You are on page 1of 39

siapa-siapa.

What?

Senin, 13 April 2009


Sistem Peredaran Darah

Sistem Peredaran Darah

Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah

Proses kerja jantung


Ketika serambi jantung mengembang (berelaksasi), darah
1. Dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan, sedang darah dari paru-paru masuk ke
serambi kiri.
2. Ketika serambi jantung menguncup (berkontraksi) darah dari serambi kanan masuk ke
bilik kanan, sedang darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri.
3. Pada saat bilik jantung berkontraksi (menguncup), darah dari bilik kanan menuju paru-
paru, sedangkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh.
4. Setiap kali berdenyut, bilik kanan dan bilik kiri beristirahat lebih kurang 1/20 detik.

Pembuluh Darah
Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah
1. Dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri dan
arteriole.

2. Pembuluh balik (vena), yaitu yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh
organ tubuh menuju ke jantung.
3. Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan
venule. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan
karbondioksida jaringan.

Darah

Eritrosit (sel darah merah)


Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
Tidak berinti
Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.
Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat
oksigen.

Leukosit (sel darah putih)


Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
Setiap 1mm3 darah, mengandung
6.000 – 9.000 leukosit.
Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan
membentuk antibodi.

Trombosit (keping darah)

Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah.


Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
berfungsi dalam proses pembekuan darah.
Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.

Kelainan/gangguan pada sistem peredaran darah

Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku


Anemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh Hb yang kurang
mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan air sel darah merah
Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat kemasukan
aglutinin dari luar
Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali
Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri
koronaria
Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu
aterosklerosis yang disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis yang disebabkan oleh
endapan zat kapur)
Varises: pelebaran pembuluh balik pada kaki.
A. Pengertian Zat Adiktiv

Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme
hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi
yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus yang jika
dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa.

B. Jenis Obat Yang Berzat Adiktif

Sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika menyebutkan


beberapa obat yang mengandung zat adiktif di antaranya adalah :

1. Amfetamin
2. Amobarbital, Flunitrazepam
3. Diahepam, Bromazepam, Fenobarbital
4. Minuman Beralkohol / Minuman Keras / Miras
5. Tembakau / Rokok / Lisong
6. Halusinogen
7. Bahan Pelarut seperti bensin, tiner, lem, cat, solvent, dll

C. Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif

1. Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman Alkohol


Alkohol dalam minuman keras dapat menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf,
mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis menjadi cacat, impoten serta gangguan
seks lainnya.

2. Efek/Dampak Penyalahgunaan Ganja


Zat kandungan dalam ganja yang berbahaya dapat menyebabkan daya tahan tubuh
berkurang dan melemah sehingga mudah terserang penyakit dan infeksi serta
memperburuk aliran darah koroner.

3. Efek/Dampak Penyalahgunaan Halusinogen


Halusinogen dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan pendarahan otak.

4. Efek/Dampak Penyalahgunaan Kokain


Zat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan
sel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus kering. Selain itu
kokain menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.

5. Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / Opioda


Zat opioda atau opiat yang masuk ke dalam badan manusia dapat mengganggu
menstruasi pada perempuan / wanita serta impotensi dan konstipasi khronuk pada pria /
laki-laki.
6. Efek/Dampak Penyalahgunaan Inhalasia
Inhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita seperti gangguan pada fungsi
jantung, otak, dan lever.

7. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non Obat


Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-benda yang disalahgunakan oleh
banyak orang untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan. Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin, thiner, racun
serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada tubuh manusia
adalah dapat menimbulkan infeksi emboli.

----
Zat Adiktif merupakan zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak
khususnya "Reward Circuit"atau jalur kesenangan dengan dopamine, yaitu zat kimia
yang mengatur sifat senang, perhatian, kesadaran dan fungsi lainnya.

Sebagai kunci untuk hidup, otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi
kegiatan yang menyenangkan. Dorongan yang  berlebih dari sensasi yang menyenangkan,
mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang
sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan
dalam bentuk fisik berupa penilaan, mempelajarinya, ingatan dan perasaan dari hati.

Zat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara :

 Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik).


 Depressant (Membawa rasa relaksasi ).
 Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata).

 Zat Adiktif bisa legal atau illegal, nah yang tergolong legal :                      

 Caffeine, contohnya : kopi, teh, soda, dan minuman untuk olahraga, dan kopi
yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya, nah jika
berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur, peningkatan denyut jantung,
sakit kepala , gelisah dan mual.
 Nikotin , contohnya : rokok, cerutu, potongan nikotin , kopi dan nikotin
merupakan stimulant, yang meningkatkan dopamine dan adrenaline. Adrenalin
berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, dan mengarah ke
tingginya gula darah.
 Alkohol, contohnya : Wine ( anggur), bir, ( beer), Liquor) alcohol adalah jenis
yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada
relaksasi, kantuk, koma, dan kematian.

Inhalants, contohnya : erosol, solvents ( bahan untuk pembersih), gas nitrat, produk ini
mulai dari cat thinner, hair spray ke tangki propane, inhalasi yang tinggi sama dengan
alcohol, bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal
jantung.

Beberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat :

 Amphetamine, contohnya speed, crystal meth, merupakan tergolong stimulant


yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, tujuannya untuk pengobatan,
namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk
pecandu.
 Sedative-hypnotic, atau obat-obat hipotik, contohnya Benzodiazepines Xanax,
Valium, barbiturates, Seconol, phenobarbital. Benzodiazepines juga tergolong
Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak. Ini merupakan resep obat
untuk insomnia, gelisah, dan serangan gejala bipolar dan depresi. Bahkan
sebagian keci dari obat tidur, digunakan untuk obat mati rasa, bisa menyebabkan
koma, gejala pernapasan atau kematian.
 Opioids, contohnya: Heroin, morfin, oxycodone, kodein dan obat bius lainnya,
nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit, dan berbahaya bila
disalahgunakan, karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan
tubuh kita.

Berikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal :  

 Cannabis, contohnya : Mariyuana, ganja. Pengaruhnya dapat membuat si


pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan
bahagia rohani dan jasmani, dan halusinasi, pengunaan jangka panjang dapat
membuat kecanduan dan merusak saraf.
 Cocain, contohnya : kokain, crack-cocain, membuat si pemakai merasa bahagia
jasmani, rohani, meningkatkan kinerja tubuh, sebelum menuju gejolak depresi dan
paranoia, penggunaan bisa dengan dihisap, dihirup, dibakar dan disuntik. Zat ini
bisa menyebabkan kerusakan otak, tubuh dan kecanduan.
 Hallucinogens, contohnya, LSD, Ecstasy, zat ini bisa mengubah perasaan,
perubahaan waktu, warna, suara dan pikiran mereka sendiri, dan pemakai tetap
akan menyebabkan kerusakan pada otak, sistem saraf, dan prilaku emosi yang
tidak terkontrol.
 Phencyclidine ( PCP), contohnya : Angel dust, ketamin , zat ini menyebabkan
mati rasa, dan penggunaan hanya untuk hewan, pemakai zat ini bisa mengubah
sifat seseorang menjadi keras, pemarah, bunuh diri dan kontraksi otot dan retak
tulang.
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar
dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan
yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat
transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung
dan pembuluh darah.

1. Darah
Bagian-bagian darah

Sel-sel darah (bagian yg padat)

 Eritrosit (sel darah merah)


 Leukosit (sel darah putih)
 Trombosit (keping darah)

sel-darah

Plasma Darah (bagian yg cair)

 Serum
 Fibrinogen

Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan
oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan
melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan
oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

2. Jantung

jantung-manusia

Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik
kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan
hewan adalah sama.

3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh
darah halus)

Pembuluh Nadi

 Tempat Agak ke dalam


 Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
 Aliran darah Berasal dari jantung
 Denyut terasa
 Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
 Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena

1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis


2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3. Aliran darah Menuju jantung
4. Denyut tidak terasa
5. Katup Disepanjang pembuluh
6. Bila ada luka Darah Tidak memancar

1. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda

Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung
dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga
darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini
disebut sistem peredaran darah tertutup.

Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru –
kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke
jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.

5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya
cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel
kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)

Penyakit pada Sistem Transportasi


1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal
I. PENDAHULUAN
 Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi
teknologi yang sangat menjanjikan di abad ke 20 ini.
 Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam
bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumberdaya alam dan lingkungan mulai
menjadi kenyataan yang semakin berkembang.
 Saat ini walaupun masih dalam taraf pengembangan, industri bioteknologi mulai
matang dan menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan. Dimana
keberhasilan-keberhasilan komersial dan terobosan-terobosan teknologi yang
dramatis telah dan sedang diraih.
 Walaupun demikian, harapan-harapan mengenai penerapan bioteknologi pada 15-
20 tahun yang lalu dapat dikatakan belum seluruhnya menjadi kenyataan
 Dan bahkan hambatan-hambatan yang muncul kadangkala tidak diantisipasi
sebelumnya.
 Dalam GBHN 1993 khususnya sasaran Bidang Pembangunan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi dalam Pelita VI, Bioteknologi juga dimasukkan dalam
Kebijaksanaan Nasional sebagai suatu bidang Iptek yang perlu dikembangkan.

 
II. DEFINISI DAN SEJARAH SINGKAT
 
 BEBERAPA DEFINISI:
o Penggunaan terpadu biokimia, mikrobiology dan ilmu keteknikan untuk
mewujudkan aplikasi teknologi dari mikro-organisme, kultur jaringan dan
bagian-bagian lainnya.
o Aplikasi dari organisme, system atau proses untuk industri manufaktur dan
pelayanan jasa.
o Teknologi yang menggunakan fenomena biology untuk mengopi dan
menghasilkan bermacam-macam produk yang berguna.
o Bioteknologi adalah tidak lebih dari sebuah istilah diberikan untuk
sekumpulan teknik-teknik dan proses-proses.
o Bioteknologi adalah penggunaan organisme hidup dan komponennya
dalam bidang pertanian, pangan dan proses-proses industri lainnya.
o Aplikasi berbagai teknik yang menggunakan organisme hidup atau
bagiannya serta untuk menghasilkan produk dan/atau jasa.

 
 SEJARAH SINGKAT:

 
 
 
 

III. TINJAUAN TEORITIS DAN APLIKASI


 
 TINJAUAN TEORITIS:

 
 
 

Rekayasa genetika sebagai contoh:

DNA: A, T, G, C, (Adenosine, Thymidine, Guanosine dan Cytidine)

GEN: [GTCCCTAAGTGTACGTCn…..]

KROMOSOM: [GEN A—GEN B—GEN C….]

NUKLEUS: [TERDAPAT BEBERAPA KROMOSOM]

SEL
 

 APLIKASI

 
 
 

IV. EKSPEKTASI, REALITA DAN KENDALA: NASIONAL DAN GLOBAL


KONTEKS
 
 EKSPEKTASI DAN REALITA
o Secara umum, bioteknologi diharapkan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan umat manusia
o Pertanian dan kesehatan adalah merupakan 2 bidang terbesar dalam
penerapan bioteknologi; bidang lainnya adalah polusi kontrol,
pertambangan, produksi energi, akuakultur, dan kehutanan
o Sekitar 15 tahun lalu dengan munculnya bioteknologi, bidang ini
diharapkan dapat diterapkan untuk memberikan manfaat pada berbagai
segmen kehidupan
o Kesehatan:
 Pengobatan baru dan diperbaiki - untuk penyakit jantung dan
pembuluh darah, kanker dan diabetes
 Antibiotika - yang lebih baik dan lebih murah
 Vaksin – penyakit viral: hepatitis, influenza, rabies, dan penyakit
parasitik: malaria dan sleeping sickness
 Tes cepat – membantu dokter untuk diagnosa yang akurat untuk
berbagai penyakit
 Metoda yang diperbaiki – untuk kecocokan organ dalam
transplantasi
 Teknik-teknik – untuk mengoreksi kimia tubuh untuk mengobati
penyakit turunan, seperti hemophilia
o Pertanian dan produksi pangan
 Penciptaan tanaman baru yang dapat menghasilkan pupuk sendiri
 Tanaman yang tahan kekeringan, kebekuan, salinitas tinggi dan
tekanan-tekanan lingkungan lainnya
 Substans yang dapat mempercepat pertumbuhan ternak
 Vaksin untuk ternak
 Makanan ternak dengan harga yang lebih murah
o Produksi energi
 Renewable fuels termasuk gas methane dan hidrogen dan bahan
bakar alkohol untuk penggunaan domestik dan industri
 Substans yang dihasilkan oleh mikroba yang akan membantu
ekstraksi minyak dari perut bumi
o Industri
 Sumber-sumber baru bagi bahan dasar untuk produksi plastik, cat,
serat sintetis dan perekat
 Mikroba yang bisa mengekstraksi metal dari batuan padat
 Sistem-sistem baru untuk mengontrol polusi
o Secara umum ekspektasi ditingkat nasional nampaknya tidaklah berbeda
jauh dengan ekspektasi secara global, apabila dilihat dari amanat GBHN
dan Program PELITA VI
o Sesuai dengan amanat GBHN 1993 khususnya sasaran Bidang
Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam PELITA VI, maka
bioteknologi termasuk dalam Kebijaksanaan Nasional sebagai suatu
bidang Iptek yang perlu dikembangkan-Dalam PELITA VI telah
ditetapkan tiga bidang bioteknologi yang dijadikan prioritas untuk
dikembangkan yaitu:
 Bioteknologi pertanian yang mencakup bioteknologi tanaman,
ternak dan bioteknologi perikanan
 Bioteknologi industri, menitikberatkan pemanfaatan teknologi
fermentasi sebagai dasar teknologinya serta pemanfaatan
bioteknologi lainnya untuk menunjang pertumbuhan bioindustri
 Bioteknologi kesehatan, yang menitikberatkan pada penemuan
teknologi vaksin dan pemanfaatan biologi molekuler untuk
pencegahan dan pengobatan penyakit
 REALITA
o Pemanfaatan bioteknologi di Indonesia pada PELITA VI dapat dilihat
dalam tabel yang disusun oleh BPPT
o Menurut BPPT, penerapan dan pemanfaatan bioteknologi di Indonesia,
secara rata-rata masih tertinggal dari negara-negara maju
o Realita secara umum
 Produk-produk bioteknologi telah mencapai pasaran terutama di
negara-negara maju
 Disamping itu beberapa produk non-pangan juga telah mencapai
pasaran seperti biopestisidan, ensim, tanaman herbisida resistan,
dll
 Yang belum terlihat sesuai ekspektasi adalah tanaman tahan
kekeringan, kebekuan, salinitas toleran, dll
 Dalam bidang kesehatan kemajuan pesat terjadi seperti
pemanfaatan biotek untuk mendiagnosa dan pengobatan, walaupun
penaklukan penyakit masih jauh dari komplit kalau memang
mungkin
 KENDALA
o BPPT berkesimpulan bahwa pengembangan bioteknologi untuk memacu
pertumbuhan bioindustri oleh industri saat ini baru mulai memasuki taraf
"tertarik" atau walaupun ada industri yang mencoba untuk melalukan
R&D jumlahnya masih sangat terbatas
o Lebih lanjut dikatakan bahwa kendala dalam penerapan bioteknologi dapat
ditemui dalam kelembagaan terkait, kurangnya SDM baik secara kuantitas
maupun kualita, sarana dan prasaran serta program yang tidak terfokus
ataupun tumpang tindih
o Kendala ini dilihat dari segi penerapan, sedangkan secara umum yang
terlihat di negara-negara maju adalah kendala yang dihadapi pada saat
komersialisasi dari produk-produk bioteknologi seperti:
 Teknis
 Regulasi
 Penerimaan konsumen
 Pemilikan intelektual

 
 
 

V. PENUTUP
 Pesatnya pengembangan dan penerapan bioteknologi adalah suatu hal sangat
positif, akan tetapi dalam mewujudkannya hendaknya dikaji secara mendetail,
sehingga tidak tercipta kondisi yang "over-optimistic"
 Kutipan dari "the Worldwatch Institute’s State of the World 1990 report"
menggambarkan hal ini:

"Grandiose claims about biotechnology and food production have been


common since the first successful attempts at genetic engineering in the
early seventies. As recently as 1984, one writer predicted that ‘in 5 to 10
years, Saudi Arabia may look like the wheat fields of Kansas.’ The
unfortunate reality in 1989 – when Kansas lost over a third of its wheat
crop to drought – was that the wheat fields of Kansas came to resemble
the still fallow Saudi Arabian desert."
 Indonesia yang masih tertinggal dalam bidang bioteknologi tidak bisa dilihat
sebagai suatu hal yang negatif
 Justru dengan kondisi ini, maka memberikan ruang gerak yang luas untuk
mengantisipasi dan mengkaji setiap aspek bioteknologi dengan belajar dari
sukses, kegagalan dan kesulitan yang dialami oleh negara-negara maju
 Dengan demikian terhindar dari "over-expectation" sehingga usaha-usaha untuk
mewujudkan pengembangan dan penerapan bioteknologi tidaklah menemui
kendala yang signifikan
 Akhirnya, adalah sangat penting bahwa bioteknologi dilihat dalam konteks
sektoral; Kontribusi bioteknologi sendiri akan kecil jika tidak memperhatikan
semua kondisi yang ada untuk pembangunan sektor pertanian atau sektor
kesehatan misalnya.
 Dalam konteks ini, hal-hal yang perlu diperhatikan misalnya kebijaksanaan harga
yang sesuai, pemantapan lembaga-lembaga terkait dan kapasitas penelitian, serta
jasa penyuluhan yang efektif.

Alat Pencernaan Makanan


Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, antara lain
adalah:

Gbr. Sistem Pencernaan pada manusia

Mulut  Dilakukan pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh
ludah yang dihasilkan Kelenjar Parotis, Submandibularis dan
Sublingualis yang mengandung enzim Amilase (Ptyalin).

 
Lambung  Dilakukan secara mekanik dan kimiawi, Sekretin yaitu hormon yang
merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya.

Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein (sejenis


protein) dalam susu.

Fungsi HCI Lambung :

1. Merangsang keluamya sekretin


2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah
protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi
merangsang empdu mengeluarkan getahnya.
Usus  Di dalam Duodenum terdapat getah pankreas (bersifat basa) yang
mengandung Steapsin (Lipase), Amilase dan Tripsinogen.
Enterokinase adalah suatu aktivator enzim. Dalam usus halus
makanan diabsorbsi. Usus memperluas bidang penyerapan dengan
melakukan jonjot usus (Villi).

Dalam usus besar (Kolon), air direabsorbsi serta sissa makanan


dibusukkan menjadi feses selanjutnya dibuang melalui anus (Proses
Defekasi).

 
Pengertian Vektor


Vektor adalah besaran yang mempunyai besar dan arah. Contohnya: perpindahan,
kecepatan, gaya dan percepatan.

Vektor dinotasikan dengan sebuah huruf dengan anak panah diatasnya misal A, atau
dicetak dengan huruf tebal misal
A
atau yang lain sesuai perjanjian (pada tulisan ini digunakan huruf biasa tanpa anak panah
atau dicetak tebal).

Besar vektor
A
dinyatakan dengan |A| atau
A
.

Vektor
A
dapat pula dinyatakan dengan OP dan besarn

Pengertian Skalar


Skalar adalah besaran yang mempunyai besar tetapi Skalar adalah besaran yang
mempunyai besar tetapi tanpa arah. tanpa arah. Contoh besaran adalah: massa, panjang,
waktu, suhu, Contoh besaran adalah: massa, panjang, waktu, suhu, dan sebarang bilangan
riil.dan sebarang bilangan riil.

Skalar dinyatakan dengan huruf biasa seperti dalam Skalar dinyatakan dengan huruf biasa
seperti dalam aljabar elementer.aljabar elementer.

Operasi-operasi pada skalar mengikuti aturan-aturan Operasi-operasi pada skalar
mengikuti aturan-aturan yang sama seperti halnya dalam aljabar elementer.yang sama
seperti halnya dalam aljabar elementer.
Enzim
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai
katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu
reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat
yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi
karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan
mempermudah terjadinya reaksi.

Berdasarkan strukturnya, enzim terdiri atas komponen yang disebut apoenzim yang
berupa protein dan komponen lain yang disebut gugus prostetik yang berupa nonprotein.
Gugus prostetik dibedakan menjadi koenzim dan kofaktor. Koenzim berupa gugus
organik yang pada umumnya merupakan vitamin, seperti vitamin B1, B2, NAD+
(Nicotinamide Adenine Dinucleotide). Kofaktor berupa gugus anorganik yang biasanya
berupa ion-ion logam, seperti Cu2+, Mg2+, dan Fe2+. Beberapa jenis vitamin seperti
kelompok vitamin B merupakan koenzim. Jadi, enzim yang utuh tersusun atas bagian
protein yang aktif yang disebut apoenzim dan koenzim, yang bersatu dan kemudian
disebut holoenzim.

Enzim bekerja dengan dua cara, yaitu menurut Teori


Kunci-Gembok (Lock and Key Theory) dan Teori
Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory). Menurut
teori kunci-gembok, terjadinya reaksi antara substrat
dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk
ruang antara substrat dengan situs aktif (active site)
dari enzim, sehingga sisi aktif enzim cenderung
kaku. Substrat berperan sebagai kunci masuk ke dalam situs aktif, yang berperan sebagai
gembok, sehingga terjadi kompleks enzim-substrat. Pada saat ikatan kompleks enzim-
substrat terputus, produk hasil reaksi akan dilepas dan enzim akan kembali pada
konfigurasi semula. Berbeda dengan teori kunci gembok, menurut teori kecocokan
induksi reaksi antara enzim dengan substrat berlangsung karena adanya induksi substrat
terhadap situs aktif enzim sedemikian rupa sehingga keduanya merupakan struktur yang
komplemen atau saling melengkapi. Menurut teori ini situs aktif tidak bersifat kaku,
tetapi lebih fleksibel. (lihat bagan)

Sebagai katalis dalam reaksi-reaksi di dalam tubuh organisme, enzim memiliki beberapa
sifat, yaitu:
1. Enzim adalah protein, karenanya enzim bersifat thermolabil, membutuhkan pH dan
suhu yang tepat.
2. Enzim bekerja secara spesifik, dimana satu enzim hanya bekerja pada satu substrat.
3. Enzim berfungsi sebagai katalis, yaitu mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa
mengubah kesetimbangan reaksi.
4. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.
5. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik.
6. Kerja enzim dipengaruhi oleh lingkungan, seperti oleh suhu, pH, konsentrasi, dan lain-
lain.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Suhu
Enzim tidak dapat bekerja secara optimal apabila suhu lingkungan terlalu rendah atau
terlalu tinggi. Jika suhu lingkungan mencapai 0° C atau lebih rendah lagi, enzim tidak
aktif. Jika suhu lingkungan mencapai 40° C atau lebih, enzim akan mengalami denaturasi
(rusak). Suhu optimal enzim bagi masing-masing organisme berbeda-beda. Untuk hewan
berdarah dingin, suhu optimal enzim adalah 25° C, sementara suhu optimal hewan
berdarah panas, termasuk manusia, adalah 37° C.

2. pH (Tingkat Keasaman)
Setiap enzim mempunyai pH optimal masing-masing, sesuai dengan "tempat kerja"-nya.
Misalnya enzim pepsin, karena bekerja di lambung yang bersuasana asam, memiliki pH
optimal 2. Contoh lain, enzim ptialin, karena bekerja di mulut yang bersuasana basa,
memiliki pH optimal 7,5-8.

3. Aktivator dan Inhibitor


Aktivator adalah zat yang dapat mengaktifkan dan menggiatkan kerja enzim. Contohnya
ion klorida, yang dapat mengaktifkan enzim amilase.
Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat kerja enzim. Berdasarkan cara kerjanya,
inhibitor terbagi dua, inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor
kompetitif adalah inhibitor yang bersaing aktif dengan substrat untuk mendapatkan situs
aktif enzim, contohnya sianida bersaing dengan oksigen dalam pengikatan Hb. Sementara
itu, inhibitor nonkompetitif adalah inhibitor yang melekat pada sisi lain selain situs aktif
pada enzim, yang lama kelamaan dapat mengubah sisi aktif enzim.

4. Konsentrasi enzim dan substrat


- Semakin tinggi konsentrasi enzim akan semakin mempercepat terjadinya reaksi. Dan
konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
- Jika sudah mencapai titik jenuhnya, maka konsentrasi substrat berbanding terbalik
dengan kecepatan reaksi.

Dewasa ini, enzim adalah senyawa yang umum digunakan dalam proses produksi. Enzim
yang digunakan pada umumnya berasal dari enzim yang diisolasi dari bakteri.
Penggunaan enzim dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi yang kemudian
akan meningkatkan jumlah produksi.

SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN DAN MANUSIA


 
A.       Sistem Sirkulasi pada Hewan
     
Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu  :
Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum
mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran
makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh.
         Misal : Arthropoda
Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh.
         Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata.
 
1.     Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas
sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya
disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.
 
2.     Hydra
Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai
sirkulasi.
 
3.     Platyhelminthes
Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak
dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.
 
4.     Annelida
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah
ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah
(Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta     pembuluh ventral     kapiler (seluruh jaringa tubuh)    pembuluh dorsal 
              lengkung aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran
darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan
darahnya.
 
5.     Mollusca
Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan
ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).
 
6.     Arthropoda
Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh
serangga disebut hemolimfa.
Arah aliran darah :
Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri ke rongga tubuh
                                 jaringan tubuh tanpa melalui kapiler                                   jantung pembuluh
melalui ostium.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung
haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan
melalui sistem trakea.
                      
7.     Pisces
Jantung ikan terdiri :
-  2 ruang     :  meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
-  Sinus venosus  :  yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Arah aliran darah  :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri
brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan
pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler
seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali
ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung
satu kali).
 
8.     Amphibia
Jantung katak terdiri :
-  3 ruang            :  2 atrium dan 1 ventrikel
-  Sinus venosus  :  menampung darah dari pembuluh
                     besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah  :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke
atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2
dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk
memperoleh O2.
Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati
jantung 2 kali).
 
9.     Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu  :
-  2 atrium         :  -  1 atrium dekster (serambi kanan)
                             -  1 atrium sinister (serambi kiri)
-  2 ventrikel     :  -  1 ventrikel dekster (bilik kanan)
                             -  1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan
pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di
air.
         
10.  Aves
Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu  :
-  2 atrium         :  -  1 atrium dekster (serambi kanan)
                             -  1 atrium sinister (serambi kiri)
-  2 ventrikel     :  -  1 ventrikel dekster (bilik kanan)
                             -  1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan  sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah
yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
 
11.  Mamalia
Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu  :
-  2 atrium         :  -  1 atrium dekster (serambi kanan)
                             -  1 atrium sinister (serambi kiri)
-  2 ventrikel     :  -  1 ventrikel dekster (bilik kanan)
                             -  1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan  sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah
yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
 
B.       Sistem Sirkulasi pada Manusia
 
Fungsi darah :
1.        Sebagai alat transport :
-  O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh
-  CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru
-  Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh
   jaringan yang membutuhkan.
-  zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh
   ke alat pengleluaran.
-  Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (ke-
   lenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.
2.        Mengatur keseimbangan asam dan basa
3.        Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4.        Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh
 
Skema susunan darah
 
 
 
                                        Eritrosit                            Neutrofil
 
                                                         Granulosit         Eosinofil                     
 
                 Sel darah         Leukosit                           Basofil    
                                                                               Limphosit
 
                                                         Agranulosit    
  
       Trombosit                        Monosit
 
Darah 
 
                                                   Air :     91 %
                                                   Protein :albumin, fibrinogen,
                                                                  globulin.
                                                   Sari-sari  makanan : glukosa,                                                                  asam amino, lemak.
 
                                                   Garam mineral :      natrium
                                                     klorida, natrium bikarbonat
                  Plasma darah                Sisa metabolisme : CO2
                                                    Enzim
                                                -  Hormon
                                                    Antibodi
 
                  
1.     Sel-sel darah (bagian padat)
a.     Eritrosit (sel darah merah)
Tidak berinti, mengandung Hb (protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya ikat
terhadap O2 dan CO2), bentuk bikonkav, dibuat dalam sumsum merah tulang pipih sedang pada bayi dibentuk
dalam hati. Dalam 1 mm3 terkandung  5 juta eritrosit (laki-laki) dan   4 juta eritrosit (wanita).
Setelah tua sel darah merah akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin).
b.     Leukosit (leukosit)
Mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung 6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid,
berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang
untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit.
Leukosit, meliputi  :
-                  Granulosit :  merpakan sel darah putih yang
     bergranula  :
Neutrofil : granula merah kebiruan, bersifat fagosit.
Basofil : granula biru, fagosit.
Eosinofil : granula merah, fagosit.
-  Agranulosit : merupakan sel darah putih yang
     sitoplasmanya tidak bergranula  :
Monosit : inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak cepat.
Limphosit : inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat bergerak.   
c.      Trombosit (sel darah pembeku)
Tidak berinti dan mudah pecah, bentu tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm 3
mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit.
Mekanisme pembekuan darah :
                                                                                                             mengeluarkan  
a.  Trombosit pecah                               tromboplastin/
                              faktor antihemofili   trombokinase.
 
 
 

b.  Protombin                                   trombin


                        Ca++  dan Vit.K
 
 
c.  Fibrinogen                                   fibrin
 
Untuk keperluan tertentu, misal dalam proses pengambilan darah dari donor, maka pembekuan darah dapat
dihindarkan dengan jalan  :
- Mendinginkan darah mendekati titik bekunya. Tujuannya untuk menhalangi pembentukan
trombin.
-  Memberi garam natrium oksalat atau natrium sitrat. Tujuan mengendapkan ion Ca, sehingga pengubahan
protrombin menjadi trombin terhambat.
-  Pemberian heparin atau dikumarol yang merupakan zat antikoagulan (anti pembekuan darah). Zat ini
digunakan untuk mencegah pembekuan darah dalam transfusi darah dan pada saat operasi.
-  Mencegah persentuhan dengan permukaan yang kasar, misal menggunakan alat pengambil darah yang sangat
tajam dan permukaan alat yang licin dan halus.
 
2.     Plasma darah (cairan darah)
a.      Protein, meliputi :
-  fibrinogen : untuk pembekuan darah
-  albumin : menjaga tekanan osmotik darah
-  globulin : membentuk zat kebal / zat antibodi
Berdasarkan kerjanya zat anti dibedakan :
-  prepsipitin : kerjanya menggumpalkan darah
-  lisin  : memecah antigen
-  antitoksin : menetralkan racun
b.     Sari-sari makanan, meliputi :
-  glukosa
-  asam amino
-  asam lemak
-  gliserin
c.      Garam mineral, meliputi :
-  kation  :  Na+, K++, Ca++, Mg++
-  anion   :  Cl-, HCO3-, PO4-
d.     Zat hasil produksi sel, meliputi :
-  hormon
-  enzim
-  antibodi
e.      Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :
-  urea
-  asam ureat
f.      Gas-gas pelepasan, meliputi  :
-  O2
-  CO2
-  N2           
 
Golongan Darah
 
Terdapat 3  sistem penggolongan darah pada manusia :
1.     Sistem MN  : golongan darah digolongkan menjadi 3 yaitu M, MN dan N.
2.     Sistem Rh (Rhesus) : golongan darah manusia di golongkan menjadi 2 yaitu Rh+ dan Rh-.
Orang bergolongan Rh+ di dalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit
berwarna. Sedang yang bergolongan Rh - dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang
berkulit putih.
Apabila bayi bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu bergolongan RH - , dimanadareah ibu sudah terbentuk
zat anti Rh+ , maka tubuh bayi akankemasukan zat anti Rh +, dan anak itu akan menderita penyakit kuning sejak
lahir yang disebut erythroblastosis foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat dewasa).
3.     Sistem A, B, O  :  Dr. Landsteiner dan Donath membedakan glongan darah manusia menjadi 4, yaitu A, B, AB dan
O.
Golongan darah A : sel darah merahnya mengandung aglutinogen A, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin 
atau zat anti B.
Golongan darah B : sel darah merahnya mengandung aglutinogen B, sedang dalam plasmanya terdapat aglutinin 
atau zat anti A.
Golongan darah AB : sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B, sedang dalam plasmanya tidak terdapat
aglutinin  dan .
Golongan darah O : sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen A dan B, tetapi plasma nya mengandung
aglutinin  dan .
Aglutinogen (antigen) berarti zat yang digumpalkan, sedang aglutinin (zat anti) berarti zat yang menggumpalkan.
 
    RESPIEN
  Aglutinin
  A B AB O
  Aglutinin   - 
D
         
O
A - + - +
N
B + - - +
O
AB + + - +
R
O - - - -
 
 
Keterangan : 
+       =  terjadi penggumpalan
-           =  tidak terjadi penggumpalan
 
Secara teori golongan daran AB dapat menerima semua golongan darah disebut respien universal, dan golongan
adrah O dapat memberi kepada semua golongan darah disebut donor universal.
 
Alat Peredaran Darah
 
Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh (vasa darah).
1.     Jantung (cor)
Merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium) dan
selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O 2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan arteri
koroner disebut koronariasis.
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.
-  Atrium (serambi)
   Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter) dan atrium kiri
(sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium kanan danatrium kiri terdapat lubang
disebut foramen ovale.
-  Ventrikel (bilik)
   Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena
berfungsi memompakan darah keluar jantung.  Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula
trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O 2 dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari
ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel mengendur
(relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO 2
masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O 2
masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan
jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.
Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 – 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari  100.000 kali. Pada bayi
yang baru lahir berdenyut  130 setiap menit. Umur 20 tahun   72 / menit dan 45 tahun  75 / menit.
2.   Pembuluh darah
-  Pembuluh nadi (arteri) :  pembuluh darah yang membawa darah dari jantung.
-  Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.
 
Perbedaan antara arteri dan vena.
 
     
Obyek Arteri  (pembuluh nadi) Vena (pembuluh balik)
 
     
Dinding Tebal, elastis Tipis, kurang elastis
Aliran Meninggalkan jantung Menuju ke jantung
Darah Kaya O2 kecuali arteriKaya CO2 kecuali vena
  pulmonalis. pulmonalis.
Tekanan Jika terpotong darahJika terpotong, darah hanya
  memancar. menetes.
Letak Agak ke  dalam Di permukaan tubuh
Katup Hanya satu dipangkalBanyak terdapat di sepanjang
  aorta. vena yang besar.
    Sesuai dengan organ yang
Nama Sesuai dengan organ yangditinggalkan.
  dituju.
 
 
Macam-macam peredaran darah  :
1.   Peredaran darah kecil, melalui  :
      Ventrikel kanan    arteri pulmonalis    paru-paru   vena pulmonalis    atrium kiri.
      Atau :
      Jantung    paru-paru   jantung 
2.   Peredaran darah besar, melalui  :
      Ventrikel kiri    aorta     arteri    arteriola    kapiler    venula    vena    vena cava superior dan
vena cava inferior    atrium kanan.
      Atau  :
      Jantung    seluruh tubuh   jantung
3.   Sistem portae
      Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu organ yang disebut sistem
portae.
      Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica.
 
Pembuluh limpha (pembuluh getah bening)
 
1.   Pembuluh limpha dada kanan (ductus limfaticus dekster).
      Menerima aliran limpha dari daerah kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan yang bermuara di
pembuluh balik di bawah selangka kanan.
2.   Pembuluh limpha dada kiri (ductus thoracikus).
      Menerima aliran limpha dari bagian lain danbermuara di pembuluh balik di bawah selangka kiri. Pembuluh
inimerupakan tempat bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang
mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh usus.
Pada kelenjar limpha dibuat sel-sel darah putih limfosit yang berperan dalam pemberantasan kuman penyakit.
Perbedaan peredaran limpha dengan peredaran darah
 
       
  Peredaran darah Peredaran limpha
  ( limpha )
       
1. Sistem per-Tertutup Terbuka
  edaran.    
2. Yang dialir kan. Darah, berwarnaGetah bening, ber-
    merah. warna kuning ke-
  Tenaga   putihan.
3.
pendorong. Kontraksi ototKontraksi otot rangka.
  jantung. Lemak (asam lemak +
Zat yang di
4. O2, CO2, protein,gliserin).
  angkut. gula. Pembuluh getah be-ning
5. Pembuluh-nya Arteri dan vena. (duktus torak-sikus dan
duktus limfatikus
dekster)
 
 
 
Gangguan pada sistem sirkulasi
 
1.        Hemofili : darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).
2.        Anemia : penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya eritrosit atau menurunnya volume
darah dari normal.
3.        Polistemia : kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah.
4.        Leukimia : kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali.
5.        Leukopenia : menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus sehingga eritrosit dapat menurun hingga
3000 per mm3.
6.        Thalasemia : rendahnya daya ikat eritrosit terhadap O2 karena kegagalan pembentukan haemoglobin (eritrosit
pecah). Penyakit ini genetis.
7.        Sklerosis : pengerasan pembuluh nadi akibnat endapan senyawa lemak atau zat kapur.
Aterosklerosis, bila endapannya lemak.
Arteriosklerosis, bila endapannya zat kapur.
8.        Trombus & embolus : penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan di dalam arteri koroner.
9.        Koronarialis :  penyempitan arteri koroner pada jantung.
10.     Varises :  pelebaran pembuluh vena dan umumnya di bentis, sedang yang di anus disebut ameien (hemoroit).
11.     Hipertensi :  tekanan darah tinggi.
12.     Hipotensi :  tekanan darah rendah.
13.     Eritroblastosis fetalis : penyakit kuning bayi, karena kerusakan darah bayi yang baru lahir akibat kemasukan
aglutinin dari luar.
14.     Blue baby : bayi warna biru waktu lahir akibat kelainan jantung (foramen ovale tidak menutup).  
               
C.      Sistem Imunitas (Kekebalan) pada Manusia
 
Sel darah putih bertanggungjawab dalam respons kekebalan. Jika ada zat asing (kuman) masuk ke dalam tubuh,
maka beberapa leukosit akan membuat antibodi. Antibodi adalah protein sederhana (gamaglobulin) yang dihasilkan
oleh limphosit atau larut ke dalam plasma darah sebagai reaksi terhadap serangan suatu antigen.
 
 
Macam-macam kekebalan tubuh :
1.   Kekebalan aktif : kekebalan tubuh yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi sendiri, meliputi :
      -  kekebalan aktif buatan :  kekebalan  tubuh  yang  di
                peroleh setelah mendapatkan vaksinasi.
      -  kekebalan aktif alami :   kekebalan  tubuh   yang  di
                peroleh setelah seseorang sembuh dari sakit.
2.   Kekebalan pasif :  kekebalan yang terjadi bukan karena tubuh membuat antibodi sendiri, meliputi :
      -  kekebalan pasif buatan :  diperoleh   setelah   tubuh
                mendapat  antibodi   sudah   jadi   yang  terlarut
                dalam serum.  Kekalan  ini  bersifat  sementara.
                Misal suntikan ATS (Anti Tetanus Serum).
      -  kekebalan pasif alamiah : bila kekebalan diperoleh
                dari ibu selama di dalam kandungan.
                Antibodi masuk dari ibu  ke fetus  melalui  pla-
                senta atau melalui air susu (ASI) setelah lahir.
 
 
berasal dari kata "haima", yang berasal dari akar kata hemo atau hemato. Merupakan
suatu cairan yang berada di dalam tubuh, ia berfungsi mengalirkan oksigen ke seluruh
jaringan tubuh, mengirimkan nutrisi yang dibutuhkan sel-sel, dan menjadi benteng
pertahanan terhadap virus dan infeksi.

A. Komposisi

Darah terdiri dari 45% korpuskula dan 55% plasma darah.


Korpuskula sendiri terdiri dari :
1. Sel darah merah (eritrosit) sebesar 99%, mengandung hemoglobin yang berfungsi
mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga menjadi penentu golongan darah
seseorang. Jika kandungan sel darah merah seseorang sangat kurang, ia dikatakan
anemia.
2. Trombosit (keping-keping darah), kandungannya berkisar antara 0,6 dan 1,0 %.
3. Fungsi trombosit adalah membantu proses pembekuan darah.
4. Sel darah putih (leukosit), berjumlah 0,2% dari total darah.
5. Tugas leukosit adalah menjaga sistem imunitas tubuh dan membunuh virus atau
bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

B. Plasma Darah, terdiri dari :


1. Albumin
2. Bahan pembeku darah
3. Immunoglobin (antibodi)
4. Hormon
5. Berbagai protein dan garam

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu yang mencerminkan
perbedaan suatu perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel
darah merah. Darah manusia dibedakan menjadi empat macam; A, B, AB, dan O yang
masing-masing memiliki karakteriktik berbeda.

C. Penyakit yang berhubungan dengan darah :

1. Anemia : Kekurangan kadar eritrosit di dalam darah.

2. Leukimia : Penyakit ini disebabkan jumlah produksi sel darah putih meningkat
sehingga memakan sel darah merah.

3. Hemofilia : Ini terjadi jika sel darah tidak mampu untuk membeku jika terjadi luka.
Biasanya terjadi karena kelainan pada genetika seseorang.
4. Thalasemia

5.Tekanan darah tinggi

D. Cara mencegah penyakit yang berkaitan dengan darah :


1. Melakukan diet dengan mengonsumsi makanan bergizi tinggi dan sehat. Hindari
makanan yang memicu terjadinya penyakit berkaitan dengan darah.
2. Melakukan cek darah setiap enam bulan sekali untuk memastikan kesehatan darah
kita.
3. Hidup seimbang dan selalu mematuhi norma. Hindari stres dan menciptakan
suasana batin yang kondusif untuk hidup sehat.
4. Jauhi penggunaan narkoba. Alat suntik yang biasa digunakan seorang pecandu
sangat rentan untuk menularkan berbagai penyakit yang menyerang stabilitas
darah.

E. Diet berdasarkan golongan darah :

1. Golongan Darah O
 Karakter: penuh semangat dan pantang menyerah
 Masalah berkaitan dengan darah: diabetes mellitus, pencernaan, sakit pinggang,
obesitas, kolesterol, penyakit jantung, dan kanker.
 Diet: Makanan tinggi protein dan kurangi karbohidrat.

2. Golongan Darah A
 Karakter : Rasa tanggung jawab yang besar dan memiliki rasa kasih sayang.
 Masalah berkaitan dengan darah :    cepat naik darah, sakit jantung, obesitas.
 Diet : Makanan berkarbohidrat tinggi dan kurangi lemak

3. Golongan Darah B
 Karakter : Adaptif dan suka hal-hal berbau analisis
 Masalah berkaitan dengan darah :    kerusakan sistem syaraf, insomnia, sakit
kepala dan migren, hepatitis, obesitas, penyakit jantung
 Diet : Susu dan produk tenusu

4. Golongan Darah AB
 Karakter : cerdik dan penyabar
 Masalah berkaitan dengan darah : pencernaan, sakit jantung, masalah saluran
darah, kanker, obesitas
 Diet : Disesuaikan dengan kondisi tubuh. Sebenarnya orang dengan golongan ini
amat fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan aneka makanan.
DEFINISI

Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
- menerima makanan
- memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
- menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
- membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan,
yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

Mulut, Tenggorokan & Kerongkongan

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan.
Bagian dalamdari mulut dilapisi oleh selaput lendir.

Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya
ke dalam mulut.
Di dasar mulut terdapat lidah, yangberfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.
Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan (faring).

Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.


Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang
(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut
dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.

Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan
pembusukan gigi dan kelainan lainnya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein
dan menyerang bakteri secara langsung.

Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.


Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke
paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit
lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi
oleh selaput lendir.
Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh
gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.
Lambung

Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfingter), yang bisa membuka dan menutup.
Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam
kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
- lendir
- asam klorida
- prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter
pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna
memecah protein.
Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi
dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Pelepasan asam dirangsang oleh:
- saraf yang menuju ke lambung
- gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
- histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein.


Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu
protein dan kandungan utama dari daging.

Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan
aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.
Usus halus

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa
dicerna oleh usus halus.
Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.

Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.
Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter
Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk
dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.

Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki
lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).
Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum,
sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.

Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum.
Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.
Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-
lipatan, vili dan mikrovili.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati
melalui vena porta.
Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu
melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan
sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui
usus halus.
Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan
keasaman lambung.
Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena
mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.

Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:


- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke
dalam darah.

Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai
saluran ke dalam duktus pankreatikus.
Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana
keduanya akan masuk ke dalam duodenum.

Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh
dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai
saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:


- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin
dan glukagon).

Hati

Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa
diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah
yang kecil-kecil (kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih
besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang
masuk diolah.

Darah diolah dalam 2 cara:


- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan
oleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan
zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal
dari makanan.
Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.
Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.

Kandung empedu & Saluran empedu

Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya
bergabung membentuk duktus hepatikus umum.
Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung
empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum.
Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam
duodenum.

Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya
sedikit empedu yang mengalir dari hati.
Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf
sehingga kandung empedu berkontraksi.
Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan
makanan.

Empedu memiliki 2 fungsi penting:


- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:


- Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam
lemak untuk membantu proses penyerapan
- Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu
menggerakkan isinya
- Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari
sel darah merah yang dihancurkan
- Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
- Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan
kembali ke dalam empedu.
Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.
Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari.
Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon).
Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok.
Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.

Usus besar

Usus besar terdiri dari:


- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang
terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.

Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.

Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum
bentuknya menjadi padat.

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan
dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi
iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Rektum & Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada
kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa
menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan
dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

You might also like