You are on page 1of 6

EKSPERIMEN

SENYAWA ORGANIK

A. Pendahuluan

Senyawa organik merupakan senyawa kimia yang molekulnya mengandung


karbon. Bahan yang berasal dari makhluk hidup umumnya merupakan senyawa karbon.
Hal ini dapat dibuktikan dalam kejadian sehari-hari. Ketika sampel organic seperti
kertas, kayu, telur, daging, atau beras dibakar pada suhu cukup tinggi bahan tersebut
menjadi gosong. Hal ini terjadi karena pemanasan menyebabkan senyawa karbon yang
terkandung dalam bahan tersebut terurai menjadi karbon berwarna hitam.

B. Teori
Senyawa organik, disamping mengandung unsur karbon (C) dan hidrogen (H),
mungkin pula mengandung unsur-unsur O, N, S dan Halogen.

C. Tujuan
Menentukan unsur C, H, O, N dan S dalam senyawa-senyawa organik.

D. Prosedur Eksperimen
a) Penentuan C,
C, H, dan O dalam senyawa organik
organik
Alat:
 Cawan porselen (1)
 Spatula (1)
 Gelas Kimia 100 ml (2)
 Gelas ukur (1)
Bahan:
 H2SO4 pekat 2 m
 Larutan CoCl2
 Gula pasir
 Kertas saring

Prosedur:
1. Masukkan 1 sendok makan gula pasir ke dalam cawan.
2. Kemudian tambahkan 2 ml asam sulfat pekat. Biarkan beberapa saat.
3. Sambil menunggu perubahan pada gula, basahi kertas saring dengan larutan
kobal (II) klorida kemudian dikeringkan.
4. Setelah terlihat perubahan warna pada gula, dekatkan kertas kobal yang
sudah kering di atasnya.

Pengamatan:
Warna gula pasir mula-mula : Putih
Warna gula setelah beberapa saat : Coklat hitam
Warna kertas kobal saat didekatkan di atas gula : Merah muda
Warna gula setelah reaksi selesai : Hitam

Dari percobaan tersebut dapat kita lihat bahwa setelah gula pasir (C12H22O11)
dicampur H2SO4, terbentuk endapan hitam, hal ini disebabkan karena gula pasir
mengandung unsur karbon. Gula pasir tersebut juga menghasilkan uap air (H2O)
karena pada saat kertas kobal didekatkan ke atas gula, warnanya menjadi merah
muda. Hal ini menunjukkan gula juga mengandung unsur H dan O.

Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:


C12H22O11 + H2SO4  gas + arang

b) Penentuan unsur N dalam senyawa organik


organik
Alat:
 Tabung reaksi (1)
 Sendok (1)
 Lampu spirtus
 Gelas ukur (1)
Bahan:
 Ureum (urea) padat (1 sendok)
 Larutan NaOH 0,1 M

Prosedur:
1. Isi sebuah tabung reaksi dengan satu sendok ureum.
2. Tambahkan 2 ml larutan NaOH 0,1 M.
3. Panaskan dengan perlahan-lahan dan cium bau gas yang keluar lalu periksa
gas itu dengan kertas lakmus merah yang lembab
Pengamatan:
Gas yang keluar berbau
Gas + kertas lakmus merah warnanya menjadi biru

Dari hasil percobaan kedua, terdapat gas yang keluar yang mempunyai bau yang
sangat menyengat. Dan gas tersebut adalah amoniak (NH3). Hal tersebut
menunjukkan bahwa dalam ureum terdapat unsur N. Selain itu pada saat kertas
lakmus merah didekatkan ke gas, warnanya berubah menjadi biru, menandakan gas
tersebut bersifat basa.

Persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut


Ureum + NaOH  NH3 + H2O  Na4OH

c) Penentuan unsur S dalam senyawa organik


organik
Alat-alat:
 Tabung reaksi (1)
 Sendok (1)/
 Lampu spirtus
 Pipet tetes (1)
 Korek api
Bahan:
 Putih telur
 Larutan NaOH 0,1 M
 Larutan Pb(NO3)2 0,1 M

Prosedur:
1. Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml putih telur.
2. Tambahkan 5 ml larutan natrium hidroksida
3. NaOH 0,1 M.
4. Panaskan tabung reaksi selama beberapa menit sampai larutan mendidih
5. Dinginkan, lalu tambahkan 5 tetes larutan Pb(NO3)2 0,1 M. Amati perubahan
yang terjadi.
Pengamatan:
Zat Warna
Putih telur Bening
Putih telur + NaOH Coklat
Ditambah Pb(NO3)2 Hitam

Setelah putih telur dipanaskan dengan natrium hidroksida, dihasilkan


senyawa Na2S. Kemudian senyawa tersebut ditambahkan Pb(NO3)2 warnanya
berubah menjadi hitam (menghasilkan PbS). Hasil tersebut menunjukkan bahwa
dalam putih telur terdapat unsur S.
Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut
Putih telur + NaOH  Na2S
Na2S + Pb(NO3)2  PbS
S + 2NaNO3

E. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan terhadap gula, ureum dan putih telur, dapat
diketahui bahwa dalam senyawa organik tidak hanya terdapat unsur karbon (C),
tetapi bisa juga terdapat unsur O, H, N (seperti terdapat pada ureum) dan S (seperti
terdapat pada putih telur).
DAFTAR PUSTAKA

Kusnawan, E. Panduan Pembalajaran Kimia untuk SMA/MA Kelas X.


2008. Bogor; CV Dian.
http//www.wikipedia.co.id/
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia

Oleh :
Cecep Yusup
Erwin Sopiandani
Irfan Muhamad Rifai
Muhammad Shidiq
Sofwan
ofwan Fauzi Ardiana

You might also like