Sistematika Pembahasan......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
2.1 Megger.................................................................................................. 3
2.1.1 Apa itu Megger ................................................................................. 3
2.1.2 Megger Test (Test Insulasi / Insulation Test) ..................................... 4
2.1.3 Meter Tahanan Pentanahan................................................................ 5
2.2 Pentanahan ............................................................................................ 6
2.2.1 Pengertian Pentanahan ...................................................................... 6
2.2.2 Tujuan Pentanahan ............................................................................ 7
2.2.3 Karakteristik Pentanahan yang Efektif............................................... 8
2.2.4 Komponen Utama Sistem Pentanahan ............................................... 9
2.3 Pengukuran Pentanahan......................................................................... 11
2.3.1 Resistans Tanah................................................................................. 11
2.3.2 Pengukuran resistans jenis tanah rt .................................................... 13
2.3.3 Pengukuran resistansi pembumian..................................................... 15
2.3.4 Pengukuran Tahanan Pentanahan ...................................................... 21
iii
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 25
3.1 Simpulan ................................................................................................ 25
3.2 Saran ..................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 26
iv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar
v
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel
vi
RINGKASAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Merupakan tugas pendahuluan dari mata kuliah praktek pengukuran listrik
2. Mengetahui apa itu megger.
3. Mengetahui sistem pentanahan dan pengukurannya.
2.1 Megger
2.1.1 Apa itu Megger
2.2 Pentanahan
2.2.1 Pengertian Pentanahan
Energi listrik atau biasa disebut dengan daya listrik (P) yang notabene
adalah merupakan hasil perkalian antara tegangan listrik (V) dengan arus listrik (I)
Dengan demikian ternyata bahwa arus listrik akan mengalir jika ada
hambatan atau rintangan yang menghalang diantara 2 titik yang berbeda, mengapa
? jawabannya adalah dengan adanya rintangan atau hambatan yang ada akan
menyebabkan terjadinya perbedaan potensi pada masing-masing titik, sehingga
menyebabkan terjadinya arus listrik (I) diantara kedua titik tersebut.
1. Terencana dengan baik, semua koneksi yang terdapat pada data center harus
merupakan koneksi yang sudah direncanakan sebelumnya dengan kaidah-
kaidah tertentu.
2. Verifikasi secara visual dapat dilakukan.
3. Sesuai dengan ukuran, TIA-942 menyediakan guideline untuk setiap
komponen pada data center.
4. Menghindarkan gangguan yang terjadi pada arus listrik dari perangkat.
2. Elektroda pita ( strip plat ) yang dibentuk lingkaran ditanam minimum 0,5
1m dari permukaan tanah. ( Gambar 2.4 )
4. Elektroda jembatan ( mesh / grounding bridge ) dibuat dari strip plat yang
dirangkai menyerupai jembatan biasanya dipasang dibawah tower transmisi
(Gambar 2.6 )
2. Resistans pembumian
Resistans pembumian elektrode bumi rt tergantung pada jenis dan
keadaan tanah serta pada ukuran dan susunan elektrode.
Pelat vertikal
Panjang pita
Panjang batang dengan sisi
Jenis elektrode atau penghantar
atau pipa atas + 1 m
pilin
dalam tanah
10m 25m 50m
Resistans 1m 2m 3m 5m 0,5x1m 1x1m
100m
pembumian 70 40 30 20 35 25
20 10 5 3
Tabel 2.2 nilai rata-rata dari resistans pembumian untuk elektrode bumi
Tabel 2.3. Rumus untuk menghitung resitans pembumian untuk macam-macam elektrode
bumi
di mana :
Rt = tahanan bentang suatu elektrode dalam ohm,
rt = tahanan jenis tanah dalam ohm-meter,
L = panjang elektrode batang dalam m,
d = jari-jari batang elektrode dalam m,
ln = logarithmus (dasar e=2.7182818)
Dapat dilihat bahwa nilai ukur elektrode batang (batang pengukur) dikalikan
dengan 1,24 untuk mendapatkan hasil tahanan jenis tanah. Untuk elektrode
dengan ukuran yang lain harus ditentukan faktor yang sesuai.
2. Cara mengukur menurut metode von Werner atau cara 4-batang acuan.
Dalam Gambar 2.8 dapat dilihat cara mengukur resistans jenis tanah
dengan digunakan 4-batang acuan yang dimasukkan dalam tanah dengan jarak a
sepanjang satu garis lurus yang sama dan dihubungkan ke alat ukur resistans
pembumian.
Pada ujung-ujung luar batang elektrode 1 dan 4 dialirkan arus dan pada
bagian dalam dari batang elektrode 2 dan 3 diukur susut tegangan dalam lapisan
tanah. Dari hasil pengukuran perbandingan jembatan dapat dibaca nilai tahanan R,
maka resistans jenis tanah dapat dihitung dengan rumus :
Qt = 2 p x a x Rt
Bila jarak a dalam m dan R dalam ohm, maka terdapat resistans jenis
tanah dalam ohm-m yang diukur di sini bukan resistans jenis tanah, hanya
resistans jenis tanah semu. Cara atau metode ukur sesuai von Werner ini hanya
dapat mengukur lapisan tanah sampai jarak sedalam a dari elektrode acuan.
Dengan merobah-robah jarak a dapat ditemukan nilai tahanan jenis tanah dalam
beberapa lapisan tanah.
a. Pengukuran dengan metode ukur arus tegangan dalam jaringan dengan titik
bintang (netral) yang dibumikan sesuai PUIL 1987 Pasal 323,
b. Penghantar bumi dari elektrode bumi RA yang akan diukur dihubung dengan
konduktor fase L melalui resistans yang dapat diatur dari 1000 ohm sampai 2000
ohm di belakang gawai pengaman dalam sirkuit amperemeter, lihat Gambar 2.9.
tegangan ukur antara elektrode bumi bantu dan RA tak boleh melebihi
tegangan sentuh yang diizinkan, karena dapat terjadi kecelakaan,
hanya dapat dilaksanakan dalam jaringan di mana titik netral langsung
dibumikan (lihat a), karena bila terdapat arus bocor kecil yang mengalir ke
bumi, dapat menimbulkan susut tegangan antara RA dan RS, sehingga
terdapat hasil pengukuran yang tak tepat.
c. Pengukuran dengan alat ukur pembumian - metode ukur arus - tegangan dengan
sumber tegangan sendiri.
Pada percobaan dalam bidang listrik dan menemukan dan menemukan hubungan
antara tegangan dan arus yang dilewatkan pada suatu tahanan : Apabila dalam
suatu rangkaian tertutup dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt, dan dipasan
Phasa sequence tester (drivel) : alat ukur untuk mencari urutan fasa (R, S
dan T) pada suatu sumber listrik
PENUTUP
2.1 Simpulan
2.2 Saran
Bila hendak melakukan pengukuran pentanahan ataupun pengukuran
yang lainnya haruslah melakukannya dengan prosedur yang benar dan selalu
mengutamakan faktor keselamatan. Gunakan alat dengan benar dan sesuai dengan
fungsinya.
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi