You are on page 1of 33

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan

Tinggi perlu diwujudkan secara nyata oleh civitas akademika perguruan tinggi.

Pengabdian kepada masyarakat tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus

terintegrasi dan sinergi dengan dharma lainnya, yaitu pendidikan dan penelitian.

Untuk itu, diperlukan suatu tatanan yang utuh dan terpadu, hal ini dimaksudkan

agar pengabdian kepada masyarakat dapat berjalan terarah dan terfokus dalam

dimensi dan kerangka pengabdian masyarakat itu sendiri.

Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh

mahasiswa berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Winaya Mukti

Nomor : 421.7/420.32/Kep/UNW/-Rek/1998 adalah Kuliah Kerja Nyata. Untuk

tahun akademik 2009/2010. KKN yang merupakan kegiatan intrakurikuler wajib

bagi bagi seluruh mahasiswa jenjang Program Sarjana ( S-1 ) di lingkungan

Universitas winaya Mukti. Substansi kegiatan KKN merupakan suatu proses

kegiatan belajar mengajar dengan cara melibatkan mahasiswa di tengah-tengah

masyarakat dalam rangka mendiagnosis dan memecahkan masalah ( ready and

made solution ) berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni secara

pragmatis dan professional.

Atas dasar hal tersebut, kegiatan KKN Mahasiswa Universitas Winaya

Mukti dipandang perlu untuk segera diprogramkan dan direlisasikan

pelaksanaanya. Kegiatan kegiatan KKN tahun 2009/2010 diintegrasikan dalam

kegiatan SIBERMAS (Sinergis Pemberdayaan potensi Masyarakat) yang

dilaksanakan di Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang dengan

1
menempatkan mahasiswa Faperta Unwim sebanyak 34 orang mahasiswa yang

memenuhi persyaratan akademik untuk melaksanakan kegiatan KKN.

1.2 Ruang Lingkup

Pelaksanaan KKN Tahun 2010 secara teknis operasional, yaitu

menerjunkan mahasiswa secara kontinyu di lapangan selama dua bulan dan

ditambah pembekalan (Coaching) dan pengakhiran selama satu bulan. Ruang

lingkup kegiatan KKN ini yaitu berkaitan dengan pengembangan dinamisasi

kelompok sasaran yang ada di masyarakat. Adapun program yang dilaksanakan

oleh mahasiswa selama berada di lapangan mencakup :

1. Program Pokok

Program pokok adalah program yang harus dilaksanakan oleh setiap

mahasiswa KKN. Mahasiswa bersangkutan bertanggungjawab penuh atas

program tersebut baik secara ilmiah maupun operasional. Program pokok untuk

KKN 2010 telah ditetapkan temanya yaitu Melalui Kegiatan KKN Fakultas

Pertanian UNWIM 2010 Kita Budayakan Pertanian Yang Bersahabat Dengan

Lingkungan.

2. Program Pokok Profesi (Sesuai dengan bidang ilmu)

Program profesi merupakan aktifitas peserta yang disesuaikan dengan

jurusan dan program studi dan minat mahasiswa. Bentuk program profesi ini

dapat menunjang dan membantu atau merupakan bagian dari program tema atau

program profesi ini berdiri sendiri secara mandiri.

3. Program Tambahan (di luar bidang ilmu/profesi dan tema)

Program pokok tambahan adalah program yang menjadi tanggungjawab

seorang mahasiswa KKN, diluar bidang ilmu dan temanya. Hal ini dikarenakan

2
adanya mahasiswa yang mempunyai ilmu dan keterampilan tambahan di luar

bidang ilmu dan tema KKN. Setiap mahasiswa tidak harus melaksanakan program

pokok tambahan. Program pokok tambahan maksimal adalah 1 program dan 5%

dari total jam efektif.

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan KKN diantaranya adalah :

a) Untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap persoalan-persoalan

yang dihadapi para petani di pedesaan.

b) Agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui

keterlibatannya dalam masyarakat secara langsung dalam menemukan,

merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan yang

dihadapi para petani secara pragmatis.

c) Agar mahasiswa dapat berperan dalam upaya untuk menumbuhkan,

mempercepat gerak pembangunan khususnya dalam pengembangan padi

organik dengan SRI berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

sehingga terwujud pengelolaan pertanian secara berkelanjutan.

d) Meningkatkan hubungan perguruan tinggi dengan pemerintah daerah,

instansi teknis masyarakat, sehingga perguruan tinggi dapat lebih berperan

dan menyesuaikan kegiatan pendidikan dengan kebutuhan masyarakat.

e) Untuk mengatasi persoalan bahayanya sistem penanaman padi

konvensional baik bagi kesehatan maupun bagi keberlanjutan

pembangunan pertanian dengan melibatkan partisipasi petani.

3
f) Petani dapat memahami dan menerapkan teknologi padi organik dengan

SRI, sehingga produksi dan pendapatan petani menjadi meningkat.

1.3.2 Sasaran

Pada dasarnya kegiatan Kuliah Kerja Nyata diarahkan pada tiga sasaran,

yaitu :

1) Mahasiswa

a) Memperdalam pengertian, penghayatan dan pengalaman mahasiswa

tentang :

o Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.

o Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada

umumnya dan pembangunan daerah pada khususnya.

o Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta

keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.

b) Mendewasakan alam fikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan

pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.

c) Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator dan

Problem solver.

d) Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai

kader pembangunan.

2) Masyarakat dan Pemerintah

a) Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta

melaksanakan program pembangunan.

b) Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai

dengan program pembangunan.

4
c) Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam

pembangunan di daerah.

d) Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin

kesinambungan pembangunan.

3) Perguruan Tinggi

a) Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan

pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil

integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum

perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan.

Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan

sebagai contoh dalam proses pendidikan.

b) Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah

atau departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan

pengembangan IPTEKS.

c) Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat

dalam pengelolaan dan penyelesaian pelbagai masalah pembangunan.

5
II. TINJAUAN UMUM LOKASI KKN

2.1 Letak Geografis dan Keadaan Orbitasi

Desa Sukamaju mempunyai terletak di sebelah timur Ibu Kota Kecamatan

Rancakalong dengan jarak tempuh 7 Km, berada di pinggir jalan propinsi yang

merupakan akses jalan Subang Sumedang dengan batas wilayah sebagai berikut

Sebelah Utara : Kecamatan Tanjung Medar

Sebelah Timur : Kecamatan Sumedang Utara

Sebelah Selatan : Kecamatan Sumedang Utara dan Desa Pamekaran

Sebelah Barat : Desa Sukahayu

2.2 Keadaan Fisik

2.2.1 Keadaan Tanah dan Topografi

Topografi di wilayah Desa Sukamaju di dominasi oleh daerah perbukitan

berada pada pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut, dan memiliki luas

wilayah 466 Hektar. Jenis tanah di Desa Sukamaju umumnya latosol dan podsolik

merah kuning dengan pH antar 4,0-5,0 (masam) dan kedalaman tanah umumnya

dikategorikan dangkal (kurang dari 50 cm), kandungan bahan organik rendah dan

umumnya rentan terhadap erosi, serta tekstur beragam dari berlempeng halus

hingga berliat.

2.2.2 Keadaan Iklim

Curah hujan Desa Sukamaju adalah 283 mm/hari dengan suhu rata-rata

harian adalah 25C.

6
2.3 Keadaan Sosial Ekonomi

2.3.1 Keadaan Penduduk

Jumlah total penduduk Desa Sukamaju adalah 4270 orang, terdiri dari

2171 orang laki-laki dan 2099 orang perempuan. Sebagian besar masyarakat Desa

Sukamaju berprofesi sebagai buruh tani, wiraswata dan pedagang. Seluruh

masyarakat Sukamaju adalah etnis sunda dan beragama Islam. Untuk lebih

jelasnya dapat di lihat pada tabel 1 dan 2 :

Tabel 1. Jumlah Perkembangan Penduduk.


Jumlah Penambahan Pengurangan Jumlah
Penduduk Penduduk
Lahir Pindahan Mati Pindah
Awal Akhir

Laki-laki 2156 31 19 18 17 2171


Perempuan 2062 44 24 10 21 2099
Jumlah 4218 75 43 28 38 4270
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2009)

Tabel 2. Jenis Mata Pencaharian Masyarakat Desa Sukamaju


Mata Pencaharian Jumlah
Petani 206

Buruh Tani 996

Pedagang 384

Buruh Karyawan 87

PNS 25

TNI dan POLRI 4

Wiraswata 472
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2009)

2.3.2 Sarana dan Prasarana

7
Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Sukamaju anatara lain dapat

dilihat pad Tabel 3.

Tabel 3. Sarana dan Prasarana Desa Pasir Biru


No Sarana dan prasarana Jumlah
1. Sarana Pendidikan :

TK 1

SD 3

SMP 1

1
SMP Terbuka
5
MADRASAH
3
IBTIDAIYAH
1
PAUD
2. Sarana Kesehatan :

Bidan Praktek Swasta 1

Polindes 1

Perawat 1

7
Posyandu
5
Dukun Beranak
3
Bengkel Tulang
35
Kader Kesehatan

3. Sarana Keagamaan 11

Mesjid 5

8
Langgar 7

Mushola 1

Pesantren 10

TPA
4. Sarana Perhubungan :

Jalan Provinsi 3 Km

Jalan Kabupaten 2 Km

Jalan Desa Beraspal 8 Km

1 Km
Jalan Desa Batu
3 Km
Jalan Desa Tanah
5 buah
Jembatan
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2009)

2.3.3 Kelembagaan Sosial Ekonomi

Potensi kelembagaan baik kelembagaan sosial maupun kelembagaan

ekonomi Desa Sukamaju sudah cukup lengkap dan berperan cukup baik dalam

mendukung pengembangan pembangunan Desa Sukamaju, diantaranya adalah

lembaga pemerintahan, kemasyarakatan, ekonomi, pendidikan, adat dan

keamanan.

2.4 Keadaan Pertanian

Sebagian besar wilayah Desa Sukamaju merupakan daerah pebukitan,

daftar penggunaan lahan Desa Sukamaju dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Penggunaan Lahan Desa Sukamaju


No Penggunan Lahan Luas (Ha)

9
1. Tanah Sawah

o Irigasi Teknis 51,80

o Irigasi teknis 53,40

o Irigasi sederhana 10,20


2. Tanah Kering

o Tegal/Ladang 295,40

o Pemukiman 18,00

o Pangangonan 34
3 o Perikanan dan Kolam 2,5

o Lain-lain 0,7
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2009)

Pola tanam dominan pada lahan sawah di Desa Sukamaju adalah : padi-padi-

padi dalam artian sepanjang musim di tanamai padi baik musim penghujan

maupun musim kemarau karena daerahnya kaya akan sumber mata air.

Pola tanam pada lahan kering umumnya adalah talas, ubi jalar, jagung dan

Ketela Pohon.

2.4.1 Potensi Alam Desa Sukamaju

Potensi Pertanian

Komoditas utama tanaman pangan yang biasa diusahakan para petani yang

ada di Desa Sukajmau terdiri dari tanaman pangan, palawija,dan hortikultura .

Berdasarkan data UPTD Bina Usaha Pertanian Kecamatan Rancakalong Tahun

2008 mengenai produksi dan produktivitas tanaman pangan di Desa Sukamju,

pada umumnya masih berada dibawah rata-rata produksi dan produktivitas

kecamatan. Untuk lebih jelasnya mengenai data potensi komoditas utama tanaman

pangan di Desa Sukamaju, dapat dilihat pada tabel 5.

10
Tabel 5. Potensi Komoditas Utama Tanaman Pangan Desa Sukamaju

No Komoditas Luas Rata rata

(Ha) (kwintal))
1 Padi 113,33 407.988
2 Jagung 8 120
3 Ubi Kayu 30 90
4 Ubi jalar 3 45
5 Kacang tanah 1 1
6 Sawi 1 5,2
7 Kacang Merah 0,5 5
8 Kacang Panjang 0,5 3
9 Cabe 0,5 5
10 Talas 15 45
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2009)

Potensi Peternakan

Kegiatan usahatani di bidang peternakan di Desa Sukamaju pada umumnya

masih bersifat subsistem, dimana kegiatan usaha ternak tidak diusahakan secara

khusus, melainkan sebagai usaha sampingan saja. Jenis ternak yang umumnya

diusahakan di Desa Sukamaju antara lain, sapi, kambing, domba, ayam kampung,

dan itik. Untuk lebih jelasnya mengenai data potensi peternakan di Desa

Sukamaju, dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Potensi Peternakan Desa Suamaju

No Jenis ternak Jantan (ekor) Betina (ekor) Jumlah ekor


1 Sapi 18 40 58

2 Kerbau 1 1 2

3 Kuda 2 - 2

4 Kambing 90 143 233

5 Domba 107 282 389

6 Ayam kampung 65 127 192

11
7 Itik 22 43 157

8 Entog (itik manila) 22 67 89


Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2009)

Potensi Perkebunan

Wilayah Desa Sukamaju yang didominasi oleh daerah perbukitan dan tegalan,

sehingga para petani berinisiatif menggunakan lahan tersebut untuk budidaya

tanaman perkebunan sehingga selain mengasilkan juga beperan dalan menjaga

konservasi lahan. Untuk lebih jelasnya mengenai data potensi peternakan di Desa

Sukamaju, dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Potensi Tanaman Perkebuanan Desa Suamaju

No Komoditas Jumlah Tanaman Hasl Panen

(Kwintal)
1 Cengkeh 1.000 5
2 Kelapa 1.500 750
3 Aren 7.000 100
4 Paneli 970 2
Sumber : LPPD Desa Sukamaju (2009)

III. PROGRAM TEMA KKN

3.1 Keadaan Umum Kelompok Sasaran

Yang menjadi kelompok sasaran dalam kegiatan/program tema KKN 2010

ini adalah Kelompok Tani Desa Sukamaju dengan lahan garapan seluas 423,3

hektar dan jumlah petani penggarap 672 orang. Untuk lebih jelasnya disajikan

pada Tabel 3.

Tabel 8. Luas Lahan dan Jumlah Petani Sasaran

No Nama Kelompok Tani Jumlah Petani Luas Lahan

(Orang) (Ha)
1 Mekar Wangi 1 269 55,4
2 Mekar Wangi 2 103 12,43

12
3 Mekar Wangi 3 202 67,53
4 Mekar Wangi 4 142 33,64
5 Mekar Wangi 5 116 33,59
Sumber : Buku Induk Gapoktan Desa Sukamaju (2009)

Tingkat pendidikan kelompok sasaran di dominasi oleh tamatan

SD,sehingga dalam hal penyampaian suatu inopasi harus menyesuaikan dengan

latarbelakang pendidikan terakhir yang ditempuh oleh anggota kelompok sasaran.

Agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan mudah oleh kelompok

sasaran.

3.2 Inventarisasi dan Pemilihan Masalah

3.2.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi dan perumusan permasalahan dilaksanakan dalam beberapa

tahap. Tahapan pertama yaitu identifikasi masalah; dilaksanakan dengan teknis

anjangsono atau mengunjungi para petani penggarap, tokoh masyarakat dan

kelompok tani baik di tempat tinggalnya maupun di lahan sekaligus sosialisasi

kegiatan KKN. Tahapan selanjutnya yaitu perumusan masalah; dilaksanakan

dengan merumuskan permasalahan yang didapat dari hasil anjangsono bersama

pemerintah dan tokoh masyarakat setempat yang kemudian dijadikan untuk bahan

pembahasan pada Lokakarya I. Dari hasil identifikasi dan perumusan masalah

sebagaimana diatas, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut :

a) Umum

Permasalahan umum yang muncul di Desa Sukamaju Kecamatan

Rancakalong diantaranya adalah :

1) Keadaan tanah berbukit bikit rawan erosi

2) Tingkat pendidikan masyarakat yang relative masih rendah

3) Kurangnya penghijauan kawasan tanah desa

13
b) Khusus (Bidang Pertanian)

Permasalahan yang muncul dalam sektor pertanian dari hasil jajak

pendapat dan anjangsono yang dilakukan oleh peserta KKN terhadap para petani,

tokoh masyarakat dan kelompok tani yang dilakukan secara acak dari masing-

masing pengelola blok sawah, ternyata petani atau masyarakat Desa Sukamaju

mengalami beberapa kesulitan permasalahan, diantaranya sebagai berikut :

1) Lahan berbukit, sehingga mengalami kesulitan dalam pengolahan tanah.

2) Serangan Hama Tikus (yang merupakan siklus 5 tahunan) yang akhir-

akhir ini menyerang, sulit untuk diberantas. Hama tikus ini telah membuat

sebagian petani gagal panen (puso).

3) Pengolahan hasil pertanian, khususnya tanaman talas dan singkong.

4) Ketergantungan terhadap pestisida dan pupuk kimia masih tinggi

5) Rendahnya hasil produksi padi dari tahun-ketahun.

6) Kurang intensifnya pengelolaan pertanaman padi dikarenakan sebagian

besar petani dalam proses budidaya tanaman padi tidak serempak dan

tidak diberlakukannya pergiliran tanaman

3.2.2 Dasar Pemikiran dan Pemilihan Masalah

Masalah adalah suatu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang

sesungguhnya sehingga menimbulkan rasa kurang puas. Untuk memutuskan

adanya masalah ada tiga syarat yang harus dipenuhi, antara lain; (1) Adanya

kesenjangan; (2) Adanya rasa tidak puas; (3) Adanya rasa tanggungjawab untuk

menanggulangi masalah tersebut.

Dalam menetapkan permasalahan harus diketahui keadaan sekarang dan

keadaan yang akan datang, dari membandingkan dua keadaan tersebut kemudian

14
dicari mana yang belum atau tidak memuaskan. Dalam menentukan prioritas

masalah, digunakan beberapa metode penentuan prioritas masalah dengan metode

CARL, yaitu; (1) Capability/kemampuan, yang meliputi kemampuan kita sebagai

perencana kegiatan; (2) Accesibility/Kemudahan dijangkau, yaitu mudah tidaknya

masalah tersebut dihadapi; (3) Readines/Kesiapan; (4) Leverage/Daya ungkit,

yaitu seberapa besar pengaruh kegiatan yang akan dilaksanakan kepada aspek lain

apabila masalah ini diatasi.

3.2.3 Alternatif Pemecahan Masalah

Dari berbagai masalah yang telah terinventarisir dan teridentifikasi serta

telah dilaksanakannya perumusan dan analisa masalah, maka dirasa penerapan

teknologi padi organik dengan metoda IPAT-BO menjadi alternatif pemecahan

masalah yang dihadapi oleh masyarakat Sukamaju terutama para petani dengan

berbagai keuntungan yang dimilikinya melalui pemanfaatan potensi-potensi yang

ada di Desa Sukamju. Keuntungan penerapan pola padi IPAT-BO ini adalah

selain mencakup budaya hemat air irigasi, selain itu juga mencakup keuntungan

lain, antara lain: hemat benih 80%; hemat bahan kimia, perakaran luas disbanding

konvensional,vigor tanaman kokoh dan kekar, tekologi lebih baik, sehingga pada

akhirnya produksi padi akan meningkat.

Rencana alternatif pemecahan masalah merupakan rangkaian kegiatan

yang akan dilaksanakan dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk memudahkan dalam pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan

disusun secara sistematis berdasarkan prosedural yang telah ditetapkan.

maupun di lahan dimaksudkan sebagai kegiatan silaturahmi atau

sosialisasi kegiatan KKN, Pola pendekatan secara individu dan sekaligus

15
identifikasi dan inventarisasi permasalahan masyarakat Desa Sukamju sebagai

bahan pembahasan pada Lokakarya I.

b) Waktu dan Tempat

3.3 Pelaksanaan Kegiatan

3.3.1 Kegiatan Tema KKN

1. Anjangsono

a) Maksud dan tujuan

Anjangsono atau kegiatan mengunjungi masyarakat Desa Sukamju baik di tempat

tinggalnya

Anjangsono dilaksanakan pada tanggal 6-11 April 2010 di masing-masing

tempat tinggal atau lahan masyarakat dengan waktu kunjungan disesuaikan

dengan waktu luang masyarakat Desa Sukamaju sehingga tidak mengganggu

aktifitas keseharian masyarakat.

c) Teknis Pelaksanaan

Tiap kelompok ditugasi melaksanakan anjangsono kepada Masyarakat dan

Petani penggarap sebagai sasaran pendekatan, hal ini dimaksudkan sebagai

sampling sehingga didapat data dan informasi yang akurat namun tetap dapat

mewakili seluruh petani penggarap yang bersangkutan.

d) Hasil yang dicapai :

Terciptanya silaturahmi antara mahasiswa KKN dan kelompok tani serta

masyarakat di Desa Sukamaju., masyarakat dan Kelompok tani dapat mengetahui

seluruh program mahasiswa KKN, mahasiswa dapat mengetahui permasalahan

yang ada di masyarakat serta di tiap kelompok tani.

2. Lokakarya I KKN 2010

16
a) Maksud dan Tujuan

Lokakarya merupakan suatu forum diskusi yang pada hakekatnya adalah

merumuskan kesepakatan-kesepakatan yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan

KKN 2010 dari hasil inventarisasi masalah yang didapat, kemudian dicari solusi

pemecahannya dalam mewujudkan suatu tujuan tertentu yang lebih bermanfaat,

dengan melibatkan beberapa pihak antara lain individu, tokoh masyarakat,

kelompok, lembaga serta instansi terkait.

b) Waktu dan Tempat

Lokakarya I KKN 2010 dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 11 April 2010

bertempat di Rumah Pak Maman (Ekbang)

c) Teknis Pelaksanaan

Lokakarya I KKN dilaksanakan dengan musyawarah untuk mufakat. Diawali

dengan pemaparan makalah lokakarya, lalu kemudian didiskusikan kembali

dengan Narasumber dan seluruh peserta Lokakarya.

d) Peserta

Peserta Lokakarya I sebanyak 36 Orang yang terdiri dari unsur mahasiswa,

Pemerintah Desa, tokoh masyarakat dan petani.

e) Narasumber

o Bapak Maman. (Ekbang Desa Sukamju)

o Bapak Dr.,R.Wahyono Widodo.,Ir.,MP.

o Mahasiswa KKN

f) Hasil

17
Dari hasil musyawarah, didapat beberapa kesepakatan-kesepakatan yang

menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan KKN 2010, secara lengkap tersaji

pada lembar Lampiran.

3. DOMOFARM ( Demonstrasi Pertanian ) Budidaya Padi melalui IPAT BO

( Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik )

a) Maksud dan Tujuan

Membuka wawasan dan paradigma para petani tentang pentingnya

penerapan prinsip pertanian organik yang ramah lingkungan dan

berkelanjutan.

Memperkenalkan IPAT BO sebagai teknologi dalam pengembangan dan

peningkatan produksi padi dengan potensi yang ada di daerahnya, sehingga

akan meningkatkan kesejahteraan para petani.

b) Pelaksanaan

Pelaksanaan Demplot IPAT BO bertempat di lahan sawah milik salah

seroang petani padi di dusun cisoka desa sukamaju yang terselenggara atas

kerjasama Mahasiswa KKN PPM, SIBERMAS, dan Masyarakat Dusun Cisoka

Desa Sukamaju khususnya pemilik lahan yang dijadikan Demplot. Adapun teknis

pelaksanaan Demplot melalui beberapa tahap yaitu; tahap Pengolahan Tanah,

Perendaman benih, tebar benih, pemupukan dasar, Penanaman padi dan

pemupukan serta penyulaman.

c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pengolahan Tanah dan Perendaman benih padi

Waktu pelaksanaan : Rabu, 14 April 2010

18
Tempat : Lahan sawah Demplot

Luas lahan : 560 m2

Varietas padi : Ciherang dan Sarinah

Peralatan : Cangkul, bambu

Tebar Benih
Waktu pelaksanaan : Rabu, 14 April 2010

Tempat : Lahan sawah Demplot

Luas lahan : 560 m2

Varietas padi : Ciherang dan Sarinah

Peserta : Mahasiswa KKN Faperta UNWIM

Pemupukan dasar
Waktu pelaksanaan : Kamis, 22 April 2010

Tempat : Lahan sawah Demplot

Luas lahan : 560 m2

Jenis Pupuk : Pupuk Kascing

Peralatan : Cangkul

Peserta : Mahasiswa KKN Faperta UNWIM

Penanaman Padi IPAT BO


Waktu pelaksanaan : Kamis-Jumat, 29-30 April 2010

Tempat : Lahan sawah Demplot

Luas lahan : 560 m2

Varietas padi : Ciherang dan Sarinah

19
Peralatan : Cangkul, bambu, baki, Cetakan

Ubin sawah.

Peserta : Mahasiswa, Sibermas dan Masyarakat


dusun cisoka

Pemupukan dan penyulaman


Waktu pelaksanaan : 13, 24 April dan 3 Juni 2010

Tempat : Lahan sawah Demplot

Luas lahan : 560 m2

Jenis pupuk : urea dan pupuk Organik cair ABG

Peralatan : Sprayer

Peserta : Mahasiswa KKN faperta UNWIM

d. Hasil yang di capai

Masyarakat mengetahui cara budidaya padi organik IPAT BO


Mengetahui keunggulan tanam padi IPAT BO di banding tanam padi
konvensional
4. Penanggulangan Hama Tikus Terpadu ( PHTT )

a) Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan PHTT yaitu untuk mengendalikan

hama Tikus tanaman padi, mengingat serangan Tikus di desa sukamaju khususnya

dusun cisoka sangat parah bahkan masyarakat sudah 3 kali musim tidak panen di

karenakan habis oleh tikus, maka dari itu mahasiswa bersama masyarakat dusun

cisoka bersatu untuk memberantas hama tikus secara terpadu. Untuk lebih

mengendalikan populasi tikus.

20
b. Teknis pelaksanaan

Dalam kegiatan PHTT ada beberapa tahapan diantaranya : Penyuluhan

PHTT, dan pelaksanaan PHTT. Untuk pelaksanaan dibagi dalam beberapa

wilayah diantaranya dusun cisoka dan Sukamanah yang total lahan PHTT yaitu 10

ha.

c. Waktu dan tempat pelaksanaan

Penyuluhan PHTT kepada masyarakat

Waktu pelaksanaan : Kamis 8 April 2010

Tempat : Bale Desa Sukamaju

Pemateri : Dr. W Daradjat N

Jumlah Peserta : 25 orang

Peserta :Mahasiswa, dan Masyarakat Desa


Sukamaju

Pelaksanaan PHTT
Waktu pelaksanaan : Rabu-Jumat 5-7 Mei 2010

Tempat : Berbagai Blok sawah Di desa Sukamaju

Peserta :Mahasiswa, dan Masyarakat Desa


Sukamaju

d. Hasil Yang di capai

hasil yang di capai dalam kegiatan PHTT ini di temukan 240 ekor tikus

yang mati akan tetapi hal tersebut tidak membuat serangan tikus reda, terlihat

dengan rusaknya areal sawah yang di Tanami padi oleh tikus. Akan tetapi keadaan

ini lebih baik di bandingan sebelum adanya program PHTT oleh mahasiswa.

5. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

21
a. Maksud dan Tujuan

program kegiatan TOGA dilaksanakan yaitu untuk meningkatkan

wawasan dan pengetahuan mengenai tanaman obat yang ada di sekitar rumah,

tidak sedikit masyarakat yang tadinya mengetahui tanaman itu hanya gulma atau

rumput liar, akan tetapi setelah adanya kegiatan TOGA masyarakat jadi

mengetaui bahwa itu adalah tanaman obat yang bisa di gunakan untuk mengobati

berbgaia macam penyakit secara alami.

b. Teknis Pelaksanaan

kegiatan toga di laksanakan dengan cara mahasiswa membuat

laboratorium tanaman obat yang berupa demplot dengan berukuran 2x2 m,

dengan di tata sedemikian rupa dengan memamakai identifikasi nama daerah dan

nama latin dari tanaman tersebut. Untuk sosialisasi mengenai khasiat dan bagian

tanaman yang di gunakan dan cara mengolah yaitu dengan cara pembukuan yang

di berikan kepada masyarakat desa sukamaju.

c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : Sabtu 24 April 2010

Tempat : Posyandu Elang 1 Desa Sukamaju

Jumlah Tanaman Obat : 60 jenis tanaman

Pelaksana : Mahasiswa KKN Faperta UNWIM

d. Hasil yang di capai

Hasil yang di peroleh dari kegiatan toga ini yaitu masyarakat desa cisoka

memiliki laboratorium tanaman obat dan bertambahnya wawasan masyarakat

mengenai tanaman obat.

6. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

22
a) Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pelatihan pembuatan pupuk organic cair ini adalah

untuk memanfaatkan kotoran ternak ( kambing ) menjadi pupuk organik cair

yang bermanfaat dan memiliki kandungan unsur hara yang lebih baik.

b) Waktu, Tempat dan Peserta

Waktu pelaksanaan : Jumat, 21 Mei 2010

Tempat :Rumah Bapak Jajat ( Sekretaris Gapoktan)

Pemateri : Mahasiswa

Jumlah Peserta : 17 orang

Peserta :Mahasiswa, dan Masyarakat Dusun Sukamanah

Alat dan Bahan : Kotoran kambing, HERBAFARM, Ember, gula,

air,pengaduk

d) Hasil yang di capai

Mengurangi pencemaran udara akibat bau kotoran ternak.Memanfaatkan

kotoran ternak menjadi pupuk organic cair.Meningkatkan pengetahuan

tentang pembuatan pupuk organic cair Mendukung penyediaan pupuk

organik bagi kegiatan pertanian.

6. Teknologi Hasil Pertanian (THP) Bunga Rosella

a. Maksud dan Tujuan

Peningkatan nilai ekonomis dari suatu bahan baku hasil pertanian bisa di

lakukan dengan berbagai cara salah satu diantaranya yaitu dengan cara diolah

menjadi suatu produk baru. Mahasiswa KKN Faperta Unwim menyelenggarakan

kegiatan THP Bunga Rosella selain untuk meningkatkan nilai ekonomis suatu

komoditas pertanian juga untuk memberikan pengetahuan serta wawasan dan

23
cara mengolah bunga rosella, dimana bunga ini selain bernilai ekonomis tinggi

juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh oleh karena itu masyrakat di ajak

untuk menanam bunga rosella di masing-masing pekarangan rumah.

b. Teknis Pelaksanaan

Kegiatan THP dilaksanakan dengan melibatkan kader penggerak PKK

desa sukamaju dengan ibu-ibu dari berbgaia wilayah di desa sukamaju, kegiatan

meliputi penyampaian cara budidaya bunga rosella serta khasiat yang ada dalam

bunga tersebut hingga aspek peluang pasar, dilanjutkan dengan demonstrasi

praktek pembuatan jem/selai serta sirup dari bunga rosella hasil produk dari

demonstrasi dicoba dan di nikmati oleh peserta kegiatan THP.

c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan : Sabtu, 29 Mei 2010

Tempat : Bale Pertemuan Desa Sukamaju

Jumlah peserta : 54 Orang

Peserta : Tim Pengerak PKK desa sukamaju

Pemateri : Dr. R Budiasih, Dra., MP

Rijanti Rahayu Ir,.Msi

d. Hasil yang di capai

Bertambahnya wawasan masyarakat mengenai bunga rosella mulai dari

cara pembudayaan, manfaat & khasiat, diversifikasi pengolahan, serta peluang

pasarnya.

7. Pelatihan Biopestisida ( Rodentisida Nabati )

a). Maksud dan Tujuan

24
Gerakan back to nature juga dapat diimplementasikan melalui kegiatan

pertanian organik dan salah satu komponen teknologi dalam pengendalian OPT-

nya adalah penggunaan biopestisida. Dewasa ini konsumen mulai mencari dan

menghargai produk-produk pertanian organik terutama di kota- kota besar. Oleh

karena itu dengan pelatihan bipestisida ini diharapkan dapat mengurangi atau

mensubtitusi penggunaan pestisida kimia .

c) Waktu, Tempat dan Peserta

Waktu pelaksanaan : Selasa, 11 Mei 2010

Tempat :Rumah Bapak Jajat ( Sekretaris Gapoktan)

Pemateri : Mahasiswa

Jumlah Peserta : 21 orang

Peserta :Mahasiswa, dan Masyarakat Dusun Sukamanah

Alat dan Bahan :Gasung,dedak,asin,aci,baskom,air,pengaduk

e) Hasil yang di capai

Mengurangi penggunaan pestisida kimia. Meningkatkan pengetahuan tentang

pembuatan rodentisida nabati dengan bahan yang tersedia di alam Mendukung

penyediaan biopestisida bagi kegiatan pertanian.

8. Budidaya Padi Organik Sistem Legowo

a) Maksud dan Tujuan

Saat ini untuk pemenuhan kebutuhan pangan dari sektor pertanian sudah

mulai mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan lingkungan.

Salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan adalah budidaya Padi

Organik. Budidaya padi Organik merupakan suatu tekhnologi budidaya tanaman

padi yang pada penerapannya disesuaikan dengan keadaan lingkungan, dari proses

25
produksi sampai proses pengolahan hasil tanpa penggunaan bahan kimia sintetis

dan rekayasa genetik agar tidak terjadi perubahan ekosistem secara drastis

sehingga tidak menggangu dan memutuskan mata rantai makhluk hidup

b) Pelaksanaan

Pelaksanaan Demplot Budidaya Padi Organik Sistem Legowo bertempat

di lahan sawah milik Ketua Gapoktan Desa Sukamaju di dusun Sukamanah desa

sukamaju yang terselenggara atas kerjasama Mahasiswa KKN PPM, dan

Masyarakat Dusun Sukamanah Desa Sukamaju. Adapun teknis pelaksanaan

Demplot melalui beberapa tahap yaitu; tahap Pengolahan Tanah, pemupukan

dasar, Penanaman padi, penyiangan dan pemupukan.

c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pengolahan Tanah

Waktu pelaksanaan : Rabu, 12 April 2010

Tempat : Lahan sawah Demplot

Luas lahan : 960 m2

Varietas padi : Ciherang

Peralatan : Cangkul, traktor

Pemupukan dasar
Waktu pelaksanaan : Kamis, 20 April 2010

Tempat : Lahan sawah Demplot

Luas lahan : 960 m2

Jenis Pupuk : Kotoran kambing,kapur pertanian

26
Peralatan : Cangkul

Penanaman
Waktu pelaksanaan : Rabu, 28 April 2010

Tempat : Lahan sawah Demplot

Luas lahan : 960 m2

Varietas padi : Ciherang

Pemupukan dan penyulaman


Waktu pelaksanaan : Selasa, 11 Mei 2010

Tempat : Lahan sawah Demplot

Luas lahan : 960 m2

Jenis pupuk : pupuk Organik cair ABG

Peralatan : Sprayer

d. Hasil yang di capai

Masyarakat mengetahui cara budidaya padi organik sistem legowo


Mengetahui keunggulan tanam padi organik sistem legowo di banding
tanam padi konvensional
9. Pelatihan Perbanyakan Tanaman (Vegetataif)

a) Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pelatihan perbanyakan tanaman (Cangkok,

Okulasi dan Sambung) adalah agar petani mampu memahami dan dapat

mengaplikasikan berbagai cara perbanyakan tanaman tersebut secara mandiri.

b) Waktu, Tempat dan Peserta

Waktu pelaksanaan : Kamis, 20 Mei 2010

27
Tempat :Balai Pengembangan Benih Hortikultura dan
Aneka Tanaman Pasirbanteng

Pemateri : Petugas dari balai

Jumlah Peserta : 35 orang

Peserta :Mahasiswa, dan Masyarakat Desa Sukamaju

c) Materi

Materi yang disampaikan pada pelatihan perbanyakan tanaman kali ini

adalah cara mencangkok tanaman, okulasi serta teknik sambung (grafting).

d) Hasil tang dicapai

Menambah wawasan petani dalam memperbanyak tanaman.,

Petani dapat mempraktekan cara-cara perbanyakan tanaman tersebut

secara langsung di lingkungannya masing-masing.

7. Lokakarya Desa II KKN 2010

a) Maksud dan Tujuan

Lokakarya II dilaksanakan sebagai akhir/penutup dari seluruh rangkaian

program pada KKN 2010. Tujuan dari Lokakarya II adalah sebagai forum

penyampaian hasil pelaksanaan serta evaluasi kegiatan selama KKN PPM

berlangsung.

b) Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan : Senin,31 Mei 2010

Tempat : Bale pertemuan desa sukamaju

Jumlah peserta : 33 Orang

28
c) Peserta

Peserta Lokakarya II terdiri dari seluruh masyarakat Desa Sukamaju,

Pemerintah Desa sukamaju, dan dihadiri oleh mahasiswa KKN dari desa

pamekaran dan pasir biru.

d) Hasil Yang Dicapai

Dalam Lokakarya II paparkan hasil program kegiatan yang terlaksana dan

rekomendasi hasil kegiatan terkait program system tanam padi IPAT BO.

8. Lokakarya Kecamatan KKN 2010

a) Maksud dan Tujuan

Lokakarya II dilaksanakan sebagai akhir/penutup dari seluruh rangkaian

program pada KKN 2010 yang ada di kecamatan Rancakalong. Tujuan dari

Lokakarya II adalah sebagai forum penyampaian hasil pelaksanaan serta evaluasi

kegiatan selama KKN berlangsung.

b) Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan : Kamis, 3 Juni 2010

Tempat : Ruang Minggon Kecamatan Rancakalong

Jumlah peserta : 40 Orang

c) Peserta

Peserta Lokakarya II terdiri dari seluruh mahasiswa KKN Faperta Unwim

2010, Pemerintah Desa sukamaju, Pemerintah Desa Pamekaran, Pemerintah Desa

Pasir biru dan dihadiri oleh pihak Panitia KKN Faperta Unwim 2010 serta dari

LPPM Universitas Winaya Mukti.

29
d) Hasil Yang Dicapai

Dalam Lokakarya II paparkan hasil program kegiatan yang terlaksana dari

masing-masing desa di depan camat Rancakalong.

3.3.2 Kegiatan Tambahan dan Pengabdian

1. Pendistribusian Benih tanaman buah


Waktu pelaksanaan : Sabtu, 10 26 April 2010

Tempat : dusun cisoka, tanah carik desa di sukamanah


dan di SD Sukawangi

Jumlah pohon : 250 Pohon yang teralokasikan kedalam dua


dusun yaitu cisoka dan sukamanah

Metode Pendistribusian : di Dusun sukamanah benih di tanam di


lahan carik dan di dusun cisoka di bagikan
kepada warga yang kurang mampu yang
memiliki lahan untuk menanamnya

2. Kerja Bakti ( Jumsih)


Waktu pelaksanaan : Jumat, 9 April 2010

Tempat : MCK dusun Cisoka lebak

Pelaksana : Mahasiswa KKN Faperta UNWIM Posko


Sukamaju

Aktifitas : membersihkan penampungan air,

serta memperbaiki sanitasi air.

3. Pembuatan Demplot Kebun Selada


Waktu pelaksanaan : Kamis 15 April 2010

Tempat : Pekarangan Ustd. Asep dusun Cisoka lebak

Luas lahan : 50 m2

30
Alat dan bahan : cangkul, parang, benih selada, dan pupuk

kandang

4. Menonton Seren Tahun Kab. Sumedang


Waktu pelaksanaan : Rabu, 21 April 2010

Tempat : Halaman Gedung Negara Kabupaten


Sumedang

Peserta : Tiap kecamaan di lingkungan sumedang

5. Pendidikan Pertanian Terhadap Anak Usia Dini


Waktu pelaksanaan : 26 april-29 Mei 2010 ( Tiap Hari sabtu)

Tempat : SDN Sukawangi Desa Sukamaju

Sasaran : Anak Didik Sekolah Dasar

Metode Pelaksanaan :

- Menjabarkan wawasan pertanian dasar

- Membuat kokeran dan tanam selada dengan peserta didik

- Repoting tanaman hias ke polibag dan pot

6. Partisipasi Dalam Pameran Pesta Tani


Waktu pelaksanaan : Sabtu, 8 Mei 2010

Tempat : Fakultas Pertanian UNPAD

Komoditas yang di pamerkan : Talas Semir Cisoka

7. Penyuluhan PAUD
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 18 Mei 2010

Tempat : Posyandu Dusun Sukamanah

Jumlah peserta : 22 orang

Pemateri : - Sri hartati Dra., MSI

31
- Detty Sukmawaty Ir.,MP

8. Konservasi lahan carik


Waktu pelaksanaan : Senin, 19 April 2010

Tempat : Tanah Carik desa Sukamaju

Jumlah pohon : 125 pohon

Metode Kegiatan : Mahasiswa dan warga menanam tanaman


buah di lahan carik dusun sukamanah

3.3.3 Capaian Output

Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan KKN 2010 Desa

Sukamaju adalah :

1. Kegiatan KKN Unwim 20010 membantu program

Pemerintah dalam hal pengembangan Budidaya Tanam padi IPAT BO.

2. Masyarakat dapat mengerti dan memahami tentang

pentingnya penerapan prinsip pertanian yang ramah lingkungan dan

berkelanjutan sehingga setidaknya dapat merubah pola pikir atau paradigma

petani.

3. Masyarakat tertarik untuk menerapkan budidaya

padi organik dengan metoda IPAT BO.

4. Dengan menerapkan metode IPAT BO, masyarakat

dapat mengefisiensikan penggunaan air, melestarikan lingkungan,

menyehatkan tanah dan meningkatkan pendapatan seiring dengan peningkatan

hasil produksi padinya.

5. Berkurangnya serangan hama tikus pada tanaman

padi di dusun cisoka akan tetapi masih jauh dari kata bebas dari serangan.

32
6. Masyarakat mengetahui jenis-jenis tanaman obat

serta cara membuat dan bagian tanaman yang digunakan.

7. Dengan di laksanakan kegiatan THP dari bunga

rosella kader PKK mengetahui arti penting nlai tambah dari suagtu produk.

8. Hijau dan asri nya lingkungan yang di anggap vital

di wilayah Desa Sukamaju dan masyarakat bisa merasakan benefit dari

ditanam nya benih tanaman buah di masa yang akan dating

9. Tertanamnya jiwa pertanian pada tiap individu anak

didik Sekolah Dasar di Desa Sukamaju.

33

You might also like