You are on page 1of 3

Globalisasi Media

(Review Media Now, Chapter 16)

Oleh:

Rahmad Setiadi
(0706184916)

MAGISTER MANAJEMEN KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA
Globalisasi Media

Di banyak negara lebih banyak memiliki media penyiaran elektronik daripada


media cetak Media penyiaran selalu membutuhkan regulasi frekuensi oleh pemerintah,
yang memungkinkan pemerintah untuk mengendalikan radio dan televisi. Di beberapa
negara berkembang, pemerintah mungkin satu-satunya institusi yang memiliki cukup
biaya untuk mendanai pertelevisian. Media elektronik juga potensial berdampak bagi
lebih banyak orang. Beberapa negara melihat media elektronik sebagai sarana penting,
baik untuk mrngontrol pembangunan ataupun stabilitas politik. Di beberapa negara
miskin, pemerintah mungkin satu-satunya lembaga yang punya dana untuk melaksanakan
penyiaran.
Penyiaran publik berorientasi untuk memberikan layanan kepada publik atas
kebutuhan informasi dan pendidikan, berimbang dengan kebutuhan hiburan. Media
penyiaran publik biasanya organisasi non-profit yang di dukung pemerintah atau
masyarakat untuk melaksanakan penyiaran.
Kebanyakan negara menguasai perusahan telekomunikasi public. Pemerintah
memonopoli perusahan telekomonikasi untuk dapat memberikan pemeratan layanan bagi
suluruh rakyatnya, berinvestasi untuk ekspansi, dan memperluas pelayanan hinga ke
seluruh pelosok wilayah.
Namun tren akhir-akhir ini,negara mulai memprivatisasi perusahaan
telekomunikasi. Pengelolaan tekekomunikasi oleh pemerintah dirasa tidak efisien,
organisasi menjadigemuk, dan tak mampu mengembangkan diri untuk investasi dan
ekspansi. Perushaan publik, baik domestik maupun asing, dirasa mampu menciptakan
efisiensi untuk mendatangkan profit dan mengembangkan sumber financial perusahaan.

Keaadan sekarang ini, film Amerika mendominasi pasar film dunia. Ini
disebabkan karena film buatan amerika berusaha menjadi daya tarik bagi audiens yang
kebanyakan adalah imigran dari berbagai negara, yang membuatnya mudah untuk
diterima berbagai negara didunia. Amerika juga diuntungkan dari penghancuran atau
pemblokiran industri film asing selama perang dunia I dan perang dunia II. Produser-
produser amerika mengembangkan lembaga perserikatan ekspor yang efisien, Motion
Picture Association of America (MPAA), yang mendominasi distribusi film dunia.
Program-program pertelevisian amerika juga mendominasi. Ini karena acara-acara
televisi amerika juga diproduksi terutama oleh anggota-anggota MPAA, dimana mereka
mendapat keuntungan dari struktur distribusi internasionalnya. Televisi-televisi Amerika
juga menggunakan banyak teknik-teknik popular dan perhitungan-perhitungan dari
produser-produser film Hollywood, sehingga produksi-produksinya memperoleh daya
tarik universal. Banyak negara lain menemukan bahwa biaya pertujukan televisi amerika

2
lebih murah dibanding biaya produksi lokal dan disana menyediakan cara yang mudah
untuk mengisi jadwal, meski belakangan program-program Amerika semakin mahal,
hingga kadang program-program tersebut tidak semurah dengan produksi lokal di
beberapa negara.
Produk-produk media amerika memberikan berdampak luas pada masyarakat
global. Program-program televisi, film-film, dan musik Amerika sangat popular,
khususnya bagi kaum muda. Namun beberapa negara mengkhawatirkan bahwa ide-ide
amerika, gambar-gambar, dan nilai-nilai budayanya akan merusak nilai-nilai budaya
orisinil mereka. Dampak nyata-nya mungkin tak sebesar yang di antisipasi, karena
banyak masyarakat kini mulai menonton acara local dan tidak terlalu banyak menonton
program-program asing.
Terjadinya istilah “penjajahan budaya” merupakan hubungan tak seimbang dalam
media dan budaya antar negara. Isu spesifik utamanya adalah aliran tak seimbang dari
film, pemberitaan, program televisi, musik dari satu negara ke negara-negara lain. Aspek-
apek lain termasuk globalisasi kepemilikan media, investasi asing di perusahaan media
nasional, dan penggunaan model media asing. Aliran media internasional mungkin akan
lebih seimbang bila negara-negara lain mampu memproduksi dan mengekspor lebih
banyak. Kecenderungan keseimbangan ini mungkin lebih dimungkinkan pada industri
musik dan televisi daripada dalam area film atau pemberitaan. Banyak negara lebih
produktif dalam industri musik karena biaya rekaman musik lebih murah daripada biaya
acara televisi. Mungkin karena kesenangan pada musik juga lebih bersifat lokal pada
suatu negara, kelompok, budaya etnis, usia, dan agama tertentu.

You might also like